Modul VI BIBLIOGRAFI

dokumen-dokumen yang mirip
Matakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie

LM107_Otomasi Perpustakaan

DATABASE PERPUSTAKAAN

BAB II LANDASAN TEORI

Aplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel

Aplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel

Konsep dan Perencanaan dalam Automasi Perpustakaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di

Abstrak. Kata Kunci :Repository, Interoperabilitas, Open Access, Perpustakaan Digital, Harvester.

Otomasi Perpustakaan Sekolah : sebuah pengenalan. Oleh : Aa Kosasih, S.Sos / Pustakawan Pertama

ICT DALAM PENGEMBANGAN DIGITAL LIBRARY

SIM BERBASIS ICT DALAM MENGEMBANGKAN DIGITAL LIBRARY. Oleh: Deni Darmawan

KEBIJAKAN PENGATALOGAN BERBASIS RESOURCE DESCRIPTION AND ACCESS (RDA)

SIM BERBASIS ICT DALAM MENGEMBANGKAN DIGITAL LIBRARY. Dr. Deni Darmawan, M.Si

Pembuatan Aplikasi Konversi Metadata Menggunakan Standar Open Archive untuk Koleksi Artikel Elektronik Pusat Penelitian Universitas Kristen Petra

Indonesian Machine Readable Cataloging (IndoMARC) : sejarah, perkembangan dan penerapannya di Perpustakaan Nasional RI 1. Suharyanto 2.

BAB I PENDAHULUAN. masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian) dan juga tujuan penelitian.

Untuk mendukung tugas akhir ini, diperlukan beberapa pengetahuan mendasar yang perlu diketahui. Pengetahuan mendasar tersebut meliputi :

MODS Metadata Alternatif dalam Pengembangan Aplikasi Perpustakaan Digital di Indonesia (Studi Kasus Senayan Library Management System)

PERPUSTAKAAN NASIONAL SEBAGAI PUSAT DATA LAYANAN COPY CATALOGING METADATA BIBLIOGRAFI BAGI PERPUSTAKAAN DI INDONESIA

ANALISIS PENERAPAN METADATA DUBLIN CORE DALAM DATABASE REPOSITORY UNIVERSITAS NEGERI MEDAN DEA JULIA N. SIREGAR

2.2 Tujuan dan Fungsi Katalog Tujuan Katalog Semua perpustakaan mempunyai tujuan agar koleksi yang dimiliki

Sistem Informasi di Perpustakaan

AACR2Revisi 2002 pemuktahiran 2005 Suharyanto Pustakawan pada Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka

MODS Metadata Alternatif dalam Pengembangan Aplikasi Perpustakaan Digital di Indonesia (Studi Kasus Senayan Library Management System)

KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

Panduan Praktis Pengatalogan Dengan Program Aplikasi INLISLite versi 2.1.2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sajian informasi dalam bentuk yang berbeda dari sekarang. Peneliti

MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI

AACR2 untuk Bahan Nonbuku dan Format MARC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RDA (Resource Description and Access) Standar pengatalogan baru perubahan dari AACR2

Pemanfaatan Digital Library dalam Jaringan Perpustakaan. Oleh: Siti Aminah, MKom Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia

KATALOGISASI. M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Katalogisasi Desember 2017

BAB III TINGKAT KESESUAIAN DESKRIPSI BIBLIOGRAFI BAHAN MONOGRAF DENGAN AACR2 PADA PERPUSTAKAAN INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TD PARDEDE MEDAN

TES. Pustakawan Dalam Pengelolaan Database. Atas bantuan Bapak/Ibu/Sdr saya. 2. Nama BapakIbu/Sdr tidak perlu dicantumkan.

Modul II PERPUSTAKAAN

BAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan

PETUNJUK TEKNIS PENGUNAAN APLIKASI INDARJI (INDEKS ARTIKEL JURNAL ILMIAH) UPT PERPUSTAKAAN POLINES

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di

Modul VIII PERPUSTAKAAN

Pengolahan Data Buku Perpustakaan dengan Sistem Otomasi

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG

VISI & MISI. Visi Menjadi acuan pertama dan utama untuk akses informasi ilmiah demi pengembangan ilmu dan kemajuan peradaban bangsa

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR

Kajian komparatif atas penggunaan AACR2 dan RDA dalam format MARC21 terhadap bahan perpustakaan

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENERAPAN METODE FUNCTIONAL REQUIREMENTS FOR BIBLIOGRAPHICS RECORDS (FRBR) PADA SISTEM KATALOG PERPUSTAKAAN DIGITAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Metadata Kependudukan (Ontologi Data Instansi Pemerintah) versi 0.9

Penerapan Standar Metadata Dublin Core (DC) dan Open Archive Initiatif (OAI) di Fakultas Teknologi Industri UNISSULA

PENERAPAN SEMANTIC SEARCHING BERBASIS ONTOLOGI PADA PERPUSTAKAAN DIGITAL

BAB II TINJAUAN LITERATUR

METADATA: Antara MARC dan MODS

TINJAUAN TERHADAP KEBERADAAN BAHAN PUSTAKA DI RAK DAN DI DALAM DATABASE DIGILIB PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA

Interoperabilitas : pontensi, peluang, dan tantangan khususnya program open source untuk perpustakaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR. Jakarta, 17 September 2014 Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik. Ir. Dudy S. Sulaiman M.Eng. NIP

Aplikasi Teori Bilangan pada Angka Standar Buku Internasional

PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI DI PERPUSTAKAAN UIN SUNAN AMPEL Oleh: Aries Hamidah

PANDUAN DISCOVERY SEARCH PERPUSTAKAAN UGM

PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL ILMIAH BIDANG HUMANIORA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

-2- Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tenta

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN INTERNATIONAL STANDARD BOOK NUMBER

Katalog Induk. Jaringan Perpustakaan APTIK (JPA) Oleh : Vincentius Widya Iswara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Basis Data Lanjut. Interoperability & Resource Description Framework (RDF)

MODUL 4 SARANA TEMU KEMBALI TERBITAN BERSERI

PERKEMBANGAN KATALOG PERPUSTAKAAN SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI INFORASI. Nanik Arkiyah

DOKUMEN DIGITAL SERTA KEMUNGKINAN PENYATUAN ANTARA PERPUSTAKAAN DENGAN ARSIP

BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN UNSUR YANG DINILAI BERDASARKAN PERMENPAN NOMOR 9 TAHUN Oleh : Sri Mulyani

: Melakukan proses pengkatalogan buku. : Buku baru untuk diproses

PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL SUBJEK EKONOMI DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS EKASAKTI PADANG

IMPLEMENTASI BAHASA INDEKS

PUSTAKAWAN. Web-based Subject Guide Creator. Arie Nugraha. Dimas Septyanto

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

PETUNJUK TEKNIS KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA NON BUKU

BAB I PENDAHULUAN. hampir di semua bidang termasuk salah satunya perpustakaan. Perpustakaan

BAGAN KLASIFIKASI DAFTAR TAJUK SUBYEK TESAURUS

Panduan Praktis Pengohan Bahan Pustaka Dengan Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1

B A B I P E N D A H U L U A N

Arsitektur Pertukaran Data Jurnal Digital

1. Sorot icon Winisis yang terdapat dilayar computer kemudian klik 2 kali maka akan muncul layar seperti berikut

PENGELOLAAN E-RESOURCES DENGAN AACR2 DAN MARC 21

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Teks, Gambar dan grafik. Pertemuan IV

REPOSITORI INSTITUSI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

Standardisasi dan Standar Bidang Perpustakaan. Minanuddin Mas ud 2015

PENERAPAN SISTEM OTOMASI PADA PERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 39 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

BAB II LANDASAN TEORI

PANDUAN UNGGAH MANDIRI KARYA ILMIAH DOSEN 2016 Repository

Transkripsi:

Modul VI FORMAT STANDAR DATA BIBLIOGRAFI

Setelah mempelajari materi ini, mendiskusikan, dan latihan mahasiswa dapat membuat deskripsi bibliografi bahan pustaka berdasarkan standar format MARC dan Dublin

Menjelaskan peran format MARC dan Dublin Core dalam pendeskripsian bahan perpustakaan Menjelaskan perbedaan standar dalam format MARC dan Dublin Core Menguraikan unsur-unsur dalam format MARC Menguraikan unsur-unsur dalam Dublin Core

Machine Readable Cataloging (MARC) merupakan standar metadata katalog perpustakaan format MARC digunakan untuk tukar- menukar informasi bibliografi melalui format digital atau media yang terbacakan mesin (machine-readable) Dikembangkan pertama kali oleh Library of Congress,

Fungsi format MARC adalah untuk penyebaran data katalogisasi bahan pustaka ke berbagai perpustakaan di Seluruh dunia. Format INDOMARC merupakan implementasi dari International standard Organization (ISO) Format ISO 2719 untuk Indonesia

Informasi bibliografi mencakup pengarang, judul, subjek, catatan, data penerbitan, dan deskripsi fisik. Indomarc menguraikan format cantuman bibliografi terdiri dari 700 elemen dan dapat mendeskripsikan objek fisik sumber pengetahuan, seperti jenis monograf, manuskrip, dan terbitan berseri

Metadata adalah data terstruktur tentang data. ALA mendefenisikan, : Metadata are structured, encoded data that describe characteristics of information bearing entitites to aid in the identification, discovery, assessment and management of the described entities.

Suatu kartu katalog atau entri dalam bibliografi adalah metadata, Cantuman bibliografi berformat MARC adalah metadata, Suatu finding aid bahan kearsipan yang disusun sesuai EAD (Encoded Archival Description) juga metadata.

Metadata deskriptif mengidentifikasi sumber informasi sehingga memperlancar proses penemuan (resource discovery) dan seleksi. Data ini mencakup unsurunsur seperti pengarang, judul, tahun terbit, tajuk subyek atau kata kunci dan informasi lain yang lazimnya dicatat dalam proses pengatalogan tradisional

Metadata administratif Data yang memberikan informasi untuk pengelolaan sumber informasi, seperti kapan dan bagaimana diciptakan, tipe file, data teknis lain, dan siapa pemiliknya, serta siapa yang berhak mengaksesnya. Data berkenaan dengan hak kekayaan intelektual (rights management metadata), penyimpanan (archiving) dan pelestarian sumber informasi (preservation metadata).

Metadata struktural Menjelaskan bagaimana suatu obyek digital terstruktur sehingga dapat digabungkan menjadi satu kesatuan logis. Sumber digital buku misalnya, terdiri atas beberapa bab, dan tiap bab terdiri atas halaman yang masing-masing merupakan suatu file digital tersendiri.

Metadata struktural (lanjutan) Metadata struktural diperlukan untuk mengetahui hubungan antara file fisik dan halaman, halaman dan bab, dan bab dengan buku sebagai produk akhir

Unsur Field

Unsur Tag

Record Bahan pustaka

Record Bahan pustaka dalam format MARC

OCLC

Dublin Core merupakan salah satu skema metadata yang digunakan untuk web resource description and discover. Dublin Core hadir karena ada beberapa pihak yang kurang sesuai menggunakan MARC Sehingga diadakan suatu kesepakatan menyusun sebuah metadata baru yang lebih mudah dan fleksibel serta mempunyai kemampuan untuk dikembangkan dibanding MARC.

Metadata Dublin Core memiliki beberapa kekhususan : a. Memiliki deskripsi yang sangat sederhana b. Semantik atau arti kata yang mudah dikenali secara umum. c. Expandable, memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut Informasi mengenai metadata ini dapat Anda temui di http://www.dublincore.org.

Kesederhanaan dalam menciptakan dan memelihara metadata. Semantik yang bisa diterima dan dimengerti secara luas. Cakupan internasional. Perluasan

Metadata data dublin core tersusun atas 15 element dasar yaitu : Title : judul dari sumber informasi Creator : pencipta sumber informasi Subject : pokok bahasan sumber informasi, biasanya dinyatakan dalam bentuk kata kunci atau nomor klasifikasi Description : keterangan suatu isi dari sumber informasi, misalnya berupa abstrak, daftar isi atau uraian

Metadata data dublin core tersusun atas 15 element dasar yaitu : Publisher : orang atau badan yang mempublikasikan sumber informasi Contributor : orang atau badan yang ikut menciptakan sumber informasi Date : tanggal penciptaan sumber informasi Type : jenis sumber informasi, nover, laporan, peta dan sebagainya Format : bentuk fisik sumber informasi, format, ukuran, durasi, sumber informasi

Metadata data dublin core tersusun atas 15 element dasar yaitu : Identifier : nomor atau serangkaian angka dan huruf yang mengidentifikasian sumber informasi. Contoh URL, alamat situs. Source : rujukan ke sumber asal suatu sumber informasi Language : bahasa yang intelektual yang digunakan sumber informasi Relation : hubungan antara satu sumber informasi dengan sumber informasi lainnya.

Metadata data dublin core tersusun atas 15 element dasar yaitu : Coverage : cakupan isi ditinjau dari segi geografis atau periode waktu Rights : pemilik hak cipta sumber informasi

Standar metadata yang paling banyak dipakai adalah metadata MARC dan Dublin Core. Di Indonesia sendiri MARC sudah diadopsi menjadi INDOMARC. Format INDOMARC merupakan implementasi dari International standard Organization (ISO) Format ISO 2719 untuk Indonesia, sebuah format untuk tukar-menukar informasi bibliografi melalui format digital atau media yang terbacakan mesin (machine-readable) lainnya

Diskusikan perbedaan dan persamaan standar format MARC dan Dublin Core Diskusikan perbedaan unsur-unur yang terdapat dalam format MARC dan Dublin Core Untuk melihat perbedaan dan persamaan tersebut coba akses situs http://www.dublincore.org dan http://catalog.loc.gov