PENGARUH UNSUR Ti PADA PADUAN U-7Mo-xTi TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN INGOT SERTA MORFOLOGI SERBUK HASIL HIDRIDING - DEHIDRIDING

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTERISASI INGOT PADUAN U-7Mo-Zr HASIL PROSES PELEBURAN MENGGUNAKAN TUNGKU BUSUR LISTRIK

ANALISIS STRUKTUR DAN KOMPOSISI FASE PADUAN U-7%Mo-x%Zr (x = 1, 2, 3% berat) HASIL PROSES PELEBURAN

KARAKTERISASI PADUAN U-7%Mo DAN U-7%Mo-x%Si (x = 1, 2, dan 3%) HASIL PROSES PELEBURAN DALAM TUNGKU BUSUR LISTRIK

KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIK DAN MIKROSTRUKTUR PADUAN UZrNb PASCA PERLAKUAN PANAS

PEMBENTUKAN SINGLE PHASE PADUAN U7Mo.xTi DENGAN TEKNIK PELEBURAN MENGGUNAKAN TUNGKU BUSUR LISTRIK

STUDI PROSES PEMBUATAN SERBUK UMo SEBAGAI BAHAN BAKAR DISPERSI UMo-Al UNTUK REAKTOR RISET

PEMBUATAN INGOT PADUAN U-7Mo-xZr DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PELEBURAN DAN KARAKTERISASINYA

PENGARUH SERBUK U-Mo HASIL PROSES MEKANIK DAN HYDRIDE DEHYDRIDE GRINDING MILL TERHADAP KUALITAS PELAT ELEMEN BAKAR U-Mo/Al

ANALISIS SIFAT TERMAL LOGAM URANIUM, PADUAN UMo DAN UMoSi MENGGUNAKAN DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER

KARAKTERISASI PADUAN AlFeNiMg HASIL PELEBURAN DENGAN ARC FURNACE TERHADAP KEKERASAN

PENGARUH UNSUR Nb PADA BAHAN BAKAR PADUAN UZrNb TERHADAP DENSITAS, KEKERASAN DAN MIKROSTRUKTUR

PENGEMBANGAN PADUAN URANIUM BERBASIS UMo SEBAGAI KANDIDAT BAHAN BAKAR NUKLIR UNTUK REAKTOR RISET MENGGANTIKAN BAHAN BAKAR DISPERSI U3Si2-Al

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PADUAN UMo SEBAGAI KANDIDAT BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE DISPERSI

ANALISIS SIFAT TERMAL LOGAM URANIUM, PADUAN UMo DAN UMoSi MENGGUNAKAN DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER

PEMBUATAN PELAT ELEMEN BAKAR MINI U-7Mo/Al

PENENTUAN SIFAT THERMAL PADUAN U-Zr MENGGUNAKAN DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER

STRUKTUR MIKRO DAN KARAKTERISTIK MEKANIK PEB U3Si2- Al TMU 2,96 g/cm 3 PASCA PERLAKUAN PANAS SUHU 500 o C

PENGARUH DENSITAS URANIUM DALAM PELAT ELEMEN BAKAR U-7Mo/Al-Si MENGGUNAKAN KELONGSONG AlMgSi1 TERHADAP HASIL PROSES PENGEROLAN

PENGARUH KADAR Ni TERHADAP SIFAT KEKERASAN, LAJU KOROSI DAN STABILITAS PANAS BAHAN STRUKTUR BERBASIS ALUMINIUM

KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK DAN MIKRO- STRUKTUR U-Mo SEBAGAI KANDIDAT BAHAN BAKAR REAKTOR RISET

STUDI TENTANG KEKERASANCLADDING PEB U3Sh-AL TMU RENDAH - TINGGI PRA IRADIASI

ANALISIS SIFAT TERMAL PADUAN AlFeNi SEBAGAI KELONGSONG BAHAN BAKAR REAKTOR RISET

PENGARUH PROSES QUENCHING TERHADAP LAJU KOROSI BAHAN BAKAR PADUAN UZr

Pengaruh Temperatur Heat-Treatment terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Paduan Al-Fe-Ni

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP SIFAT BAHAN PADUAN ALUMINIUM FERO NIKEL

PENGARUH NITROGEN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADUAN IMPLAN Co-28Cr-6Mo-0,4Fe-0,2Ni YANG MENGANDUNG KARBON HASIL PROSES HOT ROLLING

KAJIAN SINTESA PADUAN U-Mo DENCAN tara PELEBURAN

PENGARUH KANDUNGAN Nb DAN WAKTU PEMANASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN MIKROSTRUKTUR DALAM PEMBUATAN BAHAN BAKAR PADUAN U-Zr-Nb

KARAKTERISASI INGOT PADUAN U-7Mo-xTi HASIL PROSES PELEBURAN MENGGUNAKAN TUNGKU BUSUR LISTRIK

PENGARUH PENAMBAHAN KOMPOSISI Al PADA PADUAN Fe-Ni-Al

KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK DAN MIKROSTRUKTUR PADUAN INTERMETALIK AlFeNi SEBAGAI BAHAN KELONGSONG BAHAN BAKAR

PENGARUH KANDUNGAN NIOBIUM TERHADAP MIKROSTRUKTUR, KOMPOSISI KIMIA DAN KEKERASAN PADUAN Zr Nb Fe Cr

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer.

ANALISIS KOMPOSISI BAHAN DAN SIFAT TERMAL PADUAN AlMgSi-1 TANPA BORON HASIL SINTESIS UNTUK KELONGSONG ELEMEN BAKAR REAKTOR RISET

REAKSI TERMOKIMIA PADUAN AlFeNi DENGAN BAHAN BAKAR U 3 Si 2

PENGARUH WAKTU PEMANASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR FASA PADUAN ALUMINIUM FERO NIKEL

PENGARUH KANDUNGAN Si TERHADAP MIKROSTRUKTUR DAN KEKERASAN INGOT Zr-Nb-Si

PENGARUH UNSUR Zr PADA PADUAN U-Zr DAN INTERAKSINYA DENGAN LOGAM Al TERHADAP PEMBENTUKAN FASA

KETAHANAN KOROSI BAHAN STRUKTUR AlMg-2 DALAM MEDIA AIR PASCA PERLAKUAN PANAS DAN PENDINGINAN

PENGARUH KANDUNGAN MOLIBDENUM TERHADAP PERUBAHAN FASA DAN KAPASITAS PANAS INGOT PADUAN UMo

KARAKTERISASI INGOT PADUAN Zr-Mo-Fe-Cr PASCA PERLAKUAN PANAS

KARAKTERISASI SIFAT TERMAL PADUAN AlFe(2,5%)Ni(1,5%) DAN AlFe(2,5%)Ni(1,5%)Mg(1%) UNTUK KELONGSONG BAHAN BAKAR REAKTOR RISET

PEMERIKSAAN MIKROSTRUKTUR, KOMPOSISI KIMIA DAN KEKERASAN HASIL PENGELASAN PADUAN Al-6061

FORMASI FASA DAN MIKROSTRUKTUR BAHAN STRUK- TUR PADUAN ALUMINIUM FERO-NIKEL HASIL PROSES SINTESIS

PENGARUH FABRIKASI PELAT ELEMEN BAKAR U-7Mo/Al DENGAN VARIASI DENSITAS URANIUM TERHADAP PEMBENTUKAN PORI DI DALAM MEAT DAN TEBAL KELONGSONG

1 BAB I PENDAHULUAN. Salah satu industri yang cukup berkembang di Indonesia saat ini adalah

TINJAUAN MIKROSTRUKTUR, STRUKTUR KRISTAL, DAN KRISTALIT PERTUMBUHAN FASA Mg 2 Al 3 HASIL MECHANICAL ALLOYING

KARAKTERISASI SIFAT TERMAL DAN MIKROS- TRUKTUR PELAT ELEMEN BAKAR (PEB) U 3 SI 2 -AL DENSITAS 4,8 GU/CM 3 DENGAN PADUAN ALMGSI SEBAGAI KELONGSONG

Pengaruh Penambahan Aluminium (Al) Terhadap Sifat Hidrogenasi/Dehidrogenasi Paduan Mg 2-x Al x Ni Hasil Sintesa Reactive Ball Mill

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2012 di Instalasi Elemen

PENGARUH UNSUR Zr TERHADAP PERUBAHAN SIFAT TERMAL BAHAN BAKAR DISPERSI U-7Mo-xZr/Al

Gambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007)

KARAKTER TERMAL SERBUK U-6Zr DAN U-10Zr SEBAGAI BAHAN BAKAR REAKTOR RISET

STUDI LAJU KOROSI PADUAN Zr-Mo-Fe-Cr DALAM MEDIA UAP AIR JENUH PADA TEMPERATUR C

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Galuh Intan Permata Sari

PENGARUH TEKANAN PENGOMPAKAN, KOMPOSISI Er 2 O 3 DAN PENYINTERAN PADA TEMPERATUR RENDAH TERHADAP KUALITAS PELET UO 2 + Er 2 O 3

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak. Abstract

I. PENDAHULUAN. kelongsong bahan bakar, seperti sedikit mengabsorpsi neutron, kekerasan

PENENTUAN FRAKSI BAKAR PELAT ELEMEN BAKAR UJI DENGAN ORIGEN2. Kadarusmanto, Purwadi, Endang Susilowati

PEMBUATAN SAMPEL INTI ELEMEN BAKAR U 3 Si 2 -Al

PENGARUH DENSITAS URANIUM TERHADAP UMUR DAN BURN UP BAHAN BAKAR NUKLIR DI DALAM REAKTOR RSG-GAS DITINJAU DARI ASPEK NEUTRONIK

ANALISIS POLA DIFRAKSI PADA INGOT PADUAN Zr-1%Sn1%Nb-0,1%Fe DAN Zr- 1%Sn-1%Nb-0,1%Fe-0,5%Mo

SINTESIS PADUAN AIFeNi DEN CAN METODA PELEBURAN

PENGARUH PENAMBAHAN Mg DAN PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT FISIK MEKANIK KOMPOSIT MATRIKS ALUMINIUM REMELTING PISTON BERPENGUAT SiO 2

Bab IV Hasil dan Pembahasan

PEMBUATAN INTI ELEMEN BAKAR DAN PELAT ELEMEN BAKAR U-7MO/AL-SI DENGAN TINGKAT MUAT 3,6 G U/CM 3

KEUNGGULAN SIFAT METALURGI DAN LAJU KOROSI PADUAN AlMgSi UNTUK KELONGSONG BAHAN BAKAR U 3 Si 2 -Al DENSITAS 4,8 gu/cm 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen.

Pengaruh Penambahan Yttrium Terhadap Struktur Mikro, Sifat Mekanik Dan Ketahanan Termal Pada Paduan Mg-6Zn Sebagai Aplikasi Engine Block

STUDI SIFAT BAHAN BAKAR URANIUM SILISIDA AKIBAT IRADIASI

PENINGKATAN SIFAT MEKANIK BAHAN STRUKTUR PADUAN ALUMINIUM FERO NIKEL DENGAN PENGUATAN FASA KEDUA DAN STRUKTUR BUTIR

ANALISIS KUALITATIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DIFRAKSI SINAR X PADA PENAMBAHAN UNSUR Zr TERHADAP PEMBENTUKAN FASA PADUAN U-Zr

PENENTUAN LAJU KOROSI PADA SUHU 150 ac UNTUK BAHAN STRUKTUR AIMg2 PASCA PERLAKUAN PANAS

PENGARUH KONSENTRASI MEDIA NH 4 OH TERHADAP BENTUK FASE GEL DAN KARAKTERISASI SETELAH PEMANASAN

STRUKTUR MIKRO PELAT ELEMEN BAKAR U 3 SI 2 -AL PRA IRADIASI MENGGUNAKAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPE

PENGARUH DEFORMASI DINGIN TERHADAP KARAKTER PADUAN Zr-0,3%Mo-0,5%Fe-0,5%Cr PASCA PERLAKUAN PANAS

SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN LAS ALUMINIUM 6061 HASIL FRICTION WELDING ABSTRACT

ANALSIS TERMAL PADUAN AlMgSi UNTUK KELONGSONG BAHAN BAKAR U 3 Si 2 -Al DENSITAS TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan energi di dunia akan terus meningkat. Hal ini berarti bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu pemanfaatan tenaga nuklir dalam bidang energi adalah

KARAKTERISTIK INGOT PADUAN U-Zr-Nb PASCA PROSES QUENCHING

UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH DERAJAT DEFORMASI TERHADAP STRUKTUR MIKRO, SIFAT MEKANIK DAN KETAHANAN KOROSI BAJA KARBON AISI 1010 TESIS

RISET KARAKTERISTIK RADIASI PADA PELET BAHAN BAKAR

PENETAPAN PARAMETER PROSES PEMBUATAN BAHAN BAKAR UO 2 SERBUK HALUS YANG MEMENUHI SPESIFIKASI BAHAN BAKAR TIPE PHWR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KOMPARASI ANALISIS REAKSI TERMOKIMIA MATRIK Al DENGAN BAHAN BAKAR UMo/Al DAN U 3 Si 2 /Al MENGGUNAKAN DIFFERENTIAL THERMAL ANALYSIS

KOMPARASI ANALISIS KOMPOSISI PADUAN AlMgSI1 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK X RAY FLUOROCENCY (XRF) DAN EMISSION SPECTROSCOPY (

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI SENYAWA YANG TERBENTUK AKIBAT REAKSI TERMOKIMIA PADA INGOT BAHAN BAKAR

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik komposit CSZ-Ni dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Kelompok Bidang Bahan Dasar PTNBR-

ANALISIS KADAR URANIUM DAN IMPURITAS DALAM PADUAN U-7MO-XTI DAN U-7MO-XZR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Temperatur Nitridisasi Gas Setelah Perlakuan Annealing pada Baja Perkakas

IDENTIFIKASI FASA PELET BAHAN BAKAR U-ZrH x HASIL PROSES SINTER DENGAN ATMOSFER NITROGEN

STUDI PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN PELAT AISI 444 MENGGUNAKAN ELEKTRODA AWS E316L

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Foto Mikro dan Morfologi Hasil Pengelasan Difusi

Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction

PENGUKURAN SIFAT TERMAL ALLOY ALUMINIUM FERO NIKEL MENGGUNAKAN ALAT DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER

Transkripsi:

ISSN 0852-4777 Pengaruh Unsur Ti Pada Paduan U-7Mo-xTi Terhadap Struktur Mikro dan Kekerasan Ingot Serta Morfologi Serbuk Hasi Hidriding - Dehidriding (Maman Kartaman A, Supardjo, Boybul, Agoeng Kadarjono) PENGARUH UNSUR Ti PADA PADUAN U-7Mo-xTi TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN INGOT SERTA MORFOLOGI SERBUK HASIL HIDRIDING - DEHIDRIDING Maman Kartaman A, Supardjo, Boybul, Agoeng Kadarjono Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, 15314 e-mail: makar@batan.go.id (Naskah diterima: 30-08 2013, disetujui: 24-09-2013) ABSTRAK PENGARUH UNSUR Ti PADA PADUAN U-7Mo-xTi TERHADAP MORFOLOGI SERBUK HASIL HIDRIDING-DEHIDRIDING. Telah dilakukan pembuatan ingot dan serbuk U-7Mo-xTi sebagai alternatif bahan bakar tipe dispersi dengan tujuan untuk mendapatkan parameter proses pembuatan ingot yang tepat sehingga diperoleh serbuk U-Mo yang sesuai persyaratan fabrikasi bahan bakar nuklir tipe pelat. Pembuatan ingot dilakukan dengan menggunakan peleburan busur listrik, sedangkan pembuatan serbuk menggunakan metode hidriding-dehidriding yang dilakukan pada suhu dan tekanan tertentu. Penambahan unsur Ti sebesar 1; 2 dan 3% pada paduan U-7Mo dapat mempengaruhi struktur mikro dan sifat mekanik. Ingot U-7Mo-xTi hasil peleburan busur listrik selanjutnya diuji struktur mikro dan sifat mekaniknya. Serbuk hasil hidrididngdehidriding diuji menggunakan SEM (scanning electron microscope) untuk mengetahui morfologi serbuk seperti bentuk, ukuran dan distribusinya. Hasil pengamatan struktur mikro menunjukkan bahwa penambahan unsur titanium dapat mempengaruhi struktur butir dan serbuk U-Mo yang dihasilkan. Pada penambahan unsur Ti sebesar 3% menghasilkan struktur butir paling kecil. Kekerasan mikro ingot semakin besar dengan bertambahnya kadar Ti dalam paduan. Nilai kekerasan untuk ingot U-7Mo-xTi dengan kadar Ti sebesar 0; 1; 2 dan 3% berturut - turut adalah 240,4; 300,6; 324,4 dan 340,2 HVN. Pengujian SEM terhadap serbuk hasil hidriding-dehidriding menunjukkan patahan getas akibat penyerapan hidrogen dengan ukuran serbuk bervariasi dari ukuran halus <10 µm hingga ukuran kasar >100 µm dengan bentuk relatif bulat dan beraturan. Beberapa butir yang besar teridentifikasi adanya retak mikro sehingga pada tahapan selanjutnya yaitu mechanical grinding/milling mudah terfragmentasi menjadi serbuk dengan ukuran lebih kecil. Kata kunci : Paduan U-7Mo-xTi, hidriding-dehidriding, struktur mikro, kekerasan, morfologi. ABSTRACT INFLUENCE OF Ti ADDITION IN U-7Mo-xTi ALLOY ON POWDER MORPHOLOGY BY HYDRIDE-DEHYDRIDE METHOD. Ingot and powder of U-7Mo-xTi have been fabricated as an alternative fuel of dispersion type. The synthesis of alloy was conducted by electric arc melting, while powder fabrication was carried out by hydride-dehydride method at a given temperature and pressure. The addition of 1, 2 and 3% of Ti can effect the microstructure and mechanical 119

Urania Vol. 19 No. 3, Oktober 2013 : 119 174 ISSN 0852-4777 properties. The ingot of U-7Mo-xTi was further tested and examined for the microstructure and mechanical properties. The ingot and powder of U-7Mo-xTi were examined using SEM to observe the microstructure and morfology of the powder such as shape, size and distribution. Microstructure observation indicates that grain size decrease with the addition of Ti. The addition of 3% of Ti produces the smallest grain structure. The hardness of the alloy increases with increasing Ti content. The hardness values of U-7Mo, U-7Mo-1Ti, U-7Mo-2Ti, and U-7Mo-3Ti alloys are 240.4, 300.6, 324.4, and 340.2 HVN respectively. SEM examination of the powder shows brittle fracture due to hydrogen absorption. Powder size varies from less then 10 µm to over 100 µm. The shape of powder is relatively rounded and regular. Some microcracks were identified on the coarse grains, so in the next stage, the mechanical milling, the sample was easily fragmented into powder with smaller size. Keywords: U-7Mo-xTi alloys, hydride-dehydride, microstructure, hardness, morphology. PENDAHULUAN Paduan uranium berbasis U-Mo menjadi alternatif untuk dikembangkan menjadi bahan bakar reaktor riset karena mempunyai densitas cukup tinggi yaitu sekitar 16 g/cm 3 dan tampang lintang serapan neutron unsur Mo rendah, sehingga memungkinkan densitas uranium dalam bahan bakar dispersi dapat ditingkatkan menjadi lebih dari 9 gu/cm 3[1]. Sebagai bahan bakar nuklir tipe dispersi, paduan ingot U-7Mo harus dibuat menjadi bentuk serbuk dengan ukuran 40 100 µm sekitar 75-85% sedangkan untuk ukuran partikel < 40 µm, maksimal 25%. Paduan U-Mo memiliki keuletan tinggi yang menyebabkan proses pembuatan serbuk sulit dilakukan dengan cara mekanik, sehingga perlu dicari alternatif metode untuk melakukan proses pembuatan serbuk tersebut. Beberapa metode yang digunakan untuk membuat ingot U-7Mo menjadi bentuk serbuk adalah machining, atomization dan hydridedehydride (HD). Diantara ketiga teknik tersebut, metode HD banyak digunakan karena memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah serbuk yang dihasilkan sangat bersih dan bebas pengotor [2]. Bentuk dan ukuran serbuk yang dihasilkan melalui proses HD mempunyai karakteristik tersendiri, relatif berbeda dengan metoda lainnya seperti atomisasi dan mekanik. Selain itu juga melalui metode HD bentuk dan ukuran serbuk dapat dikendalikan sesuai yang diinginkan, akan tetapi ukuran serbuk yang dihasilkan cenderung halus sehingga perlu penanganan khusus supaya tidak teroksidasi [2]. Molibdenum memiliki derajat kelarutan padat γu yang tinggi. Pada suhu di bawah 560 o C fasa metastabil γ-umo terdekomposisi menjadi fasa αu dan γ (U 2 Mo) [3]. Walaupun fasa γu paduan UMo memiliki unjuk kerja yang baik selama iradiasi, tetapi sebagai bahan bakar dispersi U-Mo/Al terlihat bahwa selama proses iradiasi terbentuk pori yang besar yang menyebabkan lapisan/layer hasil interaksi antara partikel bahan bakar U-Mo dan matriks Al menjadi tidak stabil [4]. Pertumbuhan layer hasil interaksi menyebabkan temperatur bahan bakar naik karena konduktivitas panas lebih rendah dari pada matriks. Selain itu layer hasil interaksi memiliki densitas lebih rendah daripada densitas rerata reaktan, sehingga pertumbuhan layer menyebabkan terjadinya swelling bahan bakar yang cukup signifikan. Untuk menstabilkan sifat paduan U-Mo dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya menambahkan unsur logam ke dalam paduan UMo (Si, Ti, Zr, dll) atau menggunakan bahan matriks yang berbeda seperti serbuk Mg atau campuran Al dan Si. Peneliti lain melaporkan bahwa penambahan unsur Zr, Si dan Ti dapat 120

ISSN 0852-4777 Pengaruh Unsur Ti Pada Paduan U-7Mo-xTi Terhadap Struktur Mikro dan Kekerasan Ingot Serta Morfologi Serbuk Hasi Hidriding - Dehidriding (Maman Kartaman A, Supardjo, Boybul, Agoeng Kadarjono) menurunkan interaction layer dari disersan U-Mo hasil atomisasi dengan matrik Al [5]. Pada penelitian ini, paduan U-7Mo-xTi yang dibuat dengan teknik peleburan busur listrik, kemudian dibuat menjadi serbuk menggunakan metode HD yang dilanjutkan dengan mechanical milling. Penambahan unsur ketiga seperti Si, Ti dan Zr pada paduan biner U-7Mo adalah untuk meningkatkan kegetasan paduan sehingga lebih mudah dalam pembuatan serbuk [6,7]. Dalam usaha untuk mengetahui sifat-sifat dari ingot maupun serbuk tersebut perlu dilakukan karakterisasi. Karakterisasi yang dilakukan meliputi pengamatan morfologi menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) dan pengujian kekerasan mikro. Pengamatan menggunakan SEM diakukan dengan berkas elektron sekunder dan tegangan tinggi hingga 25,0 kv sehingga menghasilkan resolusi tinggi, gambar lebih jelas dan detail. Morfologi serbuk yang akan diamati meliputi ukuran, bentuk dan distribusi partikel. Selain itu juga akan diamati morfologi permukaan partikel dan identifikasi adanya mekanisme penggetasan akibat hidriding seperti bentuk permukaan, micro crack dan perambatan retak. TATA KERJA Pembuatan ingot U-7Mo-xTi (x=1, 2 dan 3%) dengan teknik peleburan busur listrik dalam media gas argon. Peleburan dilakukan secara berulang sebanyak 3 kali peleburan untuk menghasilkan ingot U-7Mo-xTi yang homogen. Pembuatan serbuk U-7Mo-xTi dari ingot paduan U-7Mo-xTi menggunakan metode hydridedehydride. Sebelum dilakukan proses hydride-dehydride, ingot hasil peleburan terlebih dahulu mengalami perlakuan awal yaitu degreasing dan pikling dengan tujuan menghilangkan oksida pada permukaan. Proses hydride dehydride ingot paduan U-Mo dilakukan menggunakan alat yang ditunjukkan seperti pada Gambar 1. Hidriding dilakukan pada suhu 350 o C dan divakum hingga tekanan 0,001 mbar, lalu dialiri dengan gas hidrogen hingga mencapai tekanan 1000 mbar. Setelah pengisian hidrogen selesai selanjutnya tungku dimatikan dan secara perlahan suhu turun hingga mencapai suhu ruangan. Selama proses tersebut diharapkan terjadi penyerapan hidrogen dan reaksi dengan logam uranium membetuk senyawa dengan persamaan berikut. 3H 2 2O 2OH 3 Setelah penyerapan gas hidrogen, maka paduan U-Mo didehidriding pada suhu 500 o C untuk melepaskan hidrogen. Proses hydride-dehydride dilakukan secara berulang hingga diperoleh serbuk U-Mo sesuai persyaratan fabrikasi elemen bakar nuklir dan bebas dari kadar hidrogen terserap. Serbuk U-Mo yang dihasilkan selanjutnya dikarakterisasi yang meliputi pengamatan morfologi serbuk mengunakan SEM, dan pengujian kekerasan ingot. Pengamatan morfologi partikel menggunakan SEM adalah untuk mengetahui karakteristik dari serbuk U-Mo yang meliputi ukuran, bentuk dan distribusinya. Pengujian SEM dilakukan menggunakan sinar elektron sekunder atau scondary electron image (SEI) dengan tegangan 25,0 kv dan working distance 39 mm serta perbesaran dari 100 sampai 5000 kali. Perbesaran kecil yaitu sekitar 100 500 kali untuk melihat distribusi dan bentuk partikel secara keseluruhan sedangkan untuk perbesaran 1500 5000 kali untuk melihat lebih detail permukaan individual partikel dan melihat retak halus akibat hidriding. Dengan menggunakan SEI ini maka diperoleh gambar morfologi partikel secara jelas dan rinci yang dapat dikaitkan dengan parameter proses HD dan juga berpengaruh terhadap keberhasilan fabrikasi bahan bakar nuklir. 121

Urania Vol. 19 No. 3, Oktober 2013 : 119 174 ISSN 0852-4777 Gambar 1. Skema alat hidriding dehidriding HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur mikro dan kekerasan mikro ingot U-7Mo-xTi Hasil peleburan logam U, Mo dan Ti diperoleh paduan berbentuk ingot dengan struktur mikro seperti pada Gambar 2. Secara keseluruhan struktur mikro yang dihasilkan terdiri dari matrik αu dengan bentuk butir homogen dan fasa Mo 2 U pada batas butir. Gambar 2.a memperlihatkan struktur mikro dengan struktur butir dendrit sedangkan pada Gambar 2.b dan 2.c memperlihatkan struktur mikro dengan struktur butir berbentuk granular dengan ukuran lebih halus dibanding struktur butir pada Gambar 2.a. Penambahan unsur Ti pada ingot U-7Mo dapat memperhalus stuktur butir yang dihasilkan dan berpengaruh juga terhadap sifat mekanis termasuk kekerasan ingot. Semakin tinggi kadar unsur Ti yang ditambahkan pada paduan U-Mo maka struktur butir yang dihasilkan semakin halus. Pada saat pembekuan berlangsung, unsur Ti dapat menghasilkan dan memicu inti-inti baru sehingga paduan memiliki struktur butir lebih halus. (a) 122

ISSN 0852-4777 Pengaruh Unsur Ti Pada Paduan U-7Mo-xTi Terhadap Struktur Mikro dan Kekerasan Ingot Serta Morfologi Serbuk Hasi Hidriding - Dehidriding (Maman Kartaman A, Supardjo, Boybul, Agoeng Kadarjono) (b) (c) Gambar 2. Struktur mikro ingot U-7Mo-xTi. a) 1% Ti, b) 2%Ti, c) 3%Ti. Kekerasan ingot U-7Mo-xTi diuji menggunakan metode vickers. Penambahan unsur Ti dalam paduan U-7Mo dapat mempengaruhi nilai kekerasannya. Hasil uji kekerasan mikro ingot U-7Mo-xTi ditunjukkan pada Gambar 3. Semakin tinggi kadar Ti maka semakin tinggi pula nilai kekerasannya. Nilai kekerasan untuk ingot U-7Mo-xTi dengan kadar Ti 0; 1; 2 dan 3% berturut - turut adalah 240,4; 300,6; 324,4 dan 340,2 Hv. Peningkatan kekerasan karena disebabkan oleh larutan padat molibdenum dan titanium serta adanya efek penghalusan butir oleh unsur titanium. Untuk peningkatan kekuatan karena larutan padat terjadi karena larut padat atom Mo dan Ti ke dalam kisi kristal αu cenderung mengakibatkan distorsi parameter kisi yang berakibat menimbulkan medan tegangan disekitar atom yang larut. Kondisi seperti ini berperan menghambat pergerakan dislokasi. Paduan U-Mo-xTi ini juga berpotensi menghasilkan fasa kedua yaitu Mo 2 U. Fasa kedua tersebut berkontribusi pula untuk menghambat pergerakan dislokasi. Ukuran butir kecil memiliki banyak batas butir dan batas butir tersebut menjadi penghambat dislokasi sehingga bahan menjadi lebih kuat. 123

Urania Vol. 19 No. 3, Oktober 2013 : 119 174 ISSN 0852-4777 Batas butir bertindak sebagai penghalang dislokasi slip (slip dislocation) yang menyebabkan dislokasi menumpuk pada bidang slip (slip plane) dibelakang batas butir. Dislokasi yang mencoba melewati dari butir yang satu ke butir yang berdekatan mengalami perubahan arah gerakan dan menyebabkan misorientasi kristal (crystalographic misorientation) [8]. Gambar 3. Kekerasan Ingot U-7Mo-xTi Mikrograf paduan U-7Mo-xTi setelah HD Gambar 4.a sampai 4.c merupakan serbuk hasil HD sebelum proses mechanical milling. Metode HD mampu menghasilkan fragmentasi padatan sampel. Retakanretakan yang terdapat pada paduan menunjukkan adanya penyerapan gas hidrogen dan telah terjadi reaksi antara gas hidrogen dengan logam tersebut. Perubahan tekanan gas H 2 dari 1000 mbar menjadi 0,1 mbar menunjukkan telah terjadi penyerapan hidrogen dan reaksi antara gas hidrogen dengan paduan logam. Retakan cenderung menjalar sepanjang batas butir. Retak mikro 100 µm 100 µm (a) 124

ISSN 0852-4777 Pengaruh Unsur Ti Pada Paduan U-7Mo-xTi Terhadap Struktur Mikro dan Kekerasan Ingot Serta Morfologi Serbuk Hasi Hidriding - Dehidriding (Maman Kartaman A, Supardjo, Boybul, Agoeng Kadarjono) Retak mikro 10 µm 10 µm (b) Retak mikro (c) Gambar 4. Mikrograf paduan U-7Mo-xTi Setelah Hidriding-Dehidriding a) U-7Mo-1Ti, b) U-7Mo-2Ti, c) U-7Mo-3Ti. Pada Gambar 4.a dan 4.b menghasilkan pola retakan intergranular dengan bentuk cenderung equiaxial. Hal ini sesuai dengan struktur mikro ingot pada bagian tengah yang berbentuk equiaxial, sedangkan pada Gambar 4.c menghasilkan pola retakan yang memanjang atau lamelar. Hal ini dapat disebabkan pengambilan foto pada daerah tepi dimana pada daerah tersebut mempunyai struktur mikro ingot U-7Mo-xTi memanjang. Pola retakan intergranular baik struktur butir equiaxial maupun lamelar disebabkan oleh penyerapan hidrogen. Pada suhu tinggi yaitu sekitar 300 o C uranium sebagai logam reaktif akan bereaksi dengan hidrogen membentuk uranium hydride (UH 3 ) pada batas butir. Uranium hydride ini mempunyai sifat getas dan densitas lebih rendah dibanding densitas uranium (10.9 Vs 19.0 g/cm 3 ). Uranium hydride pada batas butir menyebabkan paduan uranium menjadi getas dan mudah dibuat serbuk dengan mechanical milling atau crushing [2]. Mikrograf partikel U-7Mo-xTi setelah mechanical milling Bentuk serbuk U-7Mo-xTi yang diamati menggunakan SEM ditunjukkan pada Gambar 5.a sampai 5.c. Bentuk dan ukuran serbuk yang dihasilkan tidak 125

Urania Vol. 19 No. 3, Oktober 2013 : 119 174 ISSN 0852-4777 seragam. Sebagian besar serbuk memiliki bentuk lebih beraturan dan cenderung equiaxial, meskipun beberapa serbuk yang lainnya ditemukan mempunyai bentuk accicular dan flake. Ukuran partikel sangat bervariasi dari ukuran halus hingga relatif besar. Ukuran serbuk yang halus < 10 µm sedangkan yang kasar > 100 µm. Pada partikel dengan ukuran cukup besar terlihat retakan-retakan mikro yang dengan proses mechanical milling lebih lanjut dapat dengan mudah terfragmentasi menjadi ukuran lebih kecil. Menurut Supardjo, bentuk serbuk U-Mo yang dihasilkan dapat berpengaruh terhadap kualitas fabrikasi bahan bakar diantaranya adalah homogenisasi serbuk U-Mo dan matrik, kuat ikat, porositas, tebal kelongsong PEB dan kemampuan muat uranium dalam bahan bakar [8]. Serbuk hasil hydride-dehydride yang dilanjutkan dengan mechanical milling mempunyai bentuk cenderung tidak beraturan seperti ditunjukkan pada Gambar 5.a sampai 5.c. Penambahan unsur titanium sebesar 1, 2 dan 3% tidak secara signifikan mempengaruhi bentuk butir akan tetapi mempengaruhi ukuran serbuk yang dihasilkan. Penambahan unsur titanium sebesar 3% menghasilkan ukuran butir relatif paling kecil dimana ukuran butir lebih halus akan mempunyai luas kontak lebih besar. (a) (b) 126

ISSN 0852-4777 Pengaruh Unsur Ti Pada Paduan U-7Mo-xTi Terhadap Struktur Mikro dan Kekerasan Ingot Serta Morfologi Serbuk Hasi Hidriding - Dehidriding (Maman Kartaman A, Supardjo, Boybul, Agoeng Kadarjono) (c) Gambar 5. Morfologi serbuk paduan U-7M0-xTi setelah proses milling a) U-7Mo-1Ti, b) U-7Mo-2Ti, c) U-7Mo-3Ti. SIMPULAN Struktur mikro ingot U-7Mo-xTi hasil peleburan adalah larutan padat molibdenum dan titanium dengan struktur butir cukup homogen dan relatif bulat meskipun untuk ingot pada kadar unsur Ti sebesar 1% terdapat struktur dendrit. Kekerasan ingot meningkat seiring dengan peningkatan kadar titanium. Kekerasan paling besar dicapai pada penambahan titanium sebesar 3%. Metode HD pada suhu 350 o C dan tekanan 1000 mbar dapat menggetaskan ingot U-7Mo-xTi dengan bentuk patahan terdiri dari patah transgranular dan intergranular. Bentuk dan ukuran serbuk yang dihasilkan bervariasi dari ukuran halus hingga kasar. Beberapa butir yang besar teridentifikasi adanya retak mikro sehingga pada tahapan selanjutnya yaitu mechanical grinding/milling mudah terfragmentasi menjadi serbuk dengan ukuran lebih kecil yang diperoleh pada paduan dengan kadar titanium sebesar 3%. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada PTBN dan RISTEK yeng telah memberikan dukungan fasilitas dan dana sehingga penelitian ini terlaksana dengan baik. Selain itu juga penulis ucapkan banyak terimakasih kepada rekan-rekan di PTBN khususnya yang telah membantu dalam pengambilan data menggunakan SEM yaitu Bapak Junaedi dan Ibu Sri Ismarwanti. DAFTAR PUSTAKA [1]. Supardjo, Boybul, Kadarjono, Agoeng. Ariadi, Wisnu. (2010). Analisis struktur dan komposisi fase paduan U-7%Mox%Zr (x=1, 2, 3% berat) hasil proses peleburan. Jurnal Teknologi Bahan Nuklir. Vol.6 No. 2 : 71-134. [2]. Clark,C.R. Meyer,M.K. (1998). Fuel Powder Production From Ductile Uranium Alloys. International Meeting On Reduced Enrichment For Research And Test Reactors. Sao Paulo, Brazil. [3]. Creasy, J.T. (2011). Thermal Properties Of Uranium-Molybdenum Alloys : Phase Decomposition Effects Of Heat Treatments. Thesis of Nuclear Engineering, Texas A&M University. [4]. Leenaers, A. et.al. (2004). Postirradiation examination on uranium- 7wt% molybdenum atomized dispersion 127

Urania Vol. 19 No. 3, Oktober 2013 : 119 174 ISSN 0852-4777 fuel. Journal of nuclear materials 335 : 39-47. [5]. Park, Jong Man. et.al. (2007). Phase Stability of U-Mo-Ti Alloys and Interdiffusion Behaviors of U-Mo-Ti/Al- Si. International Meeting On Reduced Enrichment For Research and Test Reactors. Prague, Czech Republic.Olivares,L. Martin,J. Lisboa and Pesenti,H. (2008). Powder Production of Uranium Molybdenum Metal Alloys Applying Hydride Dehydride Methodology. RERTR 2008-30 th International Meeting On Reduced Enrichment For Research And test Reactors. Hamilton Crowne Plaza Hotel, Washington DC, USA. [6]. Mirandau,M. Arico,S. Rosenbusch,M. Ortiz, M. Balart,S and Gribaudo,L. (2009). Characterization of the interaction layer grown by interdiffusion between U-7Mo and Al A356 alloy at 550 and 340 o C. Jurnal of Nuclear Materials 384 : 268-273. [7]. Supardjo dan Ghoib Widodo. (2007). Kajian Pengaruh Bentuk Butir Serbuk U-Mo dalam Fabrikasi Bahan Bakar Dispersi UMo-Al Tipe Pelat. Urania Vol.13 No. 4 : 147 190. 128