KONDISI FISIK ATLET SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 1 BATUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan olahraga, mulai dari pemilihan calon atlet sampai pada metode latihan

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap variabel mandiri tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, ilmu pengetahuan dan

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT VO 2 MAX PEMAIN SEPAK BOLA STKIP BBG. Didi Yudha Pranata 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. golongan, mulai dari golongan muda sampai tua. Sepak bola adalah permainan

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. sasaran, sehingga untuk bisa bermain sepakbola diperlukan teknik-teknik

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat menguasai unsur teknik dasar dalam permainannya. Unsur teknik

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak hingga orang dewasa, hal itu menunjukkan bahwa sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan penguasaan teknik dan faktor psikologis. Dengan memiliki kondisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga telah menjadi gejala sosial yang tersebar di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET

EVALUASI KONDISI FISIK ATLET IPSI KABUPATEN JOMBANG KATEGORI TANDING PUTRA

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI DI KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

BAB I PENDAHULUAN. tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa-siswi sekolah atau

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat kualitatif dan kuantitatif juga merupakan hasil dari proses

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini

TINGKAT KESEGARAN JASMANI ATLET UKM TENIS LAPANGAN UNY

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN. manusia sejak zaman Yunani kuno sampai dewasa ini. Gerakan-gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam buku Coaching dan aspek aspek Psikologis dalam coaching

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EXTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 GONDANG NGANJUK TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bola voli sendiri tidak terpaku hanya untuk bermain di lapangan outdoor saja,

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI 1 COMAL KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH METODE LATIHAN SIRKUIT DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI 11 PALEMBANG

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

ANALISIS KONDISI FISIK ATLET PUTRA KLUB BOLA BASKET SMA TRIMURTI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI MTS HASYIM ASY ARI PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA FUTSAL PADA ATLET O2SN KECAMATAN SUMEDANG UTARA

BAB I PENDAHULUAN. passing, smash, dan block (membendung). Penguasaan kelima teknik dasar

SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK.

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga bulutangkis di Indonesia telah menempatkan diri sebagai

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

SURVEI KONDISI FISIK PEMAIN PS. PUTRA SAKTI JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga permainan yang di gemari oleh seluruh masyarakat di

BAB 1 PENDAHULUAN. membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pencapaian prestasi lompat jauh, dibutuhkan pembinaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kerjasama yang baik untuk membentuk suatu tim. Kecerdasan dalam mangatur

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

I. PENDAHULUAN. Untuk mencapai kinerja (Performance) yang lebih baik dari seorang pemain

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian prestasi dibidang olahraga didukung oleh penerapan ilmu pengetahuan

2015 PROFIL KONDISI FISIK ATLET BOLA BASKET PUTRI TINGKAT SMA SE-JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya peningkatan kesehatan jasmani seluruh masyarakat, pemupukan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini perlu mendapatkan perhatian yang besar, baik untuk

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat guna. Tercapainya prestasi

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. dalam pembinaan dan peningkatan olahraga khususnya cabang bolavoli.

BAB I PENDAHULAN. di Indonesia, metodologi kepelatihan harus ditingkatkan untuk dalam upaya. meningkatkan prestasi dalam cabang sepakbola.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN. permainan bola basket three on three, dan slam dunk kontes.

TINGKAT KETERAMPILAN GERAK DASAR PASSING

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

JURNAL SURVEY KONDISI FISIK PEMAIN EKSTRA KURIKULER FUTSAL SMKN 1 PURWOASRI KAB. KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. potensi jasmani, rohani dan sosial (Toho dan Ali, 2007: 2). Dari pengertian

HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU DENGAN DAYA TAHAN CARDIORESPIRATORY PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola voli dalam perkembangannya pada saat ini semakin

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan olahraga bola voli yang telah

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK USIA TAHUN DI SLB NEGERI 1 BANTUL Oleh : Heige Ma shum Hidaya NIM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sangat diperlukan, agar segala aktifitas sehari-hari dapat berjalan. dan efisien, tidak mudah terserang penyakit.

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

ANALISIS KONDISI FISIK ATLET PERSIK KEDIRI TAHUN 2015 (STUDI PADA KELOMPOK UMUR 17 TAHUN)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persepakbolaan nasional khususnya Sumatera Utara, banyak anakanak

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan sejernih mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.

Transkripsi:

KONDISI FISIK ATLET SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 1 BATUAN Frengki Yudis Prasetyo, Herman Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Setiabudi No. 229, Sukasari Bandung, Jawa Barat 40154) Frengkiyudisprasetyo@student.upi.edu Abstrak Atlet sepakbola di SMAN 1 Batuan mengalami penurunan prestasi dalam 5 tahun terakhir. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah kondisi fisik atlet. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi fisik atlet sepakbola fokus pada Kecepatan, Kelincahan, Daya Tahan Kardiovaskuler dan Keseimbangan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Melalui test dan pengukuran terhadap 25 atlet diperoleh hasil kondisi fisik ; 1.) Kecepatan dalam katagori sedang; 2.) Kelincahan dalam katagori baik; 3.) Daya tahan kardiovaskuler dalam katagori sedang dan 4.) keseimbangan dalam katagori sedang. Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kondisi fisik atlet sepakbola di SMAN 1 Batuan dalam katagori sedang. Perlu penambahan jadwal latihan untuk meningkatkan kondisi fisik atlet sepakbola di SMAN 1 Batuan dari level katagori sedang ke level katagori baik atau bahkan sangat baik. Kata kunci: Kondisi Fisik, Atlet Sepakbola 257

PENDAHULUAN Untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani, salah satunya adalah dengan mengembangkan bakat dan minat dalam bidang keolahragaan seperti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah. Pengembangan diri melalui kegiatan fisik dapat menginspirasi peserta diri untuk membangun persepsi positif terhadap diri mereka [1]. Dengan meningkatkan kegiatan fisik di sekolah, siswa dapat menjadi lebih aktif [6] serta menigkatkan motivasi, tumbuh kembang, serta aktualisasi diri [10]. Sehingga, pembinaan olahraga dibutuhkan untuk mencapai tujuan prestasi yang di inginkan [7]. SMAN 1 Batuan adalah sekolah yang juga melaksanakan beberapa bidang kegiatan ekstrakurikuler keolahragaan dan salah satunya adalah Sepakbola. SMA Negeri 1 Batuan terbukti mampu mengembangkan minat dan bakat siswa dalam sepakbola. Prestasi yang pernah diraih yaitu pada kejuaraan O2SN Jawa Timur (Olimpiade Olagraga Siswa Nasional) dan POPDA Jawa Timur (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) Namun berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti bahwa dalam 5 tahun terakhir, kegiatan ekstrakurikuler sepakbola mengalami penurunan prestasi bahkan dapat dikatakan tidak mampu berprestasi lagi baik ditingkat daerah maupun kabupaten yang salah satu faktor penyebabnya adalah factor Kondisi Fisik. Kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam upaya melakukan prestasi suatu cabang olahraga [8, 9]. Persiapan fisik harus dipertimbangkan sebagai unsur yang diperlukan dalam latihan guna mencapai prestasi yang tertinggi [5] dan sebagai dasar landasan titik awalan olahraga prestasi [7]. Oleh karena itu, mengingat kondisi fisik adalah salah satu faktor pencapaian prestasi atlet, maka kondisi fisik sangat perlu diperhatikan. Berdasarkan permasalahan diatas penelitian ini menginvestigasi kondisi fisik atlet sepakbola SMA Negeri 1 Batuan dengan fokus pada kecepatan, kelincahan, METODE Penelitian ini adalah penelitian survei dengan teknik pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran. Dalam penelitian ini, peneliti ingin menginvestigasi kondisi fisik para atlet sepakbola di SMA Negeri 1 Batuan melalui survei dengan teknik tes dan pengukuran. 25 atlet yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler sepakbola dipilih dengan menggunakan purposive sampling. 258

Tabel 1. Norma Tes Kondisi Fisik Norma Kecepatan Kelincahan Daya tahan kardiovask uler (ml/kg/mnt ) Keseimbang an Baik sekali 3.58 3.91 < 12.10 51 55 >50 Baik 3.92 4.34 12.11 13.53 45 50 37-50 4.35 4.72 13.54 14.96 38 45 14-36 Kurang 4.73 5.11 14.97 16.39 38 35 5-13 Kurang sekali 5.12 5.50 > 16.40 < 35 0-4 Data diperoleh dengan pengukuran terhadap kondisi fisik atlet sepakbola yang terdiri dari Kecepatan, Kelincahan, daya tahan kardiovaskuler dan Keseimbangan [e.g. 3] (1) Dalam pengukuran kecepatan dilakukan test lari 30 meter; (2) Dalam pengukuran kelincahan, dilakukan tes shuttle run. (3) Dalam pengukuran daya tahan kardiovaskuler dilakukan bleep test; (4) Dalam pengukuran Keseimbanagn dilakukan test stork stand (Tabel 1) [2]. Atlet Tabel 2. Hasil pengukuran kondisi fisik Kecepatan Kelincahan HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah diadakannya tes pengukuran terhadap kondisi fisik 25 atlet sepakbola yang terdiri dari Kecepatan, Kelincahan, Daya Tahan Kardiovaskuler dan Keseimbangan, maka hasil dari tes pengukuran tersebut dijabarkan pada Tabel 2. Dy tahan Kardiovaskuler (ml/kg/mnt) Keseimbangan 1. 4,52 12.69 36,0 4.41 2. 5,41 15.07 32,6 7.20 3. 4,36 15.55 40,5 20.23 4. 4,51 14.91 37,1 31.88 5. 4,42 14.02 38,2 7.25 6. 4,53 12.58 36,4 40.9 7. 4,74 13.3 33,9 10.21 8. 5,09 13.8 35,0 16.13 259

9. 4,36 12.63 38,5 8.52 10. 4,32 13.18 46,5 16.99 11. 4,61 12.5 41,5 59.05 12. 4,42 13.42 42,2 8.62 13. 4,65 15.35 35,7 59.54 14. 4,05 12.69 49,3 8.62 15. 4,51 11.03 32,6 59.54 16. 4,11 11.74 46,5 27.88 17. 5,11 12.5 41,5 7.19 18. 4,35 13.3 48,4 9.21 19. 5,07 12.4 37,1 7.20 20. 4,71 14.05 34,3 16.10 21. 4,20 13.2 31,8 20.13 22. 5,05 12.9 38,5 25.10 23. 4,63 14.5 41,5 10.50 24. 4,90 15.1 35,7 32.10 25. 4,41 13.25 37,1 10.10 Jumlah 115,04 335,66 968,4 524,6 Rata-rata 4,60 20,98 12,89 38,73 Kategori Baik Dari hasil pengukuran, ditemukan bahwa rata-rata kecepatan para atlet sepakbola di SMAN 1 Batuan sebesar 4,60 detik per 30 meter. Hasil ini menunjukkan bahwa kecepatan atlet sepakbola di SMAN 1 Batuan termasuk dalam katagori. Kemudian pada Kelincahan, rata-rata sebesar 12.89 per 40 meter masuk dalam katagori Baik. Selanjutnya pada daya tahan otot jantung para atlet sepakbola di SMAN 1 Batuan juga termasuk dalam katagori sedang dengan rata-rata sebesar 38,73 ml/kg/menit serta keseimbangan dalam katagori sedang dengan rata-rata 20,98 per detik. Perbedaan hasil pada kondisi fisik atlet dapat terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi tubuh, nutrisi, motivasi, kesehatan mental, skill individu dan keterampilan yang berbeda-beda tiap individu serta dalam kehidupan sehari-hari mereka [4]. KESIMPULAN Kondisi fisik atlet sepakbola SMA Negeri 1 Batuan berada dalam katagori sedang. Mengingat kondisi fisik adalah salah satu faktor pencapaian prestasi atlet, maka kondisi fisik sangat perlu diperhatikan. Untuk meningkatkan kondisi fisik, diperlukan adanya penambahan jadwal latihan fisik. Penelitian ini hanya dibatasi pada pengukuran 4 komponen fisik yaitu; kecepatan, kelincahan, daya tahan kardiovaskuler dan keseimbangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan alat ukur yang tersedia, sehingga penelitian lebih lanjut dapat menginvestigasi komponen kondisi fisik lainnya. Disamping itu penelitian ini hanya fokus pada aspek latihan kondisi fisik atlet. Selain aspek kondisi fisik terdapat 3 aspek latihan lainnya yang mempengaruhi prestasi, yaitu aspek latihan teknik, aspek latihan taktik dan aspek latihan mental [11] sehingga penelitian lebih lanjut dapat menginvestigasi aspek lain kenapa dapat terjadi penurunan prestasi pada atlet. 260

DAFTAR PUSTAKA Abildsnes E, Stea T H, Berntsen S Omfjord S, And Rohde G 2015 Physical education Teachers and public health Nurses perception of Norwegian high school Students participation in physical education a focus group study BMC Public Health 15 1-9 Barber W, Robertson L, Leo J A New Approach to Fully Accessible Physical Education 82 1-14Deputi Bidang Peningkatan Prestasi dan Iptek Olahraga. 2008. Buku Pedoman Antropometri dan Kapasitas Fisik Olahragawan. Jakarta: Kemenegpora RI. Harsono.1993.Prinsip-prinsip Pelatihan. Jakarta Harsono 2015 Periodisasi Program Pelatihan Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA Hodges M G, Kulinna P H, van de Mars H, Lee C, 2016 Knowledge in Action: Fitness Lesson SegmentsThat Teach Health-Related Fitness in Elementary Physical Education Journal of Teaching in Physical Education 35 16-26 Maghalaes D C 2012 Survei Kondisi Fisik Atlet Putra Usia 14-16 Tahun Pb. Remaja Kabupaten Jombang skripsi terpublikasi Universitas Negeri Surabaya Mardiko P 2010 Survei Komponen Kondisi Fisik Pemain Bulutangkis Putra Pencab. PBSI Kabupaten Pekalongan Tahun 2010 Skripsi terpublikasi Universitas Negeri Semarang Purwanto D 2012 Survei Kondisi Fisik dan Keterampilan Teknik Dasar Bola Voli pada Klub Bola Voli Putri Bravo Banjarnegara Tahun 2012 Skripsi terpublikasi Universitas Negeri Semarang. Rio J F 2016 Health-based Physical Education: A Model for Educators Journal of Physical Education, Recreation & Dance 87:8 5-7 Sharma R A, Shrivastav Y 2016 Comparison of Preferred Leader Behaviour between Physical Education and Non-Physical Education Male Students 4(2) 139-149 261