BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah mendorong timbulnya persaingan yang sangat kompetitif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi transportasi saat ini yang sangat pesat membuat

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi suatu negara.

UKDW. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ekstrem dapat dikatakan pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan. mengakibatkan kepemilikan apapun (Kotler, 2002:83).

BAB I PENDAHULUAN. datang dan berangkat mencapai dan (Buku Statistik

I. PENDAHULUAN. yang sangat banyak yaitu kurang lebih 210 juta, dengan total wilayahnya

BAB I. PENDAHULUAN. Keberhasilan fenomenal Southwest Airlines di Amerika Serikat sebagai

Sumber: BPS, 2004 Gambar 1. Grafik Data Penumpang Angkutan Udara yang Berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (Jan-Nov 2004)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Menurut Hurriyati (2005, p.49) : untuk bauran pemasaran jasa mengacu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT. AirAsia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat seperti saat ini. Salah satu keuntungan strategi bagi

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap ingin survive dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang UKDW

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan konsumen sehingga dapat mendatangkan profit bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar terbesar di dunia. Pertumbuhan industri penerbangan juga cenderung

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan sektor jasa di Indonesia berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. signifikan di Indonesia. Sejumlah maskapai penerbangan saling. berkompetitif untuk merebut pasar domesitik maupun internasional.

I. PENDAHULUAN. Daya tarik (attractiveness) industri penerbangan cukup besar dan menjanjikan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan itu berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa serta

Revitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA JASA PENERBANGAN SRIWIJAYA AIR DI SURABAYA S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anisa Rosdiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dalam zaman modern ini segala sesuatu memerlukan kecepatan dan

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Nasution,2004:47) Parasuraman, et al . (dalam Purnama,2006: 19)

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dahulu, sarana transportasi laut menjadi pilihan utama bagi masyarakat menengah ke

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Salah satunya adalah bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya bisnis yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan transportasi dan teknik perencanaannya mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat sekarang ini menyebabkan banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Daftar Maskapai Penerbangan di Indonesia Nama Maskapai Penerbangan

Boks 2. Kesuksesan Sektor Jasa Angkutan Udara di Provinsi Jambi

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran kehidupan. Transportasi menjadi bagian penting atas perkembangan

BABl PENDAHULUAN. Perkembangan jasa pelayanan maskapai penerbangan dari tahun ke tahun

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan untuk masuk berkompetisi di industri penerbangan Indonesia. Data

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi global dan teknologi modern memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. melakukan inovasi yang berguna untuk meningkatkan penjualan dan mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern ini, persaingan dalam dunia bisnis jasa semakin ketat. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini. Oleh karena itulah membangun kepercayaan konsumen dan citra perusahaan

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat bisa bepergian kemana saja. Banyak maskapai melihat ini. persaingan penerbangan nasional yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan. Dimulai dari penerbangan berbiaya yang cukup tinggi (full service

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis terutama dalam bidang transportasi menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pariwisata maupun budaya membutuhkan jasa transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sarana transportasi yang menunjang proses kehidupan ekonomi

mempengaruhi eksistensi maskapai penerbangan di Indonesia pada umumnya, karena setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, manusia telah memasuki jaman yang mendunia,

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. munculnya berbagai jenis industri jasa baru yang disesuaikan dengan kebutuhan,

BAB 1 PENDAHULUAN. memilki banyak pulau sehingga moda transportasi udara dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Jasa transportasi merupakan salah satu bidang usaha yang memegang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia lebih memilih segala sesuatunya serba instan dan

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini memberikan perubahan yang sangat signifikan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi persaingan yang ketat (Jurnas, 2013). Persaingan ini mendorong

2 Indonesia dalam hal melakukan penyelesaian permasalahan di bidang hukum persaingan usaha, yang diharapkan terciptanya efektivitas dan efisiensi dala

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang kian hari kian pesat, denga dilakukan oleh manusia dapat disebarkan secara

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan komersial berjadwal semakin marak, sejak dikeluarkannya. penerbangan nasional tetap mengalami pertumbuhan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, perkembangan dan peranan sektor jasa makin

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan salah satu yang unik yang disebut Airline Low Cost Carrier (LCC)

Melalui grafik diatas dapat diketahui bahwa demand penumpang penerbangan di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun 1998 hingga tahun 2000.

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i DAFTAR ISI... i DAFTAR LAMPIRAN... iv Sistematika Pembahasan BAB III... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN. Alat transportasi adalah suatu alat penunjang kemudahan yang berperan bagi

BAB I PENDAHULUAN. persaingan didalam dunia usaha hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan yang pesat dalam segala aspek kehidupan mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa pelayanan maskapai penerbangan dari tahun ke tahun

BAB I PENDAHULUAN. atau barang dari suatu merek dan tidak terpengaruh oleh faktor-faktor apapun

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JUNI 2015

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu untuk menghasilkan laba agar

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JULI 2015

BAB I PENDAHULUAN. suatu bukti keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Ini juga

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor Price Perceptions (Persepsi akan Harga) yang terdapat pada penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung pariwisata dan bisnis internasional. penerbangan dari penjualan tiket yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Bandar udara merupakan lapangan terbang yang dipergunakan untuk. tidak dapat di jangkau oleh transportasi darat dan laut.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam industri jasa, peran pemasaran menjadi salah satu hal yang sangat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong timbulnya persaingan yang sangat kompetitif dalam segala bidang usaha. Keberhasilan kompetisi ini sangat ditentukan oleh antisipasi pasar dan tanggapan yang cepat terhadap setiap perubahan kebutuhan maupun perilaku konsumen. Dalam menghadapi perubahan kebutuhan dan perilaku konsumen tersebut, maka perusahaan dituntut untuk semakin kreatif dan inovatif dalam melayani konsumen melalui penawaran produk dengan memberikan pelayanan dan fasilitas yang semakin baik. Hal tersebut dilakukan perusahaan untuk dapat mempertahankan eksistensinya ditengah-tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, khususnya pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Bidang usaha jasa merupakan sektor vital yang dibutuhkan oleh masyarakat. Segala aktivitas sehari-hari tak lepas dari kebutuhan akan pelayanan jasa. Keanekaragaman kebutuhan jasa ini menimbulkan munculnya berbagai perubahan penyedia jasa untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut sebagai usaha untuk memperoleh keuntungan. Jasa penerbangan adalah salah satu bentuk jasa yang melayani kebutuhan manusia untuk bermigrasi dari suatu tempat ke tempat lain yang berjauhan dengan waktu yang singkat. Seiring dengan perkembangan teknologi dan globalisasi yang semakin meningkat dewasa ini kebutuhan untuk melakukan suatu perjalanan jauh

dalam waktu yang singkat semakin diperlukan. Kebutuhan yang semakin besar ini kemudian direspon oleh beberapa perusahaan penerbangan dan menjadikannya suatu peluang untuk menghasilkan keuntungan dengan melayani ketersediaan sarana transportasi udara sehingga muncullah berbagai maskapai penerbangan baik swasta ataupun asing di Indonesia. Dilihat dari market size, industri jasa penerbangan cukup menggiurkan. Setiap hari di seluruh dunia lebih dari empat juta penumpang terbang lewat udara, suatu ukuran pasar yang cukup besar. Dari sisi transportasi, distribusi lewat udara lebih cepat, hemat waktu dan efisien ke seluruh dunia. Di samping penumpang, muatan kargo menjadi primadona karena selain pasarnya cukup besar, pertumbuhannya juga cukup tinggi (Agustina, 2005:18). Perkembangan sektor pelayanan jasa angkutan udara berlangsung pesat. Banyak maskapai perusahaan baru yang muncul sejak dikeluarkannya Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara, didalamnya tersirat persyaratan untuk izin penerbangan. Saat ini lebih kurang dua puluh perusahaan penerbangan yang beroperasi antara lain yakni: Garuda Indonesia Airlines, Merpati Nusantara Airlines, Bouraq Airlines, Lion Air, Wings Air, Batavia Air, Sriwijaya Air, Kartika Airlines, Air Asia, Citilink, Riau Airlines, dan sebagainya. Banyaknya perusahaan-perusahaan tersebut memunculkan persaingan yang ketat antara yang satu dengan yang lain, sehingga perusahaan penerbangan harus

membuat strategi yang tepat untuk mempertahankan eksistensinya dalam dunia bisnis. Kualitas pelayanan bagi perusahaan jasa angkutan udara adalah kunci yang membedakan suatu penyedia jasa dengan pesaingnya, sehingga memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan dan kelangsungan hidup perusahaan (Tjiptono, 2007:119). Hal ini sangat terkait erat dengan kepercayaan, service (layanan), hubungan dan interaksi yang baik kepada pelanggan. Oleh karena itu, pelayanan yang baik akan memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin suatu ikatan yang kuat dengan perusahaan. Sebaliknya apabila pelayanan yang buruk berarti reputasi perusahaan akan turun. Hal yang harus diprioritaskan oleh perusahaan penerbangan dalam persaingan yang ketat tersebut adalah kepuasan pelanggan (penumpang). Penumpang akan puas dan nyaman jika setiap perusahaan maskapai penerbangan memiliki mekanisme manajemen yang terjaga alur kerjanya. Sistem ini harus dirancang dari awal dengan mengutamakan kepentingan dan keselamatan penumpang. Kepuasan ditentukan oleh kualitas barang dan jasa yang dikehendaki pelanggan, sehingga jaminan kualitas menjadi prioritas utama bagi setiap perusahaan dan dijadikan sebagai tolok ukur keunggulan daya saing perusahaan. PT. Sriwijaya Air sebagai perusahaan penerbangan yang dirintis pada tahun 2003, terus berkembang dan telah banyak membuka rute-rute baru baik dalam negeri maupun luar negeri. Sejak beroperasi, PT. Sriwijaya Air hanya memiliki 1 pesawat dan pada saat ini memiliki 27 pesawat. Pertambahan jumlah pesawat tersebut belum

dapat menjadi jaminan bahwa kepuasan penumpang terhadap layanan yang diberikan PT. Sriwijaya Air telah tercapai. Kotak saran yang tidak disediakan oleh perusahaan menjadikan sulit untuk menilai apakah kinerja pelayanan yang diberikan selama ini telah memenuhi harapan penumpang. Hasil riset MARS Indonesia pada tahun 2008 yang dimuat dalam Indonesian Customer Profile 2008 menunjukkan bahwa maskapai penerbangan Sriwijaya Air hanya mampu menguasai 5,4% di pasar penerbangan Indonesia. Sedangkan yang menduduki peringkat pertama (market leader) adalah Garuda Airlines dengan porsi total 51,2 %, dan peringkat kedua Lion Air dengan porsi total 24,6%. Selanjutnya pada tahun 2009, PT. Sriwijaya Air masih berada pada peringkat 68 Top 100 Groups perusahaan teratas di Indonesia (Majalah Global Asia edisi Agustus 2009). Masalah ketidakpuasan pelanggan terhadap kualitas layanan pada maskapai penerbangan Sriwijaya Air diperkuat dengan data tingkat kepuasan jasa penerbangan di Indonesia pada tahun 2008 2009. Berdasarkan Tabel 1.1 tentang tingkat kepuasan jasa penerbangan di Indonesia, dapat diketahui bahwa pada tahun 2009, maskapai penerbangan Sriwijaya Air memperoleh nilai TSS (Total Satisfaction Score) terendah yang berarti tingkat kepuasan pelanggan terhadap maskapai penerbangan Sriwijaya Air cukup rendah, sedangkan pada tahun 2008 pesawat Sriwijaya Air memiliki nilai TSS lebih tinggi dibandingkan dengan nilai TSS tahun 2009 sehingga mampu menempati urutan kedua setelah Garuda Indonesia Airlines (SWA 19/XXV/ 3 13

September 2009). Berikut ini disajikan pada Tabel 1.1 yang menunjukkan data tingkat kepuasan jasa penerbangan di Indonesia tahun 2008-2009 : Tabel 1.1 Tingkat Kepuasan Jasa Penerbangan di Indonesia Tahun 2008-2009 No. Jasa Penerbangan Tahun 2008 Tahun 2009 TTS Peringkat TTS Peringkat 1. Garuda Indonesia Airlines 4,249 1 4,201 1 2. Lion Air 3,793 5 3,923 2 3. Batavia Air 3,714 7 3,879 3 4. Air Asia 3,801 4 3,827 4 5. Mandala 3,806 3 3,800 5 6. Merpati 3,788 6 3,675 6 7. Sriwijaya Air 3,812 2 3,690 7 Sumber: SWA 19 / XXV / 3 13 September 2009 *) ket: TSS = Total Satisfaction Score Terjadinya penurunan kepuasan pelanggan dalam menggunakan jasa penerbangan PT. Sriwijaya Air menjadi salah satu indikator bahwa loyalitas pelanggan juga menurun. Jumlah penumpang terus mengalami fluktuasi (naik turun) pada setiap rute penerbangan pada tahun 2010. Padahal menurut Data Pusat Statistik (BPS) jumlah pertumbuhan penumpang pesawat pada 2010 mencapai 22,39% yaitu menjadi 53,36 juta dari jumlah penumpang pada 2009 sebanyak 43,6 juta orang.

Untuk penerbangan domestik, jumlah penumpang pesawat pada 2010 meningkat menjadi 43,77 juta orang atau naik 22,77% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 35,65 juta orang (http://industri.kontan.co.id). Jumlah penumpang yang mengalami fluktuasi (naik turun) pada setiap rute penerbangan pada tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini : Tabel 1.2 Perkembangan Jumlah Penumpang PT. Sriwijaya Air Distrik Medan Periode Juni-Desember 2010 No. Rute Penerbangan Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des 1 Medan-Jakarta 10131 14794 9530 10875 9025 8451 10825 2 Medan-Pekanbaru 3951 4092 1738 3113 3678 3259 4302 3 Medan-Banda Aceh 3519 3519 3158 3509 3927 3868 3890 4 Medan-Batam 3431 3692 2462 2356 3583 3431 3050 5 Medan-Padang 3817 4327 4129 4247 4159 4209 4250 6 Medan-Penang 4551 4233 4136 4323 4306 4442 4558 Sumber : PT. Sriwijaya Air Distrik Medan 2010, (Data diolah) Pada dasarnya, pengertian kepuasan/ketidakpuasan pelanggan merupakan perbedaan antara harapan dan kinerja yang dirasakan. Harapan yang diinginkan oleh seorang pelanggan berupa pelayanan yang baik serta berbagai kemudahan yang dapat dirasakan pelanggan sebagai penumpang, yaitu mulai dari proses pembelian tiket (ticketing), keberangkatan tepat waktu, bagasi, security check, pelayanan di pesawat selama penerbangan sampai pada menerima bagasi dan meninggalkan bandara. Fenomena yang terjadi adalah masih sering adanya keterlambatan (delay) waktu keberangkatan yang mengakibatkan penumpang menjadi terlantar dikarenakan kerusakan mesin pesawat atau masalah teknis. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak Sriwijaya Air, waktu tunda (delay) yang lebih dari 30 menit untuk tahun

2010 dengan rute penerbangan dari Medan telah terjadi 80-85 kali delay. Kemudian kurangnya kecakapan dari beberapa staf sehingga terdapat antrian panjang pada saat check-in, tidak banyak pilihan dalam waktu keberangkatan, penumpang belum bisa melakukan phone check-in sehingga belum bisa memesan tempat duduk sesuai keinginan penumpang, dan masih adanya cancel flight (pembantalan penerbangan) serta masalah bagasi yang ketinggalan, hilang ataupun rusak. Perusahaan penerbangan Sriwijaya Air terus berusaha memperbaiki kekurangan-kekurangan pada pelayanannya kepada pelanggan karena jasa/layanan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi pelanggan baik pelanggannya untuk tetap dapat berkompetisi dalam industi jasa penerbangan. 1. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh kualitas jasa yang terdiri dari bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati terhadap kepuasan pelanggan PT. Sriwijaya Air distrik Medan? 2. Bagaimana pengaruh kepuasan terhadap loyalitas pelanggan PT. Sriwijaya Air distrik Medan?

1. 3. Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas jasa yang terdiri dari bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati terhadap kepuasan pelanggan PT. Sriwijaya Air distrik Medan 2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh kepuasan terhadap loyalitas pelanggan PT. Sriwijaya Air distrik Medan. 1. 4. Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan masukan bagi maskapai penerbangan PT. Sriwijaya Air Distrik Medan dalam rangka menentukan strategi meningkatkan kualitas jasa dalam mempertahankan kepuasan dan loyalitas pelanggan 2. Sebagai bahan informasi dan menambah wawasan bagi peneliti dalam ilmu manajemen pemasaran khususnya mengenai topik kualitas jasa 3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang sama di masa mendatang.