Rencana Kerja Tahunan Hutan Kemasyarakatan (HKm) WANA MANUNGGAL Desa Sukakarya STL Terawas Ulu Musi Rawas Disusun oleh Tim Penyusun 2016 Page 1 of 6
Rencana Kerja Tahunan Hutan Kemasyarakatan (HKm) WANA MANUNGGAL Desa Sukakarya STL Terawas Ulu Musi Rawas Tim Penyusun : Page 2 of 6
Ringkasan Eksekutif Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja Tahunan dilakukan untuk menurunkan program kegiatan dari Rencana Umum dan rencana Operasional Hutan Kemasyarakatan (HKm) Wana Manunggal desa Suka Karya Kecamatan STL Ulu Terawas Kabupaten Musi Rawas. Penggalian potensi yang akan di rencanakan dalam pengelolaan dan kegiatan HKm Wana Manunggal juga untuk mendapatkan informasi tentang data terkini tentang kondisi dan kebutuhan kelompok HKm Wana Manunggal dalam rangka pengembangan HKm tersebut. Dari penggalian potensi yang ada di areal kerja HKm maka, program Rencana Kerja Tahunan pertama kali yang harus di lakukan adalah melakukan penataan areal kerja dari luas areal mencapai 290 hektar dengan membagi blok-blok pengelolaan, masing-masing blok jumlah anggotanya mencapai 15-25 orang. Dari jumlah areal dan anggota HKm Wana manunggal, maka blok di bagi menjadi 7 blok dengan masing-masing spesifikasi tata kelola sesuai yang dengan Rencana Kerja Tahunan (RKT) HKm Wana Manunggal. Luas areal HKm Wana Manunggal Berdasar IUPHKM adalah 290 hektar, terdiri dari 185 hektar untuk zona pemanfaatan dan 115 untuk zona konservasi serta jasa lingkungan. keseluruhan areal tersebut berada di Hutan Lindung Bukit Cogong Kecamatan STL Ulu Terawas. Selama ini HKm Wana Manunggal melakukan kegiatan secara swadaya dan belum adanya pembagian blok-blok pemanfaatan untuk mempermudah pengawasan dalam pengelolaan Hutan baik yang telah di kelola maupun yang masih dalam kondisi baik tutupan hutannya. Berdasarkan sumber data dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan kabupaten Musi Rawas bahwa kegiatan pembukaan lahan di kawasan lindung sudah sejak lama dilakukan. Dengan adanya HKm ini masyarakat yang telah lama mengelola lahan di kawasan Hutan lindung Bukit Cogong dengan adanya izin Penetapan Areal Kerja dari kementerian yang telah di keluarkan dan Izin Usaha HKm dari bupati pun telah di dapat sehingga masyarakat desa Sukakarya menggarap lahan dengan rasa aman dan tenang. Sebagian besar areal yang mereka kelola di lahan lindung tersebut adalah menanam kopi yang telah dilakukan sejak turun temurun. Selain menanam kopi mereka juga menanam tanaman yang menghasilkan disela-sela kebun kopi dengan tanaman MPTS atau biasa yang Page 1 of 6
disebut dengan tanaman pembayang seperti Durian, Nangka, Lada, coklat dan Kemiri. Sebagian besar pengelolaan yang telah dilakukan oleh anggota kelompok adalah Kopi dengan jenis robusta, dan tanaman karet. Saat ini karena terjadinya penurunan harga karet maka sebagai masyarakat tidak melakukan pengambilan getah karet, sehingga kondisi kebun yang ada di areal HKm cendrung tidak terus. Melalui Rencana Kerja Tahunan ini sebagai pendoman dalam pengelolaan tata kelola lahan areal HKm dan pemanfaatan lahan kelola peningkatan perekonomian anggota HKm Wana Manunggal. RKT ini disusun berdasarkan kesepakatan anggota HKm yang di fasilitasi oleh Lembaga Perkumpulan Hutan Kita Institute (HaKI), KPHL Benakat Bukit Cogong, BP4K Musi Rawas dan di dukung oleh Bioclime. Page 2 of 6
Daftar Isi Halaman Judul Lembar penyusunan Ringkasan Eksekutif Daftar Isi i ii iii iv 1. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Maksud dan Tujuan 2 1.3. Keluaran 2 2. DATA POKOK 3 2.1. Data Pemegang Izin 3 2.1.1. Nama Pemegang Izin 3 2.1.2. Surat Keputusan 3 2.2. Data Fisik Lapangan 3 2.2.1. Status Lahan 3 2.2.2. Adminstrasi Pemerintahan 3 2.2.3. Topografi 3 2.2.4. Ketinggian Tempat DPL 3 2.2.5. Jenis Tanah 3 2.3. Keadaan Hutan berdasarkan Peta hasil pemetaan partispatif, citra landsad dan hasil study tutupan lahan 4 2.4. Sosial Ekonomi 3. RENCANA KERJA TAHUNAN HUTAN KEMASYARAKATAN WANA MANUNGGAL 5 3.2. Rencana Penataan Batas Areal Kerja dan Pembukaan Wilayah Hutan 5 3.3. Rencana Penanaman 5 3.3.1. Pengadaan Bibit 5 3.3.2. Penanaman 6 3.4. Rencana Pemeliharaan 6 3.5. Rencana Pemanfaatan 6 3.6. Rencana Perlindungan dan Pengaman Hutan 7 3.7. Pengendalian Hama Penyakit 7 3.8. Pengendalian Kebakaran 7 3.9. Rencana Pengembangan Kelembagaan 8 3.10. Pengembangan SDM 8 3.11. Pengadaan Sarana dan Prasarana 9 3.12. Rencana Ketenagakerjaan Teknis 9 3.13. Rencana Pengelolaan Zona Lindung dan Pemanfaatan Lingkungan 10 3.14. Rencana Monitoring dan Evaluasi 10 4. KESIMPULAN DAN SARAN 11 Page 3 of 6
1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan di Hutan Lindung Bukit Cogong telah melalui tahapan yang panjang. Pada awanya Hutan Lindung Bukit Cogong di kelola masyarakat untuk kegiatan pertanian dan perkebunan. Mulai tahun 2000 penyuluhan kehutanan aktif melakukan pembinaan kepada masyarakat, hingga pada tahun 2006 ada kegiatan percontohan pemberdayaan masyarakat dari Pusat Bina Penyuluhan kementerian kehutanan, sehingga pendampingan dan pembinaan di lakukan lebih intensif. Berdasarkan PP Nomor 06 tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan hutan serta Pemanfaatan Hutan, yang menyebutkan ada tiga skema pola pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan, yaitu Hutan Kemasyarakatan, Pola Kemitraan, dan Hutan Desa, dan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 37 tahun 2007 tentang Hutan Kemasyarakatan, maka kelompok berinisiatif untuk mengajukan izin pengelolaan. Dalam proses pengajuan hak kelola masyarakat dengan skema Hutan Kemasyarakat di Hutan Lindung bukit Cogong membutuhkan waktu yang cukup panjang. Berdasarkan permohonan izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKM) Desa Suka Karya Kecamatan STL Ulu Terawas nomor 01/WN/SKK/2012 tanggal 18 September 2012 dari kelompok, melalui surat nomor 522/51/III/kehut/2013 tanggal 16 Januari 2013 Bupati Musi Rawas mengajukan usulan Penetapan Areal Kerja (PAK) Hutan Kemasyarakatan (HKm) kepada menteri Kehutanan RI. Sebagai tindaklanjutnya terbitlah keputusan Menteri Kehutanan RI nomor : SK.34/Menhut-II/2014 tanggal 10 Januari 2014 tentang Penetapan Areal kerja Hutan Kemasyarakatan seluas ± 380 (tiga ratus delapan puluh) hektar pada kawasan Hutan Lindung di Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan Page 1 of 11
Selanjutnya berdasrkan Penetapan Areal Kerja HKm oleh Menteri Kehutanan, maka pengajuan Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakat (IUPHKM) kepada Bupati Musi Rawas. Pada tanggal 22 April 2015 surat keputusan Bupati Musi Rawas dengan nomor 389/KPTS/KEHUT/2015 tentang pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKM) dengan luas areal ± 290 (Dua Ratus sembilan Puluh) Hektar selama 35 ( tiga puluh Lima) Tahun. Berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) tentang Hutan Kemasyarakat setelah izin Penetapan Areal Kerja (PAK) kewajiban dan HAK kelompok, yang tertuang dalam pasal 26 Permenhut P.88/menhut-II/2014 pemegang IUPHKM mempunyai kewajiban menyusun Rencana Kerja, terdiri dari Rencana Umum, dan Rencana Operasional. Rencana kerja tersebut di turunkan kembali menjadi Rencana Kerja Tahunan sebagai pedoman dalam melakukan kerja-kerja pada areal Hutan Kemasyarakatan. 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Rencana Kerja tahunan HKm adalah sebagai dasar dan pendoman penyusunan rencana Operasional dan pelaksanaan usaha pemanfaatan HKm yang menjamin kelestarian fungsi hutan, kelestarian produksi,kelestarian sosial, dan kelestarian lingkungan. Tujuan penyusunan ini adalah agar pemanfaatan HKm dapat menciptakan masyarakat sejahtera hutan lestari, berdasarkan penetapan kelestarian hasil yang progresif (sustainable yield progressive), kelestarian usaha,keseimbangan lingkungan, sosial,ekonomi,budaya dan kesejahteraan masyarakat setempat. 1.3. Keluaran Dari Maksud dan Tujuan penyusunan Rencana Kerja tahunan HKm, keluaran yang di dapat adalah adanya pedoman dalam pelaksanaan kegiatan tahunan HKm Wana manunggal sebagai bentuk usaha dalam peningkatan perekonomian masyarakat Page 2 of 11
2. Data Pokok 2.1. Data Pemegang Izin 2.1.1 Nama Pemegang izin HKm : Wana Manunggal desa Sukakarya STL Terawas Ulu 2.1.2. Surat Keputusan : 1. keputusan Menteri Kehutanan RI nomor : SK.34/Menhut-II/2014 tanggal 10 Januari 2014 tentang Penetapan Areal kerja Hutan Kemasyarakatan seluas ± 380 (tiga ratus delapan puluh) hektar 2. surat keputusan Bupati Musi Rawas dengan nomor 389/KPTS/KEHUT/2015 tentang pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKM) dengan luas areal ± 290 (Dua Ratus sembilan Puluh) Hektar selama 35 ( tiga puluh Lima) Tahun 2.2. Data Fisik Lapangan 2.2.1 Letak Areal Hutan Kemasyarakatan : Kawasan Hutan Lindung Bukit Cogong 2.2.2. Adminstrasi Pemerintahan : a. Provinsi : Sumatera Selatan b. Kabupaten : Musi Rawas c. Kecamatan : STL Ulu Terawas d. Desa : Suka Karya 2.2.3. Topografi : Datar Tinggi berbukit-bukit 2.2.4. Ketinggian Tempat Dpl : 0-650 dpl Jenis Tanah : Latosol Page 3 of 11
2.3. Keadaan Hutan berdasarkan Peta hasil pemetaan partispatif,citra landsad dan hasil study tutupan lahan No Jenis Tutupan Lahan Luas (Ha) 1 Hutan Kerapatan Tinggi 2 Semak belukar 3 Tanaman Karet Campuran 4 Tanaman MPTS 5 Tanaman Kopi Persentase 2.4.Sosial Ekonomi No Uraian Satuan Jumlah Keterangan 1 Jumlah Pengarap Lahan - Kepala Keluarga KK 90 Seluruh anggota 2 Jumlah penduduk desa - Kepala Keluarga - Total Jiwa 3 Jumlah Penduduk berdasarkan mata pencaharian - Pegawai Negeri Sipil - TNI - Pedagang - Tani - Buruh Tani - Pertukangan - Pensiunan - Nelayan - Jasa Data Monografi Desa tahun 2014 KK Orang 688 2.163 Orang 27 6 18 157 296 14 - - 4 Desa Sk Karya Tidak semua petani dan mengarap di lahan Areal HKm Page 4 of 11
3. Rencana Kerja Tahunan Hutan Kemasyarakatan Wana Manunggal 3.2. Rencana Penataan Batas Areal Kerja dan Pembukaan Wilayah Hutan No Kegiatan Satuan Rencana Keterangan 1 Penataan Batas Areal Kerja a. batas alam b. batas buatan - batas persekutuan - batas sendiri 2 Penataan Blok/petak Tanaman a. blok Pemanfaatan - blok Tanaman MPTS - blok tanaman tahunan - blok tanaman penyelah b. blok konservasi - blok pelindungan - blok jasa lingkungan 3 Pembukaan wilayah Hutan - Jalan Utama Blok - Jalan Cabang Blok - Jalan patroli di zona konservasi 3.3. Rencana Penanaman 3.3.2. Pengadaan Bibit No. Jenis Lokasi Nama kayu Waktu Volume 1. Kayukayuan Blok - Pulai 1 tahun 1000 batang/ha Pemanfaatan - Mahoni 1 tahun 500 batang/ha 2. HHBK Blok Pemanfaatan 3. Tanaman Bawah Blok Pemanfaatan - BambangLanang - Pala - Kopi - Kemiri - Petai - Durian - Jahe - Kunyit - Lengkuas - Kencur - Cabai 1 tahun 5 tahun 10 bulan 1 tahun 1 tahun 1 tahun 2 bulan 2 bulan 2 bulan 2 bulan 1 bulan 200 batang/ha 500 batang/ha 500 batang/ha 50 batang/ha 25 batang/ha 5 batang/ha 20 rumpun/ha 15 rumpun/ha 10 rumpun/ha 15 rumpun/ha 25 atang/ha Page 5 of 11
3.3.3. Penanaman a. Penyemaian Biji kopi dikeringkan selama 7 (tujuh) hari. Setelah itu disemai di lahan. b. Pembibitan Setelah proses penyemaian umur 5-6 bulan baru dipindah ke polybag yang sudah berisi tanah selama 3-4 bulan. c. Penanaman Menunggu bibit siap tanam. Mempersiapkan lahan, membuat jarak tanam, membuat lubang. Setelah bibit kopi umur 10 bulan, baru kopi siap tanam. d. Perawatan Dirumput, dipupuk dan setelah kopi berumur 3 tahun, batang kopi harus ditunas. No Kegiatan Satuan Rencana Keterangan 1. Penyemaian - Biji Kopi Kilo 7 hari Zona Pemanfaatan - Pembibitan Bidang 5-6 bulan - Penanaman Ha 10 bulan - perawatan Ha 3 tahun 2. Penanaman dengan Zona Pemanfaatan tanaman Pokok ( Kopi) Ha 3. Penanaman dengan Zona Pemanfaatan tanaman Pokok ( Karet) Ha 4. Penanaman MPTS Ha Zona Lindung 5. Penanaman Pengayaan Ha Zona lindung 3.4.Rencana Pemeliharaan Diusahakan 1 (satu) bulan setelah penanaman dirumput secara bersama. Lalu dipupuk dengan bahan-bahan organik dengan konsep pertanian terpadu. Dalam perawatan ini juga akan dilakukan penyulaman apabila : 1. Ada yang mati, kelompok harus siap mengganti tanaman yang sudah ada dengan pembibitan 2. Masih ada yang kurang, kelompok wajib menanam lagi. No. Uraian Volume Keterangan 1. Pemanfaatan Jasa Aliran Air 3 Sumber Mata Air Masyarakat dipungut biaya sebesar Rp 10.000/bulan 2. Wisata Alam 100 Ha Merawat prasarana dan sarana yang ada 3. Perlindungan Keanekaragaman Hayati 290 Ha Melindungi tumbuhan dan hewan langka 4. Penyelamatan dan Perlindungan Lingkungan 290 Ha Mencegah penebangan hutan dan mencegah kebakaran 5. Penyerapan dan penyimpanan 290 Ha Belum bisa diidentifkasi karbon 6. Pemeliharaan Vegetasi 290 Ha Merawat semua jenis tanaman (flora) dan hewan (fauna). Page 6 of 11
3.5.Rencana Pemanfaatan No Kegiatan Satuan Rencana Keterangan 1. Pemanfaatan Kayu hasil Land Clearing untuk pembukaan lahan garapan baru Untuk pengarapan di tahun 2017- - luas Ha... 2018 - volume M3... 2. Pemanfaatan Hasil hutan Bukan Kayu (HHBK) M3...... 3.6.Rencana Perlindungan dan Pengaman Hutan a. Pengendalian Hama Penyakit No. Uraian Waktu Jumlah 1. Mengantisipasi dari hama penyakit yang menrusak tanaman yang sudah dilindungi 2. Aturan Penyelamatan / Keamanan - Perambahan - Penebangan - Galian C Pagi sampai sore berganti shift 4 orang dalam 1 shift b. Pengendalian Kebakaran No. Kegiatan Jenis kegiatan Waktu Jumlah 1. Pengendalian Kebakaran 2. Pengamanan Hutan 3. Perlindungan hutan dan hukum Menjaga kebakaran di musim kemarau agar tidak terjadi kebakaran hutan Tidak boleh menebang hutan secara liar dari seluruh perambah hutan - Menjaga sejak terbentuknya HKm sampai selamanya - Menindaklanjuti apabila terjadi pelanggaran hukum - Melindungi seluruh tanaman dan ekosistem yang ada dalam hutan Adanya titik api sebelum kebakaran Pagi sampai sore selalu memantau hutan Mulai terbentuknya kelompok 4 orang dalam 1 kelompok Seluruh anggota kelompok Min. 16 orang Page 7 of 11
3.7.Rencana Pengembangan Kelembagaan No Kegiatan Satuan Rencana Keterangan 1. Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengelolaan Kelembagaan HKm Paket 1. Peraturan Dasar dan Rumah Tangga HKm 2. Peraturan dalam pengelolaan 2. Membentuk Lembaga Unit Untuk tingkat Kelompok Keuangan/Koperasi 3. Peningkatan Kapasitas SDM Anggota HKm Paket 1. Pelatihan Budidaya Pertanian 2. Pelatihan Managemen organisasi 3. Pelatihan Managemen pengelolaan koperasi 4. Pelatihan Peraturan Lingkungan dan Kehutanan 5. Pelatihan Hukum Kritis 6. Pelatihan Teknis Usaha Produktif 7. Pelatihan dan pengembangan HHBK 3.8.Pengembangan SDM No Kegiatan Satuan Rencana Keterangan 1. Penyusunan Modulmodul teknis pengelolaan kerja HKm untuk anggota HKm dan masyarakat Paket 1. kegiatan budidaya pertanian HKm 2. kegiatan tata batas HKm sekitar 2. Study Banding Paket Tata kelola Hutan Lindung yang telah berhasil dengan skema HKm Page 8 of 11
3.9.Pengadaan Sarana dan Prasarana No Kegiatan Satuan Rencana Keterangan 1. Base / kantor Unit Kantor pengurus besar HKm 2. Demplot Pembibitan Ha Masing-masing Blok ada 1-2 Ha Demplot 3. Pembangkit energi Mikro Unit 1-2 unit di blok Hidro 4. Balai Pertemuan Unit Masing-masing blok ada balai pertemuan dengan ukuran 4-8 meter 5. Alat komunikasi Unit 1 unit Radio komunitas untuk penyebaran informasi 6. Komputer Unit 2 unit komputer untuk penyiaran Radio Komunitas 7. Alat-alat Kantor Paket Untuk kelengkapan kantor 8. GPS Unit 2 unit GPs sebagai update areal kerja HKm 3.10. Rencana Ketenagakerjaan Teknis No Tenaga Ahli Rencana Keterangan 1. ADM - Keuangan - Tata Usaha - Umum - Personalia 2. Perencanaan - pengukuran/pemetaan - persiapan lahan 1 orang 3 orang 2 orang 1 orang 1 orang 1 orang 3. Penanaman/pemeliharaan Masing-masing blok ada 2 perwakilan 4. Pembibitan Masing-masing blok ada 2 orang 5. Perlindungan /pengamanan 4 masing-masing blok 3.11. Rencana Pengelolaan Zona Lindung dan Pemanfaatan Lingkungan Pengelolaan Zona Lindung seluas 100 hektar di arahkan pada kelestarian lingkungan, kegiatan di proyeksikan pada pengamanan atau perlindungan Hutan dari bahaya kebakaran hutan dan gangguan lainnya. Secara khusus kegiatan ini terkait dengan patroli pengamanan dan membangun prasarana pengamanan berupa base camp HKm, balai pertemuan HKm, tower pemantau titik api, disamping melengkapi sarana pengamanan dan pelindungan. Kelompok HKm wana Manunggal desa Suka Karya berkomitmen untuk menjalankan kebijakan Zero Burning dalam persiapan lahannya dan melakukan upaya konservasi Page 9 of 11
terkait areal yang merupakan kawasan lindung seperti sepdan sungai,daerah perlindungan plasmanuftah dan perlindungan satwa liar serta tumbuhan endemik yang ada di kawasan hutan lindung Bukit Cogong. 3.12. Rencana Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Monitoring dan Evaluasi di lakukan untuk menilai sejauh mana kesesuaian pelaksanaan perencanaan kegiatan pengelolaan Hutan Kemasyaratan Wana manunggal. Evaluasi ini dilakukan selama satu kali dalam setahun, dengan mekanisme yang di gunakan adalah dengan memulai pelaksanaan monitoring secara internal yang di lakukan oleh pengurus besar HKm Wana manunggal pada blok-blok yang telah di bagi tugas masing-masing. Selanjutnya evaluasi dalam upaya melakukan tindak lanjut kegiatan kepada ekstrenal yang akan melakukan evaluasi kegiatan sesuai yang telah di susunan Rencana Umum, Rencana operasional dan Rencana Kerja tahunan HKm Wana manunggal Page 10 of 11