PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWAKELAS VIII SMP PERTIWI 1 PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

ARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GUIDED NOTE TAKING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMPN 2 VII KOTO SUNGAI SARIK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE ROUND ROBIN

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DENGAN MENGGUNAKAN HANDOUT DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 27 PADANG

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

ABSTRAK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 KOTO XI TARUSAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN SUNGAI LASI KABUPATEN SOLOK

Hendra Patriot 1, Wince Hendri 2, Azrita 2. Mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Bung Hatta

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK LINGGAU. Ilmu Pendidikan

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DALAM BENTUK PROBLEM SOLVING DIAWALI TUGAS MERINGKAS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMA NEGERI 2 PARIAMAN ARTIKEL

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE

PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI DI SMAN 03 MANDAU KABUPATEN BENGKALIS RIAU

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Problem Solving Dengan Pemberian Tugas Rumah Meringkas Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP 3 Padang

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

JURNAL. Oleh ERDIAN ANDESTAL NPM:


Iksan Gilang Perdana 1), Wince Hendri 2), Gusmaweti 2) ABSTRACT

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRI DAN PROBLEM-BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMP N 3 SINGGALANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN WORD SQUARE

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR KARTUN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA BIOLOGI PADA KELAS VII MTsN TALAOK KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII SMPN 3 KECAMATAN HARAU

Robby Apriadi 1), Wince Hendri 2), dan Nawir Muhar 2) Universitas Bung Hatta. Abstract

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS VIII SMP N 32 PADANG

PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERDASARKAN KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 PANTI KABUPATEN PASAMAN

Keywords: method of inquiry, scientific approach, learning biology

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

Key words : Think Pair Share, Picture Media, Result of Studying

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol. 2 No.2 November 2016

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH GROUP INVESTIGATION (GI) TYPE IN TEACHING BIOLOGY TO STUDENT AT THE CLASS X MAN KOTO SOLOK

Penerapan Metode Pembelajaran SQ3R ( Survey, Question, Read, Recite and Review)

RENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 1 TIUMANG KABUPATEN DHARMASRAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ABSTRACT

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK- WRITE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA N 1 RANTAU PANDAN KABUPATEN BUNGO JAMBI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPEEVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH)TERHADAP HASIL BELAJAR IPASISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG ARTIKEL OLEH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DISERTAI POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 5 SOLOK SELATAN.

Key words: Influence, model of study, cooperative, type of Two Stay Two Stray, handout

Wika Silvia, Annika Maizeli, Novi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Jurnal Penelitian Universitas Bung Hatta

STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IA SMAN 5 SOLOK SELATAN

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

Oleh : Siska Maria, Nurhadi dan Vivi Fitriani Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENERAPAN TEKNIK QUICK ON THE DRAW

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG Luchsyah Asdianti 1, Mukhni 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH PEGGUNAAN TEKNIK TALKING CHIP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta E- mail: Abstrack

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI DENGAN PEMBELAJARAN TPS DAN TS KELAS X SMAN 15 BANDARLAMPUNG (J U R N A L) Oleh TIURMA LAERIS RULLITA.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 PERANAP INDRAGIRI HULU-RIAU

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH METODE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 28 KORONG GADANG KURANJI PADANG.

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD SABBHISMA 1 GUNUNG PANGILUN PADANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF ROLE MODELS DALAM PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG.

Kata Kunci :Pembelajaran Aktif Group to Group Exchange, kognitif, dan afektif

Oleh: Helma Rianti, RRP. Megahati, Evrialiani Rosba Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 KABUPATEN TEBO

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWAKELAS VIII SMP PERTIWI 1 PADANG Monna Sisca Eka Wati 1, Erman Har 2, Wince Hendri 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta E-mail: Monna_niezz@yahoo.com 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta Abstrak This study aims to determine and compare learning outcomes between the application of coperative learning model Talking Stick with comventional learning class VIII SMP Pertiwi 1 padang. This study began on 29 may and ended 28 june 2013. Type of research done by sampling method used is postesst only randomized control group design. Population this study were all students of class 1ts semester VIII SMP Pertiwi 1 Padang.school years 2013/2014 which consists of 4 classes, perfomed by taking a sample class purposive techniques and trough random sampling to determine the experimental class and the control class. This data analysis technique consistst of normality test, homogenity test and t- test.the result of these studies show the application of coperative learning model Talking stick in biologi learning gives students a good learning outcomes is the cognitive aspects of the average value of 69,06 and 59,64 in the control class. Psychomotor aspect eith anverage value of 66,50 and a 63 class experiment on class control. It can be concluded that the application of cooperative learning model type Talking stick in biology teaching junior high school eighth grade students pertiwi field if biology to improve learning outcomes in SMP Pertiwi 1 Padang. Keywords :Coperative Learning, Talking Stick, Learning Outcomes Pendahuluan memanusiakan manusia itu sendiri yaitu Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Peran pendidikan tersebut dapat terlaksana dengan adanya suasana belajar dan proses pembelajaran yang terencana dengan baik. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia, karena dimanapun dan kapanpun didunia terdapat pendidikan, pada hakekatnya pendidikan merupakan usaha manusia untuk untuk membudayakan manusia. Urusan utama pendidikan adalah manusia.perbuatan pendidikan di arahkan kepada manusia untuk mengembangkan potensi-potensi dasar manusia. Dalam mengembangkan potensi yang dimiliki seseorang sejak lahir sebagai anugerah dari Tuhan Yang maha Esa, maka seseorang perlu di berikan pendidikan. Pemerintah telah melakukan beberapa usaha dalam meningkatkan mutu pendidikan agar sesorang mendapatkan pendidikan ( formal ) secara baik, diantaranya: penyempurnaan kurikulum pendidikan, melengkapi sarana 1

dan prasarana dan meningkatkan kualitas guru. tinggi dapat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini dilakukan untuk menjawab dan menghadapi tantangan perkembangan ilmu dan teknologi di masa depan. Pemerintah beserta unsur-unsur pendidik lainya perlu melakukan pengembangan dan persiapan dalam berbagai bidang ilmu, termasuk biologi. Salah satu upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia adalah dengan meningkatkan proses pembelajaran oleh guru. Lufri (2010:5) mengemukakan bahwa guru (pendidik) adalah orang yang bertugas mengajar, mendidik dan melatih peserta didik dan bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan peserta didik. Tidak ada seorang guru yang menginginkan peserta didiknya menjadi sampah masyarakat atau beban orang tua, masyarakat, bangsa dan negara. Ciri ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar yang di ungkapkan oleh Slemeto (2010:3), yaitu : 1. Perubahan yang terjadi secara sadar. 2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional. 3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. 4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. 5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Kualitas pendidikan ditentukan oleh proses pembelajaran, khususnya pembelajaran biologi. Biologi adalah salah satu cabang ilmu dari mata pelajaran IPA, biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan diri kita sendiri. Biologi merupakan salah satu cabang IPA yang berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami makhluk hidup secara sistematis. Materi biologi bukan hanya merupakan penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep dan prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses menemukan. Oleh karena itu, pembelajaran biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam di sekitarnya, yang di dalamnya terdapat berbagai pokok bahasan yang memiliki kekhususan karakter masing-masing serta konsep konsep yang harus dipahami.siswa cendrung mempelajari biologi ini dengan cara menghafal, sedangkan guru dengan cara metode ceramah sehingga pelajaran biologi terasa membosankan dan mengakibatkan hasil belajar siswa yang masih rendah khususnya untuk pelajaran biologi. Guru perlu melakukan pendekatan yang baik, penggunaan media pembelajaran yang menarik dan memilih model pembelajaran yang tepat dengan meteri yang diberikan. Namun dalam kenyataannya, hal tersebut jauh dari kondisi 2

yang ideal. Siswa kurang mendapat pengalaman yang berati dalam proses pembelajaran yang berlangsung sehingga hasil belajar siswa pun menjadi rendah. Berdasarkan hasil observasi penulis di SMP PERTIWI 1 Padang didapatkan nilai rata-rata ujian semester siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Jumlah Kelas dan Nilai Rata-Rata Ujian semester 1 Biologi Siswa Kelas VIII SMP PERTIWI 1 Padang semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013. NO Kelas Jumlah siswa Nilai Rata-Rata 1 VIII. 1 32 43,06 2 VIII. 2 32 30,48 3 VIII. 3 28 40,00 4 VIII. 4 28 42,83 ( sumber : Guru Biologi SMP Pertiwi Padang, 2012 ). Dari Tabel 1, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata ujian semester 1 pada kelas VIII masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) sedangkan KKM yang harus di capai siswa yaitu 65. Nilai rata-rata siswa Kelas VIII. 1 = 43,06, nilai rata-rata kelas VIII. 2 = 30.48, nilai rata-rata kelas VIII. 3 = 40.00, nilai rata-rata kelas VIII. 4 = 42.83dari tabel di atas nilai rata-rata yang paling rendah adalah 30,48. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biolgi siswa kelas VIII SMP Pertiwi 1 Padang masih rendah. Mengatasi rendahnya hasil belajar biologi siswa dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: penerapan model pembelajaran penerapan metode pembelajaran yang variatif, dan penggunaan media pembelajran yang menarik. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam meningktakan hasil belajar biolgi siswa adalah model pembelajaran Talking Stick. Model pembelajaran Talking Stick merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses belajar. Model pembelajaran ini dilakukan dengan bantuan tongkat siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya. Langkah pertama yang dilakukan guru dalam model pembelajaran Talking Stick adalah menyampaikan materi pokok yang akan di pelajari, kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi pada buku atau hand out. Setelah siswa selesai membaca buku atau hand out dan mempelajarinya serta memahami materi, guru menyuruh siswa untuk menutup buku. Kemudian guru mengambil tongkat yang telah dipersiapkan dan memberikanya kepada siswa secara acak, setelah itu guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang memegang tongkat dan siswa tersebut harus menjawab pertanyaan dari guru tersebut. Siswa yang sudah menjawab pertanyaan kemudian memberikan tongkat tersebut kepada salah satu temanya dan guru 3

memberikan pertanyaan kepada siswa yang memegang tongkat tersebut demikian seterusnya kemudian siswa bersama guru menyimpulkan materi dan setelah itu guru memberikan evaluasi. Penerapan model pembelajaran merupakan salah satu alternatif untuk meningkatakan hasil belajar siswa. Lufri (2010:53), menyatakan bahwa model pembelajaran dapat di artikan sebagai pola atau contoh pembelajaran yang sudah didesain dengan mengunakan pendekatan atau model, strategi pembelajaran yang lain serta dilengkapi dengan langkah-langkah (sintaks) dan perangkat pembelajarannya. Dalam model pembelajaran telah terangkum pendekatan dan metode pembelajaran yang mana kedua hal ini saling mendukung sehinga terbentuk suatu model pembelajaran yang efektif digunakan pada materi tertentu. Agar memberikan hasil yang positif maka diperlukan pemilihan model pembelajaran yang tepat terhadap materi yang akan diberikan kepada siswa. Sanjaya (2008:245), Pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan secara efektif. Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran. Menurut Mohamad (2011:124), menjelaskan langkah-langkah pada pembelajaran model Talking Stick ini adalah: 1. Guru menyiapkan sebuah tongkat. 2. Guru menyampaikan materi bahan kimia yang akan di pelajari kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi pada pegangannya / paketnya. 3. Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya, siswa dipersilahkan untuk menutup bukunya. 4. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru. 5. Guru memberikan kesimpulan. 6. Evaluasi. 7. Penutup. Puspitasari (2011), Adapun kelebihan model pembelajaran Talking stick anatara lain : 1) memacu siswa untuk belajar dan mempersiapkan pelajaran yang akan dibahas selanjutnya; 2) mendorong siswa untuk terus mendengarkan dan mengikuti 4

pelajaran yang sedang disampaikan guru; 3) menjadikan proses pemelajaran lebih menyenangkan; 4) menuntut keaktifan siswa terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran; 5) proses pembelajaran dapat berjalan dengan santai tetapi tetap serius. Sedangkan kekurangan yang dimiliki model Talking Stick ini adalah: 1) menbuat suasana kelas menjadi ramai: 2) menjadikan siswa tegang atau takut untuk mendapat giliran pertanyaan; 3) guru perlu banyak mempersiapkan banyak soal pertanyaan: 4) guru harus memperhitungkan waktu yang diperlukan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Talking Stick. Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah sebagai berikut : apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick dalam pembelajaran Biologi dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan permasalahan yang diteliti dan informasi yang didapatkan maka penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui hasil belajar biologi dalam penerapan model pembelajaran Talking Stick. 2. Untuk mengetahui hasil belajar biologi secara konvensional. 3. Untuk membandingkan hasil belajar Talking Stick dengan konvensional. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Dalam Pembelajaran Biologi siswa Kelas VIII SMP Pertiwi 1 Padang. Metodologi Penelitian ini dilaksanakan mulai 29 April - 28 Mei 2013 pada semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 SMP Pertiwi 1 Padang Jln. Bandar Belakang Tangsi, Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized control-group posttest only design (Lufri. 2005:69-70). Rancangan tersebut digambarkan seperti pada Tabel dibawah ini: Tabel 2: Rancangan Penelitian Kelas Perlakuan Eksperimen X T 2 Kontrol _ T 2 Keterangan : X T 2 Hasil Belajar = Perlakuan berupa penerapan Model Pembelajaran Talking Stick = Tes akhir berdasarkan materi yang diajarkan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Pertiwi 1 Padang yang terdaftar dalam semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri atas 4 kelas. Pengambilan sampel dengan cara Penentuan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan alasan adanya 5

pertimbangan dalam penentuan kelompok sampel, berdasarkan nilai rata-rata yang mendekati sama. Langkah-langkah dalam pengambilan sampel adalah : a. Mengambil nilai ujian semester I mata pelajaran biologi seluruh siswa yang terdaftar di kelas VIII SMP Pertiwi 1 Padang Tahun pelajaran 2012/2013. b. Menghitung nilai rata-rata ujian semester rata pelajaran biologi di setiap kelas. c. Berdasarkan pertimbangan dan kebutuhan, penelitian menetapkan dua dari empat kelas yakni kelas VIII 1 dan VIII 4 sebagai kelas sampel berdasarkan kemampuan ke dua kelas yang hampir sama dan di ajarkan oleh guru yang sama. Untuk menetapkan kelas eksperimen dan kelas kontrol penelitian mengunakan cara undian, yakni mengambil gulungan kertas yang ditulis nama kelas dan kelompok sampel.maka didapatkan kelas VIII 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII 4 sebagai kelas kontrol. Variabel bebas pada penelitian ini adalah perlakuan yang di berikan pada siswa yaitu penerapan model pembelajaran talking stick dan model pembelajaran konvensional. Variabel terikat adalah hasil belajar yang di peroleh setelah perlakuan di berikan. Seacara umum, prosedur penelitian dapat dibagi dalam 3 tahap, yaitu: 1. Tahap Persiapan a. Menentukan jadwal penelitian b. Menentukan populasi dan sampel c. Memilih dan menetapakan kelas eksperimen dan kelas kontrol. d. Mempersiapkan RPP, media, dan evaluasi yang digunakan dalam penelitian. e. Mempersiapkan hal yang mendukung untuk menerapkan model pembelajaran Talking Stick dan model pembelajaran konvensional. 2. Tahap Pelaksanaan Tabel 3 : Rencana pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas Eksperimen Pendahuluan (10 Menit) 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapakan salam. 2. Guru memperhatikan kesiapan ruangan, alat dan media pembelajaran yang di butuhkan dalam proses pembelajaran. 3. Guru membimbing siswa dalam Kelas Kontrol Pendahuluan (10 menit) 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapakan salam. 2. Guru memperhatikan kesiapan ruangan, alat dan media pembelajaran yang di butuhkan dalam proses pembelajaran. 3. Guru memebimbing siswa dalam 6

berdo a sebelum memulai pembelajaran. 4. Guru mencek kehadiran siswa 5. Guru memeriksa kesiapan siswa sebelum materi pelajaran dimulai. 6. Guru memberikan apersepsi kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari. 7. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang bertujuan untuk membangkitkan semangat sisiwa dalam belajar. Kegiatan inti (60 menit) 1. Guru menuliskan judul pelajaran dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa. 2. Guru menjelaskan tentang cara dan peraturan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran Talking Stick. 3. Guru menjelaskan materi pelajaran berdo a sebelum memulai pembelajaran. 4. Guru mencek kehadiran siswa 5. Guru memeriksa kesiapan sisiwa sebelum materi pelajaran di mulai. 6. Guru memberikan apersepsi kapada siswa mengenai materi yang akan dipelajari. 7. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang bertujuan untuk membangkitkan semangat siswa dalam belajar. Kegiatan inti (60 menit) 1. Guru menuliskan judul pelajaran dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa. 2. Guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa dengan metode ceramah dan Tanya jawab. 3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa kepada siswa. 4. Setelah materi pelajaran selesai dijelaskan oleh guru, guru memberikan instruksi kepada siswa untuk mempelajari ulang materi yang telah dijelaskan oleh guru selama 30 menit. 5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang dipelajari yang masih belum di mengerti. 6. Setelah siswa selesai mempelajari kembali materi pelajaran guru melaksanakan model pembealajaran Talking Stick. 7. Guru membimbing siswa dalam proses pembelajaran Talking Stick selama berlangsung. Penutup (10 menit) 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran untuk bertanya mengenai materi yang di pelajari. 4. Guru memberikan penguatan untuk menyamakan konsep dan persepsi mengenai materi yang di pelajari. Penutup (10 menit) 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran 7

2. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran. 3. Guru menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya dan meminta siswa untuk mempelajari dirumah. 4. Guru menutup pelajaran dengan berdo a menurut agama dan kepercayaan masing-masing 3. Tahap Pengumpulan data 2. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran. 3. Guru menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya dan meminta siswa untuk mempelajari dirumah. 4. Guru menutup pelajaran dengan berdo a menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Pada tahap pengumpulan data dilakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran pada kelas sampel dengan memberikan tes akhir berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban, setelah pokok bahasan yang diajarkan selesai. Hal ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan gambaran yang menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa tersebut, dan membedakan hasil belajar kedua model pembelajaran yang telah diterapkan. Tes uji coba soal pada instrumen penelitian ini dilakukan untuk mengetahui validitas, reabilitas, daya beda, dan taraf kesukaran. Analisa data pada penelitian dengan menggunakan uji t. Sebelum dilakukan analisa data, maka dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors dan uji homogenitas dengan uji f. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan analisis data skor hasil belajar siswa pada kelas sampel diperoleh perhitungan rata-rata, simpang baku, dan varian kedua kelas sampel sebagaimana tercantum pada Tabel 4. Tabel 4: Nilai Rata-rata, Simpangan Baku dan Varians Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. Kelas n x S S 2 Eksperimen 32 69,06 56,03 3139,36 Kontrol 28 59,64 12,97 168,22 Sumber : Data primer diolah dengan menggunakan Anates versi 4. Keterangan: n = Jumlah siswa x = Rata-rata nilai tes S = Simpangan baku S 2 = Varians Pada Tabel 5 dapat diketahui bahwa jumlah seluruh nilai siswa dan jumlah siswa maka didapatkan nilai rata-rata kelas, jadi pada kelas eksperimen memiliki nilai ratarata lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Pada nilai simpang baku dan varian kelas sampel memiliki populasi yang tidak sama besar yang mengakibatkan kelas sampel memiliki variasi yang beragam. Menurut Sudjana (2005:249) populasipopulasi dengan varians yang sama besar dinamakan populasi dengan varians yang homogen. Jika populasi-populasi dengan 8

variansnya tidak sama besar dinamakan populasi dengan varians yang heterogen. Berdasarkan analisis validitas soal uji coba yang dicari dengan menggunakan anates versi 4. Diperoleh sebanyak 12 soal tergolong sangat rendah, 9 soal tergolong cukup, 13 soal tergolong rendah, 5 soal tergolong tinggi dan 1 soal tergolong sangat tinggi. Berdasarkan analisis reliabilitas soal uji coba yang dicari dengan menggunakan anates versi 4. Didapat nilainya adalah 0,76 berarti tegolong kriteria tinggi. Berdasarkan analisis reliabilitas soal uji coba yang dicari dengan menggunakan anates versi 4. Maka didapatkan dari uji daya beda soal yang tergolong, lemah 12, cukup 8, baik 13 dan baik sekali 7. Kriteria yang digunakan pada penelitian ini adalah berkisar antara 0,20-1,00 yang tergolong cukup, baik, dan baik sekali. Berdasarkan analisis reliabilitas soal uji coba yang dicari dengan menggunakan anates versi 4. Maka didapatkan dari taraf kesukaran soal yang tergolong mudah ada 3, sedang 30 dan sukar 7. Kriteria yang dgunakan berkisar dari 0,00-0,70 yang tergolong sukar dan sedang. Analisis Data dan Hasil penelitian dapat dilakukan dengan uji normalitas, uji homogenitas kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis untuk menentukan statistik yang akan digunakan seperti Tabel 6 berikut ini. Tabel 5. Analisis Data Berdasarkan Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas Eksperimen Kontrol Keterangan N 32 28 L hitung 0.0034 0.008443 Normal L tabel 0,1565 0,161 Normal F hitung 2,1 Heterogen F tabel 1,88 t' Kriteria 0,79 2,04 Hipotesis diterima H 0 Sumber : Data yang diolah dengan menggunakan Anates versi 4. Dari Tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa data hasil belajar kedua kelas sampel memiliki L 0 <L tabel maka data yang diuji dinyatakan terdistribusi normal. Hasil uji homogenitas kedua sampel menunjukan bahwa F hitung = 18,7 dengan F tabel = 1,88 pada taraf nyata 0,05 dengan dk 32:28 memiliki F hitung >F tabel bearti kedua kelas sampel heterogen.. Dari uji normalitas dan uji homogenitas, diketahui bahwa data kedua kelas sampel berdistribusi normal dan mempunyai varians yang heterogen.untuk pengujian hipotesisnya digunakan uji t. dari analisis data diperoleh nilai t. Berdasarkan kriteria pengujian hiipotesis H 0, nilai berada pada daerah H 0 dimana -2,04>0,92>2,04 dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima (H 0 ditolak H 1 diterima) berarti terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick terhadap hasil belajar biologi kelas VIII SMP Pertiwi 1 Padang Tahun ajaran 2013/2014. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, peneliti juga menilai sikap dan 9

keterampilan siswa yang dinilai oleh guru biologi siswa kelas VIII yang berperan sebagai observer. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 6 berikut. Tabel 6 :Penilaian Afektif dan Psikomotorik Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Ke Kelas Eksperimen Nilai Afektif % Nilai Psikomotor % 1 2 76 77 67 66 Jumlah 153 133 Rata-rata 76 66,50 Tabel 7 : Penilaian Afektif dan Psikomotorik Siswa Kelas kontrol Kelas Kontrol Pertemuan Ke Nilai Afektif % Nilai Psikomotor % 1 2 61 65 58 68 Jumlah 126 126 Rata-rata 63 63 Berdasarkan Tabel 6 dan 7, dapat dilihat bahwa penilaian afektif dan psikomotor siswa pada kelas sampel untuk pertemuan 1 dan 2 terdapat perbedaan nilai afektif dan psikomotor pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penilaian afektif pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol yaitu dengan rata-rata 76% pada kelas eksperimen dan 63% pada kelas kontrol. Begitu juga dengan penilaian psikomotor pada kelas eksperimen juga lebih tinggi dari kelas kontrol, rata-rata nilai psikomotor kelas eksperimen adalah 66,50% sedangkan pada kelas kontrol 63%. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan dari penggunaan Talking Stick pada materi bahan kimia terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Pertiwi 1 Padang tahun ajaran 2013/2014. Penilaian afektif kedua kelas sampel menunjukkan adanya perbedaan dimana jumlah rata-rata penilaian kelas ekperimen adalah 76% dan kelas kontrol 63%. Begitu juga dengan penilaian rata-rata afektif dan psikomotor kelas eksperimen yang lebih tinggi yaitu 66,50% dan kelas kontrol 63%. Hal ini menunjukkan bahwa sikap dan keterampilan siswa dalam menerima pelajaran pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Berdasarkan analisis data bahwa siswa kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan menerapkan pembelajaran menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick lebih baik belajarnya (69,06) dibandingkan dengan kelas kontrol (59,64) yang tidak menerapkan model pembelajaran menggunakan Tipe Talking Stick. Hal ini sejalan dengan penelitian Gulo (2011) menyatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari kedua kelas sampel 10

walaupun masih ada beberapa siswa yang belum mencapai KKM. Pada kelas Eksperimen yang berjumlah 32 orang, terdapat 27 orang (tuntas 84%), yang mencapai KKM dan 5 orang (15,6% ) yang belum mencapai KKM. Sedangkan dikelas kontrol yng berjumlah 32 siswa, mencapai KKM sebanyak 20 orang (tuntas 62,5%), dan yang belum mencapai KKM sebanyak 12 orang ( tidak tuntas 37,5%). Hasil penelitian pada proses pembelajaran di kelas eksperimen adanya interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran karena dalam proses pembelajaran menggunakan Talking Stick ( tongkat berbicara) dan pembelajaran ini belum pernah dilakukan dikelas ini sebelumnya dan siswa merasa tertarik dalam proses pelajaran. Hasil penelitian pada proses pembelajaran di kelas kontrol kondisi kelasnya kurang nyaman. Diwaktu proses pembelajaran berlangsung siswanya kurang serius dalam mendengarkan penjelasan dari guru. kondisi ini menyebabkan hasil belajar biologi siswa menjadi rendah. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Nilai rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen lebih tinggi (yaitu rata-rata 69,06 ) dari pada kelas kontrol (rata-rata 59,64). 2. Hasil belajar ranah afektif dan psikomotor pada kelas ekperimen nilai (rata-rata afektif 76 ) dan psikomotor (rata-rata 66,50)lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol (ratarata afektif 63), (psikomotor rata-rata 63). Daftar Pustaka Gulo, Hardikupatu.2011. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMAN 13 Padang. Skripsi. Universitas Bung Hatta. Padang. Lufri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang. Universitas Negri Padang. 2010. Strategi Pembelajaran Biologi Teori, Praktik Dan Penelitian. Padang. Universitas Negri Padang. Mohamad. 2011. Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara. Puspitasari, Happi suci. 2011. Efektifitas Pembelajaran Model Talking Stick untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa pada Pokok Materi Ekosisten Kelas VII D SMP NEGERI 3 Kartasura Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal. Universitas Muhamadiyah Sukoharjo. Hal 34-38. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media. 11

Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito 12