BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekitar bila tidak terkelola dengan baik. rata-rata mampu mengangkut empat kontainer. Dalam satu kali angkut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tepat, maka dibutuhkan sebuah sistem dalam bidang kepariwisataan. Sistem. permasalahan di atas penulis merancang sebuah sistem.

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas manusia tidak terlepas dari kegiatan yang menghasilkan limbah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Batasan Masalah...

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. dan kualitas sampah yang dihasilkan. Demikian halnya dengan jenis sampah,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT

SISTEM INFORMASI PENENTUAN LOKASI TPA SAMPAH MENGGUNAKAN METODE AHP Studi Kasus: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Salah satu fasilitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN I- 1

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan dengan berbagai kriteria diantaranya umur, alamat,

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai rumah sakit merupakan pihak yang berinteraksi dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. SMA, dan hasil tes bakat minat oleh Psikolog. Pelaksanaan peminatan bagi

Optimisasi pengalokasian sampah wilayah ke tempat pembuangan sementara (TPS) di Kota Surakarta dengan model integer linear programming

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyebar luas baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.limbah atau

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer yang menghasilkan berbagai alternatif. Tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ke luar

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN. diikuti kegiatan kota yang makin berkembang menimbulkan dampak adanya. Hasilnya kota menjadi tempat yang tidak nyaman.

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi tergantung faktor jumlah penduduk dan luas wilayah. Dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, lingkup tugas akhir, metodologi pengerjaan tugas akhir,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ADITYA PERDANA Tugas Akhir Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah Dan Kota Universitas Esa Unggul BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian khusus di seluruh dunia. Sampah merupakan salah satu sumber terjadinya

BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas perkotaan di beberapa kota besar di Indonesia timbul berbagai masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini suatu sistem aplikasi komputer sangatlah diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I. PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan hidup merupakan bagian yang tak terpisahkan

I. PENDAHULUAN. manusia seperti mata perih, batuk, sampai gangguan pernafasan. Kualitas udara

BAB I PENDAHULUAN. Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN. masih dioperasikan secara open dumping, yaitu sampah yang datang hanya dibuang

STUDI PENINGKATAN PELAYANAN OPERASIONAL PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KOTA BANDA ACEH TUGAS AKHIR

Tabel 2.2 Sintesa Teori Faktor Bermukim Masyarakat

BAB VII ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UPS MUTU ELOK. Jumlah Timbulan Sampah dan Kapasitas Pengelolaan Sampah

BAB I PENDAHULUAN. open dumping atau penimbunan terbuka, incenerator atau di bakar, sanitary landfill

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laju pertumbuhan penduduk yang semakin cepat dan aktifitas penduduk di suatu daerah membawa perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Limbah padat atau sampah padat merupakan salah satu bentuk limbah

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan jumlah penduduk di Indonesia menempati urutan ke-4 terbanyak di

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Derajat kesehatan merupakan

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAMPIRAN L.3 - B. PROPOSAL KERJASAMA CSR Program Makassar Bebas Sampah

I. PENDAHULUAN. Timur. Letak tersebut berada di Teluk Lampung dan diujung selatan pulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis dan Pemetaan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan Sistem Informasi Geografis dan Metode Simple Additive Weighting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat dikenal sebagai kota jasa dan pusat bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Social network (Media Sosial) adalah layanan media informasi di internet maka dari

OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sampah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga,

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari adalah masalah sampah. Setiap manusia, memiliki potensi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Disamping itu, pola konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. dan tanggung jawab di bidang kebersihan, keindahan tata pertamanan kota. Salah

BAB I PENDAHULUAN. terhitung berjumlah 128 karyawan. Bagian bagian yang ada di PDAM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Praktik Cerdas TPA WISATA EDUKASI. Talangagung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

BAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi

BAB I PENDAHULUAN CENGKARENG OFFICE PARK LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

Mendapatkan gambaran tentang kondisi dan rencana penanganan air limbah domestik di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang diambil agar dapat dipertanggung jawabkan. Salah satu contohnya adalah pemilihan bayi sehat. Yang menjadi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. keberlangsungan hidup manusia. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir di seluruh negara dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

BAB I PENDAHULUAN. secara besar besaran, maka akan terjadi perubahan ekosistem yang mendasar. Agar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Syarat Penentuan Lokasi TPA Sampah

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN...iii. MOTTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. INTISARI...

DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH SPESIFIK

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii INTISARI... iv ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sebagai manusia yang berbudaya. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu tubuh.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampah adalah hasil samping dari berbagai aktifitas dalam kehidupan manusia. Sebagai hasil dari proses alamiah, sampah sering kali menimbulkan permasalahan, baik di lingkungan itu sendiri atau lingkungan sekitar bila tidak terkelola dengan baik. Jumlah sampah yang ada di Kota Ponorogo dalam satu hari antara 100 sampai dengan 130 m. Dari enam mobil sampah (armroll) yang ada rata-rata mampu mengangkut empat kontainer. Dalam satu kali angkut mobil armroll berisi 5m sampah, ditambah satu dumtruck yang berisi 6m sampah dan satu mobil pickup berisi 3m sampah. Dari hasil kalkulasi diperoleh dalam satu hari jumlah sampah yang ada di Kota Ponorogo sebesar 129 m. Sedangkan jumlah prosentase sampah berdasarkan sumber sampah tahun 2009 sebanyak 315,95 m /hari (Sumber : Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas PU Kabupaten Ponorogo). Tempat pembuangan akhir atau TPA sampah merupakan salah satu komponen akhir dalam pengelolaan persampahan. Suatu wilayah yang direncanakan untuk menjadi lokasi TPA mempunyai kriteria tersendiri. TPA yang dimiliki Ponorogo saat ini adalah TPA Mrican, yang berlokasi di desa Mrican Kecamatan Jenangan. TPA ini mempunyai luas 17.772 m. TPA Mrican mulai difungsikan tahun 1995 sampai dengan 2015 yang akan 1

datang. Jumlah sampah yang ada di TPA sampai saat ini kurang lebih 786.240m, dihitung rata-rata dalam satu hari 130m. Dengan melihat dari jumlah timbunan sampah yang ada status dari TPA Mrican sudah melebihi kapasitas atau dapat disebut overload. Selain itu permasalahan lain yang dihadapi TPA yang dimiliki Ponorogo saat ini belum sesuai dengan standarisasi. Tempat pembuangan akhir yang dinyatakan memenuhi standart salah satu kriteria yang harus dipenuhi yaitu jarak antara TPA dengan pusat Kota 15 sampai 16 km, sedangkan yang ada saat ini kurang lebih baru 9 km, selain itu dalam menentukan lokasi tempat pembuangan akhir sampah, ada aspek penunjang yang tidak boleh dilepaskan yaitu masyarakat. Sampah memiliki banyak dampak negatif yang dapat mengganggu kehidupan yang ada disekitarnya, contoh polusi udara dari bau sampah yang berlebihan, dampak yang ditimbulkan adalah terganggunya sistem pernafasan. Kemudian Pencemaran tanah oleh sampah yang mengakibatkan ekosistem tidak bisa berkembang untuk hidup, ini semua adalah contoh kecil dari dampak negatif sampah. Karena itu penataan lokasi tempat pembuangan akhir yang tepat adalah penting. Sistem pendukung keputusan pemilihan lokasi alternatif tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di kabupaten Ponorogo dengan metode SAW adalah solusi untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan pemilihan lokasi alternatif yang sesuai dengan standart kriteria dan penilaian yang telah ditentukan. Sehingga, dengan adanya suatu sistem pendukung keputusan hasil rekomendasi akan lebih terarah. 2

B. Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimana membangun dan mengimplementasikan sistem pendukung keputusan pemilihan lokasi alternatif tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Kabupaten Ponorogo menggunakan metode Simple Additive Weighting Method (SAW). C. Batasan Masalah Batasan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kriteria acuan untuk penilaian dan tata cara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah diambil dari surat yang dikeluarkan oleh Departement Pekerjaan Umum yaitu Standarisasi Nasional Indonesia SK.SNI 03-3241-1994. 2. Kriteria yang digunakan adalah jarak lokasi dengan pusat Kota, batas administrasi, pemilik hak atas tanah, kapasitas lahan, tanah penutup, jalan menuju lokasi, jalan masuk, pertanian, biologis, estetika. 3. Kriteria bersifat statis (tetap). 4. Batasan wilayah yang akan diuji terbatas dalam kawasan Kabupaten Ponorogo. D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk membangun dan mengimplementasikan sistem pendukung keputusan pemilihan lokasi alternatif tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Kabupaten Ponorogo menggunakan metode Simple Additive Weighting Method (SAW). 3

E. Manfaat Penelitian Manfaat penyusunan penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk membantu serta memaksimalkan dalam proses pemilihan lokasi alternatif tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di K abupaten Ponorogo, sehingga hasil akhir yang diharapkan nanti bisa merekomendasikan alternatif yang terbaik sesuai dengan standar kriteria dan juga penilaian yang telah ditentukan. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari beberapa bagian utama sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Lokasi Alternatif Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Kabupaten Ponorogo Dengan Metode SAW, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan teori-teori yang mendasari pembahasan mulai dari sistem pendukung keputusan baik definisi, tahap pengambilan keputusan, keuntungan kerugian spk, sampah, kriteria tentang pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir, perhitungan metode SAW. 4

BAB III: METODE PENELITIAN ATAU PERANCANGAN Bab ini merinci tahapan penelitian, objek penelitian dan metode pengembangan perangkat lunak. BAB IV: ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tahapan analisis dan desain sistem dalam bentuk aplikasi. Lalu dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah sistem sudah sesuai dengan kebutuhan. BAB V : PENUTUP Bab ini menguraikan kesimpulan yang merupakan rangkuman dari hasil penyelesaian masalah dan saran untuk pengembangan penelitian lebih lanjut. 5