ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER PADA KOMPONEN LAMP CORD ASSY UNTUK SPEEDOMETER HONDA BLADE DI PT. INDONESIA NIPPON SEIKI

dokumen-dokumen yang mirip
PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent)

PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG

Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process )

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (Studi Kasus: PT. PURA BARUTAMA KUDUS)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak

JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

PENDEKATAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PENENTUAN URUTAN PENGERJAAN PESANAN PELANGGAN (STUDI KASUS: PT TEMBAGA MULIA SEMANAN)

ANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

PENERAPAN AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMILIHAN VENDOR PELAYANAN TEKNIK DI PT. PLN (PERSERO) AREA BANYUWANGI

Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

SPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company)

Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process)

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan

PENERAPAN AHP UNTUK SELEKSI MAHASISWA BERPRESTASI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain Riset Tujuan Penelitian. Jenis Penelitian

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU ALUMINIUM INGOT ADC12S DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

MEMILIH METODE ASSESMENT DALAM MATAKULIAH PENERBITAN DAN PEMROGRAMAN WEB MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)

TEKNOSI, Vol. 02, No. 02, Agustus

DECISION SUPPORT SYSTEMS FOR THE SELECTION OF OUTSTANDING STUDENTS BY USING ANALYTIC HIERARCHY PROSES METHOD (CASE STUDY: LKP El-RAHMA SAMARINDA)

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM

IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK

Aplikasi Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dalam Seleksi Karyawan (Studi Kasus: Pemilihan Staf Administrasi Di PT. XYZ)

Aan Jaelani. Kata Kunci :Analytical Hierarchy Prosess (AHP), Pemilihan siswa berprestasi, sistem pengambilan keputusan.

ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB III METODOLOGI. benar atau salah. Metode penelitian adalah teknik-teknik spesifik dalam

SISTEM PENERIMAAN DOSEN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT COICE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penentuan Pemilihan Bentuk Outline Tugas Akhir Dengan Menggunakan Model Analytical Hierarchy Process (AHP)

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... PRAKATA...

Analytic Hierarchy Process

2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT

ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING

PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMILIHAN ALTERNATIF PENYEDIAAN BBK DI PT X DENGAN METODE ANP (ANALYTIC NETWORK PROCESS)-BOCR (BENEFIT, OPPORTUNITY, COST DAN RISK)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI IDEAL PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI SEPAK BOLA

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah CV. Bagiyat Mitra Perkasa. Lokasi

APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan

PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)

Techno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013:

MancalaAHP: Game Tradisional Mancala Berbasis Analytic Hierarchy Process

BAB II LANDASAN TEORI. pengambilan keputusan baik yang maha penting maupun yang sepele.

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)

Pengertian Metode AHP

AHP (Analytical Hierarchy Process)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

Titis Handayani Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang. Abstract

BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Pendukung Keputusan Pengertian Keputusan. Universitas Sumatera Utara

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHICAL PROCESS (AHP) UNTUK PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

MENENTUKAN JURUSAN DI MAN 1 TULUNGAGUNG MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS WEB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU KERTAS DENGAN MODEL QCDFR DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah Pamella Swalayan 1. Jl. Kusumanegara

PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT. HARVITA TISI MULIA SEMARANG

PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA BARU DI STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA, SEBUAH MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER PADA KOMPONEN LAMP CORD ASSY UNTUK SPEEDOMETER HONDA BLADE DI PT. INDONESIA NIPPON SEIKI Sambas Sundana, Yossy Yulia Sari Jurusan Teknik Industri Universitas Muhamadiyah Jakarta ABSTRAK Dalam memenuhi kebutuhan speedometer PT. Indonesia Nippon Seiki bekerja sama dengan supplier untuk mensuplai bahan baku nya. Bagian pembelian PT. Indonesia Nippon Seiki bertugas untuk melakukan proses pembelian dan pemilihan supplier yang tepat. Pemilihan supplier merupakan salah satu hal yang penting dalam aktivitas pembelian bagi perusahaan. Penelitian ini ditulis dalam rangka meneliti bagaimana cara memilih supplier. Metode yang digunakan untuk pemilihan supplier adalah AHP (Analytical Hierarchy Process). Data untuk mendukung penggunaan metode AHP tersebut, didapat oleh penulis dengan menyebarkan kuesioner kepada responden terkait. Data yang terkumpul melalui kuesioner tersebut adalah kriteria utama, subkriteria, dan nilai matriks perbandingan yang nilainya terkait dengan pemilihan alternatif supplier. Penelitian ini dibantu dengan software expert choise 2000. Dari hasil penilaian tingkat kepentingan kriteria dalam pemilihan supplier menghasilkan skala prioritas sebagai berikut: Quality (0,214), Cost (0,290), Delivery (0,212), Management (0,097), Environment (0,188). Dari hasil penilaian tingkat kepentingan alternatif dalam pemilihan supplier menghasilkan skala prioritas sebagai berikut : prioritas I supplier PT.CMW (0,359), prioritas II supplier PT.EWD (0,337), prioritas III supplier PT.DEM (0,304). Berdasarkan hasil analisis diatas, jika perusahaan akan mengadakan hubungan kemitraan dengan supplier, perusahaan diutamakan untuk memilih supplier PT.CMW sebagai supplier lamp cord assy new project speedometer Honda Blade karena PT.CMW merupakan supplier yang memiliki nilai keseluruhan paling tinggi. Dengan adanya hubungan kemitraan ini, kinerja rantai pasokan antar supplier dan perusahaan akan semakin baik dan dapat memperlancar target penyelesain new project speedometer Honda Blade secara keseluruhan. Kata Kunci : AHP, pemilihan supplier lamp cord assy, kriteria pemilihan supplier lamp cord assy 1. PENDAHULUAN Dalam konsep rantai pasok, supplier merupakan salah satu bagian rantai pasok yang sangat penting dan berpengaruh terhadap eksistensi suatu perusahaan. Untuk mendapatkan supplier yang tepat, perusahaan perlu melakukan pemilihan supplier. Pemilihan supplier adalah masalah keputusan yang sangat kompleks karena konsep strukturnya relatif sulit, data yang digunakan tidak hanya data kuantitatif tetapi juga data kualitatif dan banyak faktor yang terlibat dalam proses pemilihan sering berlawanan. Pemilihan supplier juga berfungsi sebagai bahan evaluasi yang nantinya bisa digunakan untuk meningkatkan pemilihan supplier atau sebagai perimbangan perlu tidaknya mencari supplier alternatif. Dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Analisis Hirarki Proses (AHP). Metode AHP ini membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengan menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas. Metode ini juga membantu 83

meletakkan prioritas dan membuat keputusan yeng terbaik, tetapi juga menyediakan alasan yang jelas dan rasional. 2. STUDI PUSTAKA Dalam metode AHP dilakukan langkah langkah sebagai berikut (Purnomo): 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan. Dalam tahap ini kita berusaha menentukan masalah yang akan kita pecahkan secara jelas, detail dan mudah di pahami. Dari masalah yang ada kita coba tentukan solusi yang mungkin cocok. 2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama. Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hirarki yang berada di bawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok untuk mempertimbangkan atau menilai alternatif yang kita berikan dan menentukan alternative tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hirarki dilanjutkan dengan subkriteria (jika mungkin diperlukan). 3. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya. Pendekatan dengan matriks mencerminkan aspek ganda dalam prioritas yaitu mendominasi dan didominasi. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgment dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya. Untuk memulai proses perbandingan berpasangan dipilih semua kriteria dari level paling atas hirarki misalnya K dan kemudian dari level dibawahnya diambil elemen yang akan dibandingkan misalnya E1, E2, E3, E4, E5. 4. Melakukan mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan. Hasil perbandingan dari masing-masing elemen akan berupa angka dari 1 sampai 9 yang menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen. Apabila suatu elemen dalam matriks dibandingkan dengan dirinya sendiri maka hasil perbandingan diberi nilai 1. Skala 9 telah terbukti dapat diterima dan bisa membedakan intensitas antar elemen yang dibandingkan. 5. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya, jika tidak konsisten maka pengambilan data diulangi. 6. Mengulangi langkah 3,4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki. 7. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan Perhitungan dilakukan lewat cara menjumlahkan niali setiap kolom dari matriks, membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks, dan menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan rata-rata 8. Memeriksa konsistensi hirarki Konsistensi yang diharapkan adalah yang mendekati sempurna agar menghasilkan keputusan yang mendekati valid. Walaupun sulit untuk mencapai yang sempurna, rasio konsistensi diharapkan kurang dari atau sama dengan 10%. 9. Melakukan Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas pada AHP dapat dipakai untuk memprediksi keadaan apabila terjadi perubahan yang cukup besar, misalnya terjadi perubahan bobot prioritas atau 84

urutan prioritas dan kriteria karena adanya perubahan kebijaksanaan sehingga muncul usulan pertanyaan bagaiman urutan prioritas alternatif yang baru dan tindakan apa yang perlu dilakukan. Apabila dikaitkan dengan suatu periode waktu maka dapat dikatakan bahwa analisis sensitivitas adalah unsur dinamis dari sebuah hirarki. Artinya penilaian yang dilakukan pertama kali dipertahankan untuk suatu jangka waktu tertentu dan adanya perubahan kebijaksanaan atau tindakan yang berbeda, cukup dilakukan dengan analisis sensitivitas untuk melihat efek yang terjadi. 3. METODOLOGI PENELITIAN Start Identifikasi Masalah Pemilihan supplier yang sesuai dengan kriteria penilaian supplier PT. Indonesia Nippon Seiki pada penyedia lamp cord assy new project speedometer Honda Blade Penetapan Tujuan Mendapatkan supplier yang sesuai dengan kriteria penilaian untuk pemilihan supplier di PT. Indonesia Nippon Seiki, sesuai dengan aspek yang dinginkan perusahaan dengan metode penggunaan AHP. Tinjauan Pustaka dan Studi Literatur Berdasarkan buku-buku dan jurnal ilmiah yang terkait dengan metode dan penilaian Pengumpulan Data Terkait 1. Penyebaran kuesioner dan form penilaian supplier untuk memperoleh kriteria utama pemilihan supplier, sub kriterian dan sub kriteria berdasarkan nilai tingkat kepentingan. 2. Pengumpulan data supplier penyedia lamp cord assy 3. Pengumpulan laporan new project speedometer Honda N Pengolahan dan Analisis Data 1. Perhitungan penilaian berpasangan 2. Pembobotan elemen hirarki 3 Perhitungan nilai konsistensi tiap kriteria dan sub kriteria YES Valid? Penilaian alternatif dengan memasukkan penilaian supplier kedalam pembobotan Kesimpulan Alternatif supplier terpilih Stop 85

4. PEMBAHASAN Gambar 1 Diagram Metedologi Penelitian Penentuan Kriteria Utama dan Sub Kriteria Dalam penentuan kriteria berdasarkan pada Kebijakan Mutu PT. INS dimana aspek Quality, Cost, Delivery, Management, Environment dijadikan pedoman dalam pembuatan produk, kuesioner dibuat berdasarkan hasil interview dengan orang-orang yang berhubungan dengan supplier, baik dari sisi quality, cost, delivery maupun secara teknis dalam prosedur pemilihan supplier. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mendapatkan kriteria penilaian: 1. Sembilan responden memberikan penilaian terhadap kriteria berdasarkan tingkat kepentingan pada kuesioner pertama. 2. Setelah mendapatkan penilaian utama pada kriteria utama, setiap responden diminta untuk memberikan penilaian kembali untuk mendapatkan subkriteria dan sub-subkriteria dengan penilaian berdasarkan tingkat kepentingan. Sehingga mendapatkan hirarki kriteria kepentingan berdasarkan level. Pada kuesioner pertama dan kedua penilaian dilakukan berdasarkan skala likert yang membagi penilaian dari yang sangat tidak penting sampai dengan kondisi sangat penting dengan skala penilaian 1 sampai 5 dimana: 1 = Sangat tidak penting 2 = Tidak Penting 3 = Cukup Penting 4 = Penting 5 = Sangat Penting 3. Tahap selanjutnya adalah memberikan kuesioner ketiga dan keempat kepada setiap responden untuk memperoleh penilaian berpasangan antara kriteria dan subkriteria. Pada kuesioner ketiga menggunakan Skala Banding Berpasangan dengan skala 1 s/d 9 (Saaty T.L). Fungsi dari kuesioner ketiga dan keempat ini adalah sebagai penentuan bobot kriteria dari hirarki yang telah didapatkan pada kuesioner sebelumnya. Dengan menggunakan basis skala kiri maka contoh perhitungan pada aspek quality dengan cost pada responden ke 1 adalah sebagai berikut: Skala Kiri Skala Kanan Quality Cost Jika responden memilih no 4 pada skala kiri, maka nilai perhitungannya adalah 4. Jika responden memilih nilai 4 pada skala kanan maka nilai perhitungannya adalah 1 : 4 = 0.25 Kriteria Tabel 1 Pemilihan Kriteria Utama Untuk Aspek Umum Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah % Terhadap Nilai Ideal Quality 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 100 Cost 4 5 5 5 5 5 5 4 5 43 95.56 86

Delivery 5 5 5 5 4 5 5 4 5 43 95.56 Management 4 5 4 4 4 4 4 4 5 38 84.44 Environment 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37 82.22 Response 4 5 9 20.00 Komunikasi 4 4 8.89 Dalam Menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hirarki yaitu yang berisi kriteria, sub kriteria dan alternatif pengambilan keputusan seperti struktur hirarki pemilihan supplier lamp cord assy Honda Blade yang terdiri dari lima kriteria utama yaitu : Quality, Cost, Delivery, Management dan Environment. Dari kelima kriteria utama tersebut dijabarkan lagi dengan sub kriteria contohnya untuk kriteria utama quality akan mempunyai sub kriteria seperti quality control proses chart, inspection standard dan work instruction serta masih banyak subkriteria lain., kemudian dari sub kriteria dipilih laah alternatif calon supplier. Gambar 2. Struktur Hirarki Pemilihan Supplier Lamp Cord Assy Honda Blade Penentuan bobot elemen hirarki dilakukan dengan pengisian perbandingan berpasangan antara masing-masing elemen pada level hirarki yang sama. Penentuan tersebut dilakukan oleh para responden yaitu para ahli pengambilan keputusan dalam pemilihan supplier melalui penyebaran kuesioner. Kemudian data tersebut diolah dengan cara perhitungan yang menggunakan rata-rata penilaian perbandingan berpasangan dari semua responden maka didapatkan matriks perbandingan berpasangan sebagai berikut: 87

Tabel 2 Matrix Perbandingan Berpasangan Dari Semua Responden Untuk Kriteria Utama No. Kriteria Utama No. Kriteria Utama 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 1 Quality 1 1.74 0.53 1.08 0.40 2 Cost 1 1.29 0.80 1.48 3 Delivery 1 1.16 0.46 4 Management 1 1.63 5 Environment 1 Berdasarkan tabel matriks perbandingan berpasangan yang dijelaskan diatas. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai eigen vectornya untuk mendapatkan local priority. Matriks-matriks pairwise comparison terdapat pada setiap tingkat, maka untuk mendapatkan global priority harus dilakukan sintesis antara local priority. Untuk melakukan sintesis prioritas, data tersebut kemudian diolah dengan menggunakan program Export Choise 2000. Berdasarkan sintesis prioritas tersebut, nantinya akan diperoleh bobot elemen hirarki untuk masing-masing kriteria dan sub kriteria. Hasil perhitungan matriks perbandingan berpasangan dengan menggunakan software tersebut menghasilkan pembobotan elemen hirarki sebagai berikut: Tabel 3 Pembobotan Elemen Hirarki Kriteria dan Sub Kriteria Penilaian Tujuan Kriteria Penilaian Dalam Pemilihan Supplier Level 1 Level 2 Kriteria Bobot Sub Kriteria Bobot QCPC 0,064 Proses Quality Control 0,096 WI, Check Sheet 0,075 Inspection Standard 0,090 Inspection Tools 0,079 Quality 0,214 Proses Control 0,098 Past Problem 0,064 CPK 0,095 FMEA 0,086 Limit Sample 0,093 Trial Report 0,072 MSDS 0,088 Tabel 3 Lanjutan Pembobotan Elemen Hirarki Kriteria dan Sub Kriteria Penilaian Tujuan Kriteria Penilaian Dalam Pemilihan Level 1 Level 2 Kriteria Bobot Sub Kriteria Bobot Perhitungan Harga Material 0,242 Cost 0,290 Perhitungan Harga Proses 0,235 Perhitungan Sub Assy 0,185 Depreciation Cost 0,209 88

Delivery 0,212 Management 0,097 Environment 0,188 Cost Packaging 0,131 Ketepatan Quantity 0,175 Kesesuian Standar Packing 0,269 Keseuaian Surat Jalan 0,085 Ketepatan Waktu Delivery 0,281 Kebersihan Packaging 0,190 Skala Perusahaan 0,196 Sejarah Perusahaan 0,217 Informasi Perusahaan 0,171 Pengupahan 0,214 Serikat Pekerja 0,201 Melakukan Pelaporan Secara Berkala 0,093 Tempat Penyimpanan Limbah Sesuai Standar 0,106 Dibentuk Emergency Response 0,204 Adanya Tempat Evakuasi 0,097 Dilakukan Uji Emisi 0,096 Diadakan Training Lingkungan 0,162 Material B3 dilengkapi MSDS 0,049 Pengukuran Kualitas Air Limbah 0,194 Perhitungan Konsistensi Elemen Hirarki Konsistensi yang diharapkan adalah yang mendekati sempurna agar menghasilkan keputusan yang mendekati valid. Walaupun sulit untuk mencapai yang sempurna, rasio konsistensi diharapkan kurang dari atau sama dengan 10%. Tabel 4 Nilai Inkonsistensi Kriteria Penilaian Untuk Pemilihan Supplier Lamp Cord Assy Speedometer Honda Blade di PT. INS Level Nama Level Inkonsistensi 1 Kriteria Utama 0.06 2 Sub Kriteria Quality 0.06 2 Sub Kriteria Cost 0.02 2 Sub Kriteria Delivery 0.07 2 Sub Kriteria Management 0.08 2 Sub Kriteria Environment 0.07 89

PENILAIAN DATA ALTERNATIF SUPPLIER Setelah mendapatkan bobot dari hirarki penilaian, selanjutnya adalah mengumpulkan data dari tiga alternatif supplier dengan menggunakan format kuesioner perbandingan berpasangan yang disebarkan kepada para pengambil keputusan. Penilaian alternatif dilaksanakan sesuai dengan bobot elemen hirarki untuk kriteria pemilihan supplier. Supplier yang dinilai disini hanyalah supplier yang memasok komponen lamp cord assy. Supplier yang akan dinilai adalah sebagai berikut: 1. PT. DEM 2. PT. EWD 3. PT. CMW Data-data hasil perbandingan berpasangan tersebut di rata-rata dan dimasukkan kedalam matriks perbandingan berpasangan pada setiap sub kriteria, kemudian diolah dengan menggunakan software Expert Choice 2000 untuk memperoleh hasil akhir dari pemilihan alternatif supplier yang terpilih. Tabel 5 Hasil Pemilihan Alternatif Supplier Alternatif PT. CMW PT. EWD PT. DEM 0,359 0,337 0,304 Gambar 3 Hasil Akhir Penilaian alternatif supplier ANALISIS SENSITIVITAS Berdasarkan hasil analisis sensitivitas yang dilakukan menggunakan Software Expert Choise 2000, maka diperoleh prioritas pilihan alternatif supplier yaitu: Gambar 4 Grafik Sensitivitas Dinamis Pemilihan Alternatif Supplier 90

5. KESIMPULAN Dengan adanya analisis pemilihan supplier, antara keinginan atau kebutuhan PT. Indonesia Nippon Seiki dengan supplier tercapai dalam hal pemenuhan tugas dan wewenang untuk memproduksi komponen lamp cord assy. Pada akhirnya, supplier yang dipilih merupakan supplier yang tepat karena dianggap mampu men-supplai komponen lamp cord assy. Sesuai dengan standar kualitas dan kuantitas yang diinginkan oleh PT. Indonesia Nippon Seiki. Supplier yang terpilih, merupakan supplier yang memenuhi nilai berdasarkan kriteria quality, cost, delivery, management dan Environment. Berdasarkan pemilihan alternatif supplier yang dilakukan dengan menggunakan metode AHP, maka PT. CMW merupakan perusahaan pemasok lamp cord assy yang terpilih pada new project speedometer Honda Blade, karena memiliki nilai yang tertinggi dibandingkan dengan dua supplier lainnya, yakni sebesar 0,359 6. DAFTAR PUSTAKA Buchara, U. 2005 Analisis Keputusan. In TI-441 (pp. 2-4). Bandung: Departemen Teknik Industri ITB Macleod dan Sacheel, 2011, Management Information System : Eight edition, Printice Hall, New Jersey Permadi, B., 1992, Analytic Hierarchi Process, Jakarta, PAU-EK-UI Purba, J. (2010). Kajian Analisis Sensitivitas Pada Metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Medan, Universitas Sumatera Utara. Purnomo, A. 2007, Perencanaa Kebutuhan Bahan Baku dan Penetapan Prioritas Pemasok di PT. Surya Mas Abadi. Bandung: Jurnal Teknik Industri UNPAS Vol.9, No. 3 Roy, R.A. (2011). Analisis Pemilihan Supplier Pada PT. Citra Interlindo-Utan Co. Dengan Menggunakan Metode AHP, Jakarta, Universitas Pancasila Saaty, T.L., 1990, Multicriteria Decision Making, The Analitic Hirarchy Proses : Planning, Priority, Setting, Resources, Allocation., Pitsburgh, RWS Publication Saaty, T.L., 1993, Pengambilan Keputusan - Bagi Para Pemimpin, Jakarta, P.T. Pustaka Binaman Persindo Sufa, M.F. 2007. Analisis Sensitivitas Pada Keputusan Pembangunan Meeting Hall Untuk Minimisasi Resiko Investasi, Jurnal ilmiah Teknik Industri Vo.5 No.3, Surakarta Suryadi, K. dan Ramdhani, Ali., 1998, Sistem Pendukung Keputusan, Bandung, Remaja Rosdakarya Wibowo, A.E. 2005. Analisis Pemilihan Supplier Pada Proyek Lokalisasi Komponen Mesin Dyna-Dutro, Jakarta, Universitas Pancasila. Software Expert Choice2000, Help 91