BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga bulan April 2013 di

POLYPROPYLENE DENGAN LIMBAH DAUN MANGGA SEBAGAI FILLER

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Mei 2013 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

2015 PEMBUATAN D AN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK KOMPOSIT LIMBAH D AUN SUKUN D ENGAN MATRIK POLYETHYLENE

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1. Alat Uji Impak Izod Gotech.

BAB III METODE PENELITIAN Alat Penelitian 1. Mesin electrospinning, berfungsi sebagai pembentuk serat nano.

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Material, Laboratorium

BAB 5. Sifat Mekanis Nano Komposit Bentonit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Hasil Pertanian Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di dua tempat, yaitu sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. bulan agustus tahun 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dilakukan, pembuatan sampel mentah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin,

Gambar 2.6 Kerangka Konsep BAB III METODE PENELITIAN. atau laksanakan di Bengkel dan Laboratorium produksi Universitas Medan Area.

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Motor diesel 4 langkah satu silinder. digunakan adalah sebagai berikut: : Motor Diesel, 1 silinder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor diesel empat

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Motor Diesel, 1 silinder

Semakin besar nilai MHB, semakin menunjukan butir butir agregatnya. 2. Pengujian Zat Organik Agregat Halus. agregat halus dapat dilihat pada tabel 5.

Jumlah serasah di lapangan

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP KEKUATAN TARIK BAHAN KOMPOSIT POLIESTER DENGAN FILLER ALAMI SERABUT KELAPA MERAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen,

BAB 3 METODOLOGI 3.1. Data Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI. 3.3 Pembuatan Contoh Uji

BAB III METODE PENELITIAN. alur penelitian seper yang terdapat pada gambar flow chart seperti pada gambar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung dan laboratorium uji material kampus baru Universitas Indonesia

Lampiran 1. Analisis Sifat-sifat Fisik dan Mekanik Edible film. Analisis terhadap sifat-sifat fisik, mekanik dan biologis edible filmini meliputi:

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan

BAB in METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juni 2014 di Desa Lehan Kecamatan

III.METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung pada bulan Februari Mei

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BERAT ISI AGREGAT HALUS UNTUK MATERIAL BETON

BAB III METODE PENELITIAN. 3 bulan. Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Program Teknik Mesin,

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Percobaan pendahuluan dilakukan pada bulan Januari - Maret 2012 dan. pecobaan utama dilakukan pada bulan April Mei 2012 dengan tempat percobaan

3.4.2 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus Error! Bookmark not defined Kadar Lumpur dalam Agregat... Error!

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini seperti mengumpulkan hasil dari penelitian terdahulu yang berkaitan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Juli 2015 dan tempat penelitian ini

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM

1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 110 cc. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah sepeda motor

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 2. Pengujian kekuatan tarik di Institute Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan untuk penelitian material komposit ini adalah:

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium material teknik, Jurusan Teknik Mesin,

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain :

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung berpasir ini berada di desa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

Gambar 4.1. Bagan Alir Penelitian

IV. METODE PENELITIAN

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM UJI MATERIAL

STUDI PERLAKUAN SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN PEMBUATAN KOMPOSIT POLIMER BUSA SERTA ANALISA UJI LENTUR

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang. diambil dari Desa Yosomulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro.

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan

Bahan yang digunakan pada pembuatan panel kayu sengon laut ini adalah:

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat dan Bahan Test Specification SNI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini berupa metode eksperimen. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh daun sukun dalam matrik polyethylene. Pengaruh yang diamati dilakukan dengan memvariasikan %massa daun sukun dalam matrik polyethylene dan membuat perbandingan dua jenis ukuran serbuk daun sukun yang digunakan. Selanjutnya, dilakukan pengamatan untuk mengetahui sifat-sifat komposit yang telah dibuat tersebut. B. Tempat dan Waktu Penelitian Preparasi serta karakterisasi komposit PE /limbah daun sukun dilaksanakan di Labolatorium Pusat Penelitian Fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung yang beralamat di Jl. Sangkuriang Komplek LIPI Bandung 40135 Jawa Barat. C. Alat dan Bahan Alat yang akan digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah: 1. Mesin pencacah daun untuk menghancurkan daun sehingga diperoleh serbuk daun. 2. Blender multi power 20.000 rpm untuk menghancurkan daun lebih halus. 3. Wire Mesh bukaan 100 & 140 Mesh sebagai alat penyaring ukuran daun. 4. Oven (1300 0 C) sebagai perangkat yang digunakan untuk pengering kadar air dalam daun. 5. Internal Mixer (Labo Plastomill Model 30R150 volume chamber 60 cc) untuk alat pencampur bahan-bahan pembuatan komposit. 6. Hot Press / Cold Press sebagai alat pembentuk plat komposit. 7. Alat pencetak (spacer) lembar spesimen uji. 8. Neraca Analitik untuk mengukur massa sampel. 9. Mikrometer digital untuk mengukur dimensi spesimen uji.

22 10. Dumbell, pemotong lembar komposit menjadi potongan spesimen uji yang telah disesuaikan. 11. Universal Testing Mechine, ORIENTEC UCT-5T sebagai alat uji tarik dan lengkung 12. Rockwell Hardness Testing Machine, Matsuzawa Mrk-M, sebagai alat uji kekerasan Rockwell Sedangkan bahan yang dibutuhkan untuk penelitian kali ini adalah sebagai berikut: 1. Limbah daun sukun kering sebagai filler. 2. Polimer jenis Polyethylene sebagai matriks. D. Prosedur Penelitian 1. Preparasi Daun Sukun Daun sukun yang telah berguguran dikumpulkan dari satu pohon di daerah Kiaracondong Bandung, daun sukun kering memiliki ciri berwarna coklat kekuningan dengan tekstur agak rapuh. Berikut rangkaian proses preparasi daun sukun a. Daun sukun yang telah gugur dikumpulkan. b. Daun di bersihkan dari sisa-sisa tanah yang masih menempel dengan air. c. Setelah bersih daun dikeringkan di bawah sinar Matahari selama 1-2 hari. Gambar 3.1 Pengeringan daun sukun oleh sinar Matahari d. Daun yang telah kering dan bersih di potong untuk dipisahkan dari batangnya yang keras untuk memudahkan penghancuran.

23 Gambar 3.2 Daun sukun kering yang telah dipisahkan dari batangnya e. Daun di hancurkan dengan mesih penghancur, hingga daun sukun kering menjadi berbentuk serbuk. Gambar 3.3 Bubuk daun sukun f. Daun di saring dengan mesin penyaring wire mesh, untuk setiap satu kali penyaringan digunakan kurang lebih 100 200 gram bubuk daun, waktu penyaringan 15 menit untuk kemudian dimasukan kedalam plastik yang telah dilabeli Gambar 3.4 Pengayakan daun sukun g. Penyaringan dilakukan dua kali, untuk dua jenis ukuran partikulat daun sukun 100 mesh dan 140 mesh. h. Setelah diperoleh ±100gram bubuk daun sukun untuk setiap jenis ukuran daun, keduanya dikeringkan dengan menggunakan oven untuk mengurangi kadar airnya. i. Pengeringan dilakukan pada suhu 100 0 C selama 8 jam.

24 Tambahan: untuk bubuk daun yang tidak lolos melewati saringan, dilakukan penghacuran kembali dengan menggunakan mesin blender untuk selanjutnya di saring kembali. 2. Pembuatan Komposit Polimer polyethylene dicampurkan dengan bubuk daun sukun menggunakan mesin Labo Plastomill untuk diperoleh komposit PE/daun sukun. a. Kedua jenis ukuran serbuk daun sukun yang telah berkurang kadar airnya, ditimbang sesuai persen massa yang telah ditentukan dan volume maksimum ruang mesin pencampur (50cc). b. Dua jenis ukuran serbuk daun sukun diberi kode abjad nama sampel A untuk ukuran daun 140 Mesh dan B untuk ukuran daun 100 Mesh, dan kode angka untuk membedakan persen massa daun dalam komposit PE/daun sukun yaitu 1 untuk komposisi 10%, 2 untuk komposisi 15%, 3 untuk komposisi 20%, 4 untuk komposisi 25%. Kode C menunjukan komposisi PE murni atau 0% daun sukun, seperti terlihat pada Tabel 3.1 Tabel 3.1 Komposisi massa komposit PE/daun sukun Nama Sampel PE murni % massa PE : Daun sukun Massa (gram) PE : Daun sukun C 100 : 0 50,01 : 0 Daun sukun 140 Mesh A1 90 : 10 45,01 : 5,00 A2 85 : 15 42,50 : 7,50 A3 80 : 20 40,00 : 10,00 A4 75 : 25 37,50 : 12,50 Daun sukun 100 Mesh B1 90 : 10 45,01 : 5,00 B2 85 : 15 42,50 : 7,50 B3 80 : 20 40,01 : 10,00 B4 75 : 25 37,50 : 12,50

25 c. Mengatur suhu pencampuran pada mesin Labo Plastomill pada suhu 140 o C. Gambar 3.5 Pencampuran PE dengan serbuk daun sukun d. Setelah pengaturan suhu dicapai, PE murni dimasukan kedamalam chamber kemudian ditutup agar meleleh. pada 2 menit setelahnya daun sukun dimasukan dan ditutup selama 4 menit agar tercampur. e. Bahan yang telah tercampur merata akan terlihat dari pembacaan torsi putaran yang konstan (0.51 0.60 kg.m), dan frekuensi putaran 50rpm. f. Hasil pencampuran diambil kemudian disimpan dalam plastik berlabel. 3. Pencetakan Spesimen uji Gambar 3.6 Komposit yang dihasilkan Sampel yang akan dibuat spesimen uji ditimbang, disesuaikan dengan volume pencetak panas (hotpress). Tekanan yang digunakan adalah 50 Pa, suhu 125 o C dengan total waktu kurang lebih 2 menit. Hotpress dilakukan menggunakan beberapa jenis ketebalan, disesuaikan dengan ketebalan standar uji yang akan dilakukan, untuk kemudian dipotong menggunakan pemotong Dumbell. a. Spesimen uji tarik menggunakan standar pengujian ISO 572-2 type 5A. Pencetak atau spacer yang digunakan berukuran 8x8 cm dengan ketebalan

26 0.2mm dan menggunakan ±7gram komposit PE/daun sukun. Lembaran komposit PE/daun sukun kemudian dipotong sesuai dimensi standar pengujian dengan menggunakan mesin pemotong Dumbell. Gambar 3.7 Pembuatan spesimen uji tarik b. Spesimen uji Bending menggunakan standar pengujian ASTM D 790 02 (ketebalan 3 mm). Pencetak atau spacer yang digunakan berukuran 4x2 cm dengan ketebalan 3mm dan menggunakan ±10gram komposit PE/daun sukun. Komposit dipotong dengan mesin pemotong Dumbell untuk diperoleh spesimen uji berukuran 1 x 4 cm. Gambar 3.8 Pembutan spesimen uji bending

27 c. Spesimen uji kekerasan Rockwell menggunakan standar pengujian ASTM D 785 98. Pencetak atau spacer yang digunakan berukuran 4x2 cm dengan ketebalan 3mm dan menggunakan ±10gram komposit PE/daun sukun. Gambar 3.9 Pembuatan spesimen uji kekerasan Rockwell E. Pengujian Tarik Pengujian mekanik dilakukan dengan menggunakan universal testing machine ORIENTEC UCT-5T milik Labolatorium Uji Polimer Pusat Penelitian Fisika LIPI. Gambar 3.10 Mesin Uji Tarik Prosedur Uji Tarik 1. Menyiapkan alat dan spesimen komposit PE/daun sukun, spesimen uji komposit PE/daun sukun telah dikondisikan. 2. Mengkalibrasi alat uji. 3. Mengkonfigurasi alat uji sesuai dengan jenis sampel uji. 4. Memasukan data yang diperlukan kedalam komputer mesin uji, data yang dimasukan diantaranya ketebalan, lebar, panjang, massa spesimen uji komposit, nama sampel, dan informasi komposisi daun sukun/pe.

28 5. Memasangkan spesimen ke cross head yang dapat menjepit bagian atas dan bawah spesimen, posisi spesimen dapat dikuatkan dengan menggunakan obeng khusus. 6. Menekan tombol start untuk memulai pengujian secara otomatis. 7. Mengeluarkan spesimen yang telah rusak/patah. F. Pengujian Lengkung Pengujian sifat kelengkungan atau kelenturan menggunakan mesin yang sama dengan mesin uji tarik yaitu universal testing machine ORIENTEC UCT-5T milik labolatorium uji polimer Pusat Penelitian Fisika LIPI. Gambar 3.11 Mesin Uji lengkung Prosedur Uji Lengkung Pengujian lengkung dilakukan berdasarkan standar acuan ASTM D 790 Prosedur B. 1. Menyiapkan spesimen dan alat uji. 2. Gunakan spesimen yang belum pernah teruji untuk setiap pengukuran, tandai bagian tengah yang akan dikenai oleh penekan. 3. Sejajarkan spesimen dengan penumpu agar berada ditengah. 4. Tekan tombol start untuk memulai pengujian, pengambilan data dilakukan dengan mengukur gerakan penekan relatif terhadap muatannya, yang akan dicatat otomatis oleh komputer. 5. Pengujian dihentikan ketika maksimum strain spesimen telah mencapai (0,05 mm/mm (in/in) atau regangan 5%). G. Pengujian Kekerasan Rockwell

29 Pengujian kekerasan menggunakan mesin Hardness Tester buatan Matsuzawa Seiki Jepang, model Mrk-M serial number 5574-M milik Labolatorium Uji Polimer Pusat Penelitian Fisika LIPI. Skala kekerasan Rockwell yang digunakan R dengan ukuran diameter indenter 0.5 inci berbahan steel, sehingga pada pengujian ini sampel mengalami beban minorn 10 kg dan beban mayor 60 kg. Gambar 3.12 Mesin Uji Kekerasan Rockwell Prosedur uji kekerasan Rockwell Pengujian kekerasan Rockwell dilakukan berdasarkan Prosedur A pada ASTM D 785. 1. Menyiapkan spesiman dan alat pengujian. 2. Dipilih skala kekerasan R, yaitu skala kekerasan Rockwell yang diperuntukan untuk material plastik yang lunak. 3. Mengkalibrasi alat pengujian. Gambar 3.13 Skala pembacaan uji kekerasan Rockwell 4. Spesimen ditempatkan pada landasan, putar capstan screw hingga jarum penunjuk kecil berada pada posisi nol atau set (titik merah) dan jarum

30 petunjuk besar pada skalan 0 (warna hitam), Pengaturan ini artinya sedang dipergunakan beban minor 10 kg. 5. Tekan tombol on untuk memulai mesin melakukan pembacaan. 6. Pembacaan dilakukan ketika jarum besar atau capstan bergerak ke arah terbalik (berlawanan jarum jam) selama ±10 detik, kemudian jarum bergerak kembali searah jarum jam. 7. Catat nilai kekerasan dengan cara: hitung berapa kalinya jarum besar melewati skala nol pada skala merah saat digunakan beban mayor. Kurangi nomor tersebut dengan jumlah berapa kalinya jarum besar melewati skala nol merah setelah beban mayor dihilangkan. Jika selisih nol, catat nilai kekerasan kemudian tambahkan 100. Jika selisih 1, catat nilai kekerasan tanpa ada peruubahan. Jika selisi 2, catat nilai kekerasan kemudian kurangi 100. Material plastik yang lebih lebih lunak, akan memerlukan skala kekerasan lebih lunak dari R Tambahan: Uji kekerasan tidak boleh dilakukan terlalu dekat dengan bagian sisi spesimen uji dimana indenter dapat merusak bagian sisi spesimen oleh indenter ketika beban mayor diterapkan. Oleh karena itu, sebaiknya radius minimal 6mm (1/4 in) sisi spesimen uji dalam kondisi bersih dari jejak hasil pengujian. Pengujian juga tidak boleh terlalu dekat satu dengan lainnya, karena material spesimen uji berupa plastik, permukaan plastik menjadi rusak akibat pengujian yang telah dilakukan sebelumnya. Tidak dibolehkan melakukan pengujian duplikat pada bagian sisi lain spesimen; pada daerah dimana pengujian pertama pada sisi lain sudah dilakukan maka akan menghasilkan nilai kekerasan lebih lunak pada pengujian kedua tersebut.

31 H. Diagram Alir Penelitian Limbah daun sukun Pembersihan, Pengeringan dan penghalusan daun sukun 100 Mesh 140 Mesh %massa: 0 10 15 20 25 %massa: 0 10 15 20 25 Polimer polyethylene Komposit dengan filler daun sukun dan Matriks PE Karakterisasi Mekanik: - Uji Tarik - Uji Lengkung - Uji Kekerasan Rockwell Analisis Data Hasil Gambar 3.14 Diagram Alir Penelitian

32 I. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Uji Tarik Pada pengujian ini akan diperoleh informasi bagaimana perilaku sampel yang diberi beban tarikan dalam bentuk grafik hubungan tegangan dengan regangan. Data ini dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh persen komposisi massa daun sukun dan ukuran daun terhadap kekuatan tarik, modulus elastisitas, dan besar regangannya. 2. Analisis Data Uji Lengkung Pada pengujian ini akan diperoleh informasi mengenai perilaku kelenturan sampel ketika diberi beban penekan yang berada ditengah permukaan spesimen. Data yang diperoleh daripada pengujian ini berupa grafik hubungan tegangan terhadap regangan yang dialami sampel selama diberi beban. Data tersebut dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh persen komposisi massa daun sukun terhadap modulus elastisitas, kekuatan bendingnya. 3. Analisis Data Uji Kekerasan Rockwell Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh persen komposisi massa dan ukuran daun terhadap sifat kekerasannya, yang diperlihatkan oleh nilai skala kekerasan Rockwell.