TRANSFER PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN UNTUK PINDAH PERAWATAN

dokumen-dokumen yang mirip
APK 1.1. Elemen penilaian APK 1.1.

DAFTAR DOKUMEN APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Pengertian Transfer C. Tujuan

Ditetapkan Tanggal Terbit

BAB II RUANG LINGKUP

PANDUAN CARA IDENTIFIKASI DAN PENYIMPANAN OBAT YANG DIBAWA OLEH PASIEN

BAB I DEFINISI BAB II RUANG LINGKUP

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

PEMINDAHAN PASIEN. Halaman. Nomor Dokumen Revisi RS ASTRINI KABUPATEN WONOGIRI 1/1. Ditetapkan, DIREKTUR RS ASTRINI WONOGIRI.

Panduan Identifikasi Pasien

PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

CODE BLUE SYSTEM No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/4 Disusun oleh Tim Code Blue Rumah Sakit Wakil Direktur Pelayanan dan Pendidikan

PERATURAN DIREKTUR RSKB DIPONEGORO DUA SATU KLATEN NOMOR : 38/ SK- DIR/ DDS/ VII/ 2014

PERATURAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2012 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

BAB II PELAYANAN BEDAH OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

PENCAPAIAN INDIKATOR KOMITE PMKP RS GRIYA HUSADA MADIUN

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

100% 100% (2/2) 100% 100% (4142) (4162) (269) (307) (307) (269) (278) (263) (265) (264) 0% (638) 12 mnt. (578) 10 mnt

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

Regulasi RS: Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO tentang Asesmen Informasi Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap

Rakor Bidang Keperawatan, PP dan PA. Kirana, 9 Agustus 2016

BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

No Elemen APK Nama Kebijakan, Panduan, SPO Unit Penerbit

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG

FORMULIR KLAIM RAWAT INAP

Pengertian : Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi.

PANDUAN TRANSPORTASI PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI

1. Apakah ada SPO yang terkait analisa rekam medis pasien rawat jalan. 2. Berapa jumlah keseuruhan staf yang ada di Instalasi Rekam Medis Rumah

BAB 7 PENUTUP. belum semuanya mengikuti pelatihan kegawatdaruratan. Untuk staf. administrasi IGD, rekam medik dan brankar man belum bertugas 24 jam.

NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).

SOP MENERIMA PASIEN RUJUKAN DARI PUSKESMAS ATAU RUMAH SAKIT LAIN. No. Revisi

BAB I PENDAHULUAN. komitmen pembangunan kualitas masyarakat di Indonesia. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PANDUAN PELAYANAN RESUSITASI RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA BAB I

KELENGKAPAN PENGISIAN INDIKASI MEDIS PADA FORM/BLANGKO PERMINTAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Kepatuhan Dokter Mengisi Asesmen Medis Secara Lengkap Pada Pasien Yang Akan Melakukan Rawat Inap

DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TABA

2018, No b. bahwa usulan tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Kendari pada Kepolisian Negara Republik Indonesia

Digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Digunakan untuk memeriksa suara dari dalam tubuh seperti detak jantung, usus, denyut nadi dan lain-lain

PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD (POMR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

URAIAN TUGAS KEPERAWATAN

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menemukan dan menggunakan teknologi untuk mengeksploatasi alam dalam. manusia dengan ruang dan waktunya (Kusumadewi, 2009).

Kamus Indikator Pelayanan Medis RSIA NUN Surabaya Pelaksanaan Rapat Dokter Umum / Dokter Gigi Setiap Bulan

SOP. KOTA dr. Lolita Riamawati NIP

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR Nomor:000/SK/RSMH/I/2016

BAB III ELABORASI TEMA

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen

BAB I PENDAHULUAN. luas terhadap perkembangan sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat. Dengan semakin majunya pendidikan masyarakat ditambah dengan

PANDUAN MENGHADAPI BENCANA

KELENGKAPAN PENGISIAN INDIKASI MEDIS PADA FORM/BLANGKO PERMINTAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI

POA (PLAN OF ACTION) PELAKSANAAN PROGRAM MANAJEMEN RESIKO PASIEN JATUH DI RUMAH SAKIT ISLAM UNISMA MALANG TAHUN 2013

PERATURAN DIREKTUR UTAMA RS. xxx NOMOR : 17/PER/2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS. DIREKTUR UTAMA RS. xxx

PROGRAM KERJA UNIT IGD TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PENYUSUNAN PROGRAM KERJA TIM PENYELENGGARA HCU RS BETHESDA LEMPUYANGWANGI YOGYAKARTA 2014

PANDUAN PELAYANAN DOTS TB RSU DADI KELUARGA TAHUN 2016

PENERAPAN STRATEGI DOTS DI RUMAH SAKIT HBS MODUL F HDL 1

PANDUAN PENJELASAN HAK PASIEN DALAM PELAYANAN LOGO RS X

PERSETUJUAN UMUM PELAYANAN KESEHATAN ( GENERAL CONSENT )

KRITERIA PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN

PMKP RUMKIT TK II PUTRI HIJAU

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rekam medis harus dijaga kerahasiaannya. (1) c. Rekam medis dalam arti sempit dimaksud kasus-kasus yang tercatat

4. Pengisian dan pengelolaan data perawatan dan rekam medis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN

PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

Panduan Penetapan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan ( DPJP )

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN

PERFORMANCE BOARD RSUP FATMAWATI JANUARI S/D SEPTEMBER TAHUN 2016 DAN 2017

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB I PENDAHULUAN. SDM di bidang kesehatan dan non-kesehatan sangat berpengaruh dalam

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 26 TAHUN 2013

By

CONTOH CONTOH INSIDEN. No. INSTALASI INDIKATOR JENIS

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

C. PERANCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

PEDOMAN PELAYANAN KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN

FORMULIR KLAIM CACAT TETAP DAN TOTAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

panduan praktis Pelayanan Ambulan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelanggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

LAMPIRAN. 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum. No Pertanyaan Jawaban

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen. mendapatkan pelayanan gawat darurat. 2

HEALTH RECORDS IN LONG TERM CARE AND REHABILITATION FACILITIES

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALINAU PUSKESMAS MALINAU KOTA

Transkripsi:

Pengertian Tujuan Kebijakan Transfer pasien pindah perawatan ke rumah sakit lain adalah memindahkan pasien dari RSIA NUN ke RS lain untuk pindah perawatan karena tidak tersedianya fasilitas pelayanan yang dibutuhkan pasien Agar proses transfer/ pemindahan pasien berlangsung dengan aman dan lancar serta pelaksanaannya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan - Pelaksanaan transfer pasien harus memperhatikan keselamatan dan keamanan pasien - Transfer boleh dilakukan apabila kondisi pasien stabil/ layak untuk transfer (Peraturan Direktur Nomor 14/ PER/ DIR/ II/ 2012 tentang kebijakan pelayanan RSIA NUN Surabaya) Prosedur A. Persiapan : - Resume perawatan pasien - Hasil pemeriksaan penunjang - Formulir transfer/ serah terima - Formulir monitor pasien - Peralatan medis yang digunakan selama transfer sesuai kondisi pasien B. Pelaksanaan : 1. Ucapkan salam Selamat pagi/ siang/ malam, Bapak/ Ibu 2. Informasikan pada pasien dan keluarga tentang rencana dan maksud transfer yang akan dilakukan. Bapak/ Ibu, sehubungan dengan kebutuhan pelayanan Bapak/ Ibu, kami akan merujuk Bapak/ Ibu ke RS... (sebutkan nama rumah sakit yang dituju) yang sesuai dengan kebutuhan Bapak/ Ibu, sebelumnya kami akan siapkan lebih dulu kebutuhan yang diperlukan untuk pemindahan. 3. Lakukan koordinasi dengan petugas (dokter) rumah sakit yang dituju dan komunikasikan tentang rencana pemindahan pasien yang meliputi: - Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin) - Diagnosa medis dan riwayat penyakit - Keadaan umum pasien - Dokter yang merawat - Alasan pasien dipindahkan 4. Sarankan pada pasien/ keluarga untuk mendapatkan informasi lebih lanjut kepada dokter medical informasi klinis (bila perlu) 5. Pastikan adanya tempat dan pelayanan yang dibutuhkan pasien 6. Pastikan siapa yang akan menerima saat transfer dilakukan 7. Periksa kelayakan kondisi pasien untuk ditransfer (oleh

DPJP/ Dokter Anesthesi/ Dokter IGD/ Dokter Ruangan) 8. Tentukan SDM yang akan mendampingi pasien selama transfer dengan ketentuan sebagai berikut: - Pasien Level 0: didampingi oleh TPK/ petugas keamanan dan perawat yang memiliki kompetensi minimal kemampuan BLS - Pasien Level 1: didampingi oleh TPK/ petugas keamanan dan perawat yang memiliki kompetensi & cara pemberian oksigen, sudah berpengalaman dalam memberikan obat-obatan yang spesifik, dapat melakukan suction dan perawatan tracheostomi bila memungkinkan - Pasien Level 2: didampingi oleh TPK/ petugas keamanan yang memiliki kompetensi BLS dan perawat yang mempunyai kompetensi seperti pada level 1 ditambah dengan kompetensi: mempunyai pengalaman kerja 2 tahun merawat pasien kritis, dapat memberikan bantuan pernafasan menggunakan ambu bag, dapat menggunakan defibrilator, dapat melakukan perawatan CVP - Pasien Level 3: didampingi oleh petugas yang memiliki kompetensi seperti pada level 2 ditambah dengan dokter yang memiliki kompetensi ACLS dan pengetahuan tentang panduan monitor pasien saat transfer. 9. Siapkan peralatan yang harus disertakan saat transfer pasien, sesuai dengan kondisi pasien berdasarkan Level yaitu: - Pasien Level 0: Status rekam medis pasien, hasil pemeriksaan penunjang (foto rontgen, dll), formulir pemindahan antar ruangan yang sudah diisi dengan lengkap, kursi roda/ tempat tidur - Pasien Level 1: Semua peralatan yang disertakan pada level 0 ditambah dengan tabung oksigen dan canul, standar infus, mesin suction dan pulse oximetri bila memungkinkan - Pasien Level 2: Peralatan yang disertakan pada level 1 ditambah dengan Monitor EKG dan mesin defibrilator bila memungkinkan - Pasien Level 3: Peralatan yang disertakan pada level 2 ditambah dengan alat bantu pernafasan. 10. Hubungi petugas ambulan dan informasikan tentang rencana transfer pasien 11. Isi formulir transfer/ serah terima dengan lengkap 12. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital pasien, sebelum pasien ditransfer oleh perawat pendamping 13. Informasikan pada pasien dan keluarga saat pasien akan ditransfer Bapak/ Ibu, kita pindah ke RS...(sebutkan nama rumah sakit yang dituju) sekarang 14. Antar pasien ke rumah sakit yang dituju 15. Monitor kondisi pasien (keadaan umum, kesadaran, tandatanda vital) selama transfer 16. Catat hasil monitor kondisi pasien pada format monitor pasien 17. Lakukan serah terima dengan petugas (dokter/ perawat) rumah

Unit Terkait sakit yang dituju. Hal-hal yang diserahterimakan adalah: - Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin) - Dokter yang merawat - Diagnosa medis dan riwayat penyakit - Keadaan umum, kesadaran dan hasil observasi tanda-tanda vital pasien - Tindakan yang telah dilakukan - Terapi yang telah diberikan (cairan infus, obat-obatan) - Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan serta administrasinya (Laboratorium, radiologi, dll, serta untuk follow up hasil pemeriksaan yang belum selesai) - Alergi obat - Rencana tindakan, pemeriksaan penunjang, terapi yang akan dilakukan/ dilanjutkan serta administrasinya - Status Rekam Medis Pasien - Daftar barang pasien (bila pasien tidak ada keluarga) - Informasi lain yang dianggap perlu 18. Tandatangani formulir serah terima 19. Kembalikan peralatan yang telah selesai dipakai saat transfer ke tempat semula C. Hal-hal yang perlu diperhatikan: Pastikan level kondisi pasien: - Level 0: Pasien yang hanya membutuhkan ruang perawatan biasa - Level 1: Pasien yang berisiko mengalami perburukan kondisi, pasien yang sebelumnya menjalani perawatan di High Nursing Deppedency Unit (HND) - Level 2: Pasien yang memerlukan observasi dan intervensi lebih ketat, termasuk penanganan kegagalan satu sistem organ atau perawatan pascaoperasi. - Level 3: Pasien yang membutuhkan bantuan pernapasan lanjut (advanced respiratory support) atau bantuan pernapasan dasar (basic respiratory support) dengan dukungan / bantuan pada minimal 2 sistem organ, termasuk pasien-pasien yang membutuhkan penanganan kegagalan multiorgan. 1. InstalasiGawat Darurat (IGD) 2. Instalasi Rawat Jalan (IRJ) 3. Instalasi Rawat Inap (IRNA) 4. Intensif Care Unit (ICU) 5. High Nursing Deppedency (HND)