DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv

dokumen-dokumen yang mirip
Abstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja

Kata Kunci: Modal, Tingkat Upah, Penyerapan Tenaga Kerja, Produksi DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS iii KATA PENGANTAR... iv

ABSTRAK. ketimpangan distribusi pendapatan, IPM, biaya infrastruktur, investasi, pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan, selain menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. terkandung dalam analisis makro. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

BAB I PENDAHULUAN. daerah dalam mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan potensi, aspirasi

HALAMAN PENGESAHAN...

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. mengurus daerahnya sendiri, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya serta

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia demi mencapai masyarakat yang sejahtera. Namun, mengingat Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sektor pariwisata merupakan sektor penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dengan cepat. Pariwisata merupakan industri baru yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang unik dibandingkan dengan propinsi lain di mana pilar-pilar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. karena sebagian orang tua lebih memilih untuk mempekerjakan anaknya dari pada

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan ini semakin dirasakan oleh daerah terutama sejak diberlakukannya

BAB I PENDAHULUAN. (Tanuwidjaya, 2013). Sejak tahun 1969 Pemprov Bali bersama masyarakat telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan perhatian utama semua negara terutama

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sumber pendapatan daerah. Program pengembangan dan pendayagunaan sumber

I. PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara terletak pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa terbesar di bawah minyak dan gas bumi, batu bara, minyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daya bagi kesehjateraan manusia yakni pembangunan tersebut. Adapun tujuan nasional

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi. konsumsi maupun investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, MA.

I. PENDAHULUAN. menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011,

BAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. untuk membantu proses penyususnan penelitian ini adalah:

KATA PENGANTAR. Pembangunan Infrastruktur Jalan, Listrik dan PMA terhadap Pertumbuhan PDRB Provinsi

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

BAB I PENDAHULUAN. lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas, namun jauh lebih

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

ANALISIS POTENSI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DI KABUPATEN KARIMUN SKRIPSI. Disusun oleh: JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

BAB I. Pendahuluan. pari dan wisata. Pari berarti banyak,berkali-kali atau berputar-putar, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor strategis dalam pengembangan perekonomian Indonesia

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN, TINGKAT HUNIAN HOTEL, PENGELUARAN WISATAWAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan proses pembangunan yang. dilaksanakan oleh suatu daerah atau negara dalam rangka memakmurkan warga

ANALISIS POTENSI SEKTOR PARIWISATA UNTUK MENINGKATKAN KESEMPATAN KERJA DAN PENDAPATAN MASYARAKAT PROVINSI BALI. Oleh ARISA SANTRI H

BAB I PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan perekonomian nasional. Pemerintah daerah hendaknya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Sektor Hotel dan Restoran Terhadap Perekonomian Kota Cirebon Berdasarkan Struktur Permintaan

PERAN RETRIBUSI OBYEK WISATA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN. makro ekonomi. Tinggi rendah angka pembangunan dilihat dari trend

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi agar terus tumbuh dalam mendorong pertumbuhan sektor-sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB I PENDAHULUAN. Problema kemiskinan terus menjadi masalah besar sepanjang sejarah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi meningkat (Atmanti, 2010). perekonomian. Secara lebih jelas, pengertian Produk Domestik Regional Bruto

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata semakin dikembangkan oleh banyak negara karena

IV. GAMBARAN UMUM. Pulau Jawa merupakan salah satu bagian dari lima pulau besar di

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau masyarakat suatu bangsa, dalam berbagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memperoleh keunggulan bersaing merupakan tantangan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. pada dewasa ini, tentunya kita ketahui bahwa MEA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. potensi keindahan dan kekayaan alam Indonesia. Pemanfaatan disini bukan berarti

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 dan tahun Bahkan pada tahun 2009 sektor pariwisata. batu bara, dan minyak kelapa sawit (Akhirudin, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. untuk datang berkunjung dan menikmati semuanya itu. ekonomi suatu negara. Ada beberapa hal yang menjadi potensi dan keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja, meratakan pendapatan dan meningkatkan hubungan antara daerah.

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi wisata baik dari segi sumber daya

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

I. PENDAHULUAN. pulau mencapai pulau yang terdiri dari lima kepulauan besar dan 30

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah suatu kegiatan yang unik, karena sifatnya yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan bidang pariwisata di Indonesia makin berkembang seiring

BAB I PENDAHULUAN. masa depan yang baik di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa. kegiatan pariwisata memberikan keuntungan dan manfaat bagi suatu

INDIKATOR MAKROEKONOMI KABUPATEN PAKPAK BHARAT

SKRIPSI. Oleh : A.A ISTRI AGUNG DIMA SITARA DEWI NIM : FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. proses penyediaan lapangan kerja, standar hidup bagi sektor-sektor

I. PENDAHULUAN. hakekatnya membangun manusia seutuhnya dan seluruhnya masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang

Transkripsi:

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR. xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii Halaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian... 12 1.3 Tujuan Penelitian...... 12 1.4 Kegunaan Penelitian... 13 1.5 Sistematika Penulisan.. 14 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep... 16 2.1.1 Teori Pertumbuhan Ekonomi... 16 2.1.2 Teori Ketenagakerjaan... 18 2.1.3 Konsep Wisatawan... 20 2.1.3.1 Jenis-Jenis Pariwisata... 21 2.1.3.2 Pengaruh Kunjungan Wisatawan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja... 22 2.1.3.3 Pengaruh Kunjungan Wisatawan terhadap Pertumbuhan Ekonomi... 23 2.1.4 Konsep Tingkat Hunian Hotel... 23 2.1.4.1 Pengaruh Tingkat Hunia Hotel terhadap Penyerapan Tenaga Kerja... 24 2.1.4.2 Pengaruh Tingkat Hunia Hotel terhadap Pertumbuhan Ekonomi... 25 2.1.5 Konsep Pengeluaran Wisatawan... 26 2.1.5.1 Pengaruh Pengeluaran Wisatawan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja... 27 2.1.5.2 Pengaruh Pengeluaran Wisatawan terhadap Pertumbuhan Ekonomi... 27 2.1.6 Konsep Penyerapan Tenaga Kerja... 28 2.1.6.1 Pengaruh Penyerapan Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi... 30 2.2 Hipotesis Penelitian... 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 32 3.2 Lokasi Penelitian... 32 3.3 Objek Penelitian... 32 3.4 Identifikasi Variabel... 33 3.5 Definisi Operasional Variabel. 33

3.6 Jenis dan Sumber Data 35 3.6.1 Jenis Data Menurut Sifatnya... 35 3.6.2 Jenis Data Menurut Sumbernya... 35 3.7 Sampel. 36 3.8 Metode Pengumpulan Data. 36 3.9 Teknik Analisis Data... 36 3.9.1 Pengujian Hipotesis Antar Variabel... 38 3.9.2 Uji Sobel... 44 BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Daerah atau Wilayah Penelitian... 48 4.2 Gambaran Umum Perekonomian di Provinsi Bali... 50 4.2.1 Tren Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Bali... 50 4.2.2 Tren Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi Bali... 51 4.2.3 Tren Kunjungan Wisatawan di Provinsi Bali... 52 4.2.4 Tren Tingkat Hunian Hotel di Provinsi Bali... 53 4.2.5 Tren Pengeluaran Wisatawan di Provinsi Bali... 54 4.3 Pembahasan dan Hasil Analisis Data... 55 4.3.1 Pengaruh Kunjugan Wisatawan, Tingkat Hunian Hotel dan Pengeluaran Wisatawan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja... 55 4.3.2 Pengaruh Kunjungan Wisatawan, Tingkat Hunian Hotel, Pengeluaran Wisatawan dan Penyerapan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi... 56 4.3.3 Hasil Pengujian Analisis Jalur... 57 4.3.4 Evaluasi Terhadap Validitas Model... 57 4.3.5 Nilai Kekeliruan Taksiran Standar... 60 4.3.6 Pemeriksaan Validitas Model... 60 4.3.7 Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian... 61 4.3.7.1 Pengaruh Langsung... 61 4.3.7.2 Pengaruh Tidak Langsung Melalui Pengujian Variabel Mediasi... 69 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 74 5.2 Saran... 75 DAFTAR RUJUKAN... 77 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 81

Judul : Pengaruh Kunjungan Wisatawan, Tingkat Hunian Hotel, Pengeluaran Wisatawan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Bali Nama : Ida Ayu Ratih Sasmitha Windayani NIM : 1306105005 Abstrak Sektor Pariwisata adalah sektor yang paling cepat berkembang di dunia, memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis 1) Pengaruh kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, dan pengeluaran wisatawan terhadap penyerapan tenaga kerja, 2) Pengaruh kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, pengeluaran wisatawan dan penyerapan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi, 3) Pengaruh tidak langsung kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel dan pengeluaran wisatawab terhadap penyerapan tenaga kerja melalui pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Bali. Obyek pada penelitian ini meliputi kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, pengeluaran wisatawan, penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini antara lain observasi non partisipan dan wawancara mendalam. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur/path analisis dan uji sobel untuk menganalisis pengaruh tidak langsung melalui variabel intervening. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa kunjungan Wisatawan dan pengeluaran wisatawan tidak berpengaruh langsung terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali sedangkan tingkat hunian hotel berpengaruh langsung dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Kunjungan Wisatawan tidak berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali. Variabel tingkat hunian hotel, pengeluaran wisatawan, dan penyerapan tenaga kerja berpengaruh langsung dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali. Kunjungan Wisatawan dan tingkat hunian hotel berpengaruh tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi melalui penyerapan tenaga kerja yang ditunjukkan dengan penyerapan tenaga kerja sebagai variabel intervening. Sedangkan pengeluaran wisatawan tidak berpengaruh tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi melalui penyerapan tenaga kerja yang ditunjukkan penyerapan tenaga kerja bukan sebagai variabel intervening. Saran dari penelitian ini meningkatkan promosi pariwisata baik di dalam maupun luar negeri dan mengeksplor obyek daya tarik wisata (ODTW) yang baru untuk menarik wisatawan lebih lama tinggal di Provinsi Bali. Kata Kunci: Kunjungan Wisatawan, Tingkat Hunian Hotel, Pengeluaran Wisatawan, Penyerapan Tenaga Kerja, Pertumbuhan Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali merupakan tempat wisata yang terkenal dengan keindahannya di Indonesia serta dimata dunia sehingga sangat menarik untuk dikunjungi. Adat istiadat, kebiasaan, kebudayaan serta agama masyarakat Bali yang unik dan berbeda dengan masyarakat Indonesia umumnya menarik perhatian wisatawan. Wisatawan yang datang adalah wisatawan domestik maupun mancanegara. Pariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain diluar tempat tinggalnya, dengan tujuan karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain. Menurut Mostafa Kamal dan Shah Alam Kabir Pramanik (2015), sektor pariwisata merupakan sektor yang terintegrasi yang meliputi budaya, keindahan pemandangan, tempat arkeologi dan sejarah, social politik dan pembangunan infrastruktur. Pariwisata juga dianggap sebagai salah satu industri yang dapat menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup, serta mengaktifkan sektor produksi lain di dalam negara penerima wisatawan (Ari Waskito, 2013). Perkembangan kepariwisataan memegang peranan penting sebagai pusat pengembangan dan pertumbuhan ekonomi di dalam menciptakan iklim yang sehat dan dinamis melalui pengelolaan kegiatan usaha dan kepariwisataan di daerah (Denny Cessario Sutrisno, 2013). Menurut Osman dan Sentosa (2013) sektor Pariwisata adalah sektor yang paling cepat berkembang di dunia, memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pariwisata ini memberikan kontribusi terhadap penerimaan daerah dan berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi obyek wisata yang bersangkutan. Menurut Ahmad Jafari Samimi dkk (2011), pariwisata telah menjadi salah

satu sektor ekspor yang paling signifikan di banyak negara berkembang. Perkembangan pariwisata tidak hanya meningkatkan pendapatan devisa, tetapi juga menciptakan kesempatan kerja, merangsang pertumbuhan industri pariwisata dan memicu pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Dengan demikian, pengembangan pariwisata telah menjadi target yang penting bagi sebagian besar pemerintah, terutama untuk negara berkembang. Perkembangan pariwisata menyebabkan pertumbuhan pendapatan rumah tangga dan pendapatan pemerintah secara langsung dan tidak langsung dengan cara efek multiplier. Akibatnya, pengembangan pariwisata memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi (Yusuf Akan, İbrahim Arslan dan Cem Is K, 2007). Menurut Mansour Esmaeil Zaei dan Mahin Esmaeil Zaei (2013), pariwisata tidak terbatas hanya untuk kegiatan di akomodasi dan sektor perhotelan, sektor transportasi dan sektor hiburan seperti, taman hiburan, fasilitas olahraga, museum. Pertumbuhan sektor pariwisata dapat menjadi sumber baru pendapatan utama di pedesaan, sehingga akan menciptakan penurunan yang signifikan dalam kemiskinan di pedesaan. Penurunan ini dapat terjadi melalui beberapa cara, yaitu penciptaan lapangan kerja, upah yang lebih tinggi, dan tersedia infrastruktur yang dikembangkan sebagai bagian dari kawasan wisata. Pengembangan pariwisata juga dapat bermanfaat bagi penduduk setempat melalui efek tidak langsung, seperti mengubah harga tanah dan harga pertanian (Irina Klytchnikova dan Paul Dorosh, 2014). Setiap orang tidak selalu melakukan perjalanan hanya untuk tujuan rekreasi atau untuk relaksasi, ada juga orang-orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan bisnis, baik untuk pertemuan, konferensi, loka karya, dan lain-lain. Wisatawan telah berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Pariwisata mempengaruhi masyarakat setempat. Pariwisata merupakan sektor ekonomi yang mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi suatu daerah dan pasar tenaga kerja, dan menciptakan peluang pekerjaan langsung dan tidak langsung melalui penyediaan barang dan jasa yang diperlukan untuk kegiatan wisata.

Selain itu, pariwisata menghasilkan manfaat ke daerah seperti pengembangan usaha kecil dan menengah, penciptaan lapangan kerja baru, perbaikan infrastruktur (Esmaeil Zaei dan Mahin Esmaeil Zaei, 2013) Tabel 1.1 Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Domestik Ke Provinsi Bali Tahun 2008-2015 Tahun Wisatawan Wisatawan Domestik Mancanegara 2008 1.968.892 2.898.794 2009 2.229.945 2.521.135 2010 2.493.058 3.246.343 2011 2.756.579 5.675.121 2012 2.892.019 6.063.558 2013 2.278.598 6.976.536 2014 3.766.638 5.579.032 2015 4.001.835 5.147.100 Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2016 Pada Tabel 1.1 Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik ke Provinsi Bali setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 terjadi penurunan kunjungan wisatwan mancanegara dari 2.892.019 orang menjadi 2.278.598 orang. Sektor pariwisata di Provinsi Bali akan semakin berkembang apabila jumlah kunjungan wisatawan mengalami trend meningkat ditiap tahunnya. Perkembangan sektor pariwisata juga akan membantu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi. Pariwisata bisa dikatakan sebagai penggerak dari sektor-sektor lain seperti sektor industri dan jasa. Melonjaknya kunjungan wisatawan ke Provinsi Bali berpotensi memberikan pengaruh bagi sektor lain. Tabel 1.2 Pengeluaran Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Provinsi Bali Tahun 2008-2015 Tahun Pengeluaran Wisatawan Mancanegara Per Hari (US$) Pengeluaran Wisatawan Domestik Per Hari (Rp) 2008 148.40 354.000 2009 137.90 516.000 2010 147.40 503.000 2011 154.87 592.000 2012 155.27 635.000 2013 147.33 494.000 2014 159.53 567.000 2015 143.92 520.000

Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2016 Dilihat dari Tabel 1.2 pengeluaran wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik di Provinsi Bali Tahun 2008-2015 rata-rata mengalami peningkatan tiap tahunnya. Namun pengeluaran wisatawan mancanegara terendah terjadi pada tahun 2009 yaitu US$ 137.90 dan pengeluaran wisatawan domestik terendah terjadi pada tahun 2008 yaitu Rp. 354.000. Selama para wisatawan menikmati kegiatan wisata mereka akan melakukan kegiatan konsumsi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan konsumsi merupakan bentuk dari pengeluaran wisatawan. Pengeluaran wisatawan dapat memberikan dampak langsung maupun tidak langsung. Menurut Wang Jiqing, efek langsung pengeluaran wisatawan adalah yang menghasilkan pendapatan untuk bisnis dan rumah tangga, pendapatan pajak dan lapangan kerja. Pendapatan awal yang diterima oleh rumah tangga, bisnis dan pemerintah kembali dihabiskan untuk kegiatan untuk menyediakan produk dan jasa yang dibeli oleh wisatawan, ini adalah efek tidak langsung. Ini berarti dampak langsung dari pengeluaran wisatawan adalah akibat langsung dari pembelian barang dan jasa seperti konsumsi makanan dan akomodasi. Dampak tidak langsung dari pengeluaran wisatawan adalah pembelian terhadap barang dan jasa oleh wisatawan yang mana secara tidak langsung mempengaruhi sektor-sektor ekonomi yang memproduksi dan menjual barang dan jasa. Alegre dan Cladera (2012) mengatakan bahwa setiap uang yang dibelanjakan wisatawan pada suatu daerah tujuan wisata akan mendorong kegiatan ekonomi di daerah tujuan wisata yang dikunjungi. Sesuai dengan hal tersebut konsumsi wisatawan akan menyebabkan peningkatan output, harga dan upah di sektor yang menjual barang dan jasa. Uang yang dibelanjakan wisatawan tersebut untuk memenuhi kebutuhan akomodasi, transportasi dan kebutuhan lainnya.

Tabel 1.3 Jumlah Hotel Berbintang dan Hotel Non Berbintang di Bali Tahun 2008-2015 (Unit) Tahun Hotel Berbintang Hotel Non Berbintang Total 2008 154 1490 1644 2009 168 1520 1688 2010 176 1567 1743 2011 198 1630 1828 2012 218 1696 1914 2013 227 1816 2043 2014 249 1801 2050 2015 281 1798 2079 Sumber:Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2016 Hotel merupakan fasilitas yang dapat dimanfaatkan wisatawan ketika melakukan kegiatan berwisata di daerah tujuan wisata. Menurut Abdul Sada Mutlag Raheem Al Saleem dan Noorya Flayyih Mzaiel Al-Juboori (2013) hotelmulai tumbuh dan terus berubah dari semua aspek dan secara bertahap. Hotel dianggap salah satu elemen kunci yang mendukung industri pariwisata dan transportasi serta kegiatan lainnya. Berdasarkan Tabel 1.3 menunjukkan jumlah hotel di Provinsi Bali meningkat setiap tahunnya. Peningkatan jumlah hotel di Provinsi Bali diakibatkan tingginya kunjungan wisatawan yang datang ke Provinsi Bali. Terdapat dua jenis hotel yaitu hotel berbintang dan hotel non berbintang, wisatawan dapat memilih hotel sesuai dengan kemauan dan kemampuan mereka. Dalam hal ini pemerintah memerlukan investor untuk penyedian hotel yang ada di Provinsi Bali baik investor dalam negeri maupun asing. Jumlah Wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Bali selalumengalami peningkatan setiap tahunnya. Setiap wisatawan yang berkunjung ke tempat pariwisatadapat menikmati keindahan dan panorama yang ada di Bali. Bagi yang datang dari luar daerah telah disediakan Hotel, Losmen dan Penginapan untuk menginap. Semakin banyak wisatawan yang menyewa kamar hotel maka semakin tinggi pendapatan yang diperoleh oleh pihak hotel (Austriana, 2005).

64 63 62 61 60 59 58 57 56 55 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber : BPS Provinsi Bali, 2015 Gambar 1.1 Tingkat Hunian Hotel di Provinsi Bali Tahun 2008-2015 (Persen) Tingkat Hunian Hotel di Provinsi Bali tahun 2008 2015 dapat dilihat pada Gambar 1.1. Tingkat hunian hotel tertinggi yaitu 63,23 % terjadi pada tahun 2011. Sedangkan tingkat hunian hotel terendah yaitu sebesar 58,14% pada tahun 2015. Tingginya tingkat hunian hotel akan memepengaruhi pendapatan yang diterima oleh pihak hotel. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada perekonomian Provinsi Bali. Tingkat Hunian Hotel merupakan suatu keadaan sampai sejauh mana jumlah kamar terjual, jika dibandingkan dengan seluruh jumlah kamar yang mampu untuk dijual (Austriana, 2005). Dengan tersedianya kamar hotel yang memadai, para wisatawan tidak segan untuk berkunjung ke suatu daerah, terlebih jika hotel tersebut nyaman untuk disinggahi. Industri pariwisata terutama kegiatan yang berkaitan dengan penginapan akan memperoleh pendapatan yang semakin banyak apabila para wisatawan tersebut menginap lebih lama. Menurut Putu Lia Perdana Sari (2013) Pariwisata Bali merupakan sektor paling maju dan berkembang, tetapi masih perlu untuk dikembangkan lebih modern lagi karena sektor pariwisata dirasakan memberikan kontribusi positif dalam memacu dan menggerakkan sektor perekonomian lainnya yaitu industri atau kerajinan rumah tangga, transportasi, komunikasi, pertanian dan usaha jasa lainnya, serta membuka dan menggerakkan berbagai lapangan kerja

yang memungkinkan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha lebih luas dan merata. Jadi peluang meningkatkan pendapatan masyarakat serta pemerataan distribusi semakin dirasakan kesemuanya bermuara pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Tabel 1.4 Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Penduduk yang Bekerja di Provinsi Bali Tahun 2008-2015 Tahun Penduduk Usia kerja Angkatan kerja Penduduk yang bekerja 2008 2.696.136 2.009.278 2.029.730 2009 2.728.747 2.123.588 2.057.118 2010 2.902.573 2.246.149 2.117.358 2011 2.952.545 2.257.258 2.204.874 2012 3.008.973 2.316.033 2.268.708 2013 3.073.019 2.315.379 2.273.897 2014 3.092.880 2.316.758 2.272.632 2015 3.122.780 2.413.669 2.287.998 Sumber: BPS Provinsi Bali, 2016 Pada Tabel 1.4 dapat dilihat jumlah penduduk yang bekerja setiap tahunnya terus meningkat dari tahun 2008-2015 namun penurunan jumlah penduduk yang bekerja terjadi pada tahun 2014 yaitu dari 2.273.897 menjadi 2.272.632.Salah satu faktor yang berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi adalah sumber daya manusia yang ada di suatu wilayah. Penduduk yang bertambah dari waktu ke waktu dapat menjadi pendorong maupun penghambat kepada pertumbuhan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperbesar jumlah tenaga kerja dan penambahan tersebut memungkinkan suatu daerah untuk menambah produksi untuk memenuhi pasar domestik yang meningkat. Namun di sisi lain, akibat buruk dari pertambahan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat yang tingkat pertumbuhan ekonominya masih rendah. Hal ini berarti bahwa kelebihan jumlah penduduk tidak seimbang dengan faktor produksi lain yang tersedia dimana penambahan penggunaan tenaga kerja tidak akan menimbulkan penambahan dalam tingkat produksi.pada tahun 2013 terjadi penurunan pengeluaran wisatawandan tingkat hunian hotel di Provinsi Bali. Namun penurunan tersebut

tidak mempengaruhi banyaknya penduduk yang bekerja di Provinsi Bali yang semakin meningkat pada tahun tersebut. Salah satu tolak ukur penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang menggambarkan suatu dampak nyata dari kebijakan pembangunan yang dilaksanakan. Pertumbuhan ekonomi dalam sistem pemerintahan daerah biasanya diindikasikan dengan meningkatnya produksi barang dan jasa yang diukur melalui Produk Domestik Regional Bruto. Sejalan dengan usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, maka pemerintah daerah Provinsi Bali diharuskan memiliki kemampuan untuk dapat mengembangkan potensi-potensi ekonomi yang dimiliki wilayahnya secara lebih efektif dan efisien. Salah satu potensi ekonomi yang dimiliki Provinsi Bali adalah dalam sektor pariwisata. Sangat diharapkan pemerintah Provinsi Bali mampu mengembangkan dan memanfaatkan potensi di sektor pariwisata ini, karena keberadaan sektor pariwisata tersebut akan mampu mengembangkan perekonomian Provinsi Bali. Pertumbuhan ekonomi penting untuk peningkatan kesejahteraan di Provinsi Bali. Dalam literatur ekonomi makro, tingkat kesejahtraan tersebut diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Semakin tinggi PDRB makadapat dikatakan masyarakat semakin sejahtera. Agar PDRB terus meningkat, maka perekonomian di Provinsi Bali harus terus bertumbuh dan harus lebih tinggi dari pada tingkat pertambahan penduduk. Dalam hal distribusi pendapatan di Provinsi Bali, pertumbuhan ekonomi akan menghasilkan perbaikan distribusi pendapatan bila memenuhi setidaknya dua syarat, yaitu memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan produktivitas. Dengan meluasnya kesempatan kerja, maka akses masyarakat untuk memperoleh penghasilan makin besar. Menurut Rauf (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu pengalokasian investasi perlu diarahkan kepada lapangan usaha yang membangkitkan perekonomian daerah, memperkecil kesenjangan distribusi pendapatan dan pengurangan

kemiskinan. Untuk itu alokasi investasi perlu diprioritaskan kepada pertumbuhan ekonomi. Dengan meningkatnya investasi, maka akan tercipta kesempatan kerja dan sumber pendapatan masyarakat dan akhirnya berdampak bagi pengurangan kemiskinan. Pengadaan investasi akan membuat jumlah hotel dan restoran yang ada di suatu daerah akan meningkat, ini merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan pertumbuhan ekonomi. Peningkatan jumlah hotel yang diikuti dengan tingkat hunian yang tinggi akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah Bali. Setiap wisatawan yang berkunjung ke daerah wisata akan melakukan pengeluaran untuk melakukan kegiatan konsumsi akan barang dan jasa. Setiap pengeluaran wisatawan ini akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Sebagai contoh, seorang wisatawan yang melakukan pengeluaran untuk membayar biaya sewa mobil. Hal ini akan menambah pendapatan bagi pengusaha rent car sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kunjungan wisatawan dan penyerapan tenaga kerja memiliki hubungan positif terhadap pertumbuhan ekonomi karena semakin banyak tenaga kerja yang terserap akan mengguranggi angka pengangguran sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi Berikut ini adalah Gambar 1.2 mengenai perkembangan pertumbuhan ekonomi Bali dan Nasional tahun 2008-2015 8 7 6 5 4 3 2 1 0 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Bali Nasional Sumber: Bappeda Provinsi Bali 2010-2015

Gambar 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Bali dan Nasional Tahun 2010-2015 (Persen) Pada Gambar 1.2 dapat diketahui laju pertumbuhan ekonomi Bali dan Nasional Tahun 2008-2015. Laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali berada diatas laju pertumbuhan ekonomi nasional dari tahun 2011-2015 namun kondisi sebaliknya terjadi pada tahun 2009 dan 2010 dimana pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali yaitu 5,33% dan 5,83% dibawah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5.98% dan 6.03%. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan kunjungan wisatawan yang datang ke Bali namun peningkatan kunjungan wisatawan ini tidak diikuti oleh pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali yang turun dari 6,96% menjadi 6,69%. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dismpaikan maka terdapat beberapa rumusan masalah yang dapat diajukan sebagai berikut. 1) Bagaimanakah pengaruh kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, pengeluaran wisatawan terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali? 2) Bagaimanakah pengaruh kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, pengeluaran wisatawan dan penyerapan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali? 3) Adakah pengaruh tidak langsung kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, pengeluaran wisatawan terhadap pertumbuhan ekonomi melalui penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai sebagai bukti empiris, antara lain. 1) Untuk menganalisis pengaruh kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, dan pengeluaran wisatawan terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali. 2) Untuk menganalisis pengaruh kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, pengeluaran wisatawan dan penyerapan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali.

3) Untuk menganalisis pengaruh tidak langsung kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, pengeluaran wisatawan terhadap pertumbuhan ekonomi melalui penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali. 1.4 Kegunaan Hasil Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut : 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat memperkaya ragam penelitian serta membuktikan teori teori selama menempuh pendidikan diperguruan tinggi. Selain itu, kegunaan teoritisnya dapat mendukung jurnal dari penelitian sebelumnya, menjadi referensi penelitian selanjutnya sehingga dapat menambah pengetahuan untuk membandingkan teori-teori dengan kenyataan di lapangan, khususnya yang berkaitan dengan kunjungan wisatawan, tigkat hunian hotel, pengeluaran wisatawan, penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi. 2) Kegunaan Praktis Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemerintah Provinsi Bali mengenai kebijakan-kebijakan yang terkait pengelolaan daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 1.5 Sistematika Penelitian Skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling berhubungan antara bab yang satu dengan bab yang lainnya dan disusun secara sistematis serta terperinci untuk memberikan gambaran dan mempermudah pembahasan. Sistematika dari masing-masing bab dapat diperinci sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penelitiannya. BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Bab ini menguraikan kajian pustaka dan rumusan hipotesis. Dalam kajian pustaka dibahas mengenai teori pertumbuhan ekonomi, konsep wisatawan, jenis-jenis pariwisata, konsep tingkat hunian hotel, konsep pengeluaran wisatwan, konsep tenaga kerja serta hubungan antarvariabel. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi desain penelitian, lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV : DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Bab ini akan menyajikan gambaran umum wilayah, perkembangan, dan data serta menguraikan pembahasan yang berkaitan dengan pengujian pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung variabel kunjungan wisatawan, tigkat hunian hotel, pengeluaran wisatawan, penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan mengemukakan simpulan berdasarkan hasil uraian pembahasan pada bab sebelumnya, keterbatasan dalam penelitian yang telah dilakukan dan saran atas penelitian yang dilakukan agar nantinya diharapkan dapat berguna bagi penelitian selanjutnya.