MANFAAT PEREALISASIAN TATA KELOLA KEAMANAN INFORMASI BERBASIS SNI ISO/IEC 27001:2009 PADA PRODUKSI FILM ANIMASI (Kasus di PT. XX)

dokumen-dokumen yang mirip
PENYUSUNAN TATA KELOLA KEAMANAN INFORMASI PADA PRODUKSI FILM ANIMASI (Kasus di PT. XX)

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

PENERAPAN KEAMANAN SISTEM INFORMASI STANDAR ISO PADA PT. BPR KARYABHAKTI UGAHARI, TANJUNG MORAWA

MAKALAH KEAMANAN INFORMASI. Oleh : Muhammad Shodiqil Khafili Djakfar. Dosen Pengajar : Ferry Astika Saputra, ST, M.Sc

Implementasi E-Bisnis e-security Concept And Aplication Part-11

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan dan kelengkapan pelayanan terhadap pelanggan. yang terintegrasi yang bernama Integrated Trading System (ITS).

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

BAB II LANDASAN TEORI. terdokumentasi untuk menemukan suatu bukti-bukti (audit evidence) dan

BAB II LANDASAN TEORI. pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tugas rumah sakit adalah melaksanakan

EVALUASI KEAMANAN INFORMASI BERBASIS ISO PADA DINAS PENGELOLAAN PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. Radio Republik Indonesia adalah suatu studio siaran yang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) A-228

Abstrak. ii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dan sekitarnya. PT Karya Karang Asem Indonesia khususnya pada daerah Sedati,

PERANCANGAN PERLINDUNGAN PERANGKAT LUNAK SEBAGAI ASET INFORMASI TERHADAP MALICIOUS CODE DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERITAS PASUNDAN

BAB I PENDAHULUAN. PT. Varia Usaha Beton merupakan anak usaha dari PT. Semen Gersik

AUDIT KEAMANAN SISTEM INFORMASI PADA UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG MENGGUNAKAN STANDAR ISO/IEC 27001

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. restrukturisasi internal, Kerjasama Operasi (KSO), dan Initial Public Offering

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1

Teknologi informasi Teknik keamanan Sistem manajemen keamanan informasi Persyaratan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 ISSN Security

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari adalah sebuah rumah sakit yang berada di

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, kemungkinan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Studi Kasus INFORMATION SECURITY MANAGEMENT SYSTEM (ISMS) MENGGUNAKAN STANDAR ISO/IEC 27001:2005

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat

ABSTRAK. Kata Kunci: ISO 27001:2005, GAP Analisis, Kebijakan Keamanan, Organisasi Keamanan Informasi, Pengelolaan Aset, Keamanan Sumber Daya Manusia

BAB II LANDASAN TEORI. terdokumentasi untuk menemukan suatu bukti-bukti (audit evidence) dan. pemeriksaan (audit) yang ditetapkan. (Sarno, 2009:171).

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS SISTEM KEAMANAN SUMBERDAYA MANUSIA DENGAN PENERAPAN ISO KLAUSAL 9 DI UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

NIST SP v2: PEDOMAN PANDUAN SISTEM KEAMANAN PUBLIK WEB SERVER

INTRODUCTION ASPEK-ASPEK PROTEKSI SISTEM INFORMASI

BAB III METODE PENELITIAN. Keamanan Sistem Akuntansi Enterprise PT. Gresik Cipta Sejahtera Berdasarkan

Taryana Suryana. M.Kom

BAB II LANDASAN TEORI. mulai dari keuangan, pemerintahan hingga Teknologi Informasi (TI). Audit

ABSTRAK. Keyword : Gap Analisis, ISO 27001:2005, SMKI. iii Universitas Kristen Maranatha

MENGUKUR INDEKS KEAMANAN INFORMASI DENGAN METODE OCTAVE BERSTANDAR ISO PADA UNIVERSITAS ALMUSLIM-BIREUEN

Indah Kusuma Dewi 1, Fitroh 2, Suci Ratnawati 3

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 8(1), 2015, 1-7

PROTEKSI ASET INFORMASI ASIH ROHMANI,M.KOM

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan, gambaran struktur organisasi, dan dilanjutkan dengan tahapantahapan

Tata Kelola Datacenter

BAB I 1.1 Latar Belakang

EVALUASI KEAMANAN INFORMASI PADA PTI PDAM TIRTA MOEDAL KOTA SEMARANG BERDASARKAN INDEKS KEAMANAN INFORMASI SNI ISO/IEC 27001:2009

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

- 1 - UMUM. Mengingat

II. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) A-122

Dimensi Kelembagaan. Kebijakan Kelembagaan 1. Perencanaan 0.5

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

EVALUASI KEAMANAN INFORMASI PADA PTI PDAM TIRTA MOEDAL KOTA SEMARANG BERDASARKAN INDEKS KEAMANAN INFORMASI SNI ISO/IEC 27001:2009

ROADMAP PENCAPAIAN STANDAR SISTEM KEAMANAN INFORMASI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi Hasil Pelaksanaan Audit Sistem Informasi

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI

EVALUASI KEAMANAN INFORMASI MENGGUNAKAN ISO/IEC 27002: STUDI KASUS PADA STIMIK TUNAS BANGSA BANJARNEGARA

BAB II LANDASAN TEORI. layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas

Bersumber dari : Wikipedia dan ditambahkan oleh penulis

RIZKY DIAN BARETA Pembimbing I : Ir. Ahmad Holil Noor Ali, M.Kom Pembimbing II : Yudhistira Kesuma, S.Kom, M.Kom

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN

Sosialisasi Peraturan Gubernur DIY No. 2 Tahun 2018 tentang Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

EVALUASI KEAMANAN INFORMASI MENGGUNAKAN INDEKS KEAMANAN INFORMASI PADA KANTOR WILAYAH DITJEN PERBENDAHARAAN NEGARA JAWA TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis..

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PT. Gresik Cipta Sejahtera (PT. GCS) adalah perusahaan dengan bisnis inti

Kelembagaan LPSE. Bali, 2 Agustus 2016 Intan rahayu Kasubdit Budaya Keamanan Informasi

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Stara 1, Program Studi Teknik Informatika Universitas Pasundan Bandung.

Standar Internasional ISO 27001

PEMBUATAN DISASTER RECOVERY PLAN (DRP) BERDASARKAN ISO/IEC 24762: 2008 DI ITS SURABAYA (STUDI KASUS DI PUSAT DATA DAN JARINGAN BTSI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangil Kabupaten Pasuruan

IMPLEMENTASI ISO/IEC 27001:2013 UNTUK SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI (SMKI) PADA FAKULTAS TEKNIK UIKA-BOGOR

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pembuatan katalog layanan terbagi menjadi 3 tahap yaitu: (1)

KAJIAN TINGKAT KEMATANGAN SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI STUDI KASUS: SUKU DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JAKARTA SELATAN

Sistem Manajemen Keamanan Informasi dan Pengelolaan Risiko. LPSE Provinsi Jawa Barat Rakerna LPSE november 2015

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan

MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI SERVIS STRATEGI & DESIGN 2KA30

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Badan Standardisasi Nasional. (2009). Teknologi Informasi-Teknik Keamanan- Sistem Manajemen Keamanan Informasi-Persyaratan.

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/15/PBI/2007 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM

Harpananda Eka Sarwadhamana/

COBIT dalam Kaitannya dengan Trust Framework

Panduan Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Informasi Berbasis Indeks Keamanan Informasi (Indeks KAMI)

Transkripsi:

MANFAAT PEREALISASIAN TATA KELOLA KEAMANAN INFORMASI BERBASIS SNI ISO/IEC 27001:2009 PADA PRODUKSI FILM ANIMASI (Kasus di PT. XX) Ayu Candra Dewi 1, Eko Nugroho 2, Rudy Hartanto 3 Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No.2 Yogyakarta 55281, Bula Sumur, Sleman, Yogyakarta, Indonesia ayu.cio15@mail.ugm.ac.id 1, nugroho@ugm.ac.id 2, rudy@ugm.ac.id 3 Abstrak Resiko keamanan informasi dapat dikurangi dan dihindari dengan salah satu bentuk dukungan adanya tata kelola yang terjamin kerahasiaannya, keutuhannya, dan ketersediannya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan menjawab kebutuhan akan penerapan tata kelola keamanan sistem informasi agar terjadi keselarasan teknologi informasi dan bisnis dalam membangun kompetitif unggulan. Keamanan Informasi sangatlah penting terhadap PT. XX sebelum film animasi yang diproduksi akan ditayangkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mengidentifikasi resiko dan permasalahan sistem yang sedang berlangsung saat ini dengan observasi dan wawancara kepada pihak-pihak Divisi IT dan Manajemen Produksi di perusahaan tersebut. Hasil pada penelitian ini adalah dampak perealisasian keamanan informasi yang diterapkan berbasis SNI ISO/IEC 27001:2009 pada produksi animasi yang dinilai sangat membutuhkan keamanan data sebelum film yang dibuat akan ditayangkan secara publik. Kata Kunci : Keamanan Informasi, SNI ISO/IEC 27001:2009, Produksi Animasi. 1. PENDAHULUAN Informasi merupakan aset yang penting bagi sebuah perusahaan, sehingga kemampuan untuk menyediakan informasi yang akurat dan cepat menjadi suatu hal yang penting. Sistem informasi digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan dalam perusahaan, bahkan untuk memperoleh keuntungan dan memenangkan persaingan [1]. Sering kali, permasalahan keamanan sistem informasi mendapatkan perhatian dari para stakeholder dan pengelola sistem informasi ketika sudah terjadi sebuah ancaman yang menimbulkan kerugian pada perusahaan. Ketika sebuah ancaman sudah menimbulkan kerugian pada perusahaan, stakeholder dan pengelola sistem mulai melakukan berbagai tindakan pencegahan dan perbaikan atas keamanan sistem informasi [2]. Hal ini dapat menyebabkan perusahaan mengeluarkan pengeluaran ekstra untuk melakukan pengamanan sistem informasi dan perbaikan atas ancaman yang sudah terjadi. Apabila menggangu performansi dari sistem, sering kali keamanan dikurangi atau ditiadakan. SNI ISO/IEC 27001:2009 merupakan standar yang mencakup semua jenis organisasi (misalnya usaha komersial, pemerintah, organisasi nir-laba). Standar ini menetapkan persyaratan untuk penetapan, penerapan, pengoperasian, pemantauan, pengkajian, peningkatan dan pemeliharaan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) yang terdokumentasi dalam konteks risiko bisnis organisasi secara keseluruhan. Standar ini menetapkan persyaratan penerapan pengendalian keamanan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing organisasi atau bagian organisasi. SMKI didesain untuk memastikan pemilihan pengendalian keamanan yang memadai dan proposional untuk melindungi aset informasi dan memberikan kepercayaan kepada pihak terkait [3]. Dengan adanya standarisasi yang diacu untuk tata kelola keamanan informasi, maka dapat menghasilkan dampak-dampak yang baik bagi perusahaan. Dan PT. XX menggunakan standar SNI ISO/IEC 27001:2009 untuk acuan tata kelola informasi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai apakah SNI ISO/IEC 27001:2009 yang telah diterapkan dapat berdampak baik bagi perusahaan dan apa saja manfaat yang didapat setelah menerapkan kebijakan tersebut. 843

2. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam melakukan pengumpulan data adalah: 1) Studi Literatur Merupakan tahapan pembelajaran tentang topik-topik yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan tentang tata kelola informasi, SNI ISO/IEC 27001:2009, serta literaturliteratur terkait. 2) Wawancara Pengambilan data dengan cara melakukan wawancara langsung dengan Divisi IT dan Manajemen Produksi pada PT. XX. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Tata Kelola Sebuah kebijakan informasi organisasi biasanya memberikan arahan baik bagi para pengelola maupun para pengguna informasi. Bagi para pengelola kebijakan informasi merupakan sebuah kerangka kerja yang berisi prinsip-prinsip organisasi yang berhubungan dengan informasi, penggunaannya dan pengelolaannya. Diantaranya menjamin pengalokasian sumber-sumber informasi penting dalam manajemen informasi [4]. Sebuah kebijakan informasi organisasi biasanya memberikan arahan baik bagi para pengelola maupun para pengguna informasi. Bagi para pengelola kebijakan informasi merupakan sebuah kerangka kerja yang berisi prinsip-prinsip organisasi yang berhubungan dengan informasi, penggunaannya dan pengelolaannya. Diantaranya menjamin pengalokasian sumber-sumber informasi penting dalam manajemen informasi [5]. Sebagai sebuah perusahaan produksi film animasi yang berkaitan erat dengan bidang teknologi informasi sangat diperlukan tata kelola keamanan teknologi informasi untuk mengarahkan dan mengontrol perusahaan agar tujuan bisnis tercapai. 3.2 Keamanan Informasi Keamanan informasi, menurut Howard dalam Raharjo [2] merupakan suatu usaha pencegahan atas serangan untuk mendapatkan sesuatu dari sistem informasi, baik melalui akses yang tidak semestinya maupun penggunaan yang tidak semestinya. Sedangkan Sarno [6] pada bukunya Sistem Manajemen Keamanan Informasi mendefinisikan keamanan informasi sebagai penjagaan informasi dari seluruh ancaman yang mungkin terjadi dalam upaya untuk memastikan atau menjamin kelangsungan bisnis (business continuity), meminimasi risiko bisnis (reduce business risk) dan memaksimalkan atau mempercepat pengembalian investasi dan peluang bisnis. Beragam bentuk informasi yang mungkin dimiliki oleh sebuah perusahaan meliputi : informasi yang tersimpan dalam computer (baik desktop komputer maupun mobile komputer, server dan workstation), segala data yang melintas dijaringan, informasi yang dicetak pada kertas, dikirim melalui fax, data atau informasi yang tersimpan dalam disket, CD, DVD, Flashdisk, atau penyimpanan data lain termasuk juga informasi yang disampaikan dalam pembicaraan (termasuk hal percakapan melalui telepon), tersimpan di mobile phone, melalui sms, e-mail, tersimpan dalam database, tersimpan dalam film, dipresentasikan dengan OHP atau media presentasi lain dan metode-metode lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi berupa ide-ide baru perusahaan [7]. Keamanan Informasi terdiri dari perlindungan terhadap aspek-aspek berikut [5] : 1. Confidentiality (kerahasiaan) aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan. 2. Integrity (integritas) aspek yang menjamin bahwa data tidak akan dirubah tanpa ada izin pihak yang berwenang (authorized), menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini. 3. Availability (ketersediaan) aspek yang menjamin bahwa data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait (aset yang berhubungan bilamana diperlukan). 844

Gambar 2. Aspek Keamanan Informasi [5] Keamanan informasi diperoleh dengan mengimplementasi seperangkat alat kontrol yang layak, yang berupa kebijakan (policy), pedoman kerja (guidance work atau SOP), struktur organisasi hingga perngkat lunak. 3.3 SNI ISO/IEC 27001:2009 ISO/ IEC 27001 merupakan dokumen standar Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) atau Information Security Management Systems (ISMS) yang memberikan gambaran secara umum mengenai apa saja yang seharusnya dilakukan dalam usaha pengimplementasian konsep-konsep keamanan informasi di perusahaan. SNI ISO/ IEC 27001 yang diterbitkan pada tahun 2009 dan merupakan versi Indonesia dari ISO/ IEC 27001:2005, berisi spesifikasi atau persyaratan yang harus dipenuhi dalam membangun Standar Manajemen Keamanan Informasi (SMKI). Standar ini bersifat independen terhadap produk teknologi informasi, mensyaratkan penggunaan pendekatan manajemen berbasis risiko, dan dirancang untuk menjamin agar kontrol-kontrol kemanan yang dipilih mampu melindungi aset informasi dari berbagai risiko dan memberi keyakinan tingkat keamanan bagi pihak yang berkepentingan [8]. ISO/IEC 27001 mendefinisikan keperluan-keperluan untuk sistem manajemen keamanan informasi. SMKI yang baik akan membantu memberikan perlindungan terhadap gangguan pada aktivitas-aktivitas bisnis dan melindungi proses bisnis yang penting agar terhindar dari risiko kerugian/bencana dan kegagalan serius pada pengamanan sistem informasi. Dalam penerapan SMKI akan memberikan jaminan pemulihan operasi bisnis akibat kerugian yang ditimbulkan dalam masa waktu yang tidak lama. ISO/ IEC 27001 memberikan gambaran umum mengenai kebutuhan yang dibutuhkan perusahaan/ organisasi dalam usahanya untuk mengimplementasikan konsep-konsep keamanan informasi. Penerapan ISO/ IEC 27001 disesuaikan dengan tujuan, sasaran dan kebutuhan organisasi. Pendekatan proses ini menekankan pada beberapa hal sebagai berikut [9]: 1) Pemahaman persyaratan keamanan informasi organisasi dan kebutuhan terhadap kebijakan serta sasaran keamanan informasi, 2) Penerapan dan pengoperasioan kontrol untuk mengelola risiko keamanan informasi dalam bentuk konteks risiko bisnis organisasi secara keseluruhan, 3) Pemantauan dan tinjau ulang kinerja dan efektivitas ISMS, dan 4) Peningkatan berkelanjutan berdasarkan pada pengukuran tingkat ketercapaian sasaran. Standar ini mengadopsi model Plan-Do-Check-Art (PDCA), untuk membentuk seluruh proses SMKI. 845

3.4 Hasil Identifikasi Pada tahapan identifikasi awal ini membahas tentang kondisi terkini yang ada pada PT. XX sebagai fokus penelitian dalam rangka penerapan kebijakan keamanan informasi. Hasil identifikasi awal yang telah dilakukan di PT. XX meliputi aspek kebijakan, aspek kelembagaan, aspek infrastruktur, dan aspek perencanaan. Saat ini PT. XX belum memiliki dokumen untuk mengelola keamanan informasi yang dimiliki, security policy yang coba ditetapkan selama ini hanya berupa aturan-aturan yang coba ditetapkan berdasarkan pengetahuan para pengelola TI saja. Kondisi jaringan yang ada di PT. XX awalnya dibangun tanpa perncaanaan yang matang, dikarenakan organisasi belum mempersiapkan diri untuk mengantisipasi ekspansi bisnis yang berkembang dengan pesat, perencanaan pengembangan menyedot energi sumber daya perusahaan yang terbatas, dan pada akhirnya perusahaan akan memilih program atau resource mana yang akan dikembangan terlebih dahulu. Salah satu sumber daya yang mungkin memperoleh urutan belakang untuk dikembangkan atau mendapat perhatian khusus adalah Keamanan Teknologi Informasi. 3.5 Penerapan dan Pengoperasian SNI ISO/IEC 27001:2009 Pada tahap ini menghasilkan dokumen kebijakan penggunaan e-mail, internet, komputer/laptop, temporary, akses penyimpanan data serta aturan sumber daya informasi yang merupakan bagian dari dokumen kebijakan keamanan informasi yang akan diajukan untuk Rancangan Tata Kelola Informasi. Dalam proses menerapkan dan mengoperasikan dokumen kebijakan keamanan informasi mengacu kepada beberapa sasaran pengendalian yang terdapat pada standar SNI ISO/IEC 27001:2009. Dan fokus sasaran pengendalian pada tahap ini adalah pembuatan dokumen kebijakan penggunaan aset TIK, kebijakan penyimpanan informasi, kebijakan pengendalian akses, manajemen akses pengguna, manajeman pengendalian akses aplikasi dan informasi. No. Klausul SNI 27001 Tabel 4. Penerapan & Pengoperasian Dokumen Nama Dokumen Cakupan Dokumen 1. A.7.1.3 Kebijakan Penggunaan Aset TIK Berisi tentang aturan untuk penggunaan Komputer, Laptop, dan Server. 2. A.10.7.3 Kebijakan Penyimpanan Informasi Berisi tentang penanganan dan penyimpanan serta pemindahan informasi yang diizinkan. 3. A.11.1.1 Kebijakan Pengendalian Akses Berisi tentang aturan akses kontrol terhadap informasi dan sistem informasi (temporary, data akses, internet, e-mail dan server). 4. A.11.2.1 Manajemen Akses Pengguna Berisi pengelolaan mengenai siapa saja yang dapat mengakses data informasi tertentu. 5. A.11.6 Manajemen Pengendalian Akses Aplikasi dan Informasi Berisi tentang batasan aplikasi yang dapat digunakan untuk mencegah akses yang tidak sah terhadap informasi pada sistem aplikasi. 3.6 Manfaat Penerapan SNI ISO/IEC 27001:2009 Penerapan tata kelola informasi yang berbasis SNI ISO/IEC 27001:2009 pada perusahaan tidak semudah menerapkan produk atau solusi teknologi, karena dibutuhkan kesadaran dan pendekatan agar mampu menjalankan kebijakan yang telah dibuat dengan penyesuaian kondisi yang ada pada perusahaan. 846

Adapun manfaat dengan adanya penerapan tata kelola informasi dengan berbasis SNI ISO/IEC 27001:2009 adalah : 1. Membantu perusahaan untuk berkompetisi di bidang yang sama dengan perusahaanperusahaan yang besar. 2. Standar-standar yang ada dapat membuka pasar ekspor bagi produk-produk dan jasa-jasa yang ditawarkan. 3. Membantu menemukan praktek bisnis yang baik. 4. Menuju kepada efisiensi proses bisnis. 5. Memberikan kredibilitas dan kepercayaan bagi pelanggan. 6. Membuka peluang bisnis dan penjualan baru. 7. Memberikan keunggulan kompetitif. 8. Menjadikan perusahaan terstandarisasi secara International. 9. Membantu perusahaan untuk berkembang. 10. Menjadikan kebijakan yang ada untuk penerapan kedisiplinan yang selaras. 4. KESIMPULAN Penyelenggaraan tata kelola TIK di PT. XX memberikan manfaat pada perusahaan. a. Keamanan informasi mutlak diperlukan dalam tata kelola TIK pada PT. XX untuk melindungi informasi rahasia/tidak dari pihak yang tidak berkepentingan. b. Menjamin seluruh sumber daya manusia perusahaan untuk peduli terhadap ancaman dan risiko yang dapat terjadi pada data informasi. c. Keamanan informasi, nilai informasi akan dikelola dengan baik sehingga informasi yang tepat akan dikirimkan pada orang yang tepat, waktu yang tepat dan bentuk yang tepat. Seri SNI ISO/IEC 27001:2009 dapat digunakan sebagai standar untuk pengelolaan yang memberikan gambaran umum mengenai kebutuhan yang dibutuhkan perusahaan dalam usahanya untuk mengimplementasikan konsep-konsep keamanan informasi. DAFTAR PUSTAKA [1] J. Informasi, Jurnal Informasi Volume VII No.2 / November / 2015, vol. VII, no. 2, pp. 48 57, 2015. [2] B. Rahardjo, Keamanan Sistem Informasi Berbasis Internet, Bandung: PT. Insan Indonesia, 2005. [3] BSNI (Badan Standardisasi Nasional), SNI ISO/IEC 27001:2009, 2009. [4] Susan Henczel, The Information Audit: a practical guide. Munchen: Saur, 2001. [5] and I. I. R. Sarno, Sistem Manajemen Keamanan Informasi (Berbasis ISO 27001), Surabaya: ITS Press, 2009. [6] R. Sarno, Information Technology Security Techniques Informa Security Management System Requirements, in Audit Sistem & Teknologi Informasi, Surabaya: ITS Press 2, 2009. [7] Calder A, Watkisn S, A Manager s Guide to Data Security and ISO 27001/ISO 27002, 4th Editio. IT Governance Publishing, 2008. [8] Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Panduan Penerapan Tata Kelola Keamanan Informasi Bagi Penyelanggara Pelayanan Publik, 2011. [9] S. and G. S. Garfinkel, Practical UNIX & Internet Security2nd edition, O Reilly Assoc., 1996. 847