Prakata: Prof. Ir. ANTARIKSA, M.Eng., Ph.D

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1 Y, Wartaya Winangun, Tanah Sumber Nilai Hidup, Yogyakarta: Kanisius, 2004, hal

TATA SPASIAL ARSITEKTUR TRADISIONAL SUKU ATONI DI KAMPUNG TAMKESI PULAU TIMOR

Dr.Ir. Edi Purwanto, MT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 8 KESIMPULAN DAN KONTRIBUSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Setiap manusia hidup dalam suatu lingkaran sosial budaya tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Arsitektur merupakan hasil dari faktor-faktor sosiobudaya, sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. Arsitektur rumah tradisional yang tersebar hingga ke pelosok Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMUKIMAN BUKU PELAJARAN SENI BUDAYA

BAB III METODE PERANCANGAN. sebagai alat visual metode merancang arsitektur. Adapun tahapan dan kerangka dari

MELAYANI DENGAN HATI (STUDI KASUS PENGELOLAAN KOMUNIKASI INTERNAL DI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

Dr.Ir. Edi Purwanto, MT

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang mewakili daerahnya masing-masing. Setiap Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan nasional (national pride) bangsa Indonesia adalah

SURAT PERNYATAAN KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR v DAFTAR TABEL vii ABSTRAK viii ABSTRACT. ix

METODOLOGI. Gambar 14. Peta Lokasi Penelitian (Sumber: Data Kelurahan Kuin Utara) Peta Kecamatan Banjarmasin Utara. Peta Kelurahan Kuin Utara

TESIS PERSEPSI MASYARAKAT LOKAL TERHADAP ASPEK SPASIAL PERENCANAAN GEOTOURISM DI KAWASAN DAYA TARIK WISATA KHUSUS KINTAMANI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) SEMESTER: GANJIL GENAP TAHUN AKADEMIK:

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

KINERJA PEGAWAI Teori, Pengukuran dan Implikasi

DISERTASI PA3352 RUMAH JAWA DALAM DINAMIKA PERUANGAN SEBAGAI DAMPAK HUBUNGAN GENDER KASUS: KOMUNITAS KAMPUNG LAWEYAN SURAKARTA

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan suatu bagian dari kebudayaan. Bila kita mengkaji kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transformasi dalam arsitektur

BAB I PENDAHULUAN. seseorang akan mampu menilai banyak hal mengenai budaya seperti gaya hidup,

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

2017 DAMPAK MODERNISASI TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT KAMPUNG BENDA KEREP KOTA CIREBON TAHUN

WALIKOTA PALANGKA RAYA

PURA MANDARA GIRI SEMERU AGUNG (Suatu Kajian Antropologis, Sosiologis, dan Edukatif) SKRIPSI. Oleh. Ari Yogo Prasetya NIM

BAB I PENDAHULUAN. Di setiap tempat di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing,

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk menunjukkan tingkat peradaban masyarakat itu sendiri. Semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang

Bab 1. PENDAHULUAN. tentang apa itu Tabua Ma T nek Mese yang adalah bagian dari identitas sosial masyarakat

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 I d e n t i f i k a s i P e r u b a h a n R u m a h T r a d i s i o n a l D e s a K u r a u, K e c. K o b a

BAB I PENDAHULUAN. Bermukim merupakan salah satu cerminan budaya yang. merepresentasikan keseluruhan dari teknik dan objek, termasuk didalamnya cara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Suku bangsa Melayu di Sumatera Timur mendiami daerah pesisir timur

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu benda pakai yang memiliki nilai seni tinggi dalam seni rupa ialah

B A B V P E N U T U P. Fakta-fakta dan analisis dalam tulisan ini, menuntun pada kesimpulan

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan. Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

WISATA KULINER Atribut Baru Destinasi Ubud

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

KAMPUNG KOTA BANDUNG. Penulis : Pele Widjaja. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

Sebagai ilustrasi, orang Batak dan Sunda beranggapan bahwa mereka halus dan. sopan sedangkan orang Batak kasar, nekad, suka berbicara keras, pemberang

BAB I PENDAHULUAN. Letak Kabupaten Bangkalan berada pada ujung Pulau Madura bagian Barat

IDENTIFIKASI POLA TATA RUANG RUMAH PRODUKTIF BATIK DI LASEM, JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terkenal sebagai salah satu negeri terbesar penghasil kain tenun tradisional yang

MAKNA PERAYAAN LIMBE DALAM MASYARAKAT DENGKA DULU DAN SEKARANG

BAB I PENDAHULUAN. Moses, 2014 Keraton Ismahayana Landak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

Penerapan Budaya Sunda dalam Perancangan Pasar Rakyat Kasus: Pasar Sederhana, Bandung

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rencana Strategis Daerah Kab. TTU hal. 97

BAB I PENDAHULUAN. yang subordinatif, di mana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan.

KIAT MENULIS ARTIKEL ILMIAH, oleh Prof. Ir. Urip Santoso, S.I.Kom., M.Sc., Ph.D. Hak Cipta 2014 pada penulis

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

PEMBERDAYAAN KOMUNITAS BAKUL PASAR TRADISIONAL DESA BANTUL MELALUI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PERMODALAN YOHANES ARIYANTO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam lagi bahasa tercakup dalam kebudayaan. Bahasa menggambarkan cara berfikir

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. seperti marsombuh sihol dan rondang bittang serta bahasa (Jonris Purba,

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pesisir pantai barat. Wilayah budaya pantai barat Sumatera, adalah

BAB IV ANALISIS. Mitos memang lebih dikenal untuk menceritakan kisah-kisah di masa

REALITA DAN VISI KE DEPAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. manusia akan alam, menjadi suatu refleksi pribadi, yang kemudian di sharingkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ashriany Widhiastuty, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keanekaragaman kulinernya yang sangat khas. Setiap suku bangsa di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

BAB II METODE PENULISAN

HUKUM ADAT DAN KEARIFAN LOKAL

CHANDRA SETIAWAN NIM.

Bab I PENDAHULUAN. sesamanya. Hubungan sosial di antara manusia membentuk suatu pola kehidupan tertentu yang

IDENTIFIKASI DAN PENGEMBANGAN POTENSI KAMPOENG BATIK LAWEYAN SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA

BAB I PENDAHULUAN. Museum merupakan tempat dimana berbagai informasi yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Transkripsi:

Cara pandang dan metode penelitian berbasis fenomenologi ini dapat dimanfaatkan untuk meneliti dan memahami fenomena kampung-kampung vernakular di Timor yang sangat kaya dengan nuansa budaya lokal. Studi dengan pendekatan fenomenologi ini bisa diterapkan untuk kasus-kasus serupa, dan ternyata bahasa ruang dalam dan luar tidak bisa berdiri sendiri, karena masih harus dielaborasikan dengan dua teori yaitu teori Barat dan Timur. Oleh karenanya, penelitian dengan paradigma fenomenologi perlu dilanjutkan dengan mengangkat kasus studi kampung-kampung non Atoni di Pulau Timor. Bahkan penelitian sejenis ini dapat dan perlu diperluas dengan mengangkat kasus studi kampung vernakular di berbagai Pulau di seluruh Indonesia dalam rangka membangun pengetahuan dan menemukan teori tersembunyi di balik fenomena keruangan pada kampung-kampung vernakular tersebut. Pemahaman mendalam tentang konsep ruang dalam dan luar arsitektur suku Atoni di Tamkesi dapat digunakan sebagai rujukan untuk merancang arsitektur bagian kota, permukiman baru serta bangunan baru lainnya. Diharapkan proses sintesis antara konsep lokal yang baik dengan teknologi moderen dapat terwujud. Dengan demikian pada gilirannya akan terwujud arsitektur yang mengikuti kemajuan jaman sekaligus sesuai dengan konteks budaya dan alam lokalnya. CV. SUNRISE Jl. Nogobondo No. 7, Rejowinangun, Kota Gede, Yogyakarta Telepon: (0274) 444710, SMS/WA: 085726508240 Email: sunrise.hipro@gmail.com ISBN : 978-602-1062-40-1 978 602 1062 40 1 Prakata: Prof. Ir. ANTARIKSA, M.Eng., Ph.D

GRAMATIKA ARSITEKTUR VERNAKULAR SUKU ATONI DI KAMPUNG ADAT TAMKESI DI PULAU TIMOR REGINALDO LAKE

Ume Lopo

GRAMATIKA ARSITEKTUR VERNAKULAR SUKU ATONI DI KAMPUNG ADAT TAMKESI DI PULAU TIMOR REGINALDO LAKE

GRAMATIKA ARSITEKTUR VERNAKULAR SUKU ATONI DI KAMPUNG ADAT TAMKESI DI PULAU TIMOR Copyright 2015 Diterbitkan oleh: CV. SUNRISE E-mail: sunrise.hipro@gmail.com Jalan Nogobondo No. 7, Rejowinangun. Kota Gede, Yogyakarta, 55171 Cetakan Pertama, 2015 Penulis Prakata Ilustrasi Sampul Muka dan Layout : Reginaldo Lake : Prof. Ir. Antariksa, M.Eng., Ph.D : Reginaldo Lake : Reginaldo Lake Hak cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan cara apapun (termasuk fotokopi) tanpa izin tertulis dari penerbit dan/ penulis. Pencantuman bagian dari karya tulis ini dimungkinkan sebagai kutipan dalam penulisan artikel dan/ tinjauan kritis. Lake, Reginaldo, 2015 Gramatika Arsitektur Vernakular Suku Atoni Di Kampung Adat Tamkesi Di Pulau Timor/ 192 hal; 14.8x21 cm ISBN 978-602-1062-40-1 I. Arsitektur. II. Vernakular. III. Lake, Reginaldo

Ume Kbat Arsitektur adalah ekspresi dan wahana suatu kebudayaan, dalam alam citra rasa dan u n g k a p a n k e h i d u p a n : R m. M a n g u n w i j a y a

Sonaf Mnasi

TENTANG PENULIS Reginaldo Christophori Lake, lahir di Kupang, 15 Desember 1988. Menempuh pendidikan Arsitektur Strata 1 di Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Katolik Widya Mandira Kupang (UNWIRA), dan mendapat gelar Sarjana Teknik Arsitektur (ST) tahun 2012. Kemudian menempuh studi Strata 2 di Program Studi Pascasarjana Arsitektur bidang kajian Riset Arsitektur Tradisional, Universitas Katolik Parahyangan Bandung (UNPAR) dan mendapat gelar Magister Teknik Arsitektur (MT) tahun 2014. ii Kecintaan dan kepeduliannya pada arsitektur dicurahkan dalam proses mengajar-belajar karena merupakan salah satu gur pengajar di Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Widya Mandira yang tekun mengamati perkembangan dunia arsitektur terutama bidang teori dan falsafah arsitektur tradisional juga mendesain arsitektur. Hasil karyanya meliputi berbagai desain arsitektur serta penerbitan satu buku bersubjek arsitektur, yaitu: Wologai, Eksotisme Vernakular Di Kaki Gunung Lepembusu (2012). Karya tulis ini merupakan bentuk sumbangsih berikutnya, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi berarti pada pemetaan arsitektur vernakular di Indonesia. Reginaldo Lake - Gramatika Arsitektur Vernakular Suku Atoni

CATATAN Substansi buku ini merupakan sebagian telaah yang disarikan dari tulisan tesis, dimana penelitian lapangannya dilakukan sepanjang tahun 2010 sampai dengan 2014. Awalnya merupakan hasil laporan studi ekskursi yang saya lakukan bersama tim Pusat Studi Arsitektur Vernakular Unwira Kupang pada tahun 2010, namun objek studi menjadi sangat menarik ketika pendalaman fenomenologi diterapkan sehingga karakteristik wujudnya semakin spesi k. Sumber foto-foto dan dokumentasi visual sebagian besar merupakan dokumentasi Pusat Studi Asitektur Vernakular Unwira, Kupang dan Arsitektur Hijau Unpar, Bandung, kemudian divisualisasikan secara 3 dimensi untuk mendapatkan ilustrasi modeling/trimatra secara menyeluruh dan detail dari obyek studi. ii Judul yang ditulis merupakan pendalaman makna komunikasi arsitektur yang berusaha menyampaikan esensi yang tersirat di dalamnya. Gramatika yakni tata bahasa, sebuah pola bahasa yang terungkap ketika pemaknaan objek semakin mendalam, cocok untuk mengungkapkan bahasa ruang arsitektur vernakular yang sarat makna dan terselubung dalam kehidupan manusia. Pada buku ini nama-nama informan serta format hasil kuesioner seluruhnya tidak saya tampilkan. Walaupun demikian keutuhan isi substansi tetap dijaga. Penelitian ini melibatkan banyak pihak. Meskipun tidak dapat saya sebutkan satu persatu, lewat catatan ini perkenankan saya menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya serta setulus-tulusnya dari lubuk hati yang paling dalam pada seluruh pihak yang telah membantu mewujudkan penelitian ini terutama Bapak Ir. Pilipus Jeraman, MT., yang mengijinkan saya terlibat dalam tim Pusat Studi Arsitektur Vernakular Unwira, Kupang dan Bapak Dr. Ir. Purnama Salura, MT., MM yang telah membimbing selama proses penyusunan naskah tesis dan buku ini. Penulis Grmatika Arsitektur Vernakular

PRAKATA Prof. Ir. Antariksa, M.Eng., Ph.D Arsitektur tradisional sering direpresentasikan sebagai arsitektur vernakular yang masih memegang nilai-nilai adat dan budaya yang berhubungan dengan identitas lokal. Seperti nilai kepercayaan yang bersifat unik dan dipunyai oleh suatu masyarakat tertentu yang berakar dari tempat tertentu pula. Identitas bangunan arsitektur tradisional ini mempunyai beberapa ciri yang dapat dilihat secara visual. Ciri-ciri ini hampir semuanya dapat ditemukan di beberapa daerah di wilayah nusantara, namun adakalanya beberapa tempat sedikit mempunyai perbedaan. Artinya lokalitas yang berbeda tentunya memiliki ciri arsitektur yang berbeda pula. Perbedaan inilah yang memberikan keunikan tersendiri pada bangunan arsitektur vernakular di kampung adat Tamkesi bagian dari Suku Atoni, yang antara lain dapat dilihat dari orientasi, bentuk dan bahan bangunan serta konsep religi yang melatarbelakanginya. iii Selain arsitektur vernakular Tamkesi, kebudayaan sik lainnya terlihat dari bentuk bangunan tradisional yang biasanya diterapkan pembangunannya melalui rumah tradisional. Arsitektur rumah tradisional dapat diartikan sebuah rumah yang dibangun dengan cara yang sama oleh beberapa generasi. Istilah lain untuk rumah tradisional adalah rumah adat atau rumah rakyat. Kriteria dalam menilai keaslian arsitektur rumah-rumah tradisional antara lain kebiasaan-kebiasaan yang menjadi suatu peraturan yang tidak tertulis saat rumah didirikan ataupun mulai digunakan. Ada ritual-ritual tertentu misalnya upacara - Reginaldo Lake - Gramatika Arsitektur Vernakular Suku Atoni

pemancangan tiang pertama, selamatan/kenduri dan penentuan waktu yang tepat. Selain hal tersebut, masih banyak tata cara atau aturan yang dipakai, misalnya arah hadap rumah, bentuk, warna, motif hiasan, bahan bangunan yang digunakan, sesajen, doa atau mantera yang harus dibaca dan sebagainya sangat erat terkait pada arsitektur rumah vernakular yang terdapat di kampung adat Tamkesi. iv Keterkaitan tradisi bermukim Suku Atoni dalam hal ini masyarakat adat Tamkesi dengan lingkungan masyarakat berbudaya memberikan nuansa masa lampau yang terbentuk dalam sebuah wujud budaya dan telah diwariskan secara turun-temurun. Dengan perwujudan ini munculah serangkaian lambang dan tatanan perilaku yang dipilih dalam akulturasi tadi menjadi sebuah warisan Suku Atoni dalam bentuk kontinuitas sosial-budaya masa lalu yang bertahan hingga saat ini. Dalam perjalanannya, tradisi masyarakat adat Tamkesi mengalami perubahan dalam bermukim dari satu individu ke individu yang lain dan juga dari satu generasi ke generasi yang lain. Ruang dalam arsitektur permukiman vernakular Tamkesi merupakan wujud dari aktivitas masyarakat yang mendiami lingkungan permukiman. Ruang ini tercipta dari elemen bangunan dan aktivitas yang berlangsung. Hal ini menjadikan tautan budaya bermukim tadi menjadi sebuah elemen bagian dari elemen tradisional yang dijadikan prinsip-prinsip dasar pembentukan suatu kawasan terbangun dengan budaya arsitektur vernakular Tamkesi. Dengan melihat dari kenyataan di atas, bahasan mengenai arsitektur masyarakat adat Kampung Tamkesi dari Suku Atoni ini dapat memberikan kontribusi kenusantaraan yang sangat besar bahwa arsitektur senantiasa mengalami perubahan sesuai perkembangan kondisi kehidupan pada tempat mereka berada. Bahasan mengenai gramatika arsitektur pada masyarakat Suku Atoni yang diangkat dalam buku ini, adalah bagian dari arsitektur masyarakat adat Tamkesi di Biboki Selatan, wilayah Timor Tengah Utara. Arsitektur vernakular Tamkesi ini memiliki hal-hal yang sangat spesi k yang masih bertahan hingga kini. Dengan perubahan pola permukiman yang cukup relevan dapat dilakukan penelusuran dalam bentuk sebuah kajian, yang pendekatannya dilakukan dengan cara memahami bentuk, makna dan ruang arsitektur vernakular Tamkesi yang hasilnya tentu semakin lebih jelas. Dari penelusuran ini akhirnya di - Prakata

dapatkan bahwa konsep bermukim serta tata ruang permukiman vernakular Tamkesi mempunyai konsep relasi yang sangat spesi k, yaitu dengan persaudaraan etnik/suku, spiritual, ketaatan tradisi, dan hubungan antara manusia dengan alam khas Tamkesi. Buku ini sangat menarik dijadikan sebagai bahan acuan/referensi untuk memahami apa yang terjadi pada arsitektur vernakular di wilayah nusantara ini terutama bentuk, makna dan ruang seperti apa yang terjadi pada arsitektur vernakular Tamkesi. Malang, 19 Juni 2015 Prof. Ir. Antariksa, M.Eng., Ph.D v Reginaldo Lake - Gramatika Arsitektur Vernakular Suku Atoni

DAFTAR ISI Hal. i ii iii vi Tentang Penulis Catatan Prakata Daftar Isi I. Fenomenologi, Bentuk Dan Makna Lokalitas Arsitektur Vernakular 1 1. Pentingnya Arsitektur Vernakular Sebagai Identitas Lokal 5 2. Bentuk, Makna Dan Ruang Arsitektur Lokal Dalam Aliran Fenomenologi 11 3. Konsep Bentuk, Ruang Arsitektur Dan Elaborasi Pendekatan Terpilih vi II. Atoin Meto (Orang Atoni) 16 1. Budaya Bermukim Suku Atoni 19 2. Arsitektur Suku Atoni III. Kampung Adat Tamkesi 22 1. Keberadaan Kampung Adat Tamkesi 26 2. Sejarah Perkampungan Adat Tamkesi 31 3. Persepsi Spasial 31 3.1 Persepsi Kampung Dalam Dan Kampung Luar 35 3.2 Persepsi Kampung Lama Dan Kampung Baru 37 4. Tata Masyarakat Atoni Di Kampung Adat Tamkes 39 4.1 Tata Suku 43 4.2 Tata Gender 45 5. Otonomi Adat 48 6. Wujud Upacara Adat 49 7. Relasi Manusia Dengan Alam Biboki 51 8. Kondisi Arsitektur Permukiman Adat Tamkesi Daftar Isi

Hal. 51 8.1 Pola Permukiman Adat Tamkesi 54 8.2 Bangunan Arsitektur Tamkesi 84 9. Konsep Bermukim Orang Tamkesi IV. Bahasa Ruang Dalam Dan Luar Arsitektur Permukiman Vernakular Tamkesi 87 1. Konsep Relasi Ruang Arsitektur Permukiman Vernakular 88 2. Interpretasi Makna Bahasa Ruang Dalam Dan Luar Arsitektur Permukiman Vernakular Tamkesi 89 3. Interpretasi Eksistensi (Orientasi) Dan Ekspresi (Identi kasi) Keseluruhan Elemen Ruang Dalam Dan Luar Arsitektur Permukiman Vernakular Tamkesi 90 3.1 Konsep Lingkup Lingkungan Sekitar 104 3.2 Konsep Lingkup Tapak 123 3.3 Konsep Lingkup Bentuk 135 3.4 Konsep Lingkup Sosok 152 3.5 Konsep Lingkup Siklus 160 4. Konsep Ordering Principles Arsitektur Vernakular Tamkesi V. Epilog 166 1. Relasi Kampung Lama Dan Kampung Baru 167 2. Relasi Tata Suku Dan Tata Ruang vii viii xv xvi xvii xx Daftar Gambar Daftar Skema Daftar Tabel Glosarium Kepustakaan Reginaldo Lake - Gramatika Arsitektur Vernakular Suku Atoni