POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH PASAR DAN SENTRA MAKANAN DI KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR NABELLA RIZKI ANDRIANI DOSEN PEMBIMBING : SUSI AGUSTINA WILUJENG, S.T., M.T

POTENSI PENGOLAHAN SAMPAH PASAR DAN SENTRA MAKANAN DI KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO

TIMBULAN DAN KOMPOSISI RUMAH POTONG HEWAN, PASAR, DAN PETERNAKAN SAPI DI KECAMATAN TAMAN, KABUPATEN SIDOARJO

Pengelolaan Sampah Organik Rumah Pemotongan Hewan, Industri Tahu, Peternakan, dan Pasar di Kecamatan Krian, Kabupaten. Sidoarjo.

Pengolahan Sampah Tempat Pelelangan Ikan, Bandara dan Pasar di Kecamatan Sedati dan Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo

Potensi Daur Ulang dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo

Industri Petis. Densitas Sampah h(k (kg/m3) Komposisi Sampah. Industri Petis A Hari ke- Industri Petis B Hari ke- Ratarata

PENGEMBANGAN FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH DI KECAMATAN KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

Perencanaan Material Recovery Facility Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang

Pengaruh Reduksi Sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) terhadap Produksi Gas Rumah Kaca di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Madiun

Potensi Gas Rumah Kaca Pengelolaan Sampah Domestik di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

BAB III STUDI LITERATUR

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

III. METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari, Surabaya

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

SONNY SAPUTRA PEMBIMBING Ir Didik Bambang S.MT

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PURA BESAKIH, KECAMATAN RENDANG, KABUPATEN KARANGASEM DENGAN SISTEM TPST (TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU)

STUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PEMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE US-EPA DAN IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA PUSAT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr)

Kata kunci : manajemen sampah, sistem pengangkutan, Kecamatan Tabanan dan Kecamtan Kediri, kebutuhan armada pengangkut sampah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota

1. Pendahuluan ABSTRAK:

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA LISA STUROYYA FAAZ

TUGAS AKHIR Perencanaan Pengolahan Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya YOANITA PUSPITA RATIH

Kata kunci : Sampah, Reduksi, daur ulang, kawasan komersial dan Malioboro

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN JEMBER MATERIAL RECOVERY FACILITY DESIGN FOR ARJASA DISTRICT, JEMBER REGENCY

pendahuluan dilakukan untuk memperoleh hasil pengolahan atau daur ulang yang mengefektifkan pengolahan sampah selanjutnya, termasuk upaya daur ulang.

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PERENCANAAN

PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP

Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.

PERANSERTA PEMERINTAH, SWASTA, DAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SEMARANG DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010

TUGAS AKHIR RP

PEMERINTAH KOTA DENPASAR TPST-3R DESA KESIMAN KERTALANGU DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA DENPASAR

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

PROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT

STUDI EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2) DAN METANA (CH4) DARI KEGIATAN REDUKSI SAMPAH DIWILAYAH SURABAYA BAGIAN SELATAN

KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGAMBILAN DAN PENGUKURAN CONTOH TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH BERDASARKAN SNI (STUDI KASUS: KAMPUS UNMUS)

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

EVALUASI PENGANGKUTAN SAMPAH DAN PENGEMBANGAN SARANA PERSAMPAHAN DI KOTA PALANGKA RAYA

Kajian Timbulan Sampah Domestik di Kelurahan Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY DI KECAMATAN SUKOLILO- SURABAYA

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Tempat Pembuangan Akhir Pasir Sembung

EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG

16,0 13,5. TPST Seminyak TPST Br. Pelase Transfer Depo Kuta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

POTENSI EKONOMI TIMBUNAN SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK

PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK KOTA SAMARINDA MENJADI BIOETANOL: KLASIFIKASI DAN POTENSI

PENGELOLAAN SAMPAH KANTOR SECARA TERPADU: (Studi Kasus Kantor BPPT)

BAB III METODE PERENCANAAN

BAB IV ANALISIS DAN KONSEP PENGELOLAAN SAMPAH

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY SECARA MANUAL DI TPA BULUSAN BANYUWANGI

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang

Studi Cost Benefit Tata Kelola Sampah di Darat dan di Laut

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk yang tinggi dengan pertumbuhan cepat di kota bila

BAB I. PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan hidup merupakan bagian yang tak terpisahkan

POTENSI PEMANFATAN SAMPAH DI PASAR LEUWILIANG, CIGUDEG DAN JASINGA KABUPATEN BOGOR MELALUI PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA

Kata kunci: pengangkutan sampah, ritase, cakupan pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Peningkatan Jumlah Volume Sampah di Yogyakarta

V. PASAR TRADISIONAL KOTA BOGOR

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI LINGKUNGAN RT.1 - RT.14/RW IV KELURAHAN RUNGKUT MENANGGAL KECAMATAN GUNUNGANYAR KOTA SURABAYA.

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI KECAMATAN BUBUTAN SURABAYA

Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Batasan Masalah...

POTENSI PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU ZERO WASTE YANG BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta adalah ibukota dari Indonesia dengan luas daratan 661,52 km 2 dan tersebar

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

KATA PENGANTAR. Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

VI ANALISIS HASIL STUDI CVM

TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2016/2017

MANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANGLI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan kebijakan, penegakan sanksi, serta menyediakan sarana dan prasarana.

Transkripsi:

POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH PASAR DAN SENTRA MAKANAN DI KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO TUGAS AKHIR RE 091324 RIZKI RAMADHANI FERINA 3310100086 DOSEN PEMBIMBING SUSI AGUSTINA WILUJENG, S.T, M.T JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2014

LATAR BELAKANG Kondisi Eksisting Kondisi Ideal Kecamatan Sidoarjo sebagai pusat aktivitas perekonomian, ditunjang adanya pasar dan sentra makanan 41,28% sampah dibuang ke TPA, 35,59% dibakar, 14,01% dibuang ke sungai, 7,97% dikubur,1,15% diolah menjadi kompos (DKP, 2013) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. : kewajiban mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan.

RUMUSAN MASALAH Berapa jumlah timbulan dan komposisi sampah pasar dan sentra makanan di Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo? Bagaimana pengolahan yang tepat untuk sampah pasar dan sentra makanan di Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo ditinjau aspek finansial?

TUJUAN DAN MANFAAT Tujuan Menentukan Jumlah timbulan dan komposisi sampah pasar dan sentra makanan Analisis potensi pengolahan yang tepat untuk sampah pasar dan sentra makanan ditinjau aspek finansial. Manfaat Informasi timbulan dan komposisi sampah pasar dan sentra makanan sehingga dapat ditentukan pengolahan yang tepat ditinjau dari aspek finansial. Jika sampah diolah, maka jumlah sampah yang dibuang ke TPA, dibuang ke sungai maupun yang dibakar akan menurun

RUANG LINGKUP Lokasi penelitian adalah di Kecamatan Sidoarjo Waktu penelitian adalah Maret - Mei 2014. Sentra makanan : GOR Delta, Perum Taman Pinang, Alun-alun Pasar (tradisional) : Pasar Jetis, Pasar Suko, Depo Pemasaran Ikan Variabel 1 : aspek teknis berupa timbulan dan komposisi sampah Variabel 2: aspek finansial berupa rekomendasi pengolahann Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey lapangan, pengambilan contoh timbulan dan komposisi sampah, pengumpulan data sekunder di instansi terkait, dan studi literatur

TINJAUAN PUSTAKA Sampah Perkotaan Pengolahan Sampah Perkotaan Metode Pengukuran Timbulan Sampah Desain Material Recovery Facilities (MRF) Analisis Finansial

Mechanical Biological Treatment (MBT) Sumber : Crown, 2012

1. Aerobic Mechanical Biological Treatment (MBT) tanpa produksi RDF Sumber : Economopulous, 2009

2. Aerobic Mechanical Biological Treatment (MBT) dengan produksi RDF Sumber : Economopulous, 2009

METODE STUDI (1) Kondisi Eksisting 1. Sumber sampah di Kabupaten Sidoarjo berasal dari pasar sebesar 7% dan fasilitas umum sebesar 7,2%. Belum ada penelitian terkait timbulan sampah di Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo. 2. 41,28% sampah yang dibuang ke TPA, 35,59% dibakar, 14,01% dibuang ke sungai, 7,97% dikubur dan 1,15% diolah menjadi kompos. (DKP Kabupaten Sidoarjo, 2013) GAP Kondisi Ideal 1. Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dijelaskan bahwa pengelola kawasan komersial, sentra makanan, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya wajib menyediakan fasilitas pemilahan sampah. 2. Analisis finansial dari potensi pemanfaatn sampah yang bisa dikembangkan di Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo. Ide Penelitian Potensi pemanfaatan Sampah Pasar dan Sentra Makanan di Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo. Rumusan Masalah 1. Berapa jumlah timbulan dan komposisi sampah pasar dan sentra makanan di Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo? 2. Bagaimana pengolahan yang tepat untuk sampah pasar dan dan sentra makanan di Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo ditinjau dari aspek finansial? A

METODE STUDI (2) A Pengumpulan Data Sekunder a. Data jumlah dan lokasi pasar dan sentra makanan. b. Data pedagang di pasar dan sentra makanan. c. Peta wilayah studi. d. Data pengelolaan sampah eksisting. Pengumpulan Data Primer a. Data jumlah timbulan dan komposisi sampah yang berasal dari pasar dan sentra makanan. b. Potensi pemanfaatan sampah pasar dan sentra makanan. Analisis dan pembahasan Berdasarkan data primer dan sekunder dilakukan analisis terkait : 1. Jumlah timbulan dan komposisi sampah pasar dan sentra makanan di Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo. 2. Potensi pengolahan sampah pasar dan sentra makanan ditinjau dari aspek finansial di Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo. Kesimpulan Rekomendasi pemanfaatan yang tepat ditinjau dari apsek finansial untuk sampah pasar dan sentra makanan di Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo.

Gambaran Umum Wilayah Perencanaan Pasar Suko GOR/Stadion Alun-alun Pasar Jetis Perum Taman Pinang- Gading Fajar Pasar Ikan

Kondisi eksisting Pasar Suko Sampah di Pasar Suko Kondisi Pedagang di Pasar Suko 123 Pedangang Didominasi pedagang sayur Luas Pasar = 1092 m 2 Pengelolaan sampah : 1. Sampah diangkut 3 kali dengan gerobak berukuran 0,66 m 3 2. Sampah dibuang ke TPS 500 meter dari Pasar Suko 3. Gerobak ke TPS pada pukul 10.00 ; 12.00 ; 14.00 WIB

Kondisi eksisting Pasar Jetis Kondisi Pedagang di Pasar Jetis Kondisi Sampah di Pasar Jetis 92 Pedangang Didominasi pedagang sayur dan buah, ika dan daging sebanyak 41 pedagang Luas Pasar = 485 m 2 Pengelolaan sampah : 1. Sampah diangkut 1 kali dengan gerobak dicampur dengan sampah pemukiman 2. Sampah dibuang ke TPS Lingkar Timur

Kondisi eksisting Depo Pemasaran Ikan Kondisi Sampah di Pasar Ikan Kondisi Pedagang di Pasar Ikan 32 Pedangang Terdiri dari pedagang ikan tambak, ikan laut, seafood dan Penjual makanan Luas Pasar = 3314 m 2 Sampah dikumpulkan petugas kebersihan Pasar Ikan lalu dibakar

Kondisi eksisting GOR Kondisi Sampah di GOR 114 Pedangang Didominasi penjual nasi dan es degan Pengelolaan sampah : 1. Sampah diangkut petugas kebersihan setiap hari pukul 6.30 15.30 2. Sampah dibuang ke TPA setiap pagi oleh Truck Arm Roll DKP

Kondisi eksisting Perum Taman Pinang- Gading Fajar Kondisi Pedagang di Perum Taman Pinang 54 Pedangang Didominasi penjual es tebu, es degan, dan penjual nasi Pengelolaan sampah : 1. Sebagian besar sampah dibuang swadaya oleh pedagang 2. Sisanya diangkut petugas kebersihan dicampur sampah pemukiman

Kondisi eksisting alun-alun Kondisi Sampah di Alun-alun Pengelolaan sampah : 1. Sampah diangkut 1 kali dengan gerobak dicampur dengan sampah pemukiman 2. Sampah dibuang ke TPS Alun-alun 3. Sampah dibuang ke TPA setiap pagi oleh Truck DKP Kondisi Pedagang di Alun-alun 72 Pedangang Didominasi penjual nasi dan es degan

Analisis Data dan Pembahasan (1) Timbulan dan Komposisi Sampah (1) : 1% 1% 2% 4% 3% 12% 1% 6% 2% 2% 2% 4% Pasar Suko 59% Sisa sayuran (59,06%) Sisa makanan (6,01%) Kulit dan tongkol jagung (1,06%) Sisa buah (kulit, biji, buah busuk) (12,36%) Kulit telur (2,8%) Sampah kebun (tandan pisang, dll) (4,23%) Daun pisang (organic packaging) (1,62%) Sampah ikan (jeroan, tulang ikan) (0,79%) Sampah daging (jeroan) (1,2%) Kardus, HVS dan koran (2,39%) Batang (0,1%) Sabut dan batok kelapa (1,66%) Besek (0,24%) Kain (1,78%) Hari ke- Densitas Sampah (Kg/m 3 ) 1 243,75 2 250,00 3 254,00 4 229,77 5 250,00 6 232,56 7 285,71 8 226,74 Rata-rata 246,97 Timbulan (Kg/hari) m = densitas x volume = 246,97 Kg/m 3 x 1,98 m 3 = 489,07 Kg/hari Laju timbulan (Kg/ m 2.hari) = (489,07 Kg/hari) / luas pasar = (489,07 Kg/hari) / 1092 m 2 = 0,448 Kg/ m 2.hari

Analisis Data dan Pembahasan (2) Timbulan dan Komposisi Sampah (2) : Jenis Pedagang Jumlah Jumlah yang disampling Pedagang Sayuran 14 10 Pedagang Buah 13 6 Pedagang Ikan 8 2 Pedagang daging 6 2 Total 41 20 1% 1% 1% 4% 4% 12% 6% 5% 13% Pasar Jetis 31% 20% 1% Jumlah pedagang yang diukur timbulan dan komposisinya adalah 20 pedagang. Jumlah timbulan dari 20 pedagang tersebut adalah 20,47 Kg/hari. Maka rata-rata tiap pedagang menghasilkan sampah sebesar 1,02 Kg/hari. Maka timbulan sampah total di Pasar Jetis adalah: = jumlah pedagang x timbulan sampah per-hari = 41 x 1,02 Kg/hari. = 41,96 Kg/hari Laju timbulan sampah Pasar Jetis = (41,96 Kg/hari) / Luas pasar = (41,96 Kg/hari) / 485 m 2 = 0,087 Kg/ m 2.hari Sisa sayuran (31,15%) Sisa makanan (0,61%) Kulit jagung (19,84%) Sisa buah (kulit, biji, buah busuk) (13,39%) Daun dan bonggol nanas (0,26%) Sampah kebun (tandan pisang, dll) (4,89%) Daun pisang (5,98%) Sampah ikan (4,21%) Sampah daging (4,40%) Kardus, HVS dan koran (0,22%) Ranting (0,04%) Batang (0,22%) Sabut dan batok kelapa (11,85%) Besek (1,01%) Kain (1,03%) Plastik (0,9%)

Analisis Data dan Pembahasan (3) Timbulan dan Komposisi Sampah (3) : 4% 4% 3% 4% 5% 2% 26% Jumlah yang di-sampling Ikan tambak 17 3 Ikan laut dan seafood 10 2 Total 27 5 Pasar Ikan Jenis Pedagang Jumlah 26% 26% Jeroan ikan (25,83%) Sampah seafood (selain ikan) (26,22%) Rumput damen (26,53%) Batang dan ranting (3,55%) Plastik (2,66%) Kertas (3,90%) Karet dan Kulit (4,37%) Kaca (4,78%) Logam (2,17%) Jumlah pedagang yang diukur timbulan dan komposisinya adalah 5 pedagang adalah 16,19 Kg/hari. Maka rata-rata tiap pedagang menghasilkan sampah sebesar 3,24 Kg/hari. Maka timbulan sampah total di Depo Pemasaran Ikan adalah: = jumlah pedagang x timbulan sampah per-hari = 27 x 3,24 Kg/hari. = 87,42 Kg/hari Timbulan sampah di Depo Pemasaran Ikan 87,42 Kg/hari Laju timbulan sampah Pasar ikan = (87,42 Kg/hari) / Luas pasar = (87,42 Kg/hari) / 3314 m 2 = 0,06 Kg/ m 2.hari

Analisis Data dan Pembahasan (4) Timbulan dan Komposisi Sampah (4) : Hari ke- Densitas Sampah (Kg/m 3 ) 1 230,63 2 225,54 3 225,84 4 237,78 Rata-rata 229,95 Kapasitas container sampah adalah 4,37 m 3 (volume sampah per-hari) Densitas hasil pengukuran 229,95 Kg/m 3 ρ m = m/v = ρ V = 229,95 Kg/m 3 x 4,37 m 3 = 1006 Kg/hari Timbulan sampah GOR Delta Sidoarjo 1.006 Kg/hari Laju timbulan sampah GOR Delta = (1.006 Kg/hari) / Luas lokasi = (1.006 Kg/hari) / 6050 m 2 = 0,166 Kg/ m 2.hari Sentra Makanan GOR Delta Sidoarjo 1% 53% 4% 1% 30% 7% 1% Sisa makanan (29,84%) Tongkol jagung (0,53%) Kulit jagung (0,15%) Sampah kebun (sapuan jalan, dll) (7,36%) Kardus, koran, polos (2,12%) Ranting dan batang (0,71%) Batok Kelapa (53,35%) Kain (1,19%) Plastik (3,88%) Kaca (0,87%) 2% 1%

Analisis Data dan Pembahasan (5) Timbulan dan Komposisi Sampah (5) : Sentra Makanan Perum Taman Pinang Gading Fajar 6% 14% 23% Sisa makanan 1% Kulit dan ampas tebu 15% 41% Sisa buah (kulit, biji, buah busuk) Sampah kebun (sapuan jalan, dll) Batok Kelapa Plastik Jenis Pedagang Jumlah Jumlah yang disampling es tebu 12 7 warung nasi 23 5 Bubur ayam 5 0 es degan 5 2 rujak buah 2 2 Lain-lain (toko baju, bengkel) 7 0 Total 54 16 Jumlah pedagang yang diukur timbulan dan komposisinya adalah 16 pedagang adalah 31,46 Kg/hari. Maka rata-rata tiap pedagang menghasilkan sampah sebesar 1,97 Kg/hari. Maka timbulan sampah total di Perumahan Taman Pinang- Gading Fajar adalah: = jumlah pedagang x timbulan sampah per-hari = 54 x 1,97 Kg/hari. = 106,16 Kg/hari Timbulan sampah Sentra makanan Perumahan Taman Pinang- Gading Fajar 106,16 Kg/hari Laju timbulan sampah Perum Taman Pinang = (106,16 Kg/hari) / Luas lokasi = (106,16 Kg/hari) / 1196 m 2 = 0,089 Kg/ m 2.hari

Analisis Data dan Pembahasan (6) Timbulan dan Komposisi Sampah (6) : Jenis Pedagang Jumlah Jumlah yang disampling es krim, es oyen, es buah 10 0 lumpia, siomay, keripik, pentol 14 0 buah segar 2 1 es degan/kelapa 12 4 warung nasi 34 4 Total 72 9 Jumlah pedagang yang diukur timbulan dan komposisinya adalah 9 pedagang adalah 30,06 Kg/hari. Maka rata-rata tiap pedagang menghasilkan sampah sebesar 3,34 Kg/hari. Maka timbulan sampah total di Alun-alun adalah: = jumlah pedagang x timbulan sampah per-hari = 72 x 3,34 Kg/hari. = 240,46 Kg/hari Timbulan sampah Sentra Makanan Alun-alun 240,46 Kg/hari Laju timbulan sampah Alun-alun = (240,46 Kg/hari) / Luas lokasi = (240,46 Kg/hari) / 2477 m 2 = 0,097 Kg/ m 2.hari 45% Sentra Makanan Alun-alun 1% 1% 3% 2% Sisa makanan 2% 5% 2% 32% 7% Sisa buah (kulit, biji, buah busuk) Sampah kebun (sapuan jalan, dll) Kardus, koran, polos Ranting dan batang Batok Kelapa Kain Karet dan kulit Plastik Kaca

Analisis Data dan Pembahasan (8) Klasifikasi pemanfaatan sampah Pasar Sayur (Pasar Jetis dan Pasar Suko) : Klasifikasi pemanfaatan sampah Sentra Makanan : Klasifikasi pemanfaatan sampah Pasar Ikan :

Analisis Data dan Pembahasan (9) Aerobic MBT dengan RDF untuk Pengolahan Sampah Pasar dan Sentra Makanan

Analisis Data dan Pembahasan (10) Desain TPST

Analisis Data dan Pembahasan (11) Analisis Finansial Biaya Investasi : Rp. 502.300.000 Biaya Operasional : Rp. 325.300.000/tahun Penjualan Produk Kompos Penjualan Produk RDF Penjualan barang recyclable Keuntungan per-tahun : Rp. 319.000/hari : Rp. 554.000/hari : Rp. 80.000/hari : Rp. 18.500.000/tahun

Kesimpulan Jumlah timbulan sampah pasar dan sentra makanan Timbulan sampah pasar sayur 0,534 Kg/m 2.hari, pasar ikan 0,026 Kg/m 2.hari, dan sentra makanan 0,496 Kg/m 2.hari Komposisi sampah pasar dan sentra makanan 63,8 % biodegradable yang dapat dijadikan kompos, 7,39% recyclable, 26,57% dapat dijadikan RDF, dan sisanya 2,26% adalah residu Pengolahan yang direkomendasikan Aerobic Mechanical Biological Treatment dengan produksi RDF Analisis Finansial Biaya Investasi : Rp. 502.300.000, Biaya operasional : Rp 325.300.000/tahun, Nilai keuntungan : Rp. 18.500.000/tahun

Saran Perlu dilakukan penelitian lebih detail mengenai karakteristik fisik dan kimia dari sampah pasar dan sentra makanan. Sehingga dapat ditentukan teknologi yang tepat untuk mengolah sampah Diperlukan kajian analisis finansial yang lebih mendalam. Di dalam hal ini, hingga uji kelayakan dari pengolahan sampah yang direkomendasikan. Perlu adanya kerjasama instansi terkait dalam hal pelaksanaan pengelolaan sampah terpadu untuk sampah pasar dan sentra makanan