PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN TERHADAP FUNGSI INTERMEDIASI PERBANKAN (STUDI PADA 5 BANK TERBESAR DI INDONESIA)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGELOLAAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS BANK (Studi pada Bank Persero di Indonesia Periode )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perbankan Indonesia. kategori bank, diantaranya adalah Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT RATIO

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH NON PERFORMING LOAN CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

ANALYSIS OF THE INFLUENCE CREDIT RISK, LIQUIDITY RISK AND CAPITAL BANK TO PROFITABILITY (STUDY IN COMMERCIAL BANKS LISTED ON BEI YEAR

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

PENGARUH CAR, DPK, NPL, DAN ROA TERHADAP LDR. (Studi Kasus Pada Bank LQ 45 Periode Tahun )

BAB I PENDAHULUAN. alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan efisien, bank juga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sektor perbankan sebagai lembaga intermediate antara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dirujuk dalam penelitian ini, diantaranya:

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif.

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dimana sektor ekonomi selalu menjadi fokus pemerintah dalam

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 436

CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN DEPOSIT RATIO DAN NON PERFORMING LOAN TERHADAP PROFITABILITAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS NON PERFORMING FINANCING (NPF) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit), kemudian menempatkanya

DAFTAR PUSTAKA. Manurung,Mandala dan Pratama Rahardja (2004). Uang,Perbankan, dan Ekonomi Moneter. Jakarta. Lembaga Penerbit FEUI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sektor riil dalam pertumbuhan ekonomi, regulasi pemerintah di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2010 : 37). Tujuan fundamental bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).


BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOAN DEPOSIT RATIO BANK SWASTA NASIONAL DI BANK INDONESIA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. per fungsi terhadap pertumbuhan ekonomi 22 kabupaten tertinggal dengan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan ditandai adanya krisis global di Amerika Serikat, pada tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan rakyat Indonesia yang lebih sejahtera. Pembangunan dalam sektor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek dari penelitian ini merupakan seluruh bank yang mewakili 75% asset

PENGARUH SPREAD TINGKAT SUKU BUNGA DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP PENYALURAN KREDIT UMKM PADA BANK UMUM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

Bab I. Pendahuluan. Bank merupakan sebuah lembaga keuangan (financial institution) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. D. Nachrowi.(2006). Ekonometrika Analisis Ekonomi dan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA, TBK YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk

I. PENDAHULUAN. satunya adalah penyaluran kredit guna untuk meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB V PENUTUP. penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan

BAB III METODOLOGI. angka dan dianalisis dengan teknik statistik. Jika dilihat dari karakteristik masalah

Ekonomi moneter ( PROFIT, CAR, NPR dan CREDIT MACET)

PENGARUH OPM, ROE DAN ROA TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA. Surya Perdana 1, Eni Hartanti 2

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan sebagai salah satu lembaga intermediasi memiliki peranan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Disusun Oleh : DWI LESTARI B

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini banyak disorot oleh masyarakat banyak karena

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

Transkripsi:

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN TERHADAP FUNGSI INTERMEDIASI PERBANKAN (STUDI PADA 5 BANK TERBESAR DI INDONESIA) JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Rizky Arifah Fauzia 115020101111021 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015

LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL Artikel Jurnal dengan judul : PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN TERHADAP FUNGSI INTERMEDIASI PERBANKAN (STUDI PADA 5 BANK TERBESAR DI INDONESIA) Yang disusun oleh : Nama : Rizky Arifah Fauzia NIM : 115020101111021 Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jurusan : S1 Ekonomi Pembangunan Bahwa artikel Jurnal tersebut dibuat sebagai persyaratan ujian skripsi yang dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 3 November 2015 Malang, 3 November 2015 Dosen Pembimbing, Mochamad Affandi., SE., SU. NIP. 19500420 198002 1 001

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN TERHADAP FUNGSI INTERMEDIASI PERBANKAN (STUDI PADA 5 BANK TERBESAR DI INDONESIA) Rizky Arifah Fauzia Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Email: rizkyarifahfauziaa@yahoo.co.id ABSTRAK Perbankan dalam suatu perekonomian memiliki peranan penting yang nantinya mengatur laju keuangan masyarakat dengan menjalankan fungsi intermediasi, dimana fungsi tersebut dijalankan dengan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (giro, tabungan, dandeposito) yang kemudian dana tersebut akan disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Dengan kata lain, jika fungsi intermediasi perbankan berjalan dengan baik, maka industri perbankan akan sangat berperan dalam meningkatkan pembangunan ekonomi pada sektor riil yang akan berdampak kepada tingkat kesejahteraan masyarakat. Untuk melihat seberapa baik fungsi intermediasi yang dijalankan oleh pihak bank, maka dapat dilihat dari besarnya rasio Loan to Deposit Ratio (LDR). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor internal dan eksternal perbankan terhadap fungsi intermediasi bank periode 2005-2014. Untuk melihat bagaimana pengaruh variabel terhadap LDR digunakan alat analisis regresi panel. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian adalah Capital Adequency Ratio (CAR), Return On Assets (ROA), Non Performing Loan (NPL) dan Inflasi. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Loan to Deposit Ratio (LDR). Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu regresi panel yang paling baik digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan model random effect. Hasil pengujian random effect menunjukkan bahwa ke empat variabel yaitu CAR, NPL dan Inflasi memiliki nilai probabilitas lebih dari 5% yang artinya ketiga variabel tersebut memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap LDR. Sedangkan variabel ROA memiliki nilai probabilitas kurang dari 5% yang artinya variabel ini memiliki pengaruh signifikan terhadap LDR. Kata kunci: Loan to Deposit Ratio (LDR), Capital Adequency Ratio (CAR), Return On Assets (ROA), Non Performing Loan (NPL), Inflasi. A. PENDAHULUAN Perbankan dalam suatu perekonomian memiliki peranan penting yang nantinya mengatur laju keuangan masyarakat dengan menjalankan fungsi intermediasi, dimana fungsi tersebut dijalankan dengan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (giro, tabungan, dandeposito) yang kemudian dana tersebut akan disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Dengan kata lain, jika fungsi intermediasi perbankan berjalan dengan baik, maka industri perbankan akan sangat berperan dalam meningkatkan pembangunan ekonomi pada sektor riil yang akan berdampak kepada tingkat kesejahteraan masyarakat. Untuk melihat seberapa baik fungsi intermediasi yang dijalankan oleh pihak bank, maka dapat dilihat dari besarnya rasio Loan to Deposit Ratio (LDR). Kinerja intermediasi dalam Industri perbankan nasional dapat direpresentasikan dari 5 bank dengan aset terbesar di Indonesia yaitu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero), PT Bank CIMB Niaga Tbk. Menurut perkembangan LDR kelima bank selama periode tahun 2005-2014 tersebut cenderung mengalami fluktuasi dan pertumbuhannya melambat pada akhir tahun 2014. Berikut merupakan perkembangan LDR secara grafis:

Non Performing Loan (%) 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Rasio Capital Adequacy Ratio (%) 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Loan to Deposit Ratio (%) 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Grafik 1 : Perkembangan Loan To Deposit Ratio 2005-2014 200 150 100 50 0 Periode Mandiri BRI BCA BNI CIMB Sumber: Otoritas Jasa Keuangan,2014 (diolah) Pencapaian keberhasilan fungsi intermediasi bank dapat dipengaruhi beberapa faktor baik faktor internal dan eksternal bank. Beberapa faktor internal yang diteliti dalam penelitian ini adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Assets (ROA), Non Performing Loan (NPL), dan faktor eksternal perbankan yaitu inflasi. Faktor- Faktor ini dimasukkan ke dalam penelitian karena faktor-faktor tersebut memiliki perkembangan yang menunjukkan gap secara teori terhadap perkembangan LDR selama periode penelitian. Menurut data yang telah diperoleh peneliti, perkembangan CAR selama tahun 2005-2014 cenderung mengalami fluktuasi, sedangkan perkembangan LDR cenderung mengalami kenaikan selama beberapa tahun terakhir. Hal ini bertolak belakang dengan teori yang menyatakan bahwa semakin tinggi CAR maka akan semakin tinggi pula LDR. Berikut merupakan grafik perkembangan CAR selama periode penelitian 2005-2014: Grafik 2 : Perkembangan Capital Adequacy Ratio 2005-2014 60 40 20 0 Periode Mandiri BRI BCA BNI CIMB.Sumber: Otoritas Jasa Keuangan 2014,(diolah) Faktor internal lain yang memiliki gap terhadap perkembangan LDR adalah resiko kredit macet atau NPL. Dalam perkembangannya, rasio NPL memiliki trend perkembangan yang berfluktuatif cenderung menurun. Menurut teori yang digunakan dalam penelitian ini, seharusnya NPL memiliki perkembangan yang searah dengan LDR. Hal ini menunjukkan ketidaksesuaian antara teori dan implementasi yang ada. Ketidaksesuaian tersebut dapat ditunjukkan dengan membandingkan grafik 1 dan grafik 3 sebagai berikut: Grafik 3: Perkembangan Non Performing Loan 2005-2014 25 20 15 10 5 0 Periode Mandiri BRI BCA BNI CIMB.Sumber: Otoritas Jasa Keuangan 2014,(diolah) Selain risiko kredit macet, rasio profit bank juga perlu dipertimbangkan bank. Dari data yang diperoleh disini, rasio ROA berfluktuasi dan memiliki kecenderungan menurun. Hal ini tidak sesuai dengan pergerakan LDR yang memiliki kecenderungan naik. Hal ini tidak sesuai dengan teori dan penelitian terdahulu yang telah ada.

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Inflasi (%) Return On Assets (%) 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Grafik 4 :Perkembangan Return On Asset 2005-2014 15 10 5 0 Periode Mandiri BRI BCA BNI CIMB.Sumber: Otoritas Jasa Keuangan 2014,(diolah) Selain faktor internal yang mempengaruhi pihak bank dalam pengambilan keputusan dalam melakukan penyaluran kredit, pihak bank juga mempertimbangkan beberapa faktor eksternal seperti kondisi makro ekonomi, yang di proksikan dengan persentase inflasi. Dengan semakin tingginya inflasi, maka akan menyebabkan kecenderungan masyarakat untuk mengurangi tabungan mereka di bank. Pada data yang diperoleh, inflasi pada tahun 2005-2014 cenderung berfluktuatif akan tetapi memikili kecenderungan naik. Hal ini berbanding searah dengan pergerakan LDR yang naik. Hal ini tidak sesuai dengan teori dan penelitian terdahulu yang terlah ada. Grafik 5 : Perkembangan Inflasi 2005-2014 20.00% 15.00% 10.00% 5.00% 0.00% Inflasi Periode.Sumber: Otoritas Jasa Keuangan 2014,(diolah) Berdasarkan kondisi yang telah dijelaskan diatas mengenai gap teori dan data yang tersedia dari beberapa faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi fungsi intermediasi maka menarik untuk diteliti mengenai Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perbankan Terhadap Fungsi Intermediasi Perbankan B. TINJAUAN PUSTAKA Keberhasilan Fungsi Intermediasi Bank Sebagai lembaga keuangan, dalam operasionalnya bank selalu berkaitan langsung dengan arus dana yang ada di masyarakat. Bank berperan sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana. Dalam perkembangannya saat ini, bank merupakan salah satu pilar utama bagi masyarakat dalam melakukan transaksi. Untuk mengukur fungsi intermediasi bank digunakan rasio LDR. Menurut Kasmir (2010) Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio yang mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana dari masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Sedangkan Dendawijaya (2005) mendefinisikan LDR sebagai ukuran seberapa besar kemampuan bank dalam membiayai kembali penarikan dana yang dilakukan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Untuk ukurannya, Bank Indonesia menetapkan ketentuan untuk besarnya loan to deposit ratio yang dicapai oleh bank,yaitu maksimum sebesar 92% dengan batas minimum 78% (PBI Nomor 15/7/PBI/2013). Sedangkan untuk perhitungan Loan To Deposit Ratio sendiri, Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 dapat dihitung dengan formula sebagai berikut: Semakin tinggi LDR menunjukkan bahwa semakin rendah pula kemampuan likuiditas bank, hal ini terjadi karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit semakin besar pula. Sebaliknya, angka LDR yang rendah menunjukkan tingkat ekspansi kredit yang rendah dibandingkan dengan dana yang diterimanya dan menunjukkan bahwa bank belum maksimal dalam menjalankan fungsi intermediasi (Syahrial Muchtar,2001)

Default Risk Pada Pemberian Kredit Default risk pada perbankan dicerminkan oleh rasio Non Performing Loan (NPL). NPL terjadi pada saat adanya kredit macet atau keadaan dimana nasabah tidak dapat membayar kreditnya kepada bank seperti kesepakatan dengan pihak bank. Kondisi gagal bayar tersebut dapat menjadi risiko kredit dalam perbankan. Risiko kredit dalam perbankan berarti bahwa pembayaran kredit tertunda atau tidak terjadi pembayaran sama sekali, sehingga dapat menyebabkan masalah arus kas dan mempengaruhi likuiditas bank (Greuning, 2011). Dengan adanya kredit macet atau meningkatnya rasio NPL, maka dapat berdampak pada kinerja bank karena akan berpengaruh pada likuiditas bank. Jika likuiditas bank yang bersangkutan terganggu, maka akan menyebabkan bank runs. Bank runs adalah keadaan dimana sebagian besar nasabah menarik dananya dari bank karena menurunnya kepercayaan masyarakat dan adanya kekhawatiran jika bank tidak dapat membayar dananya dalam jumlah penuh dan tepat waktu. Secara matematis, Non Performing Loan dapat dihitung dengan formula sebagai berikut: Rasio NPL merupakan perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan dengan tingkat kolektibilitas yang merupakan kredit bermasalah dibandingkan dengan total kredit yang diberikan oleh bank (Slamet Riyadi,2006). Semakin besar nilai rasio NPL menunjukkan bahwa bank tersebut kurang baik dalam pengelolaan kreditnya dan juga menunjukkan indikasi bahwa risiko atas pemberian kredit yang diberikan oleh bank tersebut cukup tinggi. Maka, dapat disimpulkan bahwa NPL memiliki pengaruh negative terhadap LDR. Permodalan Sebagai Sumber Dana Bank Permodalan pada bank adalah salah satu hal penting untuk kelancaran aktivitas bank. Modal ini juga terkait dengan aktivitas perbankan dalam menjalankan fungsi intermediasinya. Secara matematis, dapat diformulasikan sebagai berikut (Taswan,2010): Dengan tercukupinya modal bank, bank dapat mengurangi Risiko kerugian dari masalah kredit. Sedangkan menurut Taswan (2010), modal bank adalah dana yang nantinya diinvestasikan dalam rangka pendirian badan usaha yang dimaksudkan untuk membiayai kegiatan usaha bank disamping untuk memenuhi regulasi yang ditetapkan oleh otoritas moneter. Maka, dapat disimpulkan bahwa CAR memiliki pengaruh positif terhadap LDR. Tingkat Profitabilitas Bank Sebagai Pendukung Sumber Dana Bank Bank dalam kegiatan operasionalnya, selain menjalankan fungsi intermediasi juga memprioritaskan labanya. Besar kecilnya profitabilitas bank, dapat di cerminkan oleh rasio Return on Asset (ROA) yang diformulasikan sebagai berikut: Laba yang tinggi membuat bank mendapatkan kepercayaan lebih dari masyarakat dan dapat memungkinkan bank dalam menghimpun modal lebih banyak sehingga bank dapat memperoleh kesempatan untuk menyalurkan kredit lebih banyak (Simorangkir,2004). Maka, dapat disimpulkan bahwa ROA memiliki pengaruh positif terhadap LDR. Inflasi Dan Arus Dana Bank Inflasi merupakan suatu keadaan adanya kecenderungan naiknya harga-harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus (Boediono,2001). Kecenderungan kenaikan harga tersebut menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan akan mempengaruhi simpanan masyarakat pada bank. Tingkat inflasi yang tinggi juga akan menyebabkan tingkat suku bunga kredit akan ikut tinggi, dan sebaliknya ketika tingkat inflasi rendah maka tingkat suku bunga juga akan rendah. Menurut Dornbus dan Fisher (1997), dampak dari inflasi diantaranya adalah melemahkan semangat untuk menabung. Peningkatan inflasi akan menyebabkan nilai uang menurun dan mengakibatkan masyarakat tidak merasa diuntungkan dengan menyimpan uang di bank dengan mengharapkan bunga ditengah inflasi yang tinggi, sehingga enggan untuk menabung dan berdampak pada dana yang dihimpun oleh bank semakin kecil. Case dan Fair (2009) berpendapat bahwa ketika inflasi tidak dapat diantisipasi maka akan menyebabkan peningkatan risiko yang berkaitan dengan investasi pada perekonomian. Meningkatnya ketidakpastian dari tingginya inflasi akan membuat investor enggan untuk berinvestasi dalam modal dan ragu dalam melakukan investasi jangka

panjang. Dengan kemunduran investasi ini, akan berdampak pada semakin sulitnya perbankan untuk menyalurkan kreditnya. Maka, dapat disimpulkan bahwa inflasi memiliki pengaruh negatif terhadap LDR. C.METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menganalisa pengaruh faktor internal dan eksternal perbankan terhadap fungsi intermediasi bank. Variabel-variabel yang diduga mempengaruhi fungsi intermediasi bank atau Loan to Deposit Ratio periode 2005-2014.Penelitian ini menggunakan jumlah populasi sebesar 120 Bank Umum Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014 dan penentuan sampelnya menggunakan purposive sampling. Bank yang dipilih dalam penelitian ini sebesar 5 bank dengan asset terbesar periode 2014, karena bank-bank ini memiliki fungsi intermediasi yang kuat dan memiliki pengaruh besar dalam arus dana di masyarakat. Bank yang digunakan dalam penelitian ini yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk.Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari laporan keuangan bank yang di publikasikan oleh Bank Indonesia maupun Otoritas Jasa Keuangan dan Badan Pusat Statistik. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Loan to Deposit Ratio (LDR) serta variabel independen yang digunakan adalah Capital Adequency Ratio (CAR), Return On Assets (ROA), Non Performing Loan (NPL), dan Inflasi. Dan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap NPL digunakan alat analisis regresi panel yang merupakan kombinasi antara data silang tempat (cross section) dengan data runtut waktu (time series) (Kuncoro, 2011). Dengan model analisis sebagai berikut: Dimana: LDR :Loan to Deposit Ratio CAR :Capital Adequacy Ratio ROA :Return On Assets NPL :Non Performing Loan e : error term i : cross-section (subjek-perusahaan bank) t : time-series (periode waktu) : intersep koefisien Menurut Widarjono (2009) terdapat beberapa metode yang biasa digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan data panel, yaitu pooling least square (Common Effect), pendekatan efek tetap (Fixed Effect) dan pendekatan efek random (Random Effect).Dalam penentuan model yang terbaik antara common effect, fixed effect, dan random effect digunakan dua teknik estimasi model. Uji yang pertama adalah Chowtest, uji ini digunakan untuk memilih antara model common effect atau fixed effect. Uji yang kedua adalah Hausman test yang digunakan untuk memilih antara model fixed effect atau random effect. D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam penentuan model antara common effect, fixed effect dan random effect dengan menggunakan uji chow dan uji hausman diperoleh model yang tepat untuk regresi panel dalam penelitian ini yaitu model random effect. Dan hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel 1 berikut: Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 37.96205 11.73278 3.235555 0.0023 CAR? 0.768987 0.431735 1.781156 0.0816 ROA? 7.472164 2.48564 3.006133 0.0043 NPL? 1.130601 0.940572 1.202036 0.2356 INFLASI? 0.608573 0.751145 0.810195 0.4221 Random Effects (Cross) _MANDIRI--C -8.588649

_BRI--C -3.60142 _BCA--C -25.73605 _BNI--C 3.280948 _CIMB--C 34.64518 Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 20.5741 0.6031 Idiosyncratic random 16.69133 0.3969 Weighted Statistics R-squared 0.647405 Mean dependent var 23.88982 Adjusted R-squared 0.616063 S.D. dependent var 27.23755 S.E. of regression 16.8771 Sum squared resid 12817.64 F-statistic 20.65631 Durbin-Watson stat 0.581567 Prob(F-statistic) 0 Unweighted Statistics R-squared 0.343346 Mean dependent var 96.1356 Sum squared resid 33709.07 Durbin-Watson stat 0.221137 Sumber: Data sekunder (diolah) Dan diperoleh persamaan dari hasil regresi panel menggunakan model random effect sebagi berikut: LDR = 37.962 +0.7689CAR+ 7.472ROA + 1.130NPL + 0.608INFLASI Tabel 1 adalah hasil regresi panel menggunakan model random effect yang menunjukkan bahwa ke empat variabel yaitu CAR, NPL dan Inflasi memiliki nilai probabilitas lebih dari 5% yang artinya ketiga variabel tersebut memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap LDR. Sedangkan variabel ROA memiliki nilai probabilitas kurang dari 5% yang artinya variabel ini memiliki pengaruh signifikan terhadap LDR. Berdasarkan nilai Prob.(F-statistic) pada hasil regresi diatas juga menunjukkan ke empat variabel secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap LDR karena memiliki nilai probablititas (F-statistic) sebesar 0.0000. Nilai koefisien determinasi (R²) juga memiliki nilai yang cukup tinggi yaitu sebesar 0.647405 yang artinya bahwa sebesar 64% variabel independen dalam model mampu memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan dalam menjelaskan perubahan variabel dependen. Sedangkan 36% lainnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian. Selain untuk melihat pengaruh keseluruhan variabel, model panel ini dapat menunjukkan pengaruh variabel dependen terhadap fungsi intermediasi masing-masing bank. Berikut merupakan hasil yang diperoleh: Pengaruh Individu Masing-Masing Bank Bank Koefisien Pengaruh R-Squared C 37.96205 MANDIRI -8.588649 27.88980 0.73120 BRI -3.601420 31.57974 0.93987 BCA -25.73605 8.744208-0.81622 BNI 3.280948 40.79024 0.575285 CIMB NIAGA 34.64518 74.00792 0.674191 Sumber : Data Sekunder, diolah (2014) 1. Bank Mandiri dapat dijelaskan, bahwa ketika variabel independen (CAR, ROA, NPL, dan Inflasi) dianggap konstan, maka fungsi intermediasi bank Mandiri akan meningkat sebesar 27.8898%. Dimana nilai R-Squared bank Mandiri sebesar 0.7312 atau sebesar 73,1%. Yang artinya adalah variabel independen pada penelitian telah mampu menjelaskan variabel dependen yaitu fungsi intermediasi bank sebesar 73,1% dan sisanya sebesar 26,9% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian. 2. Bank BRI

Ketika variabel independen (CAR, ROA, NPL, dan Inflasi) dianggap konstan, maka fungsi intermediasi pada bank BRI akan meningkat sebesar 31.57974%. Yang nilai R-squared pada bank BRI sebesar 0.93987 atau senilai 93,9%. Yang artinya bahwa variabel independen pada penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 93,9%, dan sisanya sebesar 6,1% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini. 3. Bank BCA Ketika variabel independen (CAR, ROA, NPL, dan Inflasi) dianggap konstan, maka fungsi intermediasi pada bank BCA akan meningkat sebesar 8.744208%. Yang nilai R-squared pada bank BCA sebesar 0.81622 atau senilai 81,6%. Yang artinya bahwa variabel independen pada penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 81,6%, dan sisanya sebesar 18,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini. 4. Bank BNI Ketika variabel independen (CAR, ROA, NPL, dan Inflasi) dianggap konstan, maka fungsi intermediasi pada bank BNI akan meningkat sebesar 40.79024%. Yang nilai R-squared pada bank BNI sebesar 0.575285 atau senilai 57,5%. Yang artinya bahwa variabel independen pada penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 57,5%, dan sisanya sebesar 42,5% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini. 5. Bank CIMB Ketika variabel independen (CAR, ROA, NPL, dan Inflasi) dianggap konstan, maka fungsi intermediasi pada bank CIMB akan meningkat sebesar 74.00792%. Yang nilai R-square pada bank CIMB sebesar 0.674191 atau senilai 67,4%. Yang artinya bahwa variabel independen pada penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 67,4%, dan sisanya sebesar 32,6% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini. E. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan analisis pembahasan dari hasil pengujian dalam penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Faktor modal (capital adequacy ratio), selama periode penelitian tidak mempengaruhi fungsi intermediasi bank. Hal ini disebabkan CAR pada kelima bank nilainya masih berada diatas batas modal minimum sebesar 8%, yang mana dapat menunjukkan bahwa sebagian besar dana yang ada di bank masih didominasi oleh Dana Pihak Ketiga (DPK). Sehingga sebagian besar kegiatan bank masih dibiayai oleh DPK yang dihimpun bank. Sedangkan dari sisi profit, besarnya perubahan profit memiliki pengaruh terhadap fungsi intermediasi bank. Hal ini ditunjukkan oleh pergerakan searah dari laju pertumbuhan profit dan loan to deposit ratio. 2. Resiko kredit macet juga tidak memiliki pengaruh terhadap fungsi intermediasi bank. Yang mana dari hasil yang didapat pada penelitian ini perubahan non performing loan berjalan berdampingan dengan loan to deposit ratio yang mana besaran perubahan non performing loannya masih cukup rendah karena bank masih cenderung mematuhi peraturan dari otoritas keuangan yang membatasi besaran non performing loan.sehingga non tidak akan terlalu mengganggu kinerja bank. 3. Faktor eksternal perbankan (inflasi) tidak mempengaruhi kinerja fungsi intermediasi bank. Hal ini terjadi karena inflasi tidak memiliki pengaruh dalam jangka pendek dan memiliki pengaruh jangka panjang yang nantinya akan mempengaruhi penyaluran kredit. 4. Fungsi intermediasi bank CIMB Niaga memperoleh pengaruh paling besar dari variabel independen yang digunakan pada penelitian ini. Hal ini ditunjukkan oleh besaran koefisien yang dimiliki bank CIMB Niaga. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, diharapkan pihak bank perlu meningkatkan kinerjanya agar fungsi intermediasi bank dapat berfungsi dengan baik dan kredit yang disalurkan bank diterima dengan optimal sehingga profit yang diterima oleh bank pun bisa semakin tinggi. Selain itu, diharapkan bank mempertahankan dan terus melakukan manajemen kredit agar resiko kredit tidak berjalan searah dengan naiknya Loan to Deposit Ratio (LDR). Untuk penelitian selanjutnya, dihaparkan dapat melakukan pengembangan dalam menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi intermediasi bank dan perlu dikaji secara lebih rinci terkait analisa fungsi intermediasi yang tidak hanya berfokus pada bank-bank terbesar di Indonesia melainkan perbankan di Indonesia secara lebih luas.

UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada seluruh Dosen Ilmu Ekonomi Universutas Brawijaya dan Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas dan Bisnis Universitas Brawijaya yang telah berkontribusi atas penyusunan jurnal ini dan memungkinkan jurnal ini dapat diterbitkan. DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia. 2004. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.. 2005. Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Jakarta: Bank Indonesia.. 2012. Laporan Pengawasan Perbankan. Case, Karl E.and Fair, Ray C. 2009. Prinsip-Prinsip Ekonomi Jilid II. Jakarta:Erlangga Dendawiajaya,Lukman. 2009. Manajemen Perbankan.Jakarta: Ghalia Indonesia Kasmir. 2005. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. 6 th ed. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Kasmir. 2010. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi 2008. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Kuncoro, Mudrajad & Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan (Teori dan Aplikasi). 1 st ed. Yogyakarta : BPFE. Kompas. 2014. Ini 10 Bank dengan Aset Terbesar di Indonesia. http://kompas.com/ Manurung,Syahnia. 2013. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Fungsi Intermediasi Bank Melalui Pendekatan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Tahun 2006-2013 Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Laporan Keuangan Bank Triwulanan http://ojk.go.id Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/12/PBI/2013 Tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. http://bi.go.id Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 Tentang Penilaian Kualitas Aktiva Produktif Bank Umum. http://bi.go.id Putong,iskandar.2002. Ekonomi Mikro dan Makro. Edisi 2. Jakarta: Ghalia Indonesia Siamat,Dahlan.1995. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta:Intermedia Suyatno, Thomas. 2003. Kelembagaan Perbankan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Taswan. 2010. Manajemen Perbankan (Konsep, Teknik, dan Aplikasi). 2 nd ed. Yogyakarta : UPP STIM YKPN