BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. beberapa pengujian sistem yang dilakukan, antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini,

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. perangkat lunak yang sama untuk semua pengujian. analisa citra bioinformatika ini dalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. melacak badan manusia. Dimana hasil dari deteksi atau melacak manusia itu akan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

1 BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran yang diperoleh dari sekolah adalah pengenalan dan pemahaman akan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (disingkat TNKB) atau sering. disebut plat nomor atau nomor polisi (disingkat nopol) adalah plat

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI. metode yang digunakan sebagai pengawasan kendaraan yang menggunakan pengenalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain : akan digunakan untuk melakukan pengolahan citra.

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PENGENALAN UANG KERTAS DOLLAR AMERIKA DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Rancang Bangun Sistem Penghitung Laju dan Klasifikasi Kendaraan Berbasis Pengolahan Citra

corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini. Kain batik merupakan ciri khas dari bangsa I

3 BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Pustaka. Perancangan Perangkat Lunak. Pembuatan Sistem. Uji. Selesai. Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN. telah dibuat. Pengujian yang dilakukan adalah menguji proses region of interest

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

BAB III METODE PENELITIAN. tracking obyek. Pada penelitian tugas akhir ini, terdapat obyek berupa bola. Gambar 3.1. Blok Diagram Penelitian

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 4, No. 2, Hal ISSN : x

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. objek, analisis blob, SMS service, dan video saving. Deteksi objek adalah proses untuk

Segmentasi Dan Pelabelan Pada Citra Panoramik Gigi

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem dimulai dari penempatan posisi kamera dengan posisi yang

BAB III METODE PENELITIAN Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem. Model penelitian yang akan dilakukan adalah model penelitian

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih locker

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Citra Digital

SISTEM REKOGNISI KARAKTER NUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA PERCEPTRON

PENGENALAN BILANGAN ARAB MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. negara misalnya untuk penegakkan hukum oleh polisi (police enforcement). Sistem ini

TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION

BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI. Pada bab ini kita akan melihat masalah apa yang masih menjadi kendala

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang

PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN SUPPORT VECTOR MACHINE BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA...4

Bab III Perangkat Pengujian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Aplikasi Pengolahan Citra Dalam Pengenalan Pola Huruf Ngalagena Menggunakan MATLAB

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI RINTANGAN MENGGUNAKAN METODE HAAR-LIKE FEATURE PADA BRAIN-CONTROLLED WHEELCHAIR

IDENTIFIKASI DAN TRACKING OBJEK BERBASIS IMAGE PROCESSING SECARA REAL TIME

APLIKASI DETEKSI MIKROKALSIFIKASI DAN KLASIFIKASI CITRA MAMMOGRAM BERBASIS TEKSTUR SEBAGAI PENDUKUNG DIAGNOSIS KANKER PAYUDARA

BAB II LANDASAN TEORI...

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. keberadaan wajah secara langsung dari sebuah kamera. Dengan demikian

PENDETEKSIAN TALI PUSAT PADA JANIN DENGAN METODE CONTOUR TRACING

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. turun-temurun oleh nenek moyang masyarakat suku jawa. Zaman dahulu

DETEKSI NOMINAL MATA UANG DENGAN JARAK EUCLIDEAN DAN KOEFISIEN KORELASI

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAAN METODE TEMPLATE MATCHING

BAB II DASAR TEORI. CV Dokumentasi CV berisi pengolahan citra, analisis struktur citra, motion dan tracking, pengenalan pola, dan kalibrasi kamera.

GLOSARIUM Adaptive thresholding Peng-ambangan adaptif Additive noise Derau tambahan Algoritma Moore Array Binary image Citra biner Brightness

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

DETEKSI POSISI PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN AREA CITRA

BAB II LANDASAN TEORI. menggunakan komputer atau laptop merupakan citra digital, dapat juga diartikan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pengolahan citra digital memiliki kegunaan yang sangat luas. geologi, kelautan, industri, dan lain sebagainya.

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN APLIKASI PERHITUNGAN JUMLAH OBJEK PADA CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATHEMATICAL MORPHOLOGY

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengenalan Plat Nomor Kendaraan Secara Otomatis Untuk Pelanggaran Lalu Lintas

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teknologi pengenalan teks merupakan teknologi yang mampu mengenali teks

Pengenalan Karakter Plat Nomor Mobil Secara Real Time

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

Penerapan Teknologi Optical Character Recognition Untuk Mendeteksi Plat Nomor Kendaraan

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature

SEGMENTASI CITRA MEDIK MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) MENGGUNAKAN METODE REGION THRESHOLD

3.2.1 Flowchart Secara Umum

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

DETEKSI DAN SEGMENTASI OTOMATIS DERET PADA CITRA METERAN AIR

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

Transkripsi:

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Pengembangan Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi fitur yang terdapat pada karakter citra digital menggunakan metode diagonal distance feature agar mempermudah proses pengenalan data karakter plat nomor dari data gambar digital ke data dalam bentuk teks. Pada sistem pengenalan karakter ini menggunakan media input berupa gambar plat nomor yang sudah diambil bagian kotak plat nomornya saja. Citra plat nomor di proses menggunakan metode diagonal distance feature, yakni dengan cara mencari nilai koordinat ke 4 diagonal dari suatu citra karakter yang telah di segmentasi. Selanjutnya nilai koordinat dari ke 4 diagonal tersebut digunakan sebagai inputan untuk proses pengenalan karakter menggunakan metode template matching sehingga proses pengenalan karakter lebih sederhana dan lebih cepat. 3.2 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dipakai dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah: 1. Studi literatur Pada penelitian perancangan yang dilakukan adalah perancangan perangkat lunak. Adapun metode penelitian yang dilakukan antara lain: Pencarian data-data literatur untuk perangkat lunak dari masing-masing proses, informasi dari internet, jurnal dan konsep teoritis dari buku-buku 22

23 penunjang tugas akhir ini, serta materi-materi perkuliahan yang telah didapatkan dan perancangan perangkat lunak yaitu menggunakan Microsoft Visual Studio dan OpenCV melalui pencarian dari internet, dan konsep-konsep teoritis dari buku-buku penunjang tersebut. Dari kedua bagian tersebut akan dipadukan agar dapat bekerja sama untuk menjalankan sistem dengan baik. 2. Tahap perancangan dan pengembangan sistem Dalam membuat pengembangan sistem, terdapat beberapa langkah rancangan sistem yang diambil antara lain: a. Membuat Block Diagram pada proses sistem secara keseluruhan. b. Melakukan perancangan perangkat lunak yang meliputi: i. Merancang program preprocessing citra yang meliputi proses grayscale, thresholding, noise filtering, edge detection, dan morphology filter untuk mempermudah proses segmentasi karakter sehingga lebih fokus ke citra karakter yang akan di ambil. ii. Merancang proses segmentasi karakter yang akan digunakan dengan membuang beberapa citra yang tidak diperlukan untuk proses ekstraksi ciri. iii. Membuat program ekstraksi ciri citra karakter dengan menggunakan metode diagonal distance feature. iv. Membuat program untuk menyimpan nilai dari proses ekstraksi ciri dan membuat data learning dari nilai nilai tiap karakter. v. Membuat program untuk pengenalan karakter menggunakan nilai inputan dari hasil proses learning ekstraksi ciri. 3. Melakukan uji coba sistem dan melakukan pencatatan data proses ekstraksi

24 ciri citra menggunakan metode diagonal distance feature. 4. Melaporkan hasil dari penelitian dan pembuatan jurnal untuk mempublikasikan tugas akhir. 3.3 Diagram Blok Sistem Dalam perancangan tugas akhir kali ini terdapat beberapa proses yang dikerjakan mulai dari input berupa gambar plat nomor yang masih dalam bentuk citra RGB hingga proses pengenalan karakter yang nantinya mendapatkan hasil berupa data dalam bentuk teks. Berikut blok diagram yang pada sistem yang ditunjukkan oleh gambar 3.1 dibawah ini: Gambar Plat Nomor Citra Graycale Noise Filtering Citra Biner Ekstraksi Ciri Segmentasi citra Morphology Filter Deteksi Tepi Pengenalan Karakter Hasil Preprocessing Gambar 3.1 Blok Diagram Dalam mengerjakan Tugas Akhir ini, penulis hanya fokus pada 2 hal, yaitu yang pertama adalah proses ekstraksi fitur dengan menggunakan metode diagonal distance feature dan proses pengenalan karakter menggunakan metode Template Matching. Gambar plat nomor yang telah diambil citra kotak plat nomornya saja sebagai inputan akan diproses menjadi citra grayscale. Selanjutnya dilakukan proses pengurangan derau atau noise filtering dengan menggunakan metode Gaussian Filter. Setelah proses noise filtering telah dilakukan, maka proses

25 selanjutnya adalah proses thresholding. Selanjutnya dilakukan proses deteksi tepi menggunakan metode Canny Edge Detection. Hasil dari proses deteksi tepi digunakan sebagai inputan untuk proses morphological operation yang menggunakan metode erosi dan dilasi untuk mengurangi citra karakter yang tidak diperlukan. Kemudian dilakukan proses segmentasi untuk mendapatkan citra karakter yang dibutuhkan untuk proses ekstraksi ciri citra dan proses pengenalan karakter. 3.4 Rancangan Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah Microsoft Visual Studio 2010 dengan menggunakan library OpenCV dan menggunakan bahasa pemrograman C++. 3.4.1 Microsoft Visual Studio dan OpenCV Dalam tugas akhir ini penulis menggunakan opencv versi 2.1. setelah mengunduh library OpenCV, lakukan proses penginstalan, ikuti langkah-langkah instalasinya. Setelah selesai, biasanya opencv akan default di direktori C. Gambar 3.2 Lokasi instalasi OpenCV

26 Langkah selanjutnya adalah buka project di Microsoft visual studio, klik kanan pada nama project kita lalu pilih properties. Kemudian akan muncul halaman properties dan pilih C/C++, klik General kemudian pilih Additional Include Directories seperti gambar 3.3. Setelah itu pilih direktori tempat include direktori berada, misalkan C:\OpenCV2.1\include\opencv;% Gambar 3.3 Tampilan Properties Setelah itu pilih Linker, pilih Additional Libraby Directories ari lokasi library direktori. Dalam hal ini pilih direktori C:\OpenCV2.1\lib;. Gambar 3.4 Setting direktori Library OpenCV

27 Langkah terakhir adalah mengatur input pada bagian Linker, pilih Additional Dependencies, klik panah bawah dan edit semua tulisan menjadi cv210.lib;cvaux210.lib;cxcore210.lib;cxts210.lib;highgui210.lib;ml210.lib;openc v_ffmpeg210.lib;. setelah selesai klik OK kemudian klik Apply seperti pada gambar 3.5. Gambar 3.5 Settingan Input 3.4.2 Perancangan Preprocessing Citra Plat Nomor A. Gambar Plat Nomor Gambar plat nomor yang digunakan adalah gambar plat nomor yang sudah di potong bagian kotak plat nomornya saja. Seperti gambar 3.6 dibawah ini. Gambar 3.6 Contoh plat nomor yang akan di proses B. Preprocessing Citra Plat Nomor

28 Proses pre-processing citra plat nomor terdiri dari proses grayscale, noise filtering, thresholding, edge detection, dan morphology filter. Gambar input yang berupa gambar plat nomor yang masih memiliki citra RGB akan di proses menjadi citra grayscale untuk mendapatkan derajat keabuan dari sebuah citra. Setelah itu dilakukan proses noise filtering dengan menggunakan metode Gaussian Filter, metode ini digunakan karena sangat cocok untuk menghilangkan noise yang dihasilkan oleh kamera. Berikut contoh citra grayscale pada gambar 3.7 dan citra Gaussian filter pada gambar 3.8. Gambar 3.7 Citra Grayscale Gambar 3.8 Noise filtering menggunakan Gaussian filter Hasil dari Gaussian filter akan dijadikan inputan untuk proses thresholding. Cara kerja proses thresholding itu sendiri yakni dengan mengubah citra grayscale yang telah dilakukan noise filtering menjadi citra biner yang hanya memiliki nilai piksel 1 dan 0. Nilai piksel yang mempunyai derajat keabuan yang

29 nilainya lebih kecil dari batas akan bernilai 0 dan yang lebih besar akan di beri nilai 1. Metode thresholding yang digunakan adalah Otsu Thresholding tujuannya adalah untuk mendapatkan citra biner yang lebih baik. Gambar 3.9 Metode Otsu Thresholding Berikut kode program yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman C++ dan menggunakan library OpenCV tentang proses Grayscale, Gaussian filter dan Otsu thresholding seperti dalam gambar 3.10 di bawah ini. Gambar 3.10 Program Grayscale, Gaussian filter, dan Otsu threshold. Proses Deteksi tepi citra dilakukan untuk mempermudah menemukan tepi atau kontur dari sebuah citra. Pada proses deteksi tepi ini, penulis menggunakan metode Canny Edge detection. Hasil dari deteksi tepi di gunakan untuk proses morphological operation. Proses ini menggunakan metode erotion dan dilation yang digunakan untuk menyeleksi gambar yang tidak diperlukan.

30 Gambar 3.11 Metode erotion Gambar 3.12 Metode dilation start Gambar Plat Nomor Greyscale Noise Filtering Ubah ke Citra Biner Deteksi tepi Citra Proses Erosi dan Dilasi A 3.4.3 Segmentasi Citra Gambar 3.13 Flowchart Pre-processing Citra

31 Pada proses segmentasi karakter dari citra plat nomor, proses yang digunakan yaitu dengan membaca nilai piksel gambar secara terus menerus dari kiri ke kanan, kemudian turun ke baris bawahnya hingga menemukan kandidat karakter yang dibutuhkan. Dalam hal ini citra masukan dari proses segmentasi hanya mempunyai nilai 1 atau 0, karena citra masukan diambil dari proses dilasi. Apabila dalam proses pencarian kandidat karakter bertemu dengan piksel yang bernilai 1, maka akan di simpan sebagai kandidat karakter. Dengan menggunakan bantuan metode Connected Component Analisys dan Bounding Box, proses segmentasi bisa dijalankan. Contoh dari proses segmentasi yang berhasil mengambil karakter L dapat dilihat di gambar 3.15 dibawah ini. Gambar 3.14 Proses segmentasi karakter Gambar 3.15 Karakter L hasil segmentasi

32 A Citra Hasil Dilasi Baca nilai piksel di mulai dari pojok atas kiri lalu ke kanan. Seleksi kandidat karakter dengan bantuan metode Connected Component Analisys Gambar kotak di tiap nilai (x,y) awal sampai (x,y) akhir kandidat karakter menggunakan Bounding Box Panjang kotak > 40 & Lebar kotak > 30 YA Cetak ke penampung gambar berukuran (140x240) Tidak A1 Gambar 3.16 Flowchart Segmentasi Citra 3.4.4 Ekstraksi ciri menggunakan Diagonal Distance Feature Pada proses ekstraksi ciri ini menggunakan metode diagonal distance feature dengan mencari nilai 4 diagonal yang dihitung dari tiap pojok suatu citra hingga bertemu nilai piksel putih. Pada tahun 2015, pernah dilakukan penelitian mengenai Ekstraksi FiturAngka Jawa Menggunakan Metode Diagonal Distance dan Longest Run Feature (Umam, Muhammad Misbahul : 2015). Citra yang sebelumnya sudah melalui proses segmentasi dan menghasilkan suatu karakter tertentu yang telah di resize menjadi ukuran (140,240) piksel di ektraksi cirinya dengan menghitung jarak pojok kiri atas dari gambar dan akan di proses secara diagonal hingga nantinya bertemu nilai piksel putih.

33 Pencarian diagonal dilakukan dengan cara scanning atau melakukan perulangan secara terus menerus sesuai dengan diagonal dalam program hingga bertemu dengan array yang memiliki nilai lebih besar dari 0, dan kemudian dicatat koordinat diagonalnya. Untuk diagonal pertama dicari dengan cara memulai perulangan pada kondisi x = 0 dan y = 0. Buat program untuk menaikkan kedua nilai (x,y) sesuai dengan diagonal kotak yang berukuran (140,240) ketika perulangan menemukan nilai lebih dari 0, maka hentikan perulangan, cetak lokasi koordinat saat ini. Pencarian jarak dilakukan dengan menerapkan rumus: d1 = (x akhir x awal ) 2 + (y akhir y awal ) 2... (1) x akhir merupakan posisi koordinat x saat di temukan array yang memiliki nilai lebih besar dari 0, x awal adalah koordinat awal saat memulai proses dimana x awal = 0. Begitu pula dengan y akhir dan y awal. Diagonal kedua dicari dengan cara memulai perulangan pada kondisi x = 139 dan y = 0. Buat program untuk menurunkan nilai (x) dan menaikkan nilai (y) sesuai dengan diagonal kotak yang berukuran (140x240) ketika perulangan menemukan nilai lebih dari 0, maka hentikan perulangan, cetak lokasi koordinat saat ini. Pencarian jarak dilakukan dengan menerapkan rumus: d2 = (x awal x akhir) 2 + (y akhir y awal ) 2... (2) x akhir merupakan posisi koordinat x saat di temukan array yang memiliki nilai lebih besar dari 0, x awal adalah koordinat awal saat memulai proses dimana x awal = 139. Begitu pula dengan y akhir dan y awal = 0. Diagonal ketiga dicari dengan cara memulai perulangan pada kondisi x = 0 dan y = 239. Buat program untuk menaikkan nilai (x) dan menurunkan nilai (y) sesuai dengan diagonal kotak yang berukuran (140x240) ketika perulangan

34 menemukan nilai lebih dari 0, maka hentikan perulangan, cetak lokasi koordinat saat ini. Pencarian jarak dilakukan dengan menerapkan rumus: d3 = (x akhir x awal ) 2 + (y akhir y awal ) 2... (3) x akhir merupakan posisi koordinat x saat di temukan array yang memiliki nilai lebih besar dari 0, x awal adalah koordinat awal saat memulai proses dimana x awal = 0. Begitu pula dengan y akhir dan y awal = 239. Diagonal keempat dicari dengan cara memulai perulangan pada kondisi x = 139 dan y = 239. Buat program untuk menurunkan nilai (x,y) sesuai dengan diagonal kotak yang berukuran (140, 240) ketika perulangan menemukan nilai lebih dari 0, maka hentikan perulangan, cetak lokasi koordinat saat ini. Pencarian jarak dilakukan dengan menerapkan rumus: d4 = (x akhir x awal ) 2 + (y akhir y awal ) 2... (4) x akhir merupakan posisi koordinat x saat di temukan array yang memiliki nilai lebih besar dari 0, x awal adalah koordinat awal saat memulai proses dimana x awal = 139. Begitu pula dengan y akhir dan y awal = 239. Seperti ilustrasi dari gambar 3.17, tiap diagonal memiliki pola perulangan yang berbeda untuk mendapatkan koordinat diagonal yang akan digunakan. Gambar 3.17 Ekstraksi ciri menggunakan Diagonal Distance Feature

35 A1 Citra Hasil Segmentasi Ekstraksi ciri citra karakter menggunakan diagonal distance feature Tulis koordinat tiap diagonal A2 Gambar 3.18 Flowchart Diagonal Distance Feature 3.4.5 Pengenalan karakter menggunakan Template Matching Proses pengenalan karakter menggunakan metode template matching menggunakan masukan berupa nilai hasil dari metode diagonal distance feature. nilai dari 4 diagonal yang telah didapatkan dari tiap karakter yang telah di normalisasi, menjadi citra berukuran (140,240) piksel disimpan dalam suatu data learning. Dalam proses learning, nilai koordinat ke 4 diagonal tiap karakter di uji sebanyak 5 kali. Dari hasil 5 kali percobaan ini didapatkan nilai koordinat 4 diagonal masing-masing karakter yang dijadikan input-an untuk pengenalan karakter. Hasil dari data learning dibandingkan dengan data gambar plat nomor yang di proses. Nilai yang memiliki selisih terkecil merupakan citra karakter yang paling sesuai. Hal ini dilakukan secara terus menerus hingga seluruh citra karakter pada plat nomor selesai di proses.

36 Gambar 3.19 Flowchart Template Matching 3.5 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Pada pengerjaan proyek tugas akhir mengenai ekstraksi ciri dan pengenalan plat nomor ini, setelah melakukan pembuatan perangkat lunak, yang dilakukan selanjutnya adalah menganalisa kinerja sistem apakah sistem yang dibuat dapat bekerja sesuai rencana yang telah ditentukan. 3.5.1 Pengumpulan Data Data sampel yang digunakan dalam tugas akhir ini diperoleh dengan mencari karakter plat nomor yang berbeda. Untuk 1 set (26 karakter huruf dan 10 karakter angka) dilakukan uji coba sebanyak 5 kali untuk menghasilkan sampel Learning. 3.5.2 Analisa Data Data nilai ke 4 diagonal tiap karakter yang sudah melalui proses learning, dicari range tiap data dari hasil 5 kali percobaan. Dilakukan analisa nilai koordinat tiap karakter dan didapatkan bahwa karakter 3,6,8,9,0,B,O dan karakter X,H,N,E,M,K,Z memiliki nilai koordinat diagonal yang sebagian besar datanya sama. Hal ini tentu menjadi suatu masalah untuk proses pengenalan karakter yang

37 hanya menggunakan nilai koordinat ke 4 diagonal saja sebagai input-an untuk pengenalan karakter. 3.6 Uji Coba Pada proses uji coba ini, program di uji coba dengan cara melakukan proses diagonal distance feature pada tiap karakter. Untuk mengetahui nilai dari ke 4 diagonal yang di dapatkan program akan mencetak nilainya pada Command Window kemudian di bandingkan dengan ekstraksi secara manual tiap piksel citra karakter. Jika nilai ke 4 diagonal sama, maka program ekstraksi diagonal distance feature berjalan dengan baik. Untuk proses pengenlana karakter, akan di uji coba dengan membandingkan data teks yang di cetak di Command Window dengan gambar karakter yang telah di segmentasi. Apabila data teks yang di cetak merupakan karakter yang di maksud dalam gambar, maka program pengenalan karakter berjalan dengan baik.