APRILIYANI INDRAWATI J500

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. PONV juga menjadi faktor yang menghambat pasien untuk dapat segera

BAB I PENDAHULUAN. Mual muntah pascaoperasi atau post operatif nausea and vomiting (PONV)

BAB I PENDAHULUAN. termasuk penyakit yang menjadi perhatian serius pada bidang kedokteran. Kanker

BAB 1 PENDAHULUAN. abnormal diubah oleh mutasi genetik dari Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) selular.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan General Anesthesia (GA), Regional Anesthesia

BAB I. A. Latar Belakang. Mual dan muntah pasca operasi atau yang biasa disingkat PONV (Post

Pengaruh Terapi Komplementer Akupresur terhadap Mual Muntah Pasca Operasi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

Alfiani Sofia Qudsi 1, Heru Dwi Jatmiko 2

BAB I PENDAHULUAN. anestesi untuk pengelolaan nyeri, tanda vital, juga dalam pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN TINDAKAN KEPERAWATAN DALAM PENANGANAN FAJR DAN AL-HAJJI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. cara infasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan

BAB I PENDAHULUAN. seorang ahli anestesi. Suatu studi yang dilakukan oleh Pogatzki dkk, 2003

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Kemoterapi dalam tatalaksana kanker masih merupakan tindakan utama

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

PENGARUH ANALGESIA AKUPUNTUR FREKUENSI KOMBINASI TERHADAP ONSET NYERI PASIEN PASCA OPERASI KRURIS TERTUTUP

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1,2. Nyeri apabila tidak diatasi akan berdampak

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kortikosteroid adalah obat yang memiliki efek sangat luas sehingga banyak

BAB I PENDAHULUAN. dunia karena kanker. Di Amerika insiden penyakit kanker sekitar

BAB I PENDAHULUAN. oksigen (O2). Yang termasuk relaksan otot adalah oksida nitrat dan siklopropane.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Diare merupakan masalah pada anak-anak di seluruh dunia. Dehidrasi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Postoperative Nausea and Vomiting (PONV) Mual adalah rasa tidak nyaman di perut bagian atas.

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Keperawatan pasca operasi merupakan periode akhir dari keperawatan

BAB I 1PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

FIRMAN FARADISI J

LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB V PEMBAHASAN. titik pericardium 6 terhadap morning sickness pada ibu hamil trimester I di

BAB I PENDAHULUAN. dan hcg mempunyai peranan penting dalam perubahan tersebut, yang salah

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan

BAB I PENDAHULUAN. sementara di tahun 2011 terdapat korban. Korban luka ringan pada

BAB I PENDAHULUAN. dengan Sectio Caesaria (SC) adalah sekitar 10 % sampai 15 %, dari semua

BAB I PENDAHULUAN. Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan. kesejahteraan diri serta keluarganya (KKI, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).

KATA PENGANTAR. Dewan editor

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berwawasan kesehatan sebagai strategi nasional menuju Indonesia

mempermudah dalam penggunaannya, orally disintegrating tablet juga menjamin keakuratan dosis, onset yang cepat, peningkatan bioavailabilitas dan

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka (Sjamsuhidajat dan Jong, 2005).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit radang usus buntu ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri,

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat sarjana S-1. Diajukan Oleh : NURHIDAYAH J FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Pada penelitian ini didapat

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah pengendara kendaraan bermotor dan pengguna jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat sistemik (Smeltzer et al, 2008). Leukimia Limfoblastik Akut (LLA)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan prioritas tertinggi dalam Hirarki Maslow, dan untuk manusia

MANAJEMEN NYERI POST OPERASI

Disusun oleh : FITRIA NUR CANDRARINI NIM : J

BAB I PENDAHULUAN. dinding abdomen dan uterus (Fraser, 2009). Sedangkan menurut Wiknjosastro

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. penyebab kematian nomor 7 (5,7%). Menurut statistik rumah sakit dalam Sistem

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi sehat jasmani, rohani, dan sosial. Tidak hanya bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dengan prioritas utama pada upaya peningkatan kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. diinginkan (Covino et al., 1994). Teknik ini pertama kali dilakukan oleh seorang ahli bedah

SKRIPSI SULASTRI J

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sesungguhnya maupun potensi kerusakan jaringan. Setiap orang pasti

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu Anestesiologi dan Farmakologi.

Dr. Ade Susanti, SpAn Bagian anestesiologi RSD Raden Mattaher JAMBI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mual muntah pasca operasi atau Post Operative Nausea and Vomiting (PONV)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Maria Ulfa Pjt Maria Lalo Reina Fahwid S Riza Kurnia Sari Sri Reny Hartati Yetti Vinolia R

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker pembunuh perempuan nomor satu. maka pengobatan yang diberikan adalah kemoterapi (Baradero,2007).

OPINI PERAWAT DI RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI SURAKARTA TERHADAP PEMBERIAN OBAT DALAM PERI-OPERATIVE FASTING PERIOD : SEBUAH SURVEY SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

Dewi, N.L.P.R. 1, Ariawati, K. 2, Niruri, R. 1

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

UNIVERSITAS INDONESIA

OBAT GASTROINTESTINAL

BAB I PENDAHULUAN. 2006). Infeksi bakteri sebagai salah satu pencetus apendisitis dan berbagai hal

BAB I PENDAHULUAN. yang berbaring lama. Ulkus dekubitus sering disebut sebagai ischemic ulcer, pressure ulcer, pressure sore, bed sore.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sakit secara sentral disertai hilangnya kesadaran (reversible). Pada

PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA TERHADAP TERAPI OBAT PERORAL DALAM PERIODE PUASA PRABEDAH

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI STUDI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PASIEN CEDERA OTAK

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pekerjaan serta problem keuangan dapat mengakibatkan kecemasan pada diri

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. paling sering terjadi. Peningkatan penyakit gastritis atau yang secara umum

BAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit

PETIDIN, PROPOFOL, SULFAS ATROPIN, MIDAZOLAM

Transkripsi:

EFEKTIVITAS RANGSANGAN KOMBINASI TITIK AKUPUNKTUR PC-6 (NEIGUAN) & ST-25 (TIANSHU) DIBANDINGKAN PEMBERIAN ONDANSETRON UNTUK MENCEGAH MUAL DAN MUNTAH PASCA BEDAH ORTOPEDI DENGAN ANESTESI UMUM SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: APRILIYANI INDRAWATI J500 060 033 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mual muntah pasca bedah atau yang dikenal dengan Post Operative Nausea and Vomiting (PONV) adalah komplikasi yang sering muncul pada pembedahan dan anestesi (Rahman & Jane, 2004). PONV merupakan The Big Little Problem dalam pasca bedah. Insiden PONV terjadi pada 25-30% pasien pasca bedah dengan general anestesi (anestesi umum) (Kovac, 2000) dan dapat mencapai 70% pada pasien dengan resiko tinggi (Rahman & Jane, 2004). Pembedahan dengan resiko tinggi terjadinya PONV antara lain bedah plastik (45%), bedah abdominal (29%), dan bedah orthopedi (22%) (Beverly, Chen, Tong, Larry & Henry, 2007). Pasien yang menjalani pembedahan dengan general anestesi memiliki faktor resiko yang lebih tinggi dibanding pada pasien dengan tindakan anestesi lainnya (Islam & Jain, 2004). Opioid (morfin dan petidin) yang sering digunakan pada general anestesi dapat meningkatkan sekresi lambung, menurunkan motilitas gastrointestinal sehingga menunda waktu pengosongan lambung. Hal ini menstimulus chemoreceptor trigger zone (CTZ) dan meningkatkan produksi 5-HT oleh sel kromafin dan produksi ADH (Islam & Jain, 2004). PONV dapat membuat pasien merasa tidak nyaman pasca operasi (Miller, 2010). Sebab PONV dapat meningkatkan tekanan intraokuler dan intrakranial, dan juga meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Konsekuensi medis yang serius memang terjadi meskipun jarang, dan mereka dapat mengalami luka, perdarahan, dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit, dan aspirasi pneumonitis (Beverly et al, 2007). Sebab PONV dapat mengakibatkan peningkatan waktu di ruang pemulihan (recovery room), memperpanjang perawatan, dan semua faktor yang berpeluang meningkatkan biaya total kesehatan masuk rumah sakit (Rafi, 2010). PONV merupakan multifaktorial, banyak neurotransmiter yang terlibat dan tidak ada obat

2 tunggal yang efektif di semua kasus (Jhonston, 2010). Pencegahan PONV pada pasien berisiko tinggi, secara signifikan meningkatkan tingkat kesejahteraan dan kepuasan pasien pasca operasi (Miller, 2010). Sehingga PONV mendapat perhatian khusus dari profesi anestesi karena dapat menjadi komplikasi yang serius pada pasien pasca bedah dan juga kerugian yang ditinjau dari banyak aspek (Silbernagl & Lang 2006). Banyak penelitian telah dilakukan untuk mencegah dan mengurangi insiden PONV. Tetapi sampai saat ini belum ditemukan terapi yang efektif untuk mencegah mual dan muntah pasca bedah secara total dan tanpa memberikan efek samping. Pada bedah ortopedi dengan anestesi umum sering terjadi komplikasi PONV. Untuk mencegah mual dan muntah pasca bedah dapat dilakukan 2 tindakan yaitu: 1. Pemberian obat antiemetik Pemberian antiemetik sebagai premedikasi anestesi memberikan pertimbangan tersendiri bagi profesi anestesi untuk memilih obat yang efektif dengan efek samping yang sangat kecil. Antiemetik tersebut seperti antihistamin H1 (difenhidramin, hidroksizin), fenotiazin, ondansetron, dan granisetron. Obat antiemetik kelas baru yang digunakan untuk pencegahan dan penanganan mual dan muntah pasca bedah adalah antagonis reseptor serotonin (5-HT 3 ), diantaranya ondansetron. Antagonis reseptor serotonin diakui sebagai gold standard pada terapi antiemetik, tapi masih menimbulkan efek samping berupa konstipasi, sakit kepala, mengantuk, gangguan saluran cerna, nyeri dada, dan susah bernafas (Sulistia, 2007; Farid & Ramli 2005). 2. Pemberian terapi non-farmakologi Pada beberapa kajian, teknik non-farmakologi yang meliputi akupunktur, elektroakupunktur (EA), transcutaneus electrical nerve stimulation (TENS), acupoint stimulation, dan accupresure memiliki kemampuan mencegah PONV (Islam & Jain, 2004). Efektivitas teknik non-farmakologi ini sebanding dengan obat antiemetik dalam pencegahan PONV dan titik PC-6 (Neiguan) juga telah diakui oleh WHO (Saputra & Agustin, 2005). Penelitian

3 akupunktur untuk mencegah PONV di beberapa negara di dunia menurut Lee dan Done (1999) menunjukkan bahwa efektivitas akupunktur untuk mencegah PONV adalah sebesar 64%. Namun di Indonesia masih jarang diaplikasikan akupunktur untuk mencegah PONV, di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi, Surakarta pernah dilakukan penelitian dengan judul Perbandingan Efek Antara Rangsang Kombinasi Titik Akupunktur PC-6 & ST-36 Dan Metoclopramide HCL Dalam Mencegah Mual Muntah Pasca Bedah Dengan General Anestesi oleh Indira Kemalasari (Kemalasari, 2009) didapatkan bahwa efektivitas akupunktur lebih baik dibanding metoclopramide dalam mencegah PONV pada 4 jam pasca perlakuan. Ada beberapa penelitian mengenai berbagai titik akupunktur sebagai antiemetik, namun yang sering diaplikasikan dalam berbagai penelitian adalah PC-6 (Neiguan). Perangsangan titik PC-6 (Neiguan) untuk mual dan muntah lebih cocok digunakan pada kasus iritasi organ dalam seperti pasca pembedahan atau karena kemoterapi dan pemakaian morfin (Jin, 2006). Pengaruh perangsangan titik PC-6 untuk mencegah mual dan muntah belum dipahami dengan baik, tetapi hal tersebut didorong oleh peningkatan hypophyseal untuk mengeluarkan β-endorfin dan ACTH bersama-sama dengan CTZ menghambat pusat muntah (Tarcin, Gurbuz, Pocan, Keskin & Demiturk, 2004). Selain itu ada titik lain yang juga bermanfaat mengatasi gangguan pencernaan seperti mual dan muntah yaitu titik ST-25 (Tianshu) (WHO, 2008). Akupunktur tidak menimbulkan efek samping yang bermakna, sehingga cukup tepat menggunakannya sebagai terapi dalam Sistem Pelayanan Kesehatan. Di Rumah Sakit Ortopedi sendiri telah menggunakan akupunktur sebagai terapi, tetapi belum ada pelaksanaan perangsangan kombinasi titik PC-6 & ST-25 untuk mencegah mual muntah pasca bedah. B. Perumusan Masalah Apakah rangsangan kombinasi titik akupunktur PC-6 (Neiguan) & ST-25 (Tianshu) lebih efektif dibandingkan pemberian ondansetron untuk mencegah mual dan muntah pasca bedah ortopedi dengan anestesi umum?

4 C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum : Mengetahui efek antara ransangan kombinasi titik akupunktur PC-6 (Neiguan) & ST-25 (Tianshu) dibandingkan ondansetron untuk mencegah mual dan muntah pasca bedah ortopedi dengan anestesi umum. 2. Tujuan Khusus : a. Mengetahui angka keberhasilan rangsangan kombinasi titik akupunktur PC-6 (Neiguan) dan ST-25 (Tianshu) dibandingkan ondansetron untuk mencegah mual dan muntah pasca bedah ortopedi dengan anestesi umum. b. Mengetahui efektivitas antara rangsangan kombinasi titik akupunktur PC-6 (Neiguan) dan ST-25 (Tianshu) dibandingkan ondansetron untuk mencegah mual dan muntah pasca bedah ortopedi dengan anestesi umum. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yaitu : 1. Bagi Penelitian : Mendapatkan data efek rangsangan kombinasi titik akupunktur PC-6 (Neiguan) dan ST-25 (Tianshu) dibandingkan ondansetron untuk mencegah mual dan muntah pasca bedah ortopedi dengan anestesi umum. 2. Bagi Pelayanan : a. Memberikan informasi bagi profesi anestesi untuk meningkatkan mutu pelayanan anestesi khususnya dalam mengatasi PONV dengan terapi non-farmakologi. b. Memberikan pilihan antara terapi farmakologi dan non-farmakologi dalam mencegah mual muntah pasca bedah dengan efek samping sekecil-kecilnya.

5 3. Bagi pendidikan : a. Menambah wawasan tentang pemanfaatan akupunktur di pelayanan operatif dalam memenuhi SK Menteri Kesehatan No. 1186/Tahun 1996, dan diperbaharui pada tanggal 26 September dengan SK Menteri Kesehatan No. 1109/Tahun 2007 tentang Pengobatan Komplementer Alternatif salah satunya pemanfaatan akupunktur dalam Sistem Pelayanan Kesehatan. b. Untuk institusi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta memberikan informasi dan pengetahuan tentang terapi nonfarmakologi (akupunktur) supaya bisa dikembangkan dengan cara melakukan penelitian tentang akupunktur dibidang kesehatan.