HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN SOLOPOS NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas dari sebuah organisasi harus benar-benar diperhatikan. Hal

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA WANITA BERPERAN GANDA

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA ANGGOTA POLISI DI POLRESTA SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA ANGGOTA LANUD ADI SOEMARMO YANG MENJELANG PENSIUN.

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA PADA TENAGA KESEHATAN NON KEPERAWATAN DI RS. ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PRAMUNIAGA MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYESUAIAN DIRI AKADEMIK TERHADAP KECENDERUNGAN SOMATISASI DI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN PT. SANDANG PANGAN SUKSES MAKMUR NASKAH PUBLIKASI

MAKALAH KEDISIPLINAN, STRES dan KEPUASAN KERJA

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

Ada sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa burnout adalah suatu syndrome dari

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGAN KINERJA KARYAWAN

HUBUNGAN ANTARA ROLE OVERLOAD DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEBAHAGIAAN PADA SISWA SISWI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI

Rina Setya Utami F

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK

BAB V HASIL PENELITIAN. uji linieritas hubungan variabel bebas dan tergantung. diuji normalitasnya dengan menggunakan program Statistical

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN OPTIMISME MAHASISWA PSIKOLOGI UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAJI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MTSN NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DENGAN KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam kehidupan modern yang semakin kompleks manusia akan

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN COPING STRESS PADA SISWA AKSELERASI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA MUSLIM NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA NASKAH PUBLIKASI. Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA SMU KOTA PALANGKARAYA. Oleh : Dina Fariza Tryani Syarif *

PERAN KELUARGA INTI DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA

Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA PERANTAU NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan secara interpersonal (Stuart, 2006). Ketika mahasiswa

Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 1b Oktober 2017

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN LOYALITAS KARYAWAN PADA CV. ASATEX SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai aset yang berharga. Tak jarang, perusahaan hanya mengganggap bahwa

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA (Studi pada Rumah Sakit HIDAYAH Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan

PSIKOLOGI UMUM 2. Stress & Coping Stress

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. SAFARI JUNIE TEXINDO INDUSTRI DI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan sumber stres..., Rio Radityo, FPsi UI, 2009

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRATEGI KOPING PADA PENDERITA PASCA STROKE

HUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

terhadap kreativitas siswa SMA Negeri 2 Sidoarjo melalui motivasi belajar

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BARU DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Konflik Pekerjaan Keluarga (Work-Family Conflict) Yang et al (2000) mendefinisikan konflik pekerjaan keluarga (work family

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA BARU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2013

Jurnal SPIRITS, Vol.5, No.2, Mei ISSN:

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN

INTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang menarik dibanyak negara, termasuk negara-negara berkembang seperti

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA MASYARAKAT MISKIN DI BANTARAN SUNGAI BENGAWAN SOLO JEBRES SURAKARTA.

Ariesta Marsitho Nugrahawan F

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP MEREK DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI PADA KONSUMEN HALAMAN JUDUL. Naskah Publikasi

Diajukan Oleh: AYU ANGGARWATI F

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SBMPTN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sedang membangun, khususnya di bidang industri. Oleh karena itu, banyak

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENYEBAB STRES KERJA PADA KARYAWAN PD JAYA PRATAMA DI PONTIANAK

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN BURNOUT

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjalankan tugas dan pekerjaanya. SDM merupakan modal dasar pembangunan

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SANTRIWATI PENGURUS ORGANISASI PELAJAR PPMI ASSALAAM (OP3MIA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kerja yang menantang dan kompleks serta semakin cepatnya perubahan menuntut

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan lama. Karena salah satu sumber daya yang sangat penting yang. dimiliki oleh perusahaan adalah sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. USMANTEK KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian dari. manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS COLOMADU I

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI KELAS XI DI SMK TUNAS BANGSA SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU ALTRUISME PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI TELEVISI DENGAN PERILAKU AGRESI PADA SISWA SD N TRANGSAN 03 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN PERAWAT DENGAN. KEPUASAN PASIEN DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN SKRIPSI

STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta )

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah. 2. Variabel bebas : a.

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

STRES. Adalah respon adaptif terhadap situasi eksternal yang menghasilkan penyimpangan fisik, psikologis, dan atau perilaku pada anggota organisasi.

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SKRIPSI PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN SALES PROMOTION GIRL (SPG) LAPANGAN

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN STRES KERJA PADA TENAGA KESEHATAN NON KEPERAWATAN DI RS. ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

Rizky Rachmawati F

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 FAKTOR-FAKTOR STRES KERJA PADA CV SUMBER HIDUP PONTIANAK

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB) PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA CILEGON

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN SOLOPOS NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Sebagian Syaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Diajukan Oleh : KHAFIDH ATHMA DODIANSYAH F 100 100 063 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN SOLOPOS Naskah Publikasi Diajukan Oleh : Khafidh Athma Dodiansyah F 100 100 063 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 ii

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN SOLOPOS Khafidh Athma Dodiansyah Achmad Dwityanto Khafidh.Athma@yahoo.com Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAKSI Stres kerja menjadi salah satu faktor yang harus dihadapi oleh setiap orang yang bekerja. Bagi setiap karyawan yang bekerja di perusahaan akan menghadapi kondisi-kondisi yang menyebabkan rentan terjadinya stress kerja. Dukungan sosial rekan kerja diharapkan dapat mengurangi stress kerja bagi karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui apakah ada hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan stres kerja, 2) mengetahui tingkat dukungan sosial pada karyawan, 3) mengetahui tingkat stres kerja pada karyawan, 4) mengetahui sumbangan efektif dukungan sosial terhadap stres kerja. Subjek penelitian adalah karyawan redaksi Solopos Surakarta. Metode menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur skala. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Product Moment dari person. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi sebesar -0,498 dengan sig. = 0,000; p < 0,001, sehingga hipotesis yang diajukan diterima, dapat dikatakan ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan stres kerja. Sumbangan efektif dukungan sosial dengan stres kerja sebesar 24,8 % dan sisanya 75,2 % dipengaruhi variabel lainnya. Dukungan sosial termasuk ke dalam kategori tinggi dengan rerata empirik 70,56 dan rerata hipotetik skala dukungan sosial sebesar 57,5. Tingkat stres kerja termasuk ke dalam kategori sedang dengan rerata empirik 24,8 dan rerata hipotetik sebesar 75,2. Kata kunci : dukungan sosial, stres kerja 1

Kualitas dari sebuah organisasi harus benar-benar diperhatikan. Hal tersebut biasanya terwujud dalam upaya peningkatan kualitas karyawan dan pengaturan manajemen organisasi. Peningkatan kualitas karyawan itu penting karena kemajuan suatu organisasi tidak hanya bergantung dari teknologi mesin tetapi faktor manusia memegang peranan penting di dalamnya. Persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi menimbulkan banyaknya tekanantekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan kerja. Selain tekanan yang berasal dari lingkungan kerja, lingkungan keluarga dan lingkungan sosial juga sangat berpotensial menimbulkan kecemasan. Dampak yang sangat merugikan dari adanya gangguan kecemasan yang sering dialami oleh masyarakat dan karyawan khususnya disebut stres. Hulaifah Gaffar (2012) mengatakan bahwa stres kerja merupakan aspek yang penting bagi perusahaan terutama keterkaitannya dengan kinerja karyawan. Perusahaan harus memiliki kinerja, kinerja yang baik dapat membantu perusahaan memperoleh keuntungan. Sebaliknya, bila kinerja menurun dapat merugikan perusahaan. Stres yang dibiarkan begitu saja tanpa penanganan yang serius dari pihak perusahaan membuat karyawan menjadi tertekan, tidak termotivasi, dan frustasi. Menyebabkan karyawan bekerja tidak optimal sehingga kinerjanya pun akan terganggu, kemudian dalam jangka panjang, karyawan tidak dapat menahan stres kerja maka ia tidak mampu lagi bekerja diperusahaan. Pada tahap yang semakin parah, stres bisa membuat karyawan menjadi sakit atau bahkan akan mengundurkan diri. Dalam mengatasi hal tersebut para karyawan membutuhkan suatu bentuk dukungan sosial (baik itu dukungan dari atasan, rekan kerja, dan keluarga) maupun dalam suatu pendekatan dan pembinaan konseling yang dilakukan perusahaan guna mengetahui permasalahanpermasalahan yang dihadapi oleh para karyawan ditempat kerja sehingga nantinya para karyawan tersebut dapat mengelola stress 2

kerjanya dengan baik dan dapat memberikan dampak yang positif kepada para karyawan (meningkatnya kepuasan kerja, produktivitas, maupun kinerja karyawan) dan perusahaan (rendahnya tingkat ketidakhadiran karyawan, pergantian karyawan, dan sebagainya). Melihat dampak stress kerja yang yang berakibat negatif pada kepuasan kerja karyawan maka diperlukan suatu upaya untuk menanggulanginya antara lain dengan menggunakan sumbersumber positif yang ada disekitar individu yaitu dukungan sosial. Dukungan sosial dapat mengurangi beban atau permasalahan yang dihadapi seseorang sehingga dapat dikatakan bahwa dukungan sosial merupakan model dukungan yang dihasilkan dari interaksi pribadi yang melibatkan salah satu atau lebih aspek emosi, penilaian, informasi, dan instrumen sehingga dapat mereduksi beban yang diterima individu (Santi, 2003). Bagi karyawan dukungan sosial sangat diperlukan sekali guna untuk mengurangi stress kerja. Karena, semakin besar dukungan sosial yang diterima maka semakin rendah tingkat stress kerjanya dan begitu juga sebaliknya. Dukungan sosial yang dimaksud disini adalah dukungan sosial yang didapat dari lingkungan pekerjaan yaitu seperti rekan kerja. Sehingga, banyak kasus yang menunjukan bahwa, para karyawan yang mengalami stress kerja adalah mereka yang tidak mendapatkan dukungan dari rekan sekerjanya. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Collins (2007) yang menjelaskan bahwa dukungan merupakan salah satu strategi terpenting yang terlibat dalam menanggulangi terjadinya stress. Chaplin (2009) stres adalah suatu keadaan tertekan, baik secara fisik maupun secara psikologis dengan cara memberikan tekanan atau ketegasan dalam cara berbicara atau menulis. Secara umum menurut (Dwiyanti, 2001) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi stress kerja a. Tidak adanya dukungan sosial. Artinya, stres akan cenderung muncul pada para karyawan yang 3

tidak mendapat dukungan dari lingkungan sosial mereka. Dukungan sosial disini bisa berupa dukungan dari lingkungan pekerjaan maupun dukungan dari lingkungan keluarga.. b. Tidak adanya kesempatan berpartisipasi dalam pembuatan keputusan di kantor. Hal ini berkaitan dengan hak dan kewenangan seseorang dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya. Banyak orang mengalami stres kerja ketika mereka tidak dapat memutuskan persoalan yang menjadi tanggung jawab dan kewenangannya. c. Pelecehan seksual yang terjadi di tempat kerja baik dilakukan dengan sengaja maupun tidak dengan sengaja. Pelecehan seksual ini bisa dimulai dari yang paling kasar seperti memegang bagian badan yang sensitif, mengajak kencan dan semacamnya sampai yang paling halus berupa rayuan, pujian bahkan senyuman yang tidak pada konteksnya. d. Kondisi lingkungan kerja. Kondisi lingkungan kerja fisik ini bisa berupa suhu yang terlalu panas, terlalu dingin, terlalu sesak, kurang cahaya dan semacamnya. e. Manajemen yang tidak sehat. Banyak orang yang stres dalam pekerjaan ketika gaya kepemimpinan para manajernya cederung neurotis, yakni seseorang pimpinan yang sensitive, tidak percaya orang lain (khususnya bawahan), perfeksionis, terlalu mendramatisir suasana hati atau peristiwa sehingga mempengaruhi pembuatan keputusan di tempat kerja. f. Tipe kepribadian. Seseorang dengan kepribadian tipe A yaitu tipe kepribadian tertutup cenderung mengalami stres dibanding kepribadian tipe B yang lebih terbuka terhadap dunia luar. g. Peristiwa atau pengalaman pribadi. Stres kerja sering disebabkan pengalaman pribadi yang menyakitkan, kematian pasangan, 4

perceraian, sekolah, anak sakit atau gagal sekolah, kehamilan yang tidak diinginkan, peristiwa traumatis atau menghadapi masalah hukum. Kate dan Khan (Masbow, 2009) berpendapat, dukungan sosial adalah perasaan positif, menyukai, kepercayaan, dan perhatian dari orang lain yaitu orang yang berarti dalam kehidupan individu yang bersangkutan, pengakuan, kepercayaan seseorang dan bantuan langsung dalam bentuk tertentu. Aspek-aspek dukungan sosial keluarga menurut House ( Smet, 1994) sebagai berikut : 1. Dukungan emosional : mencakup empati, keadaan peduli dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan misalnya umpan balik, penegasan. 2. Dukungan penghargaan : terjadi lewat ungkapan hormat (penghargaan) positif untuk orang itu, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu dan perbandingan positif orang itu dengan orang lain, sperti orang yang kurang mampu atau lebih buruk keadaannya (menambah penghargaan diri). 3. Dukungan instrumental : mencakup bantuan langsung seperti kalau orang memberikan pinjaman uang kepada orang atau menolong dengan pekerjaan pada waktu mengalami stress. 4. Dukungan informatif : mencakup memberikan nasehat, petunjukpetunjuk, saran atau umpan balik. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan skala sebagai alat pengumpulan datanya. Skala yang digunakan ada dua, yaitu skala dukungan sosial keluarga dan skala kesejahteraan siswa. Skala berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial yang dikemukan House (Smet, 1994) menjelaskan masing-masing aspek yang meliputi : dukungan instrumental, dukungan emosional, dukungan penghargaan dan dukungan informatif dan skala berdasarkan aspek-aspek stress kerja yang disusun oleh Beehr dan Newman (Diahsari, 2001) menjelaskan masing-masing aspek 5

yang meliputi : aspek fisik, aspek psikologis, dan aspek perilaku. Sampel yang dijadikan penelitian adalah karyawan redaksi Solopos Surakarta. Jumlah subjek penelitian adalah 100 karyawan. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara insendental sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan dan dipandang oleh peneliti dapat dijadikan sebagai sumber data. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan hasil analisis Product Moment diketahui bahwa hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan kesejahteraan siswa adalah -0,498 dengan sig. = 0,000; p < 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan stress kerja. Hubungan negatif dari penelitian ini menggambarkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial maka semakin rendah stress kerja pada karyawan Solopos dan sebaliknya semakin rendah dukungan sosial maka semakin tinggi stres kerja pada karyawan Solopos. Hasil penelitian ini sesuai yang dikemukakan oleh French (Ummu Hany), menemukan bahwa dukungan sosial dapat mencegah terjadinya stres di lingkungan kerja. Oleh karena itu, hal seperti ini menjadi sesuatu yang sangat penting sekali untuk diperhatikan oleh pihak perusahaan supaya tingkat stres kerja yang terjadi pada karyawan dapat diminimalisir dengan adanya dukungan sosial dari rekan kerja Sumbangan efektif variable dukungan sosial terhadap stress kerja sebesar 24,8%, Hal ini menandakan masih ada 75,2 % variabel lain yang mempengaruhi variabel stres kerja Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel dukungan sosial mempunyai rerata empirik sebesar 70,56 dan rerata hipotetik sebesar 57,5 yang berarti dukungan sosial pada subjek tergolong tinggi. Kondisi tinggi ini dapat diinterpretasikan bahwa subjek penelitian pada dasarnya memiliki sikap yang terbentuk dari aspek dukungan sosial seperti yang dikemukakan oleh Hause (Smet, 1994) yaitu aspek emosional yang melibatkan kekuatan jasmani dan 6

keinginan untuk percaya pada orang lain sehingga individu yang bersangkutan menjadi yakin bahwa orang lain tersebut mampu memberikan cinta dan kasih sayang kepadanya, selanjutnya aspek instrumental yang meiliputi penyediaan sarana untuk mempermudah atau menolong orang lain, aspek informative yang berupa pemberian informasi untuk mengatasi masalah pribadi seperti pemberian nasehat, dan pengarahan yang dibutuhkan oleh individu yang bersangkutan, dan aspek penilaian yang terdiri dari dukungan peran sosial yang meliputi umpan balik, perbandingan sosial dan afirmasi atau persetujuan. Variabel stres kerja memiliki rerata empirik sebesar 61,22 dan rerata hipotetik sebesar 67,5 yang berarti stress kerja subjek tergolong sedang. Kondisi ini dapat diinterpretasikan bahwa stress kerja yang sedang dikarekan subjek mengalami suatu keadaan atau kondisi ketegangan baik fisik maupun psikologis yang mempengaruhi emosi, intelektual, dan interpersonal individu dalam pekerjaannya (Lenny dkk, 2006). Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka diambil kesimpulan sebagai berikut ini : 1. Ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan stress kerja. Hubungan negatif dari penelitian ini menggambarkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial maka semakin rendah stress kerja pada karyawan Solopos dan sebaliknya semakin rendah dukungan sosial maka semakin tinggi stres kerja pada karyawan Solopos. Hal ini ditunjukan oleh nilai koefisien korelasi sebesar -0,498 dengan sig.= 0,000; p < 0,01. 2. Tingkat dukungan sosial masuk dalam kategori tinggi. Rerata empirik untuk dukungan sosial keluarga 70,56. Rerata hipotetik skala dukungan sosial sebesar 57,5. 3. Tingkat stres kerja masuk dalam kategori sedang. Rerata empirik sebesar 61,22. Rerata hipotetik skala stres kerja sebesar 67,5. 4. Sumbangan efektif dukungan sosial dan efikasi diri dengan 7

stres kerja sebesar 24,8% dan 35,9% kemudian masih terdapat 39,3% sisanya dipengaruhi variabel lain yang dapat mempengaruhi stres kerja diluar variabel dukungan sosial.dan efikasi diri. DAFTAR PUSTAKA Collins, S. 2007. Statutory Social Workers: Stres, Job Satisfaction, Coping, Sosial Support and Individual Differencees. British Journal of Social Work. Vol.3.No.8. Chaplin, J.P. 2009. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Diahsari, E.Y. 2001. Konstribusi Stres pada Produktivitas Kerja. Jurnal Anima. Surabaya : Universitas Surabaya. Vol.16.No.4. Dwityanti.2001. Stres Kerja di Lingkungan DPRD: Study tentang anggota DPRD di kota Surabaya, Malang, dan Kabupaten Jember. Jurnal Masyarakat, Kebudayaan, dan Politik. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Lenny, I., Bahar, A. Dan Elfida, D. 2006. Hubungan antara Beban Kerja dengan Stres Kerja pada Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Pekanbaru. Jurnal Psikologi. Vol.2.No.1. Masbow. 2009. Apa Itu Dukungan Sosial?. Artikel, http://www.masbow.com Santi, D.Y.2003. Hubungan dukungan sosial dengan stress kerja pada pramuniaga. Skripsi. (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Wangsa Manggala. Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta : PT. Grasindo. Ummu, H. 2011. Stres Kerja Ditinjau dari Konflik Peran Ganda dan Dukungan Sosial pada Perawat. Jurnal Psikologi. Universitas Widya Dharma Klaten. Vol.8 No.1. 2011. 8