Bab 1. Pendahuluan. Sesuai dengan Sastra dalam Wikipedia Indonesia Ensiklopedia Bebas Berbahasa

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 5. Ringkasan. Bangsa Jepang merupakan bangsa yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga

Bab 1. Pendahuluan. Tidak bisa dipungkiri bahwa bangsa Jepang telah banyak memberikan inspirasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

Bab 1. Pendahuluan. dilihat dari bagaimana masyarakatnya dapat berubah sangat cepat mengikuti. proses perkembangan negara dan manusia, bahwa:

Bab 1. Pendahuluan. Sastra Jepang dibagi menjadi 5 periode, sastra kuno (zaman Nara), sastra klasik

Bab 1. Pendahuluan. dengan sesama kita, manusia. Bahasa merupakan salah satu sarana yang

BAB 1. Pendahuluan. daripada karya fiksi (Wellek & Warren, 1995:3-4). Sastra memiliki fungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi dalam keluarga yakni antara orang tua dan anak akan

BAB I PENDAHULUAN. kata-kata yang indah, gaya bahasa, dan gaya bercerita yang menarik (Zainuddin, 1992:99).

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. yang dikembangkan di Jepang pada akhir abad ke 19. Istilah manga dalam Bahasa

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Prakata. iii. Bandung, September Penulis

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

Bab 1. Pendahuluan. tertua di dunia seperti budaya Mesir, Cina, Babilonia, hingga kebudayaan yang termuda.

BAB I. Pendahuluan. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia itu sendiri. Dalam (9 Januari 2006), definisi

Bab 1. Pendahuluan. digemari bukan saja oleh pembaca anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Di toko-toko

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses kegiatan transfer ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra secara nyata memang berbeda dengan psikologi. Psikologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil imajinasi seseorang yang berasal dari pengalaman, pemikiran, perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ludruk sebagai ikon kesenian kota Surabaya sudah tidak memiliki daya

Bab 1. Pendahuluan. lain. Keluarga adalah lingkungan interaksi manusia yang pertama. Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Prakata. iii. Bandung, September Penulis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya sering kali berhasil memukau banyak orang, baik dari negara

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK. Pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas intelektual berbasis keluarga

Abstraksi. Partikel だって Kocchi Muite! Miiko Doraemon

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. ketat serta pendidikan yang cukup baik. Bagi orang Jepang, dapat masuk ke sekolah

Bab 1. Pendahuluan. Keberhasilan ekonomi sebagai akibat dari kemajuan teknologi menjadikan Jepang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengasuhan anak merupakan kebutuhan pokok bagi orang tua dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. modern di Jepang adalah Akutagawa Ryuunosuke. Ryuunosuke sebagai pelopor

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka

BAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada

2013 PENGGUNAAN MEDIA LAGU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DALAM MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan suatu kebiasaan masyarakat yang sukar diubah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Ibaraki. Dia lahir pada tanggal 26 Januari Namanya mulai dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN. definisi serta perbedaan karya sastra sebagai karya seni dan karya sastra sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu menjadi wadah penyampaian ide-ide yang dipikirkan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 1. Sebelum Perang Dunia (PD) II, kebanyakan orang Jepang tinggal dalam satu atap

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk

BAB 5. Ringkasan. memaparkan ringkasan isi skripsi yang mengenai latar belakang penyebab hiperseksual

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa memiliki ciri khas dan budaya masing-masing. Ciri khas

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Kelekatan Orangtua Tunggal Dengan Konsep Diri Remaja Di Kota Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Jepang merupakan suatu negara modern yang masih terikat kuat oleh nilainilai

I. PENDAHULUAN. dalamnya terdapat pengilustrasian, pelukisan, atau penggambaran kehidupan

2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN (KEIGO

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

MENJADI ORANGTUA TERBAIK UNTUK ANAK DENGAN METODE PENGASUHAN YANG TEPAT

BAB I PENDAHULUAN. Manga merupakan sebutan untuk komik Jepang. Manga adalah suatu

BAB 5 RINGKASAN. Peranan wanita bagi masyarakat Jepang pada era Meiji adalah sebagai seorang istri

Berbahasa dan Bersastr

Bab 1. Pendahuluan. Dalam menjalani kehidupan, manusia memiliki kodrat. Kodrat itu antara lain; lahir,

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk individu sekaligus makhluk sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, baik untuk bertutur maupun untuk memahami atau mengapresiasi

Bab 1. Pendahuluan. Negara Jepang telah lama mengenal gaya serta ritual penghancuran diri yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah

03Teknik RAGAM BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA. Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Baku Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Tidak Baku

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain tempat tinggal

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pertumbuhannya, anak memerlukan perlindungan, kasih sayang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, peneliti akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Sebagian besar usia responden di Ruang Rawat Inap RSUD dr.rasidin

Materi kuliah e-learning HUBUNGAN ORANG TUA DENGAN ANAK REMAJA oleh : Dr. Triana Noor Edwina DS, M.Si Dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercu

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa memungkinkan sesama manusia berkomunikasi satu sama lain begitu

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. 21 tahun dan belum menikah ( Menurut UU No. 23 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. etimologis, fiksi berasal dari akar kata fingere (Latin) yang berarti berpurapura.

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang primer dan fundamental. Pengertian keluarga disini berarti nuclear family

Bab 1. Pendahuluan. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek&Warren, 1995:3). Dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RAGAM BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada zaman sekarang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

Transkripsi:

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Sastra dalam Wikipedia Indonesia Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia (2008), kesusastraan adalah sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Sastra mencakup semua tulisan baik yang tertulis maupun yang lisan. Termasuk dalam kesusastraan adalah novel, cerita, syair, pantun, sandiwara atau drama, lukisan atau kaligrafi. Tulisan tersebut menjadi sarana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Setiap bangsa memiliki kesusastraan sendiri. Maka kesusastraan menjadi salah satu kekayaan yang dimiliki suatu bangsa yang dilestarikan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Salah satu kesusastraan yang dimiliki Bangsa Jepang adalah komik atau dalam bahasa Jepang disebut manga. Menurut artikel Komik dalam Wikipedia The Free Encyclopedia (2008), komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk suatu jalinan cerita. Komik tersebut dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik diterbitkan dalam berbagai bentuk mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah hingga yang berbentuk buku. Salah satu manga yang terkenal di Jepang adalah Kocchi Muite! Miiko karya Ono Eriko. Manga tersebut bercerita tentang tokoh utama Miiko yang memiliki seorang adik bernama Mamoru, mereka masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Ayah dan ibunya adalah orang tua yang sibuk bekerja. Miiko memiliki kehidupan normal seperti anak seusianya pada umumnya. Ia

memiliki sisi positif dan negatif. Tentunya hal tersebut tidak lepas dari didikan orang tua khususnya ibu yang berpengaruh bagi pembentukan perilaku seorang anak sekalipun ibu tersebut bekerja. Namun seperti yang dikatakan Ibu Bekerja Hambat Kecerdasan Anak dalam Family (2007), orangtua terutama ibu yang bekerja memiliki pengaruh negatif terhadap perkembangan anak. Namun perkembangan anak tidak hanya dipengaruhi oleh kedekatan keberadaan fisik seorang ibu. Ibu bekerja yang hanya mempunyai sedikit waktu dengan anak namun dimanfaatkan dengan berkualitas akan lebih berpengaruh positif terhadap perkembangan perilaku anak daripada seorang ibu yang fisiknya ada di rumah tetapi tidak akrab dengan anaknya. Walaupun risiko dari pilihan untuk bekerja seperti membagi waktu untuk diri sendiri, anak dan keluarga merupakan hal yang klasik namun seorang ibu harus mengerti bagaimana menciptakan suasana yang mendukung dengan anak. Seorang ibu harus tetap siap menghadapi anak meski dalam kondisi lelah ingin beristirahat sehabis bekerja. Ciptakan suatu komunikasi yang mudah diterima anak dan jangan terbawa emosi hanya karena anak tidak bisa mengerti kemauan anda. Karena ibu juga harus dapat memahami kemauan anak, kebutuhan anak dan menyelami jiwanya. Seorang ibu harus mendekatkan emosi untuk menumbuhkan kepuasan emosional anak. Kemandirian seorang anak juga tidak dapat ditentukan oleh bekerja atau tidaknya seorang ibu karena kemandirian muncul karena kondisi untuk dapat menyelesaikan masalahnya sendiri, bertindak menurut kemauannya sendiri begitu pula dalam menanggung akibatnya. Dengan demikian, dampak negatif dan positif tergantung dari pola asuh yang diterima anak. Maka seperti yang dikatakan 10 Langkah Bagi Ayah Ibu Bekerja dalam Blog

Archive (2005), hal utama yang perlu dilakukan orang tua adalah menyediakan waktu secara konsisten, menjadi pendengar yang baik bagi anak-anak, melakukan pengawasan dan memberi perhatian, namun harus tetap memberi teladan selain memberi hukuman yang mendidik. Hal serupa juga dikatakan oleh Yulia (2007 : 24-25) bahwa seorang ibu harus mempunyai waktu yang mementingkan kualitas bukan kuantitas. Misalnya pada saat pulang bekerja menemani anak belajar, membicarakan aktivitas anak seharian, mendongeng atau pada saat libur mengajak anak jalan jalan. Dengan suasana yang ceria, akrab, penuh perhatian dan kasih sayang maka akan menumbuhkan kepuasan emosional pada anak. Ibu yang bekerja juga harus memberikan teladan yang baik agar anak dapat menyerap hal hal yang positif. Dengan memberi tanggung jawab kepada anak juga mengajarkan anak untuk mandiri. Tetapi sebagai orang tua juga tidak boleh menuruti semua keinginan anak dan mampu berkata tidak. Apabila anak berbuat salah juga harus dapat memberikan hukuman yang mendidik. Kutipan-kutipan di atas merupakan pandangan umum tentang pola asuh ibu bekerja dan dampak yang ditimbulkan pada anak, namun setiap bangsa mempunyai nilai tersendiri dalam menghadapi setiap keadaan, begitu pun juga dengan bangsa Jepang. Kawashima (1995:271) mengatakan bahwa : Despite their importance in the laborforce, contemporary working women in Japan reveal complex and contradictory characteristics. Ambitious career woman claim a place equal to men in the business world. On the other hand, some working women view their responsibility at home as their primary occupation and their work outside as secondary. Surveys of working women have shown that the majority of Japanese women do not desire a job with great responsibility and consider earning supplementary income for the household as a primary reason for working. Even among the younger generation many women still think that the primary caretakers of children are their mothers an therefore that women should stay at home while children are small.

Terjemahan : Pandangan rendah terhadap kepentingan mereka dalam dunia kerja, wanita bekerja kontemporer di Jepang memperlihatkan karakter yang sulit dan berlawanan. Wanita karir yang ambisius diakui berada di posisi yang sama dengan pria dalam dunia bisnis. Di sisi lain, beberapa wanita bekerja melihat tanggung jawab mereka di rumah sebagai prioritas utama dan pekerjaan mereka di luar sebagai yang kedua. Survey terhadap wanita bekerja menunjukkan bahwa mayoritas wanita Jepang tidak menginginkan pekerjaan dengan tanggung jawab yang besar dan menganggap memberi tambahan pendapatan untuk rumah tangga sebagai alasan utama untuk bekerja. Bahkan di antara generasi muda, banyak wanita tetap berpikir bahwa perawat anak yang utama adalah ibu dan karena itu wanita harus tetap di rumah saat anak masih kecil. Jika dilihat dari kutipan tersebut, wanita Jepang memiliki dasar yang kuat untuk mementingkan rumah tangga. Walaupun ibu tersebut bekerja namun ia tetap bertanggung jawab mengurus anak. Tetapi setiap hal tidak selalu berdampak positif saja, walaupun ibu telah berusaha memberikan yang terbaik tetap saja tidak ada segala sesuatu hal yang sempurna. Dalam mengasuh anak, orang tua dapat saja sesekali berbuat salah dan memberi contoh yang buruk sehingga memberi pengaruh negatif bagi anak. Seperti yang dikatakan Faridz (2008), Sebenarnya hal yang terpenting adalah nilai-nilai yang ditanamkan ibu tersebut kepada sang anak. Hal tersebut yang akan menentukan kepribadian anak tersebut. Karena hubungan tersebut adalah hubungan timbal balik antara ibu dengan anak, maka tidak dapat dilihat hanya dari satu sisi saja yakni sisi ibu. Pembentukan perilaku seorang anak selain dipengaruhi oleh pola asuh ibu juga ditentukan oleh penerimaan pada anak yang dapat terjadi melalui berbagai cara. Salah satunya melalui proses belajar. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam lagi tentang terbentuknya perilaku tokoh utama Miiko dilihat dari teori belajar sosial Albert Bandura dikaitkan dengan pengaruh didikan orang tua khususnya seorang ibu yang sibuk bekerja berdasarkan teori gaya pengasuhan otoritatif menurut Diana Baumrind.

1.2 Rumusan Permasalahan Dalam skripsi ini peneliti akan menganalisis perilaku tokoh utama dalam Manga Kocchi Muite! Miiko karya Ono Eriko. Khususnya perilaku yang ditunjukkan tokoh utama yang disebabkan oleh pengaruh pola asuh ibu yang sibuk bekerja. 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Penelitian tentang analisis perilaku tokoh utama dilihat dari pengaruh pola asuh ibu bekerja terbatas pada tokoh Miiko dalam Manga Kocchi Mute! Miiko karya Ono Eriko jilid 3, 4, 6, 9, 10, 14, 17. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan perilaku anak yang dilihat dari pengaruh pola asuh ibu bekerja dikaitkan dengan tokoh utama dalam Manga Kocchi Muite! Miiko karya Ono Eriko. Manfaat dari penelitian ini diharapkan agar pembaca dapat mengerti secara lebih mendalam tentang perilaku tokoh utama dalam Manga Kocchi Muite! Miiko karya Ono Eriko. 1.5 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam menyusun skripsi ini adalah metode deskriptif analisis dan metode kajian kepustakaan yang menggunakan sumber data yang berasal dari komik, buku dan internet yang diambil dari Perpustakaan Bina Nusantara, Perpustakaan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Japan Foundation. Penulis menganalisis menggunakan teori belajar sosial menurut Albert Bandura

(1993) dan teori gaya pengasuhan otoritatif menurut Diana Baumrind (2002). 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan yang digunakan peneliti dalam penyusunan skripsi ini adalah Bab 1 Pendahuluan, berisi latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab 2 Landasan Teori, berisi teori teori yang digunakan sebagai acuan dalam membahas permasalahan tentang perilaku anak yang dipengaruhi oleh pola asuh ibu bekerja. Bab 3 Analisis Data, berisi analisis tentang perilaku tokoh utama yang dilihat dari pengaruh pola asuh ibu bekerja dalam Manga Kocchi Muite! Miiko karya Ono Eriko. Bab 4 Simpulan dan Saran, berisi kesimpulan dari hasil analisis penelitian dan komentar tentang topik yang dibahas peneliti. Bab 5 Ringkasan, membahas secara singkat isi dari skripsi ini secara keseluruhan yaitu mulai dari latar belakang sampai rumusan dan tujuan sebagai hasil jawaban dari permasalahan yang dibahas peneliti.