BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MEMBANTU SISWA DALAM KEMANTAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LAYANAN INFORMASI STUDI LANJUT TERHADAP KEMANTAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT

Oleh: Wentin Suhartatik Guru SMP Negeri 1 Polagan Kabupaten Tranggalek

PENERAPAN STRATEGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMILIH STUDI LANJUT SISWA. Dian Triwahyuningsih 1 dan Budi Purwoko 2

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA. Lailatul Mufidah 1 dan Mochamad Nursalim 2

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

EFEKTIVITAS INFORMASI KARIR DENGAN MEDIA BUKU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN STUDI LANJUTAN SISWA

Pengaruh Penggunaan Strategi Restrukturing Kognitif dalam Konseling Kelompok terhadap Percaya Diri dalam Memilih Karier Siswa

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PERENCANAAN KARIR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 NGADILUWIH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3).

EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA

PENGARUH LAYANAN INFORMASI STUDI LANJUT TERHADAP PERENCANAAN KARIR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berakhirnya suatu pendidikan formal, diharapkan seseorang dapat

BAYU ADHY TAMA K

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Trimulya Kecamatan Tanjung Bintang. semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

Oleh : Octavena Mellinda Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Maret.

KEEFEKTIFAN PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TOPIK TUGAS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PEMILIHAN PROGRAM PENJURUSAN SISWA. Dinar Mahdalena Leksana

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP PEMAHAMAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS X UNTUK PERENCANAAN KARIER DI SMK TUNAS HARAPAN JAKARTA

Penerapan Konseling Kelompok Trait Factor untuk Mengatasi Kesulitan dalam Perencanaan Karir pada Siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Bandar Lampung dan waktu

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

III. METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitiannya pada tahun pelajaran 2015/2016.

Tyas Siti Syarifah ( ) Pembimbing :Lydia Ersta K. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP EKSPLORASI KARIR PADA SISWA KELAS IX SMPN SATU ATAP SENDANG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dirancang dengan menggunakan metode eksperimen, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) termasuk individu-individu yang

JURNAL. Oleh: DEWI AFSARI NPM: Dibimbing oleh : 1. Dra. Endang Ragil W.P., M,Pd 2. Ikke Yuliani Dhian P., M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang

Muhammad Arief Maulana, Awik Hidayati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Abstrak

Kata kunci: bimbingan kelompok, buzz group, komunikasi interpersonal.

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

Diskusi untuk Meningkatkan Kemandirian Pengambilan Keputusan Karier Peserta Didik SMK

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat dipertanggung

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN RESILIENSI SISWA

PENGARUH PEMBERIAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KEINGINAN SISWA UNTUK STUDI LANJUT SISWA KELAS X TSM SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

Hanim Mujidatul Iffah Prodi BK, FIP, UNESA,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

III METODE PENELITIAN

USAHA YANG DILAKUKAN SISWA DALAM MENENTUKAN ARAH PILIHAN KARIR DAN HAMBATAN-HAMBATAN YANG DITEMUI (Studi Deskriptif terhadap Siswa SMA N 3 Payakumbuh)

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3

JURNAL EFEKTIVITAS CINEMA THERAPY UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI DI DEPAN KELAS SISWA KELAS XI PEMASARAN SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI SISWA KELAS XII IPS 3 DI SMA NEGERI 12 MEDAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP PERENCANAAN PEMILIHAN JURUSAN SISWA KELAS X A TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

Penerapan Konseling Kelompok Realita Untuk Membantu Siswa Meningkatkan Motivasi Belajar. Desti Fatayati 1 dan Eko Darminto 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pra eksperimen (pre

PENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap buku teks terjemahan adalah metode

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling, Volume 1 Nomer 1 Tahun 2013, pp Januari

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga nantinya dapat menghasilkan sesuatu yang benar dan kebenarannya. dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

PENGARUH METODE STAD TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI CARA MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu Sugiyono(2014:2). Penggunaan metode dimaksudkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam peneltian ini digunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

JURNAL. Oleh: NAMA : FRIGE ARDINATA EKA PUTRA SISWANTO NPM :

PENGARUH TEKNIK JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KELOMPOK IPS DI PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

PILIHAN PENDIDIKAN LANJUTAN DAN PEKERJAAN SERTA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB III METODE PENELITIAN

SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung yang

MENINGKATKAN EMPATI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 1 BRINGIN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang harus dilalui yang dimulai sejak lahir sampai meninggal.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN DISKUSI KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA (STUDI KASUS di SMP NEGERI 4 PALU) Irsan 1 Abdul Munir 2 Munifah 3

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MEMBANTU SISWA DALAM KEMANTAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT Tuti Rindiani 1 dan Tamsil Muis 2 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji penggunaan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok untuk kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut. Penelitian ini menggunakan rancangan pre eksperimental berupa one group pretest posttest design. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket tertutup dengan pilihan jawaban checklist yang digunakan untuk mengetahui kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut. Subyek penelitian ini adalah 10 siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Mojosari yang memiliki kategori rendah pada skor kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut. Teknik analisis yang digunakan adalah uji bertanda Wilcoxon. Data perhitungan diperoleh T hitung = 0, sedangkan T tabel untuk N = 10 dan taraf signifikan 5% sebesar 8. Maka, T hitung lebih kecil dari T tabel. Hal ini berarti hipotesis penelitian yang berbunyi mpenggunaan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok untuk kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Mojosari dapat diterima. Kata kunci : Diskusi kelompok, kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut 1 Alumni Prodi BK FIP Unesa 2 Staf Pengajar Prodi BK FIP Unesa

PENDAHULUAN Siswa Sekolah Menegah Atas (SMA) berada pada rentang usia 15-18 tahun. Pada rentangan usia tersebut seorang individu berada pada tahap perkembangan masa remaja akhir, yang dalam perkembangan mereka dihadapkan pada berbagai permasalahan. Berikut ada empat macam masalah yang sering dialami oleh siswa sekolah menegah atas. Menurut pendapat Gunawan (2001:197) adalah: 1) Keputusan meninggalkan sekolah, 2) Persoalan-persoalan belajar, 3) Pengambilan keputusan ke Perguruan Tinggi, 4) Problem sosial siswa Sekolah Menegah Atas. Keempat permasalahan tersebut, salah satunya dihadapi oleh siswa SMA adalah pengambilan keputusan ke perguruan tinggi, dimana seorang siswa yang telah lulus dari Sekolah Menengah Atas dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit. Seorang siswa dalam kehidupannya akan dihadapkan dengan sejumlah alternatif, baik yang berhubungan dengan kehidupan pribadi, sosial, maupun karirnya. Adakalanya siswa mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan dalam menentukan altematif mana yang sebaiknya dipilih. Apakah nantinya akan meneruskan studi lanjut yakni melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, atau akan bekerja maupun mengikuti pelatihan-pelatihan atau kursus. Para siswa SMA yang akan melanjutkan pendidikannya maupun yang langsung bekerja, tidak begitu saja dapat melakukannya melainkan melalui suatu proses pengambilan keputusan. Mereka diharuskan siap dalam mengambil keputusan yang khusus menentukan masa depannya sehubungan dengan karir yang dicita-citakan. Kesulitan-kesulitan untuk mengambil keputusan karir akan dapat dihindari manakala siswa memiliki sejumlah informasi yang memadahi tentang hal-hal yang berhubungan dengan dunia karirnya. Maka seorang siswa membutuhkan bantuan bimbingan dari guru pembimbing yang ada disekolah, guna memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang berbagai kondisi dan karakteristik diri. Apabila masalah ini tidak ditindak lanjuti maka akan membuat siswa kehilangan kesempatan, salah pilih jurusan, salah pilih pekerjaan, dan tidak dapat meraih kesempatan dengan baik sesuai dengan cita-cita, bakat, minat, berbagai kelebihan serta kekurangan yang ada dalam diri individu tersebut. Agar terhindarkan dari permasalahan tersebut maka para siswa perlu dibekali dengan informasi yang cukup dan akurat. Pemberian bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok bertujuan membantu peserta didik agar dapat memahami diri dan lingkungannya. Seperti kondisi sosio-kultural, pasar kerja, persyaratan, jenis dan prospek pekerjaan, serta hal-hal lainnya yang bersangkutan dengan dunia kerja. Sehingga pada akhirnya siswa dapat membuat atau mengambil keputusan secara tepat dan terbaik bagi masa depannya terutama berkaitan dengan rencana karir yang akan ditempuhnya kelak. Indikator utama yang digunakan untuk mengetahui kemampuan dalam mengambil keputusan adalah preferansi pekerjaan dan profesi setelah tamat jenjang pendidikan menengah. Siswasiswi yang belum mengambil keputusan

adalah mereka yang memiliki prestasi akademik yang baik maupun yang memiliki prestasi akademik sedang. Hal ini didukung oleh pendapat dari Santrock (2002) yang menyatakan bahwa kesulitan, kebingungan, dan ketakutan terasa ketika harus memilih dan memutuskan jurusan di perguruan tinggi. Kurangnya informasi akan jurusan dan lapangan kerja yang akan dihadapi oleh remaja ketika mereka lulus menembah kekhawatiran dalam pengambilan keputusan tersebut. Kemantapan Pengambilan Keputusan Studi Lanjut Untuk memahami istilah kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut maka terlebih dahulu akan dibahas istilah yang terkait, yaitu kemantapan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:713) kemantapan memiliki arti " Hal (keadaan), mantap (stabil, aman, teguh hati, tetap tidak berubah ". Kemantapan pengambilan studi lanjut ke perguruan tinggi adalah bagian dari pengambilan keputusan karir yang diartikan oleh Basori (2004:91), "sebagai suatu kematangan diri dalam proses untuk menentukan pilihan dari berbagai alternatif yang berkaitan dengan pendidikan ke perguruan tinggi yang berorientasi pada pekerjaan atau jabatan ". Menurut Terry (dalam Manrihu, 1992:170) "definisi pengambilan keputusan (decision making) adalah pemilihan alternatife perilaku dari dua alternatife atau lebih ". Siagian (dalam Syamsi, 2000:5) menerangkan bahwa: Memberikan pengertian bahwa pada hakekatnya pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap hakekat suatu pengumpulan fakta-fakta dan data penentuan yang matang dari altematif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat Hal tersebut senada dengan yang dikemukakan oleh Basori (2004:91) menyebutkan bahwa "pengambilan keputusan merupakan suatu proses untuk menentukan berbagai altematif yang berkaitan dengan suatu hal sesuai dengan keadaan diri dan lingkungannya". Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:563) menyebutkan bahwa: "studi lanjut adalah belajar sambungan". Menurut Sutikna (1998:17) "studi lanjut adalah kelanjutan studi". Pengertian studi lanjut di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa studi lanjut adalah pendidikan sambungan atau lanjutan setelah lulus dari SMA atau pendidikan yang lebih tinggi dari yang saat ini ditempuh. Berdasarkan uraian pendapat di atas tentang kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut dapat disimpulkan bahwa kepastian dan tidak berubahnya pengambilan keputusan studi lanjut atau proses penentuan pilihan dari berbagai alternatif yang berkaitan dengan studi lanjut atau pendidikan lanjutan yang lebih tinggi yakni perguruan tinggi. Diskusi Kelompok Diskusi kelompok adalah salah satu teknik dalam kegiatan bimbingan kelompok, hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Slameto (1988:87), bahwa diskusi kelompok merupakan salah satu teknik bimbingan kelompok yang sifatnya lebih umum. Menurut Hasibuan (1991), diskusi kelompok merupakan suatu proses percakapan teratur yang

melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka dengan tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah. Menurut Romlah (2001:89), diskusi kelompok adalah percakapan yang sudah direncanakan antara tiga orang atau lebih dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau memperjelas suatu persoalan, di bawah pimpinan seorang pemimpin. Sanggalang (1985), berpendapat bahwa diskusi kelompok adalah suatu peristiwa tanya jawab yang dilakukan oleh sekelompok orang. Menurut Sukardi (1984: 494), diskusi kelompok adalah Suatu bentuk pendekatan yang keinginannya bercirikan suatu keterikatan pada suatu pokok masalah atau pertanyaan, dimana anggota-anggota atau peserta diskusi secara jujur berusaha untuk memperoleh kesimpulan setelah mendengarkan dan mempelajari, serta mempertimbangkan pendapat-pendapat yang dikemukakan dalam diskusi. Menurut TIM MKDK (1991 : 61), diskusi kelompok adalah suatu cara membimbing lewat kelompok dengan jalan mendiskusikan masalah bersama-sama guna mencapai pemecahan bersama-sama. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa diskusi kelompok adalah suatu teknik bimbingan kelompok yang terdiri dari tiga orang atau lebih, yang dilaksanakan dengan maksud agar sebagai anggota kelompok dapat mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, dan memecahkan masalah yang dihadapi dengan jalan mendiskusikan masalah tersebut secara bersama-sama di bawah pimpinan seorang pemimpin. Metode Penelitian ini menggunakan rancangan Pre-Eksperimental Design dikarenakan hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen tidak hanya dipengaruhi oleh variabel independen (treatment adaiah sebagai variabel independen, dan hasil adaiah sebagai variabel dependen) dan sampel tidak dipilih secara random (sugiono,2007). Menggunakan metode one group pretestposttest design. Eksperimen dilakukan pada satu kelompok tanpa menggunakan kelompok kontrol dengan memberikan pretes sebelum perlakuan, bertujuan agar hasil perlakuan dapat diketahui secara akurat setelah diberikan postes dengan cara membandingkan keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Untuk menentukan data kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut yang akurat, sesuai dengan kebutuhan penelitian maka metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode angket. Penelitian ini menggunakan angket langsung bentuk tertutup, responden menjawab sendiri butir pernyataan/pernyataan yang sudah tersedia. Data dikumpulkan melalui angket yang telah dikembangkan sendiri. Proses pengumpulan data, memerlukan alat atau instrument pengumpul data yang benar-benar dapat mengumpulkan data dengan baik. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji jenjang-bertanda Wilcoxon (Wilcoxon's Signed Rank Test). Uji jenjang Wilcoxon merupakan penyempurnaan uji tanda sebelumnya.

Pembahasan Pemberian angket dilakukan sebayak dua kali, yaitu pre-test dan posttest. Angket pre-test diberikan pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Mojosari yang berjumlah 30 Siswa. Berdasarkan hasil analisis pre-test, maka dapat diketahui siswa yang memiliki minat belajar rendah sebanyak 10 orang. Berdasarkan hasil analisis pre-test dapat diketahui siswa yang belum mantap dalam mengambil keputusan studi lanjut sebanyak 10 siswa. Semua siswa tersebut diberi perlakuan berupa diskusi kelompok sebanyak 7 kali pertemuan. Kemudian setelah diberi perlakuan, masing-masing peserta melaksanakan post-test. Setelah menganalisis hasil post-test, maka diperoleh data bahwa siswa yang diberi perlakuan diskusi kelompok, mengalami perubahan dalam kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut. Hasil pre-test dan post-test yang terkumpul selanjutnya akan dianalisis.analisis data ini bertujuan untuk menguji diterima atau ditolak hipotesis yang diajukan. Sehingga, tidak terjadi kesalahan penarikan simpulan. Penelitian ini menggunakan analisis statistik non-parametrik dengan uji jenjang-bertanda Wilcoxon (wilcoxon's Signed Rank Test). Skor pretest dan post-test dicari selisihnya dan diberikan jenjang {rank) untuk tiap-tiap beda. Jenjang diberikan dari yang terkecil sampai terbesar tanpa memperhatikan tanda dari beda itu. Terkecil adalah + 8 dan terbesar adalah +22. Setelah itu, diberikan tanda positif dan negatif pada jenjang untuk tiap-tiap beda sesuai dengan tanda dari beda tersebut. Kemudian, semua jenjang baik bertanda positif (+) dan negatif (-) dijumlahkan. Diketahui jumlah yang bertanda (+) sebesar 55, sedangkan yang bertanda negatif (-) adalah 0 T hitung ditentukan dari jumlah skor total dari yang bertanda (+) atau negatif (-) yang memiliki jumlah yang lebih kecil setelah tandanya dihilangkan. Sehingga, hasilnya T hitung yaitu 0. Langkah selanjutnya adalah membandingkan T hitung dengan T tabel Berdasarkan tabel nilai kritis T untuk uji jenjang-bertanda Wilcoxon dengan taraf signifikan 5% dan N= 10 diperoleh T tabel = 8 sehingga T hitung lebih kecil dari T tabel (0<8). Simpulan Penelitian dengan judul bimbingan kelompok dengan teknik diskusi untuk membantu siswa dalam kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Mojosari mengungkapkan hipotesis Terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut antara sebelum dan sesudah penerapan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi terhadap siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Mojosari Simpulan tersebut didasarkan pada hasil analisis data dengan uji jenjang bertanda Wilcoxon. Dari hasil perhitungan, didapatkan T hitung = 0. Sehingga, berdasarkan tabel nilai kritis T untuk uji jenjang bertanda Wilcoxon dengan taraf signifikan 5% dan N = 10 diperoleh T tabel = 8, maka T hitung lebih kecil T tabel (0 < 8). Sehingga hipotesis alternatif yang berbunyi Terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut antara sebelum dan sesudah penerapan

bimbingan kelompok dengan teknik diskusi terhadap siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Mojosari dapat diterima. Dengan demikian, penerapanbimbingan kelompok dengan teknik diskusi dapat meningkatkan kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Mojosari. Saran Berdasarkan pembahasan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan beberapa saran (rekomendasi) kepada pihak-pihak berikut. 1) Agar penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah khususnya bidang bimbingan karir. 2) Secara khusus agar diberikan waktu khusus untuk pelaksanaan Bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok terutama tentang studi lanjut mengenai Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta dalam hal ini sebagai pilihan alternatif. 3) Dengan penelitian ini diharapkan siswa siap dan mantap dalam mengambil keputusan studi lanjut dan dapat bersikap aktif dalam mencari informasi terbaru serta data - data terkait tentang studi lanjut, serta dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam menentukan program studi yang diminati. 4) Untuk peneliti lain, apabila ingin mempergunakan penelitian ini sebagai acuan, hendaknya memperhatikan alokasi waktu dalam proses penelitian. Kemudian untuk kelompok perlakuan sebaiknya menggunakan anggota kelompok yang lebih bervariasi serta dapat menggunakan anggota kontrol sebagai pembanding. Selain itu, dalam metode pengumpulan data perlu ditambahkan metode observasi sebagai data pelengkap untuk mengetahui adanya perubahan perilaku secara verbal.

Daftar Rujukan AkademiaNet. 2008.Mau Kemana Setelah SMA?(online).(http://remajaislam cerdas.blogspot.com/2008/12/mau-kemana-setelah-sma.html.diakses 16 mei 2010). Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta. Basori, Muh.2004.Paket Bimbingan Perencanaan dan Pengambilan Keputusan Karir Bagi Siswa SMU.Malang:UniversitasNegeri Malang. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1998.Mengenal Pendidikan tinggi di Indonesia (online,diakses 16 mei 2010).. Gani, Ruslan Abdul.1992.Bimbingan Karir.Bandung:Angkasa. Gunawan, Yusuf.2001.Pengantar Bimbingan dan Konseling Buku Panduan Mahasiswa.Jakarta:Prenhallindo. Kansil, C.S.T dan Kansil,Christine.S.T.1997.Melangkah ke Perguruan Tinggi.Jakarta:Pustaka Sinar Harapan. Manrihu, Muh.Thayeb.1992.Pengantar Bimbingan dan Konseling Karir.Jakarta:Bumi Aksara. Muhlis. 2007.Hubungan Antara Tingkat Pemahaman Informasi Karir Tentang Perguruan Tinggi Dengan Tingkat Kesiapan Pengambilan Keputusan Studi Lanjut ke Perguruan Tinggi.Skripsi tidak diterbitkan.surabaya: PPB FIP.Unesa. Nursalim, Muhammad dan Suradi. 2002. Layanan Bimbingan dan Konseling. Surabaya: UNESA University Press. Prayitno. 2004. Pedoman Bimbingan Kelompok. Padang: Universitas Padang Pres. Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok: Dasar dan Profil. Jakarta: Ghalia Indonesia, Romlah, Tatiek. 2001. Teori dan Praktik Bimbingan Kelompok. Malang: Universitas Negeri Malang. Rubin, Theodore Isaac. 1993. 8 Strategi Keputusan yang Efektif. Semarang : Dahara Prize. Sugiono.2007.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:Alfabeta. Syamsi, Ibnu.2000.Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi.Jakarta:Bumi Aksara. Sutikna, Agus. 1998. Bimbingan Karir untuk SMA. Jakarta: Intan Pariwara. Zain, Badudu. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.