Muhammad Abrar Aulia, Aulia Hashemi Farisi, M. Agung Wibowo *), Arif Hidayat *)

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI METODA LINE OF BALANCE (LOB) DAN METODA CRITICAL PATH METHOD (CPM) DALAM PENJADWALAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. CPM memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari sisi kontraktor maupun

PENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA

Gambar 2.8 Diagram RSM untuk proyek enam unit setelah menaikkan gradien C.

PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE KESEIMBANGAN GARIS (Line of Balance) (Studi Kasus Pada Proyek Perumahan Maysa Tamansari Residence)

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima)

STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan juga akan semakin komplek. Untuk mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali pada periode tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan

INTEGRASI CRITICAL PATH METHOD (CPM) DAN LINE OF BALANCE METHOD (LOB) DALAM PERENCANAAN PROYEK JALAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Syafri Antu Arfan Utiarahman, Darwis Hinelo Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Gorontalo

PERBANDINGAN METODE CRITICAL PATH METHOD (CPM), PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM), DAN LINE OF BALANCE (LOB) TERHADAP PROYEK REPETITIF

SURVEI AWAL KESIAPAN KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENERAPKAN TIME IMPACT ANALYSIS

PERBANDINGAN PENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN KURVA S DAN CPM NETWORK PADA PROYEK X DI SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


EVALUASI DAN ANALISA JADWAL PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK X )

STUDI PUSTAKA : ANALISA PENGARUH DESAIN TERHADAP DIRECT WASTE DAN INDIRECT WASTE YANG TERJADI PADA TAHAP KONSTRUKSI

PENGARUH RESOURCE LEVELING TERHADAP ALOKASI TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI

STUDI KASUS PENERAPAN METODE COLLAPSED AS-BUILT TERHADAP SEBUAH BANGUNAN PERKULIAHAN DI SURABAYA

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU

Deko Sanjaya 1 dan Syahrizal 2

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL

ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT

i KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia yang diberikan-nya sehingga

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 950

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut

BAB I PENDAHULUAN. Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan

ANALISIS KINERJA WAKTU PROYEK SEKOLAH X DENGAN METODE PERFORMANCE INTENSITY

Anak Agung Wiranata 1, A.A Diah Parami Dewi 1, dan I Made Nuryawan 2.

PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB III PENDEKATAN METODE

BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN

BAB III PENGENDALIAN PROYEK

APLIKASI METHOD PRODUCTIVITY DELAY MODELPADA ANALISA PENGARUH WASTEPEKERJA TERHADAP INDEKS KOEFISIEN PRODUKTIVITAS

PENGARUH PENERAPAN METODE LEAN CONSTRUCTION PADA BIAYA PEKERJAAN STRUKTUR TIPIKAL

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING: STUDI KASUS PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6

EFISIENSI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PEMADAM KEBAKARAN PLTU PAITON UNIT 5 DAN 6. Deni Yanto ABSTRAK

JURUSAN SIPIL F AKUL T AS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2016

PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK GEDUNG PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

Gde Agus Yudha P. A., Alwafi Pujiraharjo, Saifoe El Unas

I Gede Pradipta Maha Putra, Saifoe El Unas, dan M.Hamzah Hasyim

ANALISA DURASI RENCANA AKTIVITAS DAN EVALUASI PELAKSANAAN JADWAL PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT (STUDI KASUS PADA PROYEK X )

PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING PROYEK PERUMAHAN DI KOTA PEKANBARU

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

JURNAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENJADWALAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN GORONTALO DISUSUN OLEH: MOCHAMMAD ANDHIKA D

PERENCANAAN METODE PELAKSANAAN STRUKTUR BASEMENT PADA PEMBANGUNAN SEMINYAK HOTEL DEVELOPMENT

Jurusan Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan ABSTRAK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan

PERBANDINGAN PPC DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PADA DUA PROYEK APARTEMEN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat

ANALISIS PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF (TCTO) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI JAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: sebanyak 30 orang dengan presentase 50%.

Bab III Metodologi Penelitian

PENERAPAN TIME COST TRADE OFF

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Magister Teknik Sipil Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO

BAB III METODE PENELITIAN

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama)

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM PADA PROYEK APARTEMEN Christian Kennardi 1, Ivan Pratama Setiadi 2, Andi 3

ANALISIS KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU SMKN 6 BALIKPAPAN

ANALISIS METODE FAST-TRACK UNTUK MEREDUKSI WAKTU DAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN RUMAH MENENGAH DI MALANG

METODE PERT CPM UNTUK OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK (STUDI KASUS PEMBANGUNAN RUSUNAWA KARANGROTO SEMARANG)

APPROXIMATE COST ESTIMATE BERDASARKAN KANDUNGAN BESI DAN KEBUTUHAN BEKISTING PADA STRUKTUR BETON BERTULANG BANGUNAN TINGGI

KETERKAITAN KUANTITAS PEKERJAAN DENGAN DURASI DAN TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

Perbandingan Prediksi Durasi Proyek Antara Pendekatan Matematis dan Kumulatif

PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA YANG DIBUTUHKAN PADA SATUAN PEKERJAAN RUMAH INSTAN DAN RUMAH KONVENSIONAL ABSTRAK

RASIO KEBUTUHAN BETON, BESI TULANGAN, DAN BEKISTING UNTUK PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK APARTEMEN & HOTEL

TUGAS AKHIR PERENCANAAN JADWAL PROYEK DENGAN METODE NETWORK PLANNING PDM (PRECEDENCE DIAGRAM METHOD) PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAPADIA MEDAN

Ardentius, M.Hamzah Hasyim dan Kartika Puspa Negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

EFISIENSI TENAGA KERJA DENGAN RANKED POSITIONAL WEIGHT METHOD

Jl. Perpustakaan, Kampus USU Medan INDONESIA

OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN PDM

STUDI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK FINE YARN III BUILDING, TANGERANG ABSTRAK

STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010

ANALISA PERCEPATAN PROYEK METODE CRASH PROGRAM STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG MIXED USE SENTRALAND

ANALISIS PRODUKTIVITAS CONCRETE PUMP PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI

APPROXIMATE COST ESTIMATE

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

Dadiyono Amat Pawiro Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Semarang Jl.Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING SCHEDULE PROYEK GEDUNG 8 LANTAI SISTEM PRACETAK DENGAN MENGGUNAKAN MS PROJECT

PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0)

Oleh : JOKO MURTONO NIM S

BAB I PENDAHULUAN. Efisiensi Tata Letak Fasilitas dan Sarana Proyek dalam Mendukung Metode Pekerjaan Konstruksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian Pendidikan Sarjana Teknik Sipil. Disusun Oleh: DEKO SANJAYA

OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO

EFEKTIVITAS WAKTU KERJA KELOMPOK TUKANG

OPTIMASI WAKTU PROYEK DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (Studi Kasus Proyek Rumah Susun Sederhana Sewa Pekanbaru)

MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR EFISIENSI TATA LETAK FASILITAS DAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT

STUDI MENGENAI MODEL ESTIMASI DURASI KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

Transkripsi:

JURNAL JURNAL KARYA KARYA TEKNIK TEKNIK SIPIL, SIPIL, Volume Volume 6, Nomor 5, Nomor 1, Tahun 2, Tahun 2017, 2016, Halaman Halaman 211 211 219 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts ANALISIS PENGGUNAAN METODE PENJADWALAN LINE OF BALANCE PADA PROYEK KONSTRUKSI REPETITIF (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN CANDILAND SEMARANG) Muhammad Abrar Aulia, Aulia Hashemi Farisi, M. Agung Wibowo *), Arif Hidayat *) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof Soedarto, Tembalang, Semarang. 50239, Telp.: (024)7474770, Fax.: (024)7460060 ABSTRAK Pemilihan metode penjadwalan proyek yang sesuai menjadi salah satu langkah guna memenuhi kebutuhan dalam pelaksanaan konstruksi. Proyek konstruksi yang memiliki pekerjaan yang berulang atau repetitif membutuhkan supply tenaga kerja yang menerus dan terjadwalkan dengan baik, karena pekerjaan proyek yang berulang tersebut harus mampu terus melakukan progress tanpa tertunda. Penjadwalan proyek yang umum digunakan di proyek konstruksi berupa barchart dan PDM belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Line of Balance (LoB) adalah metode penjadwalan proyek konstruksi berupa suatu garis yang mewakili satu jenis paket kegiatan berulang. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui mengapa LoB perlu diterapkan pada proyek repetitif serta kelebihan dan kekurangannya. Hasil analisa menunjukkan bahwa LOB cocok untuk diterapkan pada proyek repetitif karena mampu menjadwalkan pekerjaan berulang dan menganalisis kemungkinan terjadinya hambatan pada pelaksanaan konstruksi, walau tidak mampu menunjukkan logika ketergantungan antar pekerjaan. Kata kunci: Metode Penjadwalan Proyek, Proyek Repetitif, LOB, Barchart, PDM. ABSTRACT Selection of the appropriate method of project scheduling method could be one step to meet the needs of the construction project. The construction project that has a repetitive work requires a continuous supply of labor and being scheduled well. It is because of the repetitive project work have to be able to make progress without delay. Project scheduling method that are commonly used in construction projects like barchart and PDM have not been able to meet those needs. Line of Balance (LOB) is project scheduling method that has a form of a line representing one type of repetitive activity packages. The purpose of this study is to determine why LOB needs to be applied to the project repetitive and its advantages and disadvantages. The analysis shows that the LOB is suitable to be applied to the project because it is able to schedule repetitive work and analyze the possibility of constraints on the implementation of the construction, although it is not able to show the logic dependencies between jobs. Keywords: Project Scheduling Method, Repetitive Project, LOB, Barchart, PDM *) Penulis Penanggung Jawab 211

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 212 PENDAHULUAN Pembangunan infrastruktur yang ada di Indonesia didominasi oleh proyek konstruksi berupa gedung bertingkat, jalan raya dan perumahan. Proyek konstruksi tersebut di dalamnya terdapat paket kegiatan yang dikerjakan berulang atau pekerjaan repetitif. Proses penjadwalan proyek harus mampu menyesuaikan dengan karakteristik proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi yang memiliki paket pekerjaan repetitif/berulang membutuhkan sebuah metode penjadwalan proyek yang mampu mengakomodasi keterbutuhan sumber daya yang menerus dan terjadwalkan dengan baik tanpa terjadinya suatu hambatan. Metode penjadwalan yang lebih umum digunakan seperti barchart dan PDM belum mampu memenuhi keterbutuhan tersebut. Line of balance adalah sebuah metode penjadwalan proyek yang berupa garis yang menggambarkan unit pekerjaan pada sumbu vertikal dan waktu pada sumbu horizontal. Penggunaan Line of balance dapat memberikan kemudahan untuk mengatur penggunaan sumber daya yang berkelanjutan tanpa adanya penundaan antar pekerjaan sehingga akan memberikan efisiensi jumlah tenaga kerja dan alat pada proyek. LOB pun mampu menunjukkan hambatan yag mungkin terjadi saat pekerjaan dilakukan sehingga pelaku konstruksi dapat berfokus pada titik-titik berpotensi terjadi gangguan. Hal-hal tersebut tidak dapat ditemukan dalam metode penjadwalan lain seperti barchart dan PDM. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan diteliti meliputi: 1. Mengapa LOB perlu diterapkan pada proyek konstruksi yang memiliki pekerjaan repetitif? 2. Apa kelebihan dan kekurangan metode penjadwalan LOB? Tujuan Penelitian 1. Mengaplikasikan model penjadwalan proyek yang sesuai bagi proyek yang memiliki pekerjaan repetitif. 2. Menganalisa kelebihan dan kekurangan LOB dari segi penggunaan metode, perhitungan kecepatan produksi, logika ketergantungan, dan hambatan pada aktivitas kegiatan. Kajian Pustaka Konstruksi Repetitif Konstruksi repetitif atau konstruksi berulang adalah konstruksi dengan kegiatan-kegiatan di dalamnya yang diulang dalam unit yang sama (Jaskowski, 2015). Contoh tipikal dari konstruksi repetitif (Gambar 1) antara lain: konstruksi gedung bertingkat (apartemen, hotel, gedung bertingkat fasilitas umum) dengan pengulangan pekerjaan yang sama pada setiap lantai tipikalnya, konstruksi jalan raya dengan pengulangan pekerjaan yang sama pada setiap dua stasiun, dan konstruksi perumahan dengan pengulangan pekerjaan yang sama pada setiap unit rumah. Sebagaimana proyek-proyek konstruksi repetitif mempunyai porsi yang besar di industri konstruksi, dimana konstruksi perumahan, jalan, dan gedung bertingkat dibangun untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, maka penting 212

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 213 untuk mengembangkan metode penjadwalan khusus yang efisien untuk tipe proyek berkarakter pekerjaan berulang. Line of Balance (LOB) Gambar 1. Ilustrasi Proyek Repetitif (Sumber: Ilustrasi Penyusun, 2016) Line of balance pertama kali diterapkan pada industri manufaktur dan pengawasan produksi, dimana bertujuan untuk memperoleh atau mengevaluasi tingkat aliran garis produksi dari produk. Pada mulanya digunakan oleh Goodyear Company pada awal 1940 dan dikembangkan oleh U.S. Navy pada awal 1950 untuk merencanakan dan mengendalikan pekerjaan dengan unit berulang dan tidak berulang. LOB belum banyak dikembangkan dan diterapkan oleh industri konstruksi karena lebih populernya teknik network scheduling (Pai et al., 2013). Teknik LOB menawarkan kelebihan (Pai et al., 2013) antara lain: 1. Memberikan kemampuan project manager untuk melihat, pada saat proses berjalannya proyek, apakah mereka mampu menyelesaikan proyek tepat waktu dengan melanjutkan cara bekerja yang sudah terealisasi. 2. Menunjukkan hambatan, memberikan kemampuan project manager untuk fokus pada titik-titik yang berpotensi terjadi gangguan. 3. Membantu mencegah timbulnya permasalahan perekrutan tenaga kerja selama proses konstruksi. 4. Memberikan kemampuan project manager untuk memastikan proses perpindahan antar unit kerja dengan konflik minimal dan mengurangi waktu tunggu pekerja dan peralatan. Menurut Mawdesley (1997), LOB mempunyai format dasar grafik X-Y dengan sumbu axis (X) merupakan variabel waktu dan sumbu ordinat (Y) merupakan variabel jumlah unit berulang. LOB pada penelitian ini akan digambarkan sebagai jajar genjang untuk setiap pekerjaan. Setiap aktivitas digambarkan sebagai garis horisontal sepanjang durasi (sumbu X) dan setinggi jumlah unitnya (sumbu Y). 213

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 214 Gambar 2. Penggambaran LOB (Sumber: Ilustrasi Penyusun, 2016) Tingkat Produksi sebagai Fungsi Linear LOB Setiap garis LOB, yang mewakili setiap pekerjaan, mempunyai kemiringan garis konstan/gradien (m) yang menunjukkan kecepatan produksi (Arditi dan Albulak, 1986). Jika telah diketahui kemiringan garis (Gambar 3), maka penentuan nilai pada setiap titik di sepanjang garis yang sama dapat ditentukan menggunakan persamaan linear. Gambar 3. Line of Balance sebagai Fungsi Linear (Sumber: Ilustrasi Penyusun, 2016) m = (Yj Yi) / (Xj Xi) dengan i < j...(1) dimana, m = kecepatan produksi pekerjaan yang ditinjau, Yj = unit keseluruhan pekerjaan yang ditinjau, Yi = unit ke-1 = 1, Xj = durasi keseluruhan pekerjaan yang ditinjau, Xi = durasi pekerjaan setiap siklus Prosedur LOB Proses penjadwalan menggunakan LOB melibatkan beberapa tahapan dasar sebagai berikut (Su dan Lucko, 2015) (Uher, 1996): 1. Menyiapkan diagram logika yang menunjukkan urutan produksi satu siklus pekerjaan berulang 2. Memperkirakan jumlah regu kerja untuk setiap aktivitas 3. Menyiapkan jadwal LOB 4. Menentukan waktu buffer (jika dikehendaki) 5. Menggambar grafik LOB 214

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 215 METODE PENELITIAN Dalam penulisan diperlukan adanya suatu metode yang menjelaskan tahapan-tahapan proses dari awal hingga akhir. Metode tersebut dapat dilihat pada gambar berikut: Mulai A Perumusan Masalah Studi Literatur Pengumpulan dan Pengolahan Data Schedule Elaborasi LOB terhadap barchart dan PDM: 1. Segi penggunaan metode 2. Segi perhitungan kecepatan produksi 3. Segi logika ketergantungan 4. Segi lintasan kritis 5. Segi hambatan pada aktivitas kegiatan 6. Segi main features Penjadwalan proyek menggunakan metode LOB A Kesimpulan dan Saran Selesai Tahapan Pengumpulan Data Data Primer Gambar 4. Bagan Alir Metode Penelitian (Sumber: Ilustrasi Penyusun, 2016) Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya, yaitu pada Proyek Pembangunan Apartemen Candiland Semarang. Data ini diperoleh baik melalui pengamatan dan wawancara mandalam (in-depth interview) secara langsung dengan pihak-pihak terkait, antara lain staf proyek, pelaksana lapangan, dan para ahli yang berpengalaman di bidangnya yang dapat dijadikan sumber info penelitian ini. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung. Data sekunder ini diambil melalui data-data proyek, laporan-laporan proyek, dan buku-buku literatur yang umumnya berupa teori, informasi, konsep dasar atau metode-metode yang dapat menunjang ataupun mendukung penulisan tugas akhir ini, seperti time schedule maupun data-data pendukung lainnya. PEMBAHASAN Line of balance akan diterapkan pada dua penjadwalan, pertama, jadwal keseluruhan meliputi pekerjaan struktur atas, pekerjaan arsitektur, dan pekerjaan MEP Proyek, kedua, meliputi detail pekerjaan struktur: besi kolom, bekisting kolom, cor kolom, beksiting balok dan perancah half slab, instalasi half slab, besi balok dan pelat, dan cor balok dan pelat. 215

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 216 Penjadwalan akan direncanakan mulai lantai 1 sampai dengan lantai 16 yang didasarkan pada bentuk denah yang tipikal untuk setiap lantainya. Perhitungan tanggal mulai dan tanggal selesai dipengaruhi oleh durasi pekerjaan yang akan dihitung dibandingkan dengan durasi pekerjaan predecessor. Jika pekerjaan (j) yang akan dihitung berdurasi lebih cepat dari pekerjaan terdahulu (i), maka penentuan tanggal dihitung pada tanggal selesainya, dimana tanggal selesai pekerjaan (j) adalah penjumlahan dari tanggal selesainya pekerjaan (i) ditambah durasi satu siklus terakhir pekerjaan (j). Sedangkan jika pekerjaan (j) berdurasi sama atau lebih lama dari pekerjaan terdahulu (i), maka penentuan tanggal dihitung pada tanggal mulainya, dimana tanggal mulai pekerjaan (j) adalah penjumlahan dari tanggal mulai pekerjaan (j) ditambah durasi satu siklus pertama pekerjaan (j). LOB Struktur, Arsitektur, dan MEP tanpa Ketentuan Durasi Keseluruhan Proyek Penjadwalan jadwal pekerjaan struktur, arsitektur, dan MEP dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Menyiapkan daftar pekerjaan, dan durasi tiap siklus pekerjaan (Tabel 1) No Daftar Pekerjaan Tabel 1. Daftar dan Durasi Setiap Pekerjaan Durasi Setiap (Hari) No 1 Struktur 18 7 Daftar Pekerjaan Penyelesaian Plafon Durasi Setiap (Hari) No Daftar Pekerjaan Durasi Setiap (Hari) 8 13 Elektonika 9 2 Dinding Luar 9 8 Barang Saniter 7 14 Plumbing 9 3 4 Dinding Dalam dan Partisi Penyelesaian Dinding 9 9 Penyelesaian Tangga 6 15 Lift 6 8 10 Tata Udara 6 Total 128 5 Pintu Jendela 8 11 Elektrikal 9 Penyelesaian 6 7 12 Hydrant 9 Sumber: Data Proyek Apartemen Candiland Semarang PT PP, 2016 2. Membuat diagram logika urutan pekerjaan satu siklus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Struktur Mekanikal Arsitektur Keterangan: Daftar pekerjaan seperti pada Tabel 1 Gambar 5. Diagram Logika Urutan Pekerjaan Satu Siklus 216

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 211 3. Penyusunan jadwal LOB Tabel 2. Jadwal LOB Pekerjaan Struktur, Arsitektur, dan MEP No Daftar Pekerjaan Durasi Setiap (Hari) Durasi 16 (Hari) Perhitungan Tgl Mulai Perhitungan Tgl. Selesai 1 Struktur 18 288 0 0 0 + 288 288 2 Tata Udara 6 96 294-96 198 288 + 6 294 3 Elektrikal 9 144 198 + 6 204 204 + 144 348 4 Hydrant 9 144 204 + 9 213 213 + 144 357 5 Elektonika 9 144 213 + 9 222 222 + 144 366 6 Plumbing 9 144 222 + 9 231 231 + 144 375 7 Lift 6 96 381-96 285 375 + 6 381 8 Dinding Luar 9 144 285 + 6 291 291 + 144 435 9 Dinding Dalam dan Partisi 9 144 291 + 9 300 300 + 144 444 10 Penyelesaian Dinding 8 128 452-128 324 444 + 8 452 11 Pintu Jendela 8 128 324 + 8 332 332 + 128 460 12 Penyelesaian 7 112 467-112 355 460 + 7 467 13 Penyelesaian Plafon 8 128 355 + 7 362 362 + 128 490 14 Barang Saniter 7 112 497-112 385 490 + 7 497 15 Penyelesaian Tangga 6 96 503-96 407 497 + 6 503 Unit () Waktu (Hari) 4. Analisis Grafik LOB (Gambar 5) Gambar 6. Grafik LOB Durasi keseluruhan pekerjaan struktur, arsitekur, dan MEP yang dihasilkan dari penjadwalan menggunakan LOB yaitu selama 503 hari. Pekerjaan struktur direncanakan mulai pada hari ke-0 dan selesaipada hari ke-288. Pekerjaan 211

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 212 MEP direncanakan mulai pada hari ke-198 dan selesai pada hari ke-381, pekerjaan arsitektur direncanakan mulai pada hari ke-275 dan selesai pada hari ke-458. Pekerjaan tata udara, dijadwalkan dari tanggal selesai, direncanakan mulai pada hari ke-198 dan selesai pada hari ke-294. Pekerjaan elektrikal, dijadwalkan dari tanggal mulai, direncanakan mulai pada hari ke-204 dan selesai pada hari ke-348. Pekerjaan hydrant, dijadwalkan dari tanggal mulai, direncanakan mulai pada hari ke-213 dan selesai pada hari ke-357. Pekerjaan elektronika, dijadwalkan dari tanggal mulai, direncanakan mulai pada hari ke-222 dan selesai pada hari ke-366. Pekerjaan plumbing, dijadwalkan dari tanggal mulai, direncanakan mulai pada hari ke-231 dan selesai pada hari ke-375. Pekerjaan lift, dijadwalkan dari tanggal selesai, direncanakan mulai pada hari ke-285 dan selesai pada hari ke-381. Pekerjaan dinding luar, dijadwalkan dari tanggal mulai, direncanakan mulai pada hari ke-291 dan selesai pada hari ke-435. Pekerjaan dinding dalam dan partisi, dijadwalkan dari tanggal mulai, direncanakan mulai pada hari ke-300 dan selesai pada hari ke-444. Pekerjaan penyelesaian dinding, dijadwalkan dari tanggal selesai, direncanakan mulai pada hari ke-324 dan selesai pada hari ke-452. Pekerjaan pintu jendela dan kelengkapannya, dijadwalkan dari tanggal mulai, direncanakan mulai pada hari ke- 332 dan selesai pada hari ke-460. Pekerjaan penyelesaian lantai, dijadwalkan dari tanggal selesai, direncanakan mulai pada hari ke- 355 dan selesai pada hari ke-467. Pekerjaan penyelesaian plafon, dijadwalkan dari tanggal mulai, direncanakan mulai pada hari ke- 362 dan selesai pada hari ke-490. Pekerjaan barang saniter, dijadwalkan dari tanggal selesai, direncanakan mulai pada hari ke-385 dan selesai pada hari ke-497. Pekerjaan penyelesaian tangga, dijadwalkan dari tanggal selesai, direncanakan mulai pada hari ke-407 dan selesai pada hari ke-503. Jika proyek dilaksanakan sesuai jadwal, delivery rate proyek yaitu 1 unit lantai setiap 6 hari setelah pekerjaan penyelesaian tangga lantai pertama selesai pada hari ke-413 (407 + 6). Delivery rate ditabelkan pada Tabel 3. Tabel 3. Delivery Rate No Daftar Pekerjaan Durasi Total (Hari) Delivey Rate (/Hari) 1 Struktur 288 0,056 2 Tata Udara 96 0,167 3 Elektrikal 144 0,111 4 Hydrant 144 0,111 5 Elektonika 144 0,111 6 Plumbing 144 0,111 7 Lift 96 0,167 8 Dinding Luar 144 0,111 9 Dinding Dalam dan Partisi 144 0,111 10 Penyelesaian Dinding 128 0,125 11 Pintu Jendela 128 0.125 12 Penyelesaian 112 0.143 13 Penyelesaian Plafon 128 0.125 14 Barang Saniter 112 0.143 15 Penyelesaian Tangga 96 0.167 212

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 213 Jadwal masing-masing pekerjaan untuk setiap lantainya kemudian dapat dihitung menggunakan persamaan (1) yang ditabelkan seperti pada Tabel 4 sampai dengan 6. UNIT Tabel 4. Jadwal Pekerjaan Setiap (1) Struktur Tata Udara Elektrikal Hydrant Elektronika Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir 1 0 18 198 204 204 213 213 222 222 231 2 18 36 204 210 213 222 222 231 231 240 3 36 54 210 216 222 231 231 240 240 249 4 54 72 216 222 231 240 240 249 249 258 5 72 90 222 228 240 249 249 258 258 267 6 90 108 228 234 249 258 258 267 267 276 7 108 126 234 240 258 267 267 276 276 285 8 126 144 240 246 267 276 276 285 285 294 9 144 162 246 252 276 285 285 294 294 303 10 162 180 252 258 285 294 294 303 303 312 11 180 198 258 264 294 303 303 312 312 321 12 198 216 264 270 303 312 312 321 321 330 13 216 234 270 276 312 321 321 330 330 339 14 234 252 276 282 321 330 330 339 339 348 15 252 270 282 288 330 339 339 348 348 357 16 270 288 288 294 339 348 348 357 357 366 UNIT Tabel 5. Jadwal Pekerjaan Setiap (2) Plumbing Lift Dinding Luar Dind. Dalam Peny. Dinding Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir 1 231 240 285 291 291 300 300 309 324 332 2 240 249 291 297 300 309 309 318 332 340 3 249 258 297 303 309 318 318 327 340 348 4 258 267 303 309 318 327 327 336 348 356 5 267 276 309 315 327 336 336 345 356 364 6 276 285 315 321 336 345 345 354 364 372 7 285 294 321 327 345 354 354 363 372 380 8 294 303 327 333 354 363 363 372 380 388 9 303 312 333 339 363 372 372 381 388 396 10 312 321 339 345 372 381 381 390 396 404 11 321 330 345 351 381 390 390 399 404 412 12 330 339 351 357 390 399 399 408 412 420 13 339 348 357 363 399 408 408 417 420 428 14 348 357 363 369 408 417 417 426 428 436 15 357 366 369 375 417 426 426 435 436 444 16 366 375 375 381 426 435 435 444 444 452 213

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 214 UNIT Tabel 6. Jadwal Pekerjaan Setiap (3) Pintu Jendela Peny. Peny. Plafon Saniter Peny. Tangga Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir 1 332 340 355 362 362 370 385 392 407 413 2 340 348 362 369 370 378 392 399 413 419 3 348 356 369 376 378 386 399 406 419 425 4 356 364 376 383 386 394 406 413 425 431 5 364 372 383 390 394 402 413 420 431 437 6 372 380 390 397 402 410 420 427 437 443 7 380 388 397 404 410 418 427 434 443 449 8 388 396 404 411 418 426 434 441 449 455 9 396 404 411 418 426 434 441 448 455 461 10 404 412 418 425 434 442 448 455 461 467 11 412 420 425 432 442 450 455 462 467 473 12 420 428 432 439 450 458 462 469 473 479 13 428 436 439 446 458 466 469 476 479 485 14 436 444 446 453 466 474 476 483 485 491 15 444 452 453 460 474 482 483 490 491 497 16 452 460 460 467 482 490 490 497 497 503 KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan: 1. Metode Line of Balance (LOB) merupakan metode penjadwalan proyek yang sesuai untuk diterapkan pada proyek konstruksi dengan paket pekerjaan berulang, karena LOB mampu menampilkan dengan baik jadwal paket pekerjaan berulang untuk setiap unit dalam bentuk diagram garis. 2. LOB bersifat sederhana, mudah untuk dimengerti karena berupa garis yang menunjukkan produktifitas suatu pekerjaan. Namun tidak dapat menunjukkan secara spesifik hubungan logika ketergantungan antar kegiatan. LOB memiliki kelebihan dapat mendeteksi secara langsung kegiatan yang mengalami gangguan dalam penjadwalan proyek dengan melihat ada tidaknya diagram batang yang saling berpotongan. DAFTAR PUSTAKA Ali, T. H., 1992. Prinsip-prinsip Network Planning, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Arditi, D., & Albulak, M. Z., 1986. Line of Balance Scheduling in Pavement Construction, J. Construct. Eng. And Mgmt., ASCE, 112(3), 411-424. Arditi, D. & Patel, B. K., 1989. Impact Analysis of Owner-Directed Acceleration, Journal of Construction Engineering and Management, ASCE, vol. 115, no.1, 144-157. Arditi, D., Sikangwan, P., Tokdemir, O., 2002. Scheduling System for High-Rise Building Construction, Constr. Manage. Econom., 20(4), 353-364. Creswell, J. W., 2013. Reseacrh Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. El Rayes, K., & Moselhi, O., 2001. Optimizing Resource Utilization for Repetitive Construction Projects, Journal of Construction Engineering and Management, 18-27. 214

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 215 Ervianto, Wulfram, I., 2005. Manajemen Proyek Konstruksi (Edisi Revisi), Edisi III, Andi, Yogyakarta. Harris, R. B., & Iannou, P. G., 1998. Repetitive Scheduling Metho, University of Michigan, Michigan. Hyari, K., & El-Rayes, K., (t.thn.). A Multi-objective Model for Optimizing Construction Planning of Repetitive Infrastructure Projects, 1-9. Jaskowski, P., 2015. Repetitive Construction Process Schedulling Using Mixed-Integer Linear Programming, Budownictwo i Architektura 14(2), 55-61. Kemmer, S. L., Heineck, L. M., & Alves, T. C., 2008. Using the Line of Balance for Production System Design, The 16th Annual Conference of the International Group for Lean Construction, 299-308. Kraiem, Z. K., and Dickmann, 1987. Concurrent Delays in Construction Projects, Journal of Construction Engineering and Management, ASCE, vol. 113, no. 4, 591-602. Laksito, B., 2005. Studi Komparatif Penjadwalan Proyek Konstruksi Repetitif Menggunakan Metode Penjadwalan Berulang (RSM) dan Metode Diagram Preseden (PDM). Media Teknik Sipil, 85-91. Mawdesley, M. J., Askew, W. H., O Reilly, M., 1997. Planning and Controlling Construction Project, The Chartered Institute of Building, England. Nunally, 1980. Construction Method annd Management, Prentice Hall. Olomolaiye, P. O., Jayawardane, A. K., Harris, F. C., 1998. Construction Productivity Management, Addison Wesley Longman Singapore, Harlow. Pai, S. K., Verguese, P., Rai, S., 2013. Application of Line of Balance Scheduling Technique (LOBST) for Real Estate Sector, International Journal of Science, Engineering and Technology Research (IJSETR) Volume 2, Issue 1, 82-95. Proboyo, B., 1999. Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek: Klasifikasi dan Peringkat dari Penyebab-Penyebabnya, Dimensi Teknik Sipil Volume 1 Universitas Kristen Petra. Seppanen, O., & Aalto, E., 2005. A Case Study of Line-of-Balance Based Schedule Planning and Control System, ReseacrhGate, 271-279. Soeharto, I., 1997. Manajemen Proyek: Dari Konseptual Sampai Operasional, Erlangga, Jakarta. Su, Y., Lucko, G., (2015). Comparison and Renaissance of Classic Line-of-Balance and Linear Schedule Concepts for Construction Industry, DOI 10.5592 Research Paper (1315-1329). Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung. Uher, T. E., 1996. Programming and Schedulling Techniques. Construction Project Management and Economic Unit, School of Building, University of New South Wales, Australia. 215