JURNAL SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BERMAIN SEPAKBOLA MELALUI PENDEKATAN TAKTIS PADA PESERTA DIDIK KELAS X IIS 3 SMA NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : YOGA SEJATI K4611111 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2015
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BERMAIN SEPAKBOLA MELALUI PENDEKATAN TAKTIS PADA PESERTA DIDIK KELAS X IIS 3 SMA NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 YOGA SEJATI K4611111 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Email : yhoghagalacticos@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar bermain sepakbola melalui pendekatan taktis pada peserta didik kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta yang berjumlah 32 Peserta didik yang terdiri dari 12 peserta didik putra dan 20 peserta didik putri. Sumber data berasal dari guru, peserta didik dan peneliti. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, angket, dan dokumentasi atau arsip. Validitas data menggunakan teknik triangulasi data. Analisis data menggunakan teknik deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif dengan prosentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui pendekatan taktis dapat meningkatkan hasil belajar bermain sepakbola dari prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Dari hasil analisis yang diperoleh peningkatan hasil belajar bermain sepakbola peserta didik pada Siklus I dari 32 peserta didik mencapai 62,50% atau sebanyak 20 peserta didik sudah masuk kriteria tuntas dan pada Siklus II meningkat mencapai 84,38% atau sebanyak 27 peserta didik sedangkan 5 peserta didik lainnya belum tuntas dengan KKM 2,66. Simpulan penelitian ini adalah melalui penerapan pendekatan taktis dapat meningkatkan hasil belajar bermain sepakbola pada peserta didik kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015. Kata Kunci: Hasil Belajar, Bermain Sepakbola, Pendekatan Taktis, Pendekatan Pembelajaran, Olahraga Permainan
ABSTRACT This research is aimed at finding out the improvement of the students football learning outcome by implementing tactical approach conducted in class X Social 3 SMA Negeri 6 Surakarta in the 2014/2015 academic year. This is a Classroom Action Research (CAR). It had gone through two cycles in which, for each cycle, covered planning, action, observation, and reflection stages. There were 32 students, 12 males and 20 females, involved as the subject of this research. The data sources derived from the teacher, the students, and the researcher. Observation, questionnaire, and documentation were employed to collect the data. Triangulation was deployed to validate those data. The data were then analyzed through descriptive qualitative technique The results indicate that by implementing tactical approach, the students learning outcome improved. The improvement is seen from the cycle I that 20 of 32 students or 62,50% of all students in the class had met the passing grade. The improvement was even higher in cycle II that 27 of 32 students or 84,38% of the whole class had met the passing grade. In the end of the cycle, there were only 5 students failed to meet the passing grade which was 2,66. Finally, it can be concluded that the implementation of tactical approach can foster football learning outcome of the students of class X Social 3 SMA Negeri 6 Surakarta in the 2014/2015 academic year. Key words: Learning outcome, football, tactical approach, learning approach, game sports I. PENDAHULUAN Menurut pendapat Bucher yang pendidikan jasmani. Sepakbola dikutip Soni Nopembri dalam majalah merupakan permainan beregu, ilmiah olahraga FIK UNY volume 11 dimainkan oleh dua regu, masingmasing (2005: 33), pendidikan jasmani regu terdiri dari sebelas merupakan bagian integral dari proses pemain dan salah satunya penjaga pendidikan umum, yang bertujuan gawang. untuk mengembangkan jasmani, Peserta didik SMA Negeri 6 mental, emosi, dan sosial anak Surakarta pada umumnya menyukai menjadi baik, dengan aktivitas mata pelajaran penjas. Dari materi jasmanai sebagai wahananya. yang sering diberikan guru, sebagian Sepakbola merupakan salah satu besar peserta didik SMA Negeri 6 cabang olahraga permainan yang Surakarta sangat menyukai materi termasuk dalam materi pokok sepakbola. Saat saya melakukan
observasi Praktik Pengalaman (shooting), sehingga hasil belajar Lapangan (PPL) di SMA Negeri 6 Surakarta. Ketika praktikan sedang observasi guru saat mengajar di kelas peserta didik kurang maksimal. Pada saat itu banyak peserta didik yang tidak tuntas dalam materi X IIS 3 dengan materi sepakbola, bermain sepakbola. Dari jumlah mayoritas peserta didik di kelas X IIS 3 tidak terlalu antusias saat mengikuti pembelajaran tersebut, terutama saat diberikan materi tentang passing, peserta didik 32 orang, yang tuntas hanya 10 orang (31,25%) dan yang tidak tuntas ada 22 orang (68,75%). Jelas sekali terlihat bahwa adanya mengontrol, mengiring dan perbedaan tentang kenyataan di menendang bola ke gawang lapangan dengan tujuan yang (shooting). Peserta didik tidak terlalu diharapkan pada kurikulum yang suka dengan model pembelajaran yang telah diterapkan, pembelajaran yang dilakukan dengan berulangulang dan sering kali peserta didik terbaru ini. Yang di inginkan guru pada umumnya yaitu peserta didik dapat mengikuti setiap pembelajaran dengan baik sehingga dapat mencapai harus menunggu lama untuk nilai akhir dengan rata-rata lebih dari melakukan. Maka dalam 2,66. pembelajaran peserta didik mudah Guru sebagai faktor utama bosan atau jenuh ketika diberikan keberhasilan pengajaran dituntut materi teknik dasar dan peserta didik kemampuannya untuk dapat kurang aktif dalam pembelajaran. Peserta didik lebih suka langsung ke permainan sepakbola dari pada materi menyampaikan bahan ajar kepada peserta didik dengan baik, efektif, efisien dan menyenangkan. Untuk itu teknik dasar. Namun saat bermain seorang guru perlu mendapatkan sepakbola masih mengalami pengetahuan tentang materi dan cara kesulitan, kesulitan yang dialami para yang tepat untuk menyampaikan peserta didik adalah teknik dasar yang belum benar saat melakukan gerakan passing, mengontrol, menggiring dan bahan ajar kepada peserta didik dengan kondisi dan dengan karakter peserta didik yang bermacam-macam. menendang bola ke gawang
Untuk meningkatkan Masalah ini pada hakikatnya keberhasilan pembelajaran peserta berkenaan dengan keterampilan didik, guru harus lebih kreatif lagi teknik dalam situasi permainan. dalam memilih model pembelajaran Dengan demikian peserta didik untuk setiap materi semakin memahami kaitan antara pembelajaran. Peserta didik akan teknik dan taktik. Keuntungan lebih suka atau lebih tertarik jika lainnya, pendekatan taktis ini tepat model pembelajarannya untuk mengajarkan keterampilan menggunakan model yang baru dan bermain sesuai dengan keinginan tidak membosankan. Diharapkan peserta didik. Tujuan utama dari dengan menggunakan model pendekatan taktis dalam pengajaran pembelajaran yang baru, peserta didik permainan adalah untuk dapat atau mampu mencapai meningkatkan pemahaman peserta kompetensi yang diharapkan. Dengan didik terhadap konsep bermain. penggunaan model pembelajaran Pendekatan taktis juga bisa dijadikan yang tepat akan berpengaruh pada keaktifan dan ketertarikan peserta pendekatan pembelajaran alternatif bagi para peserta didik agar bentuk didik terhadap pembelajaran, pembelajaran yang diberikan oleh sehingga hasil belajar peserta didik dapat ditingkatkan. guru lebih bervariasi, menyenangkan, menarik dan tidak menjenuhkan. Pendekatan taktis adalah Berdasarkan latar belakang pendekatan yang di pakai untuk masalah, masalah dalam penelitian ini olahraga permainan. Pendekatan dapat dirumuskan sebagai berikut: taktis mendorong peserta didik untuk Bagaimanakah penerapan pendekatan memecahkan masalah taktik dalam taktis dapat meningkatkan hasil permainan dan pendekatan belajar bermain sepakbola pada pembelajaran taktis diberikan untuk meningkatkan kesadaran peserta didik peserta didik kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta tahun pelajaran tentang konsep bermain melalui 2014/2015? penerapan teknik yang tepat sesuai Tujuan dari penelitian ini adalah dengan situasi dalam permainan. commit to untuk user mengetahui peningkatan hasil
belajar bermain sepakbola melalui pendekatan taktis pada peserta didik kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015. Manfaat penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreatifitas dalam membuat dan mengembangkan pendekatan pembelajaran sesuai dengan permasalahan bagi guru penjas kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta. Dapat meningkatkan peran aktif, minat, partisipasi, motivasi dan serta hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, khususnya untuk materi bermain sepakbola serta sebagai bahan masukan, saran dan informasi dan juga memberikan kontribusi bagi sekolah yang diteliti dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran II. KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran 1 Pengertian Belajar Menurut Husdarta dan Saputra (2013: 2), Belajar dimaknai sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Tingkah laku itu mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. 2 Ciri-Ciri Belajar Menurut pendapat Aunurrahman (2012: 48), Ciriciri belajar adalah adanya perubahan tingkah laku, perubahan tingkah laku tersebut terjadi karena latihan atau pengalaman, perubahan perilaku relatif permanen atau tetap ada untuk waktu yang cukup lama. 3 Pengertian Pembelajaran Menurut Sagala (2010: 61), Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. 4 Hasil Belajar Menurut pendapat Bloom yang dikutip Suprijono (2011: 6) bahwa, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.
B. Bermain karakteristik permainan Menurut pendapat Docket dan sepakbola yang paling Fleer yang dikutip Nuraeni dan dominan. Pemain yang Sujiono (2010: 34), bermain memiliki teknik mengumpan merupakan kebutuhan bagi anak karena melalui bermain anak akan dengan baik, akan dapat bermain secara efisien. memperoleh pengetahuan yang b. Menggiring Bola dapat mengembangkan (Dribbling) kemampuan dirinya. C. Pendidikan Jasmani Menurut Sucipto, dkk. (2000: 28), Pada dasarnya Husdarta (2011: 18) menggiring bola adalah menyatakan bahwa, Pendidikan menendang terputus-putus jasmani adalah proses pendidikan atau pelan-pelan, oleh karena melalui aktivitas jasmani, itu bagian kaki yang permainan atau olahraga yang dipergunakan dalam terpilih untuk mencapai tujuan menggiring bola sama pendidikan. dengan bagian kaki yang D. Sepakbola dipergunakan untuk 1 Pengertian Sepakbola Sucipto, dkk. (2000: 7) menendang bola. c. Menghentikan Bola mendefinisikan bahwa, (Stoppping) Sepakbola merupakan Menurut Komarudin permainan beregu yang terdiri (2005: 40), Mengontrol dari sebelas pemain, dan salah adalah kemampuan pemain satunya adalah penjaga saat menerima bola, gawang". kemudian berusaha 2 Teknik Dasar Sepakbola menguasainya sampai saat a. Menendang (Kicking) pemain tersebut akan Menurut Sucipto, dkk. mengoperkan bola kepada (2000: 17), Menendang temannya. bola merupakan salah commit satu to user
E. Pendekatan Pembelajaran 1 Pengertian Pendekatan Pembelajaran Menurut Suyono dan Hariyanto (2011: 18), Pendekatan pembelajaran merupakan suatu himpunan asumsi yang saling berhubungan dan terkait dengan sifat pembelajaran. 2 Pendekatan Pembelajaran Olahraga Permainan Menurut Subroto (2000: 3), Pendekatan pembelajaran konsep bermain dibagi menjadi dua yaitu pendekatan teknik dasar drill dan pendekatan keterampilan taktis. F. Pendekatan Taktis 1 Pengertian Pendekatan Taktis Menurut Tarigan (2001: 9), Pendekatan taktis dalam pengajaran bermain menekankan pada aspek bagaimana membelajarkan anak untuk memahami konsep bermain. 2 Dasar-dasar Pendekatan Taktis Menurut Tarigan (2001: 16), Dalam pendekatan taktis, proses pembelajaran keterampilan teknik tidak diajarkan secara khusus dan bagian demi bagian teknik yang terpisah, tetapi berlangsung dalam suasana bermain yang diciptakan mirip dengan permainan yang sebenarnya. 3 Klasifikasi Permainan dalam Pendekatan Taktis Target Striking Net / wall Territorial / fielding Archery Baseball Net: Basketball Billiard Cricket Badminton Football Bowling longball Danish Pickleball Handball (team) Croquet Kickball Table Tennis Hockey: field, floor Curling Rounders Tennis Lacrosse Pool Softball Volleyball Netball Snooker Rugby Wall: Football Handball Speedball (court) Paddleball Ultimate Frisbee Racquetball Water polo Squash (Sumber: Griffin & Butler, 2005: 38) Empat kelompok besar permainan ini memberikan dampak besar dalam memperbaiki pemahaman tentang taktik olahraga yang sering muncul. Setiap bentuk permainan memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri yang tentunya memberikan rasa kesenangan yang berbeda pada
para pemainnya. Berdasarkan berarti, apabila pemahaman taktik itulah empat kelompok peserta didik telah meningkat, permainan itu memiliki prinsip maka selanjutnya perlu dan tujuan yang berbeda. ditingkatkan taraf kompleksitas G. Pembelajaran Sepakbola teknik dan taktiknya. Melalui Pendekatan Taktis Menurut Tarigan (2001: 20), III. METODE PENELITIAN Seorang pemain yang memiliki A. Tempat dan Waktu Penelitian keterampilan mengoper bola Penelitian Tindakan Kelas secara tepat, tidak bermanfaat (PTK) ini dilaksanakan di SMA apabila pemain lainnya yang akan Negeri 6 Surakarta yang beralamat menerima bola tersebut tidak di Jl. Mr. Sartono No. 30 Surakarta mendukung atau tidak bergerak ke pada bulan April sampai Mei 2015. daerah bebas dari pengawalan B. Subjek Penelitian lawan. Peserta didik kelas X IIS 3 Untuk mempermudah SMA Negeri 6 Surakarta tahun pemahaman tentang masalah pelajaran 2014/2015 yang kerumitan taktis dalam permainan berjumlah 32 peserta didik. sepakbola, kita harus Dengan rincian peserta didik putra mengidentifikasi beberapa masalah 12 anak dan peserta didik putri 20 taktik dan beberapa keterampilan anak. teknik sepakbola. Tahap C. Sumber Data berikutnya harus Peserta didik sebagai objek memperhitungkan dengan cermat penelitian sekaligus untuk bahwa pola-pola taktik yang akan memperoleh data tentang hasil diajarkan, sesuai dengan tingkat belajar bermain sepakbola, guru kecakapan setara. sebagai kolaborator dan peneliti Setelah itu pemahaman sebagai observer. bermain berkembang melalui kesadaran taktik, hingga tercapai tingkat yang lebih tinggi. Hal commit ini to user
D. Teknik Pengumpulan Data tindakan yang telah dipilih Teknik pengumpulan data untuk memperbaiki keadaan, menggunakan Observasi, untuk meliputi beberapa hal yang mengumpulkan data tentang terkait dengan: (1) pembuatan aktivitas peserta didik selama skenario pembelajaran; (2) mengikuti proses belajar mengajar persiapan sarana pembelajaran; saat penerapan pendekatan taktis. (3) persiapan instrument E. Uji Validitas Data Untuk meningkatkan validitas penelitian untuk pembelajaran; dan (4) simulasi pelaksanaan data yang diperoleh, peneliti tindakan. menggunakan : 2. Tahap Pelaksanaan (action): 1. Triangulasi data untuk melaksanakan hal-hal 2. Triangulasi sumber yang telah direncanakan dalam 3. Triangulasi metode tahap perencanaan. Peneliti F. Analisis Data Data yang dikumpulkan pada utama dan kolaborator harus saling meyakinkan bahwa apa setiap kegiatan observasi dari yang telah disepakati dalam pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan perencanaan benar-benar dapat dilaksanakan. menggunakan prosentase untuk 3. Tahap Observasi (Observation): melihat peningkatan hasil belajar bermain sepakbola. G. Indikator Kinerja Penelitian Tahap observasi adalah tahap mengamati kejadian yang ada pada saat pelaksanaan tindakan. Presentase indikator target 4. Tahap Refleksi (Reflecting): pencapaian keberhasilan penelitian Refleksi pada dasarnya sebesar 80% siswa telah mencapai merupakan suatu bentuk ketuntasan belajar. perenungan yang sangat H. Prosedur Penelitian 1. Tahap Perencanaan (Planning): langkah yang paling awal, yaitu langkah untuk merencanakan mendalam kesimpulan. untuk membuat
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus Dari deskripsi hasil belajar bermain sepakbola pada peserta didik kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015 tindakan dari kondisi awal, siklus I dan siklus II terdapat beberapa perubahan hasil yang diperoleh setiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dalam tabel perbandingan prosentase hasil belajar setiap siklus dibawah ini: Tabel 11. Perbandingan Hasil Belajar Bermain Sepakbola Sebelum dan Setelah Menggunakan Pendekatan Taktis Siklus I dan Siklus II. Keterangan Tuntas Prosentase Ketuntasan Tidak Tuntas Prosentase Ketidaktuntasan Data awal 10 Peserta didik Prosentase Siklus I 20 Peserta didik Siklus II 27 Peserta didik 31,25% 62,50% 84,38% 22 Peserta didik 12 Peserta didik 5 Peserta didik 68,75% 37,50% 15,62% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 10 Siswa 31,25% 22 Siswa 68,75% Gambar 19. Perbandingan Hasil Belajar Bermain Sepakbola Sebelum dan Setelah Menggunakan Pendekatan Taktis Siklus I dan Siklus II. B. Pembahasan Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan bermain sepakbola dan hasil belajar bermain sepakbola pada peserta didik kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015. Disamping 20 Siswa 62,50% 12 Siswa 37,50% Tuntas Tidak TuntasTuntas Tidak TuntasTuntas Tidak Tuntas Data Awal Siklus 1 27 Siswa 84,38% mempengaruhi peningkatan kemampuan bermain sepakbola peserta didik, penggunaan pendekatan taktis pada bermain sepakbola juga 5 Siswa 15,62%
berpengaruh terhadap hasil belajar bermain sepakbola berupa unjuk kerja, pemahaman gerakan dan sikap peserta didik selama proses tindakan pada siklus I dan siklus II. Kondisi awal peserta didik belum menunjukkan hasil belajar yang maksimal. Pembelajaran sepakbola di SMA Negeri 6 Surakarta sudah berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran dari guru tetapi kemampuan peserta didik belum dapat menguasai kemampuan bermain sepakbola dengan baik dan benar. Pada prasiklus hasil belajar bermain sepakbola sebesar 31,25% tuntas dan sebesar 68,75% tidak tuntas, jumlah peserta didik yang tuntas adalah 10 peserta didik dan 22 peserta didik tidak tuntas. Pada siklus I hasil belajar bermain sepakbola pada kategori Baik sebesar 68,75%, Cukup sebesar 18,75% dan Kurang sebesar 12,50%, jumlah peserta didik yang tuntas adalah 20 peserta didik dan tidak tuntas 12 peserta didik. Sedangkan pada siklus II hasil belajar bermain sepakbola pada kategori Sangat Baik sebesar 3,12%, Baik sebesar 90,63%, Cukup sebesar 0% dan Kurang sebesar 6,25%, jumlah peserta didik yang tuntas adalah 27 peserta didik dan tidak tuntas 5 peserta didik. Peningkatan terjadi pada siklus I dan siklus II setelah diberikan tindakan pendekatan pembelajaran. Melalui peningkatan yang terjadi sejak kondisi awal hingga diberikan tindakan I dan II dapat disimpulkan bahwa melalui pendekatan taktis dapat meningkatkan hasil belajar bermain sepakbola pada peserta didik kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015. Tabel 12. Pencapaian Hasil Belajar Bermain Sepakbola Setelah Diberikan Tindakan Pendekatan Taktis Aspek yang diukur Hasil Belajar Bermai n Sepakb ola Presentase capaian Keterangan Siklus I Siklus II 62,50 % 84,38% Dinilai ketika pembelajaran bermain sepakbola (Observasi) dan saat proses pembelajaran siklus I dan siklus II dengan menggunakan
Lembar Penilaian RPP (Afektif, Kognitif dan Psikomotor) dan disesuaikan dengan KKM sekolah sebesar 2,66 V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Penelitian Tindakan Kelas pada pada peserta didik kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015 dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi, dan (4) Refleksi. Dari hasil analisis diperoleh peningkatan yang signifikan dari prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Hal ini belajar yang ditunjukan peserta didik pada siklus I menunjukan peningkatan, 20 peserta didik atau sebesar 62,50% masuk dalam kategori tuntas dan sisanya 12 peserta didik 37,50% masuk kategori tidak tuntas. Pada siklus II peningkatan hasil belajar peserta didik lebih baik yaitu 27 peserta didik atau sebesar 84,38% masuk dalam kategori tuntas dan 5 peserta didik atau sebesar 15,62% peserta didik masuk kategori tidak tuntas. Dari hasil belajar bermain sepakbola yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui pendekatan taktis dapat meningkatkan hasil belajar bermain sepakbola pada peserta didik kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015. terlihat dari hasil belajar peserta B. Implikasi didik prasiklus menunjukan dari Berdasarkan simpulan 32 peserta didik terdapat 10 penelitian yang telah dikemukakan di peserta didik atau sebesar 31,25% atas, maka dapat diketahui bahwa yang tuntas dan tidak tuntas pembelajaran melalui pendekatan sebanyak 22 peserta didik atau taktis dapat meningkatkan hasil sebesar 68,75%. Kemudian hasil commit to belajar user bermain sepakbola pada
peserta didik kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta tahun pelajaran C. Saran Guru hendaknya terus berusaha 2014/2015. Dengan demikian, untuk meningkatkan kemampuannya implikasi penelitian tindakan kelas ini dalam mengembangkan materi, adalah: 1. Penelitian ini memberikan suatu menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas, sehingga kualitas gambaran yang jelas bahwa pembelajaran yang dilakukannya keberhasilan proses pembelajaran dapat terus meningkat dan guru tergantung pada beberapa faktor. hendaknya lebih inovatif dalam 2. Penelitian ini juga memberikan menerapkan metode untuk deskripsi yang jelas bahwa dengan menyampaikan materi pembelajaran pendekatan taktis dalam penjas. pembelajaran bermain sepakbola dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik DAFTAR PUSTAKA Agus Kristiyanto. (2010). Penelitian 3. Dengan diterapkannya Tindakan Kelas (PTK) pembelajaran melalui pendekatan Dalam Pendidikan Jasmani taktis untuk meningkatan & Kepelatihan Olahraga. kemampuan bermain sepakbola Surakarta: UNS Press. dan hasil belajar bermain Agus Suprijono. (2011). Cooperative sepakbola, maka peserta didik Laearning Teori dan memperoleh pengalaman baru dan Aplikasi PAIKEM. berbeda dalam proses Yogyakarta: Pustaka Pelajar. pembelajaran penjas. Aip Syarifuddin & Muhadi (1991). 4. Penerapan pendekatan taktis Pendidikan Jasmani Dan terbukti dapat meningkatkan hasil Kesehatan. Departemen belajar bermain sepakbola pada Pendidikan Dan Kebudayan peserta didik dalam pelajaran Direktorat Jendral penjas. Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Aunurrahman. (2012). Belajar dan Jasmani dan Kesehatan. Pembelajaran. Bandung: Bandung: Alfabeta Alfabeta. Herwin. (2004). Keterampilan Beltasar Tarigan. (2001). Pendekatan Sepakbola Dasar. Diktat. Keterampilan Taktis dalam Yogyakarta: FIK UNY. Pembelajaran Sepak Bola. Isjoni. (2011). Pembelajaran Direktorat Jendral Olahraga, Kooperatif. Yogyakarta: Depdiknas. Benny A. Pribadi. (2011). Model Pustaka Pelajar. Komarudin. (2005). Dasar Gerak ASSURE Untuk Mendesain Sepakbola. Diktat Pembelajaran Sukses. Pembelajaran. Yogyakarta: Jakarta: PT. Dian Rakyat. FIK UNY. Clive Gifford. (2007). Keterampilan Luxbacher A. Joseph. (2011). Sepak Bola. Yogyakarta: PT Citra Aji Parama. Danny Mielke. (2007). Dasar-dasar Sepakbola: Langkah-langkah menuju sukses. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sepakbola. Jakarta: Pakar M. Furqon Hidayatulloh. (2008). Jaya. Mendidik Anak Dengan Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Griffin, L. L. & Butler, J. I. (Eds). (2005). Teaching Game for Bermain (Buku Pegangan Guru Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar). Surakarta: LPP UNS dan UNS Press. Muhajir. (2006). Pendidikan Jasmani Understanding. USA: Olahraga dan Kesehatan. Human Kinetics. Jakarta: Gramedia. Husdarta. (2011). Manajemen Nana Sudjana. (2010). Penilaian Pendidikan Jasmani. Hasil Proses Belajar Bandung: Alfabeta. Mengajar. Bandung: PT Husdarta & Yudha M. Saputra. Remaja Rosdakarya. (2013). Belajar dan Pembelajaran Pendidikan
Oemar Hamalik. (2011). Proses Andal. Jakarta: Sunda Belajar Mengajar. Jakarta: Kelapa Pustaka. PT Bumi Aksara. Tomoliyus. (2001). Pendekatan Remmy, M. (1992). Olahraga Pilihan Ketermpilan Taktis dalam Sepakbola. Jakarta: Pembelajaran Bola Basket. Departemen Pendidikan dan Jakarta: Departemen Kebudayaan. Pendidikan Nasional Rusman. (2013). Model-model Direktorat Jenderal Pembelajaran. Depok: Raja Pendidikan Dasar dan Grafindo Persada. Menengah Bekerjasama Soekatamsi. (2000). Teori dan Dengan Direktorat Jenderal Praktek Sepak Bola 1 Olahraga..Surakarta: UNS Press. Sucipto. Sutiyono, B. Tohir, I. M & Nuryadi. (2000). Sepak Bola. Tony Charles & Stuart Rook. (2011). 101 Sesi Latihan Sepak Bola untuk Pemain Muda. Jakarta: Jakarta: Departemen PT Indeks. Pendidikan Nasional. Waluyo. (2013). Teknologi Suyono dan Hariyanto. (2011). Pendidikan Dalam Belajar dan Pembelajaran. Pendidikan Jasmani. Bandung: PT Remaja Surakarta: Cakrawala Media. Rosdakarya. Syaiful Sagala. (2010). Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Toho Cholik M. & Rusli Lutan. (2001). Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Bandung: CV. Maulana. Tom Fleck & Ron Quinn. (2007). Panduan Latihan Sepak Bola