SURVEI MEGNETOTELLURIK DAERAH PANAS BUMI BUKIT KILI GUNUNG TALANG, KABUPATEN SOLOK, SUMATERA BARAT. Muhammad Kholid, Harapan Marpaung

dokumen-dokumen yang mirip
SURVEI MEGNETOTELLURIK DAERAH PANAS BUMI LILI-SEPPORAKI, KABU- PATEN POLEWALI MANDAR, PROVINSI SULAWESI BARAT. Muhammad Kholid, Harapan Marpaung

SURVEI MAGNETOTELLURIK (MT) DAN TIME DOMAIN ELEKTROMAGNETIK (TDEM) DAERAH PANAS BUMI PARIANGAN, KABUPATEN TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT

SURVEI GAYA BERAT DAN AUDIO MAGNETOTELURIK (AMT) DAERAH PANAS BUMI PARIANGAN, KABUPATEN TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT

SURVEI TERPADU GAYA BERAT DAN AUDIO MAGNETOTELURIC (AMT) DAERAH PANAS BUMI DOLOK MARAWA, KABUPATEN SIMALUNGUN PROVINSI SUMATERA UTARA

SURVEI MAGNETOTELURIK DAERAH PANAS BUMI WAY SELABUNG KABUPATEN OKU SELATAN, SUMATERA SELATAN. Oleh: Asep Sugianto dan Yudi Aziz Muttaqin

SURVEI MAGNETOTELURIK DAN TDEM DAERAH PANAS BUMI WAY SELABUNG KABUPATEN OKU SELATAN, PROVINSI SUMATERA SELATAN

SURVEI MAGNETOTELURIK DAERAH PANAS BUMI LAINEA KABUPATEN KONAWE SELATAN, SULAWESI TENGGARA. Oleh: Pusat Sumber Daya Geologi. Puslitbang Geotek LIPI

SURVEI MAGNETOTELLURIK DAERAH PANAS BUMI GUNUNG ARJUNO- WELIRANG JAWA TIMUR

SURVEI MAGNETOTELURIK DAERAH PANAS BUMI MARANA KABUPATEN DONGGALA, SULAWESI TENGAH. Oleh: Asep Sugianto 1) dan Suwahyadi 2)

SURVEI MAGNETOTELURIK (MT) DAERAH PANAS BUMI SUMANI, PROVINSI SUMATERA BARAT

SURVEI GEOFISIKA TERPADU (AUDIO MAGNETOTELURIK DAN GAYA BERAT) DAERAH PANAS BUMI MALINGPING KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN

PENYELIDIKAN GEOLISTRIK DAN HEAD ON DI DAERAH PANAS BUMI SAMPURAGA, MANDAILING NATAL SUMATERA UTARA

SURVEI GAYA BERAT DAN AUDIO MAGNETOTELURIK (AMT) DAERAH PANAS BUMI PERMIS, KABUPATEN BANGKA SELATAN PROVINSI BANGKA BELITUNG

SURVEI MAGNETOTELURIK DAN GAYA BERAT DAERAH PANAS BUMI LILLI-MATANGNGA KABUPATEN POLEWALI MANDAR, PROVINSI SULAWESI BARAT

Survei Magnetotellurik (MT) dan Time Domain Electro Magnetic (TDEM) Daerah Panas Bumi Dua Saudara, Provinsi Sulawesi Utara

SURVEI GEOFISIKA TERPADU AUDIO MAGNETOTELIK DAN GAYA BERAT DAERAH PANAS BUMI KALOY KABUPATEN ACEH TAMIANG, PROVINSI ACEH

Survei Magnetotellurik (MT) dan Time Domain Electro Magnetic (TDEM) Daerah Panas Bumi Lainea, Provinsi Sulawesi Tenggara

SURVEI MAGNETOTELURIK (MT) DAN TIME DOMAIN ELEKTRO MAGNETIC (TDEM) DAERAH PANAS BUMI MAPOS KABUPATEN MANGGARAI TIMUR, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

SURVEI MAGNETOTELURIK (MT) DAN TIME DOMAIN ELEKTROMAGNETIC (TDEM) DAERAH PANAS BUMI WAESANO, KABUPATEN MANGGARAI BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

SURVEI TERPADU GAYA BERAT DAN AUDIO MAGNETOTELLURIK (AMT) DAERAH PANAS BUMI PANTAR, KABUPATEN ALOR, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

SURVEI MAGNETOTELLURIK DAERAH PANAS BUMI LIMBONG KABUPATEN LUWU UTARA, SULAWESI SELATAN. Oleh: Wiwid Joni 1), Muhammad Kholid 1)

Survei Magnetotellurik dan Gaya Berat Daerah Panas Bumi Bittuang, Provinsi Sulawesi Selatan

SURVEI TERPADU GAYA BERAT DAN AUDIO MAGNETOTELLURIC

PENYELIDIKAN GEOLISTRIK DAN HEAD-ON DAERAH PANAS BUMI SEMBALUN, KABUPATEN LOMBOK TIMUR - NTB

SURVEI MAGNETOTELURIK DAN TDEM DAERAH PANAS BUMI KADIDIA KADIDIA SELATAN, KABUPATEN SIGI, PROVINSI SULAWESI TENGAH

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. pegunungan dengan lintasan 1 (Line 1) terdiri dari 8 titik MT yang pengukurannya

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

SURVEI LANDAIAN SUHU DAERAH PANAS BUMI SUMANI. Yuanno Rezky, Robertus S. L. Simarmata Kelompok Penyelidikan Panas Bumi ABSTRAK

Survei Terpadu AMT dan Gaya Berat daerah panas bumi Kadidia Selatan, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Geofisika merupakan cabang ilmu kebumian yang menerapkan konsep

SURVEI MAGNETOTELLURIK DAERAH PANAS BUMI KEPAHIANG KABUPATEN KEPAHIANG, BENGKULU. Oleh: Asep Sugianto dan Ary Kristianto A.W.

SURVEI TERPADU GAYA BERAT DAN AUDIO MAGNETOTELURIC (AMT) DAERAH PANAS BUMI WAESANO, KABUPATEN MANGGARAI BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

SURVEI TERPADU GAYA BERAT DAN AUDIO MAGNETOTELLURIC (AMT) DAERAH PANAS BUMI MARITAING, KABUPATEN ALOR, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

SURVEY GEOLISTRIK DI DAERAH PANAS BUMI KAMPALA KABUPATEN SINJAI SULAWESI SELATAN

MODEL SISTEM PANAS BUMI BERDASARKAN DATA GRAVITY PADA DAERAH SONGA - WAYAUA, PULAU BACAN, MALUKU UTARA

Survei Terpadu AMT dan Gaya Berat daerah panas bumi Kalawat Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara

GEOLOGI, GEOKIMIA, DAN GEOFISIKA DAERAH PANAS BUMI SUMANI, PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian untuk mempelajari karakteristik panas bumi di sepanjang lintasan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan suatu kawasan yang terbentuk akibat pertemuan tiga

BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN RESISTIVITAS

3. HASIL PENYELIDIKAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasrkan peta geologi daerah Leles-Papandayan yang dibuat oleh N.

SURVEY GEOMAGNET DI DAERAH PANAS BUMI SONGA-WAYAUA, KABUPATEN HALMAHERA SELATAN, MALUKU UTARA. Eddy Sumardi, Timor Situmorang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki berbagai potensi sumber daya alam dengan jumlah yang

SURVEI GAYA BERAT DAN AUDIO MAGNETOTELLURIC (AMT) DI DAERAH PANAS BUMI SAJAU, KABUPATEN BULUNGAN, PROVINSI KALIMANTAN UTARA

PENYELIDIKAN GEOLISTRIK DI DAERAH PANAS BUMI SONGA WAYAUA, KABUPATEN HALMAHERA SELATAN, PROVINSI MALUKU UTARA

4.10. G. IYA, Nusa Tenggara Timur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Utara secara geografis terletak pada 1ºLintang Utara - 4º Lintang Utara dan 98 Bujur Timur Bujur

BAB I PENDAHULUAN. fosil, seperti minyak dan gas bumi, merupakan masalah bagi kita saat ini. Hal ini

Manifestasi Panas Bumi Gradien Geothermal Eksplorasi Panas Bumi Analisis Geologi

BAB II GEOLOGI REGIONAL KOMPLEKS GUNUNG RAJABASA

BAB IV PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA GEOFISIKA

PENYELIDIKAN GEOLISTRIK DAERAH PANAS BUMI DOLOK MARAWA, KABUPATEN SIMALUNGUN, PROPINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. banyak terkait oleh mineralisasi endapan hidrotermal-magmatik. Dalam berbagai

PENYELIDIKAN GEOFISIKA TERPADU DAERAH PANAS BUMI MARANDA, KABUPATEN POSO, PROPINSI SULAWESI TENGAH. Dendi Surya K., Bakrun, Ary K.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan energi saat ini semakin meningkat khususnya di wilayah

POSITRON, Vol. V, No. 1 (2015), Hal ISSN :

4.15. G. LEWOTOBI PEREMPUAN, Nusa Tenggara Timur

Gambar 4.1. Peta penyebaran pengukuran gaya berat daerah panas bumi tambu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI EFEK STATIK PADA DATA MAGNETOTELLURIK (MT) MENGGUNAKAN PEMODELAN INVERSI 2-D

PENYELIDIKAN MAGNET DAERAH PANAS BUMI AKESAHU PULAU TIDORE, PROVINSI MALUKU UTARA. Oleh Liliek Rihardiana Rosli

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daerah Wai Selabung secara administratif termasuk ke dalam wilayah

BAB 4 PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA GEOFISIKA

BAB I PENDAHULUAN. uap yang terbentuk di dalam reservoir bumi melalui pemanasan air bawah

Sari. Penyelidikan Geolistrik Tahanan Jenis di Daerah Panas Bumi Pincara, Kabupaten Masamba Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN. Posisi Kepulauan Indonesia yang terletak pada pertemuan antara tiga

SURVEI ALIRAN PANAS DAERAH PANAS BUMI AMPALLAS KABUPATEN MAMUJU, PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

3. HASIL PENYELIDIKAN

SURVEI ALIRAN PANAS (HEAT FLOW) DAERAH PANAS BUMI PERMIS KABUPATEN BANGKA SELATAN, PROVINSI BANGKA BELITUNG

INVENTARISASI BITUMEN PADAT DENGAN OUTCROP DRILLING DAERAH MUARA SELAYA, PROVINSI RIAU

PENENTUAN TIPE FLUIDA SUMBER MATA AIR PANASDI KECAMATAN GUNUNG TALANG, KABUPATEN SOLOK

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triantara Nugraha, 2015

PEMODELAN RESISTIVITAS BAWAH PERMUKAAN BERDASARKAN METODE MAGNETOTELLURIK (STUDI DAERAH GUNUNGMERAKSA-TASIM, SUMATERA SELATAN)

BAB I PENDAHULUAN. Komplek vulkanik Dieng di Jawa Tengah memiliki sistem panas bumi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Koordinat Titik Pengukuran Audio Magnetotellurik (AMT)

PEMANFAATAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS UNTUK MENGETAHUI STRUKTUR GEOLOGI SUMBER AIR PANAS DI DAERAH SONGGORITI KOTA BATU

PENYELIDIKAN GEOFISIKA DI DAERAH GUNUNG RAWAN, KECAMATAN SEKAYAM, KABUPATEN SANGGAU, PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Survei Polarisasi Terimbas (IP) Dan Geomagnet Daerah Parit Tebu Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka-Belitung

PENERAPAN KOREKSI STATIK TIME DOMAIN ELEKTROMAGNETIK (TDEM) PADA DATA MAGNETOTELLURIK (MT) UNTUK PEMODELAN RESISTIVITAS LAPANGAN PANAS BUMI SS.

Gambar 3.1 Lintasan Pengukuran

Penyelidikan Head On di Daerah Panas Bumi Jaboi Wilayah Kota Sabang - Provinsi Nangroe Aceh Darussalam

PENYELIDIKAN GAYA BERAT DAERAH PANAS BUMI LOMPIO, KABUPATEN DONGGALA, PROPINSI SULAWESI TENGAH

6.2. G. AMBANG, SULAWESI UTARA

Pemodelan Gravity Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul Provinsi D.I. Yogyakarta. Dian Novita Sari, M.Sc. Abstrak

V. INTERPRETASI DAN ANALISIS

BAB IV PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA GEOFISIKA

KONTROL STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP SEBARAN ENDAPAN KIPAS BAWAH LAUT DI DAERAH GOMBONG, KEBUMEN, JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis dan Pemodelan Inversi 3D Struktur Bawah Permukaan Daerah Panas Bumi Sipoholon Berdasarkan Data Gaya Berat

6.5. GUNUNGAPI MAHAWU, Sulawesi Utara

Penyelidikan Geolistrik Schlumberger di Daerah Panas Bumi Jaboi Kota Sabang, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam

Pemodelan Sistem Geotermal Daerah Telomoyo dengan Menggunakan Data Magnetotellurik

G. TALANG, SUMATERA BARAT

BAB II TINJAUAN GEOLOGI. yaitu Lempeng Pasifik, Lempeng Indo - Australia, dan. dilihat pada Gambar 1.

Transkripsi:

SURVEI MEGNETOTELLURIK DAERAH PANAS BUMI BUKIT KILI GUNUNG TALANG, KABUPATEN SOLOK, SUMATERA BARAT Muhammad Kholid, Harapan Marpaung KPP Bawah Permukaan Survei magnetotellurik (MT) telah dilakukan didaerah panas bumi Bukit Kili Gunung Talang sebanyak 30 titik, penyebaran titik ukur meliputi daerah panas Bumi Bukit Kili yang berada disebelah utara dengan daerah panas bumi Gunung Talang yang berada di sebelah selatan. Survei MT ini bertujuan untuk mengetahui hubungan/korelasi antara sistem panas bumi Bukit Kili dan Gunung Talang. Daerah panas bumi Bukit Kili Gunung Talang terdapat dalam zona depresi struktur Sumatera yang berarah baratlaut-tenggara, Satuan batuan daerah survei secara umum terdiri Satuan Batuan Malihan, Satuan Batuan Vulkanik Tua, Satuan Batuan Lava Bukit Kili, Satuan Batuan Lava Bukit Bakar, Satuan Batuan Lahar Bukit Bakar, Satuan Batuan Lahar Gunung Talang, batuan produk vulkanik Jantan Endapan Danau, dan Endapan Permukaan. Berdasarkan hasil survei MT di daerah Bukit Kili-Gunung Talang, daerah prospek panas bumi Bukit Kili - Gunung Talang berada dibagian selatan yaitu disekitar mata air panas Batu Berjanjang daerah Gunung Talang. Daerah prospek ini dibatasi oleh kontras tahanan jenis di sebelah utara dan selatannya dan dibatasi struktur geologi di sebelah barat dan timurnya. Luas daerah prospek ini terdiri dari luas daerah terduga sekitar 30 km 2 dan luas daerah hipotetis sekitar 17.5 km 2.

PENDAHULUAN Secara adminitrasi daerah panas bumi Bukit Kili-Gunung Talang termasuk ke dalam Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat (Gambar 1). Daerah panas bumi Bukit Kili telah dilakukan penyelidikan terpadu (Geologi,geokimia,gaya berat, geomagnet dan geolistrik) pada tahun 2004 sedangkan daerah Gunung Talang pada tahun 2003. Manifestasi panas bumi permukaan berupa mata air panas, tanah panas, letusan freatik fumarola/solfatara, batuan ubahan, dan hembusan uap panas. Mata air panas tersebut keluar melalui rekahan-rekahan pada batuan vulkanik muda (lahar Bukit Bakar dan G. Talang) dan aluvium. Pemunculan mata air panas ini dikontrol oleh sesar Batu Berjanjang dan Danau Kembar yang berarah barat lauttenggara). (Survei Terpadu 2003 dan 2004) Gunung Talang, Endapan Danau, dan Endapan Permukaan (Gambar 2) Stratigrafi Gunung Talang adalah sebagai berikut: batuan malihan/metamorf, batuan vulkanik tua, batuan intrusi (?), batuan produk Bukit Bakar, batuan produk vulkanik D. Talang, batuan produk vulkanik Batino, batuan produk vulkanik Jantan, dan endapan permukaan (Gambar 3) Struktur yang berkembang di daerah ini tidak lepas dari pengaruh struktur yang dihasilkan dari tektonik regional Sumatera. Struktur yang dikenali berupa struktur sesar normal, umumnya berarah baratlaut-tenggara dan sebagian berarah timur laut-baratdaya serta utaraselatan. Metode Magnetotellurik merupakan metode yang paling baik dalam menggambarkan kondisi bawah permukaan berdasarkan nilai konduktifitasnya pada suatu area panas bumi, informasi tersebut dapat digunakan untuk mendeliniasi area prospek, ketebalan dan kedalaman lapisan penudung dan resevoir sehingga besarnya potensi panas bumi suatu area dapat diketahui. GEOLOGI Daerah Bukit Kili mempunyai delapan satuan batuan dengan urutan dari tua ke muda yaitu Satuan Batuan Malihan, Satuan Batuan Vulkanik Tua, Satuan Batuan Lava Bukit Kili, Satuan Batuan Lava Bukit Bakar, Satuan Batuan Lahar Bukit Bakar, Satuan Batuan Lahar AKUISISI DATA DAN PROSESSING Pengukuran MT telah dilakukan pada tahun 2011 didaerah Bukit Kili-Gunung Talang dengan titik ukur sebanyak 30 titik ukur, mencakup daerah prospek Bukit Kili dan Gunung Talang yaitu dengan jarak antara titik ukur 1000-2000 meter (Gambar 4), Data time series didapatkan dari pengukuran 2 komponen medan listrik (Ex dan Ey) serta 3 komponen medan magnet (Hx, Hy dan Hz), alat yang digunakan adalah MTU-5A dari Phoenix.. Data MT tidak dilengkapi dengan data remote reference, sehingga data yang digunakan merupakan data murni yang tidak dilakukan penghilangan noise dari data remote reference. Data MT yang digunakan dari frekuensi 320 Hz

0.01 Hz. (Gambar 5). Koreksi statik dilakukan untuk mengurangi efek statik dari data diantaranya pengaruh topografi dan kondisi bawah permukaan yang tidak homogen. Koreksi statik ini menggunakan metode geostatistik yaitu perata-rataan dari data-data disekitar titik pengukuran yang akan dikoreksi sehingga menjadi homogen. (Gambar 6). Sedangkan pemodelan tahanan jenis 2D dengan software WinGlink menggunakan algoritma inversi 2D yang dijabarkan oleh Rodi & Mackie (2001). Program ini dapat melakukan inversi TE dan TM serta gabungan TE dan TM. Hasil pengolahan data MT berupa peta tahanan jenis berdasarkan hasil pemodelan 2D pada elevasi -500 asl, -1000 asl, -1500 asl dan -2000 asl (Gambar 7) dan sebaran tahanan jenis secara vertikal berarah baratdaya-timurlaut (Gambar 8). DISKUSI Hasil survei MT memperlihatkan di daerah Bukit Kili-Gunung Talang sebaran tahanan jenis rendah <20 Ohm-m yang diinterpretasikan sebagai batuan penudung tersebar di sekitar mata air panas Batu Berjanjang, tahanan jenis rendah ini tersebar dari mulai kedalaman sekitar 500 meter, sedangkan reservoir panas bumi diperkirakan berada di bawah batuan penudung dengan ditandai oleh sebaran tahanan jenis 20-100 Ohm-m yang tersebar di bagian utara yaitu di daerah Gunung Talang disekitar mata air panas Batu Berjanjang dengan kedalaman sekitar 1500 meter di bawah permukaan. Puncak reservoir ini semakin mendalam ke sebelah utara dan selatan yang dapat mencapai kedalaman sekitar 2500 meter di bawah permukaan. KESIMPULAN Batuan penudung yang merupakan batuan ubahan akibat adanya interaksi antara fluida panas dengan batuan ditunjukkan dengan respon tahanan jenis rendah. Tahanan jenis rendah ini tersebar di daerah graben mulai manifestasi Bukit Kili dibagian selatan hingga daerah Gunung Talang disebelah Utara. Tahanan jenis rendah yang diinterpretasikan sebagai batuan penudung ini tersebar dari mulai permukaan hingga kedalaman sekitar 1800 meter dengan ketebalan antara 1000 meter hingga 2500 meter. Reservoir panas bumi diperkirakan berada di bawah batuan penudung yang terdapat di bagian selatan yaitu di daerah Gunung Talang. Puncak dari reservoir ini berada pada kedalaman sekitar 1800 meter dan semakin mendalam ke arah utara yang dapat mencapai kedalaman sekitar 2500 meter. Daerah prospek panas bumi dibagi dua yaitu disebelah selatan dengan luas daerah prospek terduga 30 km 2 dan dibagian tengah dengan luas daerah prospek hipotetis 17.5 km 2 UCAPAN TERIMA KASIH

Penyusunan makalah ini tentulah berkaitan dengan informasi dan data yang telah tersedia di instansi pemerintah. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas digunakan-nya data - data dari Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung. conjugate gradients algorithm for 2-D magnetotelluric inversions, Geophysics, 66, 174 187 Silitonga dan Kastowo., 1995, edisi 2, Peta Geologi Lembar Solok, Sumatera Barat Skala 1:250.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. Bandung. DAFTAR PUSTAKA Akbar, N., 1972. Inventarisasi dan Penyelidikan Pendahuluan terhadap gejala-gejala Panas bumi di daerah Sumatera Barat, Direktorat Geologi. Bemmelen, van R.W., 1949. The Geology of Indonesia. Vol. I A. The Hague. Netherlands. Tim Survei Terpadu, 2003, Penyelidikan terpadu geologi, geokimia dan geofisika daerah panas bumi Gunung Talang, Kabupaten Solok-Sumatera Barat. Dit. Inventarisasi Sumber Daya Mineral. Laporan. Tim Survei Terpadu, 2004, Penyelidikan terpadu geologi, geokimia dan geofisika daerah panas bumi Bukit Kili, Kabupaten Solok-Sumatera Barat. Dit. Inventarisasi Sumber Daya Mineral. Laporan. Purbawinata, M.A., dkk., 2001, Laporan Penyelidikan Peningkatan Kegiatan G. Talang, Kab. Solok, Sumatera Barat, Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Bandung. Rodi, W. & Mackie, R.L., 2001. Nonlinear

BUKU 1 : BIDANG ENERGI 1º PENYABUNGAN PASIRPENGARAYAN PROV. SUMATERA UTARA PEKANBARU PANGKALAN KERINCI BANGKINANG AIRBANGIS LUBUKSIKAPING 0º PROV. RIAU PAYAKUMBUH RENGAT D. Singkarak PARIAMAN TEMBILAHAN TELUK KUANTAN SAWAHLUNTO SOLOK PULAUPUNJUNG PADANG 0 M A S -1º U PROV. SUMATERA BARAT R E D PAINAN MUARALABUH MUARATEBO A JAMBI D IN H MUARA SIBERUT IA PROV. JAMBI SUNGAIPENUH -2º BANGKO SAROLANGUN 99º 100º 101º 102º 103º 104º Lokasi Survei Gambar 1. Peta Indeks Daerah Bukit Kili-Gunung Talang Gambar 2. Peta Geologi Daerah Bukit Kili

BUKU 1 : BIDANG ENERGI Gambar 3. Peta Geologi Daerah Gunung Talang

Gambar 4. Distribusi titik ukur Daerah Bukit Kili-Gunung Talang Gambar 5. Contoh Data MT

Gambar 6. Data MT (a) sebelum dikoreksi statik dan (b) setelah dikoreksi statik

Gambar 7. Peta Tahanan Jenis Daerah Bukit Kili-Gunung Talang

Gambar 8. Penampang 2D Tahanan Jenis Daerah Bukit Kili-Gunung Talang Gambar 9. Peta Kompilasi Geosain Daerah Bukit Kili-Gunung Talang