PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR. Telah dilakukan kegiatan Pengoperasian dan pengembangan Bengkel IPLR. Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan kegiatan Perawatan seperti : Compresair, Chiller, AHU, VAC, dan lain-lain. Peralatan yang masih dapat difungsikan dirawat agar tidak cepat rusak. Kegiatan perawatan peralatan dilakukan secara berkala sehingga dengan mudah memantau peralatan yang tidak berfungsi. Selama melakukan Pengoperasian dan Pengembangan Bengkel IPLR dalam tahun 2004 telah dilakukan kegiatan Pengelasan Intermdiate Hopper, Perbaikan Motor Fan Chiller E2302, dan lain-lain. Dari kegiatan tersebut peralatan yang mengalami masalah dapat difungsikan kembali. Kegiatan Pengoperasian dan Pengembangan Bengkel dapat berjalan dengan baik. ABSTRACT WHORKSHOP DEVELOPMENT OF RADIOACTIVE WASTE MANAGEMENT INSTALLATION (IPLR). Operation and development activities of IPLR Whorkshop have been done. The purpose of the activities is to optimize maintenance job of: Compressair,Chiller, AHU, VAC, etc. Devices which still could be functioned was maintenanced in order to be in good function. The divices maintenance activity was conducted periodically so that the malfunction devices was monitored casly. During operation and development of IPLR whorkshop in 2004, it has been conducted the welding of Intermediate Hopper, repair of chiller motor fan E 2302 and others. The activity resulted in refunction of devices which underwent malfunction. Theoperation and development of whorkshop activities were well done PENDAHULUAN Bengkel merupakan salah satu sarana penunjang yang sangat penting bagi suatu instalasi nuklir maupun non-nuklir, bengkel ini sangat membantu bagi petugas kelompok perawatan dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Mengingat Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif sudah dioperasikan kurang lebih 15 tahun sehingga membutuhkan perawatan prefentif maupun kuratif yang berkesinambungan. Maka dengan pengoperasian dan pengembangan peralatan bengkel yang memadai, di harapkan bisa menghemat biaya maupun waktu, bila ada kerusakan peralatan yang sekiranya kelompok perawatan mampu memperbaikinya. Tujuan kegiatan Pengoperasian dan Pengembangan Bengkel IPLR adalah untuk menunjang dan mengoptimalkan kegiatan perawatan seperti pada mesin-mesin Chiller, Compresair, Colling Water, VAC OFF-GAS, Pompa-pompa Evaporator, serta peralatan-peralatan yang ada di Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif. Kegiatan Pengoperasian dan Pengembangan bengkel, dalam mendukung perawatan dapat dilaksanakan rutin secara periodik maupun insidentil bila terjadi
kerusakan yang mendadak, sehingga diharapkan akan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan peralatan pada fasilitas IPLR. Jadwal perawatan peralatan dilakukan setiap : - mingguan - bulanan - triwulan - semesteran - tahunan Dalam melakukan kegiatan Pengoperasian dan Pengembangan Bengkel IPLR sangat diharapkan kepada masing-masing staf dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia sehingga mampu menangani permasalahan yang terjadi agar dapat mengoptimalkan fungsi dari bengkel tersebut. TATA KERJA PERALATAN BENGKEL 1. Mesin Las Listrik 2. Meja kerja 3. Gerinda potong : 1 set : Standar : Untuk pengelasan logam pelat, carbon steel, besi, baja, pipa dengan ketebalan 3 mm : Baik : 2 buah : standar meja kerja mekanik : Meja tempat bekerja peralatan mekanik : Baik : 1 buah : standar : untuk memotong strip plate, pipa dll. : baik 4. Gerinda asah ( elektrik ) : 1 buah : untuk mengasah peralatan mekanik seperti pahat, mata bor, dll. : cukup baik ( belum ada dudukan ) 5. Mesin las argon : 1 buah : standar : pengelasan pelat SS, kuningan : apinya kurang bagus (dalam perbaikan) 517
6. Gergaji potong ( elektrik ) : 1 buah : memotong logam yang pejal : cukup baik 7. Gunting potong ( mekanik ) : 1 buah : memotong pelat dan Strip Plate dengan tebal max. 2 mm : baik 8. Ragum : 3 buah : untuk menjepit benda kerja : baik 9. Mesin bor ( elektrik ) : 1 set : untuk membuat lubang pada Benda kerja : cukup baik PROSEDUR ADMINISTRASI BENGKEL IPLR 1. Semua staf kelompok perawatan bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan bengkel. 2. Bengkel di gunakan untuk keperluan perawatan alat untuk kepentingan IPLR. 3. Bidang lain bila akan menggunakan fasilitas bengkel harus seijin Ka. Bidangnya dan disetujui oleh Ka. BTDD 4. Operator yang belum bisa mengoperasikan peralatan bengkel harus di dampingi oleh personal yang sudah menguasai. 5. Keselamatan kerja harus di utamakan serta menjaga kebersihan adalah mutlak (setelah mengoperasikan alat mohon dibersihkan) 6. Pemadam kebakaran portabel harus tersedia dan siap pakai 7. Tersedianya peralatan PPPK 8. Penerangan ruangan supaya diperhatikan PROSEDUR KERJA 1. Periksa komponen-komponen peralatan yang bermasalah 2. Ambil komponen yang bermasalah 518
3. Periksa apa yang terjadi pada komponen tersebut 4. Lakukan perbaikan pada komponen yang mengalami kerusakan 5. Ganti komponen yang tidak bisa diperbaiki 6. Yakinkan komponen tersebut siap untuk di pasang kembali 7. Pasang kembali komponen tersebut 8. Uji kembali komponen yang sudah dipasang PENATAAN PERALATAN 1. Penerangan ruangan yang memadai 2. Semua peralatan bengkel harus diletakkan dalam posisi yang baik 3. Alat las, mesin gerida potong yang menimbulkan asap dan percikan api, diletakkan dekat ventilasi agar asap yang timbul cepat keluar ruangan, dan percikan bunga api yang terjadi tidak menimbulkan kecelakaan. 4. Tata letak dan penggunaan peralatan kerja harus sesuai dengan fungsinya, sehingga meminimalkan keemungkinan terjadinya kesalahan kerja HASIL DAN PEMBAHASAN Selama tahun 2004 kegiatan yang telah dilakukan oleh kelompok perawatan meliputi: 1. Pengelasan Intermediate Hopper Intermediate Hopper mengalami keretakan yang diakibatkan oleh getarangetaran pada mesin tersebut. Keretakan ini bila dibiarkan akan menimbulkan kebocoran debu semen, dan keretakan bertambah lebar, sehinga perlu pengelasan pada Intermediate Hopper tersebut. Setelah dilakukan pengelasan alat tersebut dapat berfungsi dengan baik. 2. Perbaikan motor fan chiller E 2302 system 2 Motor fan pada chiller E 2302 system 2 macet karena kipasnya tertahan body chiller, yang mengakibatkan motor tidak kuat menahan beban yang besar, sehingga lilitan motor terbakar. Untuk mengatasi hal ini motor harus di bongkar untuk di perbaiki. Yang harus dilakukan dalam perbaikan motor ini adalah : a. Rewinding b. Penggantian kipas c. Penggantian kontaktor d. dll. 519
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1. Selama melakukan kegiatan Pengoperasian Bengkel, peralatan dapat berjalan dengan baik, meskipun sedikit adanya kendala yang pada dasarnya dapat diatasi. 2. Peralatan yang bermasalah, setelah diperbaiki dapat berfungsi kembali dengan baik 3. Peralatan yang bermasalah, dan tidak dapat diperbaiki, diganti spare part yang baru sehingga peralatan siap untuk di operasikan dengan baik SARAN 1. Dalam pengelasan Intermediate Hopper ini ada sedikit kendala, yaitu harus mendorong mesin las yang berat ke ruangan yang berbelok-belok. Untuk itu sangat di butuhkan mesin las portable. 2. Keberadaan bengkel dan peralatannya harus ada yang bertanggung jawab, sehingga ada yang merawat peralatan serta kebersihan bengkel. 3. Dengan penambahan peralatan untuk pengembangan bengkel diharapkan dapat mengoptimalkan fungsinya bagi kepentingan IPLR 4. Peralatan-peralatan bengkel yang terawat dan memadai dapat menambah dan meningkatkan ketrampilan Sumber Daya Manusia dalam mengoperasikan peralatan bengkel. 5. Diharapkan adanya kerja sama di antara personil khususnya, dan dengan bidang yang terkait. DAFTAR PUSTAKA 1. Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis 2. Prosedur Tetap pengoperasian alat. 3. Prosedur Maintenance IPLR. 520