BAB III. Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN LAMPIRAN I Kuesioner Penelitian Analisis Personal Financial Literacy dan Financial Behavior

BAB III LAMA STUDI DAN IPK SERTA WAKTU TUNGGU KERJA LULUSAN PRODI EKONOMI SYARIAH UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

BAB IV. Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya. A. Analisis Literasi Keuangan Syariah Mahasiswa Ekonomi Syariah UIN Sunan

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri diikuti oleh kenaikan harga barang-barang dan jasa yang lain di

Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Observasi Pada Fakultas Agama Islam

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

90 intisari-online.com

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Oleh sebab itu, diperlukan sumber daya manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB I PENDAHULUAN. di bidang perbankan. Kebijakan ini diharapkan dapat memperbaiki dan. memperkokoh ketahanan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah merupakan suatu perwujudan permintaan

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia

BAB I PENDAHULUAN. juga aspek ekonomi. Dalam aspek ekonomi Islam melarang adanya praktek. menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melekat kuat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, ilmu ini mutlak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi suatu negara menjadi bagian terpenting untuk mengukur

PROPOSAL KEGIATAN PRAKTEK PERBANKAN SYARIAH PRODI EKONOMI SYARI AH STAIN KEDIRI TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN. Diterbitkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahunn 2003 yang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak akhir-akhir ini. Tidak sedikit kajian dilakukan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan Indonesia menganut dual banking system, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Konsep keuangan berbasis syariah Islam (Islamic finance) dewasa ini telah

BAB I PEDAHULUAN. sistem perekonomian. Bank umum syariah maupun bank konvensional memiliki

JAWABAN BAB 7. Nama : Fitri Gusniawati. Nim :

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. signifikan, hal ini ditandai dengan diterbitkannya paket-paket deregulasi

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dan pada akhirnya bank menjadi tidak dapat berfungsi. ketiga Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

LAMPIRAN. Df Alpha 5%

I Made Artawan, SE, MM 1

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan emas semakin lama disimpan harganya semakin tinggi. Perlahan tapi

BAB III KUALITAS SOFT SKILL MAHASISWA PRODI EKONOMI SYARI AH UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antara bank dengan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.

Usulan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Pasal Ayat Batang Tubuh Penjelasan

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB I PENDAHULUAN. muslim dihadapkan pada sutu pilihan, yaitu penyimpanan dananya di bank

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Cude, B. J, Lawrence (2006), melakukan penelitian dengan judul College

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. penyimpanan dana tunai nya. Hal tersebut betolak belakang karena masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini didukung oleh mulai bermunculnya bank bank syariah ataupun

BAB I PENDAHULUAN. dari struktur ekonomi bangsa Indonesia termasuk sebagai negara yang mengalami

BAB IV HASIL PENELITIAN. dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya. strategis bagi perkembangan Ekonomi Islam, Perbankan Syari ah, Asuransi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Islam pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. karena keyakinan yang kuat di kalangan masyarakat muslim bahwa Bank

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah tidak mengenal pinjaman uang tetapi yang ada adalah

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 6 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK

BAB I PENDAHULUAN. Triandaru dan Totok Budi Santoso, 2009). Perkembangan Perbankan Syariah Indonesia (LPPSI) Bank Indonesia tahun

BAB I. Pendahuluan. 10 Tahun 1998 tentang perbankan syariah yang telah memberikan andil besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan

I. PENDAHULUAN. Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk

KURIKULUM PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN. Distribusi Matakuliah Tiap Semester Disusun Sebagai Berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Mura>bah}ah merupakan produk finansial yang berbasis ba i atau jual beli.

BAB I PENDAHULUAN. kontroversi praktik bunga bank yang dilakukan pada bank bank konvensional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. maka berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Bank merupakan

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary institution), yakni

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Gagasan mengenai konsep ekonomi Islam secara Internasioanal muncul pada. tentang ekonomi Islam di Mekkah pada tahun 1976.

Investing Today, Investing Tomorrow.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi islam telah dikembangkan di berbagai university, baik di negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan permodalan tidak mudah diperoleh. 1. Mudharabah BMT Bina Umat Sejahtera Semarang (Universitas Negeri Semarang, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. aspek keadilan dalam bertransaksi. Bank berdasarkan prinsip syariah atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kawasan Timur Tengah, Indonesia, Malaysia, maupun negara yang. munculnya Jakarta Islamic Indeks (JII) pada tahun 2000 dan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 47 /PM/2004 TENTANG DANA JAMINAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

BAB I PENDAHULUAN. informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil. Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) sudah diatur peraturan tentang

BAB I PENDAHULUAN. dianggap investasi tersebut menguntungkan. Menurut Tandelilin (2010) investasi

BAB I PENDAHULUAN. Resesi ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat telah menyebabkan kasus

Universitas Sumatera Utara

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat di mana terjadinya

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. BUMN di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 mengalami tumbuh sebesar

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGARUH PROFITABILITAS SISTEM BAGI HASIL TERHADAP MINAT NASABAH BERINVESTASI ( Survey Pada Bank Syari ah di Kabupaten Klaten)

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri atas perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang usaha

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. bersifat hutang dikenal dengan nama obligasi (Husnan, 2001:4).

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING

Transkripsi:

BAB III Literasi Keuangan Syariah terhadap Penggunaan Jasa Perbankan Syariah sebagai Upaya Meningkatkan Sharia Financial Inclusion pada Mahasiswa Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya A. Gambaran Umum Prodi Ekonomi Syariah 1. Visi dan Misi Prodi Ekonomi Syari ah Awal berdirinya Prodi Ekonomi Syari ah UIN Sunan Ampel Surabaya adalah sebagai respon terhadap berkembang pesatnya Ekonomi Syari ah di Indonesia. Pesatnya perkembangan ekonomi Islam dan industri perbankan Syari ah serta lembaga-lembaga keuangan Syari ah lainnya, pada sisi lainnya, harus diimbangi dengan tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang memadai, baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. Tanpa SDM yang memadai, mustahil lembaga-lembaga tersebut dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. 1 Visi Prodi Ekonomi Syari ah UIN Sunan Ampel Surabaya adalah: Menjadi pusat kajian dan pengembangan Ekonomi Islam yang unggul, mandiri dan berwawasan global pada Tahun 2020. Sedangkan Misi dari Prodi Ekonomi Syari ah UIN Sunan Ampel Surabaya adalah: 2 1 Miftahur Rahmat Aliansyah, Analisis Kualitas Soft Skill Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah dalam Kesiapannya Menghadapi Dunia Kerja, (Skripsi, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2014), 41. 2 Ibid., 42-46. 57

58 a. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran Ekonomi Islam secara baik dan benar b. Mengembangkan penelitian Ekonomi Islam yang relevan dengan kebutuhan masyarakat c. Meningkatkan peran serta dalam perbaikan kesejahteraan masyarakat d. Membangun dan memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak, dalam dan luar negeri. Dapat dilihat di atas bahwa visi dan misi prodi Ekonomi Syari ah UIN Sunan Ampel Surabaya sangat berharap nantinya jika prodi yang didirikan untuk kepentingan masyarakat, dapat menghasilkan alumni atau lulusan yang benar-benar memiliki kompetensi yang tinggi sebagai lulusan prodi Ekonomi Syari ah. 2. Kompetensi Prodi Ekonomi Syari ah 1) Kompetensi dasar Prodi Ekonomi UIN Sunan Ampel Surabaya Adalah: a. Memiliki ilmu tentang Islam serta mampu menerapkannya di masyarakat b. Menjadi sarjana muslim yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia c. Memiliki rasa kebangsaan, kebhinnekaan, cinta tanah air, demokratis dan rasa solidaritas sosial d. Menjadi warga negara yang baik, cemerlang, berperadaban, toleran, menghargai pluralisme dan HAM serta anti korupsi

59 2) Kompetensi utama Prodi Ekonomi Syari ah UIN Sunan Ampel Surabaya adalah: a. Memiliki keterampilan (life skill) untuk menjadi pemimpin dan manajer yang mengenali diri dan potensinya, mampu memahami orang lain, berkomunikasi secara efektif, belajar dari setiap kejadian dan kondisi, membuat keputusan, mengelola sumber daya yang tersedia dan bekerja secara tim b. Memahami sistem dan prinsip Ekonomi Islam dengan baik dan mampu mengaplikasikannya dalam industri perbankan Syari ah, keuangan dan bisnis Islam c. Mampu memahami dan mengaplikasikan produk-produk perbankan Syari ah dan lembaga keuangan Islam lainnya beserta akad-akadnya d. Mampu merancang produk-produk perbankan Syari ah dan lembaga keuangan Islam lainnya yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat e. Memiliki jiwa, semangat dan karakter sebagai seorang enterpreneurship f. Mampu membaca peluang serta memiliki keberanian dan keterampilan dalam melakukan kegiatan bisnis secara islami g. Mempunyai komitmen untuk menggali, mengkaji, menerapkan dan mengembangkan ilmu Ekonomi Islam dengan segala aspek dan aplikasinya serta mengajak dan mendorong semua lapisan masyarakat

60 menerapkan nilai-nilai Islam dalam dunia ekonomi, keuangan dan bisnis 3) Kompetensi pendukung Prodi Ekonomi Syari ah UIN Sunan Ampel Surabaya adalah: a. Memiliki keterampilan berbahasa Indonesia dan asing (Arab dan Inggris) baik secara pasif maupun aktif b. Mampu menggunakan alat-alat analisis baik kuantitatif maupun kualitatif untuk memahami model-model yang digunakan dalam ilmu ekonomi, perbankan, keuangan dan bisnis Syari ah c. Mampu menggunakan komputer dan mengoperasikan software terapan yang digunakan dalam bidang ekonomi, perbankan, keuangan dan bisnis Syari ah sebagai alat untuk mengolah data, membuat bahan presentasi, maupun alat untuk berkomunikasi melalui media internet d. Memiliki keterampilan meneliti dan menulis karya ilmiah dalam bidang ekonomi, perbankan, keuangan dan bisnis Syari ah e. Mampu memahami aspek-aspek serta problem hukum yang akan muncul dalam bidang perbankan, keuangan dan bisnis Syari ah. 4) Kompetensi pilihan Prodi Ekonomi Syari ah UIN Sunan Ampel Surabaya adalah: a. Kompetensi Manajemen Perbankan Syari ah 1) Memiliki keahlian dalam manajemen perbankan Syari ah. 2) Memiliki keterampilan akuntansi bank Syari ah

61 3) Memiliki keterampilan dalam analisis laporan keuangan bank Syari ah 4) Memiliki keterampilan dalam pemasaran bank Syari ah b. Kompetensi Manajemen Keuangan Islam 1) Memiliki keahlian dalam manajemen lembaga keuangan Syari ah 2) Memiliki keahlian dalam manajemen investasi Syari ah 3) Memiliki kemampuan manajerial di bidang keungan mikro Syari ah 4) Memiliki keterampilan akuntansi lembaga keuangan Syari ah 5) Memiliki kemampuan analisis keuangan Syari ah. B. Strategi Pengajaran Literasi Keuangan Syariah Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah Prodi Ekonomi Syariah selain memiliki program kompetensi utama agar mahasiswa memiliki ketrampilan yang dapat digunakan kelak setelah lulus, juga mendapatkan bentuk pengajaran yang bervariasi. Menurut Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. Iskandar Ritonga, M. Ag mengatakan hal-hal sebagai berikut: Selain pembelajaran di kelas, setiap semesternya fakultas juga mengadakan seminar khusus mengenai perbankan dan lembaga keuangan syariah meskipun ini tidak menjadi agenda wajib, namun kegiatan ni rutin diselenggarakan. Adapun kerjasama dengan berbagai perbankan dan lembaga keuangan syariah juga dilaksanakan guna menunjang kompetensi mahasiswa. MoU (Memorandum of Understanding) dengan bank-bank syariah

62 seperti bank Muamalat, BNI Syariah serta BNI Syariah. Seperti yang telah kita semua ketahui Fakultas sendiri baru-baru ini telah melaunching Galeri Investasi Syariah dengan yang tidak semua kampus punya. Galeri Investasi Syariah akan mendukung mahasiswa belajar mengenai pasar saham/pasar modal. Semua ini dilaksanakan guna menyiapkan mahasiswa dengan kualitas yang lebih baik. 3 Kerjasama dengan bank-bank syariah tersebut diakui oleh Dr. Iskandar Ritonga, M. Ag memang belum berjalan secara maksimal, dan terus dilaksanakan pembenahan. Sedangkan menurut pelaksana harian Kepala Program Studi (Kaprodi) Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel, Ummiy Fauziyah Laili, M.Si memaparkan sebagai berikut: Pembenahan kurikulum jurusan juga dilakukan. Pembelajaran di kelas dilakukan secara bertahap, mulai dari kompetensi dasar hingga kompetensi utama. Jika mahasiswa memiliki pemahaman atau literasi yang berbeda-beda, itu dikarenakan memang pada semester awal 1-5 mahasiswa masih mendapatkan mata kuliah yang belum kompleks. Selain itu penyebaran informasi yang didapat oleh para mahasiswa juga berbeda-beda, hal inilah yang mungkin akan menimbulkan tingkat literasi keuangan syariah yang variatif di kalangan mahasiswa. 4 Sedangkan dalam hal sharia financial inclusion masih menurut Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. Iskandar Ritonga, M. Ag adalah sebagai berikut: Selain bekerjasama dengan bank-bank yang akan melakukan opentable di acara-acara yang fakultas selenggarakan, fakultas juga memaksimalkan adanya Bank Mini Syariah yang dimiliki oleh kampus sebagai media pembelajaran. Pengoptimalan laboratorium keuangan syariah yang ada akan memudahkan mahasiswa dalam hal praktik perbankan. Selain itu, mahasiswa juga bisa menjadi nasabah Bank Mini Syariah. Namun kita semua sadar, jika administrasi di perbankan juga mungkin memberatkan 3 Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Dr. Iskandar Ritonga, M.Ag, Wawancara, Surabaya, 3 Januari 2017. 4 Ka. Prodi Ekonomi Syariah Ummiy Fauziyah Laili, M. Si, Wawancara, Surabaya, 3 Januari 2017.

63 mahasiswa yang belum berpenghasilan. Mahasiswa yang berasal dari keluarga menengah kebawah pun juga mungkin masih ada yang tidak memiliki akun bank, ini dikarenakan mereka belum membutuhkan, atau karena memang tidak ada uang untuk ditabung. Kami dari pihak fakultas juga tidak dapat memaksa mahasiswa untuk membuat akun bank. Solusinya, kami masih berusaha agar kelak Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dapat dirangkap dengan kartu ATM pribadi sesuai dengan bank yang disetujui oleh kampus. 5 C. Literasi Keuangan Syariah Mahasiswa Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Suarabaya Informan yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 100 mahasiswa Ekonomi Syariah, yakni 32% berjenis kelamin laki-laki dan 68% berjenis kelamin perempuan. Berikut merupakan gambar 3.1 penyebaran kuesioner berdasarkan tahun masuk mahasiswa Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya. Gambar 3.1 Stambuk Semester Informan Mahasiswa Ekonomi Syariah Stambuk Semester; Semester 1; 30 Stambuk Semester Stambuk Semester; Semester 7; 22 Semester 7 Semester 5 Semester 3 Semester 1 Stambuk Semester; Semester 3; 28 Stambuk Semester; Semester 5; 20 5 Dr. Iskandar Ritonga, M.Ag, Wawancara, Surabaya, 3 Januari 2017.

64 Berdasarkan hasil pengolahan-pengolahan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner, maka tingkat literasi keseluruhan informan dapat dilihat pada Tabel 3.1 hasil literasi keuangan syariah berikut: N Minimal (%) Tabel 3.1 Rata-Rata Nilai Literasi Keuangan Syariah Maximal (%) Mean (%) Median (%) Standar Deviasi(%) 100 8 3 58 60 17.06 Hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang mahasiswa Ekonomi Syariah dapat dilihat pada tabel 3.1. dalam tes tersebut terdapat sepuluh soal yang masing-masing bernilai seratus. Nilai terendah adalah 8% dan nilai tertinggi adalah 3%. Hal ini berarti hanyal 8 orang dari 100 orang informan yang mampu menjawab hanya 3 soal dari 10 soal dengan benar. Sedangkan skor tertinggi dengan jumlah 3% dari 100 informan yakni sebanyak 3 orang yang mampu menjawab 10 soal dengan benar. Gambar 3.1 merupakan grafik yang menunjukan distribusi skor dari 100 informan.

65 Gambar 3.2 Distribusi Jawaban Informan secara Keseluruhan Gambar 3.2 menunjukan cukup banyak informan yang memiliki pengetahuan keuangan yang rendah. Kebanyakan informan terdistribusi mendekati mean (58,00) dan median (60,00). Sementara itu ada beberapa informan yang memiliki nilai yang cukup ekstrim atau jauh dari mean dan median. Rata-rata jawaban yang benar dikelompkan menjadi tiga kategori yaitu rendah (<60), sedang (60 80), dan tinggi (>80) untuk memudahkan pengamatan. Metode ini merujuk kepada penelitian sebelumnya oleh Chen dan Volpe pada tahun 1998 serta penelitian Darman dan Sadalia pada tahun 2012 dimana jawaban yang benar dihitung dan dipersentasekan terhadap jumlah informan.

66 Jumlah dan persentase informan berdasarkan ketiga kategori tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Kategori Tingkat Literasi Keuangan Syariah Kategori Jumlah Persentase Rendah (<60) 46 46,00 Sedang (60 80) 47 47.00 Tinggi (>80) 7 7,00 Total 100 100,0 Berdasarkan hasil pengolahan data primer yang terdapat dalam tabel 3.2 dapat dilihat bahwa 46% mahasiswa berada dalam kategori rendah, 47% berada dalam kategori sedang dan sisanya sebanyak 7% berada dalam kategori literasi keuangan yang tinggi. Rata-rata literasi keuangan syariah mahasiswa Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel mencapai 58% yang masuk kategori rendah dan sedang. Hal ini mengindikasikan rata-rata informan hanya mampu menjawab setengah dari seluruh pertanyaan dengan benar. pada tabel 3.3: Jika dilihat frekuensi nilai berdasarkan semester adalah sebagai berikut Semester/Tahun Masuk Tabel 3.3 Kategori Tingkat Literasi Keuangan Syariah berdasarkan Semester Nilai Valid 30 Kategori Rendah (%) Kategori Sedang (%) Semester 1/2016 30 70 23.3 6.7 Semester 3/2015 28 56.7 30.0 6.7 Semester 5/2014 20 23.3 26.7 16.7 Semester 7/2016 22 3.3 50.0 20.0 Total 100 Mahasiswa Kategori Tinggi (%)

67 Berikut merupakan pembahasan hasil data primer berdasarkan indikatorindikator soal yang telah dibuat: 1. Likuiditas Suatu Aset Dalam aspek literasi keuangan syariah mengenai Basic personal Finance, peneliti menggunakan indikator pengetahuan informan tentang likuiditas aset dengan pertanyaan pertama: Berikut ini yang merupakan aset yang paling likuid adalah: (a) Deposito (b) Uang di rekening (c) Mobil (d) Komputer (e) Tidak tahu. Sedangkan jawaban yang benar adalah (b) uang di rekening. Hasil dari kuesioner yang peneliti sebar dalam tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Frekuensi Jawaban Indikator Pertama Jawaban Jumlah Informan Persentase a. Deposito 27 27,0 b. Uang di Rekening 48 48,0 c. Mobil 0 0,0 d. Komputer 4 4,0 e. Tidak tahu 18 18,0 Tidak Menjawab 3 3,0 Total 100 100,0 Berdasarkan tabel 3.4 tersebut 48% atau 48 informan menjawab dengan benar pertanyaan tentang likuiditas aset, sedangkan 27% atau 27 orang menjawab deposito, 4% atau 4 orang menjawab komputer, 18% atau 18 orang menjawab tidak tahu. 2. Instrumen Keuangan yang berkaitan dengan pengeluaran dan penggunaan dana Indikator penlilaian literasi keuangan syariah yang kedua berkaitan dengan aspek manajemen uang. Pertanyaan yang ditanyakan

68 adalah sebagai berikut: Instrumen yang tidak berkaitan dengan transaksi pengeluaran adalah: (a) Kartu debit (b) Sertifikat Deposito (c) Uang Kas (d) Kartu Kredit (e) Tidak Tahu. Jawaban yang benar dari pertanyaan kedua ini adalah (b) sertifikat deposito. Hasil dari kuesioner yang peneliti sebar dalam tabel 3.5 berikut: Tabel 3.5 Frekuensi Jawaban Indikator Kedua Jawaban Jumlah Informan Persentase a. Kartu Debit 8 8,0 b. Sertifikat Deposito 59 59,0 c. Uang Kas 19 19,0 d. Kartu kredit 4 4,0 e. Tidak tahu 9 9,0 Tidak Menjawab 1 1,0 Total 100 100,0 Berdasarkan tabel 3.5 tersebut, 8% atau 8 orang menjawab kartu debit, sebanyak 59% atau 59 orang menjawab dengan benar (b) sertifikat deposito. Sedangkan 19% atau 19 orang menjawab uang kas, 4% atau 4 orang menjawab kartu kredit, 9% atau 9 orang menjawab tidak tahu. Serta sisanya sebanyak 1% atau 1 orang memilih untuk tidak menjawab pertanyaan ini. 3. Pengeluaran Tidak Terduga (Emergency Fund) Indikator yang ketiga mengenai pengeluaran tidak terduga (Emergency Fund) masih berkaitan dengan aspek manajemen uang. Pertanyaan yang diajukan adalah sebagi berikut: Sebagian orang menyisihkan sejumlah uang untuk pengeluaran tidak terduga ataupun untuk kondisi darurat. Oleh karena itu, agar lebih efisien dan efektif,

69 maka uang untuk kebutuhan tersebut disimpan dalam bentuk, (a) emas (b) deposito (c) rekening tabungan disertai kartu debit/atm (d) properti (e) tidak tahu. Jawaban yang dibenarkan dalam pertanyaan ketiga ini adalah (c) rekening tabungan disertai kartu debit/atm. Hasil dari kuesioner yang peneliti sebar dalam Tabel 3.6 berikut: Tabel 3.6 Frekuensi Jawaban Indikator Ketiga Jawaban Jumlah Informan Persentase a. Emas 5 5,0 b. Deposito 7 7,0 c. Rekening tabungan 84 84,0 disertai kartu debit/atm d. Properti 3 3,0 e. Tidak tahu 0 0,0 Tidak Menjawab 1 1,0 Total 100 100,0 Berdasarkan data Tabel 3.6 tersebut, 84% atau 84 orang menjawab dengan benar pertanyaan yakni rekening tabungan disertai kartu debit/atm. Sedangkan sisanya yang menjawab dengan salah, yakni 5% atau 5 orang menjawab emas, 7% atau 7 orang menjawab deposito, 3% atau 3 orang menjawab properti dan tidak ada informan yang memilih jawaban e atau tidak tahu. Dan sisanya hanya 1% atau satu orang saja yang tidak memberikan jawaban. 4. Lembaga yang Menjamin Simpanan di Bank Indikator pertanyaan keempat tentang lembaga yang menjamin simpanan di bank. Pertanyaan keempat ini berdasarkan aspek tabungan dan investasi (saving & investing). Pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut: Ketika anda menabung sejumlah uang di bank, dan bank

70 tersebut mengalami kebangkrutan, maka pihak yang menjamin keamanan uang anda di bank adalah: (a) Departemen Keuangan (b) Pemerintah Daerah (c) Menteri Keuangan (d) Lembaga Penjamin Simpanan (e) Tidak Tahu. Sedangkan jawaban yang dianggap benar dalam pertanyaan keempat ini adalah (d) Lembaga Penjamin Simpanan Hasil dari kuesioner yang peneliti sebar dalam Tabel 3.7 berikut: Tabel 3.7 Frekuensi Jawaban Indikator Keempat Jawaban Jumlah Informan Persentase a. Departemen Keuangan 24 24,0 b. Pemerintah Daerah 1 1,0 c. Menteri Keuangan 4 4,0 d. Lembaga Penjamin 54 54,0 Simpanan e. Tidak tahu 13 13,0 Tidak Menjawab 1 1,0 Total 100 100,0 Berdasarkan Tabel 3.7 sebanyak 24% atau 24 orang menjawab departemen keuangan, 1% atau satu orang menjawab pemerintah daerah, 4% atau 4 orang menjawab menteri keuangan. Sedangkan 54% atau 54 orang menjawab dengan benar yakni lembaga penjamin simpanan, dan sisanya 13% atau 13 orang menjawab tidak tahu, serta 1% atau satu orang yang memilih untuk tidak menjawab. 5. Pengaruh Suku Bunga terhadap Harga Obligasi Pertanyaan keempat yang berkaitan dengan aspek tabungan dan investasi (saving & investing) adalah mengenai pengaruh suku bunga terhadap harga obligasi. Pertanyaannya adalah sebagai berikut: Jika tingkat suku bunga naik, maka harga obligasi akan: (a) naik (b) turun (c)

71 tetap sama (d) tidak ada kaitan antara suku bunga dengan harga obligasi (e) tidak tahu. Jawaban yang dianggap sesuai dalam pertanyaan ini adalah (b) turun. Hasil dari kuesioner yang peneliti sebar dalam Tabel 3.8 berikut: Tabel 3.8 Frekuensi Jawaban Indikator Kelima Jawaban Jumlah Informan Persentase a. Naik 43 43,0 b. Turun 34 34,0 c. Tetap sama 4 4,0 d. Tidak ada kaitan antara 4 4,0 suku bunga dengan harga obligasi e. Tidak tahu 13 13,0 Tidak Menjawab 2 2,0 Total 100 100,0 Sebanyak 43% atau 43 orang menjawab naik, 34% atau 34 orang menjawab dengan benar yakni turun. Selanjutnya 4% atau 4 orang menjawab tetap sama. 4% atau 4 orang lagi memilih menjawab tidak ada kiatan antara suku bunga dengan harga obligasi, sisanya 13% atau 13 orang menjawab tidak tahu, dan 2% atau 2 orang memilih untuk tidak menjawab pertanyaan kelima ini. 6. Saham Indikator terakhir dari aspek tabungan dan investasi (saving & investing) adalah mengenai saham. Pertanyaannya adalah sebagai berikut: Budi ingin menginvestasikan uangnya di saham perusahaan otomotif yang telah berstatus perusahan terbuka (PT X, Tbk) yang sedang berkembang pesat. Maka Budi akan bertransaksi di: (a) Pasar

72 Internasional (b) Bursa Efek Indonesia (c) Perusahaan yang menerbitkan saham (d) Departemen Keuangan (e) Tidak tahu. Jawaban yang benar dalam pertanyaan ini adalah (b) Bursa Efek Indonesia. Hasil dari kuesioner yang peneliti sebar dalam Tabel 3.9 berikut: Tabel 3.9 Frekuensi Jawaban Indikator Keenam Jawaban Jumlah Informan Persentase a. Pasar Internasional 1 1,0 b. Bursa Efek Indonesia 70 70,0 c. Perusahaan yang 21 21,0 menerbitkan saham d. Departemen Keuangan 1 1,0 e. Tidak tahu 5 5,0 Tidak Menjawab 2 2,0 Total 100 100,0 Dalam tabel 3.9 tersebut dapat diketahui bahwa 70% atau 70 orang menjawab dengan benar pertanyaan dengan indikator saham ini. Sedangkan 1% atau satu orang menjawab pasar internasional, 21% atau 21 orang menjawab perusahaan yang menerbitkan saham, 1% atau satu orang yang menjawab departemen keuangan. Sedangkan sisanya sebanyak 5% atau 5 orang menjawab tidak tahu, dan hanya 2% atau 2 orang yang memilih untuk tidak menjawab soal nomer 6 ini. 7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelayakan Pembiayaan Dalam aspek pembiyaan yang merupakan bentuk kredit pada lembaga keuangan syariah, pertanyaan yang diajukan adalah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kelayakan pembiayaan. Pertanyaannya adalah sebagai berikut: Kelayakan pembiayaan anda akan meningkat jika: (a) Anda sering datang ke bank (b) Anda dapat menunjukkan

73 catatan/bukti bahwa Anda tidak pernah gagal bayar (c) Membayar tunai untuk setiap barang dan jasa yang Anda beli. (d) meminjam uang dalam jumlah yang besar (e) rajin memeberi sumbangan. Jawaban yang dianggap benar dalam pertanyaan nomer tujuh ini adalah (b) Anda dapat menunjukkan catatan/bukti bahwa Anda tidak pernah gagal bayar. Hasil dari kuesioner yang peneliti sebar dalam Tabel 3.10 berikut: Tabel 3.10 Frekuensi Jawaban Indikator Ketujuh Jawaban Jumlah Informan Persentase a. Anda sering datang ke 4 4,0 bank b. Anda dapat menunjukkan 59 59,0 catatan/bukti bahwa Anda tidak pernah gagal bayar c. Membayar tunai untuk 25 25,0 setiap barang dan jasa yang Anda beli d. Meminjam uang dalam 6 6,0 jumlah yang besar e. Rajin memeberi 3 3,0 sumbangan Tidak Menjawab 3 2,0 Total 100 100,0 Sebanyak 4% atau 4 orang memilih jawaban a. Anda sering datang ke bank, 59% atau 59 orang menjawab dengan tepat yakni b. Anda dapat menunjukkan catatan/bukti bahwa Anda tidak pernah gagal bayar. 25% atau 25 orang menjawab c. Membayar tunai untuk setiap barang dan jasa yang Anda beli dan 6% atau 6 orang menjawab d. Meminjam uang dalam jumlah yang besar. Sisanya sebanyak masing-masing 3% atau 3 orang menjawab e. Rajin memeberi sumbangan dan 3 orang lagi memilih untuk

74 tidak menjawab pertanyaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kelayakan pembiayaan ini. 8. Tujuan Utama Memiliki Asuransi Pertanyaan kedelpan berkaitan dengan apek manajemen risiko (risk management). Pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut: Tujuan utama memiliki asuransi adalah (a) Untuk berinvestasi (b) Melindungi diri dari kerugian berkelanjutan akibat berbagai macam risiko yang mungkin terjadi (c) Untuk mendapatkan keuntungan dengan cara membuat klaim palsu (d) Menghilangkan risiko (e) Tidak tahu. Jawaban yang dianggap benar dalam pertanyaan mengenai tujuan utama memiliki asuransu adalah (b) Melindungi diri dari kerugian berkelanjutan akibat berbagai macam risiko yang mungkin terjadi. Hasil dari kuesioner yang peneliti sebar dalam Tabel 3.11 berikut: Tabel 3.11 Frekuensi Jawaban Indikator Kedelapan Jawaban Jumlah Informan Persentase a. Untuk berinvestasi 2 2,0 b. Melindungi diri dari 95 95,0 kerugian berkelanjutan akibat berbagai macam risiko yang mungkin terjadi c. Untuk mendapatkan 1 1,0 keuntungan dengan cara membuat klaim palsu d. Menghilangkan risiko 2 2,0 e. Tidak tahu 0 0 Tidak Menjawab 0 0 Total 100 100,0 Hasil jawaban informan, 95% atau 95 orang menjawab dengan benar tujuan utama memilki asuransi yakni b. Melindungi diri dari

75 kerugian berkelanjutan akibat berbagai macam risiko yang mungkin terjadi. Sedangkan 2% atau dua orang menjawab a. Untuk berinvestasi, 1% atau satu orang menjawab c. Untuk mendapatkan keuntungan dengan cara membuat klaim palsu. Sisanya 2% atau dua orang memilih jawaban d. Menghilangkan Risiko. 9. Larangan Mengambil Riba Indikator tentang larangan riba masuk kedalam aspek prinsip syariah. Sedangkan pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut: Umat Islam dilarang mengambil riba apapun jenisnya. Larangan supaya umat Islam tidak melibatkan diri dengan riba ada pada ayat: (a) Qur an Surah Al Baqarah: 275-276 (b) Qur an Surah Al Baqarah: 277-278 (c) Qur an Surah Al Baqarah: 175-176 (d) Qur an Surah Al Baqarah: 18-19 (e) Tidak tahu. Jawaban yang benar dari pertanyaan mengenai riba ini adalah (a) Qur an Surah Al Baqarah: 275-276. Hasil dari kuesioner yang peneliti sebar dalam Tabel 3.12 berikut: Tabel 3.12 Frekuensi Jawaban Indikator Kesembilan Jawaban Jumlah Informan Persentase a. Qur an Surah Al 47 47,0 Baqarah: 275-276 b. Qur an Surah Al 20 20,0 Baqarah: 277-278 c. Qur an Surah Al 1 1,0 Baqarah: 175-176 d. Qur an Surah Al 2 2,0 Baqarah: 18-19 e. Tidak tahu 29 29,0 Tidak Menjawab 1 1,0 Total 100 100,0

76 Sebanyak 47% atau 47 orang menjawab pertanyaan tentang larang riba dengan benar, yakni (a) Qur an Surah Al Baqarah: 275-276. Sedangkan 20% atau 20 orang menjawab (b) Qur an Surah Al Baqarah: 277-278, dan 1% atau satu orang menjawab (c) Qur an Surah Al Baqarah: 175-176 dan 2% atau 2 orang menjawab (d) Qur an Surah Al Baqarah: 18-19. Seabanyak 29% atau 29 sisanya menjawab tidak tahu mengenai ayat larangan riba, dan hanya 1% atau satu orang saja yang tidak menjawab atau memilih jawaban manapun. 10. Karakteristik Keuangan Syariah Pertanyaan terakhir mengenai aspek prinsip syariah adalah dengan indikator karakteristik keuangan syariah. Dalam indikator kesepuluh ini peretanyaannya adalah sebagai berikut: Prinsip dasar keuangan syariah adalah sebagai berikut, kecuali: (a) Economic value of money (b) Time value of money (c) Bebas dari gharar dan maysir (d) Keseimbangan (e) Tidak tahu. Jawaban yang dianggap sesuai adalah (b) Time value of money. Berikut merupakan Tabel hasil dari jawaban informan. Hasil dari kuesioner yang peneliti sebar dalam Tabel 3.13 berikut: Tabel 3.13 Frekuensi Jawaban Indikator Kesepuluh Jawaban Jumlah Informan Persentase a. Economic value of money 18 18,0 b. Time value of money 27 27,0 c. Bebas dari gharar dan 24 24,0 maysir d. Keseimbangan 19 19,0 e. Tidak tahu 12 12,0 Tidak Menjawab 0 Total 100 100,0

77 Berdasarkan Tabel 3.13 tersebut, sebanyak 18% atau 18 orang memilih jawaban a. Economic value of money, sedangkan 27% atau 27 orang memilih jawaban yang benar yakni b. Time value of money. 24% atau 24 orang lainnya memilih jawaban c. Bebas dari gharar dan maysir dan 19% atau 19 orang memilih jawaban d. Keseimbangan. Sedangkan sisanya memilih jawaban e yang berarti 12% atau 12 orang informan tidak mengetahui mengenai tentang pertanyaan karakteristik keuangan syariah ini. Secara keseluruhan jawaban yang benar pada masing-masing soal peneliti sajikan pada tabel 3.14 berikut: Tabel 3.14 Frekuensi Jawaban Benar pada Indikator Pertanyaan Indikator Frekuensi Jawaban Benar 1. Likuiditas suatu aset 48 2. Instrumen Keuangan yang berkaitan dengan pengeluaran 59 3. Pengeluaran Tidak Terduga (Emergency Fund) 84 4. Lembaga yang menjamin simpanan di bank 57 5. Pengaruh suku bunga terhadap harga obligasi 34 6. Saham 70 7. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelayakan pembiayaan 59 8. Tujuan utama memiliki Asuransi 9. Larangan mengambil riba 10. Karakteristik keuangan syariah 95 47 27

78 Berdasarkan data tabel 3.14 tersebut pada indikator pertama hanya 48 informan yang menjawab pertanyaan dengan benar. Tidak berbeda jauh pada indikator kedua juga hanya 59 informan yang menjawab dengan benar. Pada indikator ketiga sebanyak 84 informan dan indikator keempat 57 informan. Selanjutnya indikator kelima hanya 34 orang yang mampu menjawab dengan benar, sedangkan pada indikator keenam 70 orang informan berhasil menjawab dengan benar. Pada indikator ketujuh 59 informan yang menjawab dengan benar dan indikator kedelapan menjadi indikator yang memiliki frekuensi jawaban benar tertinggi. Dua indikator terakhir mengenai aspek prinsip-prinsip keuangan syariah, hanya 47 informan yang menjawab dengan benar pertanyaan indikator kesembilan. Dan indikator terakhir menjadi indikator dengan frekuensi jawaban benar yang paling sedikit, yakni hanya 27 informan yang menjawab pertanyaan kesepuluh. D. Penggunaan Jasa Perbankan Syariah dan Sharia Financial Inclusion pada Mahasiswa Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya Berikut merupakan frekuensi penggunaan jasa perbankan syariah dan keadaan Financial Inclusion pada mahasiswa Ekonomi Syariah: Tabel 3.15 Frekuensi Penggunaan Jasa Perbankan Syariah dan Sharia Financial Inclusion Pernyataan Frekuensi Jawaban Ya (%) Tidak (%) Tidak Total Menjawab (%) (%) 1. Saya lebih memilih menggunakan jasa bank syariah dibandingkan 79,00 20,00 1,00 100,0

79 dengan bank konvensional 2. Pembelajaran di kampus mempengaruhi saya untuk 88,00 12,00 0 100,0 menggunakan jasa perbankan syariah 3. Fakultas menjadi fasilitator dalam penggunaan jasa perbankan syariah 68,00 32,00 0 100,0 4. Saya adalah nasabah aktif 34,00 66,00 0 100,0 perbankan syariah 5. Bank syariah lebih mudah dijangkau dalam 36,00 64,00 0 100,0 hal biaya dan lokasi 6. Saya memiliki akun rekening di sebuah bank 73,00 27,00 0 100,0 Berdasarkan tabel 3.15 tersebut, didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Pernyataan pertama mengenai penggunaan perbankan syariah, sebanyak 79% atau 79 orang mengaku lebih memilih menggunakan jasa perbankan syariah sedangkan 20% atau 20 orang dari 100 informan menjawab tidak memilih menggunakan jasa bank syariah, dan sisanya sebanyak 1% atau satu orang tidak menjawab pernyataan pertama ini. 2. Pernyataan kedua mengenai pembelajaran di kampus yang mempengaruhi dalam penggunaan jasa perbankan syariah, hasilnya 88% atau 88 orang informan menjawab iya dan 12% sisanya, atau sebanyak 12 orang yang menjawab tidak.

80 3. Pernyataan ketiga mengenai fakultas yang menjadi fasilitator dalam penggunaan jasa perbankan syariah. Sebanyak 68% atau 68 orang menjawab iya dan 32% atau 32 orang menjawab tidak. 4. Pernyataan keempat yang berkaitan apakah informan menjadi nasabah aktif di perbankan syariah, hasilnya sebanyak 66% atau 66 orang menjawab tidak. Sisanya yang lebih sedikit 34% atau 34 orang menjawab iya, jika mereka menjadi nasabah aktif perbankan syariah. 5. Pernyataan kelima tentang bank syariah yang lebih mudah dijangkau dalam hal biaya lokasi, sebanyak 64% atau 64 orang menjawab tidak dan sisanya 36% atau 36 orang menjawab iya. 6. Pernyataan terakhir atau nomer enam berkenaan dengan pernyataan kepemilikan akun rekening minimal di sebuah bank, hasilnya 73% atau 73 menjawab iya yang berarti mempunyai akun bank. Dan 27% atau 27 orang menjawab tidak yang berarti mereka tidak memiliki akun rekening di bank syariah maupun konvensional.