BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Tabel 5.1 Kapasitas Terminal Kota Sukabumi untuk Tahun Terminal Purabaya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN TEGAL

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP DASAR PERANCANGAN

6.1 Program Dasar Perencanaan

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PEMALANG

TERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK. Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB IV PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 5.1 : Rekapitulasi Program Ruang Depo Lokomotif

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

REDESAIN TERMINAL BUS INDUK MADURESO TIPE B DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKSPRESI STRUKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN BUDAYA CIREBON. Tabel 7.1 Total Kebutuhan Luas Bangunan Taman Budaya Cirebon

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

TUGAS AKHIR 131/ BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

STADION AKUATIK DI SEMARANG

Lapas Kelas I A Kedungpane

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

Transkripsi:

5.1 Program Dasar Perencanaan BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Program dasar perencaan mengenai terminal bus tipe A kota Sukabumi ini disadarkan pada pendekatan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Pada program dasar perencanaan ini dibagi atas program besaran ruang serta lokasi tapak terpilih. Adapun tujuan program dasar perencanaan adalah sebagai acuan dalam tahap desain grafis perancangan. Tabel 5.1 Kapasitas Terminal Kota Sukabumi untuk Tahun 2025 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Uraian Terminal Purabaya Jenis Terminal Tipe A Lokasi Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi Penumpang Per Hari 17.858 ( Kapasitas Maksimal ) Jumlah Trayek A. AKAP 28 B. AKDP 26 C. Bus Kota / Angkot 21 Lajur Kedatangan A. AKAP Kapasitas 4 bus B. AKDP Kapasitas 4 bus C. Bus Kota / Angkot Kapasitas 5 mobil Lajur Keberangkatan A. AKAP 17 Lajur B. AKDP 17 Lajur C. Bus Kota / Angkot 5 Lajur Parkir A. Bus AKAP 10 Lajur B. Bus AKDP 17 Lajur C. Bus Kota / Angkot 20 Lajur D. Pengunjung a. Motor 335 b. Mobil 100 Kapasitas Ruang Tunggu 840 orang Loket Agen Perjalanan 36 Agen Page 104

10 11 Kantor a. Bangunan Kantor 1 Unit b. Menara Pengawas 1 Unit c. Pos Retribusi dan keamanan 9 Titik Fasilitas Penunjang a. R. Informasi 1 Unit b. Drop Off 1 Unit c. Toilet 4 Area d. ATM 6 Unit e. Penginapan Penumpang 30 kamar f. Food Court 1 Unit (390 m 2 ) f. Kios 4 Area e. Penginapan Awak Bus 10 Kamar f. Mushola 3 Unit g. Pom Bensin Bus 1 Unit i. Bengkel 1 Unit ( kapasitas 4 bus ) j. Area Cuci Bus 1 Unit ( kapasitas 5 bus ) k. Masjid 1 Unit 5.1.1 Program Ruang Analisis untuk mendapatkan program ruang ini berdasarkan pada pendekatan pelaku kegiatan yang direncanakan berdasarkan aktivitas yang berlangsung di dalam terminal bus. Diantaranya meliputi : a. Penumpang ( datang dan berangkat ) b. Pengantar dan penjemput c. Pengelola dan karyawan terminal d. Kru atau awak bus Selain manusia, fungsi terminal bus adalah mengatur kedatangan dan jadwal keberangkatan angkutan umum oleh karena itu program ruang ini ditentukan oleh arus keluar masuk kendaraan terhadap terminal. Jenis jenis kendaraan yang masuk kedalam terminal adalah : a. Bus AKDP dan AKAP b. Angkutan Kota c. Kendaraan Pribadi Berdasarkan pendekatan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka didapatkan kelompok kelompk fasilitas sebagai berikut : Page 105

a. Kelompok Ruang Umum Sebagai ruang yang bersifat publik, ruang ini harus mudah dicapai oleh pengguna. Perletakan kelompok ruang umum sebaiknya diletakan di daerah yang merupakan jalur sirkulasi utama penumpang dari area kedatangan hingga area keberangkatan penumpang. Kelompok ruang umum ini terdiri dari : 1. Area Kedatangan Penumpang 2. Area Keberangkatan Penumpang 3. Ruang Tunggu Keberangakatan 4. Hall 5. Peron Keberangakatan 6. Peron Kedatangan 7. Ruang Agen Perjalanan / Loket Penjualan Tiket Bus 8. Ruang Informasi 9. Ruang Kesehatan 10. Ruang Penitipan Barang 11. Loket Karcis Peron 12. KM/WC 13. Masjid / Mushola b. Kelompok Ruang Pengelola Kelompok ruang ini memiliki tingkat privasi yang lebih dibandingkan dengan ruang publik. Peletakannya ruang ini disesuaikan dengan kondisi dan tujuan ruang tersebut. Ruang pengelola ini antara lain : 1. Ruang Kepala Terminal 2. Ruang Wakil Kepala Teriminal 3. Ruang Kabag Administrasi dan Staff 4. Ruang Kabag Pengaturan dan Pengawasan 5. Ruang Kabag Pendapatan dan Staff 6. Ruang Kabag Pemeliharaan d an Staff 7. Ruang Kabag Keamanan 8. Ruang Rapat 9. Ruang Tamu 10. Ruang Istirahat 11. Pantry 12. Pos Keamanan dan Polisi 13. Pos Penarikan Retribusi 14. Km/Wc 15. Gudang 16. Mushola 17. Menara Pengawas dan Ruang Komunikasi c. Kelompok Ruang Awak Atau Kru Bus Ruang ruang ini berfungsi untuk mengakomodasi kebutuhan kru bus sebagai salah satu pengguna terminal. Kelompok ruang ini antara lain : Page 106

1. Ruang Istirahat 2. Penginapan kru bus 3. Kantin 4. KM/WC d. Kelompok Ruang Penunjang Kelompk ruang yang berfungsi untuk melayani kebutuhan penumpang dan pengelola di dalam terminal. Perletakan ruang ini harus mudah di jangkau oleh pengguna yang berada di dalam terminal. Kelompok ruang ini antara lain : 1. Area ATM 2. Wartel / Telepon Umum 3. Toko / Kios 4. Food Court / Kantin 5. Penginapan e. Kelompok Ruang Servis Kelompok ruang yang berfungsi untuk menunjang kelancaran aktivitas yang ada di dalam terminal dan mengakomodasi setiap aktivitas sepeti aktivitas kendaraan umum, aktivitas pengelola dan pengunjung. ruang servis ini juga sebagai pendukung utilitas bangunan. Dengan demikian, perletakannya harus memperhatikan setiap aktivitas yang ditunjangnya sehingga kedekatan, kelancaran, kenyamanan, dan keefektifan ruang ini dapat optimal. Kelompok ruang ini adalah : 1. Bengkel 2. Ruang Peralatan dan Gudang 3. Pompa Bahan Bakar ( SPBU ) 4. Ruang Penjaga SPBU 5. Ruang Cuci Bus 6. Ruang AHU 7. Ruang MEE Tabel 5.2 Program Ruang di Terminal Bus Tipe A Kota Sukabumi No Ruang Kapasitas Luas ruangan A. Kelompok Ruang Emplasmen 1 Emplasmen Bus AKAP dan AKDP - Area Penurunan Penumpang Bus 4 bus dan 200 orang 370 2 Emplasmen Bus AKAP dan AKDP - Area Parkir 17 lajur bus 717.4 - Area Keberangkatan 14 lajur bus 590.8 3 Emplasmen bus AKDP - Area Parkir 10 lajur 422 - Area keberangkatan 17 lajur 717.4 4 Emplasmen angkutan dalam kota - Area Penurunan 5 kendaraan 100 25 orang - Area parkir 20 lajur 300 Page 107

- Area Keberangkatan 5 lajur 50 orang 125 5 Area Parkir kendaraan pribadi - Parkir mobil 100 mobil 1500 - Sepeda Motor 200 motor 228 - Sepeda Motor yang menginap 75 90 6 Area Parkir kendaraan pengelola - mobil 20 mobil 300 - Motor 60 motor 72 7 Drop Off dan Pick Up 6 mobil 30 orang 120 Jumlah 5.652 m 2 Sirkulasi 400 % 22.610,4 m 2 Total 28.262,4 m 2 No Ruang Kapasitas Luas Ruangan B. Kelompok Ruang Umum 1 Hall 1044 orang 188 2 R. Informasi 2 orang 15 3 R. Tunggu AKAP 419 orang 419 4 Loket Penjualan Tiket Bus AKAP 36 Loket 324 dan AKDP 5 R. Tunggu Penumpang AKDP 372 orang 372 2 6 R. Tunggu Angkutan dalam kota 200 orang 200 7 Loket Peron 6 Loket 24 8 R. Kesehatan 1 Unit 90 9 Mushola 1 Unit 25 10 KM/WC Pria 88.8 12 WC 20 Urinoir 12 Wastafel Wanita 16 WC 12 Wastafel 15 Penginapan Penumpang 30 Kamar Tidur - Resepsionist - Lobby - Pengelola - Ruang Makan - Gudang dan Dapur - Administrasi - Perawatan - Toilet 1103 Jumlah 2703.8 m 2 Sirkulasi 50 % 1411.9 m 2 Total 4055.7 m 2 No Ruang Kapasitas Luas Ruang C. Kelompok Ruang Pengelola 1 R. Kepala Terminal 1 Orang 20 2 R. Wakil Kepala Terminal 1 Orang 12 Page 108

3 R. Kabag 5 Orang 50 4 R. Staf 8 Orang 35 5 R. Rapat 20 Orang 30 6 R. Tamu 10 Orang 15 7 R. Istirahat 20 Orang 30 8 Pantry 1 Unit 12 9 Pos Keamanan 3 Unit 27 10 Pos Polisi 1 Unit 15 11 Pos Penarikan Retribusi 6 Unit 24 12 Menara Pengawas 8 Orang 34.56 13 Gudang 1 Unit 16 14 KM/WC Pria 17.4 2 WC 3 Urinoir 2 wastafel Wanita 3 WC 3 Wastafel 15 Mushola 1 Unit 25 Jumlah 362.96 m 2 Sirkulasi 50 % 181.48 m 2 Total 544.44 m 2 No Ruang Kapasitas Luas Ruang 1 ATM 6 Unit 13.5 2 Telepon Umum 4 Unit 4 3 Kios / Toko - Area AKAP 420 m 2 252 - Area AKDP 372 m 2 223 - Area Angkutan kota 200 m 2 120 - Hall 188 m 2 112.8 4 Food Court 1 Unit 300 Food Retail 10 Unit 90 5 Masjid 1 Unit 200 Jumlah 1045.3 m 2 Sirkulasi 30 % 313.59 m 2 Total 1.358.89 m 2 No Ruang Kapasitas Luas Ruang E. Kelompok Ruang Servis 1 Bengkel 4 unit Kendaran 1 unit Gudang 198 30 2 R. Peralatan dan Gudang 1 Unit 30 3 SPBU 1 Unit dengan 2 lajur 800 4 R. Penjaga SPBU 2 orang 12 5 R. Cuci Bus 5 Bus Besar 210 6 R. MEE - R. Genset 1 Unit - R. Panel PLN 1 Unit Page 109

R. Teknisi 1 unit R. Pompa 1 Unit 61 7 KM/WC 3 Unit 12 Jumlah 1353 m 2 Sirkulasi 50 % 405.9 m 2 Total 1.758.9 m 2 No Ruang Kapasitas Luas Ruang Kelompok Ruang Kru / Awak Bus 1 R. Istirahat 1 Unit 30 2 KM/WC 2 Unit 8 3 Penginapan Kru Bus 10 Unit 240 4 Mushola 1 Unit 25 Jumlah 303 m 2 Sirkulasi 30 % 90.9 m 2 Total 393.9 m 2 Luas Total 36.374,23 m 2 Tabel 5.3 rekapitulasi perhitungan seluruh kelompok ruang No Kelompok Ruang Luas 1 Kelompok Ruang Emplasmen 28.262,4 m 2 2 Kelompok Ruang Umum 4055,7 m 2 3 Kelompok Ruang Pengelola 544,44 m 2 4. Kelompok Ruang Penunjang 1358,89 m 2 5. Kelompok Ruang Servis 1758,9 m 2 6. Kelompok Ruang Kru atau Awak Bus 393,9 m 2 Luasan Total 36.374,23 m 2 Page 110

5.1.2 Tapak Terpilih Berdasarkan penilain tapak yang telah dilakukan dapat di tentukan wahwa tapak terpilih berada di SWK III yang ditujukan untuk pengembangan transportasi darat yang berlokasi di Jalan Lingkar Selatan, kelurahan Sudajaya Hilir, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. Tapak ini berada di jalur arteri lingkar selatan kota Sukabumi. Alternatif Tapak 1 1 4 2 5 3 6 Gambar 5.1 Citra Satelit tapak perencanaan. Sumber maps.google.com Batas Utara Batas Selatan Batas Timur Batas Barat : Permukiman : Jalan Lingkar Selatan : Permukiman : Sudajaya Luas : 59.292,81 m 2 Lebar Jalan : 20 meter KDB : 60 % KDH : 20 % KLB : 5 lantai 1 2 3 Page 111

4 5 6 Kebutuhan besaran luas tapak perencanaan Total kebutuhan ruang : 30.359,83 m 2 Lahan yang tersedia pada tapak adalah 59.292,81 m 2. Berdasarkan peraturan daerah maksimal KDB adalah 60 % dari luas tapak maka lahan yang dapat dibangun adalah 59.292,81 m 2 x 60 % = 35.575, 68 m 2 ( sesuai dengan kebutuhan ruang sebesar 36.374,23 m 2 ). KDH ( Koefisien Daerah Hijau ) 20 % maka 59.292,81 m 2 x 20 % = 11.858.56 m 2 ( Luas Daerah Hijau ). 20 % digunakan sebagai parkir dan jalur sirkulasi sebesar 11.858.56 m 2. Berdasarkan peraturan Dinas Pehubungan untuk terminal tipe A minimal berada pada tapak 5 Ha. Maka tapak ini sudah sesuai dengan perturan perencanaan terminal tipe A. 5.2 Program Dasar Perancangan 5.2.1 Aspek Kinerja 1. Jaringan Listrik Untuk menunjang aktifitas di dalam Terminal Bus Tipe A Kota Sukabumi menggunakan jaringan listrik dialirkan langsung dari PLN Kota Sukabumi dan menggunakan listrik dari panel surya untuk kebutuhan kebutuhan penerangan dalam skala kecil. Dalam keadaan darurat litsrik disuplai oleh genset. PLN Meteran SDP Penerangan Distribusi Trafo ATS Genset SDP Building Distribusi Ruang Solar Panel MDP AC dan Pompa Gambar 5.2 Skema Jaringan Listrik Terminal Bus Tipe A Kota Sukabumi 2. Jaringan Air Bersih Sistem air bersih yang digunakan adalah Down Feet Distribution System. Air dari PDAM ditampung dalam ground reservoir lalu dipompakan ke tanki yang berada di atap kemudian dialirkan ke titik-titik kran dalam bangunan. Penggunaan sumber air ini juga menggunakan sumur artesis yang diatur oleh pemerintah. Page 112

PDAM Distribusi Ground Reservoir Roof Tank Sumur Artesis Gambar 5.3 Skema Jaringan Air Bersih Terminal Bus Tipe A Kota Sukabumi 3. Jaringan Drainase dan Air Kotor Saluran air kotor dari air hujan memanjaatkan saluran kota sebagai penampung air kotor. Untuk air limbah dialirkan ke septic tank, sedangkan air yang mengandung sabun dialirkan kebak kontrol untuk di treatment sebelum dialirkan ke saluran umum. Pemadaman Api Limbah Padat Septic Tank Peresapan Limbah Limbah Cair Bak Perangkap Saluran Kota Air Hujan Talang Air Bak Kontrol Gambar 5.4 Skema Jariangan Drainase dan kotor Terminal Bus Tipe A Kota Sukabumi 4. Jaringan Pemadam Kebakaran Smoke Detector Alarm Sprinkler Fire Extringuisher Fire/Heat Detector Gambar 5.5 Sekema Jaringan Pemadam Kebakaran Terminal Bus Tipe A Kota Sukabumi 5. Jaringan Penghantar Petir Jenis penangkal petir pengaruhi oleh jenis atap dari gedung yang akan pasang. Untuk bangunan dengan atap datar, yaitu bangunan yang memiliki selisih tinggi antara bumbungan dengan lisplank kurang dari 1 meter maka sistem yang sesuai adalah sistem faraday, yaitu sistem penangkal petir yang dipasang keliling pada atap datar. Sedangkan untuk atap yang runcing atau selisih bumbungan dengan lisplank lebih dari 1 meter digunakanlah metode franklin. Sistem penangkal petir yang digunakan pada terminal bus ini adalah kombinasi sistem faraday dengan sistem franklin karena desain atap akan bervariasi. Page 113

6. Sistem Telekomunikasi Sistem jaringan komunikasi lokal menggunakan telepon lokal dan interom, sedangkan untuk hubungan keluar terminal menggunakan jaringan telepon dari telkom. Sistem private automatic branch exchange (PABX) sebagai pengontrol hubungan keluar masuk gedung digunakan dalam bangunan utama dan penghubung antara kantor dengan ruang informasi dan ruang ruang servis. Sistem telepon untuk publik yaitu wartel dan telepon umum. 7. Jaringan Pembuangan Sampah Sistem distribusi sampah dibedakan menurut jenisnya masing-masing yaitu sampah kertas, sampah plastik/kaca dan sampah organik melalui tempat sampah dengan pemisah jenis sampah. Kemudian sampah dikumpulkan untuk dibuang ke tempat penampungan akhir. Sampah Kawasan Bak Sampah TPS Terminal TPA Kota Gambar 5.6 Skema Jaringan Sampah Terminal Bus Tipe A Kota Sukabumi 5.2.2 Aspek Teknis 5.2.2.1 Sistem Struktur a. Struktur pondasi ( sub structure ) Pondasi mini pile ini dipilih karena tanah pada tapak adalah tanah bekas dari sawah, serta rawan gempa. Penggunaan mini pile ini juga untuk mendukung sistem bentang lebar yang akan digunakan pada bangunan terminal, sistem bentang lebar ini agar ruang dalam bangunan lebih fleksibel serta untuk mendukung ruang ruang publik yang besar. Pondasi mini pile digunakan karena tahan terhadap getaran getaran yang ditimbulkan dari akselerasi kendaraan terutama bus terhadap bangunan terminal. Gambar 5.7 detail pondasi mini pile. Sumber : http://4.bp.blogspot.com b. Struktur lantai ( floor structure ) Konsep struktur lantai adalah half slab karena separuh struktur plat lantai dikerjakan dengan sistem precast, bagian tersebut bisa dibuat di pabrik lalu Page 114

dikirim ke lokasi proyek untuk dipasang, selanjutnya dilakukan pemasangan besi tulangan bagian atas lalu dilakukan pengecoran separuh plat ditempat, kelebihanya yaitu adanya pengurangan waktu serta biaya pekerjaan bekisting. Namun tidak semua bagian plat gedung bisa dibuat dengan sistem half slab, contohnya area plat kantilever bagian pinggir biasanya tetap dipasang dengan sistem konvensional, area toilet juga sebaiknya dibuat secara konvensional untuk menghindari kebocoran. c. Struktur dinding ( mid structure ) Perencanaan pada struktur dinding menggunakan dinding batu bata plester untuk menjaga kekakuan bangunan serta untuk peredaman suara dari bising yang terjadi akibat suara kendaraan terhadap bangunan. Penggunaan kaca pada baberapa titik untuk memaksimalkan pencahaan alami. Penggunaan sun shading elektrik dan sistem filigree fasade steel. filigree fasade steel adalah sistem rangka kaca pada bangunan yang juga dapat berfungsi sebagai share wall atau struktur non bearing wall. d. Struktur atap (up structure) Perencanaan pada atap terminal bus di kota Sukabumi menggunakan kombinasi stuktur atap baja (truss) dengan struktur atap dak beton. Penggunaan struktur ini adalah untuk mendukung sistem bentang lebar yang diperlukan untuk ruang ruang yang dengan kapasitas besar serta untuk mendukung plafon yang tinggi. 5.2.2.2 Sistem Modul Sistem modul merupakan salah satu langkah untuk menentukan ukuran lebar, tinggi, dan jarak antar kolom pada suatu bangunan. Dasar penentuan sistem moduk antara lain aktivitas pemakai, utilitas yang digunakan, dan hal hal yang khusus dalam perencanaan. Sistem modul dikelompokan menjadi : a. Modul vertical Modul vertical yang dipakai dalam terminal ini didasarkan efektifitas pergerakan sirkulasi penumpang dan efisiensi energi. Jarak modul vertical disesuaikan dengan bentang modul horizontal yang nantinya akan berpengaruh pada ukuran balok struktur serta di sesuaikan juga dengan ukuran utilitas yang akan dipasang di plafon dan lubang udara di atas plafon. b. Modul horizontal Modul horizontal adalah ukuran panjang dan lebar yang menentukan luasan ruang. Luasan ruang ini dipengaruhi oleh : 1. Aktivitas yang dilakukan dalam ruang 2. Perabotan yang digunakan 3. Modul modul bahan bangunan Page 115

5.2.2.3 Bahan Bangunan Pemilihan bahan bangunan yang sesuai dengan karakter terminal bus dengan memaksimalkan penggunaan bahan bangunan yang dibuat berdasarkan modul modul pre pabrikasi, sehingga dapat menghemat waktu dan dapat didaur ulang dan meminimalkan penggunaan bahan bangunan yang menimbulkan limbah konstruksi. Pemilihan bahan bangunan ini juga memeperhatikan jenis, warna, dan tekstur. Hal ini akan memberi identitas terhadap bangunan yang terbentuk dan akan menjadi bangunan ikonik saat difungsikan. 5.2.3 Aspek Visual Arsitektural Eksplorasi bentuk dan tampilan bangunan dapat dilakukan dengan pengolahan ciri ciri visual seperti yang dikemukakan oleh Francis D.K Ching, yaitu : - Wujud, adalah ciri ciri pokok yang menunjukan bentuk dan wujud - Dimensi, adalah panjang, lebar dan tinggi, dimensi menentukan proporsi dan skala - Warna, adalah corak, intensitas dan nada pada permukaan bentuk - Tekstur, adalah karakter permukaan suatu bentuk - Posisi, adalah letak relatif suatu bentuk terhadap lingkungan sekitanya - Orientasi, adalah posisi relatif suatu bentuk terhadap lingkungan sekitarnya - Inersia visual, adalah derajat konsentrasi pada geometri dan orientasi relatifnya terhadap bidang dasar dan garis pandangan Konsep bahan bangunan menggunakan konsep iklim tropis. Konsep ini merupakan konsep yang memanfaatkan udara, sinar, maupun kondisi geologis pada iklim tropis. Sirkulasi manusia dalam terminal dan kendaraan yang masuk ke dalam terminal merupakan faktor yang sangat penting. Sirkulasi kendaraan dipisahkan dengan sirkulasi manusi agar tidak terjadi crossing, lampu dan rambu rambu berperan sangat penting dalam mengatur sirkulasi manusia manusia, manusia kendaran walaupun ada crossing namun tetap teratur. Konsep yang diambil untuk perencanaan dan perancangan terminal bus kota Sukabumi adalah a. Kenyamanan pengunjung terhadap keamanan dan keselamatan selama berada di kawasan terminal. b. Kenyamanan dan keamanan arus sirkulasi kendaraan umum dan kendaraan pribadi. c. Keindahan dan pemilihan warna yang membuat suasana bangunan tidak terkesan membahayakan dan membosankan, walaupun terminal merupakan bangunan fasilitas umum bukan fasilitas hiburan. d. Pendekatan citra terminal harus jelas, mudah dikenali, menjadi point of view di daerah tersebut, dan dapat menjadi ikon sebuah terminal bus modern di Indonesia. Page 116