PENGARUH IMPLANTASI ION NITROGEN TERHADAP KEKERASAN BAJA TAHAN KARAT TIPE SS 316L YANG DIDEFORMASI DINGIN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Biomaterial adalah substansi atau kombinasi beberapa subtansi, sintetis atau

BAB I PENDAHULUAN. ragam, oleh sebab itu manusia dituntut untuk semakin kreatif dan produktif dalam

ANALISIS SIFAT FISIK LAPISAN TIPIS TITANIUM NITRIDA PADA BAJA AISI 410 YANG DILAPIS DENGAN METODE SPUTTERING

PENGARUH VARIASI JARAK PENEMBAKAN SHOT PEENING

VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN PADA PROSES PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DENGAN MATERIAL SS 304L

Karakterisasi Material Sprocket

PENGARUH ANNEALING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PAHAT HSS DENGAN UNSUR PADUAN UTAMA CROM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ir. Hari Subiyanto, MSc

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN

PENGARUH IMPLANTASI ION NITROGEN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN STAINLESS STEEL 316L UNTUK APLIKASI SENDI LUTUT TIRUAN

EVALUASI BESAR BUTIR TERHADAP SIFAT MEKANIS CuZn70/30 SETELAH MENGALAMI DEFORMASI MELALUI CANAI DINGIN

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH NITROGEN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADUAN IMPLAN Co-28Cr-6Mo-0,4Fe-0,2Ni YANG MENGANDUNG KARBON HASIL PROSES HOT ROLLING

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DAN WAKTU PELAPISAN NIKEL PADA ALUMINIUM TERHADAP KEKERASAN

ARI BUDIANTO NIM : D TUGAS AKHIR. Disusun :

BAB IV HASIL DAN ANALISA. pengujian komposisi material piston bekas disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Komposisi Material Piston Bekas

Volume 5, No. 2, Oktober 2012 ISSN:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2014 sampai Juni 2015di

Simposium Nasional RAPI XII FT UMS ISSN

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BAHAN ENERGIZER PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP KEKERASAN CANGKUL PRODUKSI PENGRAJIN PANDE BESI

VARIASI WAKTU HARD CHROMIUM PLATING TERHADAP KARAKTERISTIK STRUKTUR MIKRO, NILAI KEKERASAN DAN LAJU KOROSI BAJA KARBON RENDAH

KARAKTERISASI BAJA ARMOUR HASIL PROSES QUENCHING DAN TEMPERING

STUDI PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN PELAT AISI 444 MENGGUNAKAN ELEKTRODA AWS E316L

Prosiding Seminar Nasional Perkembangan Riset dan Teknologi di Bidang Industri ke-20 BAHAN TEKNIK MEKANIKA BAHAN

PENGARUH PENAMBAHAN NIKEL TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BESI TUANG NODULAR 50

PENINGKATAN KEKAKUAN PEGAS DAUN DENGAN CARA QUENCHING

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Setelah dilakukan pengujian anodizing pada aluminium seri 6, maka

KARAKTERISASI SIFAT FISIS DAN MEKANIS SAMBUNGAN LAS SMAW BAJA A-287 SEBELUM DAN SESUDAH PWHT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a) b) c) d)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PERLAKUAN TEMPERING TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK BAJA JIS G 4051 S15C SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI. Purnomo *)

PENGARUH PERLAKUAN ANIL TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA SAMBUNGAN LAS PIPA BAJA Z 2201

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

PENGARUH SUHU PREHEAT DAN VARIASI ARUS PADA HASIL LAS TIG ALUMINIUM PADUAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN

Pengaruh Waktu Penahanan Artificial Aging Terhadap Sifat Mekanis dan Struktur Mikro Coran Paduan Al-7%Si

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

PENGARUH MANUAL FLAME HARDENING TERHADAP KEKERASAN HASIL TEMPA BAJA PEGAS

Dimas Hardjo Subowo NRP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. waktu pengelasan dan pengaruh penambahan filler serbuk pada

Gambar 4.1 Hasil anodizing aluminium 1XXX dengan suhu elektrolit o C dan variasi waktu pencelupan (a) 5 menit. (b) 10 menit. (c) 15 menit.

EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA ABSTRAK

BAB IV DATA DAN ANALISA

ANALISIS STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK BAJA MANGAN AUSTENITIK HASIL PROSES PERLAKUAN PANAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Perbaikan Sifat Mekanik Paduan Aluminium (A356.0) dengan Menambahkan TiC

HUBUNGAN ANTARA KEKERASAN DENGAN KEKUATAN TARIK PADA LOGAM ULET DAN GETAS

EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA Sigit Gunawan 1 ABSTRAK

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

Gambar 3.1 Diagram alur Penelitian

PENGARUH SURFACE TREATMENT METODA PLASMA NITRIDING TERHADAP KEKERASAN DAN KETAHANAN AUS PAHAT BUBUT BAHAN BAJA KECEPATAN TINGGI

Pengaruh Proses Quenching Terhadap Kekerasan dan Laju Keausan Baja Karbon Sedang

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

PENGARUH VARIASI SUDUT PENEMBAKAN SHOT PEENING TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN, KEKASARAN PERMUKAAN, DAN WETTABILITY PADA STAINLESS STEEL AISI-304

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH DERAJAT DEFORMASI TERHADAP STRUKTUR MIKRO, SIFAT MEKANIK DAN KETAHANAN KOROSI BAJA KARBON AISI 1010 TESIS

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 304 TERHADAP LAJU KOROSI

PENGARUH METODE WORK HARDENING, SMAT, SERTA ELECTROLYTIC POLISHING TERHADAP KARAKTERISASI STRUKTUR KRISTAL DAN LAJU KOROSI MATERIAL BIOMPLAN

PENGARUH BENDING RADIUS PADA LIGHTENING HOLES PROCESS TERHADAP KERETAKAN AL 2024 T3 SHEET

EFEK IMPLANTASI ION CERIUM TERHADAP SIFAT KETAHANAN KOROSI BAJA NIRKARAT TIPE AISI 316 L DALAM LINGKUNGAN ASAM SULFAT

Karakterisasi Material Sprocket

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

EFFECT OF POST HEAT TEMPERATURE TO HARDNESS AND MACROSTRUCTURE IN WELDED STELL ST 37

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA ST 40 DENGAN METODE CARBURIZING PLASMA LUCUTAN PIJAR

PENGARUH PROSES HEAT TREATMENT PADA KEKERASAN MATERIAL SPECIAL K (K100)

BAB IV HASIL DAN ANALISA

ANALISIS RETAKAN KOROSI TEGANGAN PADA ALUMINIUM DENGAN VARIASI PEMBEBANAN DALAM MEDIA KOROSI HCL 1M

PENGARUH SUHU NORMALIZING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PENGELASAN BAJA PLAT KAPAL. Sutrisna*)

KARAKTERISTIK MEKANIK STATIS BAJA UNS G10450 YANG MENGALAMI PROSES SHOT PEENING. Dini Cahyandari * ) Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan diagram alir berikut ini : Pelat Baja Tipe SPHC JIS G Pembuatan Spesimen Uji

ANALISIS PENGARUH MEDIA PACK CARBURIZING TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN SPROKET SEPEDA MOTOR. Sigit Gunawan 1 dan Sigit Budi Harton 2

METODE PENINGKATAN TEGANGAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BAJA KARBON RENDAH MELALUI BAJA FASA GANDA

ANALISA KEKERASAN PADA PISAU BERBAHAN BAJA KARBON MENENGAH HASIL PROSES HARDENING DENGAN MEDIA PENDINGIN YANG BERBEDA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA PENGARUH SOLUTION TREATMENT PADA MATERIAL ALUMUNIUM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Gajah Mada, penulis mendapatkan hasil-hasil terukur dan terbaca dari penelitian

PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA JIS S45C

Available online at Website

PENGARUH PROSES PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 310S

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

ANALISA PENGARUH MANIPULASI PROSES TEMPERING TERHADAP PENINGKATAN SIFAT MEKANIS POROS POMPA AIR AISI 1045

Transkripsi:

PENGARUH IMPLANTASI ION NITROGEN TERHADAP KEKERASAN BAJA TAHAN KARAT TIPE SS 316L YANG DIDEFORMASI DINGIN Nurfi Ahmadi Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta Jl. Janti Blok-R Lanud Adisutjipto Yogyakarta Email: nurfi.ahmadi@gmail.com ABSTRAK Baja tahan karat merupakan logam yang banyak digunakan pada konstruksi, manufaktur maupun medis. Pada penggunaanya bahan-bahan tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan diantaranya adalah kekerasan, ketahanan korosi, ketahanan aus dan ulet yang memadahi. Untuk memenuhi persaratan tersebut maka teknik modifikasi bahan terus dikembangkan diantaranya adalah teknik implantasi ion dan deformasi dingin. Pada penelitian ini akan dilakukan penggabungan teknik implantasi ion dan deformasi dingin yang nantinya diharapkan akan memeperoleh kualitas baja tahan karat tipe SS 316L yang lebih baik. Penelitian dilakukan dengan mendeformasi spesimen dengan reduksi tebal 47% kemudian diimplant dengan ion nitrogen dengan waktu 25, 40, 55, dan 60 menit pada arus berkas 50 µa dan energy 100 kev, dan selanjutnya dilakukan uji kekerasan pada permukaan spesimen. Deformasi dingin 47% meningkatkan kekerasan permukaan hingga 127% dari kekerasan awal, sedangkan implantasi ion nitrogen pada permukaan baja SS tipe SS 316L yang mengalami deformasi dingin dapat meningkatkan kekerasan hingga 380 kg/mm 2 Kata kunci: deformasi dingin, implantasi ion, kekerasan 1. PENDAHULUAN Baja tahan karat memiliki sifat tahan korosi, biocompatible, dan harga lebih murah dibanding biomaterial yang lain (Ganesh, dkk, 2005). Selain memiliki beberapa kelebihan, baja jenis ini juga memiliki beberapa kekurangan diantaranya adalah kekuatan dan ketahanan aus yang rendah, terbatasnya teknik modifikasi yang dapat diaplikasikan tanpa menghilangkan kelebihan material tersebut seperti ketahanan korosi dan keuletannya (Roland, dkk, 2006). Teknik modifikasi permukaan dengan implantasi ion hanya memodifikasi bagian permukaan saja sehingga diperlukan teknik yang lain untuk meningkatkan kekerasan pada seluruh material pada peneitian ini dipilih teknik deformasi dingin. Hasil telaah pustaka menunjukkan bahwa teknik implantasi ion pernah dilakukan beberapa peneliti diantaranya adalah: Kim, dkk (2006), dalam penelitiannya dengan implantasi ion nitrogen dapat meningkatkan kekersan permukaan baja chrom sebesar 2,6 kali dari pada material tanpa implantasi, kekerasan awal material 3,8 Gpa setelah implantasi nilai kekerasannya adalah 10 Gpa. Ghorannevis, dkk (2007), dalam penelitianya menunjukkan pada baja tahan karat SS 304 implantasi ion nitrogen dapat merubah konsentarsi ion nitrogen, sehingga terjadi perubahan kristalinitas Penelitian tentang deformasi dingin telah dilakukan oleh beberapa peneliti diantaranya adalah: Pengaruh derajat deformasi terhadap struktur mikro butir diteliti oleh Huda (2009) dan Ratuszek, dkk (2008), Mereka menyatakan bahwa material yang terdeformasi struktur butirnya memanjang seiring derajat deformasi. Huda (2009), menyatakan bahwa material yang terdeformasi struktur butirnya memadat. Pengaruh deformasi terhadap kekerasan diteliti oleh Milad, dkk, (2008) dan Huda (2009), Mereka menyatakan kekerasan meningkat sejalan derajat deformasi. Pengaruh deformasi terhadap kekuatan tarik diteliti oleh Ozgowich, dkk (2009), Milad, dkk (2008), dan Olokode, dkk (2008), Mereka manyatakan bahwa kekuatan tarik meningkat sejalan dengan derajat deformasi. Deformasi menyebabkan pergeseran dan slip, pergesaran dan slip menyebabkan densitas dislokasi meningkat, peningkatan densitas dislokasi menyebabkan butir sulit terdislokasi ketika diberi gaya tarik sehingga kekuatan tarik meningkat (Olokode, dkk, 2008). Beradasarkan literatur diatas maka baja tahan karat merupakan bahan yang efisien dikembangkan karena harganya murah dan dapat ditingkatkan sifat mekanisnya. Pada penelitian ini 28

akan dilakukan penggabungan teknik implantasi ion dan deformasi dingin yang nantinya diharapkan akan memeperoleh kualitas baja tahan karat tipe SS 316L yang lebih baik. 2. METODOLOGI 2.1. Proses Penelitian Proses penelitian yang akan dilakukan dapat digambarkan pada diagram alir gambar 2.1. Mulai Persiapan material SS 316 L d=14 mm tebal 3 mm Tanpa deformasi Deformasi 47 % Implantasi Ion Nitrogen Uji kekerasan Vickers Analisis data Kesimpulan Selesai Gambar 2.1. Diagram alir penelitian 2.2. Alat dan Bahan. Benda uji yang digunakan adalah baja tahan karat tipe SS 316L, komposisi kimia yang terkandung didalamnya dapat dilihat pada tabel 2.1.,bahan ini dipasaran berupa lembaranlembaran, benda uji dipotong dengan bentuk lingkaran dengan diameter 14 mm tebal 3 mm, kepingan tersebut di deformasi dengan alat pres hidrolik hingga 47%, kepingan hasil deformasi di bersihkan dan di ampelas hingga rata dan diautosal hingga mengkilat, sebelum dilakukan implantasi spesimen tersebut di cuci dengan alkohol kemudian dikeringkan dengan hair dryer kemudian dibungkus tissue dan disimpan dalam wadah kedap udara. Spesimen siap diimplantasi. 29

Tabel 2.1. Komposisi kimia baja tahan karat tipe SS 316L Fe C Si Mn P S Ni Cr Mo Cu V W Ti 67,12 0,030 0,673 0,1738 0,034 0,015 10,567 16,686 2,386 0,342 0,11 0,20 0,002 2.3. Tahapan Pengujian Pengujian dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu proses deformasi dingin hingga 47% dilanjutkan implantasi ion nitrogen dengan arus 50 µa dan energy 100keV. Pengujian kekerasan dengan metode Vickers dengan beban 300 gram selama kurang lebih 10 detik. 2.4. Proses Deformasi Dingin Proses deformasi dingin dilakukan dengan tekanan 1200 kn selama 5-10 detik, ditunjukkan pada Gambar 2.2. Gambar 2.2. Proses deformasi dingin (Dieter, 1988). 2.5. Implantasi Ion Implantasi ion adalah suatu proses penambahan unsur asing kedalam permukaan material sasaran dengan cara pengionan atom asing tersebut, dalam akselarator oleh medan listrik, atau implantasi ion adalah suatu metode untuk menempatkan ataom kedalam bahan dengan cara pengionan atom. Implantasi ion nitrogen dilakukan dengan arus 50 µa dan energy 100 kev. 2.6. Pengujian Kekerasan Pengujian kekerasan vickers menggunakan penumbuk (penetrator) yang terbuat dari intan, Nilai kekerasan Vickers dapat ditentukan dengan persamaan berikut : 1,854P VHN (1) 2 d Dengan VHN = nilai kekerasan Vickers (kg/mm 2 ) P = pembebanan (kg) d = diagonal bekas injakan (mm) 30

Kekerasan (HVN) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Pengaruh Deformasi Terhadap Kekerasan Distribusi kekerasan permukaan melintang AISI 316L yang mengalami deformasi 47% ditunjukkan pada Gambar 3.1. 400 350 300 250 Raw Deformasi 47 % 200 150 100 0 50 100 150 200 250 300 350 400 Jarak dari permukaan (µm) Gambar 3.1. Distribusi kekerasan melintang spesimen baja tahan karat tipe SS 316L setelah dideformasi 47% Uji kekerasan material awal (raw) dan hasil deformasi dari baja tahan karat tipe SS 316L pada penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kekerasan awal (kontrol) untuk penelitian selanjutnya. Distribusi kekerasan spesiemen dengan perlakuan deformasi 47%. Kekerasan pada permukaan spesimen meningkat dari 158 kg/cm 2 menjadi 360 kg/cm 2 atau sebesar 127%. Peningkatan kekerasan pada permukaan spesimen diakibatkan oleh proses severe plstic deformation (SPD) yang menyebabkan penghalusan butir, sesui dengan hukum hall-petch yang menyatakan bahwa kekerasan naik seiring penurunan ukuran butiran. 3.2. Pengaruh Implant Ion Nitrogen Pada Raw Material Distribusi kekerasan pada permukaan spesimen dengan perlakuan implant ion nitrogen dengan variasi durasi dapat dilihat pada Gambar 3.2. Metode pengujian kekerasan pada spesimen hasil implant menggunggunakan metode yang sama dengan metode pada pengujian raw material, yaitu dengan micro Vickers hardness dengan beban 300 gram dan waktu indentasi 10 detik. Spesimen yang diuji adalah spesimen hasil perlakuan implant ion nitrogen dengan variasi waktu 25, 40, 55, 60 menit, yang disajikan pada gambar 3.2. Gambar 3.2. memperlihatkan grafik hubungan antara kekerasan terhadap durasi waktu perlakuan implantasi. Dari hasil uji kekerasan raw material di dapatkan kekerasan sebesar 158 kg/cm 2. Kekerasan setelah implantasi dengan variasi waktu 25, 40, 55, dan 60 menit pada arus berkas 50 µa dan energy 100 kev dapat diamati adanya kenaikan kekerasan, pada durasi waktu 25 menit menghasilkan kekerasan 230 kg/cm 2 atau meningkat sebesar 72 kg/cm 2, hal ini sesuai dengan teori bahwa dengan penambahan ion nitrogen kekerasan permukaan akan meningkat, akan tetapi untuk durasi waktu selanjutnya kekerasan menunjukkan penurunan hal ini tidak sesuai dengan teori yang ada. Beberapa kemungkinan yang menyebabkan turunnya kekerasan diantaranya adalah: 1. Tempat/bagian yang diuji kekerasannya dimungkinkan berbeda-beda fasenya. 2. Hasil implantasi pada permukaan tidak sempurna 31

Kekerasan (HVN) Kekerasan (HVN) 250 200 150 100 50 0 0 10 20 30 40 50 60 70 80 durasi implant (menit) Gambar 3.2. Distribusi kekerasan permukaan spesimen baja tahan karat tipe SS 316L setelah implant ion nitrogen dengan variasi durasi implant pada raw material Pada durasi 60 menit kekerasan meningkat lagi walaupun nilainya kecil. Pada kondisi itu kekerasan mengalami peningkatan dari 158 kg/cm 2 menjadi 210 kg/cm 2 atau mengalami peningkatan sebesar 52 kg/cm 2. Hal ini tidak sesuai dengan teori dimana apabila sudah mengalami kejenuhan maka kekerasan akan konstan, hal ini dimungkinkan karena sebab yang sudah disebutkan diatas. 3.3. Pengaruh Implant Ion Nitrogen Pada Material Terdeformasi 47 %. Kekerasan pada permukaan spesimen yang terdeformasi 47% dengan perlakuan implant ion nitrogen dengan variasi durasi dapat dilihat pada Gambar 3.3. 390 375 360 345 0 10 20 30 40 50 60 70 80 durasi (menit) Gambar 3.3. Distribusi kekerasan permukaan spesimen baja tahan karat tipe SS 316L setelah implant ion nitrogen dengan variasi durasi implant pada material terdeformasi 47%. 32

Implantasi ion nitrogen pada material terdeformasi 47% dengan durasi 25 menit mengakibatkan kenaikan kekerasan dari 360,74 kg/cm 2 menjadi 375 kg/cm 2 atau mengalami kenaikan sebesar 14,26 kg/cm 2, pada durasi 40 menit kekerasan mencapai nilai optimum sebesar 380 kg/cm 2 hal ini ditunjukan dengan penambahan durasi implantasi kekerasan tidak mengalami kenaikan. Kondisi optimum ini dicapai karena pada kondisi tersebut kemungkinan besar batas kelarutan atom-atom target telah terpenuhi dan apabila durasi dinaikkan maka kemungkinan kekerasannya akan konstan. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan: 1. Proses deformasi 47% meningkatkan kekerasan pada permukaan spesimen dari 158 kg/mm 2 menjadi 360 kg/mm 2 2. Proses implantasi ion nitrogen pada raw material dapat meningkatkan kekerasan pada permukaan spesimen dari 158 kg/mm 2 menjadi 230 kg/mm 2 3. Gabungan proses deformasi dan implantasi ion nitrogen menyebabkan peningkatan kekerasan dari 158 kg/mm 2 menjadi 380 kg/mm 2 DAFTAR PUSTAKA Dieter G.E., (1988), Mechanical Metalurgy, McGraw-Hill Book Company, S1 Metric edition, London,United Kingdom. Ganesh V.K., Ramakrisna K., Ghista D.N.,(2005), Biomechanics of Bone-Fracture Fixation by Stiffness-Graded Plates in Comparison with Stainless-steel Plates, Bio Medical Engineering Online, pp.1-15. Ghoranneviss. M.A. Shokouhy, M.M.Larijani,S.H. Haji Hosseini, (2007), Corrosion Behavior of Low Energy, Hight Temperature Nitrogen ion Implanted AISI 304 Stainless Steel, Journal Indian Academy of Science, Vol.68.No.1. Huda Z., (2007), Effects of Degrees of Cold Working and Recrystallisation on the Microstructure and Hardness of Commercial-Purity Aluminum, European Journal of Scientific Research, Vol. 26, pp.549-557. Kim, B.,Lee,S,Kim,K.,(2006), Enchanment of Mechanical Properties of High Chromium Steel by Nitrogen Ion Implantation, Proccedings of EPAC, Edinburgh, Scotland. Milad, M., Zreiba, N., Elhalouani, F., Baradai C., (2008), The Effect of Cold Work on Structure and Properties of AISI 304 Stainless Steel, Journal of Materials Processing Technology, Vol. 203, pp. 80-85. Olokode, Bolaji, Aiyedun, (2008), Effects of Process Annealing on Mechanical Properties of Strain- Hardened Copper: A Case of Kabel Metal Nigeria Limited, The Pacific Journal of Science and Technology, Vol. 9, pp. 278 283. Ozgowicz, W., Kurc, A., (2009), The Effect of The Cold Rolling on The Structure and Mechanical Properties in Austenitic Stainless Steels Type 18-8, Achive Metalurgy and material, Vol. 38, pp. 26-33. Ratuszek W., Kowalska J., Bunsch A., Ruminsky M., Zielinsky A., (2008), Development of Deformation Texture of Austenitic Steel Wire, Achive Metalurgy and material, Vol. 38, pp.167-172. Roland T.,Retraint D.,Lu K,.Lu.J.,(2006),Fatique Life Improvement Through Surface Nanostructuring of Stainless Steel by Means of Surface Mechanical Attrition Treatment.Scripta materialia, Vol.54, pp.1049-1054. 33