Augustine Purnomowati Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
HIPERTENSI ARTERI PULMONAL IDIOPATIK

KARDIOMIOPATI TAKOTSUBO

PARADIGMA BARU KARDIOMIOPATI PERIPARTUM

PENYAKIT PERIKARDIUM AUGUSTINE PURNOMOWATI. Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung

PENCEGAHAN REAKTIVASI DEMAM REMATIK

PERAN ASPIRIN DI BIDANG KARDIOVASKULAR

GANGGUAN SALURAN CERNA PADA AWAL MASA KEHIDUPAN ANAK DWI PRASETYO

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi aorta dan cabang arteri yang berada di perifer terutama yang memperdarahi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. mendadak, didahului gejala prodromal, terjadi waktu istirahat atau bangun pagi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Heart Association (2015), Penyakit Jantung Bawaan

STANDAR 2 TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN MUTU

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat ke-3 penyebab kematian setelah stroke dan hipertensi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Arteri Perifer (PAP) adalah suatu kondisi medis yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Kaki diabetik merupakan komplikasi dari diabetes melitus (DM) yang

Strategi Nasional Pelayanan Kesehatan Jantung, Otak dan Pembuluh Darah (Kardioserebrovaskular) Di Indonesia

Penerbit Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

STANDAR 4 SUMBER DAYA MANUSIA. Sistem pengelolaan sumber daya manusia yang dikembangkan Program

PEDOMAN PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI INTERVENSI KARDIOVASKULAR BAGI DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM KONSULTAN KARDIOVASKULAR

REHABILITASI KANKER PAYUDARA

Silent. Insidious. Killer. Stop Serangan Stroke dan Jantung. Silent Insidious Killer, Stop Serangan Stroke dan Jantung

BAB I PENDAHULUAN. Pengidap penyakit jantung di Indonesia terus meningkat, menurut dr M.

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah kebagian otak (Baughman, C Diane.dkk, 2000). Menurut europen

INFEKSI LEHER DALAM. Penulis: Prof. Dr. dr. Sutji Pratiwi Rahardjo, Sp. THT-KL (K) Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

CHARACTERISTIC OF MEASLES IN OUTPATIENTS CLINIC AGED 1-14 YEARS OLD IN RS PKU MUHAMMADIYYAH YOGYAKARTA PERIOD JANUARY - DECEMBER 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Demam tifoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang. disebabkan oleh Salmonella typhi yang masih dijumpai secara luas di

TATACARA PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI ULANG

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3.5. Cara Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Tahap Penelitian Rencana Analisis Data BAB IV.

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

GAMBARAN DAN ANALISIS BIAYA PENGOBATAN GAGAL JANTUNG KONGESTIF PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD Dr. MOEWARDI DI SURAKARTA TAHUN 2011 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. darah termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestif, infark

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di

I. JALUR FORMAL TERSTRUKTUR

BAB 1 PENDAHULUAN. bedah pada anak yang paling sering ditemukan. Kurang lebih

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi yang semakin cepat, kemajuan

LAMPIRAN SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.W DENGAN PRE DAN POST MASTEKTOMI CA. MAMMAE SINISTRA DI RUANG MAWAR 3 RSUD.Dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. plak yang tersusun oleh kolesterol, substansi lemak, kalsium, fibrin, serta debris

BAB 1 PENDAHULUAN. Apendisitis akut merupakan penyebab akut abdomen yang paling sering memerlukan

BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM ASSALAMU ALAIKUM Wr. Wb. 2

SIMPOSIUM DIALISIS 2015

Gangguan Neuromuskular

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia penyakit jantung dan pembuluh darah terus meningkat dan

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS BRONKHITIS AKUT DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BABAT LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah kronik (Asdi, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Lebih dari 3 juta kematian

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : LORA INVESTISIA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang. Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh. berkurangnya aliran darah ke otot jantung.

BAB I PENDAHULUAN. menimpa populasi usia di bawah 60 tahun, usia produktif. Kondisi ini berdampak

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. individu maupun masyarakat. Identifikasi awal faktor risiko yang. meningkatkan angka kejadian stroke, akan memberikan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tromboemboli vena (TEV) termasuk didalamnya trombosis vena dalam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA. Kepada Yth. Karyawan Koperasi Simpan Pinjam Di Tempat

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

Evangeline Hutabarat dan Wiwin Wintarsih. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab kematian nomor 1 dinegaranegara

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

Glaukoma. 1. Apa itu Glaukoma?

PETUNJUK TEKNIS BAGI DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM ATAU DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM SUBSPESIALIS GASTROENTEROHEPATOLOGI UNTUK MENDAPATKAN

Laporan Pengabdian Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1 PSIKIATRI DEPARTEMEN/SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA FK UNAIR - RSU dr.soetomo SURABAYA 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. (DM) merupakan salah satu penyakit Non-Communicable Disease

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan problem kesehatan utama yang

TESIS MAGISTER. Oleh RINELIA MINASWARY NIM : PEMBIMBING: 1. dr. ZULFIKRI MUKHTAR, SpJP(K) 2. dr, NIZAM AKBAR, SpJP(K)

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: INDRIA MAWADDAH NIM:

BAB I PENDAHULUAN. yang timbul karena kelainan metabolisme yang disebabkan oleh tidak bekerjanya

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Diagram... Kata Pengantar... Lembar Pengesahan... Abstrak...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Aterosklerosis koroner adalah kondisi patologis arteri koroner yang

BAB I PENDAHULUAN. (Maria Leony Rahajeng Firstyani, 2011) Hipertensi merupakan masalah

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. hidup saat ini yang kurang memperhatikan keseimbangan pola makan. PGK ini

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

ASUHAN KEPERAWATAN TENTANG DIABETES MELLITUS ( DM ) YAYASAN PENDIDIKAN SETIH SETIO AKADEMI KEPERAWATAN SETIH SETIO MUARA BUNGO

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan jenis penyakit yang paling

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu

SIMPOSIUM DIALISIS 2015

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

BAB I PENDAHULUAN. namun juga sehat rohani juga perlu, seperti halnya di negara sedang

Mahasiswa mampu: 3. Melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan kateterisasi jantung

PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL.

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB

Transkripsi:

PENYAKIT ARTERI PERIFER Augustine Purnomowati Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung

Penyakit Arteri Perifer Penerbit Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD Augustine Purnomowati Desain sampul : Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD Desain isi : Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD Cetakan Pertama, Juli 2016 Diterbitkan oleh penerbit Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD : Telp/Fax : 022 82602524 Email : kardiologifkup@yahoo.com Alamat : Jl. Eyckman No. 38 Bandung Hak Cipta dilindungi Undang Undang Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku, tanpa izin tertulis dari penulis dan penerbit. Percetakan Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD Isi diluar tanggung jawab percetakan Penyakit Arteri Perifer 3

DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN... 5 KATA PENGANTAR... 7 UCAPAN TERIMA KASIH...9 PENDAHULUAN...10 PENYAKIT ARTERI PERIFER SECARA UMUM...14 PENYAKIT ARTERI PERIFER EKSTREMITAS BAWAH...20 KESIMPULAN...86 DAFTAR PUSTAKA...87 Penyakit Arteri Perifer 4

KATA SAMBUTAN Kepala Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Assalamualaikum Wr. Wb., Kemajuan zaman seiring dengan kemajuan teknologi membawa dampak positif terhadap ilmu pengetahuan kedokteran khususnya bidang kardiologi dan kedokteran vaskular yang senantiasa berkembang, namun dampak lain yaitu dengan bertambahnya jumlah angka kesakitan yang diakibatkan gaya hidup masyarakat yang tidak sehat, seperti penyakit arteri perifer. Insidensi penyakit arteri perifer menunjukan angka yang semakin meningkat meningkat dan menjadi tantangan tersendiri untuk memberikan tatalaksana yang lebih baik. Pengetahuan mengenai penyakit arteri perifer diperlukan oleh semua tenaga medis agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Manifestasi klinis penyakit arteri perifer pada tahap awal seringkali tidak terdiagnosa sehingga pengetahuan tenaga medis akan deteksi awal penyakit arteri perifer sangat dibutuhkan agar dapat memberikan penanganan yang tepat, terutama pada Penyakit Arteri Perifer 5

kelompok masyarakat yang memiliki faktor risiko penyakit arteri perifer. Buku ini mengulas penyakit arteri perifer secara lengkap dan juga memberikan informasi yang sangat penting untuk diketahui tenaga medis, yaitu dari karakteristik, pendekatan diagnosa dan pendekatan tatalaksana. Akhir kata, semoga dengan diterbitkannya buku ini para tenaga medis di bidang kesehatan dapat lebih memahami dan mendapatkan pengetahuan tentang penyakit arteri perifer sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas. Semoga buku ini dapat bermanfaat untuk semua kalangan, khususnya tenaga medis sehingga dapat memperbaiki pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Wassalamualaikum wr. wb, dr. Toni Mustahsani Aprami, SpPD SpJP(K). MMRS Penyakit Arteri Perifer 6

KATA PENGANTAR Penyakit arteri perifer (PAP) adalah suatu kelompok kelainan yang dapat mengakibatkan stenosis, oklusi, atau aneurisma pada arteri selain arteri koroner dan aorta, yaitu antara lain: arteri karotis, arteri pada ekstrimitas atas, arteri mesenterika, arteri renalis, dan arteri pada ekstrimitas bawah. Penyakit arteri perifer bawah memiliki angka kejadian paling sering diantara penyakit arteri perifer lainnya. Penelitian penelitian menunjukan bahwa penderita PAP yang bergejala maupun yang tidak bergejala memiliki peningkatan risiko untuk tidak saja mengalami penurunan kualitas hidup, namun juga sampai menyebabkan kematian. Buku ini disusun guna memberikan pengetahuan mengenai penyakit arteri perifer, terutama penyakit arteri perifer bawah, baik dalam pendekatan diagnosis dan pendekatan tatalaksana dengan harapan penderita dengan penyakit ateri perifer dapat terdeteksi, terdiagnosis, dan tertangani sebaik baiknya. Penyakit Arteri Perifer 7

Semoga buku ini bermanfaat bagi para tenaga medis. Segala kritik dan saran kami terima untuk kesempurnaan buku ini. Augustine Purnomowati Penyakit Arteri Perifer 8

UCAPAN TERIMA KASIH Segala puji dan syukur saya panjatkan ke kehadirat Allah SWT yang akhirnya saya dapat menyelesaikan buku ke 9 ini, dan semoga saya dapat menerbitkan buku buku selanjutnya secara berkala. Terima kasih saya sampaikan kepada para teman dan sejawat atas ide, dorongan dan dukungan dalam penerbitan buku penyakit arteri perifer ini. Terimakasih saya sampaikan kepada Kepala Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK UNPAD dr. Toni Mustahsani Aprami, SpPD SpJP(K). MMRS. Tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada dr. Melawati Hasan Sp.JP dan dr. Aninka Saboe yang telah membantu dalam penyusunan buku ini. Augustine Purnomowati Penyakit Arteri Perifer 9

PENDAHULUAN Penyakit arteri perifer (PAP) merupakan komponen penting dari ilmu kardiovaskular, dan menarik untuk dibahas mengingat penyakit ini banyak ditemukan namun seringkali tidak terdiagnosa sehingga luput dari terapi. Hal ini merupakan masalah yang serius karena penderita dengan PAP baik bergejala ataupun tanpa gejala akan menghadapi risiko kematian karena kejadian kardiovaskular yang lebih dini hingga tiga sampai tujuh kali dibandingkan dengan populasi tanpa PAP. Penyebab PAP secara umum yang paling sering di dunia adalah aterosklerosis, dan sebagian kecil dapat disebabkan karena aneurisma, inflamasi, displasia arteri, kelainan kongenital, trauma dan infeksi. Konferensi AHA tahun 2008 membahas nomenklatur penyakit vaskular perifer dan Penyakit Arteri Perifer 1 0

menyatakan bahwa PAP adalah penyakit yang mengenai arteri ekstremitas atas atau bawah menggantikan terminologi penyakit pembuluh darah perifer. Buku ini akan menggunakan nomenklatur konferensi AHA tahun 2008, dan hanya membahas nomenklatur PAP ekstremitas bawah untuk menjelaskan penyakit yang mengenai arteri bagian ekstremitas bawah. Diagnosa PAP ekstremitas bawah secara komprehensif didapatkan atas dasar anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Anamnesa pada penderita PAP pada umumnya didapatkan riwayat klasik klaudikasio intermiten yang selanjutnya dapat berkembang menjadi nyeri yang tetap dirasakan pada saat istirahat, kebiruan atau disertai dengan ulkus yang terasa nyeri, serta faktor risiko kardiovaskular. Pemeriksaan fisik pada penderita PAP dimulai dari karakteristik pulsasi arteri femoral, poplitea, dorsalis pedis dan Penyakit Arteri Perifer 11

CURRICULUM VITAE Augustine Purnomowati dilahirkan di Bandung, 27 Agustus 1952. Setelah lulus Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran tahun 1978, kemudian melanjutkan pendidikan spesialis penyakit dalam di Fakultas Kedokteran Unpad, lulus pada tahun 1988 dan menyelesaikan pendidikan Kardiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia /RS Jantung Harapan Kita tahun 1995. Ia juga mendapatkan kesempatan meningkatkan keahliannya melalui pelatihan khusus di bidang Kardiologi Diagnostik Invasif di RS Jantung Harapan kita Jakarta tahun 1996 dan pada tahun 1997 di Austin Hospital, Melbourne, Australia. Program S3/ Doktor diraih pada tahun 2010 di Fakultas Kedokteran Unpad. Bekerja sebagai staf Rumah Sakit Hasan Sadikin sejak tahun 1984 sampai sekarang dalam bidang Kardiologi di Departemen Ilmu Penyakit Dalam dan Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular. Saat ini menjabat sebagai Ketua Program Studi PPDS I Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Departemen KKV FK Unpad. Penyakit Arteri Perifer 9 0

Penyakit Arteri Perifer 91