BAB IV PENUTUP. lainnya yang cenderung bersikap reaktif dan keras terhadap kasus-kasus. 1. Pandangan/Pemikiran yang berkembang di Nahdlatul Ulama

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kasus-kasus penistaan agama, terutama kasus penistaan dalam agama Islam.

BAB V PENUTUP. 1. Pemikiran Kiai Said Aqil Siroj tidak terlepas dari Nahdltul Ulama dalam

yang sama bahwa Allah mempunyai sifat-siafat. Allah mempunyai sifat melihat (al-sami ), tetapi Allah melihat bukan dengan dhat-nya, tapi dengan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

AHLUSSUNNAH WAL JAMA AH; SOLUSI KESESATAN AKIDAH. Oleh : Ahmad Khusairi. Seiring dengan perkembangan mesin waktu yang akhirnya mengantarkan

DAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan. 10. Bab II Pengertian Manhaj Salaf Ahlussunnah wal Jama ah Salaf.. 19

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural maupun geografis yang

PEDOMAN WAWANCARA A. Aparat Desa Margolinduk Bonang Demak B. Tokoh Mayoritas NU di Desa Margolinduk Bonang Demak

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup

Inilah kasus-kasus penistaan agama di Indonesia, 'subjektif' dan 'ada tekanan massa'

Implementasi Sertifikasi Syariah pada Rumah Sakit Perspektif LK PBNU

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Jakarta, 16 Februari 2011 Rabu, 16 Pebruari 2011

Polemik di balik istiiah 'Islam Nusantara'

FOKUS PAGI MQ FM 92,3 FM Edisi : 16 Maret 2010 Topik: Hubungan Internasional Tema: Menilik Agenda Tersembunyi Obama

PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H

PENUTUP. berbagai belahan dunia, di Malaysia ada Islam Hadhori di bawah pimpinan. Abdullah bin Ahmad Badawi dan di Yordania ada Islam Wasatiyyah yakni

KHOLIDIN CH & FAHRUR ROZI ASWAJA NU CENTER BOJONEGORO

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

AHLUSSUNNAH WALJAMA AH MENURUT NAHDLATUL ULAMA. Oleh : Mashum Nuralim (Dekan Fakultas Ushuluddin Surabaya IAIN Sunan Ampel)

HALUAN DASAR HASMI HIMPUNAN AHLUSSUNNAH UNTUK MASYARAKAT ISLAMI

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELANTIKAN PENGURUS MUSLIMAT NU ANAK CABANG KECAMATAN BERGAS MASA BHAKTI

KEPUTUSAN KONFERENSI BESAR XVIII GERAKAN PEMUDA ANSOR TAHUN 2012 Nomor : 02/KONBES-XVIII/VI/2012

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BUPATI PADANG LAWAS BISMILLAHIRROHMANIRROHIM ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH WAKIL BUPATI PADANG LAWAS YANG SAYA HORMATI

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk melaksanakan proses pendidikan. Karena menurut ajaran Islam,

BAB V PENUTUP Kesimpulan

Lahirnya ini disebabkan munculnya perbedaan pendapat

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

Mbah Said, Sebuah Catatan Tentang Moderasi Islam Bagian I

BAB V KESIMPULAN. Dalam sejarah perkembangan umat Islam, munculnya aliran teologi Islam

BAB I PENDAHULUAN. kelompoknya dan perkembangannya. dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan

PEDOMAN WAWANCARA Pimpinan Syi ah Tokoh Masayarakat (mayoritas NU)

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

SAMBUTAN KETUA DPR RI BAPAK H. MARZUKI ALIE, SE, MM. PADA ACARA PERESMIAN KANTOR BARU PWNU SUMATERA UTARA Medan, 06 Januari 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan agama menjadi penting dalam suatu kehidupan bernegara karena agama

STRATEGI DAKWAH NU KOTA SEMARANG DALAM UPAYA DERADIKALISASI AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. didasari dengan ketulusan agar menuju pada tauhidul ummah (kesatuan

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA MUSYAWARAH KERJA CABANG NAHDLOTUL ULAMA KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI LARANGAN PERKAWINAN NYANDUNG WATANG DI DESA NGUWOK KECAMATAN MODO KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam, dimana didalamnya telah di tetapkan ajaran-ajaran yang sesuai

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Perencanaan Pembelajaran Muatan Lokal Aswaja/Ke-NU-an di MTs. Aswaja/Ke-NU-an di MTs As Syafi iyah Pogalan, Trenggalek.

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Waisak Nasional Tahun 2013, Jakarta, 26 Mei 2013 Minggu, 26 Mei 2013

ISLAM DAN GLOBALISASI

Mam MAKALAH ISLAM. Wali Songo, Antara Legenda dan Fakta Sejarah

SAMBUTAN BUPATI KULONPROGO PADA ACARA PELANTIKAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN KULONPROGO PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. orang lain yang bergantung hidup kepadanya. yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Itulah hakikat khittah NU yang kemudian dirumuskan dalam Khittah NU oleh Muktamar ke-27 tahun 1984 di Situbondo.

FATWA NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG PEMAHAMAN, PEMIKIRAN, PENGAMALAN DAN PENYIARAN AGAMA ISLAM DI ACEH MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH

BAB V PENUTUP. yang berbeda. Muhammadiyah yang menampilkan diri sebagai organisasi. kehidupan serta sumber ajaran. Pada sisi ini, Muhammadiyah banyak

DAFTAR ISI DAFTAR ISI ~ VII

BAB I PENDAHULUAN. Hijriyah atau pada abad ke tujuh Masehi. Ketika itu, berbagai agama dan

BAB V PENUTUP. sebagai abdun dan khalifah Allah fi al-ardh yang berimplikasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. Gbr.1 Peta Jalur Sutra (Silk Road)

Pengembangan Nilai-nilai Aswaja dan Tantangannya Dewasa Ini

BAB IV PELUANG DAN TANTANGAN NU SIDOARJO DALAM USAHA PEMBERDAYAAN CIVIL SOCIETY

`BAB I A. LATAR BELAKANG

SUMBER SUMBER HUKUM ISLAM

Muhammadiyah Sebagai. Gerakan Tajdid

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan judul Pendidikan Islam Berwawasan kebangsaan menurut perspektif KH.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Konsep toleransi seperti yang dapat disimpulkan dalam film ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. ahli keislaman, kebanyakan berada dalam prespektif hubungan Negara dan

BAB VI PENUTUP. Kesimpulan pada bagian penutup ini berkaitan dengan rumusan masalah

MEMBINCANG MANHAJ FIKR NU

SILABUS PEMBELAJARAN

Adakah Nabi Pasca Muhammad SAW?

MEMILIH PEMIMPIN YANG BENAR PERSPEKTIF ISLAM Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag.

Pengarusutamaan Islam Nusantara Melalui PAI dalam Perspektif Dosen PAI UNJ

BAB I PENDAHULUAN. Sunnah Allah, berarti menurut qudrat dan iradat Allah dalam penciptaan alam ini,

PENGGEMBOS DAKWAH LEBIH BERBAHAYA DARI AHLI BID AH PARA PENGGEMBOS DAKWAH LEBIH BERBAHAYA DARI AHLI BID AH

STUDI PEMIKIRAN DAKWAH K.H. MUSTOFA BISRI DALAM BUKU MEMBUKA PINTU LANGIT

yang mungkin selama ini belum banyak yang membaca pertarungan wacana semacam ini sebagai sebuah fenomena politis. Kontribusi Teoritik

RANCANGAN PEMBELAJARAN (RAPEM) MATA KULIAH AGAMA 2 (AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH) TAHUN AKADEMIK 2015/2016

BAB IV RESPON MASYARAKAT GRESIK TERHADAP JEMAAT AHMADIYAH DI DESA SIDOKUMPUL KEC. GRESIK-KAB. GERSIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sesuatu terlebih dahulu, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau aktivitas. 1

Perayaan Dwiabad Agama Baha i: Pentingnya Persatuan Manusia. Musdah Mulia

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN PEREMPUAN MENURUT MASDAR FARID MAS UDI DAN KIAI HUSEN MUHAMMAD

KABUPATEN SIDOARJO. menganalisis ragam pandangan tokoh agama kecamatan Taman tentang. benda wakaf yang telah diatur dalam undang-undang dan peraturan

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA FESTIVAL JARAN KEPANG DALAM RANGKA HARLAH NU PAC KECAMATAN TENGARAN

Komentar Kyai terkait munculnya komik berbahasa Indonesia yang menghina Rasulullah SAW di internet baru-baru ini?

BAB III IDENTITAS ISLAM DALAM PANDANGAN NU DAN UPAYA MEMPERBAIKI CITRA ISLAM

FATWA NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN UMUM MENURUT PERSPEKTIF ISLAM MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. Jangan Tebang Pilih

KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Drs.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. (sunnatullah). Indikator sederhana dari ketetapan Allah mengenai pluralitas

BAB II TINJAUAN UMUM MUI, NU DAN METODE HUKUM, SERTA KONSEP DENDA DALAM ISLAM

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN NUZULUL QUR AN 1436 H

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA SAFARI MAULID NABI MUHAMMAD SAW TAHUN 1436 H

Pendidikan Agama Islam

ASWAJA DAN NKRI: Upaya Mempertahankan NKRI melalui Aswaja

studipemikiranislam.wordpress.com RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM

BAB IV ANALISIS. ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. Asy ary. Nahdlatul ulama berkiprah di pentas Nasional sebagai organisasi sosial keagamaan.

A. Pengertian Fiqih. A.1. Pengertian Fiqih Menurut Bahasa:

Transkripsi:

KESIMPULAN BAB IV PENUTUP Mengapa Nahdlatul Ulama yang notabene merupaka Ormas terbesar di Indonesia memiliki sikap yang berbeda dengan ormas Islam lainnya yang cenderung bersikap reaktif dan keras terhadap kasus-kasus penistaan agama Islam dalam Hubungan Internasional tahun 2006-2012? Dalam riset ini menemukan dua alas an utama mengapa Nahdlatul Ulama memiliki sikap yang berbeda. Alas an-alasan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pandangan/Pemikiran yang berkembang di Nahdlatul Ulama Pandangan/Pemikiran yang berkembang di Nahdlatul Ulama menjadi alasan yang signifikan dalam menyikapi kasus penistaan agama Islam. NU selalu memiliki pemikiran yang khas, dengan berpijak pada dalil-dalil ushul fiqh, sekaligus tidak meninggalkan nilainilai cultural yang membentuk Islam Nusantara. Paham Ahlussunnah wal jama ah yang menjadi pedoman utama dalam gerak langkah dan pemikiran Ulama NU serta warga nahdliyin. Ahlussunnah wal jama ah sebagai manhaj al-fikr tidak mengenal kekerasan dan terorisme, namun mengutamakan serta mengedepankan toleransi dengan menegaskan rahmatan lil alamin. 2. Prinsip Dasar Nahdlatul Ulama Nahdlatul Ulama merupakan Organisasi masyarakat Islam yang dalam memahami dan menafsirkan Islam dari sumber-sumbernya 48

yaitu Al-Qur an, As-sunnah, Al-ijma dan Al-qiyas dan mengikuti paham Ahlussunnah wal jama ah. Dalam bidang akidah, NU menganut paham Asy ariyah. Dengan paham Ahlussunnah wal jama ah, NU memiliki prinsip-prinsip dasar antara lain : a. Tasamuh (Toleransi) Prinsip tasamuh NU berupa kunjungan KH. Mustofa Bisri, atau yang biasa dikenal dengan Gus Mus, salah satu sesepuh PBNU, untuk bertemu para pemimpin negara di Uni Eropa untuk memperbaiki citra Islam, serta bertemu dengan Fleming Rose, pembuat kartun Nabi Muhammad yang beberapa waktu lalu menjadi kontroversi di tengah masyarakat. Kunjungan tersebut mencerminkan sikap NU yang tasamuh, meski apa yang dimuliakan telah dinodai NU tetap mengedepankan berdialog dengan sang pembuat kartun Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut dikarenakan NU selalu mengedepankan tabayyun dalam setiap permasalahan yang ada, terutama dalam mencuatnya kartun Nabi Muhammad SAW untuk kesekian kalinya. Tanpa adanya diskriminasi dan intimidasi Gus Mus justru memilih dialog dua arah dengan pembuat kartun supaya menghasilkan pemahaman dua arah pula. 49

b. Tawazun (Seimbang dan Proporsional) Prinsip tawazun NU yakni akan dibuatnya film tandingan film Fitna untuk menjelaskan bahwa apa yang ada di Fitna itu tidak benar. Bahwa orang Islam itu ada yang keras, oke, tapi bukan Islam-nya. Sikap yang ditunjukan oleh NU tersebut mencerminkan prinsip tawazun yang berarti seimbang dan proporsional. NU dengan caranya yang khas menyeimbangkan sikap yang dilakukan oleh pembuat film Fitna yaitu dengan membuat karya yang sama, yaitu sebuah film sebagai bentuk sikap dan jawaban atas film tersebut bahwa isi cerita dari film tersebut tidak sejalan dengan apa yang umat Islam yakini. c. I tidal (Adil) Prinsip i tidal NU berupa sikap jejeg (tegak) NU dalam sikapnya terhadap kasus penistaan agama Islam. NU tetap berdiri tegak untuk tidak terhasut dan terprovokasi dengan adanya kasus tersebut. Meskipun memprotes dan mengecamnya NU teguh dengan prinsip I tidal nya, tidak goyah ke kiri maupun kanan. Seperti yang disampaikan oleh KH. Mustofa Bisri mengenai pemuatan karikatur Nabi Muhammad SAW di Koran Denmark, Jyllands-Posten. Menanggapi hal tersebut KH. Mustofa Bisri menyatakan bahwa 50

ummat Islam memang seharusnya marah, namun tidak boleh marah demi marah. d. Tawasuth (Moderat) Prinsip tawasuth NU dalam menyikapi kasus film Innocence of Muslims bahwasanya dalam menyikapi kasus penistaan agama Islam yang terjadi pada tahun 2012, yaitu film Innocence of muslims tersebut, umat Islam harus menyikapinya dengan kepala dingin dan mengacu pada keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi penistaan seperti yang disampaikan oleh Ketua Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masdar Farid Mas udi. Dengan begitu kita tidak mudah untuk terprovokasi oleh hal-hal sedemikian serta menghindari segala pendekatan maupun tindakan ekstrem. Dengan kedua alasan tersebut telah menjawab atas berbedanya sikap NU dalam menghadapi kasus-kasuk penistaan agama Islam. NU selalu berpegang pada prinsip-prinsipnya serta dalam menyikapi permasalahn NU yang selalu konsisten dengan paham Ahlussunnah wal jama ah nya, serta cara berpikir NU yang tradisional yang dekat dengan tradisi, budaya dan kearifan lokal tak lain untuk mempertahankan warisan leluhur yang telah mengembangkan Islam serta terus melakukan perubahan yang lebih baik. NU dalam menyikapi kasus penistaan agama Islam memiliki tata kramanya, memprotes dan mengecamnya namun dengan control, karena apabila 51

NU bersikap keras dan tak terkendali seperti halnya ormas lainnya, maka radikalisme agama akan menemukan momentumnya. Dalam pandangan NU, melakukan dakwah Islam di dunia ini harus merangkul bukan memukul, hal tersebut sejalan dengan sikap-sikap NU dari dulu hingga sekarang. Dengan begitu, kepentingan nonmaterial NU yaitu norma wasathiyah (moderatisme) dan Tawazun dapat tercapai dan menjdikan Islam agama yang sejuk dan damai, bukan agama yang mengerikan. 52