FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS LAHAN SAWAH DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PADI SAWAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI

PENDAHULUAN. Lahan sudah menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang. kelangsungan kehidupan sejak manusia pertama kali menempati bumi.

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel. Sampling Jenuh, yaitu teknik Sampling yang semua anggota populasi

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil data-data yang diperlukan melalui. Sudirman NO.73 (Sudirman Bawah) Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan data time series dengan periode waktu selama 21 tahun yaitu 1995-

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING SAPI DI SUMATERA UTARA ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai salah satu input faktor produksi yang memiliki peran penting. Permintaan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Daerah, Retribusi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER DI KOTA MEDAN Helmi Mawaddah *), Satia Negara Lubis **) dan Emalisa ***) *)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia menempati bumi, lahan sudah menjadi salah satu unsur utama

BAB lll METODE PENELITIAN

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PETANI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN JAGUNG DI SUMATERA UTARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE DAN ANALISA PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN CABAI MERAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III METODE PENELITIAN. ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu. yaitu metodologi yang berdasarkan data dari hasil pengukuran berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai pengaruh free cash flow, leverage, payout, undervalue, dan size terhadap

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI). S edangkan waktu yang digunakan dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2010, dan Untuk mendapatkan beberapa informasi dan sumber data yang

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. produk dapat menentukan permintaan produk tersebut di pasaran. Semakin baik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan pengujian hipotesis untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. laba/rugi Perusahaan makanan yang terdaftar di BEI (PT. Indofood Sukses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang digunakan dengan menggunakan program SPSS versi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada BPR yang ada di Propinsi Riau, baik yang berbentuk

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Volume Perdagangan Saham. Dengan populasi Indeks Harga Saham

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian.

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah asosiatif. Pendekatan kuantitatif menurut Sugiyono (2010:8)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI PADI ORGANIK DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35)

BAB III DESAIN PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS LAHAN SAWAH DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Praja Sembiring*), Tavi Supriana**), Siti Khadijah**) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Jl. Prof. A. Sofyan No.3 Medan Hp. 0813 7571 6845, E-mail: prajasembiring1993@gmail.com **) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis besarnya pengaruh Produktivitas Padi, Harga Padi dan Harga Kelapa Sawit terhadap luas lahan sawah di Kabupaten Serdang Bedagai. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series data tahun 2008-2014 (7 tahun). Metode analisis yang digunakan adalah Metode Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Variabel produktivitas Padi dan harga padi berpengaruh positif dan signifikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi luas lahan sedangkan harga kelapa sawit berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi luas lahan sawah. Kata Kunci : Luas lahan, produktivitas padi, harga padi dan harga kelapa sawit ABSTRACT The purpose of this research was to analyse the effect of productivity of rice, the price of rice, and the price of palm oil on the rice field wide in Serdang Bedagai. The data used in this research was data time series in 2008-2014 (7 years). The analytical method used was multiple linier regression method. The result of this research showed that the productivity variabel and the price of rice was positively and significantly influencing the effect of all factors on the rice

field wide, while the price of palm oil was negatively and unsignificantly influencing the effect of factors on rice field wide. Keywords : rice field, productivity of rice, the price of rice, and the price of palm oil PENDAHULUAN Latar Belakang Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang (galengan), saluran untuk menahan/ menyalurkan air,yang biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang dari mana diperolehnya atau status tanah tersebut. Lahan memiliki peran dan fungsi strategis bagi masyarakat Indonesia yang bercorak agraris, dimana sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup dari sektor pertanian. Dalam rangka pembangunan pertanian yang berkelanjutan, lahan merupakan sumberdaya pokok dalam usaha pertanian, terutama pada kondisi dimana sebagian besar bidang usaha yang dikembangkan masih tergantung kepada pola pertanian yang bersifat land base agricultural. Penguasaan dan penggunaan lahan mulai beralih fungsi seiring pertumbuhan populasi dan perkembangan peradaban manusia. Hal ini akhirnya menimbulkan permasalahan kompleks akibat pertambahan jumlah penduduk, penemuan dan pemanfaatan teknologi, serta dinamika pembangunan. Lahan yang semula berfungsi sebagai media bercocok tanam, berangsur-angsur berubah menjadi multifungsi pemanfaatan. (Iqbal dan Sumaryanto, 2007). Pemilik lahan mengalihfungsikan lahan pertaniannya untuk kepentingan non pertanian oleh karena mengharapkan keuntungan lebih. Secara ekonomis lahan pertanian, terutama sawah, harga jualnya tinggi karena biasanya berada di lokasi yang berkembang. Namun, bagi petani penggarap dan buruh tani, alih fungsi lahan menjadi bencana karena mereka tidak bisa beralih pekerjaan. Para petani semakin terjebak dengan semakin sempitnya kesempatan kerja sehingga akan menimbulkan masalah sosial yang pelik.

Masalah penurunan lahan sawah dapat diatasi bila pemerintah daerah sangat ketat dalam hal penataan ruang. Pemerintah harus tegas dalam melarang pembangunan perumahan dan industri yang hendak menggunakan lahan di kawasan pertanian. Penurunan luas lahan sawah dapat dicegah dengan menjadikan sektor pertanian sebagai lapangan usaha yang menarik dan bergengsi secara alami. Penurunan luas lahan sawah yang terjadi tanpa kendali dapat menimbulkan persoalan ketahanan pangan, lingkungan dan ketenagakerjaan (Syahyuti, 2007). Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka masalah dalam penelitian ini adalah Faktor-faktor apa saja yang yang mempengaruhi luas lahan sawah di Kabupaten Serdang Bedagai? Tujuan Penelitian tujuan penelitian ini adalah Menganalisis laju penurunan luas lahan di Kabupaten Serdang Bedagai dan Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi luas lahan Kabupaten Serdang Bedagai. TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Mekanisasi perubahan pengguaan lahan melibatkan kekuatan-kekuatan pasar, sistem administratif yang dikembangkan pemerintah, dan kepentingan politik. Pemerintah di sebagian besar Negara di dunia pada kenyataannya memegang peran kunci dalam alokasi lahan misalnya hutan, daerah lahan tambang, dan sebagainya (Prayudho,2009). Menurut Warton. Jr dan Cliffton (1969), dalam kondisi nyata luas dan kesuburan tanah yang dimiliki petani adalah berbeda-beda, demikian pula keadaan lingkungan kehidupan social ekonomi mereka. Menurut Bangun (2007), faktor produktivitas menjelaskan hubungan faktorfaktor produktivitas dengan hasil produktivitas. Faktor produkstivitas dikenal

dengan istilah input, sedangkan hasil produktivitas disebut dengan output,dimana salah satu inputnya adalah luas lahan. Jika produktivitas padi meningkat kemungkinan petani mengalihkan penggunaan lahan sawah ke non pertanian akan menurun. Menurut Adi (2009), jika harga padi naik maka petani akan mempertahankan lahan mereka untuk areal persawahan, sehingga mereka tidak mau mengalih fungsikan lahan sawah mereka tersebut. Hal ini akan berdampak penurunan luas lahan akan berkurang dan petani akan terus melakukan bercocok tanam padi. Menurut Rizal (2004), bahwa tidak semua petani mampu mengalih fungsikan lahan sawah mereka untuk pertanian kelapa sawit. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: modal, pengalaman bertani padi, luas lahan, dan skill bertani. Sehingga harga kelapa sawit mungkin tidak terlau signifikan terhadap penurunan luas lahan sawah, namun mampu memberikan dampak negatif terhadap luas lahan. METODE PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Penelitian Lokasi penelitian dilakukan secara purposive, yaitu secara sengaja di Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara, dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang 7 ( tujuh ) tahun terakhir mengalami penurunan luas lahan sawah khususnya lahan pertanian produktif. Metode Pengambilan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait seperti Dinas Pertanian Serdang Bedagai, Badan Pusat Statistik Kota Medan, Kantor Badan Pusat Statistik

Kabupaten Serdang Bedagai, Instansi dan asosiasi terkait dan publikasi instansiinstansi terkait. Data sekunder diambil dari tahun 2008 sampai pada tahun 2009. Metode Analisis Data Untuk hipotesis 1 dianalisis dengan regresi linear berganda yaitu dingunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Sering terjadi kesalahan yang jamak yaitu bahwa uji normalitas dilakukan pada masing-masing variabel. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah suatu kondisi dimana terjadi korelasi yang kuat diantara variabel-variabel bebas (X) yang diikut sertakan dalam pembentukan model regresi linear. Untuk mendeteksi Multikolinearitas dapat dilihat dari program SPSS 16 yaitu dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance. Jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1, maka model linier tersebut bebas dari Multikolinearitas. Uji Heteroskedasitas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Heteroskedasitas terjadi apabila variabel gangguan tidak mempunyai varian yang sama untuk observasi. Akibat adanya Heteroskedasitas, penafsiran OLS tidak bias tetapi tidak efesien. Untuk mendeteksi Heteroskedasitas dapat dilihat dari program SPSS 16 yaitu grafik Scatterplot. Jika Scatterplot tidak membentuk pola dan tersebar maka hal ini menunjukan bahwa tidak terjadi Heteroskedasitas. Uji Statistik

Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien Determinasi (R 2 ) yang bertujuan untuk melihat apakah variabel independent cukup memberikan arti dalam menjelaskan variabel dependen. Dengan kata lain variasi yang terjadi pada variabel indevenden dapat menjelaskan variabel dependen sebesar (R 2 ). Uji F (Uji Serempak) Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara signifikasi terhadap variabel devenden. Dimana jika fhitung< ftabel, maka H0 diterima atau variabel independen secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (tidak signifikan) dengan kata lain perubahan yang terjadi pada variabel terikat tidak dapat dijelaskan oleh perubahan variabel independen, dimana tingkat signifikasi yang digunakan yaitu 5%. Uji t (Uji Parsial) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen secara sendiri-sendiri mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen, dengan kata lain,untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen dapat menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel dependen secara nyata. HASIL DAN PEMBAHASAN Luas Lahan Sawah di Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2008 luas lahan sawah sebesar 38.870 Ha. Pada tahun 2009 mengalami peningkatan luas lahan sawah menjadi 41.981 Ha. Akan tetapi pada tahun 2010 sampai dengan 2013 terjadi penurunan luas lahan sawah, dari 41.057 Ha menjadi 39.502 Ha, dimana penurunan luas lahan tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 1.096 Ha (2,69%). dan mengalami penurunan luas lahan terendah adalah pada tahun 2011 yaitu sebesar 0,45 Ha (1,117%). Produktivitas Padi produktivitas padi sawah terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Tabel 5.2 memperlihatkan bahwa pada tahun 2008 produktivitas padi sawah sebesar 5,93 ton/ha, dimana tahun 2009 produktivitas padi sawah mengalami

penurunan yaitu. 0,24 ton/ha (mengalami perubahan persentase produktivitas padi sebesar -4,04%). Penurunan produktivitas padi sawah paling tinggi tahun 2014 yaitu 0,2 ton/ha (-3,96%). Harga Padi Harga padi terus mengalami kenaikan harga setiap tahunnya. Tabel 5.3 memperlihatkan bahwa pada tahun 2008 harga padi sebesar 2.992 (Rp/kg). Kenaikan harga padi yang paling tinggi adalah tahun 2011 sebesar Rp. 3.448/kg atau mengalami persentase perubahan harga sebesar 7,71% Harga Kelapa Sawit Harga kelapa sawit terus mengalami kenaikan harga setiap tahunnya. Tabel 5.4 memperlihatkan bahwa pada tahun 2008 harga kelapa sawit sebesar 1.123 (Rp/Kg). Kenaikan harga kelapa sawit terbesar terjadi padi pada tahun 2012 yaitu sebesar Rp. 1.227/kg atau mengalami persentase perubahan harga kelapa sawit sebesar 3,42% dibandingkan harga kelapa sawit pada tahun 2011. Hasil Analisis Pengaruh Variabel Produktivitas Padi, Harga Padi dan Harga Kelapa Sawit Terhadap Luas Lahan hasil Analisis Pengaruh Variabel Produktivitas Padi Harga Padi dan Harga Kelapa Sawit Terhadap Luas Lahan dengan menggunakan Software SPSS Versi 16,00 maka dapat dibuat persamaan sebagai berikut: Y = -7.156,92 +1.547,76X1 + 1,76X2-4,13X3 + e Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan menggunakan metode Grafik Histogram, dengan menggunakan Normal P-Plot of regression Standardized residual, maupun dengan menggunakan Tabel Kolmogorov-Smienov Test, maka diperoleh hasil bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas sehingga dapat diproses dengan uji selanjutnya.

Uji Multikolinearitas Berdasarkan Tabel Hasil Uji Multikolinearitas, maka dapat dilihat bahwa nilai VIF <10 dan nilai tolerance > 0,1 maka model linier tersebut bebas dari Multikolinearitas. Uji Heteroskedasitas Dari hasil SPSS versi 16 dapat dilihat bahwa Grafik Scatteflot tidak membentuk pola dan tersebar maka hal ini menunjukan bahwa data tidak terjadi Heteroskedasitas. Uji Statistik Koefisien Determinasi (R 2 ) Nilai Koefisien Determinasi (R 2 ) sebesar 0,825, hal ini menunjukan bahwa sebesar 82,5% faktor-faktor yang mempengaruhi luas lahan sawah dapat dijelaskan oleh produktivitas padi, harga padi dan harga kelapa sawit, sedangkan sisanya sebesar 17,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model. Uji Statistik F (Uji Serempak) Berdasarkan hasil Uji Statistik F( Uji Serempak) dapat diketahui bahwa nilai signifikansi F adalah 0,000 (< 0,05) dengan menggunakan taraf 95% (α=5%) maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu produktivitas padi, harga padi dan harga kelapa sawit secara serempak berpengaruh nyata terhadap luas lahan lahan. Uji Statistik t (Uji Parsial) Hasil Uji Statistik-t diperoleh nilai probabilitas variabel independen produktivitas padi (X1), harga padi (X2) lebih kecil dari 0,05 (Tabel 5.5). Jadi H0 ditolak dan H1 diterima, ini menunjukkan bahwa secara individu produktivitas padi (X1) dan harga padi (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan atau nyata terhadap variabel dependen yaitu luas lahan sedangkan variabel independen harga kelapa Sawit (X3) lebih besar dari 0,05. Jadi H0 diterima dan H1 ditolak, hal ini menunjukkan bahwa variabel harga kelapa sawit berpengaruh tidak signigikan terhadap luas lahan. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas padi (X1) dan harga padi (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap luas lahan sawah, sedangkan harga kelapa sawit (X3) berpegaruh negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap luas lahan sawah. Saran Kepada petani, Hendaknya tidak melakukan alih fungsi lahan untuk menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Serdang Bedagai. Kepada pemerintah, Hendaknya membuat peraturan daerah atau kebijakan yang lebih memihak kepada sektor pertanian khususnya lahan sawah untuk mengatasi alih fungsi lahan sawah yang dapat mengancam ketahanan pangan. Diharapkan kepada pemerintah untuk mengganti lahan sawah yang telah beralih fungsi untuk dapat mengimbangi tingkat kebutuhan masyarakat yang cenderung mengalami peningkatan. Kepada peneliti lain Hendaknya melakukan penembangan model, dengan menambah variabel penjelas lain serta mengambil kasus faktor-faktor yang mempengerahui luas lahan sawah di Kabupaten Serdang Bedagai. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya dapat meneliti upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi penurunan luas lahan sawah DAFTAR PUSTAKA Adi Wira. 2009. Pengaruh Harga padi terhadap Alih Fungsi Lahan, Bandung. Bangun, Wilson. 2007. Teori Ekonomi Mikro. Bandung Iqbal dan Sumaryanto. 2007. Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian Bertumpu pada Partisipasi Masyarakat. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor.

Prayudho. 2009. Teori Lokasi.prayudho.wordpress.com/2009/11/05/teorilokasi/.com Rizal Dafa. 2004. Pengaruh Harga Kelapa Sawit Terhadap Luas Lahan Sawah. Kalimantan. Syahyuti. 2007. Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan. Alih Fungsi Lahan Pertanian Produktif Menjadi Non pertanian dengan Kebijakan Pemerintah. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor. Warton Jr dan Cliffton R. 1969. Subsistence Agriculture and Economies Development. Aldine Publishing Company, Chicago.