Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2012-

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IVD Sekolah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB II KAJIAN TEORI. berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing tentang hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Titi Solfitri 1, Indah Rahmania 2 Program Studi Pendidikan Matematika 1,2 Universitas Riau, Pekanbaru 1,2 1

MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PELAJARAN IPA KELAS IV SD

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB tahun pelajaran

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Teknik Pembelajaran Pusat Rotasi. Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Hamzah B Uno bahwa

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

BAB III METODE PENELITIAN dengan jumlah siswa sebanyak 18 orang. Sedangkan objek dalam

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPIT AL-FITYAH PEKANBAU

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

PROSIDING ISBN :

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Kelas V SDN 045 Muara Jalai

Rizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Muhammadiyah Purwokerto. J l Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto Telp. (0281)

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 007

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

ROSLIANA SITOMPUL* DAN DEBBIE GUSTRINI ARUAN**

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

Kata Kunci : Hasil Belajar, Matematika, Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STRUKTURAL TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh pemecahan terhadap masalah yang timbul. Oleh karena itu strategi ini dimulai

Inayatul Uliya

ABSTRAK MODEL ARIES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR COGNITIF SISWA

PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVB tahun pelajaran

Seminar Pendidikan Serantau 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER

SKRIPSI. Disusun Oleh GUSTIANAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROSIDING ISBN :

Universitas Bung Hatta Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SDN 003 PAGARAN TAPAH DARUSSALAM

Charlina Ribut Dwi Anggraini

BAB III METODE PENELITIAN yang berjumlah 20 orang. Sedangkan objek penelitiannya adalah

Keywords: Cooperative Learning Follow-Up Question, Learning Outcomes. Abstrak

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, cet. x, Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) dapat

Taofikoh NIP MTs Negeri Kendal

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII.B SMP PGRI PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE PEMECAHAN MASALAH SISTEMATIS PADA KELAS V B SDN CAKRANEGARA KOTA MATARAM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENERAPAN STRATEGI PREDICTION GUIDE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAA MURID KELAS III SD NEGERI 030 TAMPAN PEKANBARU

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

: Pembelajaran Kooperatif tipe TAI, Keaktifan dan Hasil Belajar.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS I SD N 82/VII SEI BENTENG II. Oleh Astri Wayuni ABSTRAK

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI PECAHAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII 4 SMP Negeri 5 PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI MATHEMATICAL INVESTIGATION SISWA KELAS V SD SD NEGERI 032 SEI GARO KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR Mufarizuddin,M.Pd. 1 1 STKIP Tuanku Tambusai, Bangkinang ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 032 Sei Garo Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar yang berjumlah 30 orang siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli Agustus 2014. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 032 Sei Garo Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar pada pembelajaran matematika. Pada penelitian ini, peneliti menerapkan Strategi Mathematical Investigation. Hal yang menarik dari Strategi pembelajaran ini adalah adanya harapan selain memiliki dampak pembelajaran, yaitu berupa peningkatan prestasi atau hasil belajar peserta didik, juga mempunyai dampak pengiring seperti relasi sosial, penerimaan terhadap peserta didik yang di anggap lemah, harga diri, norma akademik dan pemberian pertolongan pada yang lain. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua Siklus yaitu Siklus I dan Siklus II. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa adanya peningkatan hasil belajar sebelum dilakukan tindakan ke siklus I dan adanya peningkatan hasil belajar sebelum dilakukan tindakan ke siklus I dan ke siklus II. Sebelum dilakukan tindakan hasil belajar siswa tergolong Kurang Baik dengan persentase 53.3%, terjadi peningkatan pada siklus I menjadi 73.3% dengan kriteria Cukup. Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus II juga terjadi peningkatan mencapai 93% dengan kategori Baik, hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan Strategi Mathematical Investigation dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 032 Sei Garo Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation Jurnal Pendidikan Dasar STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Page 1

BAB I PENDAHULUAN Pendidikan sekolah dasar bertujuan untuk menyiapkan peserta didik yang beriman, bertaqwa, kreatif dan inovatif serta berwawasan keilmuan dan juga bersiap melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Usaha menyiapkan peserta didik untuk tujuan tersebut diperlukan seperangkat pembelajaran yang diberikan kepada siswa. Salah satu pelajaran yang dimaksud adalah pelajaran matematika. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempunyai keterkaitan paling banyak dengan cabang ilmu yang lain, ilmu yang bersifat universal. Matematika merupakan ilmu yang mendasari pengembangan tekhnologi moderen, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang tekhnologi informasi dan komunikasi ini dilanslasi oleh perkembangan Matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis teori peluang dan Matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Untuk itu diperlukan adanya motivasi yang tinggi untuk mencapai basil belajar yang optimal. Salah satu faktor rendahnya hasil belajar matematika siswa pada SDN 032 Sei Garo Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar khususnya pada kelas V disebabkan oleh penerapan strategi pembelajaran yang kurang pas. Usaha yang telah dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa seperti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, menggunakan media penunjang untuk peningkatan pembelajaran, menyiapkan buku-buku pedoman, berkomunikasi dengan baik, memberikan respons, melibatkan siswa dalam aktivitas, mengadakan penyesuaian dengan kondisi siswa, melaksanakan dan mengelola pembelajaran, menguasai materi pelajaran, memperbaiki dan mengevaluasi pembelajaran, dan memberikan bimbingan, serta berinteraksi dengan sejawat. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa guru telah berusaha meningkatkan basil belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Namun berdasarkan hasil pengamatan penulis di kelas V SDN 032 Sei Garo, penulis menemukan gejalagejala dalam proses pembelajaran Matematika, yaitu sebagai berikut : 1. Siswa tidak dapat menyelesaikan tugas dari guru dengan baik. 2. Siswa kurang memahami pembelajaran yang sudah diajarkan oleh guru, hal ini terlihat diantara 30 siswa hanya 11 orang tuntas menyelesaikan soal ketika dilakukan evaluasi. 3. Siswa memerlukan waktu yang lama untuk menyelesaikan satu soal 4. Dari 30 siswa hanya 16 orang (53.3%) yang mampu mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 65 yang telah ditetapkan dengan perolehan ratarata kelas 61%. 5. Hanya 15 orang siswa (50%) dari 30 orang siswa yang dapat menjelaskan PR. Jurnal Pendidikan Dasar STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Page 1

Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah menerapkan tipe pembelajaran yang bertujuan mengaktifkan siswa yaitu supaya siswa mau bertanya tentang materi yang sedang dipelajari terlebih dahulu kepada teman kelompoknya, bersemangat untuk mengerjakan latihan serta mempunyai rasa tanggung jawab dengan tugas dan kelompoknya. Maka perlu digunakan pembelajaran kooperatif. Salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif yaitu Mathematical Investigation. Strategi ini merupakan penyelidikan tentang suatu masalah yang dapat dikembangkan menjadi model matematika, berpusat pada tema tertentu berorientasi pada kajian atau eksplorasi mendalam dan bersifat Open-ended. Kegiatan belajar yang dilaksanakan dapat berupa cooperative learning. Siswa dibentuk dalam 3-5 orang (cooperative learning). Mereka diminta membahas atau membicarakan cara menyelesaikan. Setelah hasil penyelidikan dari kelompok yang sudah bisa menjawab diminta untuk menyampaikan kepada teman lainnya. Gatot (2007:1.31). Berdasarkan pengamatan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian, dengan menerapkan strategi pembelajaran Mathematical Investigation yang dapat dilaksanakan dengan cooperative learning dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar matematika, dengan judul Penerapan Strategi Mathematical Investigation untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 032 Sei Garo Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka rumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Apakah penerapan strategi Mathematical Investigation dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 032 Sei Garo Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar? 2. Bagaimanakah proses peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan strategi Mathematical Investigation pada mata pelajaran matematika kelas V SD Negeri 032 Sei Garo Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar? Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas V SD Negeri 032 Sei Garo Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar melalui penerapan pembelajaran Mathematical Investigation. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan strategi Mathematical Investigation dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 032 Sei Garo Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini bersifat kolaboratif, maksudnya dalam penelitian ini peneliti bekerjasama dengan rekan sejawat. Rekan sejawat bertindak sebagai observasier, yang tugasnya untuk mengamati dan menilai segala Jurnal Pendidikan Dasar STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Page 2

aktivitas peneliti selama proses penelitian ini. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 032 Sei Garo Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli Agustus 2014. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 032 Sei Garo Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar yang berjumlah 30 orang. Prosedur penelitian Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, daur siklus penelitian tindakan kelas (PTK) menurut Arikunto (2006:16) adalah sebagai berikut : Gambar 1. Daur Siklus PTK 1. Perencanaan Tindakan Perencanaan merupakan persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan. Adapun yang akan dipersiapkan yaitu: a. Menyusun RPP berdasarkan langkah-langkah Strategi Mathematical Investigation. b. Meminta kesediaan teman sejawat untuk menjadi observasier dalam pelaksanaan pembelajaran. c. Menyiapkan format pengamatan atau lembar observasi terhadap aktivitas yang dilakukan guru dan siswa dan kisi-kisi soal berkaitan dengan materi yang dipelajari. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan RPP yang telah disusun sebelumnya. Langkah-langkah pelaksanaan tindakan atau kegiatan pembelajaran ini terdiri atas tiga tahap yakni: (1) kegiatan pendahuluan, (2) kegiatan inti, dan kegiatan penutup. 3. Observasi Selama berlangsungnya perbaikan pembelajaran, dilakukan pengamatan terhadap jalannya proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan oleh guru kelas V yang mengajar di Sekolah Dasar Negeri 032 Sei Garo Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Hasil pengamatan ini digunakan sebagai sebagai bahan pertimbangan dalam perbaikan pembelajaran berikutnya yang termuat pada lembar pengamatan. 4. Refleksi Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Tujuannya adalah mengetahui kekuatan dan kelemahan dari tindakan yang dilakukan untuk dapat diperbaiki pada siklus berikutnya. Jurnal Pendidikan Dasar STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Page 3

Instrumen Pengumpul Data Instrumen dalam penelitian ini berbentuk lembaran observasi aktivitas guru dan aktivtias siswa. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, peneliti memberikan ulangan harian pada setiap akhir siklus. Instrumen penelitian tersebut adalah: 1. Lembaran tes tertulis Tes tertulis di perlukan untuk mengetahui hasil belajar siswa telah mencapai nilai KKM atau belum, dan untuk mengetahui peningktan kemampuan siswa di dalam memahmi dan menjawab pertayaan dari guru di dalam belajar. 2. Lembaran Observasi Untuk menilai kegiatan yang dilakukan peneliti dalam pelaksanaan penelitian, observer akan mengisi lembaran obsevasi yang mencatat kegiatan peneliti dari awal sampai akhir dalam penyajian materi pembelajaran. Lembar observasi terdiri dari dua bagian, yaitu lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi siswa. HASIL PENELITIAN Sebelum Tindakan Setelah penulis menganalisa hasil observasi awal hasil belajar sebelum tindakan, yang telah diketahui secara klasikal dalam mata pelajaran Matematika masih tergolong rendah dengan ketuntasan klasikal 53.3% artinya secara keseluruhan hasil belajar Matematika siswa belum mencapai KKM yang telah di tetapkan yaitu 65. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang diperoleh pada pertemuan pertama dengan total skor 74 dengan persentase 49.33%. pada pertemuan kedua aktivitas siswa meningkat dengan skor 91 dengan persentase 60.67%. Sedangkan pada Siklus II pertemuan pertama diperoleh total skor 117 dengan persentase 78%. Pada pertemuan kedua meningkat dengan skor 127 dengan persentase 84.67%. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil tes yang dilakukan terhadap siswa, setelah proses pembelajaran diketahui bahwa pada siklus I hasil belajar siswa masih tergolong Cukup dengan nilai ratarata siswa 67.7. Ketuntasan klasikal 73.3%, pada interval 56% - 75%. Sedangkan pada siklus II hasil belajar siswa tergolong Baik dengan persentase 93%, pada interval 76% - 100%. Hasil Observasi Aktivitas Guru Berdasarkan hasil observasi pada siklus pertama yang menunjukkan bahwa tingkat aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama mencapai persentase 80% dan pada pertemuan kedua memperoleh persentase 100%. Sedangkan pada Siklus II pertemuan pertama dan kedua sebanyak 5 kali dengan persentase 100%. Pembahasan Aktivitas Siswa Berdasarkan hasil observasi pada siklus I pertemuan pertama yang menunjukkan bahwa tingkat aktivitas siswa hanya mencapai skor 74 dengan persentase 49.3% dan pada pertemuan kedua aktivitas siswa meningkat dengan perolehan skor 91 dengan persentase 60.67%. Sedangkan hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II Jurnal Pendidikan Dasar STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Page 4

pertemuan pertama terjadi peningkatan yaitu mencapai skor 117 dengan persentase 78% dan pada pertemuan kedua meningkat dengan perolehan skor 127 dengan persentase 84.67%. Perbandingan aktivitas siswa pada siklus I dan II dapat dilihat pada gambar histogram berikut ini: Gambar 4.2 Grafik Aktivitas Siswa Aktivitas Guru Berdasarkan hasil observasi pada siklus pertama yang menunjukkan bahwa tingkat aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama mencapai persentase 80% dan pada pertemuan kedua memperoleh persentase 100%. Sedangkan hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama dan kedua memperoleh 100%. Perbandingan aktivitas guru pada siklus I dan II dapat dilihat pada gambar historam berikut ini: Gambar 4.1 Grafik Aktivitas Guru Hasil Belajar Berdasarkan hasil observasi sebelum tindakan hasil belajar siswa diperoleh nilai rata-rata 61.7 dengan ketuntasan klasikal 53.3% berada pada interval 40%-55% dengan kategori Kurang Baik. Kemudian berdasarkan hasil tes pada siklus pertama yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mencapai nilai rata-rata 67.7 dengan ketuntasan klasikal 73.3% berada pada interval 56%-75% dengan kategori Cukup. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan dengan perolehan nilai rata-rata siswa 76 dengan ketuntasan klasikal 93.3% berada pada interval 76%-100% dengan kategori Baik. Peningkatan hasil belajar siswa pada data awal, Siklus I dan Siklus II secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel IV.8 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa N Hasil Ketuntasan o Belajar Klasikal 1 Sebelum 53.3 Tindakan 2 Siklus I 73.3 3 Siklus II 93.3 Sumber: Data Olahan Penelitian, Tahun 2014 Berdasarkan tabel IV.8, dapat diketahui pada data awal atau sebelum tindakan hasil belajar siswa secara klasikal belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu mencapai angka 85%, begitu juga pada siklus I secara klasikal siswa belum mencapai angka indikator keberhasilan yang ditetapkan, namun secara individu hasil belajar siswa meningkat dari 16 orang siswa yang tuntas sebelum tindakan meningkat menjadi 22 orang siswa yang tuntas pada siklus I. Pada siklus II jumlah siswa yang tuntas menjadi 28 dari 30 orang siswa dengan nilai rata-rata individu mencapai 76 dengan ketuntasan 93%. Secara klasikal hasil belajar siswa telah mencapai indikator keberhasilan yaitu 85%. Jurnal Pendidikan Dasar STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Page 5

Perbandingan hasil belajar siswa pada data awal, siklus I dan II juga dapat dilihat pada gambar histogram ini: Gambar 4.3 Grafik Hasil Belajar Siswa Berdasarkan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa kelemahan-kelemahan penerapan Strategi Mathematical Investigation pada data awal dan siklus I, dapat diperbaiki pada siklus II dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui perbaikan proses penerapan Strategi Mathematical Investigation pada siklus II tersebut, rata-rata hasil belajar siswa mencapai 76, dengan ketuntasan klasikal 93%. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa telah mencapai kriteria ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu 93.3% maka penelitian ini tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan Strategi Mathematical Investigation dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran Matematika siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 032 Sei Garo Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Keberhasilan ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar sebelum dilakukan tindakan ke siklus I dan ke siklus II. Sebelum dilakukan tindakan hasil belajar siswa tergolong Kurang Baik dengan persentase 53.3%, terjadi peningkatan pada siklus I menjadi 73.3% dengan kriteria Cukup. Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus II juga terjadi peningkatan mencapai 93% dengan kategori Baik. Saran Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan hasil penelitian yang berkaitan dengan penerapan Strategi Mathematical Investigation yang telah dilaksanakan, peneliti mengajukan beberapa saran yaitu: 1. Siswa Siswa harus lebih berkonsentrasi dalam mengikuti proses belajar mengajar yang disampaikan guru serta dapat meningkatkan hasil belajar tentang materi selanjutnya. 2. Guru Guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi di dalam kelas agar siswa tidak merasa jenuh atau bosan mengikuti pelajaran serta melakukan pendekatan kepada siswa yang sulit dalam memahami pelajaran. 3. Sekolah Sekolah seharusnya menyediakan sarana dan prasarana atau alat peraga yang memadai untuk guru dan siswa dalam menjelaskan atau memahami materi pelajaran serta melengkapi kebutuhan setiap kelas agar siswa nyaman daalam menerima pelajaran. 4. Peneliti Peneliti sebaiknya menggunakan strategi atau metode yang berbeda dalam menjelaskan materi pelajaran sehingga siswa terus tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diberikan. Jurnal Pendidikan Dasar STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Page 6

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, dkk, 2006, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Uno, Hamzah. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Bahri Djamarah, Syaiful. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang. Depdiknas Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hartono. 2000. Strategi Pembelajaran. Pekanbaru: LSFK2P. Dewi, 2012. Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar. http://www.scribd.com/doc/ 27950433/Pengertian- Tujuan-dan-Prinsip- Penilaian-Hasil-Belajar diakses pada tanggal 27 Maret 2014 Jerri, 2001. Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar. http://www.scribd.com/do c/54928456/11/prinsip- Prinsip-Penilaian-Hasil- Belajar. di akses pada tanggal 26 maret 2014) Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Muhsetyo, Gatot. 2007. Pembelajaran Matematika di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Sudjana, Nana, 2005. Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Kencana. Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta Slavin, Robert E. 2008. Cooperatif Learning Teori Riset dan Praktis. Bandung: Nusa Media Surya. 2001. Kapita Selekta Kependidikan SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers. Jurnal Pendidikan Dasar STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Page 7

Tuu. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Murid. Jakarta: Grasindo Trianto 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif dan Progresif (KTSP), Jakarta: Kencana Wardani dkk. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. Jurnal Pendidikan Dasar STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Page 8