FILTER AIR DENGAN METODE ELEKTROLISA

dokumen-dokumen yang mirip
I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

SUNARDI. Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta Telp. (0274) Abstrak

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

KAJIAN PROSES ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

PROTOTIPE UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN REAKTOR ELEKTROKIMIA (UPAL-RE) UNTUK MELAYANI HOME INDUSTRY BATIK (259L) ABSTRAK

Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya alam merupakan bagian penting bagi kehidupan dan. keberlanjutan manusia serta makhluk hidup lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. demikian, masyarakat akan memakai air yang kurang atau tidak bersih yang

Studi Efektifitas pada Penurunan Kadmium (Cd) terhadap Seng (Zn) dan Tembaga (Cu) dengan Metode Elektrolisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA

KIMIA ELEKTROLISIS

EFEKTIFITAS ELEKTROFLOKULATOR DALAM MENURUNKAN TSS DAN BOD PADA LIMBAH CAIR TAPIOKA

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-harinya yang memenuhi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH WAKTU TINGGAL CAIRAN TERHADAP PENURUNAN KEKERUHAN DALAM AIR PADA REAKTOR ELEKTROKOAGULASI. Satriananda 1 ABSTRAK

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DENGAN PROSES ELEKTROLFOKULATOR SECARA BATCH

Elektrokimia. Sel Volta

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:

MODUL SEL ELEKTROLISIS

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4

STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

BAB. 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium, yaitu

APLIKASI METODE ELEKTROKOAGULASI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH COOLANT. Arie Anggraeny, Sutanto, Husain Nashrianto

Contoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bag. I

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sebuah konstruksi didirikan diatasnya. Hal ini disebabkan karena tingginya kadar

BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian dan Pembahasan

OPTIMASI KONDISI ELEKTROKOAGULASI ION LOGAM TIMBAL (II) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING

BAB I PENDAHULUAN % air. Transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam

KAJIAN PENGGUNAAN METODE ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENYISIHAN COD DAN TURBIDITI DALAM LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT. Ratni Dewi *) ABSTRAK

Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

Pengaruh Variasi Tegangan pada Pengolahan Limbah Cair Laundry Menggunakan Proses Elektrolisis

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

Elektroda tempat terjadi reaksi reduksi disebut katoda sedangkan tempat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keperluaan air minum sangatlah sedikit. Dari total jumlah air yang ada, hanya

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia?

BAB I PENDAHULUAN. memasak, mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya. Secara biologis air

HASIL DAN PEMBAHASAN. standar, dilanjutkan pengukuran kadar Pb dalam contoh sebelum dan setelah koagulasi (SNI ).

OPTIMASI KONDISI PROSES ELEKTROKOAGULASI LOGAM KROMIUM DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

BAB III METODE PENELITIAN. elektrokoagulasi sistem batch dan sistem flow (alir) dengan aluminium sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

penanganan limbah, yaitu dengan menampung limbah laboratorium tersebut,

PENGOLAHAN AIR KOLAM RENANG MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI DENGAN ELEKTRODA ALUMUNIUM GRAFIT

RACE-Vol.4, No.1, Maret 2010 ISSN PENGARUH PASANGAN ELEKTRODA TERHADAP PROSES ELEKTROKOAGULASI PADA PENGOLAHAN AIR BUANGAN INDUSTRI TEKSTIL

RANCANG BANGUN ALAT PENGHASIL GAS HIDROGEN UNTUK BAHAN BAKAR KOMPOR

HASIL DAN PEMBAHASAN

kini dipercaya dapat memberantas berbagai macam penyakit degeneratif.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

SEMINAR TUGAS AKHIR APLIKASI ELEKTROKOAGULASI PASANGAN ELEKTRODA BESI UNTUK PENGOLAHAN AIR DENGAN SISTEM KONTINYU. Surabaya, 12 Juli 2010

PENGARUH UKURAN PARTIKEL BATU APUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERAPAN CAIRAN LIMBAH LOGAM BERAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK PADA SKALA LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI

Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

Recovery logam dengan elektrolisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

RANCANGAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR. Oleh DEDY BAHAR 5960

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Diagram konsumsi energi final per jenis (Sumber: Outlook energi Indonesia, 2013)

BAB I PENDAHULUAN. Laboratorium merupakan salah satu penghasil air limbah dengan

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian. 1. Pengembangan Tanah (Swelling) Lempung Ekspansif tanpa Metode Elektrokinetik

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan. Bagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan

Transkripsi:

FILTER AIR DENGAN METODE ELEKTROLISA Tantri Wahyuni Fakultas Teknik Universitas Majalengka Tantri_wahyuni80@yahoo.co.id Abstrak Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Air sangat diperlukan sebagai pelarut dan proses biokimia di dalam tubuh, air juga digunakan untuk menunjang kegiatan kehidupan manusia, namun jika air tercemar dan banyak mengandung zat kimia berbahaya dan melebihi batas ambang batas, maka air harus difilterkan. Salah satu filterisasi air dapat dilakukan dengan metode elektrolisa. Pengujian dilakukan dengan cara mengamati secara langsung dan secara elektris, mengamati secara langsung yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap cepatnya proses reaksi elektrolisa (reaksi reduksi dan reaksi oksidasi) dalam menghasilkan partikel-partikel endapan (flok) dengan menggunakan panjang logam elektroda, diameter logam elektroda, jarak antar logam elektroda dan tegangan input yang berbeda. Pengujian secara elektris yaitu dengan melakukan pengukuran daya yang digunakan alat ini dalam proses elektrolisa. Dengan filterisasi menggunakan proses elektrolisa, persentase penurunan kadar Fe (besi) dari sumber air sumur di Dusun Kilung RT/RW 04/02 Kranggan Galur, Kulonprogo, Yogyakarta adalah 92,59 % sedangkan untuk persentase penurunan kadar Mn (mangan) adalah 94 %. Persentase penurunan kadar Fe (besi) dengan filterisasi menggunakan proses elektrolisa terlihat lebih besar dibandingkan persentase penurunan kadar Fe (besi) dengan filterisasi tanpa menggunakan proses elektrolisa ( 92,59 % > 85,18 % ) serta persentase penurunan kadar Mn (mangan) dengan filterisasi menggunakan proses elektrolisa juga terlihat lebih besar dibandingkan persentase penurunan kadar Mn (mangan) dengan filterisasi tanpa menggunakan proses elektrolisa ( 94 % > 40 % ). Kata Kunci: Filterisasi, Elektrolisa, Kadar Fe dan Mn PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air sangat diperlukan sebagai pelarut dan proses biokimia di dalam tubuh, air juga digunakan untuk menunjang kegiatan kehidupan manusia. Pencemaran yang dapat menghancurkan tatanan lingkungan hidup dapat mencemari air bersih. Air yang tercemar mengandung logam berat. Logam berat beracun ini sama sekali tidak boleh masuk ke dalam tubuh mahluk hidup, karena dengan konsentrasi yang kecil sudah bersifat toksik misalnya Hg (raksa), Cd (cadmium), dan Pb (timbal). Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.416/MENKES/IX/1990 Tentang Standar Baku Mutu Air Bersih.

Kadar maksimum yang dianjurkan untuk parameter Fe (besi) adalah 0,1 mg/l sedangkan untuk Mn (mangan) adalah 1,0 mg/l. Air yang tercemar dapat dimurnikan melalui metode elektrolisa. Prinsip kerja dari alat yang akan direalisasikan ini adalah sistem filterisasi. 1.2. Tujuan Penelitian 1. Merancang dan merealisasikan peralatan untuk menurunkan kadar Fe (besi) dan Mn (mangan) dari sumber air di Dusun Kilung RT/RW 04/02 Kranggan Galur, Kulonprogo, Yogyakarta 2. Mengetahui seberapa besar penurunan kadar Fe (besi) dan Mn (mangan) dari sumber air sumur di Dusun Kilung RT/RW 04/02 Kranggan Galur, Kulonprogo, Yogyakarta dengan menggunakan proses filterisasi elektrolisa. 1.3. Kajian Pustaka Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk asal pada keadaan yang lebih buruk. Pergeseran bentuk tatanan dari kondisi asal pada kondisi yang buruk ini dapat terjadi sebagai akibat masukan dari bahan-bahan pencemar atau polutan. Adapun persyaratan kualitas air minum meliputi persyaratan fisik, kimia, biologis dan radioaktif.a. Syarat fisik: Syarat fisik air minum harus jernih dan tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa. b.syarat kimia: Tidak boleh mengandung zat-zat beracun, zat-zat yang menimbulkan gangguan teknis, estetika, psikologis, serta za-zat kimia yang dapat mengganggu kesehatan misalnya Fe dan unsur-unsur kimia lainnya. c. Syarat biologis: Tidak mengandung bakteri/kuman parasit, bakteri phatogen serta bakteri coli. d. Syarat radioaktif: Tidak mengandung unsur-unsur yang dapat memancarkan sinar radiasi. Pemurnian air ini dapat dilakukan secara elektrolisa. Elektrolisa merupakan suatu proses perubahan energi dari energi listrik menjadi energi kimia. Peralatan dasar dari sel elektrolisa adalah dua elektroda (umumnya konduktor logam) yang dicelupkan ke dalam elektrolit konduktor ion (dalam hal ini berupa air) dan sumber arus. Karena didasarkan pada reaksi redoks, pereaksi utama yang berperan dalam metode ini adalah elektron yang di pasok dari suatu sumber listrik. Sesuai dengan reaksi yang berlangsung, elektroda dalam suatu sistem elektrolisa dapat dibedakan menjadi katoda, yakni elektroda di mana reaksi reduksi (reaksi katodik) berlangsung dan anoda di mana reaksi oksidasi (reaksi anodik) berlangsung. Perbedaan potensial antara 2 elektroda yang dicelupkan dalam cairan elektrolit

konduktor ion (air), ion-ion akan bergerak karena ditimbulkan oleh medan listrik, kation bergerak kearah katoda, anion bergerak kearah anoda sehingga terjadi reaksi pada sisi elektrodaelektroda. Elektroda dalam proses elektrolisa sangat penting karena elektroda merupakan salah satu media untuk menghantarkan atau menyampaikan arus listrik ke dalam larutan agar terjadi suatu reaksi (perubahan kimia. Disini juga dilakukan proses penyaringan ( filtrasi ). Filtrasi merupakan proses pemisahan partikel dari cairan solid melalui material porous (filter) kemudian menahan solid dan melepaskan liquid (filtrat) secara berlanjut. Apabila ukuran solid lebih besar dari pori-pori filter, solid akan tertahan dipermukaan filter.bahan yang dipakai sebagai media saringan adalah bahan yang memilki sifat penyaringan yang baik, keras, bebas dari kotoran, tidak larut dalam air dan dapat tahan lama dipakai. Pada proses elektrolisa ini digunakan trafo daya, pompa sentrifugal, relay, multivibrator. Pemakaian pewaktu merupakan variasi dari multivibrator. Multivibrator adalah suatu rangkaian yang mempunyai dua kemungkinan keadaan pada keluarannya. Keluaran tersebut dapat berupa level rendah atau level tinggi dan tidak ada level menegahnya. II. METODOLOGI PENELITIAN Berikut adalah Tahapan Penelitian yang Dilakukan: Mulai Desain Alat Realisasi Alat Pengujian Alat Tidak Berhasil Ya Analisis Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 1. Tahapan Penelitian Alat filter air dengan metode elektrolisa yang dirancang mempunyai spesifikasi sebagai berikut: 1. Alat dapat menurunkan kadar Fe (besi) dan Mn (mangan) sampai pada batas Standar Baku Mutu Air Bersih. 2. Waktu yang dibutuhkan alat dalam proses filterisasi dengan elektrolisa adalah 1, 17 menit. 3. Logam aluminium dihubungkan pada kutub negatif keluaran dioda penyearah.

4. Logam besi dihubungkan pada kutub positif keluaran dioda penyearah. 5. Alat menggunakan catu daya sebesar 32 volt AC. 6. Jarak antara logam elektroda (logam besi dan aluminium) adalah 2 cm. Gambar desain alat filter air dengan metode elektrolisa yang akan dirancang adalah seperti terlihat pada gambar.2 di bawah: Gambar 2. Desain filter air dengan metode elektrolisa Diagram blok rangkaian alat filter dirancang adalah seperti terlihat pada air dengan metode elektrolisa yang gambar 3. di bawah:

Induksi Trafo daya Dioda Penyearah Jembatan Wadah elektrolisa Besi Aluminium Pasir aktif Filter cartridge Pompa air Pengatur ketinggian level air Wadah air (input) Wadah air (output) Gambar 3. Blok diagram filter air dengan metode elektrolisa III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Implementasi. Filter air dengan metode elektrolisa yang dibuat pada perancangan dan penelitian ini terdiri atas 4 bagian yaitu trafo daya, pengatur ketinggian level air, pompa air, dan dioda bridge. Rangkaian filter air dengan metode elektrolisa dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4.Rangkaian filter elektrolisa Filter air dengan metode elektrolisa ini bekerja berdasarkan prinsip reaksi redoks, yakni gabungan dari reaksi reduksi dan oksidasi. Pereaksi utama yang berperan dalam metode ini adalah elektron yang di pasok dari suatu sumber listrik. Sesuai dengan reaksi yang berlangsung, elektroda dalam suatu sistem elektrolisa dapat dibedakan menjadi katoda, yakni elektroda di mana reaksi reduksi (reaksi katodik) berlangsung dan anoda di mana reaksi oksidasi (reaksi anodik) berlangsung. 3.2. Data hasil pengujian dan Analisis Pengujian dilakukan dengan cara mengamati secara langsung dan secara elektris, mengamati secara langsung yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap cepatnya proses reaksi elektrolisa (reaksi reduksi dan reaksi oksidasi) dalam menghasilkan partikelpartikel endapan (flok) dengan menggunakan panjang logam elektroda, diameter logam elektroda, jarak antar logam elektroda dan tegangan input yang berbeda sedangkan waktu yang digunakan dalam prosesnya sama, hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar penurunan kadar Fe (besi) dan Mn (mangan) yang dapat dihasilkan. Pengujian secara elektris yaitu dengan melakukan pengukuran daya yang digunakan alat ini dalam proses elektrolisa. Tahap pengukuran dilakukan secara terpisah pada setiap percobaannya. Tahap awal pengukuran, filterisasi menggunakan proses elektrolisa (dengan menggunakan input tegangan 32 volt AC) dengan filterisasi tanpa menggunakan proses

elektrolisa, tahap kedua dilakukan berdasarkan atas tegangan input yang digunakan dalam setiap proses elektrolisa, tahap ketiga dilakukan berdasarkan atas jarak antar logam elektroda, tahap keempat dilakukan berdasarkan atas panjang logam elektroda, serta tahap kelima dilakukan berdasarkan ukuran diameter logam elektroda guna mengetahui hasil penurunan kadar Fe (besi) dan Mn (mangan). Tabel 1. Penurunan Fe dan Mn dengan filterisasi elektrolisa. Konsentrasi kadar (mg/l) Waktu Konsentrasi kadar Fe Konsentrasi kadar Mn filterisasi (menit) Standar baku mutu Kadar awal Kadar akhir Standar baku mutu Kadar awal Kadar akhir 1,17 1,0 2,7 0,2 0,5 1,0 0,06 Berdasarkan tabel 1. terlihat bahwa telah terjadi penurunan kadar Fe (besi) dan Mn (mangan) dengan filterisasi menggunakan proses elektrolisa (menggunakan tegangan input sebesar 32 volt AC). Pada percobaan ini akan terjadi proses pembesaran bentuk partikel-partikel endapan (flok). Sehingga logam berat Fe (besi) dan Mn (mangan) yang telah berbentuk flok (endapan) akan semakin mudah untuk tersaring oleh filter pasir aktif dan filter cartridge yang digunakan. Fe (besi) yang terkandung pada sumber air sumur di Dusun Kilung RT/RW 04/02 Kranggan Galur, Kulonprogo, Yogyakarta berkadar awal sebesar 2,7 mg/l dapat diturunkan menjadi 0,2 mg/l (penurunan sebesar 2,5 mg/l), sedangkan untuk Mn (mangan) yang memiliki kadar awal sebesar 1,0 mg/l dapat diturunkan menjadi 0,06 mg/l (penurunan sebesar 0,94 mg/l). Standar baku mutu Tabel 2. Persentase penurunan Fe dan Mn filterisasi elektrolisa. Konsentrasi kadar Fe Kadar Kadar Persentase awal akhir penurunan (mg/) (mg/l) (%) Standar baku mutu Konsentrasi kadar Mn Kadar Kadar Persentase awal akhir penurunan (mg/) (mg/l) (%) 1,0 2,7 0,2 92,59 0,5 1,0 0,06 94 Berdasarkan tabel 2. terlihat bahwa dengan filterisasi menggunakan proses elektrolisa, persentase penurunan kadar Fe (besi) dari sumber air sumur di Dusun Kilung RT/RW 04/02 Kranggan Galur, Kulonprogo, Yogyakarta adalah

92,59 % sedangkan untuk persentase penurunan kadar Mn (mangan) adalah 94 %. Persentase penurunan kadar Fe (besi) dengan filterisasi menggunakan proses elektrolisa terlihat lebih besar dibandingkan persentase penurunan kadar Fe (besi) dengan filterisasi tanpa menggunakan proses elektrolisa ( 92,59 IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan 1. Filterisasi dengan metode elektrolisa dapat menurunkan kadar Fe (besi) dan Mn (mangan) dari sumber air sumur di Dusun Kilung RT/RW 04/02 Kranggan Galur, Kulonprogo, Yogyakarta. Hal ini disebabkan oleh proses elektrolisa yang dapat menimbulkan reaksi reduksi dan reaksi oksidasi, sehingga terjadi pengikatan ionion logam berat yang terlarut di dalam air dan merubahnya kedalam bentuk yang lebih besar (partikel endapan/flok). Logam berat yang telah berbentuk partikel endapan/flok tersebut akan semakin mudah untuk tersaring oleh filter yang digunakan dalam proses filterisasinya. 2. Filter air dengan metode elektrolisa dapat menurunkan % > 85,18 % ) serta persentase penurunan kadar Mn (mangan) dengan filterisasi menggunakan proses elektrolisa juga terlihat lebih besar dibandingkan persentase penurunan kadar Mn (mangan) dengan filterisasi tanpa menggunakan proses elektrolisa ( 94 % > 40 % ). kadar Fe (besi) sebesar 98,14 % dan Mn (mangan) sebesar 99 % dari sumber air sumur di Dusun Kilung RT/RW 04/02 Kranggan Galur, Kulonprogo, Yogyakarta. 4.2. Saran 1. Filter air dengan metode elektrolisa sangat efektif digunakan untuk pengolahan air yang mengandung logam-logam berat. Tidak hanya untuk pengolahan sumber air yang mengandung logam berat saja tetapi juga dapat digunakan untuk pengolahan limbah cair pada laboratorium, instansi atau perusahaan-perusahaan skala kecil yang menggunakan logam, dan diindikasikan limbah cairnya memiliki kandungan logam berat di dalamnya. 2. Agar proses elektrolisa berjalan optimum dan juga untuk efisiensi alat, sebaiknya dilakukan pencucian rangkaian

alat elektrolisa, apabila alat sudah tidak mampu bekerja maksimal lagi karena telah banyak flok atau endapan yang menempel atau menutupi permukaan logam elektroda. 3. Penggantian logam elektroda sebaiknya juga dilakukan apabila logam elektroda telah banyak mengalami korosi, karena akan mempengaruhi proses dan efisiensi penurunan parameter sumber air. V. DAFTAR PUSTAKA 1. Darmono, 1995, Logam Dalam Sistem Mahluk Hidup, Penerbit Universitas Indonesia, UI-Press, Jakarta. 2. Djoko, Ananto, (1991), Penurunan Kadar Fe dan Mn air Sumur Dengan Kombinasi Aerasi Dan Saringan Pasir Cepat, Tugas Akhir, Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan YLH Yogyakarta. 3. Faraday, Michael. (1834). Electrical Decomposition. <http://www.wikipedia.org/wiki /Elektroda> ( Juli. 2, 2007). 4. Fardiaz, Srikandi, 1992, Polusi Air Dan Udara, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. 5. Fitri, Luluk, (1993), Pengaruh Diameter Pasir Aktif Sebagai Filter Terhadap Penurunan Kadar Fe, Tugas Akhir, Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan YLH Yogyakarta. 6. Guyton, Arthur C, 1997, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 9, Jakarta. 7. Johanes, H, 1978, Listrik Dan Magnet, PT. Balai Pustaka, Jakarta. 8. Palar, Heryando, 1994, Pencemaran Dan Toksikologi Logam Berat, Rineka Cipta, Jakarta. 9..(2001). Transformator Daya. <http://www.elektroindonesia.c om> ( Maret. 18, 2006). 10. Ratih, Tine Maria Kuswati, Nani Kartini, Mudji Rahardjo, 2003, Kimia 2b, PT. Bumi Aksara, Jakarta. 11..(2005). Profesional In Practical Electronics. <http://www.electroniclab.com> ( November. 26, 2007). 12. Ratna, Dwi, (2006), Teknologi Sistem Elektrolisis Untuk Penurunan Fe, Cu dan TDS Dalam Limbah Laboratorium, Tugas Akhir, Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan YLH Yogyakarta.

13..(2007). Sistem Filtrasi. <http://www.breederkoi.com> ( Juli. 2, 2007). 14. Slamet, Juli Soemirat, 1994, Kesehatan Lingkungan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.