RENCANA INVESTASI DANA PENSIUN PERHUTANI TAHUN 2009

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN ASET NETO. Per 31 Desember 2013 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Tahunan (Audited) 2013 Tahunan (Audited) 2012

LAPORAN ASET NETO. Per 30 Juni 2013 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Semester I 2013 Semester II 2012

LAPORAN ASET NETO. Per 31 Desember 2012 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Tahunan (Audited) 2012 Tahunan (Audited) 2011

DANA PENSIUN PERHUTANI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Desember Ref

Catatan AKTIVA Inve~tasi (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara Tabungan Deposito On Call. 3d,4c

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

DANA PENSIUN GEREJA KRISTEN INDONESIA PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI A S E T N E T O Per 30 Juni 2017

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

Tabel Laporan Aset Bersih, Perhitungan Hasil Usaha dan Neraca Dana Pensiun 2015

Tabungan/ Deposito On Call/

Laporan Aset Bersih, Perhitungan Hasil Usaha dan Neraca Dana Pensiun Periode Januari-Agustus 2015

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Januari 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Agustus 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Aset Neto Per 28 Februari 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Mei 2017 s/d 31 Mei 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 April 2017 s/d 30 April 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Maret 2017 s/d 31 Maret 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Juni 2017 s/d 30 Juni 2017

LAPORAN DEWAN PENGAWAS DPLK PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK Semester II

MEMILIH INVESTASI REKSA DANA TAHUN 2010

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

Pokok-pokok Perubahan PMK Investasi Dana Pensiun. Mulabasa Hutabarat Kepala Biro Dana Pensiun - Bapepam-LK

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 30 JUNI ASET Semester I 2017 Semester II 2016

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

DAFTAR PUSTAKA. Elliot B. And J. Elliot Financial Accounting and Reporting, Prentice Hall, Gorsport.

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /SEOJK.05/2016 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN,

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /SEOJK.05/2016 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 31 DESEMBER ASET Semester II 2015 Semester I 2015

BAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan

2017, No Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara Republik Indonesia; b. bahwa untuk efektifitas dan efisiensi pengelolaan iuran program t

Laporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan Pengurus terhadap Dana Pensiun Perhutani 2009

- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN. LAPORAN AKTIVA BERSIH

KEPUTUSAN DIREKSI PERUM PERHUTANI SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN PERHUTANI Nomor : 218/Kpts/Dir/2009 TENTANG ARAHAN INVESTASI DANA PENSIUN PERHUTANI

BAB I PENDAHULUAN. Konsep keuangan berbasis syariah Islam (Islamic finance) dewasa ini telah

2 baik dalam jangka pendek, menengah, dan panjang, Dana Pensiun dapat memenuhi kewajiban pembayaran manfaat kepada Peserta. Untuk itu, Dana Pensiun me

) ( ASET INVESTASI

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2015 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA

1 L a p o r a n T a h u n a n

- 1 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

DANA PENSIUN ANTAM ) ASET INVESTASI

Yth. Pengurus Dana Pensiun di tempat.

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2015 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pasar uang (money market) dan pasar modal (capital market)

DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN TUGU MANDIRI LAPORAN KEUANGAN DAN INFORMASI TAMBAHAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Investasi merupakan suatu bentuk pengelolaan dana atau modal untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) yang akan menerima

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang

REKSA DANA. Reksa : Jaga/pelihara Dana : Uang, Reksa Dana : Kumpulan Uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan.

Yth. Pengurus Dana Pensiun di Indonesia

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/PMK.010/2012 TENTANG

-2- ditujukan untuk meningkatan perlindungan terhadap investor yang menginvestasikan dananya melalui jasa Pengelolaan Portofolio Nasabah Secara Indivi

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Industri Dana Pensiun saat ini mempunyai peranan yang makin besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

INFORMASI UMUM. Lampiran IIC Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor : KEP-4777/LK/2003 Tanggal : 21 Agustus

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.219, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Program Tabungan Hari Tua. Kesehatan Keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

STRUKTUR ORGANISASI DANA PENSIUN

DAPENMA PAMSI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan perekonomian Indonesia. Menurut Tandelilin (2001:3)

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

LEMBARAN NEGARA. EKONOMI. Jaminan Sosial. Kesehatan. Aset. Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5482)

1 L a p o r a n T a h u n a n

PENGUATAN IKNB MELALUI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERUMAHAN BERBASIS PASAR MODAL. Tim Riset SMF

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH PADA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Prediksi Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan 6,3%

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan berbagai konsumsi hari ini, dengan tujuan

DANA PENSIUN BNI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Desember 2015

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

Transkripsi:

RENCANA INVESTASI DANA PENSIUN PERHUTANI TAHUN 2009 DANA PENSIUN PERHUTANI MEI 2009

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... I DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii I. PENDAHULUAN... 1 II. KONDISI EKONOMI MAKRO INDONESIA TAHUN 2008... 2 III. KONDISI EKONOMI MAKRO INDONESIA TAHUN 2009... 2 IV. PENGELOLAAN INVESTASI... 2 1. Pencapaian Aset tahun 2008... 2 2. Rencana Pengelolaan Investasi Tahun 2009... 3 a. Swakelola... 3 b. Menggunakan jasa Manajer Investasi... 3 V. RENCANA HASIL USAHA INVESTASI... 3 VI. PENUTUP... 5 LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Surat Keputusan Direksi Perum Perhutani 6 No218/Kpts/Dir/2009 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Perhutani...

DAFTAR TABEL Halaman 1. Jenis Investasi dan Batas Maksimum 1 2. Hasil Usaha Investasi tahun 2008 2 3. Rencana Hasil Usaha Investasi tahun 2009 4

I. PENDAHULUAN Sesuai dengan Arahan Investasi berdasarkan Surat Keputusan Direksi PERUM PERHUTANI selaku Pendiri Dana Pensiun Perhutani No.218/Kpts/Dir/2009, tanggal 13 Mei 2009, sebagaimana Tabel berikut: Tabel 1. Jenis Investasi dan Batas Maksimum No JENIS INVESTASI MAKSIMUM 1. Surat Berharga Negara 80% 2 Tabungan pada Bank 80% 3. Deposito Berjangka pada Bank 80% 4. Deposito On Call pada Bank 80% 5. Sertifikat Deposito pada Bank 20% 6. Sertifikat Bank Indonesia 20% 7. Saham yang tercatat di Bursa efek di Indonesia 60% 8. Obligasi yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia 60% 9. Sukuk yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia 60% 10. Unit Penyertaan Reksa Dana dari : 10.1. Reksa Dana Pasar Uang; Reksa Dana Pendapatan tetap;reksa Dana Campuran; dan Reksa Dana Saham; 10.2. Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana dengan Penjaminan dan Reksa Dana Indeks; 10.3. Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas; 10.4. Reksa Dana yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek; 60% 5% 5% 5% 11. Efek Beragun Aset dari Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset 5% 12. Unit Penyertaan Dana Investasi real estate berbentuk Kontrak Investasi Kolektif 5% 13. Kontrak Opsi Saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia 5% 14. Penempatan langsung pada saham 5% 15. Tanah di Indonesia; dan atau 15% 16. Bangunan di Indonesia 15% Hasil investasi kekayaan Dana Pensiun dalam 1 tahun sekurang-kurangnya sebesar 11,00% dari total investasi rata-rata, setelah dikurangi biaya investasi. Mengingat target dari arahan investasi tersebut diatas, dengan asumsi bahwa kondisi perekonomian tahun 2009 akan lebih baik maka hasil usaha investasi direncanakan 0,50% diatas Arahan Investasi, yaitu sebesar 11,50%. Selain diperlukan kondisi pasar modal yang baik, maka diperlukan juga profesionalitas dan kehati-hatian pengelolaan dari para Pengurus Dana Pensiun Perhutani.

II. KONDISI EKONOMI MAKRO INDONESIA TAHUN 2008 Pada tahun 2008 kondisi ekonomi makro Indonesia, sebagai berikut: 1. Pertumbuhan ekonomi di tahun 2008 cukup lambat mencapai 6,3% dan 2009 diharapkan akan lebih baik, diperkirakan sebesar 6,5%. 2. Tingkat inflasi tahun 2008 sebesar 12,65 sedikit meleset dari estimasi 12,00 3. Pasar modal terpuruk, terjadi penurunan IHSG sebesar 50,38% 4. Pada tanggal 8 Oktober 2008, dikarenakan penurunnan IHSG yang terlalu tajam maka BEI terpaksa mengadakan penghentian perdagangan saham dan reksadana saham. 5. Adanya beberapa kali kenaikan BI rate (dari 9,5% pada awal tahun sampai 9,50% pada bulan Oktober) dan pada akhir 2008 mencapai level 9,25%. 6. Terjadi penurunan tajam baik frekuensi maupun harga di pasar obligasi pemerintah maupun corporate, dikarenakan krisis likuiditas. Situasi tersebut mempengaruhi pengembangan investasi baik pada kegiatan pasar uang maupun di pasar modal pada tahun 2009. Dengan terpuruknya pasar saham maupun obligasi pada tahun 2008, maka pada tahun 2009 diharapkan terjadi rebound sehingga investasi pada obligasi/sun, reksadana dan saham akan lebih menarik. Dan sebaliknya investasi pada deposito kurang menarik karena BI rate cenderung turun. III. ASUMSI KONDISI EKONOMI MAKRO INDONESIA TAHUN 2009 Sesuai penjelasan Pemerintah pada rapat DPR tentang RAPBN 2009, serta kondisi perekonomian makro Indonesia tahun 2009 diperkirakan sbb: 1. Tingkat Inflasi di bawah 11% 2. Tingkat pertumbuhan ekonomi 4% 3. BI akan menurunkan BI rate sampai akhir tahun 7% 4. Pengeluaran Pemerintah diutamakan di bidang infrastruktur 5. Pemerintah akan merealisasikan pembayaran angsuran hutang 6. Pemerintah akan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang ditujukan untuk mendorong peningkatan investasi di sektor riil 7. Harga-harga saham dipasar modal dinilai sudah terlalu rendah, sehingga diharapkan akan terjadi rebound di pasar modal. 8. Harga minyak diperkirakan pada kisaran harga US$ 50 - US $ 70/barel 9. Bursa global diprediksi membaik seiring kebijakan presiden Amerika Serikat yang baru terpilih yang berdampak pada kenaikan IHSG IV. PENGELOLAAN INVESTASI 1. Pencapaian Aset tahun 2008 Sehubungan dengan kondisi perekonomian makro tahun 2008 tersebut diatas, nilai wajar portofolio investasi DPPHT tahun 2008 yang dicapai seperti tabel berikut : Tabel 2. Hasil Usaha Investasi tahun 2008 Realisasi 2008 NO JENIS Rp % 1 SUN 127.623.168.499 27,76 2 DEPOSITO 53.384.000.000 11,62 3 REKSA DANA 73.877.075.237 16,07 4 OBLIGASI 127.081.136.391 27,64 5 SAHAM 77.742.983.839 16,91 JUMLAH 459.708.363.960 100.00

2. Rencana Pengelolaan Investasi Tahun 2009 Kegiatan investasi pada tahun 2009 lebih diarahkan pada instrumen jangka panjang (Obligasi, SUN, Reksa Dana dan Saham) mengingat instrumen jangka panjang pada umumnya dapat memberikan imbal hasil yang lebih baik. Adapun instrumen jangka pendek (Deposito) masih tetap diperlukan dalam rangka menjaga likuiditas. Alokasi aset investasi pada tahun 2009 akan diatur secara Swakelola dan menggunakan jasa Manajer Investasi dengan penjelasan sbb : a. Swakelola. Yang dilaksanakan secara swakelola oleh DPPHT yaitu Deposito, SUN, Obligasi, Saham, Reksa Dana. b. Menggunakan jasa Manajer Investasi Pemanfaatan jasa MI diperlukan guna pengelolaan saham dengan maksud untuk memaksimalkan imbal hasil dan memperoleh informasi terkini yang menyangkut pasar modal. V. RENCANA HASIL USAHA INVESTASI Alokasi Aset Dana Pensiun Perhutani ditentukan untuk satu tahun anggaran. Pengalaman menunjukkan bahwa dalam mempertimbangkan Alokasi Aset Investasi perlu diperhatikan beberapa faktor internal DPPHT, seperti : (1) Tingkat bunga teknis, (2) Biaya Operasional, (3) Target hasil usaha investasi, (4) Kebutuhan pencapaian tingkat likuiditas, (5) Resiko yang dapat diterima. Dalam menyusun rencana alokasi investasi tidak lepas dari target investasi yang ditetapkan dalam tahun 2009. Berdasarkan prediksi ekonomi yang akan terjadi dalam tahun 2009 rencana portofolio sebagai berikut : 2) Surat Utang Negara merupakan salah satu instrumen yang mempunyai resiko minim dengan imbal hasil sebesar 10,0%, maka alokasi untuk SUN tahun 2009 direncanakan 20%. 2) Mengingat BI rate tahun 2009 berada pada level 7,5%, maka diperkirakan tingkat bunga deposito berada di kisaran 8,5%. DPPHT akan membatasi alokasi investasi di instrumen deposito ini sebesar 10%. 3) Instrumen Reksa Dana di tahun 2009 tetap menjadi salah satu alternatif investasi jangka panjang yang cukup menarik. Reksa Dana merupakan instrumen yang tergolong fleksibel dan relatif aman serta layak untuk tetap dikoleksi secara selektif. Imbal hasil instrumen ini diprediksikan sebesar 15,5%. Untuk tahun 2009 dialokasikan sebesar 20%. 4) Dalam tahun 2009 direncanakan mengganti obligasi yang jatuh tempo dengan obligasi yang mempunyai tenor lebih panjang, dengan harapan memperoleh imbal hasil 10%. Untuk tahun 2009 dialokasikan sebesar 20%.

5) Mengingat posisi IHSH akhir tahun 2008 yang turun cukup tajam yang mengakibatkan turunnya harga-harga saham termasuk saham-saham yang pada umumnya berfondamental baik, maka diharapkan harga saham tersebut membaik di tahun 2009 (rebound). Namun demikian mengingat kondisi pasar modal yang cenderung berubah-ubah disamping resiko yang tinggi pada saham, maka alokasi saham untuk tahun 2009 direncanakan 30%, dengan hasil investasi berkisar 16,00% 6) Instrumen Penempatan Langsung di tahun 2009 dimungkinkan untuk dilakukan, sepanjang mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi. 7) Tanah, Bangunan, Tanah dan Bangunan, di tahun 2009 dimungkinkan untuk dilakukan sepanjang akan mendapatkan imbal hasil yang tinggi dengan memperhatikan faktor resiko. Pada setiap pengembangan investasi terdapat resiko yang harus diperhitungkan. Berdasarkan pengalaman selama ini, untuk tahun 2009 resiko masing-masing instrumen investasi diperkirakan berkisar 0,5% 2,0% Kinerja hasil usaha investasi tahun 2009 sebesar 11,50% merupakan gambaran dari alokasi, estimasi return dan faktor resiko masing-masing instrumen, seperti pada tabel berikut ini : Tabel 3. Rencana Hasil Usaha Investasi tahun 2009 Portofolio Investasi Kinerja Investasi tahun 2009 No Nama Alokasi Estimasi Return Resiko Kinerja 1 Surat Berharga Pemerintah 20% 10.00% 0.5% 1.90% 2 Deposito 10% 9.50% 0.5% 0.90% 3 Reksa Dana 20% 15.50% 2.0% 2.70% 4 Obligasi 20% 10.00% 1.0% 1.80% 5 Saham 30% 16.00% 2.0% 4.20% Total 100% 11.50% Jumlah rata-rata Investasi tahun 2009 diestimasikan sebesar Rp.467.935.850.000,- dengan rincian sebagai berikut: 1. Posisi investasi akhir 2008 (pembulatan) = Rp. 460.000.000.000,- 2. Iuran Normal (rata-rata) = Rp. 7.800.000.000,- 3. Iuran Tambahan (rata-rata) = Rp. 998.400.000,- 4. Rata-rata hasil pengembangan dana 2009 (11,50%) = Rp. 34.978.450.000,- --------------------------------- + Jumlah I (1 s/d 4) = Rp. 503.776.850.000,- 5. Biaya operasional (rata-rata) = Rp. 8.541.000.000,- 6. Manfaat Pensiun (rata-rata) = Rp. 27.300.000.000,- --------------------------------- + Jumlah II (5 s/d 6) = Rp. 35.841.000.000,- 7. Jumlah Rata-rata Investasi (Jumlah I II) = Rp. 467.935.850.000,- 8. Rencana hasil usaha investasi (11,50% x Jumlah 7) = Rp. 53.812.622.750,-

VI. PENUTUP Rencana investasi tahun 2009 secara umum disusun berdasarkan prediksi kondisi ekonomi makro Indonesia tahun 2009. Dalam perjalanan tahun 2009 kondisi tersebut akan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang akan mempengaruhi kegiatan pasar uang dan pasar modal, sehingga hasil usaha investasi masih harus dicapai dengan kerja keras. Apabila terjadi perubahan yang mendasar dari kebijakan pemerintah yang berpengaruh terhadap kegiatan investasi dan berdampak terhadap pencapaian hasil usaha investasi maka rencana hasil usaha investasi tersebut dimungkinkan untuk direvisi. Jakarta, 14 Mei 2009 Direktur Utama, DR. DJOKO WIJANTO,SE,MM