BAB III IMPLEMENTASI STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MAHÃRAH QIRÃ AH. A. Gambaran Umum SD Islam Simbangwetan Pekalongan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MAHÃRAH QIRÃ AH

BAB III PERSEPSI WALI MURID TERHADAP MUTU PENDIDIKAN SD ISLAM SIMBANGWETAN BUARAN PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Sekolah Dasar Islam Simbangwetan Buaran

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah Ibtidaiyah (MI) Siti Mariam beralamatkan di Jalan Kelayan A Gg. PGA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs. Miftahul Aula Bangkal

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum SDN Ujung VII/32 Kec. Semampir Surabaya

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2. Kelas/ Semester : V/ I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

I. PENDAHULUAN. kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB III PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS SISWA SMP ISLAM WALISONGO KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SD Muhammadiyah 9 Banjarmasin

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah Ibtidaiyah yang bernama MIS HAYATUSY. Madrasah ini terletak di Desa Panyiuran Jalan Amutai Alabio

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS. A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat dipengaruhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. surat keputusan Departemen Agama, dengan latar belakang banyak anak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tokoh masyarakat, pembelian tanahnya hasil dari warung amal dan sumbangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ibtidaiyah (MI) Batu Tangga Kecamatan Batang Alai Timur Kabupaten Hulu Sungai

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

BAHAN AJAR (MINGGU KE 1) MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)

BAB I PENDAHULUAN. belajar siswa. Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan apabila pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI

2. Keadaan Fisik Sekolah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tarbiyatut Thaibah Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar. Subjek dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah Ibtidaiyah Al-Musyawarah Banjarmasin beralamat di Jalan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Ledo. awalnya berdiri dibawah kepemimpinan yang dibuat oleh Dinas

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB III SMP INKLUSIF GALUH HANDAYANI SURABAYA. A. Letak Geografis SMP Inklusif Galuh Handayani

BAB III KONDISI OBJEK PENELITIAN. A. Selintas Tentang SMA Muhammadiyah 1 Palembang. 1. Sejarah Singkat SMA Muhammadiyah 1 Palembang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Perencanaan Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Pendidikan membuat manusia

LANDASAN TEORI. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pembentukan karakter bangsa perlu dilakukan penataan terhadap sistem

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta. terletak di jantung kota Yogyakarta yaitu di sebelah Stasiun

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa melalui pembelajaran dengan metode bermain model Scramble.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENGOPTIMALKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI SEKOLAH DENGAN JUMLAH SISWA SEDIKIT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri

BAB IV GAMBARAN UMUM SMP ASA CENDIKIA SEDATI. A. Sejarah Singkat SMP Asa Cendikia Sedati Sidoarjo

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Seranggan 2 adalah SDN yang terletak di Jl. Seranggan Desa Asam

I. PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Geografi, yang diujikan dalam ujian nasional merupakan pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri I Way Lima. Siswa kelas VIII.G

BAB I PENDAHULUAN. hakikatnya manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR DINIYAH TAKMILIYYAH AWALIYYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh peneliti, dilaksanakan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

BAB IV DISKRIPSI DAN ANALISIS DATA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa

BAB II MENGGAMBARKAN KONDISI OBJEKTIF SMA NEGERI 1 BALARAJA KAB. TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

Transkripsi:

BAB III IMPLEMENTASI STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MAHÃRAH QIRÃ AH A. Gambaran Umum SD Islam Simbangwetan Pekalongan 1. Sejarah Berdirinya SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan didirikan dengan tujuan untuk memenuhi harapan masyarakat Simbangwetan dan sekitarnya. Sedangkan secara luas mempunyai tujuan untuk mempersiapkan generasigenerasi muda yang berilmu pengetahuan, berakhlaqul karimah, taqwa kepada Allah serta berguna bagi masyarakat, nusa dan bangsa. SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan yang berdiri pada tanggal 10 Agustus tahun 1948 dengan luas tanah 1.750 m 2. Lokasi sekolah SD Islam Simbangwetan berada di Kelurahan Simbangwetan. Tanah tersebut termasuk dalam penguasaan dari beberapa pengurus Yayasan dan digunakan untuk sekolah serta tidak dalam keadaan sengketa dengan pihak manapun. 1 2. Letak Geografis Secara geografis SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan tergolong strategis berlokasi dekat dengan jalan raya dan pemukiman penduduk. Dengan demikian, lembaga pendidikan ini mudah dijangkau 1 Mursalin, Wawancara Pribadi, Simbangwetan, Pekalongan, tanggal 20 Juli 2015 40

41 dengan alat transportasi umum maupun kendaraan pribadi. Adapun batasbatas desa Simbangwetan sebagai berikut: a. Sebelah Utara : Kelurahan Jenggot b. Sebelah Barat : Kelurahan Simbang Kulon c. Sebelah Sealatan : Desa Pakumbulan d. Sebelah Timur : Kelurahan Kertoharjo 2 3. Kurikulum Kurikulum SD Islam Simbangwetan berisi rancangan program pembelajaran yang disesuaikan dengan visi, misi, dan tujuan SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan. 1) Visi Terwujudnya manusia yang taqwa, berakhlaqul karimah, berprestasi, sehat jasmani dan rohani 2) Misi a) Melaksanakan kegiatan keagamaan ala ahlussunah wal jama ah. b) Membiasakan pergaulan di sekolah dengan meneladani sunnah Rasul. c) Melatih, membimbing, dan menggali potensi bakat minat peserta didik. d) Melatih peserta didik selalu berpikir positif, cerdas, dan berwawasan, agar dapat menghadapi tantangan global. 2 Observasi di SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, tanggal 5 Oktober 2015

42 3) Tujuan SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan a) Setelah lulus dari SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan diharapkan anak mempunyai bekal keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME. b) Setelah lulus dari SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan diharapkan anak mempunyai akhlaq mulia. c) Setelah lulus dari SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan diharapkan anak menjadi berkembang dalam hal kecerdasan dan kreatifitasnya. d) Setelah lulus dari SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan diharapkan anak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan favorit. 4. Pendidik dan Karyawan Pendidik merupakan tenaga kependidikan yang berkualifikasi dan berpatisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Tugas seorang pendidik bertanggung jawab kepada sekolah mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efesien dan efektif. Karyawan adalah manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan. Tugas karyawan bertanggung jawab kepada sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan administrasi. Pendidik dan karyawan SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan dapat di lihat pada tabel, sebagai berikut:

43 Tabel 1 Data Pendidik dan Karyawan SD Islam Simbangwetan Pekalongan 3 No. Nama Tempat Tanggal Lahir Ijazah Jabatan 1. Slamet Mursalin Pekalongan, 10-04-1967 S1 Kepala sekolah 2. Khumaidah Pekalongan, 10-01-1967 PGA Guru Kelas IV 3. Turki Pekalongan, 21-04-1964 PGA Guru Kelas II 4. Rohayati Pekalongan, 23-10-1967 S1 Guru Mapel 5. Guntur Budiarto Pekalongan, 18-12-1969 S1 Guru Kelas VI 6. Fauzah Pekalongan, 25-02-1976 S1 Guru Kelas I 7. Moh. Jamil Pekalongan, 30-07-1976 S1 Guru Kelas V 8. Feriyatul Shoimah Pekalongan, 09-05-1986 D3 Guru 9. Nurul Maelah Pekalongan, 06-07-1995 SMA TU 10. Ali Mansur Pekalongan, 06-07-1971 SMP Penjaga 5. Peserta Didik Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan. Adapun jumlah peserta didik SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, sebagai berikut: Tabel 2 Data Peserta Didik SD Islam Simbangwetan Pekalongan 4 2015 2015 3 Dokumentasi SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan. Dikutip tanggal 5 Oktober 4 Dokumentasi SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan. Dikutip tanggal 5 Oktober

44 Tahun Ajaran 2015-2016 Kelas L P Jumlah I 12 9 21 II 14 10 24 III 12 3 15 IV 9 3 12 V 7 18 25 VI 10 10 20 Jumlah 117 6. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana merupakan faktor yang dapat menunjang dalam keberhasilan proses belajar mengajar. Berikut ini sarana dan prasarana yang dimiliki SD Islam Simbangwetan Pekalongan: Tabel 3 Data Sarana dan Prasarana SD Islam Simbangwetan Pekalongan 5 No. Jenis Ruang/APE Jumlah Luas m 2 1. Ruang Belajar 6 buah 12 x 6 2015 5 Dokumentasi SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan. Dikutip tanggal 5 Oktober

45 2. Ruang kepala sekolah dan tamu 1 buah 4 x 5 3. Ruang Perpustakaan 1 buah 7 x 8 4. Ruang guru 1 buah 4 x 6 5. Ruang BP/BK 1 buah 2 x 4 6. Ruang TU 1 buah 2 x 3 7. Ruang UKS 1 buah 2 x 3 8. Gudang 1 buah 2 x 8 9. Ruang Koperasi 1 buah 2 x 3 10. Mushalla 1 buah 2 x 2 11. Dapur 1 buah 2 x 2 12. Kamar mandi (MCK) 4 buah 2 x 8 B. Implementasi Strategi Cooperative Learning dalam Pemebelajaran Mahãrah Qirã ah Pembelajaran merupakan akumulasi dari konsep mengajar dan konsep belajar. Sedangkan proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian pelaksanaan oleh pendidik dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran mempunyai empat unsur, yaitu persiapan, penyampaiaan, pelatihan, dan penampilan hasil. Dalam pelaksanaan pembelajaran peserta didik diarahkan agar memperoleh pengalaman belajar yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan nilai. Metode merupakan bagian dari komponen pelajaran yang

46 menduduki posisi penting selain tujuan, pendidik, peserta didik, media, lingkungan, dan evaluasi. Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Adapun gambaran umum tentang implementasi strategi cooperative learning, sebagaimana yang disampaikan oleh bapak Jamil, bahwa penggunaan strategi dimulai atau digunakan pada tahun 2012. Pemilihan strategi cooperative learning ini, untuk membangun partisipasi siswa agar lebih aktif, berpikir, kreatif, dan menambah pengalaman belajar melalui kerjasama tim atau kelompok serta untuk melatih siswa dalam bertanya jawab atau diskusi dengan teman-teman mereka. Penggunaan strategi cooperative learning ini, digunakan pada pembelajaran mahãrah qirã ah dan pembelajaran muhãdatsah. Diharapkan siswa dapat aktif dalam proses pemahaman isi teks, baik secara individual maupun kelompok, serta dapat meningkatkan prestasi akademik. 6 Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal seorang pendidik harus menyelenggarakan pembelajaran yang dapat mengantarkan siswa pada tujuan yang direncanakan. Oleh karena itu, seorang pendidik harus mampu menguasai materi, menerapkan prinsip-prinsip psikologi, pelaksanaan, dan bersikap fleksibilitas terhadap lingkungan. 6 Moh. Jamil, Guru Bahasa Arab, Wawancara, Pekalongan, 5 Oktober 2015

47 Berikut akan dijelaskan tentang langkah-langkah implementasi strategi cooperative learning dalam pembelajaran mahãrah qirã ah pada siswa kelas V di SD Islam Simbangwetan Pekalongan, sebagai berikut: 1. Pendahuluan dan persiapan Tahap pendahuluan, dimana pendidik merumuskan metode dan menentukan materi yang akan disampaikan dengan memperhatikan alokasi waktu yang ada. Adapun yang dilakukan adalah dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada tahap persiapan, pendidik juga mempertimbangkan tentang beberapa hal dalam pembelajaran, seperti: a. Menentukan media, media yang digunakan berupa kartu. b. Pengelolaan kelas, pada pengelolalaan ini pendidik melakukan penataan meja dengan bentuk tertentu seperti penataan meja berbentuk U. 7 c. Pemilihan buku dan bahan ajar, pemilihan buku dan bahan ajar ini disesuaikan dengan kurikulum yang dipakai dan buku penunjang dalam pembelajaran. 2. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, aktivitas kegiatan belajar mengajar berpegang pada apa yang tertuang dalam perencanaan yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun langkah-langkah 7 Observasi di SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, tanggal 5 Oktober 2015

48 implementasi strategi cooperative learning dalam pembelajaran mahãrah qirã ah, sebagai berikut: 8 No. Aspek yang diamati Dilaksanakan Ya Tidak 1. Pendahuluan a. Salam dan do a b. Memberikan apersepsi, motivasi dan pengkondisian kelas 2. c. Menyampaikan tujuan pembelajaran Pelaksanaan Strategi Cooperative learning dalam Pembelajaran Keterampilan Membaca Keterangan a. Pemberian motivasi b. Penyampaian materi c. Pembagian kelompok d. Pelaksanaan tugas kelompok e. Pemberian evaluasi 3. Penutup Reward Berdasarkan observasi di atas, menunjukkan bahwa pada kegiatan belajar mengajar dengan strategi cooperative learning dapat dibedakan pada tiga tahap, yaitu : 8 Observasi di SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, tanggal 5 Oktober 2015

49 a. Kegiatan awal Pendidik memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan do a. Kemudian pendidik memberikan appersepsi dan motivasi, penyampaiaan motivasi berupa belajar wawasan agar semangat belajar bahasa Arab dan berkaitan dengan tema yang akan diajarkan seperti gunakanlah waktu luangmu di rumah untuk membaca, karena dengan membaca akan menambah pengetahuanmu. Pengelolaan kelas, pendidik menginstruksi para siswa untuk menempatkan dirinya pada tempat duduk sebagaimana yang telah di instruksikan pendidik. Pada tujuan pembelajaran, pendidik menyampaikan indikator yang harus dicapai oleh siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan strategi cooperative learning ini. b. Kegiatan inti Pendidik menyampaikan materi pembelajaran, seperti menjelaskan tentang materi pelajaran dan para siswa mendengarkan apa yang disampaikan oleh pendidik. Pendidik membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, dimana tiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang. Pembagian kelompok ini, dilakukan dengan berbagai cara seperti melalui

50 nomor absen ganjil dan genap, dipilih oleh pendidik sendiri, dan dipilih oleh pendidik bersama ketua kelas. 9 Pelaksanaan kerja tim kelompok, dapat di lihat pada tabel berikut 10 : No. Aspek yang diamati 1 Kedisiplinan a. Jumlah peserta didik yang hadir b. Jumlah peserta didik yang terlambat masuk kelas Antusias dalam 2 pembelajaran Saling ketergantungan positif Akuntabilitas individual Interaksi tatap muka Keterampilan menjalin hubungan interpersonal Dilaksanakan Keterangan Ya Tidak Tidak pasti Berdasarkan observasi di atas, menunjukkan bahwa pada aktivitas belajar telah melaksanakan unsur-unsur dalam strategi cooperative learning, seperti: 1. Saling ketergantungan positif, para peserta didik memiliki hubungan saling membutuhkan dalam proses kerja tim atau kelompok, hal ini ditandai dengan adanya 2015 9 Moh. Jamil, Guru Bahasa Arab, Wawancara, Pekalongan, 5 Oktober 2015 10 Observasi di SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, tanggal 5 dan 12 Oktober

51 saling kebersamaan, dan berdiskusi antar teman mereka untuk memperoleh skor terbaik. 2. Akuntabilitas individual, rasa tanggung jawab pada individu dalam memperjuangkan tim kelompok agar menjadi tim terbaik kurang maksimal, hal ini ditandai dengan adanya beberapa kelompok yang tidak memberikan kontribusi atau pasif dalam kelompoknya. 3. Interaksi tatap muka, pada kegiatan interaksi ini akan membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Oleh karena itu, peran pendidik sangat penting dalam menciptakan komunikasi antar anggota dalam keompoknya. 4. Keterampilan menjalin hubungan interpersonal, keterampilan bagaimana menjalin komunikasi dengan temannya, seperti menghargai pendapatnya. Setelah menyelasaikan tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik. Pendidik meminta perwakilan siswa dari masingmasing kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja tim kelompoknya. Kemudian pendidik menanggapi hasil presentasi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya. Tahap selanjutnya, pendidik memberikan kuis yang dikerjakan secara individu seperti tebak kata, team kuis.

52 Pendidik membahas pertanyaan kuis dan meminta siswa untuk mengoreksi jawaban kuis dari teman mereka. Pendidik bersama siswa menghitung perolehan skor kuis yang diperoleh teman mereka. Pendidik menyuruh ketua kelas untuk menuliskan skor yang diperoleh. Skor dari kuis ini dapat menambah dari skor kelompok. Pendidik memberikan penghargaan pada kelompok dengan skor yang terbaik. Penghargaannya, berupa tepuk tangan dan nilai. c. Kegiatan akhir Pendidik menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari atau menyampaikan intisarinya. Kemudian pendidik menutup pelajaran dengan mengucapkan salam penutup. 3. Evaluasi Evaluasi merupakan proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh peserta didik. Adapun teknik evaluasi yang digunakan dalam strategi cooperative learning adalah tes dan non tes. Adapun bentuk penilaiaan yang dilakukan dalam penggunaan strategi cooperative learning, sebagai berikut:

53 a. Penilaiaan unjuk kinerja Penilaiaan yang dilakukan dengan jawaban perbuatan, tindakan, atau unjuk kerja. Penilaiaan ini untuk mengetahui kemampuan melakukan sesuatu perbuatan. b. Penilaiaan tertulis Penilaiaan tertulis merupakan teknik penilaiaan yang menuntut jawaban secara tertulis. Penilaiaan ini berupa jawaban isian singkat atau uraian. c. Penilaiaan lisan Tes lisan dilakukan dengan komunikasi langsung antara pendidik dan peserta didik, seperti melalui permainan tebak kata, dan kuis. d. Penilaiaan individual Penilaiaan individu dilakukan melalui observasi, dan penilaiaan kelompok melalui kerjasama dalam kelompok cooperative yaitu skor yang diperoleh. Berdasarkan penjelasan di atas menunjukkan bahwa sistem penilaiaan tidak hanya menekankan pada aspek intelektual saja, tetapi juga pada perkembangan seluruh aspek.

54 C. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Strategi Cooperative Learning dalam Pemebelajaran Mahãrah Qirã ah Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memfasilitasi dan mendukung guna meningkatkan intensitas, dan kualitas belajar peserta didik. Pendidik, peserta didik, metode, media, lingkungan, dan sarana prasarana merupakan faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar. Adapun faktor pendukung implementasi strategi cooperative learning dalam pembelajaran mahãrah qirã ah, sebagai berikut: 1. Kemampuan pendidik, seperti dalam pengelolaan kelas pendidik menyiapkan dekorasi atau penataan meja di dalam kelas dengan bentuk tertentu. 2. Antusias peserta didik, peserta didik merasa senang, dan aktif dalam proses pembelajaran. 3. Kepala sekolah, sebagai kepala sekolah ia memberikan penilaiaan terhadap metode-metode atau pun media yang digunakan oleh pendidik, sehingga menjadi penyempurna pembelajaran yang akan datang. 11 4. Adanya bahan pelajaran atau sumber belajar. 5. Adanya media pembelajaran, seperti media kartu. 11 Slamet Mursalin, Kepala sekolah SD Islam Simbangwetan Pekalongan, Wawancara, tanggal Oktober 2015

55 Adapun faktor penghambat implementasi strategi cooperative learning dalam pembelajaran mahãrah qirã ah, sebagai berikut: 1. Antusias peserta didik, seperti dalam proses belajar kelompok terdapat perbedaan yang siginifikan, yaitu peserta didik yang aktif selalu tampil, sedangkan yang pasif tidak memberikan kontribusi. Peserta didik yang tidak aktif dilatarbelakangi karena tidak mengikuti sekolah sore atau TPQ sehingga kemampuan dalam mengucapkan ujaran huruf belum bisa, akhirnya sulit untuk mengikuti kegiatan belajar mahãrah qirã ah. 2. Sarana dan prasarana, seperti tidak adanya LCD. 3. Alokasi waktu.