PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR. Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

dokumen-dokumen yang mirip
PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR

PERAWATAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Purwantara Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

PENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG MANAGEMENT TATA UDARA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS (SISTEM TATA UDARA) Gatot Sumartono, Ade Suherman Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

PEMELIHARAAN INSTALASI PENYIMPANAN LlMBAH RADIOAKTIF TAHUN 2006

BAB V Kegunaan Peralatan Mesin Bengkel, dibawah ini.

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

PERAWATAN PERALATAN PROSES SEMENTASI. Suparno Pusat Teknologi Limbah Radoaktif

PERAWATAN PERALATAN SISTEM MEKANIK UNIT SEMENT ASI. Tarmusid Pusat Teknologi Limbah Radoaktif, BATAN

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

UNJUK KERJA SISTEM TATA UDARA UNTUK MENUNJANG OPERASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF

PENGOPERASIAN CHILLED WATER SYSTEM PADA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS. Gatot Sumartono Pusat T eknologi Limbah Radioaktif, BAT AN

BAB III METODE PEMBUATAN ALAT

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MEMBUAT KUDA-KUDA DENGAN SAMBUNGAN BAUT NO REVISI TANGGAL HALAMAN JST/TSP/ dari 7

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

UNJUK KERJA POMPA SIRKULASI SEBAGAI PENUNJANG OPERASI CHILLED WATER SYSTEM TAHUN Maryudi, Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

ANALISA KEBOCORAN PIPA PADA HYDRAULIC GATE BEAM SHEARING MACHINE di PT. INKA

PENGOPERASIAN SISTEM SARANA PENUNJANG TAHUN Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM

Sri Maryanto, Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN START

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam rekayasa serta reparasi

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

BAB I PENDAHULUAN. ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2. Tempat pembuatan spesimen : kampus Universitas Muhammadiyah. 3. Waktu pelaksanaan : 7 Februari 17 Mei 2017

PEMBUATAN TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER TIPE JENDELA SAMPING

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW)

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. identifikasi dari masing-masing komponen Mesin Pemoles pada casing

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Pemilihan Bahan. Proses Pengelasan. Pembuatan Spesimen. Pengujian Spesimen pengujian tarik Spesimen struktur mikro

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

Pelatihan Pengelasan Karang Taruna Desa Balesari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang

RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK SERBUK KAYU DENGAN RESIN POLIMER MENGGUNAKAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK

PROSES PEMBUATAN PIPA DENGAN DIAMETER ½ SAMPAI 1 ¼ INCHI DI PT. BAKRIE PIPE INDUSTRIES. Nama : Aga Hasbadi NPM : Jurusan : Teknik mesin

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERANCANGAN MESIN POTONG LAS LINGKAR SEMI OTOMATIS DENGAN KETEBALAN MATERIAL POTONG 3-8 MM

BAB III METODE PEMBUATAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. adonan sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan dibawah sinar matahari dan

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memberikan kepuasan yang terbaik bagi para konsumennya, dengan

PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB III METODE PEMBUATAN

MESIN BOR. Gambar Chamfer

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING. Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

RESUME PENGAWASAN K3 MEKANIK

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

1.1 ISOLASI Gagal Mengisolasi

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR NOMOR POERSOALAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR...

BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISA HASIL PENGOLAHAN DATA. Dari hasil pengamatan langsung dan dokumen maintenance didapat datadata

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

PERAWATAN PERALATAN PROSES EVAPORASI. Bambang Sugito Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV METODE PEMBUATAN ALAT

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

MODUL 5 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Bekerja di Bengkel) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

MATERI PEMBINAAN AHLI K3 BIDANG PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II LANDASAN TEORI

RSU KASIH IBU - EXTENSION STRUKTUR : BAB - 06 DAFTAR ISI PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA 01. LINGKUP PEKERJAAN BAHAN - BAHAN..

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

TUGAS DESAIN MEKATRONIKA II

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel

BAB II TEORI DASAR. seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum dipotong tipis-tipis,

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Pada banyak kasus pekerjaan dilakukan pada pipa atau alat yang salah. Contoh:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Mengetahui cara mengoperasian mesin las GMAW

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PEMBUATAN MESIN ECM SINGLE AXIS. Alat-alat utama yang digunakan pada pembutan mesin ECM ini diantara lain :

PERENCANAAN MESIN PELUBANG PLAT ALUMUNIUM. Oleh : Siswanto ABSTRACT. Pelubang machine is a very important equipment in the electronics shop and other

LAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO

Transkripsi:

PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR. Telah dilakukan kegiatan Pengoperasian dan pengembangan Bengkel IPLR. Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan kegiatan Perawatan seperti : Compresair, Chiller, AHU, VAC, dan lain-lain. Peralatan yang masih dapat difungsikan dirawat agar tidak cepat rusak. Kegiatan perawatan peralatan dilakukan secara berkala sehingga dengan mudah memantau peralatan yang tidak berfungsi. Selama melakukan Pengoperasian dan Pengembangan Bengkel IPLR dalam tahun 2004 telah dilakukan kegiatan Pengelasan Intermdiate Hopper, Perbaikan Motor Fan Chiller E2302, dan lain-lain. Dari kegiatan tersebut peralatan yang mengalami masalah dapat difungsikan kembali. Kegiatan Pengoperasian dan Pengembangan Bengkel dapat berjalan dengan baik. ABSTRACT WHORKSHOP DEVELOPMENT OF RADIOACTIVE WASTE MANAGEMENT INSTALLATION (IPLR). Operation and development activities of IPLR Whorkshop have been done. The purpose of the activities is to optimize maintenance job of: Compressair,Chiller, AHU, VAC, etc. Devices which still could be functioned was maintenanced in order to be in good function. The divices maintenance activity was conducted periodically so that the malfunction devices was monitored casly. During operation and development of IPLR whorkshop in 2004, it has been conducted the welding of Intermediate Hopper, repair of chiller motor fan E 2302 and others. The activity resulted in refunction of devices which underwent malfunction. Theoperation and development of whorkshop activities were well done PENDAHULUAN Bengkel merupakan salah satu sarana penunjang yang sangat penting bagi suatu instalasi nuklir maupun non-nuklir, bengkel ini sangat membantu bagi petugas kelompok perawatan dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Mengingat Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif sudah dioperasikan kurang lebih 15 tahun sehingga membutuhkan perawatan prefentif maupun kuratif yang berkesinambungan. Maka dengan pengoperasian dan pengembangan peralatan bengkel yang memadai, di harapkan bisa menghemat biaya maupun waktu, bila ada kerusakan peralatan yang sekiranya kelompok perawatan mampu memperbaikinya. Tujuan kegiatan Pengoperasian dan Pengembangan Bengkel IPLR adalah untuk menunjang dan mengoptimalkan kegiatan perawatan seperti pada mesin-mesin Chiller, Compresair, Colling Water, VAC OFF-GAS, Pompa-pompa Evaporator, serta peralatan-peralatan yang ada di Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif. Kegiatan Pengoperasian dan Pengembangan bengkel, dalam mendukung perawatan dapat dilaksanakan rutin secara periodik maupun insidentil bila terjadi

kerusakan yang mendadak, sehingga diharapkan akan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan peralatan pada fasilitas IPLR. Jadwal perawatan peralatan dilakukan setiap : - mingguan - bulanan - triwulan - semesteran - tahunan Dalam melakukan kegiatan Pengoperasian dan Pengembangan Bengkel IPLR sangat diharapkan kepada masing-masing staf dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia sehingga mampu menangani permasalahan yang terjadi agar dapat mengoptimalkan fungsi dari bengkel tersebut. TATA KERJA PERALATAN BENGKEL 1. Mesin Las Listrik 2. Meja kerja 3. Gerinda potong : 1 set : Standar : Untuk pengelasan logam pelat, carbon steel, besi, baja, pipa dengan ketebalan 3 mm : Baik : 2 buah : standar meja kerja mekanik : Meja tempat bekerja peralatan mekanik : Baik : 1 buah : standar : untuk memotong strip plate, pipa dll. : baik 4. Gerinda asah ( elektrik ) : 1 buah : untuk mengasah peralatan mekanik seperti pahat, mata bor, dll. : cukup baik ( belum ada dudukan ) 5. Mesin las argon : 1 buah : standar : pengelasan pelat SS, kuningan : apinya kurang bagus (dalam perbaikan) 517

6. Gergaji potong ( elektrik ) : 1 buah : memotong logam yang pejal : cukup baik 7. Gunting potong ( mekanik ) : 1 buah : memotong pelat dan Strip Plate dengan tebal max. 2 mm : baik 8. Ragum : 3 buah : untuk menjepit benda kerja : baik 9. Mesin bor ( elektrik ) : 1 set : untuk membuat lubang pada Benda kerja : cukup baik PROSEDUR ADMINISTRASI BENGKEL IPLR 1. Semua staf kelompok perawatan bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan bengkel. 2. Bengkel di gunakan untuk keperluan perawatan alat untuk kepentingan IPLR. 3. Bidang lain bila akan menggunakan fasilitas bengkel harus seijin Ka. Bidangnya dan disetujui oleh Ka. BTDD 4. Operator yang belum bisa mengoperasikan peralatan bengkel harus di dampingi oleh personal yang sudah menguasai. 5. Keselamatan kerja harus di utamakan serta menjaga kebersihan adalah mutlak (setelah mengoperasikan alat mohon dibersihkan) 6. Pemadam kebakaran portabel harus tersedia dan siap pakai 7. Tersedianya peralatan PPPK 8. Penerangan ruangan supaya diperhatikan PROSEDUR KERJA 1. Periksa komponen-komponen peralatan yang bermasalah 2. Ambil komponen yang bermasalah 518

3. Periksa apa yang terjadi pada komponen tersebut 4. Lakukan perbaikan pada komponen yang mengalami kerusakan 5. Ganti komponen yang tidak bisa diperbaiki 6. Yakinkan komponen tersebut siap untuk di pasang kembali 7. Pasang kembali komponen tersebut 8. Uji kembali komponen yang sudah dipasang PENATAAN PERALATAN 1. Penerangan ruangan yang memadai 2. Semua peralatan bengkel harus diletakkan dalam posisi yang baik 3. Alat las, mesin gerida potong yang menimbulkan asap dan percikan api, diletakkan dekat ventilasi agar asap yang timbul cepat keluar ruangan, dan percikan bunga api yang terjadi tidak menimbulkan kecelakaan. 4. Tata letak dan penggunaan peralatan kerja harus sesuai dengan fungsinya, sehingga meminimalkan keemungkinan terjadinya kesalahan kerja HASIL DAN PEMBAHASAN Selama tahun 2004 kegiatan yang telah dilakukan oleh kelompok perawatan meliputi: 1. Pengelasan Intermediate Hopper Intermediate Hopper mengalami keretakan yang diakibatkan oleh getarangetaran pada mesin tersebut. Keretakan ini bila dibiarkan akan menimbulkan kebocoran debu semen, dan keretakan bertambah lebar, sehinga perlu pengelasan pada Intermediate Hopper tersebut. Setelah dilakukan pengelasan alat tersebut dapat berfungsi dengan baik. 2. Perbaikan motor fan chiller E 2302 system 2 Motor fan pada chiller E 2302 system 2 macet karena kipasnya tertahan body chiller, yang mengakibatkan motor tidak kuat menahan beban yang besar, sehingga lilitan motor terbakar. Untuk mengatasi hal ini motor harus di bongkar untuk di perbaiki. Yang harus dilakukan dalam perbaikan motor ini adalah : a. Rewinding b. Penggantian kipas c. Penggantian kontaktor d. dll. 519

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1. Selama melakukan kegiatan Pengoperasian Bengkel, peralatan dapat berjalan dengan baik, meskipun sedikit adanya kendala yang pada dasarnya dapat diatasi. 2. Peralatan yang bermasalah, setelah diperbaiki dapat berfungsi kembali dengan baik 3. Peralatan yang bermasalah, dan tidak dapat diperbaiki, diganti spare part yang baru sehingga peralatan siap untuk di operasikan dengan baik SARAN 1. Dalam pengelasan Intermediate Hopper ini ada sedikit kendala, yaitu harus mendorong mesin las yang berat ke ruangan yang berbelok-belok. Untuk itu sangat di butuhkan mesin las portable. 2. Keberadaan bengkel dan peralatannya harus ada yang bertanggung jawab, sehingga ada yang merawat peralatan serta kebersihan bengkel. 3. Dengan penambahan peralatan untuk pengembangan bengkel diharapkan dapat mengoptimalkan fungsinya bagi kepentingan IPLR 4. Peralatan-peralatan bengkel yang terawat dan memadai dapat menambah dan meningkatkan ketrampilan Sumber Daya Manusia dalam mengoperasikan peralatan bengkel. 5. Diharapkan adanya kerja sama di antara personil khususnya, dan dengan bidang yang terkait. DAFTAR PUSTAKA 1. Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis 2. Prosedur Tetap pengoperasian alat. 3. Prosedur Maintenance IPLR. 520