Value For Money. Arif Kurniawan Wahono ( ) Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Brawijaya

dokumen-dokumen yang mirip
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja. Menurut Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Purnomo (2015) melakukan penelitian tentang Penilaian Kinerja Berbasis

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY PADA PENGADILAN NEGERI TEBING TINGGI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan baru dari pemerintah Republik Indonesia yang mereformasi

BAB III METODE PENELITIAN. dan ringkasan anggaran. Sampel adalah sebagian dari elemen-elemen populasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis

BAB 1 PENDAHULUAN. agar organisasi sektor publik memperhatikan value for money dalam menjalankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang dengan pesat. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas ekonomi dan tugas

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan negara lain yang diatur dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruhnya terhadap nasib suatu daerah karena daerah dapat menjadi daerah

ANALISIS VALUE FOR MONEY PROGRAM PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN ANGGARAN 2007

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Mardiasmo, 2009). untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat,

ANALISIS VALUE FOR MONEY PADA KINERJA PROGRAM DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANKOTA DEPOK TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, salah satunya pengelolaan keuangan daerah. Sesuai dengan Undang-

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah daerah sekarang ini dihadapkan oleh banyaknya tuntutan baik dari

Makalah Akuntasi Sektor Publik. Akuntansi Manajemen Sektor Publik

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran sektor publik merupakan alat ( instrument) akuntabilitas atas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian

KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang terdiri atas Laporan Perhitungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini organisasi sektor publik berupaya memberikan kualitas pelayanan

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN. Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

THE 2 nd FORUM ILMIAH PENDIDIKAN AKUNTANSI IKIP PGRI MADIUN, 6 Oktober 2013, ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. birokrasi dalam berbagai sektor demi tercapainya good government. Salah

BAB I PENDAHULUAN. dicapai biasanya bersifat kualitatif, bukan laba yang diukur dalam rupiah. Baldric

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

ANALISIS PENERAPAN KONSEP VALUE FOR MONEY PADA PENGADAAN LABORATORIUM BAHASA SMP DI KABUPATEN SLEMAN

ANALISIS VALUE FOR MONEY DALAM PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dihindarkan. Organisasi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. terwujudnya good public and corporate governance (Mardiasmo, 2009:27).

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.12 No.3 Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Dampak yang dialami oleh

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA VALUE FOR MONEY PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BLITAR. Amelia Ika Pratiwi 1 dan Ela Nursandia 2

AKUNTANSI PEMERINTAHAN. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah selanjutnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

PENGUKURAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DALAM PERSPEKTIF VALUE FOR MONEY. Mega Maranda Suwandi Ikhsan Budi Riharjo

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ANGGARAN PADA DINAS PU BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN BLITAR. Yuni Purwadi Retno Murni Sari. STIE Kesuma Negara Blitar

Pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik

BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Nordiawan (2006: 1) organisasi sektor publik merupakan sebuah entitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sendiri berdasarkan pada prinsip-prinsip menurut Devas, dkk (1989) sebagai berikut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Standards Board (GASB) dalam Halim (2007: 14) adalah A Budget is plan of

PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LAMONGAN BERDASARKAN KONSEP VALUE FOR MONEY

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi sektor publik adalah system akuntansi yang dipakai oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. program bukan pada unit organisasi semata dan memakai output measurement

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Anggaran berkonsep Value For Money. Menurut National Committee on Governmental Accounting (NCGA) yang saat ini

ANALISIS REALISASI PROGRAM BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN BULELENG MELALUI PENGUKURAN VALUE FOR MONEY

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan dan pengeluaran yang terjadi dimasa lalu (Bastian, 2010). Pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Lahirnya otonomi daerah memberikan kewenangan kepada

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil kesimpulan dapat disimpulkan bahwa : 2. Pengeluaran (belanja) Kabupaten Manggarai tahun anggaran 2010-

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah yang sedang bergulir merupakan bagian dari adanya

BAB 5 PENUTUP. Kabupaten Pasuruan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan menyajikan LAKIP sebagai

ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. diperkenalkannya pendekatan penganggaran berbasis kinerja (performance. based budgeting) dalam penyusunan anggaran pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. membiayai pembangunan dan pelayanan atas dasar keuangan sendiri (Anzar, tangan dari pemerintah pusat (Fitriyanti & Pratolo, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan desentraliasasi fiskal, Indonesia menganut sistem pemerintah

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA. Oleh: JULITA,SE,M.

ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDesa) Umi Yunianti Universitas PGRI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah Undang-Undang No.17 Tahun 2003 Tentang Keuangan

ANALISIS BELANJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BENGKULU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bougette (Perancis) yang berarti sebuah tas kecil. Menurut Indra Bastian (2006),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu organisasi.

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN MELALUI PENDEKATAN VALUE FOR MONEY PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA TANJUNGPINANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan dan kebutuhan masyarakat Indonesia pada umumnya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dengan meningkatkan pemerataan dan keadilan. Dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Kinerja Dalam Organisasi Sektor Publik

BAB I PENDAHULUAN. dalam mewujudkan aspirasi masyarakat dalam rangka meningkatkan

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN

PENERAPAN KONSEP VALUE FOR MONEY DALAM MENILAI KINERJA PELAYANAN SEKTOR PUBLIK PADA POLRES OGAN ILIR ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan hak dan kewajiban serta untuk melaksanakan tugas yang

PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

EVALUASI KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH MELALUI ANALISIS RASIO KEUANGAN APBD DALAM ERA OTONOMI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas pada PT. Bukit Emas Dharma Utama guna mengetahui kinerja

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN PRINSIP VALUE FOR MONEY (STUDY KASUS KABUPATEN SUMENEP TAHUN )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan pemerintah mengacu pada clean governance, transparan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. atau satuan kerja perangkat daerah (SKPD) belum menjalankan fungsi dan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan jasa publik dan layanan sipil (Ndraha, 2005). Lusa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. perhatian tersendiri bagi sebuah organisasi sektor publik. Pendekatan-pendekatan

ASAS DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN VALUE FOR MONEY (Studi Kasus Pada Dinas PU Pengairan, PU Binamarga & PU Cipta KaryaKabupaten Probolinggo)

ANALISIS VALUE FOR MONEY DALAM PENGUKURAN KINERJA DINAS PERTANIAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERIODE TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berwujud tersebut oleh Pemerintah juga akan dicatat sebagai realisasi belanja modal dan

Menjaga Kualitas Belanja Melalui Pengendalian Pelaksanaan Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Sektor Publik Pengertian Akuntansi Sektor Publik Bastian (2006:15) Mardiasmo (2009:2) Abdul Halim (2012:3)

EVALUASI ANGGARAN DAERAH BERBASIS KINERJA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN (STUDI KASUS PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. penting yang dilakukan yaitu penggantian sistem sentralisasi menjadi

ANALISIS KINERJA JAMINAN KESEHATAN DAERAH PADA DINAS KESEHATAN KOTA SAMARINDA

Judul Penelitian Ilmiah : ANALISIS ANTARA ANGGARAN DAN REALISASI PADA APBD KABUPATEN BARRU PROPINSI SULAWESI SELATAN TAHUN ANGGARAN

Transkripsi:

Value For Money Arif Kurniawan Wahono (135020304111002) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya 2014

A. Latar Belakang Pengelolaan organisasi sektor publik, khususnya dalam bagian keuangan telah mengalami perkembangan yang disebut value for money yang menekankan tentang pengelolaan organisasi sektor publik yang dilakukan secara ekonomis, efisien, dan efektif. Ketiga hal tersebut merupakan elemen pokok dalam konsep value for money. Adanya ketiga unsur pokok tersebut diharapkan di terapkan pada setiap organisasi sektor publik yang ada di Indonesia, agar terjadi sinergi positif terhadap perkembangan perekonomian bangsa Indonesia. Pengelolaan keuangan merupakan perihal yang penting dalam upaya pengembangan efektifitas dan efisiensi kinerja pemerintah. Pengelolaan semacam ini berorientasi pada kemampuan pemerintah melaksanakan kebijakan, keputusan, rencana, serta terjun langsung dalam pelaksanaan program-program yang telah ditentukan. Value for money diharapkan mampu melakukan pengawasan (controlling) terhadap kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan keuangan. Sehingga ada sinergi atau keterkaitan antara nilai keuangan dengan komponen-komponen yang berkaitan dengan pengganggaran. Konsep ini juga dapat dijadikan sarana pendorong kebutuhan ekonomi bangsa, yaitu dengan mengurangi permasalahan-permasalahan ekonomi yang ada di bangsa ini, seperti pengangguran dan kemiskinan. Dengan pengelolaan keuangan organisasi sektor publik yang telah berjalan sesuai sistem kinerja organisasi dan berorientasi pada tujuan yang jelas, maka tujuan organisasi akan diarahkan dan dicapai dengan mudah dengan dibarengi perkembangan kualitas sumber daya yang ada. B. Pengertian value for money Value for money atau nilai untuk uang merupakan salah satu definisi dari kualitas (Harvey & Green, 1993). Kualitas nilai uang melihat kualitas dalam hal pengembalian investasi. Jika hasil yang sama dapat dicapai dengan biaya rendah atau hasil yang lebih baik dapat dicapai dengan biaya yang sama, maka pelanggan memiliki kualitas produk atau jasa. Kecenderungan yang berkembang untuk pemerintah untuk meminta pertanggungjawaban dari pendidikan tinggi mencerminkan pendekatan nilai untuk uang (value for money). Definisi value for money yang lain yaitu Nilai untuk

uang adalah nilai uang untuk menilai biaya suatu produk atau layanan terhadap kualitas penyediaan. Dalam hal ini value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada 3 elemen utama, yaitu : 1. Ekonom : pemerolehan input dengan kualitas tertentu pada harga yang terendah. 2. Efisiensi : pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu. 3. Efektivitas: tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan atau perbandingan outcome dengan ouput. C. Implementasi Konsep Value for Money Kinerja suatu organisasi dinilai baik jika organisasi yang bersangkuan mampu melaksanakan tugas-tugas dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada standar yang tinggi dengan biaya yang rendah. Secara teknis kinerja yang baik bagi suatu organisasi dicapai ketika administrasi dan penyediaan jasa oleh organisasi yang bersangkutan dilakukan pada tingkat yang ekonomis, efisien dan efektif. Ukuran kinerja berdasarkan indicator alokasi biaya (ekonomi dan efisiensi) dan indicator kualitas pelayanan. Dengan demikian teknik ini sering disebut dengan pengukuran 3E yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. 1. Ekonomi berkaitan dengan hubungan antara pasar dan masukan (cost of input). Pengertian ekonomi (hemat/tepat guna) sering disebut kehematan yang mencakup juga pengelolaan secara hati-hati atau cermat (prudency) dan tidak ada pemborosan. Suatu kegiatan operasional dikatakan ekonomis jika dapat menghilangkan atau mengurangi biaya yang tidak perlu. 2. Efisiensi (daya guna) mempunyai pengertian yang berhubungan erat dengan konsep produktivitas. Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara output yang dihasilkan terhadap input yang digunakan (cost of output). Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisien apabila suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya dan dana yang serendahrendahnya (spending well). Jadi, pada dasarnya ada pengertian yang serupa antara efisiensi dengan ekonomi karena kedua-duanya menghendaki penghapusan atau penurunan biaya (cost reduction).

3. Efektivitas (hasil guna) merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Pengertian efektivitas ini pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan tersebut mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely). Indikator efisiensi dan efektivitas harus digunakan secara bersama-sama. Karena di satu pihak, mungkin pelaksanaannya sudah dilakukan secara ekonomis dan efisien akan tetapi output yang dihasilkan tidak sesuai dengan target yang diharapkan. Sedang di pihak lain, sebuah program dapat dikatakan efektif dalam mencapai tujuan, tetapi mungkin dicapai dengan cara yang tidak ekonomis dan efisien. Jika program dapat dilakukan dengan efisien dan efektif maka program tersebut dapat dikatakan costeffectivenes. D. Manfaat Implementasi Konsep Value for Money Meningkatan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat sasaran Meningkatkan mutu pelayanan publik Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan terjadinya penghematan dalam penggunan input Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public costs awareness) sebagai akar pelaksanaan akuntanbilitas publik. E. Langkah-langkah Pengukuran Value For Money 1. Pengukuran Ekonomi, Pengukuran ekonomi hanya mempertimbangkan masukan (input) yang digunakan seperti: Apakah biaya organisasi lebih besar dari yang dianggarkan?, Apakah biaya organisasi lebih besar dari pada biaya organisasi lain yang sejenis yang dapat diperbandingkan? Apakah organisasi telah menggunakan sumber daya finansialnya secara optimal?.

2. Pengukuran Efisiensi, Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input. Semakin besar output dibanding input, maka semakin tinggi tingkat efisiensi suatu organisasi. Cara perbaikan terhadap efisiensi adalah: Meningkatkan output pada tingkat input yang sama, Meningkatkan output dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi peningkatan input. Menurunkan input pada tingkatan output yang sama. Menurunkan input dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi penurunan output. 3. Pengukuran Efektifitas, Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Efektivitas tidak menyatakan tentang berapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut. 4. Pengukuran Outcome, Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap masyarakat atau mengukur kualitas output terhadap dampak yang dihasilkan. 5. Estimasi Indikator Kinerja, Suatu unit organisasi perlu melakukan estimasi untuk menentukan target kinerja yang ingin dicapai pada periode mendatang. Penentuan target tersebut didasarkan pada perkembangan cakupan layanan atau indikator kinerja. F. KESIMPULAN Value for money merupakan seseuatu yang menilai apakah suatu organisasi telah memperoleh tujuan yang diharapkan atau belum dalam kaitanya dengan pengelolaan keuangan. Reformasi penataan keuangan negara saat ini menghendaki penerapan konsep value for money atau yang lebih dikenal degan konsep 3E (Ekonomi, Efisien, dan Efektif). Oleh karena itu dalam reformasi ini pemerintah diminta baik dalam mencari dana maupun menggunakan dana selalu menerapkan prinsip 3 E tersebut. Hal ini mendorong pemerintah berusaha selalu memperhatikan tiap sen/rupiah dan (uang) yang diperoleh dan digunakan. Perhatian tertuju pada hubungan antara inputoutput-outcome.

Tujuan yang dikehendaki terkait pelaksanaan value for money: Ekonomi : Hemat cermat dalam pengadaan dan alokasi sumber daya Efisiensi : Berdaya guna dalam penggunaan sumber daya efektivitas: Berhasil guna dalam arti mencapai tujuan dan sasaran.

Daftar Pustaka http://yosipratamaputra.blogspot.com/2012/04/value-for-money.html