PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG. Aspek Teknis

dokumen-dokumen yang mirip
BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN MAGANG Penanaman Ulang Tanaman Stroberi

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PASCA PANEN BUNGA

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

Rahmawati 1 Latifa Hanum 2 RINGKASAN. Keywoard : Perbandingan biaya, Produksi krisan, P4S.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

PENANGANAN PASCA PANEN

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

PRODUCT KNOWLEDGE PEPAYA CALINA IPB 9

3. METODE DAN PELAKSANAAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI BERASTAGI MELALUI BERTANAM BAWANG DAUN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

Cara Menanam Cabe di Polybag

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

PASCA PANEN BUNGA POTONG (KRISAN)

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

III. BAHAN DAN METODE

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

VI. ANALISIS KELAYAKAN USAHA LENGKENG DIAMOND RIVER

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

KETERSEDIAAN BENIH KRISAN (STEK) KABUPATEN SEMARANG, MELALUI PENILAIAN PROSES PRODUKSI BENIH KRISAN

III. METODE PENELITIAN. bibit sengon laut (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) pupuk NPK, herbisida

III. BAHAN DAN METODE

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

III. MATERI DAN METODE

Penanganan bibit Acacia mangium (mangium) dengan perbanyakan generatif (biji)

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Depag, Komplek Perumahan. Wengga 1 Blok B Nomor 54 Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan

TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi

PENANGANAN PASCAPANEN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

Teknik Budidaya Tanaman Durian

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

PRODUKSI BENIH SUMBER UBIKAYU

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

Welcome! Seminar Praktek Lapangan Bogor, 07 Desember 2006

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

III. MATERI DAN METODE

Pengendalian hama dan penyakit pada pembibitan yaitu dengan menutup atau mengolesi luka bekas pengambilan anakan dengan tanah atau insektisida,

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

BUDIDAYA TANAMAN MANGGA

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. dilaksanakan pada bulan Januari 2017 sampai bulan Mei B. Bahan dan Alat Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

Transkripsi:

23 PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG Aspek Teknis Aspek teknis yang dikerjakan dalam budidaya bunga potong gerbera meliputi: persiapan lahan dan media tanam, persiapan bahan tanam, persiapan tanam dan penanaman, pemeliharaan, panen, pasca panen dan pemasaran bunga potong gerbera. Persiapan Lahan dan Media Tanam Pembukaan lahan dilakukan sebelum membuat bedengan. Pembukaan lahan di kebun Cibodas dilakukan dengan cara kimia dan mekanik. Pembukaan lahan secara kimia dilakukan dengan menggunakan herbisida. Herbisida yang digunakan adalah herbisida sistemik dengan konsentrasi bahan aktif isopropilamina glifosat 486 g/ L dan dosis 0.3 ml/ m 2. Seminggu setelah aplikasi herbisida baru dilakukan pembersihan lahan secara mekanik yaitu menggunakan arit, cangkul, dan garpu. Pembuatan bedengan dilakukan jika lahan telah bersih dari gulma. Bedengan dibuat dengan memberi patok pada setiap ujung bedengan dengan luas 1 x 30 m 2. Antara bedeng satu dengan bedeng yang lain diberi jarak ± 50 cm. Patok yang digunakan terbuat dari bambu yang telah dipotong meruncing pada bagian ujungnya dengan panjang ± 40 cm. Patok dipasang mengelilingi bedengan dengan jarak ± 50 cm antar patoknya. Bedeng yang telah diberi patok kemudian dipasang terpal dengan tinggi 30 cm dari permukaan tanah sambil diputar mengelilingi bedengan. Dibutuhkan 0.28 HOK untuk menyelesaikan pembuatan satu buah bedengan. Tanah lapisan atas pada setiap bedengan yang telah jadi dikeluarkan dan disimpan di samping bedengan. Bedengan diberi pupuk kandang ayam dengan dosis ± 100 kg/ bedeng, kemudian pupuk kandang ayam dan tanah dalam bedengan diaduk dengan perbandingan 2:1 (v/v) (Gambar 6a). Setelah pupuk kandang ayam dan tanah tercampur rata bedengan disiram hingga mencapai kapasitas lapang. Bedengan yang telah dicampur dengan pupuk kandang ayam kemudian dibiarkan selama ± 1 bulan seperti pada (Gambar 6b) sambil terus di siram dan dibalik setiap satu minggu sekali. Tanah lapisan atas dimasukkan kembali ke dalam bedengan dan diaduk rata satu

minggu sebelum bibit di tanam seperti (Gambar 6c). Dibutuhkan 0.11 HOK untuk mengolah media tanam dalam satu bedeng sebelum penanaman dilakukan. 24 a Top soil Dinding bedengan b Pupuk kandang ayam c Gambar 6. Persiapan Lahan dan Media Tanam: (a) Pemberian Pupuk Kandang Ayam, (b) Bedengan yang Telah Dicampur Pupuk Kandang Ayam dan Telah Dibiarkan Selama 1 Bulan, (c) Proses Pembalikan Media

25 Persiapan Bahan Tanam Bahan tanam yang digunakan dapat berasal dari biji, planlet hasil kultur jaringan, dan pemisahan anakan. Di kebun Cibodas bahan tanam yang digunakan berasal dari anakan. Anakan diperoleh dari tanaman induk yang masih produktif, minimal berumur 1 tahun. Hal tersebut dipilih karena tanaman yang telah berumur minimal 1 tahun memiliki anakan yang sudah cukup kuat untuk di pisahkan dari induknya. Tanaman induk yang dipilih berasal dari rumpun yang sehat (terbebas dari hama penyakit), memiliki pertumbuhan yang cepat, dan produksi bunganya banyak. Hal ini sesuai pendapat Ondra (1998), yang menyatakan perbanyakan yang diambil dari tanaman induk yang kuat akan meningkatkan keberhasilan suatu perbanyakan. Rumpun indukan yang akan dijadikan bahan tanam dibongkar, kemudian anakan dipisahkan. Pemisahan dapat dilakukan dengan cara langsung menarik anakan dari tanaman induk atau dengan memotong bagian stolonnya. Pembongkaran dan pemisahaan anakan dilakukan pagi hari. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tingkat stres yang dialami tanaman. Anakan yang telah terpisah kemudian dikumpulkan dan dimasukan ke dalam ember sesuai dengan varietasnya. Dibutuhkan 0.07 HOK untuk menyiapkan bibit yang akan ditanam dalam satu bedeng. Persiapan Tanam dan Penanaman Daun dan akar tanaman anakan yang telah dipisahkan dari tanaman induk dibuang sebagian. Membuang sebagian daun dapat mengurangi laju transpirasi tanaman, sedangkan memotong sebagian akar bertujuan untuk memudahkan penanaman dan diharapkan dapat merangsang pembentukan akar baru. Anakan yang telah dikurangi daun dan akarnya kemudian direndam ke dalam larutan fungisida sistemik berbahan aktif Mefenoksam 45 % dan Mankozeb 64 % dengan konsentrasi 0.5 g/ L selama ±1 menit, lalu diangin-anginkan sebentar sebelum ditanam. Perendaman dengan fungisida bertujuan untuk mencegah penyebaran cendawan yang terbawa bahan tanam dan atau masuk melalui bagian tanaman yang mengalami pelukaan.

26 Bedengan yang akan ditanam diolah dan diratakan terlebih dahulu. Media tanam dalam bedengan diratakan menggunakan bambu panjang. Penanaman dapat dilakukan pagi hari antara pukul 07.00 09.00 WIB atau sore hari antara pukul 14.30 15.30 WIB. Dibutuhkan 0.11 HOK untuk melakukan penanaman dalam satu bedeng. Penanaman dilakukan dengan membuat lubang tanam sedalam ± 15 cm, kemudian memasukan anakan ke dalam lubang, dan menutupnya dengan agak ditekan. Kedalaman lubang tanam tidak boleh terlalu dalam karena dapat menghalangi pertumbuhan tunas baru. Jarak tanam yang digunakan untuk menanam adalah 30 cm x 30 cm. Selesai menanam kemudian dilakukan penyiraman. Pemeliharaan Tanaman Pemeliharaan tanaman merupakan hal yang penting dalam budidaya tanaman. Pemeliharaan yang intensif dan terjadwal dengan baik dapat meningkatkan kualitas tanaman dan hasil produksi yang baik pula. Pemeliharaan tanaman gerbera yang dilakukan di kebun Cibodas meliputi penyiraman, perompesan, penggemburan, pengendalian gulma, pemupukan dan pengendalian organisme pengganggu tanaman. a. Penyiraman Jadwal penyiraman dilakukan 2 kali dalam satu minggu dengan mempertimbangkan kondisi tanah. Dibutuhkan 0.43 HOK untuk melakukan penyiraman pada lahan seluas 3 240 m 2. Penyiraman dilakukan pagi hari sekitar pukul 09.00 10.00 WIB atau sore hari sekitar pukul 14.30 15.30 WIB. Penyiraman dilakukan karyawan secara manual menggunakan selang. Penyiraman sebaiknya dilakukan sampai pada kondisi kapasitas lapang. Saat penyiraman sebaiknya air dari tanah tidak memercik mengenai daun dan bunga (Gambar 7).

27 Gambar 7. Penyiraman Tanaman Gerbera b. Perompesan Perompesan daun dan bunga adalah salah satu kegiatan dalam pemeliharaan gerbera. Perompesan daun dan bunga bertujuan untuk membuang daun dan bunga yang kering, layu, terkena hama penyakit, dan daun tua Gambar 8. Perompesan dilakukan dengan mencabut atau menggunting daun yang terletak paling bawah dan yang terserang hama penyakit. Perompesan diupayakan tidak melebihi 30 % dari jumlah daun keseluruhan. Perompesan dilakukan satu bulan sekali ketika daun tanaman sudah terlihat rimbun. Dibutuhkan 0.07 HOK untuk melakukan perompesan dalam satu bedeng. Gambar 8. Penampilan Daun dan Bunga yang Dirompes

28 c. Penggemburan Penggemburan bertujuan untuk menjaga aerasi media tanam agar tetap baik dan dilakukan bersamaan dengan perompesan dan penyiangan gulma. Penggemburan dilakukan secara manual dengan alat bantu kored dan penggaru. Kegiatan tersebut dilakukan satu bulan sekali dengan cara mengeruk dan membalik tanah yang berada di sekitar rumpun tanam. Dibutuhkan 0.07 HOK untuk melakukan penggemburan dalam satu bedeng. d. Pengendalian gulma Penyiangan gulma di sela tanaman dan bedengan dilakukan satu bulan sekali. Dibutuhkan 0.07 HOK untuk melakukan pengendalian gulma dalam satu bedeng. Penyiangan dilakukan secara manual dengan cara mencabut gulma di sekelilng tanaman dan mengeruk lumut yang terdapat di dinding bedengan. Alat bantu yang digunakan untuk menyiangi gulma adalah arit dan kored. Gulma yang banyak ditemui adalah gulma berdaun lebar, sebagian kecil teki, dan rumput (Gambar 9). a b c d Gambar 9. Gulma gulma yang terdapat pada Pertanaman Gerbera: (a) Eleuisine indica, (b) Digitaria adscendens, (c) Entella asiatica, dan (d) Chromolaena odorata

29 e. Pemupukan Pemupukan gerbera di kebun Cibodas dibedakan menjadi 2 yaitu pemupukan bulanan dan pemupukan mingguan. Pemupukan bulanan dilakukan 1 bulan sekali. Dibutuhkan 0.11 HOK untuk aplikasi pemupukan dalam satu bedeng. Pupuk yang digunakan adalah NPK mikro hidro (15:9:20) dengan dosis 5 g/ tanaman. Pemupukan dilakukan dengan cara membuat lubang ± 5 cm dari rumpun, kemudian pupuk dimasukkan di dalam lubang dan ditutup kembali. Selesai memupuk bedengan kemudian disiram. Pemupukan mingguan dilakukan satu minggu sekali bersamaan dengan pengendalian hama penyakit. Dibutuhkan 0.29 HOK untuk melakukan pemupukan yang dilakukan bersamaan dengan pengendalian hama dan penyakit pada lahan seluas 3 240 m 2. Pupuk yang digunakan adalah pupuk daun dengan merek dagang Gandasil D (27:18:27). Konsentrasi pupuk yang digunakan adalah 3 g/ L air dengan dosis 61.73 ml/ m 2. Pemupukan ini dilakukan dengan cara penyemprotan menggunakan alat bantu compressor dan sprayer stick (Gambar 10). Gambar 10. Aplikasi Pemupukan Mingguan yang Digabung dengan Pengendalian Hama dan Penyakit f. Pengendalian Hama Penyakit Hama penyakit adalah organisme yang merugikan tanaman. Di kebun Cibodas hama yang banyak dijumpai pada pertanaman gerbera adalah kumbang (Apogonia destructor Bos.), siput tak berumah (Limax maximus), ulat jengkal (Thalasodes sp.),

30 kutu daun (Aphis gossypii Glov. dan Aphis craccivora Koch.,), tungau, dan penggerek daun (Liriomyza huidobrensis) (Gambar 11). Pengendalian hama penyakit dilakukan secara kuratif dengan cara menyemprotkan pestisida dengan jenis dan dosis yang tepat setiap satu minggu sekali. Jenis, dosis, dan konsentrasi yang digunakan dalam pengendalian OPT dapat dilihat pada Lampiran 9. a b c d Gambar 11. Jenis Hama yang Menyerang Tanaman Gerbera: (a) Kumbang (Apogonia destructor Bos.I), (b) Siput tak Berumah (Limax maximus), (c) Kutu Daun, dan (d) Penggerek Daun (Liriomyza huidobrensis) Pengendalian hama penyakit dilakukan setiap 1 minggu sekali yaitu pada hari Sabtu. Pengendalian hama penyakit dilakukan pagi hari mulai pukul 07.00 09.00 WIB. Dibutuhkan 0.29 HOK untuk melakukan pengendalian hama dan penyakit pada lahan seluas 3 240 m 2. Pengendalian hama penyakit dilakukan dengan cara menyemprot menggunakan alat bantu compressor dan sprayer stick. Sehari sebelum aplikasi dilakukan pengontrolan di lapang untuk mengetahui jenis hama dan populasinya. Pengontrolan dilakukan dengan cara menggoyang-goyangkan daun menggunakan

31 tongkat. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui dosis dan jenis pestisida yang akan digunakan pada saat aplikasi. Pemanenan Pemanenan gerbera di kebun Cibodas dilakukan 3 kali dalam seminggu yaitu pada hari Minggu, Selasa dan Kamis. Panen bunga (Gambar 12a) dilakukan pagi hari mulai pukul 07.00 09.00 WIB. Dibutuhkan 0.29 HOK wanita untuk memanen bunga gerbera yang ditanam pada luasan 3 240 m 2. Pemanenan dilakukan pada 4 blok yaitu blok E, G, H, dan I. Pemanenan dilakukan dengan cara memutar tangkai bunga dan mencabutnya sesuai dengan arah tumbuhnya. Bunga yang dapat dipanen di kebun Cibodas adalah bunga yang telah mekar penuh dan menghadap ke atas. Bunga yang dipanen sebaiknya telah memiliki 2 lingkaran benang sari (Singh, 2006) (Gambar 12b). Bunga yang telah dipanen dalam satu bedeng disimpan di depan bedengan hingga seluruh bunga dalam satu blok terpanen (Gambar 12c). Bunga yang telah terkumpul di depan bedengan kemudian diangkut ke packing house untuk kemudian dilakukan proses pasca panen. Pengumpulan bunga di depan bedengan dilakukan untuk memudahkan proses pengangkutan bunga ke packing house. Penyimpanan di tempat teduh dilakukan untuk mencegah kelayuan dan kerusakan bunga yang dapat menurunkan kualitas. Volume bunga yang dipanen tidak selalu sama. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan biaya produksi karena mobil perusahaan tidak selalu ke kebun pada hari hari pengiriman bunga, sehingga bunga harus dikirim menggunakan paket. Sejak bulan Maret hingga bulan Mei 2011 rata rata volume panen terbanyak dilakukan pada hari Minggu sebanyak 154.67 ikat, kemudian hari Selasa sebanyak 145 ikat dan hari Kamis sebanyak 125.33 ikat. Hal ini dilakukan karena setiap hari Minggu mobil perusahaan datang ke kebun. Namun, pada awal bulan Mei 2011 rata rata volume panen pada hari Minggu turun menjadi 65.83 ikat, hari Selasa menjadi 132.57 ikat dan hari Kamis menjadi 102 ikat. Hal tersebut dikarenakan adanya perubahan kebijakan dari kantor pusat, sehingga mobil perusahaan hanya datang pada hari Selasa.

32 a b Gambar 12. Pemanenan Bunga Gerbera: Kegiatan Pemanenan (a), Kriteria Bunga Layak Panen (b), dan Bunga yang Terpanen Diletakkan di Depan Bedengan (c) c Pasca Panen Kegiatan pasca panen bertujuan untuk mempertahankan mutu produk agar tetap prima sampai di tangan konsumen, menekan kehilangan karena penyusutan dan kerusakan, memperpanjang daya simpan, dan meningkatkan nilai ekonomis hasil pertanian. Kegiatan pasca panen bunga potong gerbera yang dilakukan di kebun Cibodas meliputi, pengangkutan bunga ke packing house, sortasi dan seleksi kualitas, pengikatan dan pembungkusan, penyimpanan, dan pengiriman bunga. 1. Pengangkutan Bunga ke Packing House Bunga yang telah dipanen dalam satu blok yang sama segera dibawa ke packing house dan diletakkan di atas meja packing untuk selanjutnya dilakukan sortasi dan seleksi kualitas (Gambar 13). Pengangkutan dilakukan secara bertahap dengan cara menumpuk bunga di tangan (seperti digendong). Pengangkutan dilakukan secara hatihati agar tidak banyak kehilangan hasil panen dan kerusakan fisik. Dibutuhkan 0.04 HOK untuk mengangkut seluruh bunga gerbera dari kebun ke meja packing.

33 Gambar 13. Bunga yang Telah Dipanen dan Diletakan di Atas Meja Packing 2. Sortasi dan Seleksi Kualitas Bunga Sortasi merupakan kegiatan pemilihan produk yang baik dari produk produk yang rusak, cacat, dan benda asing lainnya. Sortasi dan seleksi kualitas merupakan kegiatan yang penting pada proses pasca panen. Sortasi dan seleksi kualitas akan menentukan nilai dan harga jual bunga potong yang dihasilkan. Sortasi dimulai pada saat bunga sampai di packing house. Dibutuhkan 0.29 HOK untuk melakukan sortasi, pencontongan, dan pengemasan bunga potong gerbera. Bunga yang telah dipanen dan dibawa ke packing house langsung dipisahkan berdasarkan jenis, panjang, dan diameter bunganya. Bunga yang mengalami kerusakan juga harus dipisahkan terlebih dahulu agar tidak terbawa pada tahapan selanjutnya. Sebaiknya bunga langsung dipisahkan berdasarkan tingkat kerusakan bunganya. Ciri bunga gerbera yang telah siap panen adalah yang telah memiliki 2 lingkaran serbuk sari (disc floret). Sortasi di kebun Cibodas dilakukan beberapa saat sebelum pencontongan. Sortasi yang dilakukan baru sebatas membuang bagian mahkota bunga yang rusak terserang OPT. Bunga yang mengalami rusak fisik akibat defisiensi hara atau abmormal belum dipisah dan masih lolos sortasi. Mahkota bunga yang tingkat kerusakannya < 30 % masih dipertahankan dengan membuang bagian yang rusak (Gambar 14a, 14b, dan 14c), sedangkan bunga yang tingkat kerusakan mahkota bunganya 30 % langsung disisihkan (Gambar 14d).

34 a b c d Gambar 14. Tingkat Kerusakan Bunga Gerbera: (a) Kerusakan 1 10 %, (b) Kerusakan 11 20 %, (c) Kerusakan 21 30 %, dan (d) Kerusakan > 30 % 3. Pencontongan Pencontongan dilakukan setelah seluruh bunga dipanen. Satu persatu bunga dimasukan ke dalam contong (Gambar 15a). Contong bunga terbuat dari kertas koran yang digunting setengah lingkaran dengan diameter ± 15 cm (Gambar 15b), lalu di rekatkan kedua sisinya hingga membentuk kerucut. Ariestyadi (2007) menyebutkan, kertas HVS merupakan kemasan terbaik untuk bunga potong krisan dibandingkan HDPE, kertas buram, dan kertas koran. Bunga yang telah diberi contong kemudian dipisahkan sesuai dengan varietasnya (Gambar 15c). Pencontongan berfungsi untuk mempertahankan bentuk mahkota bunga agar tidak rusak akibat gesekan antar bunga.

35 a 15 cm 10 cm b c Gambar 15. Kegiatan Pencontongan Bunga Potong Gerbera: (a) Pencontongan, (b) Ukuran Contong yang Digunakan untuk Bunga Gerbera, dan (c) Bunga yang Telah Diberi Contong Dikumpulkan Berdasarkan Varietasnya

36 4. Pengemasan Bunga yang telah diberi contong dan dipisahkan sesuai dengan warna dan jenisnya kemudian diikat (Gambar 16a). Bunga diikat menggunakan karet gelang dan mengikatnya tidak boleh terlalu kencang. Cara mengikatnya karet dimasukkan kedalam salah satu tangkai bunga kemudian diputar sebanyak dua kali dan dikaitkan kembali ke salah satu tangkai bunga. Satu ikat bunga (bunch) terdiri dari 10 tangkai bunga gerbera dengan warna dan jenis yang sama. Bunga yang telah diikat kemudian dibungkus dengan kertas HVS putih (Gambar 16b). a b Dharmawangsa Nama pemesan c 5 Jumlah pesanan (bunch) Gambar 16. Pengemasan Bunga Potong Gerbera: (a) Pengikatan Gerbera, (b) Bunga yang Telah Diikat dan Dibungkus, dan (c) Identitas pada Kertas Pengemas

37 Bunga yang telah dibungkus kertas HVS putih kemudian dipisahkan berdasarkan jenis dan warnanya. Bunga dihitung berdasarkan jenis dan warnanya dan kemudian dibagi sesuai dengan pesanan. Bunga-bunga yang dipesan kemudian diikat kembali sebanyak 5 bunch, lalu dibungkus dengan kertas putih dan diberi identitas. Identitas yang dicantumkan adalah nama orang yang memesan dan jumlah bunga yang dipesan (Dharmawngsa 5) (Gambar 16c). 5. Penyimpanan Di kebun Cibodas bunga yang telah dipanen langsung dikirim ke kantor pemasaran. Penyimpanan hanya dilakukan jika bunga tidak langsung dikirim ke kantor pemasaran. Penyimpanan dilakukan sementara waktu, karena bunga yang disimpan tidak pernah lebih dari 3 hari dan jumlahnya kurang dari 50 ikat. Penyimpanan bunga gerbera yang dilakukan di kebun Cibodas adalah penyimpanan basah. Selama penyimpanan bunga dimasukan ke dalam ember berisi air. Penyimpanan dilakukan di dalam cool storage dengan kisaran suhu 15-20 C dan RH 75-90 %. 6. Pengemasan Bunga yang akan dikirim ke kantor pemasaran di Jakarta dikemas ke dalam kardus karton. Kardus karton yang digunakan berukuran 45 cm x 120 cm x 80 cm dan di masing-masing sisi diberi lubang. Terdapat enam buah lubang dalam satu kardus dengan luas masing masing lubang ± 4.5 cm 2 (Gambar 17a). Dalam satu kardus karton tidak hanya berisi bunga gerbera saja, melainkan terdapat bunga mawar, lisianthus, dan daun potong ruscus. Bunga ditata berlawanan arah dalam posisi tidur (horizontal) (Gambar 17b). Penataan dimulai dengan menyimpan mawar, gerbera, ruscus dan lisianthus.

38 a b Gambar 17. Pengepakan Menggunakan Kardus: (a) Kardus yang Digunakan untuk Mengepak Bunga dan (b) Penataan Bunga Dalam Kardus Satu bulan terakhir perusahaan mulai memanfaatkan krat untuk mengemas bunga. Krat dipilih karena lebih kuat dan tahan lama dibandingkan kardus, sehingga dapat digunakan berulang-ulang. Krat diperoleh dari tempat bibit lily yang sudah tidak digunakan.dua atau empat krat yang berukuran 60 cm x 40 cm x 20 cm digabungkan menjadi satu krat. Ukuran krat yang dihasilkan juga bervariasi, untuk dua krat yang digabungkan akan berukuran 120 cm x 40 cm x 20 cm sedangkan empat krat yang digabungkan akan berukuran 120 cm x 40 cm x 40 cm (Gambar 18a). Ukuran krat yang dibuat akan disesuaikan dengan volume bunga yang akan dipanen. Hal tersebut dilakukan untuk menekan biaya produksi untuk kardus karton dan memanfaatkan sumberdaya yang ada. Bunga yang telah dimasukkan ke dalam kotak, kemudian ditutup dan diberi alamat yang dituju (Gambar 18b). a b Gamabar 18. Pengepakan Menggunakan Krat: (a) Krat Berukuran 120 cm x 40 cm x 40 cm dan (b) Contoh Identitas pada Kemasan Kardus atau Krat

39 7. Pengiriman Bunga-bunga yang telah dikemas baik dalam kardus maupun krat disusun rapih dalam mobil pengangkut. Dalam satu minggu dilakukan 3 kali pengiriman bunga ke Jakarta. Pengiriman dilakukan pada hari Minggu, Selasa dan Kamis. Pengiriman bunga pada hari Minggu dan Selasa dilakukan dengan mobil boks milik perusahaan, sedangkan pengiriman hari Kamis dilakukan dengan menggunakan mobil paket. Sejak awal bulan Mei 2011 kantor pusat mengubah jadwal untuk penggunaan mobil perusahaan. sehingga mobil perusahaan hanya datang pada hari Selasa. air conditioner Gambar 19. Kondisi Mobil Boks Milik Perusahaan Pengiriman menggunakan mobil perusahaan dilakukan sekitar pukul 15.00 WIB, sedangkan pengiriman mengunakan paket dilakukan malam hari sekitar pukul 21.00 WIB. Pengiriman dengan mobil perusahaan pada sore hari dapat dilakukan karena mobil perusahan telah dilengkapi dengan pengatur suhu udara ruang (air conditioner) (Gambar 19). Temperatur dalam mobil diatur agar udara tetap rendah yaitu ± 15 C. Pengiriman menggunakan paket pada malam hari dilakukan untuk menghindari respirasi bunga yang tinggi di siang hari. Mobil paket yang digunakan adalah mobil bak terbuka yang diberi terpal sebagai pelindung. Pemasaran Gerbera dipasarkan bersama dengan komoditas lainya seperti lily, mawar, lisianthus dan ruscus. Bunga yang diproduksi dipasarkan ke Bandung, Jakarta dan beberapa pasar di luar Jawa Barat. Bunga yang sampai ke kantor pemasaran di Jakarta

40 langsung di distribusikan ke konsumen yang sebelumnya telah memesan. Pengiriman dilakukan dengan mobil box milik perusahaan. Bunga-bunga yang tidak dipesan ditawarkan ke kios-kios bunga yang berada di Jakarta dengan sistem konsinyasi. Konsumen yang melakukan pemesanan adalaah pengepul (trader), florist, dekorator, dan hotel. Permintaan bunga meningkat pada saat-saat tertentu, seperti menjelang imlek, valentine, hari raya, natal dan tahun baru. Aspek Manajerial Kebun Cibodas dikelola oleh seorang manajer produksi yang langsung membawahi tiga kepala divisi. Kepala divisi memiliki tugas pokok diantaranya membuat perencanaan kegiatan yang meliputi kegiatan pemeliharaan seperti menentukan jadwal penyiangan gulma, perompesan, penggemburan, pemupukan dan pengendalian hama penyakit. Di lapangan Kepala kebun bertugas mengontrol pekerjaan karyawan, memperhatikan kondisi kebun baik tanaman maupun tenaga kerja, mengarahkan para karyawan dan membagi tugas-tugas sesuai dengan divisinya. Kepala divisi diharapkan mampu menganalisis dampak dari kegiatan yang ada dilapang dan memberikan masukan dari permasalah yang ditemui. Kepala divisi memiliki tanggung jawab penuh kepada manager produksi. Terdapat 3 kepala divisi di kebun Cibodas. Kepala divisi dibagi berdasarkan komoditas yang dibudidayakan meliputi, lily, gerbera dan mawar. Namun, ada beberapa bagian yang memiliki tugas ganda seperti kepala divisi gerbera yang harus merangkap sebagai penanggung jawab untuk persiapan lahan serta kepala bagian mawar yang juga bertanggungjawab pada kegiatan pasca panen. Kebun Cibodas memiliki 5 pekerja wanita dan 3 pekerja pria. Pekerja wanita bertugas untuk penyiraman, panen, sortasi dan packing, serta melakukan kegiatan pemeliharaan yang ringan. Pekerja pria bertugas untuk persiapan lahan, membenahi fasilitas yang rusak, pengendalian hama dan penyakit, dan pekerjaan berat lainnya. Penerapan stuktur organisasi perusahaan terutama di kebun masih belum optimal. Hal tersebut dikarenakan adanya tanggung jawab ganda yang diterima oleh masing-masing bagian sehingga fungsi dari masing-masing bagian belum sepenuhnya terlaksana. Perlu diadakan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab

41 yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Terdapat sisi positif dalam kehidupan sosial di perusahaan khususnya di kebun Cibodas yaitu dengan terjalinya suasana kekeluargaan dan gotong royong diantara para tenaga kerja.