BAB I PENDAHULUAN. tempat yang sangat penting dalam pembentukan sejarah negara Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, dan kenyamanan. Taman kota juga dapat difungsikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor ( 5 Mei 2014).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki aneka ragam buah. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter, watak, dan moralitas anak. Seperti yang dikemukakan oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. daerah di Indonesia mempunyai kebudayaan dan adat istiadatnya sendiri. Dari

BAB I PENDAHULUAN. penerus dari masa depan mereka. Dalam kesehariannya, dunia anak memang

BAB I PENDAHULUAN. Malabar (diluar negeri dikenal dengan Java Preanger) ini berjeniskan arabika dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah baby blues (Ida Ahdiah, 2014, hlm. 97). dosen kampus Atmajaya dengan Wieka Dyah Partasari, Psi., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa sehingga orang tua perlu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya, terhitung hingga tahun 2014 terdapat 173 mall yang ada di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan) membuat transaksi komersil dengan bisnis lainnya. Kondisi ini terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Membuat balita untuk melakukan sesuatu untuk kali pertama adalah hal

BAB I PENDAHULUAN. Khususnya di Provinsi Jawa Barat, terdapat banyak objek wisata yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. UNESCO, warisan budaya merupakan warisan yang diturunkan dari generasi ke

BAB I PENDAHULUAN. Glodok masa kini yang dikenal sebagai pusat perdagangan elektronik dan salah

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tempat tinggal. Dalam 2-3 tahun terakhir ini, isu mengenai

BAB I PENDAHULUAN. perubahan peran, hormon dan psikologi, serta kelelahan fisik yang dialami ibu

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sejak tahun 1978, pemerintah terus berusaha untuk memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house

BAB I PENDAHULUAN. berminat untuk mengunjungi pasar sebagai tempat wisata.apalagi beberapa pasar

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana suatu kota mengawasi dan mengenalkan wilayahnya serta

BAB I PENDAHULUAN. Menurut dr. Andre Yanuar, MD, M.Med, FICS, yang diwawancarai melalui via e-

BAB 1 PENDAHULUAN. Kota Cirebon dan banyak diminati wisatawan-wisatawan lokal maupun mancanegara

BAB I PENDAHULUAN. Wayang, dan Museum Seni Rupa dan Keramik menurut Gubernur Jakarta, Basuki

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (n.d.) yang diakses pada tanggal 17 September

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejarah merupakan salah satu pembentuk identitas suatu negara. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, merupakan negara kepulauan terbesar menyimpan kekayaan karang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut Dr. Yahmin Setiawan (diakses dari

BAB I PENDAHULUAN. melalui penampilan fisik, bila keduanya bersatu maka seorang wanita dapat

BAB I PENDAHULUAN. (2015) yang diakses pada 3 maret 2015, anak sudah dapat melakukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. (Dilansir dari meltingpotinternational.com, Indonesia: A multicultural melting

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Thalassaemia merupakan penyakit kelainan sel darah merah yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran sejarah akan meningkatkan kohesi (ikatan) sosial, dan hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah swasta merupakan bisnis pendidikan yang tidak berbeda dengan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. sayur.menurut situs fundacionshe.org(diakses pada tanggal 2 oktober 2014 pukul

BAB I PENDAHULUAN. Penumpukan sampah rumah tangga seperti jar kaca banyak ditemukan di

BAB I PENDAHULUAN. Membiasakan anak untuk membaca memiliki banyak manfaat, seperti membantu

BAB I PENDAHULUAN. Mbak Isa sampai yang targetnya kelas A seperti The Duck King yang menjajakan. bebek di mal mal besar (kuliner.kompas.com, 2013).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beribadah, gereja juga dijadikan sebagai tempat untuk melakukan ziarah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Senin, 7 Maret, Cecep Wijaya Sari.

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sudah ditanamkan dalam benak anak sejak kecil oleh orang tuanya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan. Salah satu yang telihat jelas adalah perkembangan smartphone.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan di masa yang akan datang. Anak-anak memiliki proses

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan gaya hidup. Pusat Promosi Departemen Kesehatan sangat

BAB I PENDAHULUAN. menyerang anak-anak. Penyakit Kawasaki adalah penyakit demam akut pada anak

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan kepada masyarakat, khususnya remaja. Salah satu dari budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia di jaman dahulu. Mahabharata berasal dari kata maha yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Hasdianah, Siyoto, dan Peristyowati (2014:69) dalam buku Gizi, Pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. Situ merupakan sumber mata air alami yang berada di daratan yang memiliki fungsi

BAB I PENDAHULUAN. bertambah. Terlebih lagi saat bulan Ramadhan tiba, angka gelandangan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi target. (Farase, Kimbrell dan Woloszyk, 2006, hlm.19)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Alkitab merupakan pesan dari Allah untuk manusia.alkitab merupakan kumpulan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu pusat bengkel yang ada di daerah Jakarta Selatan adalah Pusat Onderdil

BAB I PENDAHULUAN. seperti pewarna, perasa, pemanis, pengawet. Minuman soda berpemanis sangat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam kebudayaan, museum menjadi

BAB I PENDAHULUAN. mendorong banyak orang untuk beralih mengonsumsi nasi ke roti.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perumahan menjadi gersang dan panas (Oloan, 2011). cara bertahan hidup yang paling awal (Aninditya, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Bali, yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan daya tarik yang

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. seringkali diwakilkan ke dalam identitas visual perusahaan. Salah satu jenis

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita rakyat atau folklor adalah adatistiadat

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian menghambat perkembangan perilaku. Autisme bisa dideteksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. termasuk saat tidur. Pada manusia dewasa, sekitar persen tubuhnya terdiri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi pada era ini menjadi sebuah fenomena yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha - 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi di bidang perikanan yang sangat berlimpah. Produksi ikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi bangsa dimasa depan yang sering kali terabaikan,

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang. Hingga tidak disadari kemudahan yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap

BAB I PENDAHULUAN. anak akan mengerti dengan sendirinya pada waktunya nanti. Salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. anak dengan makanan yang beraneka ragam. Terdapat juga nilai negatif apabila

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 4). Pada pengelolaan usahanya, catering menangani penyediaan makanan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta merupakan ibukota negara Indonesia yang memukau dengan keragaman warna budaya, bahasa, agama dan kaya akan sejarah, salah satunya adalah monumen. Monumen di Jakarta sangat bervariasi karena Jakarta adalah sebuah tempat yang sangat penting dalam pembentukan sejarah negara Indonesia. Monumen adalah patung yang memiliki hubungan sangat erat dengan suatu peristiwa yang terjadi pada suatu daerah ( Monumen dan Patung di Jakarta, 1993). Dalam artikel Monumen Keren Tak Sekedar Patung & Bangunan (Ramadhanny, 2014) monumen merupakan patung atau bangunan tertentu yang memiliki nilai sejarah dan dibangun untuk mengenang sebuah peristiwa bersejarah atau orang yang berjasa bagi negara. Monumen bukanlah sebuah bangunan untuk mempercantik kota, namun sebagai suatu simbol penghormatan atau penghargaan bagi seseorang, kisah perjuangan pahlawan atau sejarah perjalanan bangsa Indonesia (Farhan, 2014). Sayangnya, monumen yang memiliki nilai sejarah kurang diapresiasi dengan baik oleh warga Jakarta sendiri. Melalui kuesioner yang penulis lakukan, sebagian besar masyarakat di Jakarta tidak mengetahui latar belakang sebuah monumen bahkan namanya sekalipun. Hal ini diperkuat oleh pernyataan dari Asep Kambali sebagai sejarahwan yang mengatakan bahwa masyarakat kurang mengetahui sejarah yang ada pada sebuah monumen sehingga tidak dapat 1

menyerap nilai-nilai yang terkandung di dalamnya karena kurangnya media informasi yang dapat mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya sebuah monumen. Sejarah adalah masa lalu yang ada didalam ingatan manusia. Tidak semua masa lalu bisa dikatakan sebagai sejarah, hanya masa lalu yang memiliki dampak secara sosial lah yang dapat dikatakan sebagai sejarah. Oleh karena itu, sejarah sangatlah penting untuk manusia. Tanpa adanya sejarah, manusia bagaikan benda mati (wawancara dengan Asep Kambali, 26 Februari 2015). Masyarakat harus mengetahui sejarah ataupun latar belakang pendirian dari sebuah monumen yang memiliki nafas semangat dan jiwa bangsa Indonesia agar dapat mendalami makna yang tersurat dan tersirat dari pendirian monumen tersebut sehingga generasi sekarang maupun yang akan datang dapat menjadi bangsa yang besar dan cerdas ( Sejarah Singkat Pendirian Patung-Patung dan Monumen Di Jakarta, 1980). SBY (dikutip dari Presiden Ingin Generasi Muda Mengerti Sejarah Indonesia, 2013) mengatakan, sering terdengar bahwa generasi muda kurang memahami sejarah yang dilakukan para pendahulu dan jika hal tersebut benar, maka kita harus melakukan sebuah upaya lebih sehingga generasi muda dapat mengerti sejarah negerinya sendiri. Berdasarkan masalah di atas, maka penulis tertarik untuk membuat Tugas Akhir berupa buku ilustrasi monumen bersejarah di Jakarta yang diharapkan dapat memberikan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat terutama masyarakat Jakarta agar lebih memiliki kepedulian serta memahami sejarah lewat monumen- 2

monumen yang tersebar di Jakarta dan membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan cerdas dimasa yang akan datang. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan masalah yang penulis tetapkan adalah bagaimana perancangan buku ilustrasi monumen bersejarah di Jakarta? 1.3. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang terdapat di masyarakat, maka penulisan Tugas Akhir ini dibatasi. pada pembahasan mengenai sejarah yang melandasi berdirinya sebuah monumen di Jakarta agar masyarakat dapat mengenal lebih jauh kisah dari monumen-monumen yang tersebar di Jakarta. Demografis : primer, umur 16 tahun ke atas dan sekunder, semua umur Psikografis : orang yang memiliki minat dalam sejarah. Geografis : masyarakat Jakarta 1.4. Tujuan Tugas Akhir Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah merancang buku ilustrasi monumen bersejarah di Jakarta. 1.5. Manfaat Tugas Akhir Penulisan Tugas Akhir ini memiliki manfaat sebagai berikut: a. Bagi penulis, mengaplikasian ilmu yang selama ini penulis pelajari dan sebagai salah satu persyaratan untuk lulus di Universitas Multimedia Nusantara. 3

b. Bagi orang lain, mengedukasi masyarakat tentang sejarah monumen di Jakarta sehingga dapat mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. c. Bagi universitas, sebagai referensi untuk mahasiswa lain yang akan membahas topik terkait di masa yang akan datang. 1.6. Metode Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam perancangan buku ilustrasi monumen bersejarah di Jakarta adalah dengan menggunakan metode kuesioner, studi pustaka, observasi, dan wawancara. 1. Kuesioner Kuesioner diperlukan untuk memastikan fenomena yang terjadi di masyarakat dan mendukung data-data yang dibutuhkan oleh penulis dalam perancangan Tugas Akhir ini. 2. Studi Pustaka Studi pustaka diperlukan untuk mengumpulkan data tentang sejarah-sejarah dalam pembangunan monumen di Jakarta. 3. Observasi Observasi diperlukan penulis untuk melihat rupa dari monumen-monumen di Jakarta serta mencari ide yang kedepannya akan digunakan untuk ilustrasi. 4. Wawancara Wawancara dilakukan penulis dengan Asep Kambali, sejarawan Indonesia sebagai narasumber untuk mendapatkan informasi tentang pentingnya sejarah. 4

1.7. Metode Perancangan Awal perancangan buku ilustrasi ini, penulis melakukan riset menggunakan kuesioner untuk memastikan fenomena yang terjadi di dalam masyarakat tentang pengetahuan. sejarah yang melandasi berdirinya sebuah monumen. Setelah mengetahui fenomena terjadi saat ini, penulis melakukan brainstorming untuk mencari solusi yang tepat untuk memecahkan masalah yang ada berdasarkan landasan teori, tinjauan pustaka, dan hasil wawancara. Kemudian penulis membuat konsep berdasarkan hasil brainstorming tersebut. Berikutnya, konsep yang sudah terbentuk dilanjutkan ketahap sketsa. Setelah sketsa selesai, penulis kemudian melakukan proses digitalisasi untuk membuat desain monumen dan dilanjutkan keproses layouting buku. Setelah proses layouting, penulis masuk ke dalam proses akhir, yaitu produksi buku ilustrasi. 5

1.8. Skematika Perancangan Latar Belakang Masyarakat kurang memahami sejarah pendirian monumen di Jakarta. Rumusan Masalah bagaimana merancang buku ilustrasi monumen bersejarah di Jakarta? Tujuan merancang buku ilustrasi monumen bersejarah di Jakarta. Kuesioner Studi Pustaka Observasi Wawancara Untuk untuk untuk melihat Asep Kambali sebagai memastikan mengumpulkan rupa dari narasumber untuk fenomena yang data tentang monumen- mendapatkan terjadi di sejarah monumen di informasi tentang masyarakat. pembangunan Jakarta. pentingnya sejarah. Tinjauan Pustaka Membuktikan hasil penelitian melalui teori dari sumber yang terpercaya Brainstorming Mind Mapping Konsep Digitalisasi Produksi 6