BAB I PENDAHULUAN. pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa pembayaran serta peredaran uang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. Harta merupakan salah satu amanah yang diberikan Allah kepada

BAB I PENDAHULUAN. mencapai falah berdasarkan pada prinsip dan nilai-nilai dalam Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. dunia, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. Al-dunyā mażra ah al-akhirat

BAB III TRANSAKSI SERTIFIKAT INVESTASI MUD}A<RABAH ANTARBANK

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

ANALISIS PEMBIAYAAN MITRA USAHA DENGAN AKAD MUDHARABAH DI BMT BISMILLAH KANTOR CABANG CEPIRING

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

BAB 1 PENDAHULUAN. ini dapat dilihat dari naiknya harga bahan bakar minyak,mahalnya harga sembako

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB I PENDAHULUAN. lembaga tersebut mencakup bagian dari keseluruhan sistem sosial masyarakat

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, menghimpun dana,menyalurkan dana atau kedua-duanya. Dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. dengan keuntungan yang disepakati antara pihak bank dan nasabah, dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan berbeda. lembaga pembiayaan biasa juga disebut dengan financing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

STRATEGI PEMASARAN DI BANK BRI KANTOR CABANG SYARI AH KALIRUNGKUT SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan apa yang diturunkan oleh Allah dalam Alquran dan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk yaitu lembaga keuangan Bank dan lembaga keuangan non Bank.

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

MUD{A<RABAH DALAM FRANCHISE SISTEM SYARIAH PADA KANTOR

BAB IV. Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen

Membangun Generasi Berdasarkan 5 Basic Skill Ala PESMA YKM

DANA TALANGAN H A J I. خفظ اهلل Oleh: Ustadz Dr. Erwandi Tirmidzi, MA. Publication: 1433 H_2012 M DANA TALANGAN HAJI

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB I PENDAHULUAN. melengkapi, tidak mungkin bagi siapapun untuk memenuhi seluruh kebutuhannya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

ISLAM IS THE BEST CHOICE

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB II LANDASAN TEORI. skim pembiayaan syari ah. Dibawah ini akan dijelaskan pengertian tentang

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada fungsi sosial LAZ, Baznas, dan lembaga pengelola wakaf.

Bacaan Tahlil Lengkap

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

PENGARUH FEE BASED INCOME TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) DI BRI SYARIAH. Jl. Tamansari No. 1 Bandung

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB IV ANALISIS WADI< AH MUD{A>RABAH TERHADAP BONUS HAJI GRATIS PADA PT. ANUGERAH NUR NABAWI JOMBANG

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV ANALISIS PERSEPSI NASABAH RENTENIR TENTANG QARD} PADA PRAKTIK RENTENIR DI DESA BANDARAN KECAMATAN BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya UU No. 10 Tahun Undang-Undang tersebut mengatur

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN SYARAT HASIL INVESTASI MINIMUM PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH UNTUK SEKTOR PERTANIAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menerapkan prionsip syariah semakin berkembang pesat. Pelopor

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang menerapkan prinsi-prinsip ekonomi yang didasarkan pada nilai-nilai Islam

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SIMPANAN WADI AH BERJANGKA DI BMT TEGAL IJO DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

BAB 1. Pendahuluan. Konsep Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) sebenarnya sudah ada sejak zaman Rasulullah saw

BAB III TINJAUAN UMUM AQAD MURABAHAH DALAM FIQH MUAMALAH. Kata aqad dalam kamus bahasa arab berasal dari kata ع ق د - ی ع ق د - ع ق د ا yakni

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. krisis moneter. Lebih dari itu, lembaga keuangan syariah ini diharapkan mampu membawa

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB 7 ASPEK AL-QUR AN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SIKLUS 1

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan, baik konvensional maupun syariah, berperan dalam segi. ekonomi dan keuangan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lembaga-lembaga keuangan di Indonesia, termasuk koperasi berupa

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank Islam merupakan istilah lain dari bank syari ah yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa pembayaran serta peredaran uang dengan prinsip-prinsip Islam yakni mengacu pada ketentuan-ketentuan Al- Qur an dan Al-Hadist 1. Salah satu yang paling dipermasalahkan adalah sistem pembagian uang pada operasional bank konvensional yang menggunakan sistem bunga agar nasabah lebih loyal dalam menggunakan jasa mereka. Dalam Islam hal ini sangat ditentang, karena termasuk riba. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah : 275 ال ذ ين ي ا ك ل ون ال رب ا لا ي ق وم ون إ لا ك م ا ي ق وم ال ذ ي ي ت خ ب ط ه ال شي ط ان م ن ال م س ذ ل ك ب ا ن ه م ق ال وا إ نم ا ال ب ي ع م ث ل ال رب ا و أ ح ل الل ه ال ب ي ع و ح رم ال رب ا ف م ن ج اء ه م و ع ظ ة م ن ر ب ه ف انت ه ى ف ل ه م ا س ل ف و أ م ر ه إ لى الل ه و م ن ع اد ف ا و ل ي ك أ ص ح اب الن ار ه م ف يه ا خ ال د ون ( 275) artinya : Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhan-nya, lalu terus berhenti (dari 1 Warkum Sumitro, 1997, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait, Raja Grafindo Persada, hal.5 1

2 mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum dating larangan; dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal didalamnya. ( QS. Al-Baqarah:275) Ayat diatas merupakan salah satu dasar yang menjadi prinsip pada bank syari ah. Salah satu contoh jasa pada bank syari ah adalah Pembiayaan Mudharabah yang kini menjadi obyek penelitian oleh penulis. Pembiayaan Mudharabah ialah perjanjian antara pemilik modal (uang atau barang) dengan pengusaha (interpreneur), dimana pemilik modal membiayai sepenuhnya suatu proyek usaha dan pengusaha setuju untuk mengelola proyeknya tersebut dengan pembagian hasil sesuai dengan perjanjian. Pemilik modal tidak dibenarkan ikut dalam mengelola usaha, tetapi diperbolehkan membuat usulan dan pengawasan. Apabila usaha yang dibiayai mengalami kerugian, maka kerugian sepenuhnya ditanggung oleh pemilik modal. Kecuali, kesalahan disengaja oleh pihak pengusaha 2. Akad mudharabah bisa dikatakan pembiayaan modal kerja yang diberikan oleh BMT (Baitul Mal wa Tanwil) kepada anggota, dimana pengelolaan usaha sepenuhnya diserahkan kepada anggota sebagai nasabah debitur. Dalam hal ini anggota (nasabah) menyediakan usaha dan sistem pengelolaannya (manajemennya). Hasil Keuntungan akan dibagi dua sesuai dengan kesepakatan bersama (Misal 70%:30% atau 62%:25% ) 3. Menurut Ulama Hijaz, mudharabah dinamakan sebagai qiradh. Menurut Jumhur Ulama, mudharabah adalah bagian dari musyarakah yaitu akad kerjasama antara dua pihak atau lebih yang memiliki modal untuk biaya 2 Ibid, hal.32 3 Jamal Lulaii Yunus, 2009, Managemen Bank Syari ah Mikro, UIN-Malang ( Anggota IKAPI ), hal. 27

3 kerjasama usahanya 4. Nisbah yang dilakukan tidak harus sama dengan pangsa modal masing-masing pihak. Jika terjadi kerugian, maka pembagian kerugian dibagi sesuai pangsa modal 5. Pemberian pembiayaan oleh bank syari ah bukan semata-mata mencari keuntungan, namun memberi manfaat bagi nasabah dan memberdayakan perekonomian. Pemberdayaan dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu: Pertama, pemberdayaan memungkinkan potensi rakyat dapat berkembang. Chomsky menyatakan bahwa semua manusia memiliki potensi kreatifitas bawaan. Artinya setiap anggota masyarakat mempunyai hak untuk memanfaatkan potensinya dalam mengembangkan kehidupan yang dimiliki. Kedua, pemberdayaan dilakukan untuk memperkuat ekonomi keluarga dengan meningkatkan taraf hidup pendidikan, kesehatan dan akses-akses terhadap sumber-sumber kemajuan ekonomi seperti modal, teknologi, informasi dan lapangan kerja.ketiga, pemberdayaan melalui pengembangan ekonomi rakyat berarti berupaya melindungi dan mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang, serta menciptakan kebersamaan dan kemitraan antara yang maju dengan yang belum maju 6. Pola pembiayaan dengan prinsip syari ah sejalan dengan siklus usaha dan menggunakan sistem bagi hasil dalam memberikan keuntungan kepada para nasabahnya. Sehingga semua keuntungan yang diterima memberikan rasa aman dan nyaman dunia akhirat karena sistem bagi hasil yang diterapkan oleh 4 Adrian Sutedi, 2009, Perbankan Syari ah Tinjauan dari Beberapa Segi Hukum, Galia Indonesia, hal.69 5 Ibid : hal.34 6 Muhammad, 2005, Bank Syari ah-problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia, Graha ILmu, hal.112

4 bank syari ah tidak diragukan lagi kehalalannya oleh semua agama. Menurut Siti Ch. Fadjriyah, pembiayaan dengan menggunakan sistem syari ah lebih cocok diterapkan dalam pembiayaan sektor Usaha Kecil Menengah karena lebih memberikan kepastian dan tidak terbebani akibat kenaikan suku bunga 7. Dari latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang peran atau fungsi pembiayaan mudharabah, yaitu pembiayaan berbasis produktif yang memberikan nilai tambah bagi perekonomian dan sektor riil serta dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, sehingga berpeluang dalam mewujudkan stabilitas nasional. Sayangnya para nasabah kurang lebih mengenal pembiayaan mudharabah, selain itu transaksi mudharabah sedikit rumit, sehingga nasabah enggan melakukan transaksi mudharabah, maka perlu untuk melakukan pengenalan pembiayaan mudharabah lebih luas dan lebih mudah prosesnya, sehingga di harapkan penelitian ini mampu menambah kajian dan wawasan, terutama pihak PT.BPR Syari ah Lantabur Tebuireng dan nasabahnya untuk lebih mengefektifkan operasional pembiayaan mudharabah B. Rumusan Masalah Penelitian ini terfokus pada analisis Pembiayaan Mudharabah. Dari fokus ini, terumuskan empat masalah, yaitu : 1. Bagaimana bentuk modal pada Pembiayaan Mudharabah? 7 Nurma Nasyikhah, 2013, Analisis Pembiayaan Mudharabah BPRS Surya Cabang Semarang Terhadap Usaha Kecil, Jurnal Ilmiah, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang, hal.3

5 2. Bagaimana bentuk transaksi pada Pembiayaan Mudharabah? 3. Bagaimana jenis usaha pada Pembiayaan Mudharabah? 4. Bagaimana prinsip bagi hasil pada Pembiayaan Mudharabah? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk menggambarkan modal pada Pembiayaan Mudharabah. 2. Untuk menggambarkan transaksi pada Pembiayaan Mudharabah. 3. Untuk menggambarkan jenis usaha pada Pembiayaan Mudharabah. 4. Untuk menggambarkan prinsip bagi hasil pada Pembiayaan Mudharabah. D. Manfaat Penelitian. Dari tujuan penelitian yang dilakukan sedikit banyak pasti memiliki manfaat tersendiri, antara lain: Pertama, manfaat teoritis, yaitu bahwa penelitian ini bisa digunakan sebagai referensi teoritis tentang teori- teori manajemen dakwah terutama mengenai Pembiayaan Mudharabah dalam mengembangkan Usaha Kecil Menengah. Kedua, manfaat praktis, yaitu bahwa penelitian ini dapat digunakan sebagai bekal pengetahuan bagi PT. BPR Syari ah Lantabur Tebuireng, Jl. Ahmad Yani Ruko Citra Niaga Blok E-11, Jombang. E. Definisi Konsep

6 Untuk memperjelas kemana arah pembahasan yang diangkat, maka penulis perlu memberikan definisi dari judul penelitian tersebut, yaitu dengan menguraikan sebagai berikut: Pembiayaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata biaya yang artinya uang yang dikeluarkan untuk mengadakan atau melakukan sesuatu. Sedangkan kata pembiayaan artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan biaya. Pembiayaan merupakan aktivitas utama dari bank syari ah yaitu suatu fasilitas yang diberikan bank syari ah kepada anggotanya untuk menggunakan dana yang telah dikumpulkan oleh bank syari ah dari anggotanya. Dapat dikatakan pembiayaan karena bank syari ah menyediakan dana guna membiayai kebutuhan nasabah yang membutuhkan dan layak memperolehnya 8. Mudharabah adalah akad kerjasama dalam hal menjalankan usaha atau wirausaha antara dua pihak, yang mana pihak pertama (Shahibul Maal) yang menyediakan modal yang diberikan kepada Mudharib sebagai pengelola dana atau usaha tersebut. Keuntungan dibagi dua sedangkan kerugian finansial sepenuhnya ditanggung oleh pihak bank syari ah selama kesalahan tidak di buat atas kelalaian oleh pihak nasabah. Usaha Kecil Menengah menurut UU No.20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah disebutkan bahwa usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Sedangkan 8 Sa dullah Ahmad Safiq, 2013, Peran Pembiayaan Mudharabah dalam Mengembangkan Usaha Kecil Menengah, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Walisongo,semarang, hal.16

7 usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan lain dan merupakan usaha yang berdiri sendiri dengan modal dari dirinya sendiri. Sedangkan PT. BPR Syari ah Lantabur Tebuireng adalah suatu lembaga keuangan atau perbankan pertama yang berdiri di wilayah jombang dan beroperasi berdasarkan prinsip syari ah. Diawali dengan keinginan untuk dapat menjalankan perekonomian secara Islam dan berusaha meningkatkan perekonomian umat di wilayah jombang, maka dengan diprakarsai oleh Tebuireng, Jombang dan masyarakat yang peduli terhadap perekonomian umat, maka dibentuklah lembaga keuangan yang bernama PT. BPR Syari ah Lantabur Tebuireng dengan izin pendirian berdasarkan keputusan MENKUMHAM No.C-7026.HT.2005 dan ijin dari Bank Indonesia No.8/4/KEP.GBI/2006 9. Dari uraian di atas, penulis bermaksud untuk mengetahui makna dari masing-masing istilah pada sub judul penelitian. Sehingga dapat di pahami bahwa Pembiayaan Mudharabah adalah sebuah pembiayaan yang disalurkan oleh bank syari ah kepada nasabah melalui Usaha Kecil Menengah dengan maskud mendorong pertumbuhan ekonomi dalam mewujudkan stabilitas nasional. Sehingga dapat diketahui gambaran maksud dari penelitian ini. F. Sistematika Pembahasan 9 Company Profile PT BPRS Lantabur Tebuireng, 2006, Lantabur.pst@gmail.com

8 Didalam sistematika pembahasan dibagi menjadi lima bab. Masingmasing bab akan diuraikan dalam sub-sub bab yang dimaksudkan untuk mempermudah penyusunan skripsi dan pemahamannya, sehingga dapat dicapai sasaran yang sesuai dengan tujuan pembahasan dalam judul penelitian ini, yaitu Analisis Pembiayaan Mudharabah dalam Mengembangkan Usaha Kecil Menengah. Dari fokus ini maka dapat dibuat rumusan masalah penelitian. Berangkat dari rumusan masalah, maka dapat dibentuk metode penelitian. Dalam menentukan metode penelitian, jenis data penelitian menjadi pijakan awal dalam menentukan pendekatan dan jenis penelitian. Data-data penelitian yang digali merupakan penjabaran dari teori rukun dan syarat transaksi mudharabah sehingga menghasilkan beberapa jenis data yang akan dibahas pada bab berikutnya. Dalam fokus penelitian harus memiliki kekuatan secara teoritis yang akan dibahas pada bab kedua. Teori tersebut yaitu teori tentang syarat dan rukun mudharabah diantaranya syarat tentang modal, jenis usaha, sighot (akad), dan bagi hasil. Keempat syarat tersebut merupakan teori yang harus dipenuhi dalam melakukan akad mudharabah. Kemudian teori-teori tersebut dianggap sebagai data mentah dan perlu diolah kembali dengan melakukan penajaman akurasi data dilapangan yang akan disajikan dalam bab berikutnya. Dalam bab ketiga, pembahasan tentang data lapangan dibagi menjadi empat sub-bab, sesuai dengan masalah yang dijabarkan dari fokus penelitian yaitu data tentang syarat modal, jenis usaha, sighot (akad), dan bagi hasil

9 dalam Pembiayaan Mudharabah. Akibat dari data-data ini maka akan menimbulkan kegiatan interprestasi yaitu pembahasan hasil temuan di lapangan dengan teori-teori yang relevan. Hasil dari kegiatan interprestasi terwujud berupa analisis dan temuan yang dibahas dalam bab ke empat. Temuan ini dapat menghasilkan tiga kemungkinan. Pertama, data dan teori saling memperkuat. Kedua, data memperkaya teori. Ketiga, data dan teori saling berlawanan. Temuan data merupakan jawaban atas rumusan masalah yang dibahas secara singkat dalam bab empat. Karena hanya ada empat rumusan masalah, maka kesimpulan yang dimuat dalam bab lima berjumlah empat kesimpulan. Berdasarkan kesimpulan ini, saran-saran diajukan sesuai dengan kegunaan penelitian yaitu saran teoritis dan saran praktis.