4.6 Instrumen Penelitian Cara Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Etika Penelitian BAB V.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. PENDAHULUAN. infeksi Human Immunodificiency Virus (HIV). HIV adalah suatu retrovirus yang

ABSTRAK. Kata kunci: HIV-TB, CD4, Sputum BTA

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV di Indonesia termasuk yang tercepat di Asia. (2) Meskipun ilmu. namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyakit epidemik di

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN.

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

BAB I PENDAHULUAN. Immunodeficiency Syndrome) merupakan salah satu penyakit infeksi yang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian

ABSTRAK PREDIKTOR PENINGKATAN STATUS GIZI PASIEN YANG MENDAPATKAN TERAPI ANTIRETROVIRAL DI RSUP SANGLAH DENPASAR BALI

BAB 1 PENDAHULUAN. merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menginfeksi sel-sel sistem kekebalan tubuh, menghancurkan atau merusak

ABSTRACT. Yulian Rahmadini *, Retnosari Andrajati **, Rizka Andalusia *** *

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

BAB II PENDAHULUANN. Syndromem (AIDS) merupakan masalah global yang terjadi di setiap negara di

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan penyakit Acquired UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan salah satu. Penurunan imunitas seluler penderita HIV dikarenakan sasaran utama

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Human Immunodeficiency Virus(HIV) dan penyakitacquired Immuno

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan penyakit Acquired

5.2 Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Lokasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2013 menjelaskan. HIV atau Human Immunodefisiensi Virus merupakan virus

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen P2PL) Kementerian Kesehatan RI (4),

ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PENDERITA RAWAT INAP STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

PERBANDINGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DAN TEKANAN DARAH ANTARA PENGGUNAAN LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT DAN APLIKASI DIGITAL PILLBOX REMINDER

BAB I PENDAHULUAN. menjadi prioritas dan menjadi isu global yaitu Infeksi HIV/AIDS.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi masalah kesehatan global. Kasus HIV/AIDS yang dilaporkan secara global

I. PENDAHULUAN. imuno kompromis infeksius yang berbahaya, dikenal sejak tahun Pada

ABSTRAK. Adherence Scale (MMAS).

BAB I PENDAHULUAN. juga berpengaruh terhadap keadaan sosioekonomi meskipun berbagai upaya. penyakit ini (Price & Wilson, 2006; Depkes RI 2006).

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sekian banyak penyakit degeneratif kronis (Sitompul, 2011).

Universitas Sumatera Utara

INSIDENSI HEPATITIS B PADA PASIEN HIV- AIDS DI KLINIK VCT PUSYANSUS RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN DARI JANUARI TAHUN DESEMBER TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. berbagai infeksi disebut dengan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA MULTIDRUG-RESISTANT TUBERCULOSIS DI RUMAH SAKIT PARU DR.H.A.ROTINSULU, BANDUNG TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Joint United National Program on

ABSTRAK PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ANGKATAN 2010 TENTANG HIV/AIDS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK. Hubungan Penurunan Pendengaran Sensorineural dengan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Terkontrol dan Tidak Terkontrol di RSUP Sanglah

ABSTRAK KORELASI ANTARA TOTAL LYMPHOCYTE COUNT DAN JUMLAH CD4 PADA PASIEN HIV/AIDS

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: Kemenkes, 2014

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... v. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. RINGKASAN... viii. SUMMARY...

BAB I PENDAHULUAN. hangat dibahas dalam masa sekarang ini adalah penyakit HIV/AIDS (Human

KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tersebut disebut AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome). UNAIDS

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012

Oleh: HAFIS NOVYAN NIM:

STUDI PENATALAKSANAAN TERAPI PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KLINIK VCT RUMAH SAKIT KOTA MANADO ABSTRAK

Kata kunci: diabetes melitus, diabetic kidney disease, end stage renal disease

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENYAKIT KUSTA DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE

Abstract ASSOCIATION OF ATRIAL FIBRILLATION AND ISCHEMIC STROKE ANALYSIS FROM RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

ABSTRAK GAMBARAN KASUS HIV/AIDS DENGAN TUBERKULOSIS DI KABUPATEN MERAUKE TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. bahkan negara lain. Saat ini tidak ada negara yang terbebas dari masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. tertinggi dia Asia sejumlah kasus. Laporan UNAIDS, memperkirakan

ABSTRAK GAMBARAN SKOR OHIP-14 PASIEN KANKER KEPALA DAN LEHER YANG MENDAPATKAN RADIOTERAPI DAN KEMOTERAPI DI RSUP SANGLAH TAHUN 2016

POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DAN KESESUAIANNYA PADA PASIEN GERIATRI RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE APRIL

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV)/ Accuired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

Jurnal Farmasi Andalas Vol 1 (1) April 2013 ISSN :

57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah gejala atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Arteri Perifer (PAP) adalah suatu kondisi medis yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1,2,3. 4 United Nations Programme on HIV/AIDS melaporkan

DAFTAR ISI Halaman COVER... i SAMPUL DALAM... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv PERNYATAAN KEASLIAN... v ABSTRAK...

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

KARAKTERISTIK PENDERITA HIV/AIDS YANG BEROBAT JALAN DI RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2015 SKRIPSI OLEH : RENTA PURBA NIM :

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD

BAB 1 PENDAHULUAN. menurunnya sistem kekebalan tubuh. AIDS yang merupakan singkatan dari Acquired

Oleh: KHAIRUN NISA BINTI SALEH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. tubuh manusia tersebut menjadi melemah. Pertahanan tubuh yang menurun

PREVALENSI NEFROPATI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II YANG DIRAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI SUB BAGIAN ENDOKRINOLOGI PENYAKIT DALAM, RSUP H

BAB 1 PENDAHULUAN. Sel Cluster of differentiation 4 (CD4) adalah semacam sel darah putih

KARAKTERISTIK PENDERITA RETINOPATI HIPERTENSI YANG DATANG BEROBAT KE POLIKLINIK MATA RSUP H. ADAM MALIK PERIODE JANUARI 2012-MEI 2013.

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HEPATITIS B PADA DOKTER GIGI DI DENPASAR UTARA

Kata kunci: HIV, sifilis, uji saring, pendonor pengganti, pendonor sukarela, UDD PMI Provinsi Bali-RSUP Sanglah vi

OUT-OF-POCKET PASIEN HIV/AIDS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT JAKARTA TAHUN 2012

ABSTRAK FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP DERAJAT HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JUNI-AGUSTUS 2011

ABSTRAK PERBANDINGAN NILAI LOW-DENSITY LIPOPROTEIN CHOLESTEROL

KORELASI STATUS ZINK DENGAN RESPON IMUNOLOGI TERAPI ARV PADA ANAK PENDERITA HIV/AIDS DI RSUP SANGLAH KOTA DENPASAR

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA HEPATITIS B DI RUMAH SAKIT SANTO YUSUP BANDUNG TAHUN 2014

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan menggunakan RNA-nya dan DNA penjamu. imun, hal ini terjadi karena virus HIV menggunakan DNA dari CD4 + dan

ABSTRAK. Kata kunci : CD4, HIV, obat antiretroviral Kepustakaan : 15 ( )

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT PARU ROTINSULU BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2007

PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU MEDAN TAHUN Oleh : ANGGIE IMANIAH SITOMPUL

KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat-nya penulis dapat

AZIMA AMINA BINTI AYOB

4.10 Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Manajemen Data Analiasis Data BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.

ABSTRAK PASIEN USIA LANJUT DI RUANG RAWAT INTENSIF RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 AGUSTUS JANUARI 2010

Transkripsi:

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... I LEMBAR PERSETUJUAN... II PENETAPAN PANITIA PENGUJI... III KATA PENGANTAR... IV PRASYARAT GELAR... V ABSTRAK... VI ABSTRACT... VII DAFTAR ISI... VIII DAFTAR TABEL... X Bab I. Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.4 Manfaat Penelitian... 4 Bab II. Tinjauan Pustaka... 6 2.1 HIV/AIDS... 6 2.2 Terapi ARV... 7 2.4 Hipertensi... 13 2.5 Hipertensi Pada Pasien HIV... 14 BAB III. Kerangka Berpikir, Kerangka Konsep, dan Hipotesis... 16 3.1 Kerangka Berpikir... 16 3.2 Kerangka Konsep... 17 3.3 Hipotesis Penelitian... 17 BAB IV. Metode Penelitian... 18 4.1 Ruang Lingkup Penelitian... 18 4.2 Rancangan Penelitian... 18 4.3 Variabel Penelitian... 18 4.4 Subyek Penelitian... 21 4.5 Sampel dan Besar Sampel... 22

4.6 Instrumen Penelitian... 23 4.7 Cara Pengumpulan Data... 24 4.8 Pengolahan dan Analisis Data... 25 4.9 Etika Penelitian... 25 BAB V. Hasil dan Pembahasan... 26 5.1 Deskripsi Karakteristik Subjek Penelitian... 26 5.2 Hubungan Karakteristik Subjek dan Hipertensi... 33 BAB VI. Simpulan dan Saran... 39 Daftar Pustaka... 40 Lampiran

ABSTRAK HUBUNGAN JENIS TERAPI ANTIRETROVIRAL DENGAN HIPERTENSI PADA PASIEN HIV DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH Terapi antiretroviral (ARV) kombinasi merupakan modalitas utama pada pengobatan infeksi HIV dan secara signifikan memberikan prognosis yang baik, namun penggunaan terapi ARV mempunyai banyak komplikasi. Sejak ditemukannya ARV, masalah yang dihadapi pasien HIV tidak hanya dari virus dan infeksi oportunistik yang ditimbulkan, tetapi juga berbagak komplikasi metabolik dan kardiovaskular yang disebabkan oleh ARV (khususnya penggunaan terapi lini dua), seperti hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara jenis terapi ARV dengan hipertensi pada pasien HIV. Penelitian potong lintang yang melibatkan 232 pasien HIV di klinik VCT, Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah dalam kurun waktu Maret hingga Juni 2016. Pengumpulan data meliputi jenis kelamin, usia, kadar CD4, stadium klinis (WHO), regimen ARV, durasi penggunaan ARV, dan tekanan darah. Data sekunder diekstraksi dari rekam medis menggunakan formulir pengambilan data. Data dianalisis menggunakan SPSS dengan analisis univariat dan bivariate (uji chisquare). Dari total 232 sampel, 72% adalah laki-laki, dan mayoritas sampel berusia rentang 30-40 tahun (49.1%). Prevalensi hipertensi pada pasien HIV di Klinik VCT Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah adalah 20.8%. Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis terapi ARV (lini satu dan lini dua) terhadap hipertensi (p<0.0001). Hubungan yang signifikan antara durasi penggunaan ARV dengan hipertensi (p=0.044) juga dilaporkan. Tidak terdapat hubungan antara kadar CD4 dan stadium klinis dengan hipertensi (p>0.05). Penggunaan ARV lini dua dan durasi penggunaan lebih dari lima tahun terbukti berpengaruh dalam kejadian hipertensi pada HIV. Selain faktor penggunaan ARV, berbagai faktor juga mempengaruhi hipertensi, seperti BMI, merokok, konsumsi alcohol, riwayat stres pada pasien HIV. Penelitian lebih lanjut menggunakan data primer dibutuhkan untuk menghindari bias data dan ketidaksesuaian instrumen pengambilan data. Kata kunci: terapi antiretroviral, HIV, hipertensi, komplikasi, kardiovaskular

ABSTRACT ASSOCIATION BETWEEN REGIMEN OF ANTIRETROVIRAL THERAPY AND HYPERTENSION AMONG HIV PATIENTS IN SANGLAH GENERAL HOSPITAL Highly Active Antiretroviral Therapy (HAART) is the main modality in HIV infections treatment and significantly to give a good prognostic output, yet the use of HAART had many complications. In the era of HAART, HIV patients problems are not only from viral and opportunistic infections, but also cardiovascular disease that are caused by HAART (especially in second-line therapy), such as hypertension. This study was aimed to describe the association between the type of antiretroviral therapy and hypertension among HIV patients. A cross-sectional study who involved 232 HIV patients in VCT Clinic, Sanglah General Hospital from March to June 2016. The collected data include: gender, age, CD4 level, stadium (WHO), ARV regimen, duration of ART, and blood pressure. Secondary data extracted from medical record by extraction form. Data were analyzed using SPSS with univariate and bivariate analysis (chi-square test). From a total 232 samples, 72% were males, and the majority of samples age in range 30-40 years old (49.1%). The prevalence of hypertension among HIV patients in VCT Clinic Sanglah General Hospital is 20.8%. There was significant association between the type of antiretroviral therapy with hypertension (p<0.0001). Significant association between duration using ARV with hypertension also documented (p=0.044). There was no association between the level of CD4 and clinical stadium with hypertension (p>0.05). Antiretroviral therapy second-line and duration of using ARV more than five years showed the effect can cause hypertension among HIV patients. Other factors may cause hypertension that include BMI, smoking, alcohol, and stress factor. Future research needed using primary data to minimize bias in data collecting. Keywords: antiretroviral therapy, HIV, hypertension, complication, cardiovascular

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan masalah kesehatan yang terus menjadi perhatian khusus di seluruh dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang. Menurut perkiraan dari WHO dan UNAIDS, saat ini terdapat 35,3 juta orang yang hidup dengan HIV. Pada akhir tahun 2012, sekitar 2,3 juta orang yang baru terinfeksi serta 1,6 juta orang meninggal karena AIDS (WHO, 2013). Data di Indonesia berdasarkan laporan dari Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan. Lingkungan (Ditjen PP dan PL, 2013) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia jumlah kumulatif infeksi HIV sampai dengan Desember 2013 sebanyak 127.427 orang. Perkembangan kedokteran saat ini Antiretroviral (ARV) yang ditemukan pertama kali pada tahun 1996 merupakan satu-satunya obat yang memberikan manfaat besar dalam pengobatan pada orang dengan HIV dan AIDS (ODHA). ARV terdiri dari kombinasi agen-agen potensial yang di desain mampu menekan replikasi virus dan menunda timbulnya AIDS. Efek pengobatan secara signifikan dapat meningkatkan harapan hidup pada ODHA (Anderson et al., 2008). Pengobatan ini berhasil menurunkan angka kematian hingga 80-84% di negaranegara berkembang (JOTHI, 2010). Terapi kombinasi ARV dapat menekan replikasi HIV hingga di bawah tingkat yang tidak dapat dideteksi oleh pemeriksaan yang peka, seperti dengan Polymerase Chain Reaction (PCR). Penekanan virus secara efektif ini mencegah timbulnya resistensi virus terhadap obat dan memperlambat progresivitas penyakit, dengan demikian tujuan terapi ARV adalah

untuk menekan perkembangan virus secara maksimal. Penggunaan terapi kombinasi ARV harus dipertimbangkan pada semua pasien. Penggunaan monoterapi hendaknya dihindari karena uji klinis telah menunjukkan bahwa efektivitas regimen menjadi lebih rendah, selain itu penggunaan kombinasi ARV yang hanya terdiri dari dua nukleosida saja hendaknya dihindari karena efektivitas penekanan virus menjadi tidak optimal (Dumond dan Kashuba, 2009). Teknik pemberian obat antiretroviral yang cukup dikenal adalah Highly Active Antiretroviral Therapy (HAART), yang telah membawa perubahan yang signifikan terhadap pengobatan dan prognosis penyakit HIV dan AIDS. HAART merupakan suatu kombinasi dari agen antiretrovirus yaitu Reverse Transcriptase Inhibitors dan Protease Inhibitor. Strategi penggunaan terapi ini telah memberikan hasil yang sangat progresif dalam mengurangi kecacatan, menekan replikasi virus, dan kematian yang disebabkan oleh infeksi HIV. Oleh karena itu HAART dapat memperbesar harapan hidup dari pasien HIV. Meskipun penggunaan HAART dapat meningkatkan harapan hidup dari pasien HIV dan AIDS kendala yang dihadapi adalah berbagai manifestasi komplikasi akibat penggunaan jangka panjang, salah satunya adalah penyakit degeneratif, khususnya penyakit kardiovaskuler (Manner, 2014). Penyakit kardiovaskular masih menjadi penyumbang terbesar dalam morbiditas dan mortalitas sebagai penyakit degeneratif pada populasi umum. Di negara berkembang maupun negara maju prevalensinya telah meningkat dalam jumlah yang mengkhawatirkan. Hipertensi merupakan salah satu dari faktor risiko terbesar penyakit kardiovaskular (Manner, 2014).

Prevalensi hipertensi akibat penggunaan HAART jangka panjang pada penderita HIV didapati sebesar 20 % - 25 % dalam decade. Laporan terkini pada HAART menunjukkan peningkatan tekanan darah dan juga berhubungan dengan pengguna terapi protease inhibitor (PI) yang memicu lipodistrofi dan sindroma metabolik, dengan prevalensi sebesar 74% (Socio et al, 2013). Pada penelitian Ingjerd W Manner pada tahun 2013 di Oslo, terapi ARV pada penderita HIV secara signifikan mempengaruhi peningkatan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah juga berhubungan siginifikan dengan lama menggunakan ARV, jenis ARV, lama menderita HIV, dan jumlah CD4. (Manner et al, 2013) Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dan masih sedikitnya data yang ada, khususnya di Indonesia, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini guna memberikan gambaran penyakit hipertensi pada penderita HIV setelah mendapatkan pengobatan HAART. Dalam penelitian ini akan dibahas hubungan antara berbagai faktor risiko yang berperan dalam kejadian hipertensi pada pasien HIV. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah terdapat hubungan antara penggunaan terapi ARV lini pertama dan lini kedua terhadap hipertensi pada pasien HIV/AIDS di Poliklinik VCT RSUP Sanglah? 1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan umum Untuk mengetahui hubungan antara jenis terapi ARV terhadap hipertensi pada pasien HIV/AIDS di Poliklinik VCT RSUP Sanglah 1.3.2. Tujuan khusus a. Mengetahui prevalensi hipertensi pada pasien HIV/AIDS yang sedang menjalani terapi ARV di Poliklinik VCT RSUP Sanglah b. Mengetahui hubungan antara durasi penggunaan ARV terhadap hipertensi di Poliklinik VCT RSUP Sanglah 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat akademik Manfaat yang diperoleh melalui penelitian ini adalah dapat memberikan informasi secara ilmiah mengenai prevalensi hipertensi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi pasien HIV/AIDS yang sedang menjalani terapi ARV pasien HIV/AIDS yang sedang menjalani terapi ARV. 1.4.2 Manfaat praktis a. Dapat digunakan sebagai langkah untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa, pasien, dan masyarakat. b. Hasil penelitian ini dapat dipakai dalam pemberian konsultasi, informasi, edukasi (KIE) kepada pasien dengan HIV/AIDS sebagai pencegahan dari penyakit degeneratif. c. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan dapat dipakai sebagai data dasar untuk pengembangan penelitian selanjutnya mengenai penyakit

metabolik khususnya hipertensi yang harus diwaspadai pada pasien dengan HIV/AIDS.