BAB IV PEMBAHASAN. MWARA dipakai dalam penerbangan saat ini adalah tipe JRS 753AS. Gambar 4.1 ; Bentuk MWARA JRS 753AS

dokumen-dokumen yang mirip
STRUKTUR DIAGRAM PONSEL FUNGSI DAN GEJALA KERUSAKAN KOMPONEN

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

Dasar- dasar Penyiaran

Bagan Kerja Handphone Beserta cara kerjanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA Desain Sistem PLC 1 Arah Dosen: Bp. Binsar Wibawa

BAB 7 SISTEM REPEATER. Pentingnya sistem repeater dalam komunikasi data khususnya yang berbasis radio frequency.

PERTEMUAN 2 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mengoperasi kan Pekerjaan Peralatan Audio 2. Kompetensi Dasar : Mengoperasi

PEMANCAR&PENERIMA RADIO

PEMBAGIAN DIAGRAM BLOK DASAR PONSEL

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TELEKOMUNIKASI ANALOG PERCOBAAN OSILATOR. Disusun Oleh : Kelompok 2 DWI EDDY SANTOSA NIM

PENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shift Keying )

PRINSIP KERJA TRANSCEIVER Oleh : Sunarto YBØUSJ

Dasar-dasar Penyiaran

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DUA ARAH DENGAN SISTEM MODULASI FM

PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Dibuat Oleh : Sinta Suciana Rahayu P / Dosen Pembimbing : Ir. Fitri Sjafrina, MM

menggunakan sistem PAL (Phase Alternating Line), pemancar televisi digunakan untuk mengirimkan sinyal-sinyal suara dan sinyal-sinyal gambar

BAB III LANDASAN TEORI

2017, No Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERCOBAAN VIII TRANSDUSER UNTUK PENGUKURAN SUARA

Pemancar&Penerima Televisi

Pertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK. Dahlan Abdullah Website :

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

Dasar- dasar Penyiaran

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 7 Telefoni

1. Pengertian Penguat RF

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

Rangkaian Pembangkit Gelombang dengan menggunakan IC XR-2206

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu industri penggunaaan peralatan instrumentasi merupakan hal

Makalah Peserta Pemakalah

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS

BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

DASAR TELEKOMUNIKASI. Kholistianingsih, S.T., M.Eng

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

BAB III PERANCANGAN ALAT. (Beat Frequency Oscilator) dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram sistem

BAB III PERANCANGAN ALAT

Kriteria penempatan fasilitas komunikasi darat - udara berfrekuensi amat tinggi (VHF Air-Ground/ VHF A/G)

SINYAL. Adri Priadana ilkomadri.com

Pertemuan 5 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mempersiap kan pekerjaan pengoperasian peralatan elektronik video

Pertemuan 9 SISTEM ANTENA. DAHLAN ABDULLAH

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

I. ANALISA DATA II. A III. A IV. A V. A

STUDI ANALISIS PERANGKAT SISTEM SWITCHING TELEPHONE TRAINER B4620 (Untuk Laboratorium Telematika Departemen Teknik Elektro)

BAB III RANCANG BANGUN

BAB III METODE PENELITIAN. blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Sistem Blok Diagram Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

CARA PEMASANGAN RADIO KOMUNIKASI DAN ANTENA I. Alat yang harus disiapkan 1. Radio Transceiver VHF/HF 2. Power Supply /Accu 12 Volt min 20 Amp 3.

AUDIO MIXER. Matakuliah MULTIMEDIA I Dyah Murwaningrum

PERCOBAAN I KARAKTERISTIK SINYAL AC

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN REALISASI

Penggunaan Osciloscope Dalam Pengukuran

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK TV DAN DISPLAY BLOK TUNER DONAL INDRA 05 / / 3E2

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PESAWAT TELEPON. Komponen-komponen Pesawat Telepon. Fungsi Pesawat Telepon. Basic Call Setup

BAB II LANDASAN TEORI

PEMANCAR DAN PENERIMA RADIO MOD. f c AUDIO AMPL. f LO MOD FREK LOCAL OSCIL

SISTEM KENDALI JARAK JAUH PINTU GERBANG OTOMATIS

KAJIAN TENTANG KERUSAKAN VOLTAGE REGULATOR PADA COLLINS ADF 60 (A) RECEIVER DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

Perancangan Monitoring System Peralatan Transmitter VHF Selex Menggunakan Arduino Uno Di Perum LPPNPI Cabang JATSC Bandara Soekarno-Hatta

Blok Diagram Sebuah Osiloskop

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai Unit Pelaksana Teknis dari PT. Angkasa Pura II (Persero), maka

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output

POLYTRON Stereo Radio Cassette Recorder

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

Analisis Processor Utama IC STV 2286 Pada Televisi Berwarna Polytron MX / 20323

Untuk melakukan komunikasi mode digital, yang diperlukan adalah komputer yang dilengkapi dengan soundcard dan perangkat radio 2m atau atau perangkat H

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Makalah Seminar Kerja Praktek

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI DATA

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan. 3.2 Alat dan Bahan Bahan Alat

Pertemuan 2 DASAR-DASAR SISTEM KOMUNIKASI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pengertian MWARA MWARA ( Major World Air Route Area ), untuk pelayanan penerbangan International, dengan menggunakan pemancar sebesar 3-5 KW. Bagi setiap stasiun ditentukan suatu kelompok frekwensi agar komunikasi dapat dilakukan setiap saat dengan pesawat terbang dimana saja dalam wilayah tanggung jawabnya. MWARA dipakai dalam penerbangan saat ini adalah tipe JRS 753AS. Gambar 4.1 ; Bentuk MWARA JRS 753AS 29

Tabel 4. 1 ; Sinyal dan Daya MWARA NO SIGNAL Rated Power EPA IPA EPA IPA JRS 753 5 kw TX JRS 733 3 kw TX JRS 723 2 kw TX 80 90 V 35 45 A 75 85 V 120 150 A 80 90 V 20 28 A 75 85 V 70 90 A 80 90 V 13 19 A 75 85 V 50 65 A 4.2. Bagian Bagian Pada MWARA Pada MWARA JRS 753AS terdapat beberapa bagian yaitu power Amplifier, Oscillator, Console, Tunner, dan Power Suply. Dibandara soekarno Hatta terdapat 2 MWARA yaitu sebagai main dan standby. Gambar 4.2; Bagian dalam MWARA JRS 743AS 30

4.2.1. Power Amplifier Power Amplifier adalah alat yang berfungsi untuk mengubah sinyal input dengan amplitude rendah menjadi output dengan amplitude yang lebih tinggi dengan frekuensi tetap. Atau dengan kata lain "Power Amplifier berfungsi untuk menguatkan daya dari sinyal input yang masih lemah agar dapat didengar dengan baik oleh orang banyak pada tempat yang relatif luas seperti di lapangan, gedung, auditorium, dll. Suara atau bunyi adalah akibat dari adanya dua zat atau lebih yang saling bergesekan (misal benda dengan partikel udara,dll). Jumlah getaran dalam satu detik disebut frekuensi yang dinyatakan dalam satuan Hertz (Hz). Jumlah getaran yang terjadi setiap detik (Frekuensi) akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya nada/bunyi. Sedangkan lemah kerasnya nada/bunyi dipengarui oleh amplitudo. Amplitudo adalah tinggi atau dalamnya lembah gelombang sinyal suara, bila suara yang didengar keras berarti amplitudo-nya tinggi begitu pula sebaliknya. Besarnya daya Amplifier MWARA yang di pakai di bandara Soekarno Hatta yaitu 5 KW.. Gambar 4.3 ; Power Amplifier MWARA JRS - 753 AS 31

4.2.2. Osilator / Oscillator Osilator / Oscillator adalah suatu rangkaian yang menghasilkan keluaran yang amplitudonya berubah-ubah secara periodik dengan waktu. Keluarannya bisa berupa gelombang sinusoida, gelombang persegi, gelombang pulsa, gelombang segitiga atau gelombang gigi gergaji. Suatu osilator membangkitkan bentuk gelombang pada suatu frekuensi dalam batas beberapa siklus tiap jam sampai beberapa ratus juta siklus tiap detik. Osilator dapat hampir secara murni menghasilkan gelombang sinusoidal dengan frekuensi tetap, ataupun gelombang, yang hanya dengan harmonik. 4.2.3. Console Console adalah suatu alat yang digunakan sebagai penulis dan pemantauan (monitoring) suatu sistem yang merupakan otak penggerak darai rangkaian control dengan system programble Logic Console. Pada dasarnya penggunaan procon itu dilakukan untuk memonitoring dan mencari dari suatu perintah dari suatu sistem yang dimasukan atau sudah berjalan. Gambar 4.4 ; Console pada MWARA JRS-753AS 32

4.2.4. Power Supply Power Supply merupakan sebagai alat bantu konverter tegangan listrik yang dapat mengubah tegangan listrik yang memiliki arus AC ke arus DC sehingga semua hardware elektronik pada MWARA yang membutuhkan tegangan listrik yang berarus DC mendapatkan tegangan listrik yang secara langsung diberikan oleh power supply ini. Gambar 4.5 Power Supply pada MWARA JRS-753AS 4.2.5. Mixer Audio Mixer Audio adalah sebuah peralatan untuk mencampur 2 (dua) atau lebih Channel Audio Input menjadi satu kesatuan sistim penyuaraan. Dalam penggunaan yang professional, orang tehnik menyebutnya Profesional Audio Desk Mixing Console. 33

4.3. Peralatan Yang Membantu Sistem Kerja MWARA MWARA tidak bisa bekerja sendiri, perlu peralatan pendukung guna dapat berkomunikasi. 4.3.1 Operator Panel (OP) Operator panel merupakan peralatan yang digunakan oleh petugas kompen (komunikasi penerbangan di unit FSS (Flight Service Stasion) untuk berkomunikasi dengan pesawat. Alat ini dilengkapi dengan sebuah komputer dengan touch screen panel serta PTU yang digunakan untuk input kontrol, serta speaker sebagai outputnya. Gambar 4.6 Op (operating panel) 34

4.3.2 Pust to Talk (PPT) PPT berfungsi sebagai Media untuk mengirimkan sura dari operator ke pesawat. Cara penggunaanya dengan menekan tombol yang sudah tersedia sehingga suara dari operator bisa terdengar kepilot. Gambar 4.7; PTT (Pust to Talk) 4.3.3 Headset Headset adalah gabungan antara headphone dan mikrofon. Alat ini biasanya digunakan untuk mendengarkan suara dan berbicara dengan perangkat komunikasi. Dalam sistem komunikasi penerbangan menggunakan HF Headset digunakan untuk komunikasi Antara petugas Kom / FSS dengan pilot. 35

Gambar 4.8 ; Headset 4.3.4 Layar Monitor Layar Monitor berfungsi Sebagai Alat untuk melihat pesawat yang memasuki wilayah HF. Biasanya ketika pesawat sudah memasuki wilayah HF atau di sektor selatan pulau jawa sampai samudra hindia pilot akan menghubungi operator / petugas komunikasi penerbangan (FSS). Dan jika pesawat sudah terdeteksi di monitor petugas komunikasi penerbangan / FSS akan menginformasikan ke pilot. Gambar 4.9 ; Layar Monitor 36

4.3.5 Antenna Antenna adalah Transformator / struktur transmisi antara gelombang terbimbing (saluran transmisi) dengan gelombang ruang bebas atau sebaliknya. Antena adalah salah satu elemen penting yang harus ada pada sebuah teleskop radio, TV, radar, dan semua alat komunikasi nirkabel lainnya. Sebuah antena adalah bagian vital dari suatu pemancar atau penerima yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal radio ke udara. Bentuk antena bermacam macam sesuai dengandesain, pola penyebaran dan frekuensi dan gain. Panjang antena secara efektif adalah panjang gelombang frekuensi radio yang dipancarkannya. Antena yang digunakan di sistem komunikasi HF adalah antena jenis Broadband monopoles WM 330. fungsinya sama dengan antena omni perbedaanya adalah power antena jenis Broadband monopoles WM 330 lebih besar dari pada antena omni. Power dari antenna tersebuat adalah 5KW Gambar 4.10 ; Antenna Broadband monopoles WM 330 37

4.3.6 Selcal (Selective Calling) Selcal berfungsi sebagai identitas unik suatu pesawat untuk komunikasi menggunakan gelombang HF. Komunikasi menggunakan gelombang HF menggunakan frekuensi yang sama antara pesawat yang satu dengan yang pesawat yang lain. Tidak ada kanal komunikasi terpisah antara pesawat satu dengan pesawat yang lain. Oleh karena itu, apabila ATC ingin berkomunikasi dengan satu pesawat saja, digunakanlah fitur SELCAL. SELCAL dapat memberikan notifikasi kepada pilot pesawat bersangkutan tentang adanya request komunikasi melalui gelombang HF. Gambar 4.11 ; Selcal (Selective Calling) 4.4. Ilustrasi Komunikasi MWARA JRS-753AS Ilustrasi sistem kerja MWARA JRS-753AS yang berada dijakarta yaitu ketika ada pesawat Internasional yang akan memasuki kawasan yang tidak terjangkau oleh frekuensi VHF, seperti pesawat berada di Selat atau Samudra lautan yang luas, maka ATC ( Air Traffic Control) petugas yang mengontrol lalu lintas penerbangan di frekuensi VHF tersebut mengintruksikan pilot agar segera menghubungi petugas komunikasi penerbangn / FSS agar komunikasi penerbangan tidak akan putus. Karena VHF jangkauanya tidak terlalu jauh seperti HF Ketika pesawat masih ada diwilayah HF. Petugas komunikasi penerbangan akan terus memberikan informasi kepada pilot. Petugas komunikasi penerbangan / FSS tidak akan memberikan Under control seperti ATC. Jika ada sesuatu yang harus di 38

informasikan oleh petugas komunikasi penerbangan / FSS maka petugas akan menekan sellcall. Sellcall adalah suatu tombol untuk memanggil suatu pesawat, setiap pesawat mempunyai kode sellcall masing masing. Suara di gelombang radio HF berbeda dengan VHF, perbedaanya yaitu suara HF tidak jernih seperti VHF. Suara di frekuensi gelombang HF terdengar kemerosok atau memiliki tingkat noise tinggi sehingga ketika pilot didalam pesawat tidak akan menyalakan alat penerima informasi HF karena jika pilot memakai Headset dan di setting di frekuensi di gelombang HF terlalu lama maka pendengaran pilot akan terganggu. Jika pesawat sudah terjangkau Frekuensi gelombang radio VHF makan petugas dari komunikasi penerbangan akan memberitahukan pilot untuk menghubungi ATC agar komunikasi penerbangan tidak akan terputus. Gambar 4.12 ; Wilayah Komunikasi MWARA JRS-753AS yang berada FIR di jakarta Keterangan : SEA1 (South East Asia 1); NP ( North Pacific); MID (Middle East); EA (East Asia); AFI (Africa); CWP (Central West Pacific); SP (South Pacific). 39

4.5. Proses Sistem Kerja Komunikasi MWARA JRS-753AS System Komunikasi dari MWARA JRS 753 AS dimulai ketika pesawat berada di ketinggian. petugas Operator komunikasi penerbangan / FSS memanggil pesawat tujuan dengan menggunakan selcal code sampai pilot merespon, selanjutnya petugas Operator komunikasi penerbangan / FSS memberikan informasi lewat PTT(push To Talk) suara dari petugas tersebut masuk ke alat MWARA (Transmitter) suara tersebut mengalami Mixer dan selanjutnya masuk ke XMTR. Proses XMTR ini dibagi menjadi 2 output, output yang pertama ke Dumyload dan yang ke dua ke Antena. Dummy load artinya adalah beban semu, berfungsi sebagai beban tiruan untuk menggantikan antena, bisa juga dipakai untuk menepatkan kabel ke kelipatan 1/4 panjang gelombang. Proses ini berfungsi agar MWARA tidak kelebihan power dalam pemancarnya sehingga perlu adanya output untuk ke ground agar power dari MWARA tersebut dapat seimbang antara yang di pancarkan dan yang masuk. setelah dipancarkan informasi sampai ke pesawat dan pilot memberikan informasi dengan alat yang sama PTT untuk berbicara dan Headset untuk mendengar percakapan. informasi masuk ke Reciver kemudian masuk ke Headset petugas komunikasi penerbangan / FSS. Dan proses itu terjadi sampai pesawat masuk ke gelombang radio VHF Negara yang mau dituju. Penggunaan sistem komunikasi penerbangan HF digunakan untuk jalur penerbangan internasional karena sifat dari gelombang radio HF memantul ke Atmosfer Bumi sehingga jarak gelombang HF lebih jauh dibandingkan VHF yang gelombang radionya bersifat Line of side/ langsung ke tujuan. 40

Gambar 4.13 ; Blok diagram TX & Rx MWARA JRS -753 AS 41