PERSEPSI MASYARAKAT DALAM PENERAPAN SUMUR RESAPAN (Studi Kasus Di Kecamatan Mampang Prapatan Provinsi DKI Jakarta)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan perumahan di perkotaan yang demikian pesatnya,

Bambang Giantoro 1, Trihono Kadri 2 ABSTRAK. Kata kunci: Kawasan perumahan, volume wajib kelola air hujan, bangunan gedung dan persilnya.

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KUNCI UNTUK PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN KINERJA SISTEM DRAINASE PERKOTAAN

ABSTRAK PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam siklus hidrologi, jatuhnya air hujan ke permukaan bumi merupakan

DAFTAR PUSTAKA. Bappeda Yogyakarta Laporan Akhir Pekerjaan Penyusunan Revitalisasi Sungai Winongo Kota Yogyakarta.

Studi Evaluasi Sistem Saluran Sekunder Drainase Tambaksari kota Surabaya

PENATAAN SISTEM DRAINASE DI PRONA 1 KELURAHAN PEMURUS BARU KOTA BANJARMASIN

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP INFRASTRUKTUR JARINGAN DRAINASE KOTA RANTEPAO

MENGELOLA AIR AGAR TAK BANJIR (Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Kamis Kliwon 3 Nopember 2011)

ANALISIS TATA KELOLA SISTIM DRAINASE YANG BERKELANJUTAN BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. cahaya matahari secara tetap setiap tahunnya hanya memiliki dua tipe musim

Bab IV DRAINASE BERWAWASAN LINGKUNGAN

2016 ANALISIS NERACA AIR (WATER BALANCE) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CIKAPUNDUNG

KAJIAN KAPASITAS SERAP BIOPORI DENGAN VARIASI KEDALAMAN DAN PERILAKU RESAPANNYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang curah hujannya cukup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

~JaIcana PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG SUMUR RESAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang. bertingkat atau permukiman, pertanian ataupun industri.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, masalah lingkungan telah menjadi isu pokok di kota-kota

BAB I PENDAHULUAN. Banjir adalah peristiwa meluapnya air hingga ke daratan. Banjir juga

2016 EVALUASI LAJU INFILTRASI DI KAWASAN DAS CIBEUREUM BANDUNG

PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN DAN PELESTARIAN AIR DI LINGKUNGANNYA (Studi kasus di Daerah Aliran Sungai Garang, Semarang) Purwadi Suhandini

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Sanitasi Lingkungan

I. PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia dan pusat pemerintahan,

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya

STUDI PENERAPAN SUMUR RESAPAN DANGKAL PADA SISTEM TATA AIR DI KOMPLEK PERUMAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOLUSI MENGATASI BANJIR DAN MENURUNNYA PERMUKAAN AIR TANAH PADA KAWASAN PERUMAHAN

KAJIAN PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN AIR HUJAN

ANALISIS CURAH HUJAN DI MOJOKERTO UNTUK PERENCANAAN SISTEM EKODRAINASE PADA SATU KOMPLEKS PERUMAHAN

EVALUASI KONSTANTA PERSAMAAN INFILTRASI KOSTIAKOV DAN PHILIP SECARA EMPIRIK

Tabel 1.1: Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Bukan Leding menurut Provinsi untuk Wilayah Pedesaan. Perdesaan

ANALISIS DAN UPAYA PENANGGULANGAN BANJIR DI PERUMAHAN PURI DANDER ASRI NGUMPAKDALEM KECAMATAN DANDER KABUPATEN BOJONEGORO

EVALUASI KONSTANTA PERSAMAAN INFILTRASI KOSTIAKOV DAN PHILIP SECARA EMPIRIK

Unjuk Kerja Resapan Air Hujan

KAJIAN GENANGAN AIR HUJAN PADA OULET EMBUNG DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DI SEKITAR KAMPUS UNNES. Dewi Liesnoor Setyowati dan Handayani

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan tentang genangan atau banjir sudah sangat umum terjadi di kawasan

Drainase Perkotaan. Pendahuluan

mencapai pinggang orang dewasa, kira-kira 110 cm. Awalnya hanya warga yang

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu tempat ke tempat lain. Pada kajian ini yang akan diangkat adalah

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

I. PENDAHULUAN. Keberadaan ruang terbuka hijau saat ini mengalami penurunan yang

menyebabkan kekeringan di musim kemarau,

PENGELOLAAN DAN KELESTARIAN KEBERADAAN SUMBER AIR SEBAGAI SALAH SATU UNSUR PENTING KEBUTUHAN MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard km 3 : 97,5% adalah air

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENENTUAN BESARNYA LAJU INFILTRASI AIR OLEH TANAH DENGAN METODE SINGLE RING INFILTROMETER. ABSTRACT

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. prasarana lingkungan di kawasan Kelurahan Tegalpanggung Kota Yogyakarta ini

DRAINASE PERKOTAAN BAB I PENDAHULUAN. Sub Kompetensi

OPINI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN SUNGAI DI DAERAH HILIR SUNGAI BERINGIN KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. khusunya di kawasan perumahan Pondok Arum, meskipun berbagai upaya

SISTEM SANITASI DAN DRAINASI

Perencanaan Sistem Drainase Perumahan Grand City Balikpapan

SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DAN DRAINASE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkotaan Yogyakarta mulai menunjukkan perkembangan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan peningkatan kebutuhan penduduk terhadap lahan baik itu untuk

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua,

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Deskripsi Pengelolaan Situ Rawa Badung. akibat pembangunan jalan dan pemukiman (lihat Gambar 3).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

MODEL MANAJEMEN RISIKO TERHADAP KINERJA BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP BESARNYA DEBIT(Q) PADA SUATU KAWASAN (STUDI KASUS PASAR FLAMBOYAN)

KAJIAN TERHADAP KEBIJAKAN SUMUR RESAPAN UNTUK MENGATASI KRISIS AIR TANAH DI DKI JAKARTA TESIS. Oleh BENNY MARGA NIM :

PENGARUH PENURUNAN KAPASITAS ALUR SUNGAI PEKALONGAN TERHADAP AREAL HUNIAN DI TEPI SUNGAI TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

berbagai aspek kehidupan. Selain sebagai pemenuhan kebutuhan hidup, air dapat

*Corresponding author : ABSTRACT

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KETA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... iv

ANALISIS DAN PEMETAAN DAERAH KRITIS RAWAN BENCANA WILAYAH UPTD SDA TUREN KABUPATEN MALANG

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari pengaruh dan fenomena alam yang

SISTEM DRAINASE PERKOTAAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DAN DRAINASE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membawa sedikit uap air. Fenomena alam tersebutmengakibatkan di Indonesia

V. GAMBARAN UMUM. Penelitian ini dilakukan di dua kelurahan di bantaran Sungai Krukut yaitu,

I. PENDAHULUAN. dengan tidak mengorbankan kelestarian sumberdaya alam itu sendiri.

4/12/2009. Water Related Problems?

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KONSEP DRAINASE DI LAHAN RAWA Oleh: Rusdi HA

Salah satunya di Kampung Lebaksari. Lokasi Permukiman Tidak Layak

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENELITIAN. temuan dan analisis terhadap area rawa yang direklamasi menjadi kawasan

EFEKTIVITAS DAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN PERKOTAAN (P2KP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

Diktat Perencanaan Infrastruktur Kota

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRACT. perseptions taxpayer, knowledge taxpayer, sanctions land and building tax, and obedience to pay in land and building tax.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengaruh Hujan terhadap Perubahan Elevasi Muka Air Tanah pada Model Unit Resapan dengan Media Tanah Pasir

BAB I PENDAHULUAN. termasuk kebutuhan akan sumberdaya lahan. Kebutuhan lahan di kawasan

BAB I PENDAHULUAN. mungkin terdapat kehidupan. Air tidak hanya dibutuhkan untuk kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah populasi penduduk pada suatu daerah akan. memenuhi ketersediaan kebutuhan penduduk. Keterbatasan lahan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM 1.2 LATAR BELAKANG

1) Setujukah anda dengan sebutan Semarang sebagai kota banjir? a. setuju b. tidak setuju c. tidak tahu Alasannya :.

Transkripsi:

PERSEPSI MASYARAKAT DALAM PENERAPAN SUMUR RESAPAN (Studi Kasus Di Kecamatan Mampang Prapatan Provinsi DKI Jakarta) Ephraem Widjojo Sianturi 1, Trihono Kadri 2 ABSTRAK Banjir/ genangan pada musim hujan dan kekurangan sumber air tanah pada musim kemarau, telah menimbulkan dampak yang merugikan bagi masyarakat, khususnya di wilayah Kecamatan Mampang Prapatan. Dengan terbatasnya ketersediaan lahan untuk resapan air, sehingga diperlukan salah satu upaya, yaitu dengan melakukan penerapan sumur resapan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa yang saja mempengaruhi persepsi masyarakat agar penerapan sumur resapan (Studi Kasus di Kecamatan Mampang Prapatan Provinsi DKI Jakarta). Variabel-variabel yang mempengaruhi persepsi masyarakat, antara lain kesadaran masyarakat, pemahaman masyarakat, kepedulian dan keterlibatan masyarakat serta kesanggupan masyarakat. Penelitian ini menggunakan analisa deskriptif dan analisa statistik yang dilakukan terhadap 399 responden dan hasil dari penelitian menunjukkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi persepsi masyarakat adalah tingkat pemahaman masyarakat tentang sumur resapan, dimana apabila tingkat pemahaman masyarakat baik akan membentuk persepsi yang baik pula. Kata kunci: Banjir/ genangan, sumber air tanah, sumur resapan, persepsi masyarakat. ABSTRACT Flooding/ inundation during the rainy season and the shortage of ground water sources in the dry season, has caused an adverse impact on the community, particularly in District Mampang Prapatan. With the limited availability of land for water infiltration, thus, it takes an effort, ie by the application of infiltration wells. The purpose of this study was to determine the factors which affecting the public perception on the application of infiltration wells (Case Study in District Mampang Prapatan Jakarta Province). The variables that influence public perception are community conciousness, understanding of society, awareness and community involvement as well as the ability of society. This study used a descriptive analysis and statistical analysis. Both were conducted to 399 respondents. The result showed that the factors which mostly affect the public perception was the level of public understanding upon the infiltration wells, where if there is a good level of understanding of the existing community, there will form a goof perception in return. Keywords: Flooding/ inundation, ground water sources, infiltration wells, public perception. 1. PENDAHULUAN Perubahan fungsi lahan akibat pembangunan pemukiman, gedung-gedung bertingkat dan berbagai macam bangunan lainnya di kota besar menjadikan berkurangnya luas daerah resapan sehingga air tersebut banyak menjadi limpasan permukaan dan mempersingkat waktu berkumpulnya air (time of concentration). Hal ini menjadikan akumulasi air hujan yang terkumpul bisa melampaui kapasitas drainase yang ada dan berkurangnya 1 Alumni Magister Teknik Sipil FTSP Universitas Trisakti 2 Dosen Jurusan Teknik Sipil FTSP Universitas Trisakti 14 Jurnal Sipil Vol. 14, No. 1, Maret 2014: 14-21

kesempatan air hujan berinfiltrasi ke dalam tanah. Salah satu sistem drainase berwawasan lingkungan untuk pengendalian air, baik mengatasi genangan/ banjir dan kekeringan adalah melalui sumur resapan. Sumur resapan merupakan upaya memperbesar resapan air hujan ke dalam tanah dan memperkecil aliran permukaan sebagai penyebab genangan/ banjir. Selama ini, konsep drainase yang banyak diterapkan di kota-kota besar adalah sistem drainase pengaturan kawasan. Konsep ini, pada prinsipnya menyebutkan bahwa seluruh air hujan yang jatuh di suatu wilayah harus secepat-cepatnya di buang ke sungai. Filosofi membuang air genangan ke sungai mengakibatkan sungai akan menerima beban melampaui kapasitasnya, sementara tidak banyak air yang dapat meresap ke tanah. Sumur Resapan adalah sistem resapan buatan yang dapat menampung dan meresapkan air ke dalam tanah yang bersumber dari air hujan maupun air bekas wudhu, air condenser maupun air limbah lainnya yang telah dilakukan pengolahan sesuai dengan baku mutu air yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, yang dapat berbentuk sumur, kolam, saluran atau bidang resapan (Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 20 Tahun 2013 Tentang Sumur Resapan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat persepsi masyarakat terhadap manfaat penerapan sumur resapan di wilayah Kecamatan Mampang Prapatan Provinsi DKI Jakarta, sedangkan kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi akan pentingnya persepsi masyarakat dalam penerapan sumur resapan dan dapat dijadikan sebagai budaya masyarakat. Persepsi adalah penafsiran berdasarkan data-data yang diperoleh dari lingkungan yang diserap oleh indera manusia sebagai pengambilan inisiatif dari proses komunikasi, sedangkan masyarakat merupakan sekelompok manusia yang hidup secara bersama-sama dan saling berhubungan. Artinya bahwa setiap individu manusia yang satu sadar akan adanya individu yang lain dan memperhatikan kehadiran individu tersebut, sehingga persepsi masyarakat dapat disimpulkan adalah sebuah proses dimana sekelompok individu yang hidup dan tinggal bersama dalam wilayah tertentu, memberikan tanggapan terhadap hal-hal yang dianggap menarik dari lingkungan tempat tinggal mereka. Dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Benny Murdiono, 2008 tentang Peran Serta Masyarakat Pada Penyusunan Rencana Pengelolaan Daya Rusak Sumber Daya Air, Adi Yusuf Muttaqin, 2006 tentang Kinerja Sistem Drainase Yang Berkelanjutan Berbasis Partisipasi Masyarakat (Studi Kasus di Perumahan Josroyo Indah Jaten Kabupaten Karanganyar), Koosdaryani, 2009 tentang Penggunaan Modifikasi Desain Sumur Resapan Sebagai Pengisian Kembali Air Tanah Dan Pengendali Banjir Di Kelurahan Persepsi Masyarakat dalam Penerapan Sumur Resapan (Studi Kasus di Kecamatan Mampang Prapatan Provinsi DKI Jakarta) 15 (Ephraem Widjojo Sianturi, Trihono Kadri)

Sewu Surakarta, dan Syampadzi Nurroh, R Rodlyan Ghufrona, dan Anna Dairiana, 2009 tentang Pengaruh Sumur Resapan Terhadap Hidrologi dan Aplikasinya Terhadap Pemukiman di Jakarta Barat, belum menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat dalam penerapan sumur resapan, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut. Berdasarkan penelitian terdahulu dan daftar pustaka, maka dapat disimpulkan faktorfaktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat, antara lain: 1) Kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan, 2) Pemahaman masyarakat tentang sumur resapan, 3) Kepedulian dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sumur resapan, dan 4) Kesanggupan masyarakat dalam pembuatan sumur resapan. 2. METODOLOGI Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat dalam penerapan sumur resapan, penelitian dilakukan dengan metodologi sebagai berikut: 1. Analisa Deskriptif bermaksud untuk memberikan gambaran atau lukisan mengenai faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat dalam penerapan sumur resapan di Provinsi DKI Jakarta, dan analisa statistik untuk mencari faktor yang paling berpengaruh terhadap persepsi masyarakat. 2. Untuk memperoleh data primer dengan teknik kuesioner atau daftar pertanyaan terstruktur. 3. Penelitian dilakukan dengan 2 tahap, yaitu: a. Tahap pertama Melakukan peninjauan langsung kelapangan dengan melakukan pengamatan, wawancara dan penyebaran kuesioner kepada masyarakat/ responden yang tinggal di wilayah Kecamatan Mampang Prapatan Provinsi DKI Jakarta. Tabel 1. Variabel Persepsi Masyarakat No. Variabel Referensi Indikator 1 Persepsi masyarakat dalam penerapan sumur resapan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air 1. Bagimana tanggapan anda tentang rencana penerapan sumur resapan 2. Sumur resapan merupakan salah satu cara untuk mengurangi genangan/ banjir di Kecamatan Mampang Prapatan Provinsi DKI Jakarta, bagaimana tanggapan anda 3. Sumur resapan merupakan salah satu cara untuk menambah cadangan air tanah di Kecamatan Mampang Prapatan Provinsi DKI Jakarta, bagaimana tanggapan anda 16 Jurnal Sipil Vol. 14, No. 1, Maret 2014: 14-21

2 Kesadaran Masyarakat terhadap pelestarian lingkungan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Lingkungan Hidup 4. Apabila pembangunan sumur resapan tersebut melibatkan peran penting masyarakat didalam pengelolaannya, bagaimana tanggapan anda 5. Apabila tanah warga masyarakat diperlukan untuk pembangunan sumur resapan, bagaimana tanggapan anda 1. Bagaimana kondisi ruang terbuka hijau yang dimiliki oleh masyarakat di 2. Bagaimana kondisi saluran drainase di 3. Bagaimana pengelolaan limbah padat (limbah B3) di 4. Bagaimana kesadaran masyarakat di untuk tidak membuang sampah ke dalam sungai/ sembarangan 5. Bagaimana kesadaran masyarakat di untuk tidak membuat bangunan di daerah bantaran sungai 6. Bagaimana kesadaran anda dalam mematuhi himbauan Pemerintah Daerah terhadap pelestarian lingkungan 3 Pemahaman masyarakat tentang sumur resapan 4 Kepedulian dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sumur resapan Robert J kodaetie 2013 1. Bagaimana pengetahuan anda mengenai sumur resapan Adi Yusuf Muttaqin, 2006 2. Bagaimana pemahaman anda dalam pembuatan sumur resapan 3. Bagaimana pendapat anda terhadap penerapan sumur resapan dapat mengurangi aliran permukaan dan memperkecil terjadinya banjir/ genangan 4. Bagaimana pendapat anda terhadap sumur resapan dapat menambah cadangan air tanah 5. Bagaimana pendapat anda terhadap sumur resapan dapat mencegah penurunan atau amblasan lahan akibat pengambilan air tanah yang berlebihan 6. Bagaimana sosialisasi Pemerintah Daerah terhadap sumur resapan di 1. Bagaimana kepedulian anda dalam pembuatan sumur resapan 2. Bagaimana kepedulian anda dalam pengelolaan sumur resapan Persepsi Masyarakat dalam Penerapan Sumur Resapan (Studi Kasus di Kecamatan Mampang Prapatan Provinsi DKI Jakarta) 17 (Ephraem Widjojo Sianturi, Trihono Kadri)

5 Kesanggupan masyarakat dalam pembuatan sumur resapan Adi Yusuf Muttaqin, 2006 3. Bagaimana keterlibatan anda dalam pembuatan sumur resapan 4. Bagaimana keterlibatan anda dalam pengelolaan sumur resapan 5. Bagaimana kerjasama masyarakat dalam penerapan sumur resapan di 6. Bagaimana kerjasama masyarakat dengan Pemerintah Daerah setempat dalam penerapan sumur resapan di 1. Bagaimana kesanggupan masyarakat dalam pembuatan sumur resapan di 2. Bagaimana kontribusi masyarakat dalam pembuatan sumur resapan di 3. Bagaimana ketersediaan lahan milik masyarakat untuk pembuatan sumur resapan di 4. Bagaimana ketersediaan lahan milik pemerintah untuk pembuatan sumur resapan di 5. Bagaimana sarana yang disediakan oleh pemerintah daerah di wilayah anda b. Tahap Kedua Melakukan validasi hasil dari tahap 1 untuk dimasukkan kedalam program SPSS versi 2.1 lalu dibuat analisa dan kesimpulan. 4. Data hasil pentabulasian kemudian digunakan sebagai input data ke dalam program SPSS 2.1 untuk dilakukan analisis lebih lanjut. Hasil tabulasi data yang digunakan sebagai input tersebut terdiri dari persepsi masyarakat dalam penerapan sumur resapan (Y) sebagai variabel terikat dan 4 variabel bebas (X) dari 399 responden yang telah diteliti, dianalisis sebagai berikut: a. Analisis Statistik bertujuan untuk mendapatkan nilai-nilai maksimum, minimum, mean dan standard deviasi terhadap penilaian yang didapat dari hasil kuesioner. b. Analisis Korelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X) dengan menggunakan metode korelasi pearson dan spearman s rho. c. Uji Anova adalah untuk melihat pengaruh variabel variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen, pengujian ini dilakukan untuk membandingkan nillai F hitung dengan F tabel. 18 Jurnal Sipil Vol. 14, No. 1, Maret 2014: 14-21

d. Uji Parsial/ uji-t adalah untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel bebas secara individu (parsial) terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. 3. HASIL ANALISA Hasil analisa persepsi masyarakat dalam penerapan sumur resapan, diperoleh sebagai berikut: 1. Persepsi masyarakat merupakan salah satu unsur penting dalam penerapan sumur resapan, hal ini dapat memberikan pemahaman yang baik bagi masyarakat akan pentingnya sumur resapan, sehingga dalam penerapannya dapat berjalan secara optimal dengan melibatkan peran serta masyarakat baik dalam perencanaan, pembangunan maupun pengelolaannya. 2. Hasil korelasi pearson yang memiliki keeratan hubungan paling baik terhadap variabel terikat (Y) adalah Pemahaman masyarakat tentang sumur resapan (X2). 3. Hasil uji anova, diperoleh nilai F hitung > F tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi yang secara bersama sama signifikan terhadap variabel terikat. 4. Hasil uji-t, diperoleh variabel bebas X2 (Pemahaman masyarakat tentang sumur resapan) yang mempunyai t hitung > t tabel dan nilai signifikansi dibawah 0,05. 5. Hasil penelitian terhadap 399 responden memberikan informasi bahwa pemahaman masyarakat tentang sumur resapan di Kecamatan Mampang Prapatan memiliki pengaruh terhadap persepsi masyarakat dengan menyumbang nilai regresi sebesar 0,067X2 (pemahaman masyarakat) dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 kurang dari 0,05 (dengan tingkat presisi 95%). Hal ini menunjukan bahwa apabila tingkat pemahaman masyarakat terhadap sumur resapan baik, maka akan membentuk persepsi yang baik pula. Oleh karena itu, perlu adanya sosialisasi yang rutin dan berkelanjutan untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat, sehingga dalam penerapan sumur resapan mendapatkan respon yang positif dari masyarakat, khususnya di Kecamatan Mampang Prapatan. 4. KESIMPULAN 1. Variabel yang mempengaruhi persepsi masyarakat dalam penerapan sumur resapan adalah pemahaman masyarakat tentang sumur resapan, dimana tingkat pemahaman masyarakat di Kecamatan Mampang Prapatan masih kurang baik ditandai dengan belum dipahaminya manfaat dari penerapan sumur resapan yang dapat mengurangi dampak genangan/banjir dan menambah cadangan air tanah, sehingga apabila Persepsi Masyarakat dalam Penerapan Sumur Resapan (Studi Kasus di Kecamatan Mampang Prapatan Provinsi DKI Jakarta) 19 (Ephraem Widjojo Sianturi, Trihono Kadri)

dilakukan sosialisasi yang rutin dan berkelanjutan tentang sumur resapan akan memberikan persepsi yang positif kepada masyarakat di wilayah Kecamatan Mampang Prapatan. 2. Kesadaran masyarakat dalam pelestarian lingkungan di Kecamatan Mampang Prapatan sudah cukup baik namun belum sampai pada tahapan untuk memanfaatkan sumur resapan, hal ini terlihat tidak adanya hubungan pengaruh kesadaran masyarakat terhadap penerapan sumur resapan. 3. Kepedulian dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sumur resapan apabila ditinjau dari responden menurut jenis kelamin perempuan menunjukan adanya pengaruh terhadap persepsi masyarakat, namun demikian hasil penelitian untuk keseluruhan jumlah responden tidak memiliki pengaruh terhadap persepsi masyarakat dalam penerapan sumur resapan. 4. Tingkat kesanggupan masyarakat dalam pembuatan sumur resapan apabila ditinjau dari responden menurut jenis kelamin laki-laki menunjukan adanya pengaruh terhadap persepsi masyarakat, namun demikian hasil penelitian untuk keseluruhan jumlah responden tidak memiliki pengaruh terhadap persepsi masyarakat dalam penerapan sumur resapan. 5. SARAN 1. Perlunya dilakukan sosialisasi penerapan sumur resapan yang berkelanjutan oleh pemerintah daerah, baik dari aspek teknis penerapan dan manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat, serta pemberian insentif dan bantuan. 2. Perlunya meningkatkan sumberdaya manusia dengan pengetahuan dan keterampilan serta pemahaman tentang sumur resapan, sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi genangan/banjir dan menambah cadangan air tanah. 3. Perlu direncanakan pembuatan sumur resapan secara kolektif yang dapat dilakukan bersama-sama antara pemerintah daerah dengan masyarakat, khususnya untuk wilayah pemukiman padat di Kecamatan Mampang Prapatan DAFTAR PUSTAKA Adi Yusuf Muttaqin. 2006. Kinerja Sistem Drainase Yang Berkelanjutan Berbasis Partisipasi Masyarakat (Studi Kasus di Perumahan Josroyo Indah Jaten Kabupaten Karanganyar). Benny Murdiono. 2008. Peran Serta Masyarakat Pada Penyusunan Rencana Pengelolaan Daya Rusak Sumber Daya Air. Kodoatie, Robert J. 2013. Rekayasa dan Manajemen Banjir Kota. Yogyakarta: Penerbit Andi. 20 Jurnal Sipil Vol. 14, No. 1, Maret 2014: 14-21

Koosdaryani. 2009. Penggunaan Modifikasi Desain Sumur Resapan sebagai Pengisian Kembali Air Tanah dan Pengendali Banjir di Kelurahan Sewu Surakarta. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 20 Tahun 2013 Tentang Sumur Resapan. Riduwan Dan Sunarto. 2007. Pengantar Statistik Untuk Penelitian Pendidikan. Sosial Ekonomi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Syampadzi Nurroh, R Rodlyan Ghufrona, dan Ana Dairiana. 2009. Pengaruh Sumur Resapan Terhadap Hidrologi dan Aplikasinya Terhadap Pemukiman di Jakarta Barat, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Persepsi Masyarakat dalam Penerapan Sumur Resapan (Studi Kasus di Kecamatan Mampang Prapatan Provinsi DKI Jakarta) 21 (Ephraem Widjojo Sianturi, Trihono Kadri)