RANGKUMAN BAHASA INDONESIA BAB VI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS

SINTAKSIS. Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. B. KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS

TATARAN LINGUISTIK (3):

BAB 6 TATARAN LINGUISTIK (3): SINTAKSIS

BAB 6 SINTAKSIS. Nama : CANDRA JULIANSYAH NIM :

TATARAN LINGUISTIK (3):

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

BAB I PENDAHULUAN. perhatiannya terhadap karya sastra tersebut. mempunyai ciri khas tersendiri pada setiap pengarangnya.

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORETIS

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan seharihari.dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KOLOM SENO GUMIRA AJIDARMA PADA BUKU KENTUT KOSMOPOLITAN

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Kridalaksana (1983: 107) menjelaskan modalitas memiliki beberapa arti.

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam lingkungan. manusia untuk saling menyampaikan pesan dan maksud yang akan

BAB II KAJIAN TEORI. Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERTANYAAN PENELITIAN. Kerangka teoretis merupakan suatu rancangan teori-teori mengenai hakikat

IHWAL ASPEKTUALITAS, TEMPORALITAS, DAN MODALITAS DALAM BAHASA INDONESIA (Dra. Nuny Sulistiany Idris, M.Pd./FPBS UPI)

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan analisis dokumen, analisis kebutuhan, uji coba I, uji coba II,

Bab 5. Ringkasan. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia.

Apa itu sintaksis Sitindoan: Sintaksis ialah cabang dari tata bahasa yang mempelajari hubungan kata atau kelompok kata dalam kalimat dan menerangkan h

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting untuk menuangkan ide pokok

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan wahyu Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi

baca (tanda titik untuk kalimat deklaratif,tanda tanya untuk kalimat intorogatif,dan tanda seru untuk kalimat interjektif).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan

TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA ADITYA PERDANA ANI MINARTI BUDY ROMDHANI

BAB V PENUTUP. sistem modalitas Bahasa Inggris. Modalitas merupakan sistem semantis di mana

MODUL 4. Kalimat Efektif Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun isyarat. Bahasa digunakan oleh siapa saja, mulai dari anak-anak sampai

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Frasa merupakan satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih yang

BAB I PENDAHULUAN. Itulah gunanya tertib berbahasa yang sehari-hari disebut tata bahasa. Tata

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

anak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau amanat yang lengkap (Chaer, 2011:327). Lengkap menurut Chaer

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA HARIAN SOLO POS EDISI APRIL 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan sesama manusia. Dalam berinteraksi juga dibutuhkan. bahwa bahasa berhubungan dengan hal-hal diluar bahasa.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

PEMBELAJARAN SINTAKSIS BAGI PEMBELAJAR ASING YANG BERBAHASA PERTAMA BAHASA INGGRIS

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

PENDAHULUAN. Saat ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

BAB IV SIMPULAN. Frasa 1 + dan + Frasa 2. Contoh: Veel kleiner dan die van Janneke

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Sarana yang paling utama untuk berkomunikasi adalah bahasa. disampaikan pada anggota masyarakat lain.

KALIMAT. Menu SK DAN KD. Pengantar: Bahasa bersifat Hierarki 01/08/2017. Oleh: Kompetensi Dasar: 3. Mahasiwa dapat menjelaskan kalimat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kuantitatif serta bertambahnya aspek psikis yang lebih bersifat kaulitatif. Dalam

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

TIPE-TIPE KESALAHAN SINTAKSIS PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA SMA BINA SPORA MANDIRI CIGOMBONG BOGOR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Kalimat

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB 1 PENDAHULUAN. Istilah klausa dalam dunia linguistik bukanlah hal yang baru. Namun,

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan kesalahpahaman dalam memaknai kalimat bahasa Inggris adalah

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. benar. Ini ditujukan agar pembaca dapat memahami dan menyerap isi tulisan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu alat komunikasi pada manusia untuk menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi media massa berjalan dengan pesat saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya.sarana yang paling vital untuk menenuhi kebutuhan tersebut adalah

FRASE PREPOSISI DALAM KUMPULAN CERPEN ANAK LET S SMILE, DELIA! KARYA WANDA AMYRA MAYSHARA SKRIPSI

PRESENTASI LINGUISTIK UMUM SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RINGKASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

II. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat

BAB IV PENUTUP. untuk mendeskripsikan KVA/KAV dalam kalimat bahasa Indonesia. Deskripsi ini

PRATIWI AMALLIYAH A

Transkripsi:

Nama : Meka Sudesti NIM :1402408315 Kelas : 1F RANGKUMAN BAHASA INDONESIA BAB VI Dalam pembahasan sintaksis yang biasa dibicarakan adalah (1) struktur sintaksis ; (2) satuan-satuan sintaksis dan (3) hal yang berkenaan dengan sintaksis. 6.1 STRUKTUR SINTAKSIS Dalam pembicaraan struktur sintaksis pertama-tama harus dibicarakan masalah fungsi sintaksis,kategori sintaksis,dan peran sintaksis.secara umum struktur sintaksis terdiri dari susunan subjek (S),objek (O),dan keterangan (K).Struktur sintaksis minimal harus memiliki fungsi subjek dan predikat. Eksistansi struktur sintaksis terkecil ditopang oleh urutan kata,bentuk kata,dan intonasi.yang dimaksud urutan kata adalah letak atau posisi kata yang satu dengan yang lain dalam suatu konstruksi sintaksis.sedangkan bentuk kata antara bahasa Indonesia dan bahasa Latin tidak sama.alat sintaksis ketiga yang tidak dapat digambarkan secara akuarat dan teliti sehingga menimbulkan kesalahpahaman adalah intonasi.selain itu adalagi alat sintaksis yang keempat yaitu konektor yang berfungsi menghubungkan satu konstituen dengan konstituen lain. 6.2 KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS Dalam tataran morfologi kata merupakan satuan terbesar(satuan terkecilnya adalah morfem);tetapi dalam tataran sitaksis kata merupakan satuan terkecil.sebagai satuan terkecil dalam sintaksis,kata berperan sebagai pengisi fungsi sintaksis,sebagai penanda kategori sintaksis,dan sebagai perangkai dalam penyatuan satuan dan sintaksis. Kata dibagi menjadi dua macam,yaitu kata penuh (fullword) dan kata tugas (functionword).yang merupakan kata penuh adalah kata-kata yang termasuk kategori nomina,verba,ajektifa,adverbia,dan numeralia.sedangkan yang termasuk kata tugas adalah kata-kata yang berkategori preposisi dan konjungsi. 6.3 FRASE Frase digunakan sebagai satuan sintaksis yang satu tingkat berada dibawah satuan klausa,atau satu tingkat berada diatas satuan kata.

6.3.1 Pengertian Frase Frase lazim didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif,atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis didalam kalimat. 6.3.2 Jenis Frase Frase dibedakan menjadi frase (1) eksosentrik, (2) endosentrik (disebut juga frase subordinatif/modikatif), (3) koordinatif,dan (4) apositif. 6.3.2.1Frase Eksosentrik Frase eksosentrik adalah frase yang komponen-komponennya tidak mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya.frase eksosentrik dibedakan atas frase eksosentris yang direktif dan yang nondirektif. 6.3.2.2Frase Endosentrik Frase endosentrik adalah frase yang salah satu unsurnya atau komponennya memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan keselurannya. 6.3.2.3Frase Koordinatif Frase koordinatif adalah frase yang komponen pembentuknya terdiri dari dua komponen atau lebih yang sama dan sederajat dan secara potensial dapat dihubungkan oleh konjungsi koordinatif,baik yang tunggal maupun yang terbagi.frase koordinatif yang tidak menggunakan konjungsi secara eksplisit biasanya disebut frase parataksis. 6.3.2.4Frase Apositif Frase apositif adalah frase koordinatif yang kedua komponennya saling merujuk sesamanya dan oleh karena itu urutan komponennya tidak dipertukarkan. 6.3.3 Perluasan Frase Ciri frase adalah frase itu dapat diperluas.maksudnya,frase itu dapat diberi tambahan komponen baru sesuai dengan konsep atau pengertianyang akan ditampilkan. 6.4 KLAUSA Klausa merupakan tataran didalam sintaksis yang berada diatas tataran frase dan dibawah tataran kalimat. 6.4.1 Pengertian Klausa

Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtunan kata-kata berkonstruksi predikatif.selain fungsi predikat,fungsi subjek boleh dikatakan bersifat wajib,yang lainnya tidak. 6.4.2 Jenis Klausa Jenis klausa dapat dibedakan berdasarkan strukturnya dan berdasarkan kategori segmental yang menjadi predikatnya.berdasarkan strukturnya dapat dibedakan adanya klausa bebas dan terikat.klausa bebas yang mempunyai struktur lengkap sedangkan klausa terikat memiliki struktur yang tidak lengkap.berdasarkan kategori unsur segmental yang menjadi predikatnya dapat dibedakan adanya klausa verbal,nominal,ajektival,dan preposisional. 6.5 KALIMAT Kalimat merupakan satuan bahasa yang langsung digunakan sebagai satuan ujaran didalam komunikasi verbal yang hanya dilakukan manusia. 6.5.1 Pengertian Kalimat Kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar,yang biasanya berupa klausa,dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan,serta dengan intonasi final. 6.5.2 Jenis Kalimat Jenis kalimat dapat dibedakan berdasarkan berbagai kriteria atau sudut pandang. 6.5.2.1 Kalimat Inti dan Kalimat Non-Inti Kalimat inti atau kalimat dasar adalah kalimat yang dibentuk dari klausa inti yang lengkap bersifat deklaratif,aktif,atau netral, dan afirmatif.kalimat non-inti adalah kalimat inti yang disertai dengan proses transformasi. 6.5.2.2 Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk Kalimat tunggal yaitu kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa.sedangkan kalimat majemuk yaitu kalimat yang terdiri lebih dari satu klausa didalam sebuah kalimat. 6.5.2.3 Kalimat Mayor dan Kalimat Minor Kalimat mayor adalah kalimat yang sekurang-kurangnya memiliki unsur subjek dan predikat.kalimat Minor adalah kalimat yang terdiri dari subjek saja,predikat saja,objek saja,ataukah keterangan saja. 6.5.2.4 Kalimat Verbal dan Non-Verbal Kalimat Verbal adalah kalimat yang dibentuk dari klausa verbal,atau kalimat yang predikatnya berupa kata atau frase yang berkategori

verba.sedangkan Kalimat Non-Verbal adalah kalimat yang predikatnya bukan kata atau frase verbal;bisa nominal,ajektifal,adverbial,atau numeralia. 6.5.2.5 Kalimat Bebas dan Kalimat Terikat Kalimat Bebas adalah kalimat yang mempunyai potensi untuk menjadi ujaran lengkap,atau dapat memulai sebuah paragraf atau wacana tanpa bantuan kalimat atau konteks lain yang menjelaskannya.sedangkan Kalimat Terikat adalah kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai ujaran lengkap atau menjadi pembuka paragraf atau wacana tanpa bantuan konteks. 6.5.3 Intonasi Kalimat Dalam bahasa Indonesia tampaknya intonasi ini(yang berupa tekanan,nada,atau tempo)tidak berlaku pada tataran fonologi dan morfologi,melainkan hanya berlaku pada tataran sintaksis. 6.5.4 Modus,Aspek,Kala,Modalitas,Fokus,dan Diatesis Keenam istilah tersebut biasa muncul dalam pembicaraan mengenai sintaksis. 6.5.4.1 Modus Modus adalah pengungkapan atau penggambaran suasana psikologis perbuatan menurut tafsiran si pembicara atau sikap si pembicara tentang apa yang diungkapkannya.ada beberapa macam modus yaitu (1) modus indikatif/deklaratif; (2) modus optatif; (3) modus imperatif; (4) modus interogatif; (5) modus obligatif; (6) modus desideratif dan (7) modus kondisional. 6.5.4.2 Aspek Aspek adalah cara untuk memandang pembentukan waktu secara internal didalam suata situasi,keadaan,kejadian,atau proses.ada berbagai macam aspek yaitu : (1) aspek kontinuatif; (2) aspek inseptif; (3) aspek progresif; (4) aspek repetitif; (5) aspek perfektif; (6) aspek imperfektif; (7) aspek sesatif. 6.5.4.3 Kala Kala atau tenses adalah informasi dalam kalimat yang menyatakan waktu terjadinya perbuatan,kejadian,tindakan,atau pengalaman yang disebutkan didalam predikat. 6.5.4.4 Modalitas Modalitas adalah keterangan dalam kalimat yang menyatakan sikap pembicara terhadap hal yang dibicarakan,yaitu mengenai perbuatan,keadaan,dan peristiwa;atau juga sikap terhadap lawan

bicaranya.ada beberapa jenis modalitas antara lain (1) modalitas intensional; (2) modal itas epistemik; (3) modalitas deontik dan (4) modalitas dinamik. 6.5.4.5 Fokus Fokus adalah unsur yang menonjolkan bagian kalimat sehingga perhatian pendengar atau pembicara tertuju pada bagian itu. 6.5.4.6 Diatesis Diatesis adalah gambar hubungan antara pelaku atau peserta dalam kalimat dengan perbuatan yang dikemukakan dalam kalimat itu.ada beberapa macam diatesis yaitu (1) diatesis aktif; (2) diatesis pasif; (3) diatesis refleksif; (4) diatesis resiprokal; (5) diatesis kausatif. 6.6 Wacana Kalimat atau kalimat-kalimat ternyata hanyalah unsur pembentuk satuan bahasa yang lebih besar yang disebut wacana. 6.6.1 Pengertian Wacana Wacana adalah satuan bahasa yang lengkap,sehingga dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau tersebar. 6.6.2 Alat Wacana Alat-alat gramatikal yang dapat digunakan untuk membuat wacana menjadi kohesif yaitu : konjungsi,menggunakan kata ganti dia,nya,mereka,ini,dan itu sebagai rujukan anafosis,dan menggunakan elipsis.sedangkan upaya membuat wacana yang kohesif dan koheren dengan aspek semantik dapat dilakukan dengan (1) menggunakan hubungan pertentangan; (2) menggunakan hubungan generik-spesifik atau sebaliknya; (3) menggunakan hubungan perbandingan; (4) menggunakan hubungan sebab-akibat; (5) menggunakan hubungan tujuan; (6) menggunakan hubungan rujukan. 6.6.3 Jenis Wacana Dalam pelbagai kepustakaan ada disebutkan pelbagai janis wacana sesuai dengan sudut pandang dari mana wacana itu dilihat.begitilah pertama-tama dilihat adanya wacana lisan dan wacana tulis.kemudian ada pembagian wacana prosa dan wacana puisi dilihat dari penggunaan bahasa apakah dalam bentuk uraian ataukah bentuk puitik.selanjutnya,wacana prosa ini dilihat dari penyampaian isinya dibedakan lagi menjadi wacana narasi,wacana eksposisi,wacana persuasi,dan wacana argumentasi. 6.6.4 Subsatuan Wacana Wacana adalah satuan bahasa yang utuh dan lengkap.maksudnya,dalam wacana ini satuan ide atau pesan yang

disampaikan akan dapat dipahami pendengar atau pembaca tanpa keraguan,atau tanpa merasa adanya kekurangan informasi dari ide ataupesan yang tertuang dalam wacana itu. 6.7 CATATAN MENGENAI HIERARKI SATUAN Kiranya urutan hierarki itu adalah urutan normal teoritis.dalam praktek berbahasa banyak faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan urutan.disamping urutan normal itu bisa dicatat adanya kasus (1) pelompatan tingkat,(2) pelapisan tingkat, dan (3) penurunan tingkat.