BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Di dalam model penelitian ini. singkat dapat digambarkan sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dengan puskesmas campus dan berdampingan dengan Jl. Abri.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau lazimnya dikenal dengan classroom

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODE PENELITIAN. mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pesawahan kecamatan Teluk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

beberapa kali, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan pada pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian berdasarkan pada prinsip metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton. Bandar lampung pada semester II tahun 2011.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom action research)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Perintis 2 Pematang Sawa pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri 1 Gedong Air,

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas ini secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui yakni: (1)

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun pelajaran 2012/2013, yaitu sekitar bulan Juli sampai dengan bulan

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 03

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 4 komponen yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dalam penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan dan setiap pertemuan diadakan tes formatif (post-tes). Rincian penelitian ini dapat dilihat dalam diagram berikut. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pengamatan Pelaksanaan Gambar 1. Siklus penelitian tindakan kelas (Arikunto, 2006: 105) Keterangan:

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian berdasarkan pada prinsip metode penelitian tindakan kelas oleh Arikunto yang mencakup kegiatan perencanaan, tindakan, observasi, refleksi atau evaluasi. Keempat kegiatan ini berlangsung secara berulang dalam bentuk siklus. Penelitian ini dilakukan dengan cara berkolaborasi antara peneliti dengan teman sejawat yang akan menjadi observer pada saat penelitian berlangsung. Sebelum peneliti melakukan PTK terlebih dahulu dilakukan sosialisasi tentang PTK kepada teman sejawat dan siswa yang ada di SD yang bersangkutan. Hal ini dilakukan agar guru dan siswa tidak kaku bila nanti menjadi subjek penelitian. 3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Subjek dan Objek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV semester II SD Negeri 1 Kurungan Nyawa Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 21 siswa terdiri dari 11 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Objek penelitian adalah penggunaan media realia pada pembelajaran matematika. 3.2.2 Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah SD Negeri 1 Kurungan Nyawa Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. 3.2.3 Waktu Penelitian

Penelitian ini memerlukan waktu lima bulan dimulai dari penyusunan proposal hingga penyusunan laporan penelitian yaitu dari bulan November 2011 hingga bulan Maret 2012. 3.3 Instrumen Pengumpulan Data Untuk lebih menjamin keakuratan data penelitian dilakukan perekaman data yaitu didapat dari hasil belajar siswa dan hasil observasi aktivitas siswa serta kinerja guru. Data yang diperoleh dianalisis dan dideskripsikan sesuai permasalahan yang ada dalam bentuk laporan hasil penelitian. Rancangan pendekatan pembelajaran media realia dilakukan oleh peneliti dan pelaksanaan observasi dilakukan oleh teman sejawat. Untuk mengetahui perkembangan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan guru digunakan lembar observasi kinerja guru dan aktivitas belajar siswa serta instrumen berupa tes (post-tes) hasil belajar siswa. Selama mengadakan pengamatan digunakan beberapa perlengkapan instrumen yaitu: 1. Lembar observasi aktivitas siswa untuk mengumpulkan data tentang peningkatan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Lembar observasi dibuat oleh peneliti dengan mencantumkan indikator dan kriteria keberhasilan. 2. Lembar observasi kinerja guru yang digunakan untuk memantau proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Lembar observasi ini juga untuk melihat penguasaan guru terhadap penggunaan media realia yang akan dijadikan bahan refleksi di akhir pembelajaran. Lembar observasi aktivitas dibuat oleh peneliti dengan mencantumkan indikator dan kriteria keberhasilan. 3. Tes hasil belajar disusun berdasarkan rumusan tujuan pembelajaran khusus. Perangkat tes tersebut dilaksanakan setelah selesai kegiatan pembelajaran pada setiap siklusnya.

Tabel 3.1 Jenis dan metode pengumpulan Data No Jenis Data Instrumen 1 2 3 Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran Kinerja guru selama kegiatan pembelajaran Hasil belajar siswa Lembar observasi Lembar observasi Soal Tes (Formatif) 3.4 Teknik Analisis Data Untuk mengetahui keberhasilan penggunaan media realia dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui observasi dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi memiliki kriteria penilaian yang akan dianalisis dan dipersentasekan baik aktivitas siswa maupun kinerja guru. Persentase aktivitas memiliki kriteria keberhasilan dapat dilihat pada tabel berikut. 3.4.1 Analisis Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh melalui observasi dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun indikatornya sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran. Tabel 3.2 Kriteria keberhasilan aktivitas belajar siswa dan guru dalam % No Tingkat Keberhasilan Arti 1 86-100% sangat tinggi 2 71-86% Tinggi 3 56-70% Sedang 4 41-55% Rendah 5 < 40% sangat rendah (adaptasi: Aqib dkk, 2009: 41) 3.4.2 Analisis Data Kuantitatif

Untuk data kuantitatif diperoleh dari hasil tes belajar siswa post-tes. Dari data hasil tes belajar dianalisis berdasarkan nilai rata-rata siswa dan persentase ketuntasan kelas berdasarkan KKM dengan rumus Xr = x n Xr = Nilai rata-rata x = Jumlah nilai yang diperoleh n = Jumlah siswa yang mengikuti tes (sumber: Arikunto, 2006: 205) 3.5 Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa pada setiap siklusnya. Untuk peningkatan aktivitas siswa didapat dari persentase hasil observasi terfokus, peneliti menargetkan aktivitas siswa berhasil jika telah mendapatkan predikat Tinggi atau > 71% dari kriteria keberhasilan yang digunakan berdasarkan pendapat dari Aqip (2009: 41). Sedangkan untuk peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari ketercapaian KKM yaitu 65,00 baik secara klasikal maupun individual serta peningkatan rata-rata nilai siswa secara klasikal siswa di setiap siklusnya. Peneliti menargetkan dalam penelitian dinyatakan berhasil apabila >75% dari total jumlah siswa telah lulus KKM. Hal ini sesuai dengan rentang ketuntasan seperti yang diungkapkan Arikunto (2006: 250) bahwa tingkat penguasaan yang dicapai jika menggunakan prinsip belajar tuntas yaitu sekurang-kurangnya menguasai >75%, atau jika < 75% maka tergolong belum tuntas. 3.6 Langkah-Langkah Tindakan

Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri atas dua siklus di mana masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat kegiatan pembelajarannya sebagai berikut. SIKLUS I Pertemuan 1 a. Perencanaan (planning) 1. Mengidentifikasi masalah. 2. Menganalisis dan merumuskan masalah. 3. Merancang pembelajaran dengan media realia dan menyusun perangkat pembelajaran dengan materi pokok Bangun Ruang Sederhana. 4. Mendiskusikan penerapan pembelajaran media realia. 5. Menyiapkan instrumen (pedoman observasi, tes awal dan akhir). 6. Menyusun kelompok belajar siswa. 7. Merencanakan tugas kelompok. b. Pelaksanaan (action) 1. Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan. 2. Menerapkan pembelajaran menggunanakan media realia yang diawali dengan membentuk kelompok yang terdiri dari 4 5 siswa lalu. 3. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan Lembar Tugas Siswa (LTS) yang harus diisi oleh masing-masing kelompok. 4. Siswa diberikan waktu untuk berdiskusi dan mengamati lingkungan sekitar tentang materi bangun ruang sederhana seperti bentuk gedung, atap rumah pagar dan lainnya.

5. Setelah selesai melakukan pengamatan dan mengisi LTS, masing-masing kelompok dipersilahkan untuk mempersentasikan hasil pengamatan yang telah ditulis pada LTS. 6. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai rencana. 7. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan. 8. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat melakukan tahap tindakan. c. Pengamatan (observasion) 1. Melakukan diskusi dengan guru SD dan kepala sekolah untuk rencana observasi. 2. Melakukan pengamatan terhadap penerapan media realia yang dilakukan teman sejawat. 3. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan media realia dalam pembelajaran matematika. 4. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahankelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran. 5. Perbaikan untuk pembelajaran berikutnya. d. Refleksi (reflection) 1. Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran. 2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan media realia dengan kerja kelompok dan mempertimbangkan langkah selanjutnya. 3. Melakukan refleksi terhadap media realia.

4. Melakukan refleksi terhadap kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika. 5. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Pertemuan 2 a. Perencanaan (planning) 1. Hasil refleksi dievaluasi, didiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya. 2. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran. 3. Merancang perbaikan II berdasarkan refleksi pada pertemuan 1 dengan materi pokok Jaring Kubus dan Balok. 4. Mendiskusikan penerapan pembelajaran dengan media realia. 5. Menyiapkan instrumen (pedoman observasi, tes awal dan akhir). b. Pelaksanaan (action) 1. Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan. 2. Menerapkan pembelajaran menggunanakan media realia yang diawali dengan membentuk kelompok yang terdiri dari 4 5 siswa lalu. 3. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan Lembar Tugas Siswa (LTS) yang harus diisi oleh masing-masing kelompok. 4. Siswa diberikan waktu untuk berdiskusi dan mengamati lingkungan sekitar tentang materi jaring kubus dan balok dengan mengamati struktur bentuk bangunan seperti bentuk gedung, ruang kelas dan lain-lain. 5. Setelah selesai melakukan pengamatan dan mengisi LTS, masing-masing kelompok dipersilahkan untuk mempersentasikan hasil pengamatan yang telah ditulis pada LTS.

6. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai rencana. 7. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan. 8. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat melakukan tahap tindakan. c. Pengamatan (observasion) 1. Melakukan diskusi dengan guru SD dan kepala sekolah untuk rencana observasi. 2. Melakukan pengamatan terhadap penerapan media realia yang dilakukan teman sejawat. 3. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan media realia dalam pembelajaran matematika. 4. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahankelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran. 5. Perbaikan untuk pembelajaran berikutnya. d. Refleksi (reflection) 1. Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran. 2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan media realia dengan kerja kelompok dan mempertimbangkan langkah selanjutnya. 3. Melakukan refleksi terhadap media realia yang digunakan. 4. Melakukan refleksi terhadap kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika.

5. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. SIKLUS II Pertemuan 1 a. Perencanaan (planning) 1. Hasil refleksi dievaluasi, didiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya. 2. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran. 3. Merancang perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I dengan materi pokok Mengenal Bangun Datar Simetris 4. Mendiskusikan penerapan pembelajaran dengan media realia. 5. Menyiapkan instrumen (pedoman observasi, tes awal dan akhir). b. Pelaksanaan (action) 1. Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan. 2. Menerapkan pembelajaran menggunanakan media realia yang diawali dengan membentuk kelompok yang terdiri dari 4 5 siswa lalu. 3. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan Lembar Tugas Siswa (LTS) yang harus diisi oleh masing-masing kelompok. 4. Siswa diberikan waktu untuk berdiskusi dan mengamati lingkungan sekitar tentang materi mengenal bangun datar simetris seperti papan tulis, meja, gambar-gambar yang memiliki sumbu simetris sehingga jika dilipat dapat saling menutupi bagian-bagiannya.

5. Setelah selesai melakukan pengamatan dan mengisi LTS, masing-masing kelompok dipersilahkan untuk mempersentasikan hasil pengamatan yang telah ditulis pada LTS. 6. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai rencana. 7. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan. 8. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat melakukan tahap tindakan. c. Pengamatan (observasion) 1. Melakukan diskusi dengan guru SD dan kepala sekolah untuk rencana observasi. 2. Melakukan pengamatan terhadap penerapan media realia yang dilakukan teman sejawat. 3. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan media realia dalam pembelajaran matematika. 4. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahankelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran. 5. Perbaikan untuk pembelajaran berikutnya. d. Refleksi (reflection) 1. Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran. 2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan media realia dengan kerja kelompok dan mempertimbangkan langkah selanjutnya. 3. Melakukan refleksi terhadap media realia.

4. Melakukan refleksi terhadap kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika. 5. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Pertemuan 2 a. Perencanaan (planning) 1. Hasil refleksi dievaluasi, didiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya. 2. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran. 3. Merancang perbaikan II berdasarkan refleksi pada pertemuan 1 dengan materi Pencerminan Bangun Datar. 4. Mendiskusikan penerapan pembelajaran dengan media realia. 5. Menyiapkan instrumen (pedoman observasi, tes awal dan akhir). b. Pelaksanaan (action) 1. Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan. 2. Menerapkan pembelajaran menggunanakan media realia yang diawali dengan membentuk kelompok yang terdiri dari 4 5 siswa lalu. 3. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan Lembar Tugas Siswa (LTS) yang harus diisi oleh masing-masing kelompok. 4. Siswa diberikan waktu untuk berdiskusi dan mengamati lingkungan sekitar tentang materi Pencerminan Bangunn Datar. 5. Setelah selesai melakukan pengamatan dan mengisi LTS, masing-masing kelompok dipersilahkan untuk mempersentasikan hasil pengamatan yang telah ditulis pada LTS. 6. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai rencana.

7. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan. 8. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat melakukan tahap tindakan. c. Pengamatan (observasion) 1. Melakukan diskusi dengan guru SD dan kepala sekolah untuk rencana observasi. 2. Melakukan pengamatan terhadap penerapan media realia yang dilakukan teman sejawat. 3. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan media realia dalam pembelajaran matematika. 4. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahankelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran. d. Refleksi (reflection) 1. Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran. 2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan media realia dengan kerja kelompok dan mempertimbangkan langkah selanjutnya. 3. Melakukan refleksi terhadap media realia yang digunakan. 4. Melakukan refleksi terhadap kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika. 5. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.

Dari tahap kegiatan pada siklus I dan II, hasil yang diharapkan adalah: 1. Siswa memiliki kemampuan dan kreativitas serta selalu aktif terlibat dalam proses pembelajaran matematika 2. Guru memiliki kemampuan merancang dan menggunakan media realia dengan kerja kelompok khusus pada mata pelajaran matematika. 3. Terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.