BAB I PENDAHULUAN. massa yang sering digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan. Film juga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pulau. Wilayah luas tersebut diikuti dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah Tidak akan ada Indonesia, jika yang ada hanyalah ke-ika-an, ketunggalan,

BAB I PENDAHULUAN. khalayak melalui sebuah media cerita (Wibowo, 2006: 196). Banyak film

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Konsep toleransi seperti yang dapat disimpulkan dalam film ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi telah menjadi bagian terpenting dalam pembuatan film

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan komunikasi yang menggunakan media massa. 1 Dengan caranya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, televisi. 1. yang cukup efektif dalam menyampaikan suatu informasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Film merupakan salah satu bentuk dari media massa yang sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan mahluk individu dan juga mahluk sosial. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penyimpangan sosial di Indonesia marak terjadi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Media Massa saat ini, telah menjadi bagian penting dalam hidup. keseharian masyarakat. setiap orang pasti pernah menonton televisi,

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi tentang lingkungan sekitar. mengetahui kebutuhannya. Menurut carl hovland, komunikasi adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya di takdirkan untuk menjadi seorang pemimpin atau leader, terutama

BAB IV PENUTUP. yang direpresentasikan dalam film PK ditunjukan dengan scene-scene yang. tersebut dan hubungan kelompok dengan penganut agama lain.

ANALISIS TINDAK TUTUR PADA DIALOG BUKU CATATAN SEORANG DEMONSTRAN SOE HOK GIE SUTRADARA RIRI REZA

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain walaupun kita berbeda dibelahan bumi. Walaupun dibelahan. banyak dipilih untuk menyampaikan berbagai pesan.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kasus kekerasan seksual, free sex,dan semacamnya. Dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak bisa apa apa di bawah bayang bayang kekuasaan kaum pria di zaman

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara yang masyarakatnya beragam (plural). Suatu

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah gambar hidup yang sering disebut movie. Film secara kolektif sering

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. diakses 28/9/ :38 AM 2

2015 ANANLISIS NILAI MORAL PAD A TOKOH UTAMA RED A D ALAM FILM LE GRAND VAJAGE(LGU) KARYA ISMAEL FERROUKHI

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA

BAB 1 PENDAHULUAN. Film adalah gambar hidup, juga sering disebut movie (semula pelesetan

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB I PENDAHULUAN. dan sajian teknisnya kepada masyarakat umum. 3 Film adalah sebuah karya cipta

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah sebuah kebutuhan manusia dan bisa dibilang yang utama,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Film merupakan salah satu media komunikasi massa (mass communication),

BAB I PENDAHULUAN. yang di tayangkan oleh stasiun tv contohnya seperti film. pada luka-luka yang dialami Yesus dalam proses penyaliban.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.

BAB I PENDAHULUAN. Ismail dengan judul Lewat Djam Malam. Pada tahun 1950-an. film Indonesia bisa memasuki bioskop kelas 1 pada dekade 1950-an akhir.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. lain, seperti koran, televisi, radio, dan internet. produksi Amerika Serikat yang lebih dikenal dengan nama Hollywood.

Mam MAKALAH ISLAM. Maaf, Saya Muslim

CREATIVE THINKING. Mencari dan Menemukan Ide Cerita. Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Penyiaran

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan nilai-nilai dan penelitian normativ yang dibaurkan dengan berita dan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi adalah pengetahuan tentang komunikasi yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. seniman melalui berbagai bentuk media yang digunakannya. Melalui karya seni inilah

BAB I PENDAHULUAN. Banyak film- film layar lebar horror Indonesia yang sekarang hampir setiap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Film merupakan salah satu produk media massa yang perkembangannya tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari banyaknya judul film yang muncul di bioskop bioskop di Indonesia saat ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Film mempunyai nilai instrik berupa rangkaian keterampilan teknik

KRITERIA PENILAIAN Faslitasi Pembuatan Film Pendek dan Dokumenter 2012

BAB I PENDAHULUAN. disajikan oleh media sering dibentuk sedemikian rupa, sehingga menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat

BAB 1 PENDAHULUAN. budaya yang melatar belakanginya. Termasuk pemakaian bahasa yang tampak pada dialog


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kalah banyak. Keberagaman agama tersebut pada satu sisi menjadi modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup, yang juga sering disebut movie atau sinema. Film adalah sarana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak atau sesaat.

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdapat media cetak dan media elektronik. semakin mudahnya masyarakat untuk mendapatkan berbagai macam informasi

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. menjadi media hiburan juga berfungsi sebagai media informasi dan sarana

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena dapat memberikan suatu informasi. Beberapa film. kebanggaan tinggi tersendiri akan hasil kreasi mereka.

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan terjadi peningkatan pada komunikasi antarbudaya (Sihabudin, 2013 : 2-3).

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Film merupakan salah satu produk media massa yang selalu berkembang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan media penyimpan dalam bidang sinematografi, film diartikan

BAB I PENDAHULUAN. secara etimologi berarti keberagaman budaya. Bangsa Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan industri perfilman di Indonesia mempunyai sisi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. 3 sehingga dapat menjadi sebuah text. Sebagai sebuah text film merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan. Mungkin dulu media massa lebih dominan kepada berita

BAB I PENDAHULUAN. keinginannya. Hal inipun diatur dalam Undang-Undang Dasar Terdapat paham liberalisme dimana liber yang artinya bebas atau

BAB I PENDAHULUAN. seiring berjalannya perkembangan teknologi yang begitu pesat. efektif selain dari media cetak dan media elektronik lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pada keberhasilan khalayak dalam proses negosiasi makna dari pesan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk menjamin

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kota Yogyakarta adalah kota yang relatif aman, stabil dan mempunyai

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi media hiburan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengolah unsur-unsur tadi, film itu sendiri mempunyai banyak unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens

BAB I PENDAHULUAN. (Setyobudi, 2005:2). Televisi sebagai media komunikasi, diakui telah banyak

2015 KAJIAN VISUAL POSTER FILM DRAMA PENDIDIKAN SUTRADARA RIRI RIZA PRODUKSI MILES FILMS

BAB I PENDAHULUAN. demikian, maka jelas bahwa komunikasi massa sifatnya satu arah. 1

BAB V PENUTUP Kesimpulan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, film merupakan salah satu media massa yang sering digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan. Film juga merupakan media dimana para insan film mencurahkan segenap kemampuannya baik dalam hal produksi ataupun berakting. Film sendiri dapat juga berati sebuah industri, yang mengutamakan eksistensi dan ketertarikan cerita yang dapat mengajak banyak orang terlibat. Menurut Patrick Robertson dalam bukunya The Guinness Book of Movie fact & Feats (1993),film perdana yang dibuat kali pertama di Indonesia adalah film bisu tahun 1926 yang berjudul Loetong Kasaroeng dan di buat oleh sutradara Belanda G.Kruger dan L. heuveldrop.film ini diperankan actor local oleh perusahaan Film jawa NV di Bandung dan muncul pertama kali pada tanggal 31 Desember 1926 di Teater Elite and majestic,bandung.setelah dari 2.200 film produksi 1. Film adalah media komunikasi yang memiliki pengaruh sangat besar dalam memberikan hiburan, edukasi, serta mempengaruhi masyarakat karena saat 1 http:en.wikipedia.org/wiki/cinema_of_indonesia 1

ini film berkembang menjadi seni yang mampu mentransformasi nilai-nilai kemanusian, religi, pendidikan, hinga tentang nasionalisme. Perfilman Indonesia sendiri memiliki sejarah yang panjang. Pernah mengalami krisis hebat ketika Usmar Ismail menutup studionya tahun 1957,dansempat sukses menjadi raja di Negara sendiri pada tahun 1980-an. Ketika itu film Indonesia merajai bioskop-bioskop lokal.film-film yang terkenal pada saat itu antara lain,catatan si boy dan masih banyak film lain.karena satu dan lain hal perfilm Indonesia semakin jeblok pada tahun 90-an.hal ini di tandai dengan menurunnya jumlah produksi film pada tahun 1991,hanya 25 judul film (padahal rata-rata produksi film nasional sekitar 70-100 film per tahun). 2 Penurunan jumlah film maupun penonton di Indonesia saat itu sudah memperhatikan.jumlah penonton dalam skala nasional tahun 1977/78-1987/88 tercatat 937.700.000 penonton dan hingga tahun 1992 menurun sekitar 50%. Bahkan di Jakarta dari rata-rata 100.000 150.000 penonton, turun menjadi 77,665 penonton tahun 1991. Demikian juga dengan jumlah film,dari rata-rata 75 sampai 100 film pertahun,tahun 1991/92 menurun lebih dari 50%. Tahun 1993 surat izin produksi yang dikeluarkan Departement Penerangan ( Deppen ) RI,sampai bulan mei baru tercatat 8 buah film nasional untuk di produksi. 3 Sekarang ini dapat dikatakan dunia perfilman Indonesia tengah menggeliat bangun,masyarakat Indonesia mulai menganggap film Indonesia sebagai sebuah 2 Garin Nugroho, Film Indonesia, Antara Pertumbuhan dan Kecemasan, Tempo,Mei 1993. 3 http://antaranews.com/view/?i=1198745868&c/ 27 Di akses pada tanggal 23 Maret 2012.

pilihan disamping film-film Hollywood. Walaupun variasi genre film nya masih sangat terbatas, tetapi arah menuju kesana terlihat. Hal ini cukup relevan dengan data di himpun oleh kompas,bahwa pada tahun 1994 terdapat 26 judul film yang di produksi, tahun 1995 sebanyak 22 film, tahun 1996 sebanyak 34,tahun 1997 sebanayak 32 film, tahun 1998 dan 1999 hanya 4 film.tahun 2000 naik jadi 11 film, tahun berikutnya menjadi 14 film, tahun 2003 terdapat 15 film, tahun 2004 terdapat 31 film, tahun 2006 berjumlah 34 judul film, dan tahun 2007 sebanyak 78 judul film, meningkat 129 persen di banding 2006 4. Banyak film-film baru bermunculan dengan tema religi yang berusaha mengulang kesuksesan tersebut. Sebut saja, film kun fayakun dan Do a yang mengancam, Mengaku Rasul, Syahadat Cinta, Perempuan Berkalung Sorban dan yang terakhir film tanda Tanya. Perfilman Indonesia saat ini, mengakat tema religi yang cenderung ke moral, biasanya diambil dari novel-novel yang terkenal, misalnya Perempuan Berkalung Sorban. Beberapa film lain yang juga mengambil tema Religi film Tanda Tanya. Kedua film ini ingin menunjukan bagaimana bukti rasa moralitas. Kata Moral berasal dari kata latin mos yang berati kebiasaan. Moral berasal dari Bahasa Latin yaitu Moralitas adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Moral adalah produk dari budaya dan agama, moral juga dapat diartikan sebagai sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan seseorang pada saat mencoba 4 http:en.wikipedia.org/wiki/cinema_of_indonesia

melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati, serta nasehat, dan lain-lain. Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan dibintangi oleh Revalina S Temat itu menuai kontroversi karena mengetengahkan tema pluralisme beragama yang telah diharamkan MUI. Untuk kesekian kali, sutradara Hanung Bramantyo kembali menuai kecaman. Setidaknya, dua institusi besar, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Banser Nahdlatul Ulama menyatakan kekecewaannya. Film terbaru garapan Hanung yang berjudul Tanda Tanya yang mulai menghiasi layar lebar di Indonesia pada 7 April 2011 dan diputar perdana di Planet Hollywood, Jakarta Selatan dinilai MUI telah menyebarkan paham syirik modern bernama pluralisme agama. Film itu menyebarkan paham syirik modern (Pluralisme Agama), mendukung orang murtad dari Islam, menyatakan semua agama menuju Tuhan yang sama, mencampuradukkan antara tauhid dan syirik, antara iman dan kufur, dan berlebih-lebihan dalam menggambarkan konflik antar agama. 5 Karya Hanung Bramantyo membuat kejutan di penayangan pekan perdananya. Film produksi Mahaka Pictures dan Dapur Film ini dikabarkan berhasil menembus jumlah penonton sekitar 30 ribu dalam tujuh hari pemutarannya. Dan film ini mendapatkan penghargaan Piala Citra, (Tata Sinematografi). 5 http://celebrity.okezone.com/read/2011/04/16/206/446776/mui-tak-mau-gegabah-fatwa-haramfilm/ Di akses pada tanggal 22 Maret 2012

Film Tanda Tanya karya Hanung Bramantyo mengangkat kisah tentang Keberagaman dan menyangkut masalah keagamaan dan suku bangsa. Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim dengan berbagai macam etnis dan kebudayaan, memiliki banyak kisah perihal toleransi. Selain itu film ini menceritakan kisah film di sekitar keluarga yang tinggal di sebuah wilayah tua kota di Jawa Tengah bila mendengar logat yang dipakai. 6 Film-film Hanung yang selain memang memiliki kualitas pesan yang cukup bernilai, juga memiliki daya kemas yang sangat unik dan artistik. Paling tidak, film "Sang Pencerah" yang dibikin Hanung, hampir saja membuat saya percaya bahwa suami Zaskia A. Mecca itu kelak akan menjadi insan film Muslim pertama yang mengedepankan pembelajaran etika, moral, agama, dan sosialisme dalam karya-karyanya. Paduan empat pilar itu, yang membuat Hanung akan menjadi sutradara besar terhormat 7. Tokoh-tokoh ini tinggal disebuah wilayah tua sebuah kota Jawa Tengah (semarang) yang lengkap mengesankan sebuah wilayah pecinan, meski disana juga ada mesjid dan tidak terlalu jauh dari situ ( dalam film kurang digambarkan secara secara jelas letak geografisnya ) berdiri gereja katolik yang cukup megah. Bahasa yang digunakan bahasa Indonesia logat jawa dan bahasa jawa. Pemilihan latar ini merupakan pilihan yang tepat untuk mendramatisasi friksi. Pemilihan ini juga sekaligus menunjukan betapa dalam kehidupan sehari-sehari kita harus 6 http://blog.uin-malang.ac.id/selamethariadi/2011/04/08/cerita-tidak-logis-film-tanda-tanyasinopsis-film-tanda-tanya-film-hanung-bramantyo/ Di akses pada tanggal 22 Maret 2012 7 http://www.hidayatullah.com/read/16358/13/04/2011/film-

berhadapan dengan etnis atau pemeluk agama lain. Bahkan keluarga-keluarga besar, di jawa khususnya, selalu memiliki anggota keluarga yang beretnis dan atau pemeluk agama lainnya. Film Tanda Tanya mengisahkan kehidupan beragama di sebuah kota di propinsi jawa tengah itu dinilai sebagian orang mencederai citra agama tertentu. Berbagai reaksi pun bermunculan, mulai dari kecaman hingga pujian. Semuanya mengalir begitu deras di media massa maupun jejaring sosial. Banyak hal yang patut diapresiasi dari film ini, diantaranya adalah sikap saling menghargai antar pemeluk agama dan keberanian menyatakan sikap sesuai dengan hati nurani. Di film tersebut dijelaskan dengan begitu detail bagaimana umat beragama berinteraksi satu sama lain baik interaksi positif berupa penghargaan pada ritual ibadah masing-masing maupun interaksi negatif berupa prasangka yang berujung pada tindak kekerasan. Semua disajikan dengan begitu natural. Kisah yang berputar pada permasalahan masing-masing keluarga dan perorangan tadi, berkelindan dengan masalah sosial masyarakat: kebencian antaretnis/agama, radikalisme agama dalam bentuk peristiwa penusukan pastor dan bom di gereja, perusakan restoran, juga usaha-usaha untuk menengahinya. Dalam film ini terdapat sikap saling meghargai antar sesama, tak peduli berbeda agama atau SARA (Suku, Adat Istiadat dan Ras) seperti yang ditunjukkan oleh tokoh Suryo memerankan sosok Yesus Kristus dan Sinterklas

tak luput dari kecaman para agamawan. Mereka menilai tindakan tersebut sebagai sebentuk dukungan pada keyakinan umat Kristiani meskipun di film itu ditegaskan bahwa tindakan tersebut semata-mata dilakukan karena profesionalitas belaka tanpa meyakini apa yang diperankannya. Dalam film ini mengandung salah satu contoh moral yang patut kita contoh dimana Reza Rahardian memerankan tokoh Soleh dia telah menyelamatkan ribuan orang yang ada di gereja. Sungguh perbuatan yang sangat mulia dan patuh kita contoh karena perilaku tersebut. Sebagaimana Al-Qur an menjelaskan sendiri bahwa tidak melarang umat Islam untuk berbuat baik kepada orang non-muslim sepanjang mereka tidak memusuhi dan memerangi. Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. [QS. Al-Mumtahanah (60): 8]. Dari tayangan film Tanda Tanya ini banyak moral yang dsampaikan. Moral berhubungan dengan sikap atau perilaku tindakan manusia. Nilai moral ini yang terkait dalam tingkah laku kehidupan kita sehari-hari. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral bisa dilihat dari perbuatan, tingkah laku, ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia.

apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya. 8 Saat ini banyak film yang tidak memikirkan sebuah moral untuk para penontonnya, oleh karena itu saya memilih dan membahas tentang kandungan moral yang ada pada film Tanda Tanya. karena perfilman di Indonesia sudah tidak memperdulikan nilai moral yang terkandung dalam isi film yang di tayangkan. Saat ini film Indonesia yang beredar di pasaran banyak mengandung unsur Pornografi di bandingkan dengan nilai moral yang terkandung didalam film tersebut. Dunia perfilman kini lebih mementingkan sebuah materi, dan kurangnya film yang bermutu menyampaikan nilai moral dalam sebuah pesan yang mendidik dan bermoral. Dari latar belakang itulah alasan peneliti ingin meneliti Film Tanda Tanya, peneliti hanya melakukan penalaran dan berupaya menemukan makna termasuk hal-hal yang tersembunyi dibalik sebuah adegan yang mengandung pesan moral terhadap scene-scene yang ditampilkan dalam film. 8 http://www.scribd.com/doc/49860775/pengertian-nilai-moral-remaja/ Di akses pada tanggal 21 Maret 2012

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian, yaitu : Bagaimana makna pesan moral dalam film Tanda Tanya? 1.3 Tujuan Penelitian Dari rumusan maslah di atas, maka penelitian bertujuan untuk: untuk mengetahui makna Pesan Moral melalui penggambaran dalam film Tanda Tanya. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat akademis Penelitian ini di harapkan dapat memberikan data empiris dan dijadikan refrensi dalam kajian komunikasi, khususnya mengenai pemaknaan pesan moral dalam Film. 1.4.2 Manfaat praktis Adapun yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pekerja di bidang perfilman, agar bisa menciptakan ide-ide yang orisinil tak hanya

membahas percintaan dan horor saja. Tetapi juga bisa memberikan perspektif baru kepada masyarakat secara kritis. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian analisis semiotik terhadap film Tanda Tanya dalam menyajikan film yang berdampak kepada masyarakat luas.