BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengambil lokasi yang akan diteliti yaitu dikelas 2 SDN Salatiga 08

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Banyubiru berjumlah 140 anak yang terdiri mulai dari kelas I sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, Kelas IV Mata Pelajaran IPA. Sekolah ini dipilih berdasarkan pertimbangan kemudahan akses bagi penulis untuk mengadakan penelitian di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dan penulis juga telah mengenal sedikit banyak kondisi sekolah sehingga hal ini memudahkan dalam melakukan penelitian. 3.1.2 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sanjaya (2013:149) PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dan upaya untuk memecahkannya dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari tindakan tersebut. Menurut Kardiawarman (2007:2) dalam Paizaluddin (2014: 6) Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classrom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian dikelas tersebut. Menurut Priyono (1999) dalam Paizaluddin (2014:42) karakteristik PTK adalah sebagai berikut: 1. Masalah yang dijadikan obyek penelitian muncul dari dunia kerja peneliti sendiri. 2. Bertujuan memecahkan masalah guna peningkatan kualitas. 3. Menggunakan data yang beragam. 4. Langkah-langkahnya merupakan siklus. 5. Mengutamakan kerja kelompok.

18 Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa jenis penelitian PTK adalah mengkaji permasalahan situasional dan kotekstual beserta adanya evaluasi, refleksi terhadap tindakan serta berkolaborasi. 3.1.3 Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Blotongan 03, Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016. Jumlah siswa adalah 37 orang, yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Peneliti dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah selaku Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana 3.1.4 Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SD Negeri Blotongan 03, Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Sekolah ini memudahkan penelitian dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis. 3.1.5 Waktu Penelitian Berdasarkan pertimbangan dan alasan peneliti menentukan meggunakan waktu penelitian selama 4 bulan Februari sampai dengan Mei. Waktu untuk melaksanakan tindakan peneliti ini pada bulan Maret sampai selsesai, mulai dari Siklus I dan Siklus II. Waktu dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester II Tahun Pelajarn 2015/2016. kegiatan Persiapan Pelaksanaan Analisis Data Penyusunan Laporan Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Februari Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

19 3.2 Variabel dan Tindakan Penelitian 3.2.1 Variabel Bebas Variabel bebas (Independent Variable) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi paktor perubahan atau timbulnya variable dependen (terikat), (Sugiono, 2010:38). Dalam penelitian ini yang merupakan variable bebas (X) adalah model pembelajaran Take and Give. 3.2.2 Variabel Terikat Variabel terikat (Dependent Variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi dampak karena adanya variabel bebas (Sugiono, 2010:39) variabel terikat (Y) adalah hasil belajar IPA. Variabel penelitian adalah bagian dari indikator yang akan dicapai dalam kualitas pembelajaran meliputi: 1. Keterampilan yang dimiliki guru dalam mengelola pembelajaran IPA ketika menggunakan model pembelajaran Take and Give. 2. Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA ketika menggunakan model pembelajaran Take and Give. 3.3 Rencana Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas beberapa siklus. Konsep pokok penelitian ini mengambil dari tindakan menurut Arikonto, Suharsimi (2006:17-21) dalam Paizaluddin (2014:33-34) terdapat empat tahap pelaksanaan, meliputi : perencanaan (planning), pelaksanan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Adapun model siklus menurut Suharsimi Arikunto:

20 Gambar : 3.1 Model Tahapan Tindakan kelas (Arikunto, Suharsimi) Berdasarkan skema Tabel 3.1 model Siklus menurut Suharsimi Arikunto dapat disimpulkan dimulai dari perencanaan melalui siklus I dan siklus II, sebelum dilaksanakan penelitian menyusun suatu perencanaan mengenai apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Setelah perencanaan akan dilaksanakan tindakan dengan suatu pengamatan mengenai jalannya tindakan dalam pembelajaran, setelah tindakan akan dilaksanakan refleksi berdasarkan hasil pengamatan. Hasil refleksi untuk menemukan kelemahan dan kekurangan yang ditemukan pada tindakan Siklus I. Kemudian akan dilaksanakan dan diperbaiki pada siklus II yang pelaksanaannya sama pada siklus I.

21 3.3.1 Perencanaan (planning) Pada tahap ini penulis dan guru bersama-sama menelaah terhadap mata pelajaran IPA di kelas 4 kemudian penulis menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi pokok tentang Energi Bunyi dan Energi Panas. Penulis merencanakan tindakan dalam II siklus. Siklus pertama ditargetkan dapat mencapai indikator Mengidentifikasi Energi Bunyi dan Energi Panas Sedangkan siklus kedua ditargetkan dapat mencapai indikator Mendeskripsikan perubahan Energi Alternatif. 3.3.2 Pelaksanaan Tindakan (acting) Pelaksanaan tindakan dengan mengimplementasikan dari perencanaan yang telah dipersiapkan, yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Take and Give. 3.3.3 Pengamatan (Observing) Guru melakukan pengamatan secara lansung keterampilan dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar IPA pada materi energi panas dan energi bunyi dengan menggunakan model pembelajaran Take and Give Observasi secara langsung dilakukan guru untuk mengamati aktivitas siswa selama proses belajar-mengajar. 3.3.4 Refleksi (reflecting) Hasil dari tahap observasi selama kegiatan pembelajaran dikumpulkan serta dianalisis untuk mendapatkan gambaran pembelajaran yang telah dilakukan untuk diadakan refleksi. Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi dan sudah dilakukan Arikonto, Suharsimi (2006:17-21) dalam Paizaluddin (2014:33-34). Refleksi dilakukan setelah mengkaji proses pembelajaran yaitu aktivitas siswa, keterampilan guru, serta keterampilan siswa. Proses pembelajaran tersebut

22 dievaluasi keefektifannya dengan melihat ketercapaian dalam indikator kinerja pada siklus pertama, serta mengkaji kekurangan dan membuat daftar permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan siklus pertama, kemudian membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus berikutnya bersama tim kolaborasi. 3.3.5 Perencanaan Tahap Penelitian 1. Siklus I Perencanaan (Planning) Perencanaan siklus I, menetapkan seluruh rencana tindakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada materi Energi panas dan Energi bunyi semester II dengan menggunakan model pembelajaran Take and Give. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Membuat (RPP) materi Energi Bunyi dan Energi panas. 2. Menyiapkan sumber dan media seperti alat peraga dan gambar disesuaikan dengan materi pelajaran 3. Membuat lembar observasi guru dan siswa 4. Menyiapkan LKS 5. Membuat soal evaluasi Pelaksanaan Tindakan (Acting) 1. Guru membagi kelompok, tiap kelompok terdiri dari 9-10 siswa. 2. Guru menjelaskan sedikit tentang materi pelajaran. 3. Pengenalan alat peraga. 4. Guru memberikan LKS kepada setiap kelompok. 5. Siswa berdiskusi dalam kelompoknya. 6. Guru mengawasi dan memotivasi siswa dalam diskusi kelompok. 7. Setelah mengerjakan LKS, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. 8. Kelompok lain diperbolehkan menanggapi dan memberikan pertanyaan sehingga terjadi diskusi. 9. Guru dan siswa membahas LKS.

23 10. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan tentang materi yang dipelajari. 11. Guru memberikan evaluasi. Pengamatan (Observing) Guru melakukan pengamatan secara lansung keterampilan dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar IPA pada materi energi panas dan energi bunyi dengan menggunakan model pembelajaran Take and Give Observasi secara langsung dilakukan guru untuk mengamati aktivitas siswa selama proses belajar-mengajar. Refleksi (Reflecting) 1. Guru/peneliti melakukan evaluasi proses pembelajaran pada siklus I, kemudian menganalisis tingkat keberhasilan dan kelemahan setelah menggunakan model pembelajaran Take and Give kemudian dikaji ulang untuk langkah selanjutnya. 2. Melakukan pengkajian dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I tuntas atau tidak. 3. Membuat daftar permasalahan yang didapatkan pada siklus I. 4. Merencanakan perencanaan kembali untuk tindak lanjut pada siklus II. 2. Siklus II Sedangkan pada siklus II langkah-langkah kerjanya sama persis dilakukan pada siklus I, hanya saja waktu pelaksanaannya yang berbeda dan alokasi waktu akan disesuaikan dengan tempat dilakukannya penelitian di SD Negeri Blotongan 03, dengan kompetensi dasar yang berbeda. Pada pertemuan siklus II ini merupakan upaya penyempurnaan dari kekurangan dan kelemahan yang dilakukan pada siklus I.

24 Perencanaan (Planning) Pada tahap perencanaan ini guru : 1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA pada materi energi alternatif 2. Menyiapkan media/alat peraga pembelajaran yang dibutuhkan 3. Membuat lembar observasi 4. Menyiapkan soal tes Pelaksanaan Tindakan (Acting) Pada tahap pelaksanaan ini guru : 1. Guru membagi kelompok, tiap kelompok terdiri dari 9-10 siswa. 2. Guru menjelaskan sedikit tentang materi pelajaran. 3. Pengenalan alat peraga. 4. Guru memberikan LKS kepada setiap kelompok. 5. Siswa berdiskusi dalam kelompoknya. 6. Guru mengawasi dan memotivasi siswa dalam diskusi kelompok.. 7. Setelah mengerjakan LKS, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. 8. Kelompok lain diperbolehkan menanggapi dan memberikan pertanyaan sehingga terjadi diskusi. 9. Guru dan siswa membahas LKS. 10. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan tentang materi yang dipelajari. 11. Guru memberikan evaluasi. Pengamatan (Observing) Guru melakukan pengamatan secara lansung keterampilan dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar IPA pada materi energi alternatif dengan menggunakan model pembelajaran Take and Give Observasi secara langsung dilakukan guru untuk mengamati aktivitas siswa selama proses belajar-mengajar.

25 Refleksi (reflecting) Peneliti melakukan refleksi dengan berdiskusi dengan pengamatan tentang pelaksanaan pembelajaran. Apakah pelaksanaan proses pembelajaran telah membawa hasil peningkatan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Blotongan 03? Atau masih adakah kekurangan atau kelemahan dari siklus ini? Jika dirasa sudah tidak ada kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar siswa telah memenuhi indikator keberhasilan maka tindakan berakhir. Sasaran dan evaluasi ini adalah dapat mencapai KKM. 3,4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data Data Kuantitatif Jenis data yang didapatkan adalah data kuantitatif kemampuan pemecahan masalah kelas IV yang diambil dengan cara memberikan tes evaluasi pada setiap akhir siklus. Data Kualitatif Jenis data kualitatif didapatkan dari aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru da lam pembelajaran IPA 3.4.2 Pengumpulan Data Pada penelitian ini terdapat tiga teknik pengumpulan data yang dipergunakan yaitu : Observasi, Tes, dan Dokumentasi. Tes dalam penelitian ini adalah tes berbentuk piliha ganda, digunakan untuk mengukur memampuan siswa setelah diberi pembelajaran dengan model Take and Give. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode observasi, metode tes, dan dokumentasi. 1. Observasi Observasi atau disebut juga pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh indera

26 (Arikunto, 2002). Metode observasi penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Take and Give. 2. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto, 2002). Metode tes dalam penilitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi belajar.tes diberikan kepada siswa secara individu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa.tes ini dilaksanakan pada pembelajaran siklus I dan siklus II. 3. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau faktor yang berupa catatan lapangan, transkrip, buku surat notulen rapat, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002). Metode dokumentasi dilakukan untuk merekam selama proses kegiatan belajar mengajar berlansung. Untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai kegiatan kelompok siswa dan menggambarkan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung digunakan dokumen berupa foto. 3.4.3 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa kelas IV dalam mata pelajaran di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Setelah menggunakan model pembelajaran Take and Give. 1. Lembar Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Data yang ingin diperoleh adalah untuk mengetahui perkembangan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Take and Give. Maka dari itu, lembar observasi dibedakan menjadi dua yaitu

27 lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa. Adapun kisi-kisi instrumen observasi aktitivitas guru pada Tabel 3.2 sebagai berikut : Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru No Aspek Indikator No. Item 1 Pra Pembelajaran Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran 1 Melakukan absensi siswa 2 Menyampaikan sebuah apersepsi sesuai dengan materi yang akan disampaikan. 3 2 Kegiatan Awal Menyampaikan tujuan pembelajaran. 4 Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Take and Give 5 3 Kegiatan Inti Menjelaskan materi pembelajaran 6 Mengaitkan materi dengan pengetahuan siswa 7 Melibatkan siswa aktif dalam memahami materi untuk pemecahan masalah Mengaitkan materi dengan kehidupan seharihari 9 Membagi siswa dalam kelompok 10 Membimbing siswa dalam melakukan kegiatan 11 Mendiskusikan hasil 12 Menyimpulkan hasil pembelajaran 13 4 Kegiatan Akhir Melakukan evaluasi akhir pertemuan Melakukan refleksi 14 Menyampaikan salam penutup. 15 Jumlah 15 8 Indikator yang dirumuskan pada kisi-kisi observasi aktivitas guru diatas sesuai dengan standar proses dan sintaks model Take and Give.

28 1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengamati aktivitas siswa penerapan pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Take and Give yang dilakukan oleh guru. Adapun kisi-kisi lembar observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut : Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa No Aspek Indikator 1 2 3 Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran Kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja Aktif mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran 4 Bekerja sama dalam kelompok 5 Keberanian No Item Membawa alat pelajaran lengkap 1 Membawa buku sumber 2 Bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran 3 Sudah mempelajari materi pelajaran di rumah 4 Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan lembar kerja 5 Mengerjakan lembar kerja sesuai dengan petunjuk yang ada 6 Dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dalam lembar kerja 7 Bertanya bila mengalami kesulitan memecahkan masalah. 8 Memiliki inisiatif untuk bertanya tanpa ditunjuk guru 9 Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan materi pembelajaran. 10 Bertanya lebih dari 1 kali. 11 Bertukar pikiran dalam memecahkan masalah dengan kelompoknya 12 Antusias untuk bekerjasama dengan teman. 13 Menghargai pendapat teman, dan saling membantu antar teman 14 kelompok Merespon pendapat teman dengan positif. 15 Mempresentasikan hasil kerja kelompok ke depan kelasa 16 Menanggapi hasil kerja kelompok lain 17 Jumlah 17

29 Indikator yang dirumuskan pada Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Siswa diatas sesuai dengan standar proses dan sintaks model Take and Give. 2. Lembar Soal Tes Tertulis Instrumen tes dalam penelitian ini berupa Soal guna mengungkap belajar IPA, soal yang digunakan adalah soal test prestasi/hasil belajar. Tes yang dilakukan untuk mengungkapkan hasil belajar sebelum dan sesudah pemberian perlakuan, jenis Soal tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda 20 soal. Tes ini diberikan di akhir pertemuan siklus. Adapun kisikisi soal dapat dilihat pada Tabel 3.4 sebagai berikut: Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Tes Materi Energi bunyi dan Energi Siklus I Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian No Soal 8. Memahami 8.1 Menjelaskan pengertian 1,2 berbagai bentuk Mendeskripsikan energi. energi dan cara energi panas dan Mengetahui sumber 3,4,5, penggunaannya bunyi yang energi panas. 8 dalam kehidupan terdapat di Menyebutkan contoh sehari-hari. lingkungan sumber energi panas sekitar serta sifatsifatnya dilingkungan sekitar. Menyebutkan sifat-sifat energi panas 6,7 Menjelaskan adanya 9,10 perpindahan panas. Menjelaskan pengertian energi bunyi. 11, 12 Mengetahui sumber 13,14 energi bunyi,15 Menyebutkan contoh 16,17 sumber energi bunyi dilingkungan sekitar. Menyebutkan sifat-sifat 19,18 energi bunyi. Menjelaskan 20 perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas. Jumlah 20

30 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Tes Materi Energi Alternatif Siklus II Standar Kompetensi No Indikator Kompetensi Dasar Soal 8. Memahami 8.2 Menjelaskan Menjelaskan pengertian 1, 2 berbagai bentuk berbagai energi energi alternatif. energi dan cara alternatif dan cara Menjelaskan sumber 3, 4 penggunaannya penggunaannya energi alternatif. dalam kehidupan Menjelaskan manfaat 5, 7, 17 sehari-hari. energi matahari, energi panas bumi, energi air, dan energi angin. Menyebutkan contoh 6, 8, 9 sumber energi alternatif. Menyebutkan contoh 10,11, benda-benda yang 13,15, menggunakan sumber 16,18, energi alternatif dalam 19, 20 kehidupan sehari-hari. Menyebutkan 12, 14 keuntungan sumber energi alternatif. Jumlah 20 3.5 Indikator Kinerja Indikator kinerja yang ingin diperoleh dalam penelitian tindakan kelas adalah meningkatnya hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016 setelah menerapkan model pembelajaran Take and Give yang ditunjukan dengan adanya pencapaian nilai ketuntasan KKM 70. Harapan yang ingin dicapai oleh peneliti diharapan mampu memenuhi syarat KKM yang telah ditentukan guru kelas, dari siswa yang berjumlah sebanyak 37 siswa di kleas IV SD Negeri Blotongan 03 kecamatan sidorejo kota salatiga. Jika hasil belum memuaskan maka akan dilakukan siklus II begitu juga seterusnya. Siklus akan berhenti jika hasil siswa sudah memenuhi KKM dan persentase ketuntasan yaitu 80%, dengan nilai akhir KKM (70).

31 3.6 Teknik Analisis Data Pada teknik Analisis Data ini dalam penelitian adalah data kuantitatif yaitu skor hasil belajar siswa pada kegiatan pembelajaran Siklus I dan Siklus II. Data tersebut diolah dengan menggunakan teknik analisis komparatif. Setelah data didapat, langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut dan menganalisis data hasil belajar siswa, skala sikap, dan hasil observasi aktivitas guru dan siswa. Berdasarkan cara menghitung peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa secara individu. Apabila siswa mampu mencapai skor minimal 70 dan ketuntasan klasikal, dan apabila siswa mencapai 80% dari jumlah seluruh siswa akan dihitung dengan menggunakan rumus. Analisis tersebut dihiting dengan menghitung ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal dengan rumus dibawah ini: Ketuntasan Individu = Ketuntasan Klasikal = 3.6.1 Uji Validitas dan Reabilitas 3.6.1.1 Uji Validitas Uji validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti Sugiyono (2011:267). Menurut Masrun (1979) dalam Sugiyono (2012:188) menyatakan teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan. Selanjutnya dalam memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi, Masrun (1979) menyatakan item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3.

32 Bentuk Soal Pilihan Ganda Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Siklus I Item Soal Soal Valid Soal Tidak Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 1, 5, 20, 22, 24 7, 8, 9, 10, 11, 10, 11, 12, 13, 14, 12, 13, 14, 15, 15, 16, 17, 18, 19, 16, 17, 18, 19, 21, 23, 25 20, 21, 22, 23, 24, 25 25 20 5 Berdasarkan Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Siklus I dari 25 soal terdapat 5 item Soal yang tidak valid yaitu: 1, 5, 20, 22, dan 24 sehingga tidak dapat digunakan jadi banyaknya soal yang valid adalah 20 item dinyatakan dapat digunakan. Bentuk Soal Pilihan Ganda Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Siklus II Item Soal Soal Valid Soal Tidak Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25 1, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25 2, 4, 8, 16, 19 25 20 5 Berdasarkan Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Siklus II dari 25 soal terdapat 5 item Soal yang tidak valid yaitu: 2, 4, 8, 16, dan 19 sehingga

33 tidak dapat digunakan jadi banyaknya soal yang valid adalah 20 item dinyatakan dapat digunakan. 3.6.2 Uji Reabilitas Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang Sugiyono (2005) dalam Suharto (2009)