BAB VII PENUTUP. pendeskripsian, uji Chi-square dan uji koefisien kontingensi maka peneliti dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII PENUTUP. pendeskripsian, uji Chi-square k sampel dan uji koefisien kontingensi maka. peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, setiap individu terkait

PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan

BAB I PENDAHULUAN. oleh negara-negara didunia. Akan tetapi, implementasi demokrasi disetiap negara

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego

BAB V PENUTUP. masyarakat yang diberikan pada kandidat-kandidat partai politik.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam data pemilih pada pemilihan Peratin Pekon Rawas Kecamatan Pesisir

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah tidak lagi terbatas pada kewenangan yang bersifat administratif tapi telah

BAB I PENDAHULUAN. tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Artinya. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN. konsep suci penyelenggaran Negara telah membawa perubahan bagi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi baru untuk memuaskan kebutuhan. Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang

PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 DI KECAMATAN MOWILA JURNAL PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. oleh Unang Sunardjo yang dikutip oleh Sadu Wasistiono (2006:10) adalah

MASYARAKAT MUSI BANYUASIN : KECENDERUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN SERTA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014.

I. PENDAHULUAN. memperoleh dan menambah dukungan suara bagi para kandidat kepala daerah. Partai politik

PENDAHULUAN Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

II. TINJAUAN PUSTAKA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Pekon Way Petai yang

I. PENDAHULUAN. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat

BAB V PENUTUP. yang melibatkan birokrat masuk dalam arena pertarungan politik yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan

BAB IV PERILAKU PEMILIH DALAM PEMILIHAN UMUM PRESIDEN TAHUN Secara umum partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggotanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan, sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara takkan terlepas dari

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PEMEKARAN (TERBENTUKNYA) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

PENINGKATAN NILAI PARTISIPASI PEMILIH

DI BALIK POLITIK PENCITRAAN. Oleh. Yoseph Andreas Gual

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa orde baru, kepala pemerintahan di daerah baik tingkat satu dan dua, para

Pemilu Alternatif ala Bung Hatta:

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan juga pada pemilu (Pemilu). Pada umumnya partai politik itu dapat dikatakan

II. TINJAUAN PUSTAKA

Mengapa Pilkada Jakarta Kali Ini Penting?

I. PENDAHULUAN. akuntabilitas bagi mereka yang menjalankan kekuasaan. Hal ini juga

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat untuk memilih. calonnya, calon pasangan kepala daerah untuk Wilayah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan politik di landasi oleh Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang

KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. praktek politik masa lalu yang kotor. Terlepas dari trauma masa lalu itu, praktek

ETNISITAS DAN PERILAKU PEMILIH

PEMILU. Oleh : Nur Hidayah

1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

PEMIRA UI merupakan salah satu bentuk representasi penerapan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi

BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik

8 KESIMPULAN DAN REFLEKSI

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

KAMPANYE TAK BERKUALITAS, POLITIK UANG MENGANCAM

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu yang telah menggunakan hak

TUGAS ILMUWAN POLITIK DALAM PENGAWALAN POTENSI RESIKO JELANG PEMILUKADA 2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. Penelitian hubungan antara karakteristik pemilih, konsumsi media, interaksi peergroup dan

PENDAHULUAN. LAPORAN SURVEI PILKADA KAB. Sumedang Temuan Survei : Agustus 2017

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

jabatan di struktur Pemko Pematangsiantar? 6. Dan mengapa etnis lainnya seperti Mandailing, Nias dan lain-lain sedikit menduduki

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi persyaratan (Sumarno, 2005:131). pelaksanaan pemilihan kepala daerah ( pilkada ).

DINAMIKA POLITIK LOKAL SUKSESI PEMILU KEPALA DAERAH

(Viola Indora, Irawan Suntoro, Yunisca Nurmalisa) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum

A. Kesimpulan BAB V PENUTUP

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi dan pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. direalisasikan melalui wakil-wakilnya di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

BAB I PENDAHULUAN. ini didukung dengan berdirinya bermacam-macam partai politik. Diawali

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan hasil kajian, dan analisis dari data-data yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan

HANDOUT MATAKULIAH: PROPAGANDA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang

Calon Independen dan Pilkada

I. PENDAHULUAN. demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 72/PUU-XV/2017

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA INDEKS KERAWANAN PILKADA 2015

Jurnal Politik Muda, Vol. 5, No. 3, Agustus Desember 2016,

I. PENDAHULUAN. dimana warga negara memiliki hak untuk ikut serta dalam pengawasan

Klasifikasi Teks Menggunakan k-nn sebuah contoh

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan menurut UUD. Dalam perubahan tersebut bermakna bahwa

I. PENDAHULUAN. ketatanegaraan adalah terjadinya pergeseran paradigma dan sistem. dalam wujud Otonomi Daerah yang luas dan bertanggung jawab untuk

PEMILU NASIONAL DAN PEMILU DAERAH

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. politik sangat tergantung pada budaya politik yang berkembang dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, dan pola pemikiran yang berbeda. Hal inilah yang secara tidak langsung

LAMPIRAN. Daftar Informan. Waktu. Tanggal 1 Novemvber 2016 pukul WIB. Tanggal 1 November WIB

KOMUNIKASI PEMASARAN POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Kepala Daerah didasarkan pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun

I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, dan Pemerintahan Daerah dalam. Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Pemilukada perlu dilakukan untuk

proses perjalanan sejarah arah pembangunan demokrasi apakah penyelenggaranya berjalan sesuai dengan kehendak rakyat, atau tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA. pemilihan umum. Perilaku memilih dapat ditujukan dalam memberikan suara. Kepala Daerah dalam Pemilukada secara langsung.

Transkripsi:

BAB VII PENUTUP Berdasarkan penjelasan pada bab terdahulu, baik dalam kerangka teoritis, pendeskripsian, uji Chi-square dan uji koefisien kontingensi maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : A. Kesimpulan Perilaku memilih masyarakat multi etnis pada pilkada Kabupaten Pasaman Barat tahun 2015 merupakan analisis mengenai perilaku memilih yang dilihat dari faktor sosiologis dan rasional yaitu etnisitas, pemilih retrospektif, dan patronase politik terhadap pemilih yang ikut memilih pada pilkada Kabupaten Pasaman Barat tahun 2015. Dalam hal ini, etnisitas sebagian besar masyarakat di Kabupaten Pasaman Barat masuk dalam kategori rendah, dimana sebagian besar masyarakat Pasaman Barat memiliki tingkat etnisitas yang rendah terhadap sentimen memilih kandidat dengan kesamaan etnis yang dipilih. Artinya, Masyarakat Kabupaten Pasaman Barat tidak terpengaruh terhadap kesamaan etnis dengan kandidat yang dipilih serta tingginya etnisitas seseorang tidadk mempengaruhi pilihan politiknya pada pilkada Kemudian, variabel pemilih retrospektif menunjukkan hasil yang berbeda dengan etnisitas. Dalam hal ini, sebagian besar masyarakat Pasaman Barat memiliki retrospektif cukup tinggi, dimana sebagian besar pemilih memiliki pegetahuan yang cukup tinggi terhadap evaluasi kinerja kandidat dimasa lampau sehingga 1

mempengaruhi pilihan politik masyarakat Pasaman Barat pada pilkada tahun 2015, khususnya figur Syahiran yang merupakan figur yang pernah menjabat bupati Kabupaten Pasaman Barat periode 2005-2010 yang ikut mendorong sebagian besar pemilih di Kabupaten Pasaman Barat untuk memilih Syahiran yang pada pilkada 2015 berpasangan dengan Yulianto. Terakhir, variabel Patronase politik yang menunjukkan hasil dimana sebagian besar pemilih dipengaruhi patronase politik yang sangat rendah, dimana sebagian besar pemilih tidak dipengaruhi oleh oleh politik uang, serta janji-janji politis lainnya yang marak terjadi menjelang pilkada Sehingga paronase politik tidak mempengaruhi pilihan politik Masyarakat Kabupaten Pasaman Barat pada Pilkada tahun 2015. Secara keseluruhan, semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini menujukkan hasil yang tidak sama, dimana terdapat satu variabel X yang memiliki hubungan terhadap variabel Y, yaitu variabel pemilih retrospektif (X2), serta terdapat dua variabel X yang tidak memiliki hubungan terhadap variabel Y, yaitu variabel etnisitas (X1) dan variabel patronase politik (X3). Dari variabel (X) yang memiliki hubungan terhadap Y, variabel pemilih retrospektif (X2) memiliki keeratan hubungan keeratan positif yang sedang dengan nilai 0,407 terhadap perilaku memilih masyarakat multi etnis pada pilkada Kabupaten Pasaman Barat tahun 2015 (Y). Hal ini memperlihatkan bahwa banyaknya pemilih retrospektif sebagian besar pemilih di Pasaman Barat, mendorong mereka untuk memilih pasanga kandidat yang pernah menjabat periode 2005-2010 Syahiran yang pada pilkada tahun 2015 berpasangan dengan Yulianto.. 2

Hal yang menarik untuk dianalisis dari temuan ini adalah bahwa ditengahtengah kehidupan masyarakat yang beragam etnis dan beragamnya kepentingan di tengah masyarakat multi etnis pada sebuah kabupaten yang baru mekar pada tahun 2003 artinya Kabupaten Pasaman Barat yang baru berumur 14 tahun dianggap lebih heterogen dan dinamis dalam menerima modernisasi politik. Dimana lazimnya masyarakat kabupaten dengan berbagai macam etnis yang ada sering dinilai dan dipandang belum mampu mendasari keputusan politiknya berdasarkan pertimbangan yang rasional termasuk dalam pemilu atau pilkada. Namun ternyata, di Kabupaten Pasaman Barat sendiri yang bahkan jauh dari hiruk-pikuk politik Ibukota Propinsi Sumatera Barat, pertimbangan rasional seperti retrospektif atau evaluasi terhadap kinerja pemerintah sebelumnya masih kuat mendasari pilihan masyarakat di sebagian daerah Kabupaten Pasaman Barat dalam memilih kandidat pada Pilkada Kabupaten Pasaman Barat tahun 2015. Hal ini terlihat dalam penelitian ini yang menunjukkan kemenangan signifikan pasangan Syahiran-Yulianto di Kabupaten Pasaman Barat yang didorong oleh banyaknya pemilih retrospektif terhadap Syahiran yang merupakan kandidat yang pernah menjabat dimasa sebelumnya periode 2005-2010 sehingga mempengaruhi pilihan politik masyarakat multi etnispada pilkada Tentu saja hal ini bisa menggambarkan bahwa perilaku memilih sebagian masyarakat di Indonesia telah mampu menjadi pemilih yang rasional, tak terkecuali sebagian masyarakat pedesaan seperti Kabupaten Pasaman Barat yang banyak dipengaruhi oleh evaluasi kinerja pemerintah sebelumnya atau retrospektif dalam memilih kandidat pada pilkada Hal ini secara 3

tidak langsung tentu secara perlahan mampu mewujudkan cita-cita demokrasi dan pilkada langsung yang pada substansinya merupakan sarana kedaulatan masyarakat untuk menentukan sendiri pemimpin-pemimpin daerah mereka yang berkualitas dan berorientasi kepada kepentingan dan kesejahteraan seluruh masyarakat. Oleh karena itu, kemampuan masyarakat untuk memilih secara cerdas dan rasional dalam pilkada menjadi penting dalam mewujudkan hal tersebut, dan rasionalitas memilih melalui evaluasi kinerja pemerintah dimasa yang lampau merupakan pilihan yang tepat dalam memilih seorang kepala daerah yang akan menentukan arah kebijakan suatu kabupaten kota lima tahun kedepan pasca pemilihan dalam pilkada. B. Saran Berdasarkan pemaparan di atas maka saran yang sekiranya bisa memberikan masukan kedepan adalah : 1. Kuatnya emilih retrospektif masyarakat Kabupaten Pasaman Barat pada Pilkada Kabupaten Pasaman Barat tahun 2015 salah satunya terlihat dari pendapat masyarakat yang mayoritas menjawab bagusnya penyelenggaraan pemerintahan pada periode 2005-2010, kemudian ditambah dengan penilaian bahwa aspek pelayanan publik yang sangat baik pada periode pemerintahan 2005-2010 dimana Syahiraan merupakan pejabat eksekutif bupati pada periode tersebut membawa dampak signifikan terhadap kemenangan Syahiran yang pada pilkada 2015 berpasangan dengan Yulianto untuk kembali menjadi kepala daerah kabupaten Pasaman Barat periode 2005-2020. Namun bagaimanaun dari hasil temuan sebagian masyarakat kurang 4

mengetahui visi-misi yang pada dasarnya menjadi tonggak serta tolak ukur jelas dalam pencapaian dan evluasi kinerja pemerintah periode 2005-2010 khususnya. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk lebih mengkaji secara mendalam bagaimana pemilih retrospektif ini benarbenar mempengaruhi perilaku memilih masyarakat multi etnis pada pilkada 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut sebagai komparasi dengan menggunakan pendekatan lain dalam menelaah perilaku memilih masyarakat Kabupaten Pasaman Barat, satu pendekatan yang terbilang juga terlihat berpengaruh adalah pendekatan rasional atau ekonomi secara kompleks melalui variabel lainnya, seperti pemilih prospektif yang ada di Kabupaten Pasaman Barat. Sehingga terdapat gambaran jelas mengenai tingkat pengetahuan responden terhadap visi-misi yang diusung oleh kandidat yang bertarung dalam pilkada. 3. Pemilihan umum kepala daerah langsung harus bisa menghasilkan pemimpin yang berkualitas yang benar-benar diinginkan dan diharapkan oleh masyarakat serta berorientasi kepada kepentingan seluruh masyarakat, bukan beroientasi kepada golongan atau kelompok masyarakat daerah tertentu. Hal ini bisa terwujud dengan cara memberikan pencerdasan kehidupan politik masyarakat oleh berbagai pihak sehingga nantinya masyarakat benar-benar mampu mendasari pilihannya dengan pertimbangan yang objektif dan rasional dengan menilai visi misi dan program kerja yang ditawarkan oleh semua kandidat yang lebih baik. 5