BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari masyarakat Islam itu sendiri. Keberadaan masjid pada

dokumen-dokumen yang mirip
OPTIMALISASI FUNGSI MASJID DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PAI DI SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA

OPTIMALISASI FUNGSI MASJID DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PAI DI SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. etimologis adalah bentuk jamak dari kata khuluq. Khuluq di dalam Kamus

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PERAN MASJID DALAM MENINGKATKAN KUALITASPENDIDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB I PENDAHULUAN. Secara horizontal dalam struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. sebagai tinjauan dalam penelitian ini, diantaranya adalah:

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

BAB I PENDAHULUAN. mengalir begitu cepat ini memberikan pengaruh terhadap perilaku peserta

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya sebagai tempat untuk ibadah mahdhah semata. Tapi fungsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan

ISLAMIC CENTRE BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Itan Tanjilurohmah,2013

BAB I PENDAHULUAN. Masjid dalam Islam berfungsi bukan sebagai tempat sholat saja, namun juga

BAB I PENDAHULUAN. tahu bahwa masjid berasal dari bahasa arab سجد yang berarti bersujud atau

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Agama Islam sangat penting bagi siswa di mana pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penambahan, pengurangan, penggantian dan pengembangan yang selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. Muslimin pada umumnya yakni suatu bangunan besar tempat shalat. berjama ah dengan berbagai atribut kemasjidannya.

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan-

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh. umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Pondok Pesantren bertugas untuk mencetak manusia yang benarbenar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dibatasi oleh waktu, kapan pun dan dimanapun disepanjang hayatnya. dan yang terpenting adalah mempunyai akhlak dan moral yang baik.

DAFTAR ISI. ABSTRACT... ABSTRAK... HALAMAN DAFTAR ISI... HALAMAN DAFTAR TABEL... xvii HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xx

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam Undang-Undang tentang

BAB I PENDAHULUAN. luhur yang sudah lama dijunjung tinggi dan mengakar dalam sikap dan perilaku seharihari.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Peran tersebut menjadi hal yang biasa mengingat pendidikan merupakan. untuk memajukan mutu dan kualitas pendidikan di negeri ini.

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PAI MELALUI PEMBINAAN KEAAGAMAAN BERBASIS TUTORIAL

BAB I PENDAHULUAN. dua bagian dalam melihat fungsi masjid. Sebagian memandang fungsi mesjid

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

SKRIPSI. Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Dakwah OLEH RISMAWATI, AKL

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual; Refleksi Sosial Seorang Cendekiawan Muslim,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Drajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Manajemen Dakwah (MD) SABIQ ATTAQY

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat di kota-kota sampai ke pelosok-pelosok desa. Masjid mudah

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan perkembangan,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

BAB I PENDAHULUAN. Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahan kajian (materi) PAI (Pendidikan Agama Islam) dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. tingkah laku moral anak, dengan menanamkan nilai agama agar tercipta insan

PERAN MASJID DALAM PEMBINAAN UMAT SEBAGAI UPAYA PENDIDIKAN ISLAM NON FORMAL. (Studi Kasus di Masjid Al-Huda Weleri, Kendal) Tahun 2011

Khutbah Jum'at. Memakmurkan Masjid. Bersama Dakwah 1

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat dan martabatnya. Seiring dengan perputaran waktu. normatif yang lebih baik dan mampu menjawab tantangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. peranannya di masa yang akan datang (Sudjana, 2004: 1). Pendidikan di Indonesia menurut UU No. 2 Tahun 1989 dan PP No.

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang ada dalam diri peserta didik. Pendidikan dianggap sebagai. diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Wardiman Djoyonegoro, sedikitnya terdapat tiga syarat utama

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lidia Susantii, 2015 Optimalisasi partisipasi orang tua dalam pengelolaaan program di PAUD EAGLE

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) DEWAN KEMAKMURAN MASJID (DKM) AL HIJRAH

BAB 1 PENDAHULUAN. dikemukakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. terduga makin mempersulit manusia untuk meramalkan atau. dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga (AD/ART) Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Husna. Wetar Copper Project

BAB I PNDAHULUAN. mencapai pendidikan yang baik tersebut diperlukan beberapa aspek diantaranya kurikulum yang

BAB 1 PENDAHULUAN. secara tidak langsung suatu bangsa dituntut untuk mempunyai sumber

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku manusia dalam perspektif Al-Qur an merupakan wujud dari. penyesuaian diri dengan pengalaman hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat diperlukan untuk mencerdaskan kehidupan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian anak dan mampu mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya secara

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masjid adalah salah satu lambang Islam. Ia adalah barometer atau ukuran dari suasana dan keadaan masyarakat muslim yang ada di sekitarnya. Maka pembangunan masjid bermakna pembangunan Islam dalam suatu masyarakat. Keruntuhan masjid bermakna keruntuhan Islam dalam masyarakat (Gazalba, 1994: 268). Memahami masjid secara universal berarti juga memahaminya sebagai sebuah instrumen sosial masyarakat Islam yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Islam itu sendiri. Keberadaan masjid pada umumnya merupakan salah satu perwujudan aspirasi umat Islam sebagai tempat ibadah yang menduduki fungsi sentral. Mengingat fungsinya yang strategis, maka perlu dibina sebaik-baiknya, baik segi fisik bangunan maupun segi kegiatan pemakmurannya (Bachrun dan Fakhruroji, 2015: 14). Di masa Nabi saw. ataupun di masa sesudahnya, masjid menjadi pusat atau sentral kegiatan kaum muslimin. Kegiatan di bidang pemerintahan pun mencakup, ideologi, politik, ekonomi, sosial, peradilan dan kemiliteran dibahas dan dipecahkan di lembaga masjid. Masjid berfungsi pula sebagai pusat pengembangan kebudayaan Islam, terutama saat gedung-gedung khusus untuk itu belum didirikan. Masjid juga merupakan ajang halaqah atau

2 diskusi, tempat mengaji, dan memperdalam ilmu-ilmu pengetahuan agama ataupun umum (Ayub, 1996: 2). Masjid disamping sebagai tempat ibadah umat Islam dalam arti khusus (mahdhah) juga merupakan tempat beribadah secara luas, selama dilakukan dalam batas-batas syari ah. Masjid yang besar, indah dan bersih adalah dambaan kita semua, namun itu semua belum cukup apabila tidak diisi dengan kegiatan-kegiatan memakmurkan masjid yang semarak. Adalah shalat berjamaah yang merupakan parameter adanya kemakmuran masjid dan juga merupakan indikator kereligiusan umat Islam di sekitarnya. Selain itu kegiatan-kegiatan sosial, dakwah, pendidikan dan lain sebagainya juga akan menambah kesemarakan dalam memakmurkan masjid (Siswanto, 2005: 33) Pada dasarnya di dalam Alquran terdapat banyak ayat yang membahas tentang masjid, seperti dalam ayat berikut: Artinya: Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk (QS. At-Taubah: 18). Bila dilihat dengan seksama, ayat tersebut memberi penekanan bahwa pembangunan masjid merupakan manifestasi keimanan dan hanya orang yang berimanlah yang sanggup memakmurkan masjid. Jadi, masjid yang tidak makmur dan sepi merefleksikan keimanan umat di lingkungannya. (Supardi

3 dan Amirudin, 2001: 4). Peran dan fungsi masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah dan ritual keagamaan saja, tetapi juga dalam pembinaan keagamaan dan pemberdayaan umat. Masjid memiliki fungsi edukasi diantaranya adalah berfungsi untuk pengembangan nilai-nilai humanis dan kesejahteraan umum. Fungsi tersebut bisa disebut sebagai fungsi edukasi. Fungsi edukasi ini seringkali terlewatkan dari perhatian umat meski tetap disadari bahwa fungsi tersebut penting untuk dikembangkan. Mengembangkan fungsi edukasi masjid dimulai dari pemahaman tentang konsep pendidikan Islam secara benar dan tidak dimaknai secara sempit. Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang secara komprehensif-integratif mengembangkan potensi manusia baik fisik-material, emosi, dan juga spiritualnya (Roqib, 2005: 4). Dari pernyataan diatas dijelaskan berbagai macam fungsi masjid baik masjid dari jaman dahulu maupun sekarang ini. Masjid-masjid tersebut juga kini telah ada di hampir seluruh sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta. Masjid juga sangat berperan di dunia pendidikan formal, khususnya sekolah. Apalagi sekolah atau madrasah tersebut didalamnya terdapat siswa-siswi muslim, tentu masjid sangat berguna di sekolah atau madrasah tersebut baik untuk beribadah atau kegiatan kependidikan lain. Mata pelajaran pendidikan agama Islam tentu sangat membutuhkan masjid sebagai tempat laboratorium agama, tempat pembelajaran, perkumpulan kegiatan kerohanian Islam dan lain sebagainya, banyak sekali kegiatan yang bisa dilakukan di masjid selain untuk shalat.

4 Berdasarkan kenyataan yang ada, bahwa perlu diupayakan berbagai usaha semaksimal mungkin untuk memakmurkannya, di samping memfungsikannnya secara terus menerus. Akan tetapi, untuk memakmurkan masjid melalui optimalisasi peran dan fungsinya tersebut tidaklah mudah. Diperlukan manajerial dan kesiapan waktu dari para pengelola masjid. Tentunya harus ada pembenahan internal dari jamaah masjid itu sendiri. Setidaknya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain mengaktifkan kepengurusan masjid, mengaktifkan kegiatan masjid, meningkatkan kepedulian terhadap amanah masjid, meningkatkan kualitas manajemen masjid, dan pemeliharaan fisik masjid. Para ahli pendidikan mengungkapkan bahwa Pendidikan Agama Islam dikatakan bermutu (berkualitas) jika faktor pendukungnya juga berfungsi secara optimal, salah satunya adalah masjid. Jadi, cukup jelas bahwa masjid merupakan faktor pendukung dalam mencapai tujuan pendidikan agama Islam selain faktor-faktor yang lain. Karena dengan masjid yang berfungsi dengan baik akan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan agama Islam. Pendidikan akan lebih dinamis, pengajaran lebih mantap dalam menyajikan materi yang lebih luas. Pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah harus menunjukkan kontribusinya. Bahwa pengajaran pendidikan agama Islam tidak hanya memperhatikan aspek kognitif semata tetapi juga harus menumbuhkan kesadaran nilai-nilai agama melaui aspek afektif dan psikomotorik. Agar

5 terjadi perpaduan antara pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan nilai agama, sehingga mampu membentuk pribadi-pribadi yang islami. Timbulnya berbagai kasus dekadensi moral dan degradasi nilai-nilai religius pada saat ini menuntut adanya kearifan para guru, terutama guru PAI untuk memfungsikan PAI secara optimal, guna mencegah timbulnya, mengatasi dan mengantisipasi berbagai kasus amoral tersebut. Pendidikan Agama Islam di sekolah sebenarnya berfungsi sebagai pengembangan, penyaluran, perbaikan, pencegahan, penyesuaian, sumber nilai, dan pengajaran (Muhaimin, 2001: 88). Untuk mewujudkan fungsi serta tujuan PAI di sekolah, maka para guru beserta seluruh civitas akademika di sekolah tersebut harus meningkatkan mutu pembelajaran PAI. Salah satunya dengan optimalisasi fungsi masjid di sekolah. SMA N 3 Yogyakarta merupakan salah satu Lembaga Pendidikan Formal menengah atas di kota Yogyakarta atau biasa disebut PADMANABA yang memiliki sarana dan prasarana yang lengkap guna menunjang proses pembelajaran yang bermutu, salah satunya adalah masjid. Keberadaannya menjadikan warga sekitar bangga, karena seiring dengan berjalannya waktu sekolah tersebut telah memberi kontribusi yang cukup berarti bagi masyarakat. Fasilitas atau sarana dan prasarana yang ada cukup memadai. Jumlah yang cukup tersebut dikelola dengan baik sehingga dapat menyajikan pembelajaran PAI yang bermutu. Sedangkan dari lingkungan sekolah sendiri sangat mendukung siswasiswinya untuk berperilaku baik dan religious sesuai tuntutan ajaran

6 agamanya masing-masing, dari awal sudah dibiasakan bersikap ramah tamah sopan santun terhadap seluruh warga sekolah maupun orang luar yang berkunjung ke sekolah, siswa-siswinya pun mempunyai kesadaran yang tinggi terhadap kedisiplinan dalam belajar, dan juga siswa lebih memilih mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah khususnya kegiatan keagamaan yang dilakukan di masjid karena akan menambah ilmu pengetahuan mereka daripada keluyuran di luar sekolah yang tidak ada manfaatnya. Sekolah ini memiliki sebuah masjid yang bernama An-Nur yang berfungsi dengan baik. Berbeda dengan masjid-masjid sekolah pada umumnya, masjid An-Nur tidak hanya digunakan untuk shalat tetapi juga dalam kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya. Kegiatan tersebut adalah mentoring, halaqah, tadarus Alquran, tahsin alquran, kajian hadis Riyadus Sholihin, kajian Islam rutin dua minggu sekali dan peringatan hari besar Islam. Masjid juga digunakan untuk pembelajaran praktik PAI oleh siswa. Perpustakaan juga tersedia di masjid yang berisi buku-buku keagamaan dan dimanfaatkan siswa sebagai bahan bacaan serta menambah ilmu pengetahuan (Wawancara pra penelitian dengan ibu Tri Khotimah Solikhah, S.Ag,Mpd.I. tanggal, 11 April 2017). Dari hasil pra penelitian diatas dapat penulis simpulkan bahwa banyak sekali fungsi Masjid An-Nur di SMA N 3 Yogyakarta dalam kegiatan keagamaan dan pembelajaran PAI serta yang paling utama adalah kegiatan ibadah shalat yang dilakukan. Itulah yang menjadikan alasan peneliti melakukan penelitian di SMA N 3 Yogyakarta yang merupakan sekolah

7 Favorit tersebut, karena merupakan sekolah yang dapat dijadikan contoh bagi sekolah-sekolah lain mengenai kebijakan-kebijakan yang diterapkan di sekolah sehingga dapat membentuk pribadi siswa berprestasi baik di lingkup Yogyakarta, Nasional maupun Internasional dan tetap mempunyai akhlak baik. Untuk itu, penelitian dengan judul Optimalisasi Fungsi Masjid Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran PAI di SMA N 3 Yogyakarta ini sangat penting, menarik, dan strategis untuk dilakukan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka yang menjadi topik permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk-bentuk optimalisasi fungsi masjid dalam meningkatkan mutu pembelajaran PAI di SMA N 3 Yogyakarta? 2. Bagaimana hasil optimalisasi fungsi masjid di SMA N 3 Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk optimalisasi fungsi masjid dalam meningkatkan mutu pembelajaran PAI di SMA N 3 Yogyakarta. 2. Untuk mengetahui hasil optimalisasi fungsi masjid di SMA N 3 Yogyakarta.

8 D. Kegunaan Penelitian Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan kegunaan sebagai berikut: 1. Secara teoritis diharapkan penelitian ini akan menjadi kontribusi khasanah keilmuan yang dimungkinkan akan dikembangkan dalam penelitian selanjutnya. Dan untuk menambah cakrawala pengetahuan di bidang optimalisasi fungsi masjid dalam meningkatkan mutu pembelajaran PAI di SMA N 3 Yogyakarta. 2. Secara praktis, bagi peneliti berguna untuk mengetahui lebih dalam mengenai optimalisasi fungsi masjid dalam meningkatkan mutu pembelajaran PAI. Hasil penelitian diharapkan dapat memberi sumbangan pengetahuan dan keilmuan bagi guru dan calon guru PAI dalam bidang optimalisasi fungsi masjid dalam meningkatkan mutu pembelajaran PAI. E. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penyusunan skripsi ini dibagi dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari judul, halaman surat pernyataan, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran. Bagian inti berisi uraian penelitian mulai dari bagian pendahuluan sampai bagian penutup yang tertuang dalam bentuk bab-bab sebagai satu-

9 kesatuan. Pada skripsi ini penulis menuangkan hasil penelitian dalam lima bab. Pada setiap bab terdapat sub-sub bab yang menjelaskan pokok bahasan dari bab yang bersangkutan. Bab I skripsi ini berisi pendahuluan, menjelaskan tentang gambaran umum penulisan skripsi, meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. Bab II berisi tinjauan pustaka dan kerangka teori, yang memuat uraian tentang tinjauan pustaka terdahulu dan kerangka teori relevan yang terkait dengan optimalisasi fungsi masjid dalam meningkatkan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA N 3 Yogyakarta. Bab III memuat secara rinci metode penelitian yang digunakan peneliti beserta justifikasi atau alasannya seperti; jenis penelitian, pendekatan penelitian, subjek penelitian, metode pngumpulan data, serta metode analisis data yang digunakan. Bab IV berisi hasil dan pembahasan, merupakan inti dari penelitian ini. Berisi gambaran umum sekolah dan pembahasan tentang optimalisasi fungsi masjid dalam meningkatkan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA N 3 Yogyakarta. Bab V berisi penutup adapun bagian terakhir dari bagian inti skripsi ini adalah Bab empat disebut penutup yang memuat kesimpulan, saran-saran, dan kata penutup.

10 Akhirnya, bagian akhir dari skripsi ini terdiri dari daftar pustaka dan berbagai lampiran yang terkait dengan proses dan hasil penelitian serta curiculum vitae.