BAB I PENDAHULUAN. mendorong keberlangsungan globalisasi dunia dengan cepat dan dinamis. Keadaan

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di indonesia pada waktu ke waktu terus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Kondisi seperti ini bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. poitif. Bedasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. tidak menentu menyebabkan banyak perusahaan yang tiba-tiba mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada saat ini membuat dunia usaha mengalami perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pun semakin meningkat. Seperti Indonesia

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di sektor Food and Beverages, karena dalam industri ini kepekaan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode )

I. PENDAHULUAN. total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 1998). Besarnya laba digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh laba (profit oriented). Dalam era globalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan per kapita masyarakat Indonesia tahun 2012 telah mencapai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang dialami pada berbagai sektor industri diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang merupakan hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. telah dibangun selama ini atau akan ikut terpuruk seperti yang sedang terjadi pada

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

Shantylana Butar-butar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. berkepentingan terhadap perusahaan yang bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan usaha dengan tingkat persaingan yang ada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan biaya seminimal mungkin, maka dari itu perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB V PENUTUP. Rasio likuiditas pada penelitian ini diproksikan dengan variabl current ratio.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis antar perusahaan di

MANAJEMEN KEUANGAN. Mencapai atau memperoleh laba maksimal untuk kemakmuran pemilik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS DALAM MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY DAN TRADING COMPANY, Tbk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah

III. METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perilaku bisnispun secara cepat terus berubah sehingga berbagai parameter serta

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kegiatan operasi sebuah perusahaan bagian yang terpenting yaitu

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

EVALUASI KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS PADA SEKTOR MANUFAKTUR

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

NUR AZIZ MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif digunakan untuk memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalosasi saat ini pasar modal memiliki peran besar untuk

UKDW BAB I PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dari waktu ke waktu. Hal tersebut dikarenakan industri consumer

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia perusahaan industri barang konsumsi makanan dan. minuman semakin lama semakin meningkat jumlahnya karena barang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami

II. LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan menuntut perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangannya, yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar.

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang sangat pesat, dimana negara-negara di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Jasa jasa perbankan memang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian semakin cepat dan kompleks dari. waktu ke waktu. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan tekhnologi, komunikasi dan informasi pada saat ini telah mendorong keberlangsungan globalisasi dunia dengan cepat dan dinamis. Keadaan tersebut membawa perubahan dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam perkembangan dunia bisnis. Dalam era perdagangan bebas seperti saat ini persaingan antar satu perusahaan dengan perusahaan yang lain semakin ketat, selain itu kondisi perekonomian juga tidak menentu, tidak heran banyak perusahaan yang tiba-tiba mengalami kebangkrutan. Untuk menghindari itu perusahaan dituntut untuk menetapkan tujuan dimana semua pihak yang terkait dalam proses bisnis untuk dipertimbangkan pendapatnya. Penetapan tujuan yang mencakup kepentingan seluruh stakeholder menyebabkan tujuan perusahaan yang semula hanya berorientasi untuk memaksimalkan laba (profit oriented) berubah menjadi pencapaian nilai (value oriented), hal itu dikarenakan jika berpedoman pada pencapaian nilai yang maksimal berarti perusahaan dapat mengolah sumber daya yang terbatas untuk dapat memaksimalkan laba perusahaan. Nilai perusahaan merupakan angka yang menunjukkan prestasi yang telah dicapai perusahaan dari hasil kinerja manajemen selama periode tertentu, kinerja yang baik akan dapat membantu manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan. 1

2 Peran Seorang manajer juga penting, seorang manajer harus menjaga keberlangsungan hidup sebuah perusahaan. Dan untuk menilai sejauh mana tingkat kekuatan ataupun kesehatan, maka sebaiknya seorang manajer keuangan dapat menilai dan menganalisis kinerja keuangan dari perusahaannya. Kinerja keuangan perusahaan selama beroperasi dapat terlihat melalui laporan keuangan yang berisi informasi mengenai data-data keuangan. Ini berarti bahwa perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi sebuah perusahaan, baik perusahaan yang berskala kecil maupun perusahaan berskala besar. Menurut Mulyadi (2007) kinerja keuangan ialah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Bagi suatu perusahaan kinerja dapat digunakan sebagai alat ukur dalam menilai keberhasilan usahanya, juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan perencanaan dimasa yang akan datang. Sedangkan bagi pihak luar perusahaan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi terhadap perusahaan yang bersangkutan. Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, agar perusahaan dapat bertahan bahkan bisa tumbuh dan berkembang perusahaan harus mencermati kondisi dan kinerja keuangan perusahaan. Untuk mengetahui secara tepat bagaimana kondisi dan kinerja perusahaan maka diperlukan analisis yang tepat.

3 Untuk mengetahui kondisi keuangan, alat yang dipakai salah satunya adalah berupa laporan keuangan yang disusun pada setiap akhir periode yang berisi pertanggungjawaban dalam bidang keuangan atas berjalannya suatu usaha. Data keuangan yang dimaksud adalah data yang tercermin dalam suatu laporan finansial, yang memberikan gambaran tentang keuangan suatu perusahaan, yang terdiri dari Neraca, Laporan Rugi Laba serta laporan-laporan keuangan lainnya. Dan dengan menganalisis laporan keuangan pihak-pihak yang berkepentingan akan terbantu dalam memilih dan mengevaluasi informasi dan hanya berfokus dengan informasi tersebut, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan daya saingnya masing-masing. Namun pada hakikatya, hampir semua perusahaan mengalami masalah yang sama yaitu bagaimana mengalokasikan sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba maksimal untuk mempertahankan eksistensi perusahaan. Dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan dibutuhkah sebuah tolak ukur. Dan Analisis Rasio Keuangan merupakan Tolak ukur yang paling banyak digunakan di Indonesia. Rasio keuangan merupakan alat untuk menjelaskan hubungan antara satu faktor dengan faktor yang lain dalam laporan keuangan. Dengan menggunakan rasio keuangan, investor dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan membandingkannya dengan kinerja perusahaan lain. Hal ini dilakukan investor untuk menetapkan alternatif investasi yang lebih baik. Karena investro hanya akan menginverstasikan uangnya pada perusahaan yang memiliki hasil kinerja yang baik, sebab inverstor ingin menjamin keberlangsungan peingkatan pada nilai investasinya. Selain itu investor juga menilai kinerja sebuah

4 perusahaan tidak hanya dalam satu waktu saja akan tetapi dai waktu ke waktu, guna memperoleh gambaran awal tentang kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dalam Analisis Rasio Keuangan terdapat beberapa jenis rasio yang sering digunakan dalam menilai kinerja keuangan, yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan pengelola perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Artinya, seberapa mampu perusahaan untuk membayar kewajiban atau utangnya yang sudah jatuh tempo. Jika perusahaan mampu memenuhi kewajibannya, maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan yang likuid. Sebaliknya, jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan yang illikuid. Rasio solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi. Suatu perusahaan yang solvable berarti bahwa perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya begitu pula sebaliknya perusahaan yang tidak mempunyai kekayaan yang cukup untuk membayar hutang-hutangnya disebut perusahaan yang insolvable. Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada padanya. Semua rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat

5 keseimbangan yang layak antara penjualan dan beragam unsur aktiva misalnya persediaan, aktiva tetap dan aktiva lainnya. Aktiva yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva tersebut. Dana kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas manajemen disini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini disebut juga rasio rentabilitas. Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur saat ini menyebabkan pesatnya laju perekonomian dan meningkatnya permintaan konsumen terhadap suatu produk dalam upaya memenuhi kebutuhan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang tahun 2015 sebesar 4,57 persen, naik tipis dari tahun 2014 dan Sektor industri makanan dan minuman menjadi andalan untuk mencapai target pertumbuhan industri non-migas 2016, yang dipatok sebesar 5,7-6,1 persen walaupun diketahui, pertumbuhan industri makanan minuman pada triwulan III/ 2015 mencapai 7,94 persen, lebih rendah dibanding periode yang sama pada 2014 sebesar 10,14 persen. Akan tetapi, pertumbuhan industri makanan dan minuman yang selalu positif dan permintaan yang tinggi dan kontribusi industri makanan dan minuman terhadap industri agro meningkat pada periode yang sama menjadi 5,58 persen pada 2015

6 dari 4,84 persen pada 2014. Dan pada tahun 2016 sektor industri non migas memberikan konstribusi yang cukup besar untuk PDB, industri pengolahan non migas mengalami pertumbuhan sebesar 4,61% pada kuartal II. Tiga sub sektor penyumbang nilai tambah bruto terbesar pada triwulan II-2016 adalah Industri Makanan dan Minuman sebesar Rp. 188,23 triliun atau 6,10% terhadap PDB, Industri Alat Angkutan sebesar Rp. 59,38 triliun atau 1,92% terhadap PDB, dan Industri Barang Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik sebesar Rp. 59,36 triliun atau 1,92% terhadap PDB. Perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BFI) hingga tahun 2016 sebanyak 14 perusahaan, dan terdapat 5 perusahaan terbesar dengan Kapitalisasi pasar di atas Rp 10 triliyun. Lima perusahaan terbesar yang terdaftar di subsektor makanandan minuman di BEI antara lain: 1. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 2. Indofood Sukses Makmur Tbk 3. Mayora Indah Tbk 4. Multi Bintang Indonesia Tbk 5. Ultrajaya Milk Industry dan Trading Company Tbk Secara umum Perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BFI) cenderung mengalami kenaikan positif, akan tetapi apakah itu berlaku untuk semua perusahaan besar yang berada di sub sektor makanan dan minuman. Dan bagaimana kinerja keuangannya pada enam tahun terakhir.

7 Sehingga berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian, dengan judul Analisis Kinerja Keuangan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan & Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2015 B. Batasan Masalah Berdasarkan Latar Belakang diatas, penelitian ini dibatasi sebagai upaya untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, Pembatasan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian berfokus pada Perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BFI) pada tahun 2016 dan dibatasi dengan perusahaan yang memiliki nilai Kapitalisasi pasar di atas Rp 10 triliyun. 2. Penelitian juga dibatasi dengan perusahaan yang melaporkan keuangannya pada periode 2010-2015 3. Pengukuran kinerja keuangan pada penelitian ini menggunakan metode analisis rasio keuangan,dengan metode current ratio pada rasio likuiditas, metode total debt to asset ratio pada Rasio Solvabilitas, metode total assets turn over pada Rasio Aktivitas, dan dengan metode Net Profit Margin pada Rasio Profitabilitas C. Rumusan Masalah

8 Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: Bagaimana kinerja keuangan perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2015 ditinjau dari aspek likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitasnya? D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2015 ditinjau dari aspek likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya: 1. Manfaat teoritis Penelitian ini sebagai bahan masukan bagi penelitian sejenis untuk menambah wawasan pengetahuan dalam bidang manajemen keuangan dalam hal menganalisa kinerja keuangan perusahaan dengan analisa rasio keuangan. 2. Manfaat praktis a. Bagi Pihak Manajemen

9 Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan dan mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan. b. Bagi Pemegang Saham dan Calon Investor Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi untuk pertimbangan investasi pada saham perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman c. Bagi Universitas Hasil penelitian ini dapat menambah koleksi yang bermanfaat bagi Mahasiswa Ekonomi Jurusan Manajemen di Universitas Mercu Buana Yogyakarta d. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini berguna untuk memperdalam pengetahuan dalam bidang manajemen keuangan, terutama yang berkaitan dengan analisis kinerja keuangan menggunakan analisis rasio keuangan.