IV. KEADAAN UMUM WILAYAH

dokumen-dokumen yang mirip
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. GAMBARAN UMUM. 3.1 Cikarang dalam RTRW Kabupten Bekasi (Perda No 12 Tahun 2011 Tentang RTRW Kabupaten Bekasi Tahun )

1 BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Kondisi Geografis Kabupaten Bekasi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ketimpangan distribusi pendapatan memang dapat terjadi di

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

Kajian Alih Fungsi Lahan Pertanian terhadap Swasembada Beras di Kabupaten Bekasi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

V. GAMBARAN UMUM. Kota Bogor mempunyai luas wilayah km 2 atau 0.27 persen dari

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

KONDISI UMUM. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 12. Peta Adminstratif Kecamatan Beji, Kota Depok

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN WILAYAH STUDI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

III. KEADAAN UMUM LOKASI

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I GEOGRAFI. Kabupaten Tegal Dalam Angka

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NO : SERI : C

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 KARAKTERISTIK LOKASI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Inventarisasi Produk Unggulan Komoditas Tanaman Pangan dengan Menggunakan Metode Skoring

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BAB III. Objek Penelitian. pembantu bupati yang terdiri dari 187 desa. Secara administratif batas-batas Kabupaten

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

KONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH

PETA SUNGAI PADA DAS BEKASI HULU

GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

GAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG

IV. KONDISI UMUM KAWASAN INDUSTRI CILEGON

KONDISI UMUM LOKASI. Gambaran Umum Kabupaten Cirebon

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Bekasi Tahun 2013 sebanyak 85,6 ribu rumah tangga

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

2015 HUBUNGAN SIFAT LAHAN SAWAH DENGAN PRODUKTIVITAS PADI DI KAWASAN PESISIR KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU

IV. KEADAAN UMUM 4.1. Regulasi Penataan Ruang

GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2010 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

BAB II DESKRIPSI DAERAH STUDI

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PERENCANAAN 2.1. KONDISI GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI

V. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT. Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

1.1 Dasar Hukum Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bekasi

ANALISIS TREND IRIGASI TEKNIS, IRIGASI SETENGAH TEKNIS, IRIGASI SEDERHANA DAN SAWAH IRIGASI DI KABUPATEN SITUBONDO

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Karimunjawa). Jarak dari Barat ke Timur adalah 263 km dan dari Utara ke

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

I. PENDAHULUAN. Lahan merupakan salah satu faktor yang penting bagi kehidupan manusia. Lahan

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM Gambaran Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

2015 ZONASI TINGKAT BAHAYA EROSI DI KECAMATAN PANUMBANGAN, KABUPATEN CIAMIS

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di

Transkripsi:

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH 4.1. Sejarah Kabupaten Bekasi Kabupaten Bekasi dibentuk berdasarkan Undang-Undang No.14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Dasar-Dasar Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat dan pada tanggal 15 Agustus 1950 yang ditetapkan sebagai lahirnya Kabupaten Bekasi. Mengingat perkembangan Kabupaten Bekasi yang cukup pesat, maka berdasarkan PP No. 48 Tahun 1981 dibentuk Kota Administratif Bekasi yang meliputi 4 wilayah kecamatan, yaitu Kecamata Bekasi Barat, Bekasi Timur, Bekasi Selatan dan Bekasi Utara. Berdasarkan UU No. 9 Tahun 1996 tanggal 16 Desember 1996 Kota Administratif Bekasi ditingkatkan statusnya menjadi Kotamadya Bekasi. Setelah terbentuknya Kotamadya Bekasi (sekarang Kota Bekasi), maka wilayah Administratif Kabupaten Bekasi menjadi 15 Kecamatan dan 187 Desa dengan luas wilayah yang semula 148.437 ha menjadi 127.388 ha. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah No.26 Tahun 2001 wilayah Kabupaten Bekasi terbagi menjadi 23 Kecamatan. Dengan kondisi Ibukota Kabupaten yang masih berada di Kota Bekasi maka diadakan pemindahan Ibu kota Kabupaten Bekasi ke Desa Sukamahi Kecamatan Cikarang Pusat berdasarkan PP No. 82 Tahun 1998 tanggal 2 Desember 1998 dan dipertegas Inmendagri No. 9 Tahun 1999 tanggal 4 April 1999 dan Blok Plan Rencana Pembangunan Pusat Perkantoran Kabupaten Bekasi telah mendapatkan persetujuan DPRD Kabupaten Bekasi tanggal 5 Juli 2000. 4.2. Biofisik Kawasan Kabupaten Bekasi secara geografis berada di bagian Utara Propinsi Jawa Barat, terletak antara 106 48' 78" - 107 27' 29" Bujur Timur dan 6 10'- 6 30' Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten Bekasi 127.388 ha dengan batas administrasi sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa

29 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor Sebelah Barat berbatasan dengan Kota Bekasi dan DKI Jakarta Sebelah Timur berbatasan dengankabupaten Karawang Kondisi topografi Kabupaten Bekasi mempunyai ketinggian 0-115 m dpl (di atas permukaan laut) yang sebagian besar merupakan dataran rendah. Wilayah dengan ketinggian 0-25 m dpl seluas 91.720 ha (72%), meliputi Kecamatan Muaragembong, Cabangbungin, Tarumajaya, Babelan, Tambelang, Sukatani, Pebayuran, Kedungwaringin, Cikarang, sebagian Kecamatan Tambun, sebagian Kecamatan Cibitung dan sebagian Kecamatan Lemahabang. Wilayah dengan ketinggian 26-100 m dpl seluas 35.579 ha (27,93%), meliputi sebagian Kecamatan Tambun, sebagian Kecamatan Cibitung sebagian Kecamatan Lemahabang, Kecamatan Setu, Kecamatan Serang dan sebagian Kecamatan Cibarusah. Sedangkan wilayah dengan ketinggian di atas 101 m dpl seluas 89 ha (0,07%) yang terletak di bagian Tenggara Kecamatan Cibarusah. Wilayah Kabupaten Bekasi relatif landai yaitu seluas 120.585 ha (94,55%) dengan kemiringan 0-3%. Sebagian kecil, terutama di wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor memiliki kemiringan di atas 3% yaitu seluas 6.395 ha (5,02%) memiliki kemiringan 3-8%, dan 408 ha (0,32%) memiliki kemiringan di atas 8%. Suhu udara yang terjadi di Kabupaten Bekasi berkisar antara 29 0-32 0 C. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Februari dan hari hujan terbanyak pada bulan Desember. Kabupaten Bekasi mempunyai iklim tropis dengan curah hujan rata-rata per tahun sebesar 1.635 mm dan jumlah hari hujan rata-rata 100 hari tiap tahun. Wilayah hujan tertinggi adalah bagian tenggara Kecamatan Setu dan bagian selatan Kecamatan Cibarusah, yaitu 2.500 mm/tahun sedangkan wilayah kecamatan yang memiliki curah hujan kurang dari 1.500 mm/tahun adalah sebelah utara Kecamatan Pebayuran dan Kecamatan Cabangbungin Sebagain besar struktur geologi yang terdapat di Kabupaten Bekasi berupa aluvium, yaitu sebesar 66.433 ha (52,15%) dari luas keseluruhan. Sedangkan yang lainnya berupa Pleistocene Sedimentary Faces, Pliocene Sedimentary Faces, Miocene Sedimentary Faces dan Pleistocene Face. Jenis tanah di Kabupaten Bekasi terdiri dari 11 jenis, yang terbagi dalam tiga wilayah yaitu:

30 a. Wilayah I : Sebelah utara jalan raya Bekasi - Cikarang sampai Laut Jawa (CBL/Cikarang-Bekasi-Laut) yang sebagain besar terdiri dari alluvial kelabu dan alluvial coklat. b. Wilayah II: Sebelah selatan Bekasi Cikarang, termasuk fisiografi vulkan dan sebagain besar tanahnya terdiri dari asosiasi latosol coklat kemerahan dan laterit. c. Wilayah III : Sebelah selatan jalan raya Bekasi Cikarang antara sungai Cikarang dan Cibeet yang daerah ini tanahnya terdiri dari asosiasi podsolik kuning dan hydromorf kelabu. Ditinjau dari tekstur tanahnya, sebagian besar wilayah ini memiliki tekstur tanah halus sekitar 15.555,04 ha atau 75,76% dan bertekstur sedang berada di sebelah utara dan sebelah selatan yakni sekitar 4.755,21 ha atau 23,16%, sedangkan sisanya sekitar 221,75 ha atau 1,08% bertekstur kasar berada di sebelah barat. Tingkat kepekaan tanah terhadap erosi cukup baik/stabil. Tingkat kepekaan ini diklasifikasikan 3 bagian yakni stabil (tidak peka), peka, dan sangat peka. Sebagian besar lahan merupakan lahan stabil yakni sekitar 83,87% atau 17.220,19 ha (layak), sisanya 15,23% atau 3.127,02 ha kondisi lahannya peka (cukup layak), sedangkan di bagian selatan sangat peka terhadap erosi yakni sekitar 184,79 ha atau 0,9% (kurang layak). Di wilayah Kabupaten Bekasi terdapat 13 (tiga belas) sungai dengan lebar antara 3-80 meter (tiga di antaranya merupakan anak sungai), yaitu Sungai Citarum, Sungai Bekasi, Sungai Cikarang, Sungai Blencong, Sungai Babelan, Sungai Jambe, Sungai Sadang, Sungai Cikedokan, Sungai Ulu, Sungai Cilemahabang, Sungai Cibeet dan Sungai Cipamingkis (anak Sungai Citarum), serta Sungai Cikeas (anak Sungai Bekasi). Sekitar 19.745 ha (15,5%) wilayah Kabupaten Bekasi memiliki air tanah yang terintrusi air laut (terutama di Kecamatan Muaragembong dan Kecamatan Tarumajaya). Sedangkan 25.605 ha (20,1%) memiliki air tanah dangkal dan 82.038 ha (64,4%) memiliki sumber mata air yang keluar dari daerah kapur (crust water). Secara umum sekitar 104.185 ha (81,79%) dari luas Kabupaten memiliki ke dalaman efektif air tanah di atas 90 meter. Kebijakan nasional dan regional telah menetapkan fungsi

31 Kabupaten Bekasi dalam rencana tata ruang sebagai daerah industri dan salah satu lumbung padi di Jawa Barat. Selain itu, karena posisinya ternadap DKI yang relatif dekat, Kabupaten Bekasi juga berfungsi sebagai mitra terdepan ibu kota negara untuk industri, pertanian dan permukiman berskala besar, selain itu di bagian selatannya, Kecamatan Cibarusah pengembangannya diarahkan untuk pertanian lahan kering/tanaman tahunan. Kondisi Kabupaten Bekasi merupakan daerah pertanian, industri, perdagangan dan jasa. Kabupaten Bekasi juga dibagi dalam 4 (empat) wilayah pengembangan, yaitu : a.wilayah Pengembangan (WP) I Merupakan kawasan pengembangan khusus Pantura, diatur secara khusus dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 5 Tahun 2003. Karakteristik WP I adalah kota baru dengan sebutan Kota Baru Pantai Makmur seluas 25.028 ha yang meliputi Kecamatan Babelan, Tarumajaya dan Muaragembong yang peruntukannya meliputi pengembangan permukiman, perdagangan dan jasa, pelabuhan (pergudangan/ terminal peti kemas), industri dan pariwisata. b. Wilayah Pengembangan (WP) II Adalah wilayah bagian timur Kabupaten Bekasi yang mempunyai karakter untuk memproduksi hasil-hasil pertanian seluas 47.020 ha, meliputi Kecamatan Cabangbungin, Tambelang, Pebayuran, Sukatani, Karangbahagia dan Kedungwaringin. c. Wilayah Pengembangan (WP) III Merupakan wilayah bagian tengah koridor timur barat Kabupaten Bekasi yang mempunyai karakter perkotaan dengan dominasi permukiman, perdagangan dan jasa, industri dan pemerintahan seluas 36.625 ha, meliputi Kecamatan Tambun Selatan, Cibitung, Cikarang Barat, Cikarang Timur, Cikarang Utara, Cikarang Pusat dan Kedungwaringin. d. Wilayah Pengembangan (WP) IV Merupakan wilayah bagian selatan Kabupaten Bekasi yang diarahkan untuk konservasi dan permukiman, pengembangan pertanian hortikultura serta

pariwisata seluas 17.014 ha, meliputi Kecamatan Setu, Serang Baru, Cibarusah dan Bojongmangu. 32 4.3. Kondisi Sosial Ekonomi. 4.3.1. Administrasi Pemerintah Setelah Perda No.26 tahun 2001, tentang penataan, pembentukan dan pemekaran kecamatan di Kabupaten Bekasi diundangkan pada Desember 2001, maka wilayah Kabupaten Bekasi terbagi ke dalam 23 kecamatan dengan 187 desa. Adapun luas wilayah setiap kecamatan disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Luas wilayah dan jumlah desa menurut kecamatan di Kabupaten Bekasi Kecamatan Luas Wilayah Jumlah ha % Desa Babelan 6.360 4,99 9 Bojongmangu 6.006 4,71 6 Cabangbungin 4.970 3,90 8 Cibarusah 5.039 3,96 7 Cibitung 4.530 3,56 7 Cikarang Barat 5.369 4,21 11 Cikarang Pusat 4.760 3,74 6 Cikarang Selatan 5.174 4,06 7 Cikarang Timur 5.131 4,03 8 Cikarang Utara 4.330 3,40 11 Karangbahagia 4.610 3,62 8 Kedungwaringin 3.153 2,48 7 Muaragembong 14.009 11,00 6 Pabayuran 9.634 7,56 13 Serang Baru 6.380 5,01 8 Setu 6.216 4,88 11 Sukakarya 4.240 3,33 7 Sukatani 3.752 2,95 7 Sukawangi 6.719 5,27 7 Tambelang 3.791 2,98 7 Tambun Selatan 4.310 3,38 10 Tambun Utara 3.442 2,70 8 Tarumajaya 5.463 4,29 8 Jumlah 127.388 100 187 Sumber: Kabupaten Bekasi dalam Angka Tahun 2008.

33 Penduduk di Kabupaten Bekasi melakukan pekerjaan di berbagai bidang usaha. Tenaga kerja pada bidang pertanian menunjukkan penurunan, pada tahun 2002 jumlah tenaga kerja bidang pertanian sebanyak 241.107 orang menjadi 93.760 orang pada tahun 2006. Sebaliknya untuk sektor perdagangan mengalami kenaikan dari 97.050 orang tahun 2002 menjadi 209.848 orang tahun 2006. Selanjutnya pada Tabel 5 disajikan tenaga kerja menurut lapangan usaha dari tahun 2002 sampai 2006. Tabel 5 Tenaga kerja menurut lapangan usaha di Kabupaten Bekasi dari tahun 2002 sampai 2006 Lapangan Usaha Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 Pertanian 241.107 129.157 79.872 74.592 93.760 Industri 221.911 176.557 216.738 217.113 198.376 Perdagangan 97.050 151.135 179.703 226.452 209.848 Pertambangan 62.443 3.872 2.214 4.716 4.360 Bangunan 23.052 34.152 10.047 14.880 24.672 Listrik gas dan air 9.598 939 531 1.740 2.656 Angkutan 13.454 96.220 115.596 97.989 96.016 Lembaga Keuangan 16.325 2.817 13.488 16.230 9.224 Jasa 135.443 92.058 78.783 97.437 117.048 Lainnya 0 939 0 1.854 3.320 Jumlah 820.383 687.846 696.972 753.003 759.280 Sumber: Kabupaten Bekasi dalam Angka Tahun 2008 Tenaga kerja sektor pertanian merupakan bidang usaha yang paling banyak diminati yaitu 148.368 orang, dimana Kecamatan Cikarang Barat dengan jumlah terbanyak yaitu 12.290 orang, kemudian Kecamatan Pebayuran 10.969 orang dan Kecamatan paling sedikit tenaga kerja bidang pertanian hanya 2.244 orang. Sektor perdagangan sebanyak 100.227 orang, dengan jumlah terbanyak terdapat di Kecamatan Cikarang Barat yaitu 9.993 orang dan yang terkecil di Kecamatan Sukakarya sebanyak 1.573 orang. Sektor pertambangan merupakan bidang dengan jumlah tenaga kerja paling sedikit yaitu 219 orang. Selanjutnya pada Tabel 6 disajikan jumlah tenaga berdasarkan bidang usaha menurut kecamatan di Kabupaten Bekasi.

Tabel 6 Jumlah tenaga kerja berdasarkan bidang usaha menurut kecamatan di Kabupaten Bekasi Kecamatan Pertambangan Industri kecil Pertanian Tenaga Kerja Bidang Konstruksi Perdagangan Hotel restoran Transportasi Setu 16.049 0 3573 1591 4953 2684 1305 630 Serang Baru 12.303 30 1149 512 2853 1546 1947 356 Cikarang Selatan 5.883 0 394 377 2976 2637 1282 1730 Cikarang Pusat 2.244 0 215 96 1.896 542 745 781 Cibarusah 5.627 62 150 67 2.653 1.295 1.491 766 Bojongmangu 5.913 0 309 176 1.825 188 638 547 Cikarang Timur 5.576 0 239 134 4.658 887 2.514 622 Kedungwaringin 3.301 0 172 107 4.545 1.009 1.184 430 Cikarang Utara 3.052 0 410 212 5.605 2.507 11.400 340 Karangbahagia 5.009 0 282 146 4.339 380 1.361 205 Cibitung 6.850 0 183 2046 8.240 3.070 4.261 1.860 Cikarang Barat 12.290 0 1.010 2.882 9.993 2.661 5.199 2.845 Tambun Selatan 3.550 0 4.062 7.845 8.187 6.995 4.200 7.120 Tambun Utara 4.469 0 540 1541 4.131 3.447 1.117 2.372 Babelan 7.368 0 498 4299 5.892 2.322 2.157 2.474 Tarumajaya 6.917 91 250 1976 4.676 1.200 1.943 429 Tambelang 2.705 0 156 877 2.671 710 976 285 Sukawangi 4.371 0 341 1722 3.067 1.946 276 174 Sukatani 4.297 0 298 385 3.370 1.116 1.790 692 Sukakarya 5.769 0 139 327 1.573 760 1.201 436 Pebayuran 10.969 10 580 749 5.004 2.174 1.227 1.348 Cabangbungin 7.499 12 396 948 4.728 1.636 361 168 Muaragembong 6.357 14 140 784 2.392 636 875 255 Jumlah 148.368 219 15.486 29.799 100.227 42.348 49.450 26.865 Sumber: Kabupaten Bekasi dalam Angka Tahun 2008 Jasa 34 4.3.2. Demografi. Penduduk Kabupaten Bekasi pada tahun 2007 sebanyak 2.125.960 jiwa, yang mengalami peningkatan cukup tinggi dibandingkan dengan tahun 2003 yang berjumlah 1.877.414 jiwa. Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak pada tahun 2007 adalah Kecamatan Tambun Selatan yaitu sebanyak 357.781 jiwa, kemudian Kecamatan Cikarang Utara sebanyak 168.181 jiwa. Sebaliknya kecamatan dengan jumlah penduduk terendah adalah Kecamatan Bojongmangu berjumlah 25.505 jiwa dan Kecamatan Muaragembong sebanyak 37.780 jiwa. Pada Tabel 7 disajikan sebaran penduduk Kabupaten Bekasi di setiap kecamatan dari tahun 2003 sampai tahun 2007.

35 Tabel 7 Jumlah penduduk Kabupaten Bekasi dari tahun 2003 sampai 2007 Kecamatan Jumlah Penduduk Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 Babelan 134.144 141.500 147.139 149.132 154.301 Bojongmangu 23.153 23.446 24.373 24.691 25.505 Cabangbungin 45.502 46.552 48.404 48.998 50.686 Cibarusah 55.896 57.921 60.232 61.042 63.188 Cibitung 128.668 138.398 143.914 145.850 150.881 Cikarang Barat 146.016 149.594 155.566 157.631 163.079 Cikarang Pusat 38.386 39.712 41.291 41.804 43.250 Cikarang Selatan 66.284 78.155 81.270 82.385 85.260 Cikarang Timur 69.981 70.955 73.781 74.759 77.348 Cikarang Utara 143.446 154.216 160.363 162.546 168.181 Karangbahagia 72.294 73.964 76.908 77.951 80.654 Kedungwaringin 48.659 49.575 51.551 52.224 54.025 Muaragembong 33.852 34.723 36.108 36.538 37.780 Pabayuran 86.840 88.349 91.867 93.049 96.316 Serang Baru 55.383 59.943 62.329 63.168 65.353 Setu 72.303 73.888 76.830 77.776 80.476 Sukakarya 41.657 42.085 43.760 44.328 45.859 Sukatani 59.877 61.057 63.487 64.339 66.597 Sukawangi 39.277 39.879 41.466 41.972 43.418 Tambelang 32.317 33.374 34.703 35.119 36.294 Tambun Selatan 324.747 328.110 341.175 345.780 357.781 Tambun Utara 82.731 85.609 89.017 90.221 93.347 Tarumajaya 76.001 79.204 82.363 83.492 86.381 Jumlah 1.877.414 1.950.209 2.027.897 2.054.795 2.125.960 Sumber: Kabupaten Bekasi dalam Angka Tahun 2008 4.3.3. Potensi Ekonomi Lahan Sawah Lahan yang dimanfaatkan untuk persawahan di Kabupaten Bekasi pada tahun 2007 seluas 55.582 ha dan sisanya dimanfaatkan untuk non sawah yaitu seluas 71.806 ha. Lahan sawah tersebut dengan irigasi teknis seluas 34.352 ha, sawah irigasi setengah teknis seluas 9.312 ha, sawah dengan irigasi sederhana seluas 701 ha, sawah tadah hujan seluas 8.289. Untuk non sawah berupa kawasan terbangun atau pemukiman seluas 19.925 ha dan ladang/tegalan seluas 13.639 ha. Pada Tabel 8 berikut disajikan jenis penggunaan lahan di Kabupaten Bekasi dari tahun 2003 sampai denga tahun 2007.

36 Tabel 8 Luas lahan menurut penggunaannya di Kabupaten Bekasi Jenis Penggunaan Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 Irigasi teknis 37.493 37.483 35.286 34.520 34.352 Irigasi setengah teknis 6.243 6.173 7.865 7.877 9.312 Irigasi sederhana 3.300 3.300 3.065 3.662 701 Tadah hujan 8.278 8.903 7.805 7.759 8.289 Lainnya 675 0 1.333 1.332 2.928 Luas Lahan Sawah 55.989 55.859 55.354 55.150 55.582 Bangunan,pekarangan 22.206 21.830 21.426 20.330 19.925 Tegal, kebun, Ladang, huma 15.716 15.439 15.975 13.184 13.639 Hutan negara 0 0 0 234 234 Rawa rawa 161 139 139 116 100 Tambak 10.204 10.231 10.233 10.736 10.743 Pengembalaan 0 0 0 112 116 Kolam, tebat, empang 782 713 757 410 406 Tanah sementara tidak diusahakan 1.264 713 1.031 1.551 1.551 Hutan rakyat, tanaman kayu-kayuan 2.632 2.632 2.592 3.894 3.894 Perkebunan 1.013 1.013 1.013 625 631 Lainnya 17.417 18.819 18.868 21.046 20.567 Luas Lahan Kering 71.395 71.529 72.034 72.238 71.806 Luas Total 127.384 127.388 127.388 12.7388 127.388 Sumber : Kabupaten Bekasi dalam Angka tahun 2008, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bekasi tahun 2007 Penduduk kabupaten bekasi yang bekerja sebagai petani sawah pada tahun 2007 tercatat berjumlah 170.883 jiwa, dengan kecamatan yang terbanyak penduduknya bekerja sebagai petani lahan sawah di Kecamatan Cikarang Barat berjumlah 12.506 jiwa. Dari jumlah tersebut sebanyak 10.534 jiwa sebagai buruh tani. Selanjutnya Kecamatan Sukakarya dengan jumlah petani lahan sawah sebanyak 11.274 jiwa. Kecamatan dengan jumlah petani lahan sawah terkecil adalah Kecamatan Cikarang Utara sebanyak 2.349 jiwa. Secara keseluruhan jumlah petani lahan sawah di Kabupaten Bekasi paling banyak sebagai buruh tani berjumlah 88.995 jiwa, sebagai petani lahan sawah 55.435 jiwa, sebagai pengolahan hasil 26.453 ha dan sebagai kuasa usaha/penggarap 16.648 jiwa. Distribusi petani lahan sawah berdasarkan kecamatan disajikan pada Tabel 9.

37 Tabel 9 Distribusi petani lahan sawah di Kabupaten Bekasi tahun 2007 Kecamatan Petani Lahan Sawah Kuasa Usaha/ Penggarap Pengolahan Hasil Buruh Tani Jumlah Petani Babelan 2.308 153 552 1.526 4.386 Bojongmangu 2.600 894 1.178 6.547 10.325 Cabangbungin 2.467 45 66 107 2.640 Cibarusah 1.664 1.300 2.748 3.704 8.116 Cibitung 1.179 1.502 2.204 5.017 8.400 Cikarang Barat 1.213 2.730 759 10.534 12.506 Cikarang Pusat 2.621 281 763 2.884 6.268 Cikarang Selatan 1.145 208 1.602 2.293 5.040 Cikarang Timur 4.188 1.075 1.989 3.216 9.393 Cikarang Utara 478 302 337 1.534 2.349 Karangbahagia 3.328 392 647 1.776 5.751 Kedungwaringin 1.373 163 592 2.451 4.416 Muaragembong 1.917 559 1.233 3.791 6.941 Pabayuran 3.828 850 51 1.724 5.603 Serang Baru 2.255 493 552 3.500 6.307 Setu 3.448 636 1.626 4.328 9.402 Sukakarya 3.397 1.604 3.835 4.042 11.274 Sukatani 3.138 989 1.998 3.670 8.806 Sukawangi 4.757 492 944 4.252 9.953 Tambelang 2.979 17 59 6.058 9.096 Tambun Selatan 334 145 294 6.861 7.489 Tambun Utara 2.714 801 1.128 4.107 7.949 Tarumajaya 2.104 1.017 1.296 5.073 8.473 Jumlah 55.435 16.648 26.453 88.995 170.883 Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bekasi tahun 2007 Produktivitas padi berdasarkan data statistik di Kabupaten Bekasi semenjak tahun 2004 sampai tahun 2007 cenderung menurun. Penurunan produktivitas disertai juga dengan penurunan luas lahan sawah. Pada tahun 2004 dengan luas lahan sawah 55.859 ha dengan produktivitas 5.361 ton/ha, pada tahun 2005 dan 2005 berturut-turut luas lahan adalah 55.354 ha dan 55.150 ha dengan produktivitas 5.472 ton/ha dan 5.620 ton/ha. Sementara itu pada tahun 2007 penggunaan luas lahan sawah menjadi 55.582 ha dengan produktivitas 5.528 ton/ha. Pada Tabel 10 disajikan distribusi di setiap kecamatan luas lahan sawah dan produktivitas padi sawah untuk Kabupaten Bekasi dari tahun 2004 sampai tahun 2007.

Tabel 10 Luas lahan sawah dan produktivitas padi sawah di Kabupaten Bekasi dari tahun 2004 sampai tahun 2007 38 Kecamatan Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Luas (Ha) Produktivitas Luas (Ha) Produktivitas Luas (Ha) Produktivitas Luas (Ha) Produktivitas Babelan 3.550 5.271 3.490 5.388 3.490 5.535 3.430 5.513 Bojongmangu 1.700 4.207 1.700 4.883 1.700 5.151 1.826 5.389 Cabangbungin 3.313 5.532 3.313 5.671 3.313 5.696 3.313 5.610 Cibarusah 2.174 4.590 2.174 5.319 2.174 4.770 2.174 5.312 Cibitung 2.179 6.032 2.119 6.360 2.004 6.453 1.968 5.789 Cikarang Barat 622 5.574 627 6.327 751 6.347 733 5.794 Cikarang Pusat 1.249 4.302 1.249 5.362 1.157 5.095 1.157 5.006 Cikarang Selatan 445 5.054 445 5.245 445 4.590 445 4.975 Cikarang Timur 2.810 5.083 2.810 5.110 2.810 5.208 2.792 5.574 Cikarang Utara 731 4.856 691 5.932 691 5.927 558 5.649 Karangbahagia 3.094 6.249 3.004 6.282 3.004 6.259 3.004 5.759 Kedungwaringin 1.997 6.538 1.987 5.112 1.987 5.405 1.977 5.389 Muaragembong 1.932 4.990 1.930 4.894 1.930 4.738 1.930 5.282 Pabayuran 6.827 5.061 6.827 5.251 6.827 5.751 6.827 5.477 Serang Baru 2.066 5.267 1.934 5.269 1.934 5.745 1.934 5.369 Setu 1.871 5.447 1.755 5.669 1.725 5.775 1.725 5.392 Sukakarya 3.802 5.282 3.802 5.219 3.802 5.275 3.802 5.583 Sukatani 2.906 5.559 2.906 5.326 2.815 5.661 2.785 5.700 Sukawangi 4.190 5.419 4.190 5.947 4.190 5.870 4.801 5.579 Tambelang 3.195 6.230 3.195 6.149 3.063 6.130 3.063 5.593 Tambun Selatan 215 5.230 215 4.074 215 4.823 215 5.169 Tambun Utara 1.928 5.680 1.928 5.808 1.928 5.106 1.928 5.431 Tarumajaya 3.063 4.519 3.063 4.106 3.195 5.213 3.195 5.340 Jumlah 55.859 5.361 55.354 5.472 55.150 5.620 55.582 5.528 Sumber : Kabupaten Bekasi dalam Angka tahun 2008, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bekasi tahun 2007 Kegiatan pembangunan di Kabupaten Bekasi, telah menjadikan Kabupaten Bekasi menjadi daerah yang perekonomiannya berkembang sangat pesat. Hal ini ditandai oleh semakin pesatnya kegiatan penanaman modal di berbagai bidang ekonomi, sehingga memberikan karaktersitik tersendiri dalam bidang pembangunan. Kinerja perekonomian di Kabupaten Bekasi dipengaruhi oleh kinerja perekonomian kecamatan yang ada di kabupaten. Pada Tabel 11 disajikan PDRB kecamatan untuk Kabupaten Bekasi dari tahun 2001 sampai tahun 2005.

39 Tabel 11 PDRB per kapita atas dasar harga konstan menurut kecamatan di Kabupaten Bekasi dari tahun 2001 sampai tahun 2005 Kecamatan PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstasn Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 Babelan 1.722.952,83 1.757.869,59 1.769.302,16 7.601.819,78 8.093.904,63 Bojongmangu 1.119.659,91 1.157.416,92 1.226.275,80 3.948.900,73 4.011.970,00 Cabangbungin 1.354.880,25 1.368.238,87 1.537.069,90 3.615.664,96 3.659.189,21 Cibarusah 1.660.721,37 1.692.426,08 1.706.121,73 5.189.972,89 5.271.327,65 Cibitung 11.712.753,11 12.178.271,88 12.292.099,19 28.460.986,31 29.031.487,27 Cikarang Barat 24.501.275,18 24.662.134,64 24.753.759,77 53.745.463,79 54.809.012,60 Cikarang Pusat 1.870.499,52 1.885.513,43 1.887.383,27 8.623.671,51 8.796.505,63 Cikarang Selatan 13.246.247,63 13.607.737,28 13.762.319,48 74.725.686,14 76.245.076,27 Cikarang Timur 4.625.743,55 4.754.854,92 4.865.247,51 9.790.461,24 9.982.272,51 Cikarang Utara 5.348.326,74 5.532.107,85 6.052.707,92 49.180.776,73 50.175.891,14 Karangbahagia 1.849.355,86 1.911.049,32 2.012.454,84 49.180.776,73 50.175.891,14 Kedungwaringin 4.268.442,21 4.381.800,28 4.629.281,85 8.792.723,11 8.950.347,13 Muaragembong 1.603.222,82 1.637.283,80 1.691.148,73 3.284.039,35 3.316.384,57 Pabayuran 773.794,27 799.093,26 825.574,16 4.054.394,45 4.084.342,32 Serang Baru 1.601.155,01 1.638.500,84 1.678.843,03 5.462.199,55 5.565.136,81 Setu 992.132,32 1.019.685,80 1.075.404,88 4.029.686,22 4.105.965,20 Sukakarya 985.492,89 1.005.002,11 1.032.092,26 3.219.228,96 3.236.875,06 Sukatani 1.909.426,57 1.948.799,16 2.024.013,26 5.624.056,38 5.724.665,97 Sukawangi 1.005.969,41 1.006.466,60 1.044.485,74 3.707.473,67 3.734.588,62 Tambelang 1.342.201,95 1.345.188,77 1.556.742,89 5.244.823,85 5.315.331,16 Tambun Selatan 5.121.261,25 5.289.177,62 5.292.826,32 22.582.388,62 23.030.557,32 Tambun Utara 3.045.714,96 3.148.765,20 3.162.620,81 3.745.557,12 3.806.402,60 Tarumajaya 1.135.758,07 1.161.274,81 1.170.214,64 4.391.379,03 4.460.701,56 Sumber : BPS Kabupaten Bekasi (Kecamatan Dalam Angka) tahun 2008.