BAB I PENDAHULUAN 88.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 2009, hlm Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, ALFABETA, Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Agar perusahaan unggul dalam persaingan, selain berwawasan

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 115.

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Fenomena ini disebabkan oleh semakin banyaknya lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia dalam keadaan saling membutuhkan, maka Allah

BAB I PENDAHULUAN. umat Islam untuk berperilaku dalam segala aspek kehidupan. Yang mana

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. terkandung dalam judul PENGARUHBAURAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DALAM

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian,

BAB I PENDAHULUAN. 2007, h Johan Arifin, Fiqih Perlindungan Konsumen, Semarang: Rasail,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Husni Mubarok, Pengantar Bisnis, Nora Media Enterprise, Kudus, 2010, hlm

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, para ahli ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 2008) Fandy Tjiptono. "Strategi Pemasaran Edisi III." (Yogyakarta: Andi Offset,

BAB I PENDAHULUAN. Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, Alfabeta, Bandung, 2009, hlm

BAB I PENDAHULUAN. 1 Teuku Aliansyah, dkk, Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah

Importance Performance Analysis Bukan Pengguna Cat Newlux yang

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk dan nilai 1. Berhasil tidaknya suatu usaha atau

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan memenuhi kebutuhan hidup adalah kewajiban bagi seluruh umat

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pelanggan, Bandung: ALFABETA, 2014, h.5. 1 Rismi Somad, Donni Juni Priansa, Manajemen Komunikasi mengembangkan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Adapun firman Allah tentang jual beli terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 29

BAB I PENDAHULUAN. produk yang berkualitas tinggi agar sanggup memberi kepuasan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya pada. ditangguhkan sampai waktu yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat. Meningkatnya persaingan dari pesaing

BAB IV ANALISIS DATA. Budi Berlian Motor Natar Lampung Selatan sebagai berikut : A. Analisis Strategi Bisnis Terhadap Keunggulan Bersaing pada PT Budi

membutuhkan implementasi fungsi-fungsi manajemen secara terintegrasi baik fungsi keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, maupun penjualan. Demikian

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainya. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Lebih lanjut mari kita perhatikan QS Al Israa ayat 26 sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi kerja pada manusia serta menurunkan Islam untuk membuka mata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pelayanan yang baik merupakan sesuatu hal yang harus

BABl PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dalam bentuk internet semakin maju dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Mengamati fenomena global saat ini dimana setiap individu cenderung menyukai halhal

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Salah satu perubahan pesat yang terjadi adalah globalisasi dimana

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini setiap Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM) serta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

mengenai strategi bauran pemasaran eceran yakni keragaman produk (product

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era modern sekarang ini masyarakat selalu mempunyai

BAB V PEMBAHASAN. Selain itu untuk mengetahui sejauh mana pengaruhnya serta untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan keinginan konsumen eksternal-nya yaitu mahasiswa dan atau orang-tua-nya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. telah menyerukan urgensi etika bagi aktivitas bisnis Islam sebagai sumber nilai. dan etika dalam segala aspek kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. multi level marketing. Saat ini terdapat lebih dari seratus perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. 2013, hal Nana herdiana, Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahaan, Pustaka Setia, Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, hlm. 185

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung pembangunan ekonomi masyarakat. PT. Pos Indonesia. merupakan suatu BUMN yang bergerak dalam kegiatan pelayanan lalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. bunga akan lebih mudah diterapkan secara integral (Heri, 2004: 3). Kehadiran Baitul Maal wat Tamwil (BMT) ditengah-tengah koperasi

BAB 1 PENDAHULUAN. terasah belasan atau puluhan tahun, reputasi bagus yang sulit untuk ditaklukkan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Strategi pemasaran merupakan salah satu awal dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Alfabeta, 2004), 6. 1 Alma Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemsaran jasa (Bandung:

I. PENDAHULUAN. sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran terdapat berbagai permasalahan yang penting dan harus segera diselesaikan,

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang membutuhkan, baik perorangan, maupun perusahaan. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. macam transportasi terus dikembangkan akhir-akhir ini dengan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dari produsen ataupun pengusaha dalam merebut pasar. Suatu

B A B 1 P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. adanya era globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat memungkinkan

STRATEGI BAURAN PEMASARAN (4P) TERHADAP TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT PADA PT. MARIHAT TAMBUSAI

BAB I PENDAHULUAN. Frank J. Fabozzi, Franco Modigliani, dan Michael G. Ferri, Pasar dan Lembaga Keuangan, Salemba Empat, Jakarta, 1999, hlm. 3.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya zaman, perekonomian, dan teknologi membuat

BAB I PENDAHULUAN. Hlm Indriyo Gitosudarmo. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta.BPFE-Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. efektif bagi perusahaan dalam memberikan penawaran produk yang inovatif

mengorganisir, dan melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.3

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perilaku konsumen, kebijakan pemerintah, persaingan bisnis, hanya mengikuti perkembangan penduduk namun juga mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di era globalisasi baik untuk perusahaan yang di pasar

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

to business (B2B). Bentuk kerja sama ini dapat membantu upaya efisiensi bisnis (perusahaan) dengan institusi bisnis lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang berhasil dilihat dari keahlian mereka atau karyawan yaitu di

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pemain bisnis di Indonesia harus menghadapi tingkat persaingan bisnis yang

objek evaluasi konsumen ketika konsumen mengkonsumsi jasa. Selain itu Gronroos (1994) juga mempertanyakan keberadaan paradigma marketing mix, yang

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan saling berpacu untuk memperluas pasar. Harapan dari

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. namanya bank. Baik negara maju maupun negara berkembang membutuhkan. melakukan berbagai macam aktivitas keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah merupakan bisnis yang menjanjikan dan semoga bukan

Bab 1 Pendahuluan 1-6

BAB IV ANALISIS RESPON MASYARAKAT TERHADAP STRATEGI KJKS BMT MANDIRI UKHUWAH PERSADA DALAM MENGURANGI KETERGANTUNGAN PADA RENTENIR

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar

BAB I PENDAHULUAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN HANDPHONE DALAM. ETIKA BISNIS ISLAM (Study Pada PT. Teletama Artha Mandiri

mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan. Usaha ini hanya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia yang pesat telah mendorong semakin tingginya

BAB I PENDAHULUAN. maka berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan. 2 Dalam melakukan bisnis

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perdagangan atau jual beli atau istilah kerennya bisnis adalah salah satu kebutuhan hidup manusia. Ia selalu menyertai manusia sepanjang sejarahnya. Bisnis hadir melengkapi kebutuhan lainnya. Tidak sekadar melengkapi, tetapi sebagai salah satu kebutuhan utama. 1 Kelangsungan hidup sebuah perusahaan sangat tergantung pada kepuasan pelanggannya di satu sisi dan kemampuan menghasilkan laba di sisi yang lain. Adalah tidak mungkin, jika sebuah perusahaan mampu memuaskan kebutuhan pelanggannya, namun tidak mampu menghasilkan laba, akan tetap eksis dan makin berkembang. Kedua hal tersebut harus dicapai secara simultan, dan ini disadari oleh manajemen setiap perusahaan. 2 Upaya-upaya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dilakukan oleh setiap perusahaan dengan berbagai strategi dan cara dengan harapan pelanggan mereka merasa puas dan selanjutnya akan melakukan pembelian ulang. Mengingat semakin ketatnya persaingan karena semakin banyak perusahaan terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan, menyebabkan perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Kebutuhan pelanggan sangat banyak dan bervariasi di satu sisi, sementara di sisi lain perusahaan menghadapi kendala untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Perusahaan harus bisa mempertemukan antara apa yang diharapkan pelanggannya atas produk atau jasa yang ditawarkan tersebut. Dalam hal ini perusahaan dipaksa untuk memilih produk atau jasa apa yang dapat ditawarkan melalui proses-proses kunci yang inovatif sehingga pelanggan puas. 3 88. 1 Anton Ramdan, Etika Bisnis Dalam Islam, Bee Media Indonesia, Jakarta, 2013, hlm. 1. 2 A. Usmara, Strategi Baru Manajemen Pemasaran, Amara Books, Jogjakarta, 2003, hlm. 3 Ibid., hlm. 88-90. 1

2 Kepuasan konsumen penting. Bahkan konsep pemasaran mengatakan bahwa keberhasilan sebuah perusahaan tergantung pada seberapa mampu perusahaan itu memenuhinya dengan cara yang lebih efektif dan efisien dibanding pesaing. 4 Setiap orang melakukan pembelian dengan harapan tertentu mengenai apa yang akan dilakukan oleh produk atau jasa bersangkutan ketika digunakan, dan kepuasan merupakan hasil yang diharapkan. 5 Etika Bisnis lahir di Amerika pada tahun 1970-an kemudian meluas ke Eropa tahun 1980-an dan menjadi fenomena global di tahun 1990-an. Jika sebelumnya hanya para teolog dan agamawan yang membicarakan masalahmasalah moral dari bisnis, sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis disekitar bisnis, dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang meliputi dunia bisnis di Amerika Serikat. Pelaksanaan etika bisnis di masyarakat sangat didambakan oleh semua orang. Namun banyak pula orang yang tidak ingin melaksanakan etika secara murni. Mereka masih berusaha melanggar perjanjian, memanipulasi dalam segala tindakan. Suatu kenyataan kita hadapi di masyarakat perilaku yang menyimpang dari ajaran agama, merosotnya etika dalam bisnis. Tumbuh gejala kurang rasa solidaritas, tanggung jawab sosial dan tingkat kejujuran, saling curiga, sulit percaya kepada seorang pengusaha lain jika berhubungan untuk pertama kali. Kepercayaan baru terbentuk jika sudah terjadi transaksi beberapa kali. Namun ada saja yang mencari peluang untuk menipu. 6 Faktor utama atas kecenderungan baru dalam etika bisnis adalah perilaku perusahaan yang secara terus-menerus melakukan pelanggaran dalam praktek bisnis mereka. 7 Etika bisnis memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan. Setiap tindakan pembelian suatu produk dapat dipastikan hanya 4 Bilson Simamora, Remarketing For Business Recorvery, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001, hlm. 5. 5 Danang Sunyoto, Perilaku Konsumen: Panduan Riset Sederhana untuk Mengenali Konsumen, CAPS, Yogyakarta, 2013, hlm. 115. 6 Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 198-199. 7 Taha Jabir Al-Alwani, Bisnis Islam, AK GROUP, Yogyakarta, 2005, hlm. 2.

3 akan mendatangkan dua sikap, yakni puas dan tidak puas. Sikap pasca pembelian ini bergantung pada kesesuaian harapan dan keinginan pembeli dengan performansi atau kinerja produk yang dibeli. Kepuasan akan berdampak positif berupa keinginan untuk membeli produk yang sama suatu saat nanti bila kebutuhan yang sama kembali muncul. Sementara itu, ketidakpuasan akan membawa setidaknya dua dampak buruk. Pertama, si pembeli akan mengambil keputusan untuk tidak pernah lagi membelinya di masa datang. Kedua, mempengaruhi sikap calon pembeli lainnya untuk berpikir ulang atau bahkan membatalkan keputusan pembeliaannya. 8 Perlu disadari bagaimanapun dalam dunia bisnis mau tidak mau akan muncul masalah-masalah etis dan masalah-masalah etis itu sudah barang tentu harus dicarikan jalan keluarnya. Terlebih lagi secara realitas, dunia usaha di tanah air masih memandang etika bisnis sebagai sesuatu yang asing yang sulit ditempatkan ke dalam dunia bisnis sehari-hari. Maraknya penggunaan zat tambahan (aditif), baik itu penyedap, pengawet, pewarna dan lain sebagainya. Dalam Islam, tuntutan bekerja adalah merupakan sebuah keniscayaan bagi setiap muslim agar kebutuhan hidupnya sehari-hari bisa terpenuhi. Salah satu jalan untuk memenuhi kebutuhan itu antara lain melalui aktivitas bisnis sebagaimana telah dicontohkan oleh baginda Rasulullah SAW sejak beliau masih usia muda. 9 Bisnis Islami dikendalikan oleh aturan syari ah, seperti berupa halal dan haram, baik dari cara memperolehnya maupun pemanfaatannya. Sementara bisnis non-islami dilandaskan pada sekularisme yang bersendikan pada nilainilai material. Bisnis non-islami tidak memperhatikan aturan halal dan haram dalam setiap perencanaan, pelaksanaan dan segala usaha yang dilakukan dalam meraih tujuan-tujuan bisnis. Adanya aturan atau ketentuan halal dan haram dalam bisnis Islami, maka ia lebih menekankan adanya optimalitas dari pada maksimalitas. Sebab optimalitas merupakan tindakan yang masih 8 M. Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, Gema Insani Press, Jakarta, 2002, hlm. 166. 9 Muhammad Djakfar, Etika Bisnis: Menangkap Spirit Ajaran Langit dan Pesan Moral Ajaran Bumi, Penebar Plus, Jakarta, 2012, hlm. 30.

4 dikendalikan oleh aturan tertentu yang menjadi kendali untuk mewujudkan tujuan sebanyak-banyaknya. Bisnis Islami merupakan bisnis yang hanya akanhidup secara ideal dalam sistem dan lingkungan yang Islami pula. Dalam lingkungan yang tidak Islami, maka pelaku bisnis akan mudah sekali terseret dan sukar verkelit dalam kegiatan yang dilarang agama. 10 Melihat paparan di atas, dapat dipahami bahwa dalam bisnis berorientasi pada laba, setiap perusahaan pasti menginginkan laba, namun dalam memperoleh laba harus didasari dengan etika bisnis agar terhindar dari riba. Namun tidak sedikit pelaku usaha yang berusaha menghalalkan segala cara untuk memperoleh laba yang banyak tanpa memikirkan etika bisnis dan harapan pelanggan. Terdapat beberapa kasus pada pelaku usaha yang tidak melakukan transparansi harga, pelaku usaha tersebut tidak memasang harga pada produk yang dijualnya demi kepentingan pribadi. Dengan kasus tersebut konsumen merasa kecawa dan tertipu saat membayar, karena harga yang dibayar lebih tinggi dari harga pasar. Melihat kasus pelaku bisnis yang bermasalah tersebut tidak hanya dapat merugikan konsumen namun akan memunculkan persepsi negatif masyarakat terhadap citra usaha tersebut. Oleh karena itu pelaku usaha perlu menerapkan etika bisnis Islam agar dapat menghindarkan dari praktek penyelewengan dan pengelolaan bisnis yang melanggar nilai etis. Setiap pelaku bisnis dituntut untuk mempunyai kepekaan terhadap setiap perubahan yang terjadi, serta mampu memenuhi dan menanggapi setiap tuntutan pelanggan yang semakin beraneka-ragam dan terus berubah. Tujuan suatu bisnis adalah menciptakan para pelanggan merasa puas. Dengan menerapkan etika bisnis Islam dalam menjalankan bisnis maka akan timbul kepercayaan konsumen. Konsumen merasa dilayani secara etis sehingga akan memunculkan kepuasan pada konsumen. Begitu halnya pada Usaha Bordir Dahlia, sangat memprioritaskan pada kepuasan konsumennya. Bagi Usaha Bordir Dahlia, etika bisnis Islam sangat penting untuk keberlangsungan 10 Muhammad dan Alimin, Etika dan Perlindungan Konsumen dalam Ekonomi Islam, BPFE, Yogyakarta, 2004, hlm. 72.

5 bisnisnya. Jika tingkat kepuasan pelanggan tinggi dapat memungkinkan tingkat penjualan akan meningkat.dalam mencapai peningkatan kepuasan pelanggan, Dahlia Bordir menerapkan beberapa prinsip etika dalam bisnisnya. Konsumen dalam memilih suatu produk atau jasa tidak hanya bergantung pada kualitas pelayanan saja, tetapi juga bergantung pada nilai yang dirasakan oleh pelanggan, perusahaan harus menambahkan nilai yang dapat membuat pelanggan mendapatkan apa yang mereka bayar atau lebih dari yang mereka harapkan, sehingga pelanggan dapat bertahan. Pelanggan merupakan asset utama bagi perusahaan. Tanpa adanya pelanggan, perusahaan tidak akan beroperasi dengan lancar. Dalam menerapkan etika bisnis Islam, Dahlia Bordir masih saja mendapati beberapa pelanggan yang menawar produk dengan harga yang rendah dan ngeyel. Persepsi seorang pelanggan untuk mendapatkan barang yang bagus dan berkualitas tapi dengan harga yang murah. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti sejauh mana penerapan etika bisnis Islam dalam peningkatan kepuasan pelanggan Bordir Dahlia, untuk menjamin keberlangsungan kegiatan bisnis yang dilakukan. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Implementasi Etika Bisnis Islam dalam Peningkatan Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Pada Dahlia Bordir Kudus). B. Fokus Penelitian Sesuai dengan judul yang peneliti telah ambil dalam penelitian ini, maka peneliti hanya berfokus pada implementasi etika bisnis Islam dalam peningkatan kepuasan pelanggan (studi kasus pada Dahlia Bordir Kudus).

6 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah: 1. Bagaimana penerapan etika bisnis Islam pada Dahlia Bordir Kudus? 2. Bagaimana dampak etika bisnis Islam dalam peningkatan kepuasan pelanggan pada Dahlia Bordir Kudus? D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis terapan etika bisnis Islam pada Dahlia Bordir Kudus. 2. Untuk menganalisis dampak etika bisnis Islam dalam peningkatan kepuasan pelanggan pada Dahlia Bodir Kudus. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Sebagai sarana untuk menambah wawasan keilmuan dan dapat digunakan sebagai masukan dan referensi bagi pihak-pihak yang melakukan penelitian serupa. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Masyarakat Diharapkan apa yang dihasilkan dari penelitian ini masyarakat dapat mengetahui bagaimana penerapan etika bisnis Islam dalam peningkatan kepuasan pelanggan khususnya pelanggan tahu. b. Bagi Perusahaan Bagi perusahaan maupun UMKM dalam meningkatkan kepuasan pelanggan dapat menerapkan etika bisnis Islam pada proses produksi maupun pelayanan agar pelanggan merasa puas.